1. PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
A. Penduduk
a. Pengertian Penduduk
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari
dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari
dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan
dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer
hingga pelanggan potensial.
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas
area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep
kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak
terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus.
c. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk adalah tingkat/ taraf kehidupan penduduk yang berkaitan
dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang,
perumahan, kesehatan dan pendidikan .
1) Kualitas penduduk yang tinggi , apabila taraf hidupnya tinggi dengan ciri mudah
atau dapat terpenuhi segala kebetuhan hidupnya (kebutuhan jasmani,dan rohani)
2) Kualitas penduduk rendah, apabila taraf hidupnya rendah sulit memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2. d. Dinamika Penduduk
Berikut ini adalah dinamika penduduk Indonesia meliputi :
1) Persebaran dan pertumbuhan penduduk
2) Komposisi penduduk
3) Migrasi penduduk
e. Fungsi dan Peran Penduduk
Fungsi dan peran penduduk dilihat dari kualitas penduduk itu sendiri untuk
pembangunan yang sedang terjadi di negaranya. Semakin baik kualitas penduduknya,
maka kan meningkatkan pembangunan dan membantu pembangunan yang terjadi di
Negara tersebut.
B. Pembangunan
a. Pengertian Pembanguan Nasional
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan
keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam
pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional.
b. Tujuan Pembangunan
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan
cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.
3. C. Perencanaan Pembangunan
Di dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah memerlukan perencanaan
yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang
dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka
terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki
ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-indikator
pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
Secara lebih rinci dapat dikemukakan tahap-tahap dalam suatu proses
perencanaan sebagai berikut :
a. Penyusun Rencana
1) Tinjauan Keadaan
Tinjauan keadaan atau review ini dapat berupa tinjauan sebelum memulai suatu
rencana (review before take of) atau suatu tinjauan tentang pelaksanaan rencana
sebelumnya (review of performance). Dengan kegiatan ini diusahakan dapat
dilakukan dan diidentifikasi masalah-masalah pokok yang masih dihadapi, seberapa
jauh kemajuan telah dicapai untuk menjamin kontinuitas kegiatan-kegiatan usaha,
hambatan-hamabatan yang masih ada, dan potensi-potensi serta prospek yang masih
bisa dikembangkan.
2) Perkiraan keadaan masa yang akan datang akan dilalui rencana
Sering juga disebut sebagai forecasting. Dalam hal ini diperlukan data-data
statistik, sebagai hasil penelitian dan teknik-teknik proyeksi. Mekanisme informasi
untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan perpestik masa depan.
3) Penetapan tujuan rencana (Plan Objectives)
Dalam hal ini seringkali nilai-nilai politik, sosial masyarakat,memainkan peranan
yang cukup penting. Secara teknis hal ini didasarkan kepada tinjauan keadaan dan
perkiraan tentang masa yang akan dilalui rencana.
4) Identifikasi kebijakan
Suatu kebijakan atau policy, mungkin perlu didukung oleh program-program
pembangunan. Untuk bisa lebih operasionalnya rencana kegiatan-kegiatan usaha ini
perlu dilakukan berdasar pemilihan alternatif yang terbaik. Hal ini dilakukan berdasar
4. opportunity cost dan skala prioritas. Bagi proyek-proyek pembangunan
identifikasinya didukung oleh feasibility studies dan survei-survei pendahuluan.
5) Tahap persetujuan rencana
Proses pengambilan keputusan disini mungkin bertingkat-tingkat, dari putusan
bidang teknis kemudian memasuki wilayah proses politik. Disini diusahakan pula
penyelarasan dengan perencanaan pembiayaan secara umum dari pada program-
program perencanaan yang akan dilakukan.
b. Penyususnan Program Rencana
Dalam tahap ini dilakukan perumusan yang lebih terperinci mengenai tujuan atau
sasaran dalam jangka waktu tertentu, suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal
pembiayaan serta penentuan lembaga atau kerja sama antar lembaga mana yang akan
melakukan program-program pembangunan. Seringkali tahap ini perlu dibantu dengan
penyususnan suatu flow-chart, operation plan atau network plan.
c. Pelaksanaan rencana
Dalam hal ini seringkali perlu dibedakan antara tahap eksplorasi, tahap
konstruksi dan tahap operasi. Hal ini perlu dipertimbangkan karena sifat kegiatan
usahanya berbeda. Dalam tahap pelaksanaan operasi perlu dipertimbangkan kegiatan-
kegiatan pemeliharaan.
d. Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana
1) Mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan rencananya.
2) Apabila terdapat penyimpanan maka perlu diketahui seberapa jauh penyimpangan
tersebut dan apa penyebabnya.
3) Dilakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan.
e. Evaluasi
Evaluasi ini membantu kegiatan pengawasan. Dalam hal ini dilakukan suatu
evaluasi atau tinjaun yang berjalan secara terus menerus, seringkali disebut sebagai
5. concurrent review. Evaluasi juga dilakukan sebagai pendukung tahap penyusunan
rencana, yaitu tentang situasi sebelum rencana dimulai dan evaluasi tentang pelaksanaan
rencana sebelumnya. Dari hasil hasil evaluasi ini dapat dilakukan perbaikan terhadap
perencanaan selanjutnya atau penyesuaian yang diperlukan dalam pelaksanaan
perencanaan itu sendiri.