SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
SISTEM KADERISASI IMITR
I. PENGANTAR
II. SISTEM PENGKADERAN IMITR
Sistem Pengkaderan IMITR adalah totalitas upaya pembelajaran yang dilakukan secara
terarah, terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi,
mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, mempertinggi harkat dan martabat,
memperluas wawasan, dan meningkatkan kecakapan agar menjadi manusia yang muttaqin,
beradab, berani, santun, cerdik-cendekia, berkarakter, terampil, loyal, peka, mampu dan gigih
menjalankan roda organisasi dalam segala upaya pencapaian cita-cita dan tujuanya
Sistem Pengkaderan IMITR mengenal dua bentuk pengkaderan yang berkait satu dengan
yang lain yaitu Pengkaderan Formal (MAPABA, Lokal Wisdom), Pengkaderan Informal dan
Pengkaderan Non-Formal (pelatihan-pelatihan). Satu jenis pengkaderan menopang dan
menentukan pengkaderan yang lain. Namun di luar dua jenis pengkaderan tersebut, satu faktor lain
yang juga sangat menentukan adalah kebiasaan sehari-hari kader dan iklim keorganisasian IMITR
secara umum dan IMITR setempat atau yang kami sebut lingkungan sehari-hari organisasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku dan kebiasaan akan muncul lebih jujur dan natural.
Bagi anggota baru, hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan diri serta persepsi mereka
terhadap IMITR. Artinya bila lingkungan sehari-hari organisasi tampak nyaman dan kondusif bagi
pengembangan diri, seorang Anggota (terlebih anggota baru) akan lebih mantap untuk aktif di
IMITR. Selain itu, dalam lingkungan sehari-hari itulah sesungguhnya totalitas Anggota dalam
menjalani proses. Sistem Pengkaderan IMITR diilustrasikan dalam bagan di halaman sebelumnya.
1. PENGKADERAN FORMAL
a. MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru)
 Pengertian dan Tujuan
Masa Penerimaan Anggota Baru atau MAPABA adalah fase orientasi dan pengenalan awal
IMITR kepada mahasiswa dalam rangka rekruitmen mahasiswa untuk menjadi anggota IMITR.
Tujuan MAPABA adalah untuk merekrut calon anggota.
 Anggota pasca MAPABA disebut Calon Anggota, yakni yang:
1. Merasa butuh untuk berorganisasi
2. Memiliki keyakinan dan loyalitas bahwa IMITR adalah organisasi Paguyuban yang
berbasis pengetahuan dan kedaerahan.
b. Penyelenggara
MAPABA diselenggarakan oleh pengurus pada Bidang Internal dalam struktur Organisasi
IMITR
c. Surat Keputusan Keanggotaan
Surat Keputusan (SK) Keanggotaan ialah surat resmi yang ditandatangani dan dikeluarkan
oleh Pengurus IMITR untuk melegalisasi status keanggotaan seorang mahasiswa yang telah
mengikuti MAPABA. SK Keanggotaan diserahkan kepada calon anggota setelah calon anggota
dibaiat menjadi CALON ANGGOTA IMITR. SK Anggota ini penting diadakan untuk
mengukuhkan seorang mahasiswa sebagai Calon Anggota IMITR.
d. Peserta
Peserta MAPABA adalah mahasiswa baru (semester pertama) atau maksimal mahasiswa
semester Lima. Pembatasan tersebut dimaksudkan agar nantinya anggota lebih memiliki
kesempatan untuk berkembang.
e. Kurikulum MAPABA
Berikut ini adalah materi-materi organisasi:
1. Materi Inti Organisasi
a. Analisis Sosial
b. Kedaerahan
c. Advokasi Dan Aksi
2. Materi Umum Organisasi
1. Kemahasiswaan
a. Antropologi Kampus
b. Sejarah Gerakan Mahasiswa
c. Mahasiswa Dan tanggung Jawab Sosisl
2. Filsfat
a. Dasar-dasar Logika
b. Pengantar Filsafat
c. Sejarah Filsafat
d. Filsafat ilmu
3. Keindonesiaan
a.Sejarah Nusantara
b.Sejarah Negara Bangsa
c. Sejarah Agama
4. Gender dan Feminisme
5. Sosial Budaya
a. Ekonomi Politik
b. Pluralisme
f. Pembaiatan Calon Anggota
Pembaiatan adalah acara pengambilan ikrar peserta MAPABA untuk bergabung dan
bersetia dalam organisasi IMITR. Pembaiatan dilakukan setelah seluruh rangkaian acara dalam
kegiatan MAPABA usai dilaksanakan. Pelaksanaannya dilakukan di antara sesi terakhir dan acara
penutupan.
g. Follow Up MAPABA
Follow Up atau tindak lanjut MAPABA adalah serangkaian kegiatan yang diselenggarakan
bagi Calon Anggota Baru untuk membimbing, mengarahkan cara-cara berorganisasi dan untuk
memperdalam nilai-nilai dan prinsip dasar organisasi IMITR.
Kegiatan Follow Up MAPABA yang dirancang oleh Pengurus Untuk mengarahkan
keterampilan dan pemahaman Calon anggota, diselenggarakan kegiatan wajib yaitu
Mempermantap materi Inti Organisasi yang berlangsung minimal tiga bulan dan maksimal enam
bulan.
2. Lokal Wisdom
a. Pengertian dan Tujuan
Lokal Wisdom atau sekolah alternative merupakan fase kedua dalam Pengkaderan Formal
IMITR dan diselenggarakan antara tiga bulan hingga enam bulan setelah MAPABA.
Secara umum Lokal Wisdom bertujuan membentuk Anggota yakni Anggota militan dan memiliki
komitmen terhadap nilai-nilai Organisasi untuk seterusnya.
b. Penyelenggara
LOKAL WISDOM diselenggarakan oleh Pengurus IMITR melalui Ketua Bidang Internal
c. Peserta
Peserta LOKAL WISDOM adalah Calon Anggota IMITR.
d. Seleksi
Seleksi dimaksudkan untuk menyaring peserta sehingga LOKAL WISDOM dapat
berlangsung sesuai tujuan dengan tujuan LOKAL WISDOM. Seleksi juga dimaksudkan untuk
menjaga konsistensi semakin tinggi jenjang Pengkaderan Formal, semakin tinggi pula kualitas
anggota
Dalam seleksi diperlakukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat umum mengikuti LOKAL
WISDOM adalah:
1. Mengikuti Mapaba secara formal
2. Mengikuti kegiatan-kegiatan Follow Up Mapaba.
Syarat-syarat khusus dapat ditambahkan oleh penyelenggara sesuai dengan ragam
dinamika IMITR setempat.
e. Pembaiatan anggota
Pembaiatan adalah acara pengambilan ikrar peserta LOKAL WISDOM sebagai Anggota
Baru IMITR. Pembaiatan dilakukan setelah seluruh rangkaian acara dalam kegiatan LOKAL
WISDOM usai dilaksanakan. Pelaksanaannya dilakukan di antara sesi terakhir dan acara
penutupan.
f. Follow Up LOKAL WISDOM
Follow Up atau tindak lanjut LOKAL WISDOM adalah serangkaian kegiatan yang
diselenggarakan bagi Anggota IMITR dalam durasi waktu tertentu. Follow Up dapat
diselenggarakan oleh Penyelenggara LOKAL WISDOM dengan sasaran khusus Anggota.
Follow Up bertujuan untuk menjaga, memperdalam dan mengembangkan pemahaman
Anggota IMITR atas materi-materi Organisai. Selain itu Follow Up bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan khusus Anggota.
Diantara kegiatan Follow Up LOKAL WISDOM terdapat kegiatan yang sifatnya wajib
diselenggarakan dan diikuti oleh Anggota. Kegiatan wajib tersebut dimaksudkan sebagai upaya
pembekalan ketrampilan dasar bagi Anggota Baru. Kegiatan Follow Up yang wajib
diselenggarakan untuk anggota Baru IMITR adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan fasilitator (Training of Trainer)
2. Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan fasilitator harus menjadi pelatihan wajib melihat IMITR saat ini membutuhkan
banyak sekali instruktur bagi materi-materi Organisasi.
Pelatihan Kepemimpinan menjadi follow up wajib dengan pertimbangan bahwa secara
umum anggota IMITR harus mulai memahami posisi dirinya sebagai pemimpin. Pelatihan
Kepemimpinan diarahkan untuk melatih dan mengasah mental kepemimpinan anggota, sehingga
mereka siap berperan sebagai pemimpin baik formal maupun pemimpin informal.
B. PENGKADERAN INFORMAL
Pengkaderan informal berangkat dari filosofi bahwa pada hakikatnya setiap ruang, setiap
waktu dan setiap kegiatan (atau bahkan tanpa kegiatanpun), pada dasarnya dapat menjadi medium
dan kesempatan mendidik diri. Pendidikan atau dimaknai identik dalam hal ini dengan
pengkaderan, bukan saja di dalam forum pelatihan, ruang kelas dengan kurikulum tertentu;
melainkan dalam ruang sehari-hari setiap manusia, setiap anggota dan kader.
Pengkaderan Informal pada dasarnya adalah setiap bentuk kegiatan organisasi, yang dalam
pelaksanaannya bukan sekedar untuk mencapai tujuan kegiatan itu sendiri, melainkan juga
direkayasa untuk menguji dan melatih setiap anggota atau sekelompok anggota tertentu. Namun
Pengkaderan Informal juga dapat terjadi dalam kegiatan sehari-hari yang nuansa (resmi)
organisatorisnya bahkan tidak ada. Pengkaderan informal, berbeda dengan pengkaderan formal,
tidak memiliki sebuah kurikulum khusus, karena kegiatan-kegiatannya melekat dan menyatu
dengan aktivitas harian IMITR setempat.
Pengkaderan Informal, karena melekat dengan aktivitas harian IMITR setempat, sangat
berpengaruh terhadap perkembangan karakter/watak, mentalitas, perilaku dan kebiasaan anggota.
Oleh sebab itu proses Pengkaderan Informal sesungguhnya sangat tergantung dengan dinamika
IMITR setempat sekaligus kreatifitas anggota IMITR khususnya pengurus.
Pra-syarat dasar proses Pengkaderan Informal adalah keawasan terhadap situasi dan setiap
kegiatan. Pengurus, dalam hal ini sebagai pengelola anggota, harus memahami situasi dan
kegiatan,dapat menjadi bahan pelajaran untuk mematangkan karakter dan mentalitas
anggota/kader.
Berikut ini beberapa ragam kegiatan Pengkaderan Informal.
Ragam Kegiatan Pengkaderan Informal
1 mengundang dan mengajak anggota/kader dalam diskusi-diskusi
yang diadakan IMITR.
2 Melibatkan anggota/kader dalam kepanitiaan yang diselenggarakan
oleh IMITR.
3 mengundang dan mengajak anggota/kader dalam agenda-agenda
IMITR di publik (demonstrasi, bakti sosial, study banding dll.)
4 Membentuk kelompok-kelompok diskusi, minat dan bakat (pecinta
alam, kelompok seni-sastra dll.) sesuai dengan kebutuhan
anggota/kader;
5 Mendatangi anggota/kader baik ke kos atau kampus, mengajak
diskusi ringan (ngobrol enak) terkait masalah organisasi
6 Mendelegasikan anggota/kader, dengan tetap didampingi, dalam
diskusi atau kegiatan yang diadakan oleh organisasi lain.
Catatan tambahan perlu diketahui bahwa dalam Pengkaderan Informal tidak ada kegiatan yang
bersifat mutlak. Selain itu mesti diperhatikan bahwa setiap jenjang Pengkaderan Formal secara
logis harus diikuti dengan Pengkaderan Informal yang berbeda, yakni semakin meningkat dalam
keakraban dan kualitasnya. Sehingga Pengkaderan Informal bagi alumni LOKAL WISDOM tidak
bisa disamakan dengan Pengkaderan alumni MAPABA. Bahkan alumni kedua Pengkaderan
Formal tersebut sudah saatnya untuk dibiasakan melakukan Pengkaderan Informa lalumni
MAPABA secara terkoordinir dengan pengurus.
C. Pengkaderan Non Formal
Pengkaderan Non Formal adalah proses pengkaderan yang diarahkan untuk membangun
keterampilan dan pengetahuan khusus atau spesifik. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal
kepada Anggota bagi kebutuhan yang muncul dalam keorganisasian, kehidupan kampus dan
masyarakat serta untuk mengembangkan potensi diri kader. Sementara fungsi dari Pengkaderan
ini adalah untuk menopang dua Pengkaderan lainnya, sehingga dalam Pengkaderan Formal di
jenjang berikutnya (LOKAL WISDOM), seorang Anggota telah memiliki wawasan cukup dan
spesifikasi keahlian.
Sebelum Pengkaderan Non Formal diselenggarakan, kerangka tindak lanjut harus dimatangkan
terlebih dahulu Berikut ini kami sampaikan beberapa contoh kegiatan Pengkaderan Non
Formal bagi alumni di setiap Jenjang Pengkaderan Formal.
Ragam Kegiatan Pengkaderan Non Formal
PASCA
MAPABA
Pelatihan Manajemen Forum
Pelatihan Pembuatan
Proposal
Pelatihan Tata Administrasi
IMITR
Pelatihan Manajmen
Organisasi
Pelatihan Teknologi
Informasi
Pelatihan Gender
Pelatihan Jurnalistik
PASCA
LOKAL
WISDOM
Pelatihan Advokasi
Pelatihan Analisis Sosial
Pelatihan Pemetaan daerah
Pelatihan Manajemen
Konflik
Pelatihan Metode Penelitian
Pelatihan Analisis Kebijakan
Publik
Pelatihan Manajemen Aksi
Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan Manajemen
Organisas
Pemilahan kegiatan menurut jenjang Pengkaderan Formal ini dimaksudkan untuk
memudahkan dalam mengukur jalannya proses pengkaderan secara umum. Namun pada dasarnya
penilaian ketepatan sebuah Pelatihan diadakan, apakah untuk pasca Mapaba atau LOKAL
WISDOM, sepenuhnya harus didasarkan pada kondisi objektif Anggota.
Sistem kaderisasi imitr(1)

More Related Content

What's hot

PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERAPENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERAMuhamad Yogi
 
2012 05-isi buku dilema pks-rev
2012 05-isi buku dilema pks-rev2012 05-isi buku dilema pks-rev
2012 05-isi buku dilema pks-revA Fanar Syukri
 
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depanMateri modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depanIrfan Nur
 
FUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKA
FUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKAFUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKA
FUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKAhannynuraini
 
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalang
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalangOrganisasi administrasi satuan pramuka pnggalang
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalangNas Rulloh
 
Power point dunia penggalang
Power point dunia penggalangPower point dunia penggalang
Power point dunia penggalangNas Rulloh
 
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...Linda Rosita
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...Oyon08
 
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...Dudi Aprillianto
 
Majelis Pembimbing
Majelis PembimbingMajelis Pembimbing
Majelis PembimbingTitania MS
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Oyon08
 
52034167 uu-gerakan-pramuka
52034167 uu-gerakan-pramuka52034167 uu-gerakan-pramuka
52034167 uu-gerakan-pramukaAbdullah Sarie
 
Keorganisasian dan ke ipm-an dasar
Keorganisasian dan ke ipm-an dasarKeorganisasian dan ke ipm-an dasar
Keorganisasian dan ke ipm-an dasarI'am Arif
 
Pengenalan kpd persatuan
Pengenalan kpd persatuanPengenalan kpd persatuan
Pengenalan kpd persatuanAzie Zainal
 
2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramuka
2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramuka2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramuka
2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramukaastozone
 
Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriBudaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagrib hendarsyah
 
Materi kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkapMateri kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkapumar fauzi
 

What's hot (20)

PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERAPENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
PENGKADERAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
 
2012 05-isi buku dilema pks-rev
2012 05-isi buku dilema pks-rev2012 05-isi buku dilema pks-rev
2012 05-isi buku dilema pks-rev
 
Student government balai budidaya laut batam
Student government  balai budidaya laut batamStudent government  balai budidaya laut batam
Student government balai budidaya laut batam
 
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depanMateri modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
 
FUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKA
FUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKAFUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKA
FUNDAMENTAL GERAKaN PRAMUKA
 
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalang
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalangOrganisasi administrasi satuan pramuka pnggalang
Organisasi administrasi satuan pramuka pnggalang
 
Bendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugusBendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugus
 
Power point dunia penggalang
Power point dunia penggalangPower point dunia penggalang
Power point dunia penggalang
 
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
Proposal pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpu...
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian...
 
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
 
Majelis Pembimbing
Majelis PembimbingMajelis Pembimbing
Majelis Pembimbing
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
 
52034167 uu-gerakan-pramuka
52034167 uu-gerakan-pramuka52034167 uu-gerakan-pramuka
52034167 uu-gerakan-pramuka
 
Keorganisasian dan ke ipm-an dasar
Keorganisasian dan ke ipm-an dasarKeorganisasian dan ke ipm-an dasar
Keorganisasian dan ke ipm-an dasar
 
Pengenalan kpd persatuan
Pengenalan kpd persatuanPengenalan kpd persatuan
Pengenalan kpd persatuan
 
2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramuka
2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramuka2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramuka
2012 177 Jukran Satuan Komunitas Pramuka
 
Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriBudaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Pdk dan mk
Pdk dan mkPdk dan mk
Pdk dan mk
 
Materi kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkapMateri kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkap
 

Similar to Sistem kaderisasi imitr(1)

KEORGANISASIAN.ppt
KEORGANISASIAN.pptKEORGANISASIAN.ppt
KEORGANISASIAN.pptReeerdoll
 
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontaloRencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalokwarcabkotagorontalo
 
desain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogidesain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogi29desember1995
 
10kepemimpinan-leadership.pptx
10kepemimpinan-leadership.pptx10kepemimpinan-leadership.pptx
10kepemimpinan-leadership.pptxAnggaWijaya84
 
prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat
prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat
prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat Nadia Bohari
 
Membangun Kader Pelopor Arip Musthopa.ppt
Membangun Kader Pelopor Arip Musthopa.pptMembangun Kader Pelopor Arip Musthopa.ppt
Membangun Kader Pelopor Arip Musthopa.pptDiditSuryo1
 
penjelasan LKMM revisi TM.ppt
penjelasan LKMM revisi  TM.pptpenjelasan LKMM revisi  TM.ppt
penjelasan LKMM revisi TM.pptRudiOfficia
 
54268596 ped-org-kemahasiswaan
54268596 ped-org-kemahasiswaan54268596 ped-org-kemahasiswaan
54268596 ped-org-kemahasiswaanMa'ul Ma'ul
 
Sejarah kaderisasi pii
Sejarah kaderisasi piiSejarah kaderisasi pii
Sejarah kaderisasi piiSaha Andy
 
Teknik Membuat Proposal
Teknik Membuat ProposalTeknik Membuat Proposal
Teknik Membuat ProposalEko Mardianto
 
Buku panduan kegiatan kemahasiswaan
Buku panduan kegiatan kemahasiswaanBuku panduan kegiatan kemahasiswaan
Buku panduan kegiatan kemahasiswaanSuhendra Ernas
 

Similar to Sistem kaderisasi imitr(1) (20)

KEORGANISASIAN.ppt
KEORGANISASIAN.pptKEORGANISASIAN.ppt
KEORGANISASIAN.ppt
 
KEORGANISASIAN.ppt
KEORGANISASIAN.pptKEORGANISASIAN.ppt
KEORGANISASIAN.ppt
 
KMD KELOMPOK 4.pptx
KMD KELOMPOK 4.pptxKMD KELOMPOK 4.pptx
KMD KELOMPOK 4.pptx
 
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontaloRencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
 
desain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogidesain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogi
 
PO Ansor.docx
PO Ansor.docxPO Ansor.docx
PO Ansor.docx
 
Ke-IMM-an-.pptx
Ke-IMM-an-.pptxKe-IMM-an-.pptx
Ke-IMM-an-.pptx
 
10kepemimpinan-leadership.pptx
10kepemimpinan-leadership.pptx10kepemimpinan-leadership.pptx
10kepemimpinan-leadership.pptx
 
prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat
prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat
prinsip koperasi ke5 - pendidikan latihan dan maklumat
 
Membangun Kader Pelopor Arip Musthopa.ppt
Membangun Kader Pelopor Arip Musthopa.pptMembangun Kader Pelopor Arip Musthopa.ppt
Membangun Kader Pelopor Arip Musthopa.ppt
 
Isi lpj
Isi lpjIsi lpj
Isi lpj
 
penjelasan LKMM revisi TM.ppt
penjelasan LKMM revisi  TM.pptpenjelasan LKMM revisi  TM.ppt
penjelasan LKMM revisi TM.ppt
 
LPJ IMAGRO
LPJ IMAGROLPJ IMAGRO
LPJ IMAGRO
 
54268596 ped-org-kemahasiswaan
54268596 ped-org-kemahasiswaan54268596 ped-org-kemahasiswaan
54268596 ped-org-kemahasiswaan
 
Sejarah kaderisasi pii
Sejarah kaderisasi piiSejarah kaderisasi pii
Sejarah kaderisasi pii
 
Administrasi pembangunan
Administrasi pembangunanAdministrasi pembangunan
Administrasi pembangunan
 
Ad rt palang merah
Ad rt palang merahAd rt palang merah
Ad rt palang merah
 
Teknik Membuat Proposal Yang Menjual
Teknik Membuat Proposal Yang MenjualTeknik Membuat Proposal Yang Menjual
Teknik Membuat Proposal Yang Menjual
 
Teknik Membuat Proposal
Teknik Membuat ProposalTeknik Membuat Proposal
Teknik Membuat Proposal
 
Buku panduan kegiatan kemahasiswaan
Buku panduan kegiatan kemahasiswaanBuku panduan kegiatan kemahasiswaan
Buku panduan kegiatan kemahasiswaan
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

Sistem kaderisasi imitr(1)

  • 1. SISTEM KADERISASI IMITR I. PENGANTAR II. SISTEM PENGKADERAN IMITR Sistem Pengkaderan IMITR adalah totalitas upaya pembelajaran yang dilakukan secara terarah, terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, mempertinggi harkat dan martabat, memperluas wawasan, dan meningkatkan kecakapan agar menjadi manusia yang muttaqin, beradab, berani, santun, cerdik-cendekia, berkarakter, terampil, loyal, peka, mampu dan gigih menjalankan roda organisasi dalam segala upaya pencapaian cita-cita dan tujuanya Sistem Pengkaderan IMITR mengenal dua bentuk pengkaderan yang berkait satu dengan yang lain yaitu Pengkaderan Formal (MAPABA, Lokal Wisdom), Pengkaderan Informal dan Pengkaderan Non-Formal (pelatihan-pelatihan). Satu jenis pengkaderan menopang dan menentukan pengkaderan yang lain. Namun di luar dua jenis pengkaderan tersebut, satu faktor lain yang juga sangat menentukan adalah kebiasaan sehari-hari kader dan iklim keorganisasian IMITR secara umum dan IMITR setempat atau yang kami sebut lingkungan sehari-hari organisasi. Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku dan kebiasaan akan muncul lebih jujur dan natural. Bagi anggota baru, hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan diri serta persepsi mereka terhadap IMITR. Artinya bila lingkungan sehari-hari organisasi tampak nyaman dan kondusif bagi pengembangan diri, seorang Anggota (terlebih anggota baru) akan lebih mantap untuk aktif di IMITR. Selain itu, dalam lingkungan sehari-hari itulah sesungguhnya totalitas Anggota dalam menjalani proses. Sistem Pengkaderan IMITR diilustrasikan dalam bagan di halaman sebelumnya. 1. PENGKADERAN FORMAL a. MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru)  Pengertian dan Tujuan Masa Penerimaan Anggota Baru atau MAPABA adalah fase orientasi dan pengenalan awal IMITR kepada mahasiswa dalam rangka rekruitmen mahasiswa untuk menjadi anggota IMITR. Tujuan MAPABA adalah untuk merekrut calon anggota.  Anggota pasca MAPABA disebut Calon Anggota, yakni yang: 1. Merasa butuh untuk berorganisasi 2. Memiliki keyakinan dan loyalitas bahwa IMITR adalah organisasi Paguyuban yang berbasis pengetahuan dan kedaerahan. b. Penyelenggara
  • 2. MAPABA diselenggarakan oleh pengurus pada Bidang Internal dalam struktur Organisasi IMITR c. Surat Keputusan Keanggotaan Surat Keputusan (SK) Keanggotaan ialah surat resmi yang ditandatangani dan dikeluarkan oleh Pengurus IMITR untuk melegalisasi status keanggotaan seorang mahasiswa yang telah mengikuti MAPABA. SK Keanggotaan diserahkan kepada calon anggota setelah calon anggota dibaiat menjadi CALON ANGGOTA IMITR. SK Anggota ini penting diadakan untuk mengukuhkan seorang mahasiswa sebagai Calon Anggota IMITR. d. Peserta Peserta MAPABA adalah mahasiswa baru (semester pertama) atau maksimal mahasiswa semester Lima. Pembatasan tersebut dimaksudkan agar nantinya anggota lebih memiliki kesempatan untuk berkembang. e. Kurikulum MAPABA Berikut ini adalah materi-materi organisasi: 1. Materi Inti Organisasi a. Analisis Sosial b. Kedaerahan c. Advokasi Dan Aksi 2. Materi Umum Organisasi 1. Kemahasiswaan a. Antropologi Kampus b. Sejarah Gerakan Mahasiswa c. Mahasiswa Dan tanggung Jawab Sosisl 2. Filsfat a. Dasar-dasar Logika b. Pengantar Filsafat c. Sejarah Filsafat d. Filsafat ilmu 3. Keindonesiaan a.Sejarah Nusantara b.Sejarah Negara Bangsa c. Sejarah Agama 4. Gender dan Feminisme 5. Sosial Budaya a. Ekonomi Politik b. Pluralisme f. Pembaiatan Calon Anggota
  • 3. Pembaiatan adalah acara pengambilan ikrar peserta MAPABA untuk bergabung dan bersetia dalam organisasi IMITR. Pembaiatan dilakukan setelah seluruh rangkaian acara dalam kegiatan MAPABA usai dilaksanakan. Pelaksanaannya dilakukan di antara sesi terakhir dan acara penutupan. g. Follow Up MAPABA Follow Up atau tindak lanjut MAPABA adalah serangkaian kegiatan yang diselenggarakan bagi Calon Anggota Baru untuk membimbing, mengarahkan cara-cara berorganisasi dan untuk memperdalam nilai-nilai dan prinsip dasar organisasi IMITR. Kegiatan Follow Up MAPABA yang dirancang oleh Pengurus Untuk mengarahkan keterampilan dan pemahaman Calon anggota, diselenggarakan kegiatan wajib yaitu Mempermantap materi Inti Organisasi yang berlangsung minimal tiga bulan dan maksimal enam bulan. 2. Lokal Wisdom a. Pengertian dan Tujuan Lokal Wisdom atau sekolah alternative merupakan fase kedua dalam Pengkaderan Formal IMITR dan diselenggarakan antara tiga bulan hingga enam bulan setelah MAPABA. Secara umum Lokal Wisdom bertujuan membentuk Anggota yakni Anggota militan dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Organisasi untuk seterusnya. b. Penyelenggara LOKAL WISDOM diselenggarakan oleh Pengurus IMITR melalui Ketua Bidang Internal c. Peserta Peserta LOKAL WISDOM adalah Calon Anggota IMITR. d. Seleksi Seleksi dimaksudkan untuk menyaring peserta sehingga LOKAL WISDOM dapat berlangsung sesuai tujuan dengan tujuan LOKAL WISDOM. Seleksi juga dimaksudkan untuk menjaga konsistensi semakin tinggi jenjang Pengkaderan Formal, semakin tinggi pula kualitas anggota Dalam seleksi diperlakukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat umum mengikuti LOKAL WISDOM adalah: 1. Mengikuti Mapaba secara formal 2. Mengikuti kegiatan-kegiatan Follow Up Mapaba. Syarat-syarat khusus dapat ditambahkan oleh penyelenggara sesuai dengan ragam dinamika IMITR setempat. e. Pembaiatan anggota
  • 4. Pembaiatan adalah acara pengambilan ikrar peserta LOKAL WISDOM sebagai Anggota Baru IMITR. Pembaiatan dilakukan setelah seluruh rangkaian acara dalam kegiatan LOKAL WISDOM usai dilaksanakan. Pelaksanaannya dilakukan di antara sesi terakhir dan acara penutupan. f. Follow Up LOKAL WISDOM Follow Up atau tindak lanjut LOKAL WISDOM adalah serangkaian kegiatan yang diselenggarakan bagi Anggota IMITR dalam durasi waktu tertentu. Follow Up dapat diselenggarakan oleh Penyelenggara LOKAL WISDOM dengan sasaran khusus Anggota. Follow Up bertujuan untuk menjaga, memperdalam dan mengembangkan pemahaman Anggota IMITR atas materi-materi Organisai. Selain itu Follow Up bertujuan untuk mengembangkan keterampilan khusus Anggota. Diantara kegiatan Follow Up LOKAL WISDOM terdapat kegiatan yang sifatnya wajib diselenggarakan dan diikuti oleh Anggota. Kegiatan wajib tersebut dimaksudkan sebagai upaya pembekalan ketrampilan dasar bagi Anggota Baru. Kegiatan Follow Up yang wajib diselenggarakan untuk anggota Baru IMITR adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan fasilitator (Training of Trainer) 2. Pelatihan Kepemimpinan Pelatihan fasilitator harus menjadi pelatihan wajib melihat IMITR saat ini membutuhkan banyak sekali instruktur bagi materi-materi Organisasi. Pelatihan Kepemimpinan menjadi follow up wajib dengan pertimbangan bahwa secara umum anggota IMITR harus mulai memahami posisi dirinya sebagai pemimpin. Pelatihan Kepemimpinan diarahkan untuk melatih dan mengasah mental kepemimpinan anggota, sehingga mereka siap berperan sebagai pemimpin baik formal maupun pemimpin informal. B. PENGKADERAN INFORMAL Pengkaderan informal berangkat dari filosofi bahwa pada hakikatnya setiap ruang, setiap waktu dan setiap kegiatan (atau bahkan tanpa kegiatanpun), pada dasarnya dapat menjadi medium dan kesempatan mendidik diri. Pendidikan atau dimaknai identik dalam hal ini dengan pengkaderan, bukan saja di dalam forum pelatihan, ruang kelas dengan kurikulum tertentu; melainkan dalam ruang sehari-hari setiap manusia, setiap anggota dan kader. Pengkaderan Informal pada dasarnya adalah setiap bentuk kegiatan organisasi, yang dalam pelaksanaannya bukan sekedar untuk mencapai tujuan kegiatan itu sendiri, melainkan juga direkayasa untuk menguji dan melatih setiap anggota atau sekelompok anggota tertentu. Namun Pengkaderan Informal juga dapat terjadi dalam kegiatan sehari-hari yang nuansa (resmi) organisatorisnya bahkan tidak ada. Pengkaderan informal, berbeda dengan pengkaderan formal, tidak memiliki sebuah kurikulum khusus, karena kegiatan-kegiatannya melekat dan menyatu dengan aktivitas harian IMITR setempat.
  • 5. Pengkaderan Informal, karena melekat dengan aktivitas harian IMITR setempat, sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter/watak, mentalitas, perilaku dan kebiasaan anggota. Oleh sebab itu proses Pengkaderan Informal sesungguhnya sangat tergantung dengan dinamika IMITR setempat sekaligus kreatifitas anggota IMITR khususnya pengurus. Pra-syarat dasar proses Pengkaderan Informal adalah keawasan terhadap situasi dan setiap kegiatan. Pengurus, dalam hal ini sebagai pengelola anggota, harus memahami situasi dan kegiatan,dapat menjadi bahan pelajaran untuk mematangkan karakter dan mentalitas anggota/kader. Berikut ini beberapa ragam kegiatan Pengkaderan Informal. Ragam Kegiatan Pengkaderan Informal 1 mengundang dan mengajak anggota/kader dalam diskusi-diskusi yang diadakan IMITR. 2 Melibatkan anggota/kader dalam kepanitiaan yang diselenggarakan oleh IMITR. 3 mengundang dan mengajak anggota/kader dalam agenda-agenda IMITR di publik (demonstrasi, bakti sosial, study banding dll.) 4 Membentuk kelompok-kelompok diskusi, minat dan bakat (pecinta alam, kelompok seni-sastra dll.) sesuai dengan kebutuhan anggota/kader; 5 Mendatangi anggota/kader baik ke kos atau kampus, mengajak diskusi ringan (ngobrol enak) terkait masalah organisasi 6 Mendelegasikan anggota/kader, dengan tetap didampingi, dalam diskusi atau kegiatan yang diadakan oleh organisasi lain. Catatan tambahan perlu diketahui bahwa dalam Pengkaderan Informal tidak ada kegiatan yang bersifat mutlak. Selain itu mesti diperhatikan bahwa setiap jenjang Pengkaderan Formal secara logis harus diikuti dengan Pengkaderan Informal yang berbeda, yakni semakin meningkat dalam keakraban dan kualitasnya. Sehingga Pengkaderan Informal bagi alumni LOKAL WISDOM tidak bisa disamakan dengan Pengkaderan alumni MAPABA. Bahkan alumni kedua Pengkaderan Formal tersebut sudah saatnya untuk dibiasakan melakukan Pengkaderan Informa lalumni MAPABA secara terkoordinir dengan pengurus. C. Pengkaderan Non Formal Pengkaderan Non Formal adalah proses pengkaderan yang diarahkan untuk membangun keterampilan dan pengetahuan khusus atau spesifik. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal kepada Anggota bagi kebutuhan yang muncul dalam keorganisasian, kehidupan kampus dan masyarakat serta untuk mengembangkan potensi diri kader. Sementara fungsi dari Pengkaderan ini adalah untuk menopang dua Pengkaderan lainnya, sehingga dalam Pengkaderan Formal di jenjang berikutnya (LOKAL WISDOM), seorang Anggota telah memiliki wawasan cukup dan spesifikasi keahlian.
  • 6. Sebelum Pengkaderan Non Formal diselenggarakan, kerangka tindak lanjut harus dimatangkan terlebih dahulu Berikut ini kami sampaikan beberapa contoh kegiatan Pengkaderan Non Formal bagi alumni di setiap Jenjang Pengkaderan Formal. Ragam Kegiatan Pengkaderan Non Formal PASCA MAPABA Pelatihan Manajemen Forum Pelatihan Pembuatan Proposal Pelatihan Tata Administrasi IMITR Pelatihan Manajmen Organisasi Pelatihan Teknologi Informasi Pelatihan Gender Pelatihan Jurnalistik PASCA LOKAL WISDOM Pelatihan Advokasi Pelatihan Analisis Sosial Pelatihan Pemetaan daerah Pelatihan Manajemen Konflik Pelatihan Metode Penelitian Pelatihan Analisis Kebijakan Publik Pelatihan Manajemen Aksi Pelatihan Kepemimpinan Pelatihan Manajemen Organisas Pemilahan kegiatan menurut jenjang Pengkaderan Formal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengukur jalannya proses pengkaderan secara umum. Namun pada dasarnya penilaian ketepatan sebuah Pelatihan diadakan, apakah untuk pasca Mapaba atau LOKAL WISDOM, sepenuhnya harus didasarkan pada kondisi objektif Anggota.