SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
REPRESENTASI STAKEHOLDER PARTNERSHIP FORUM (SPF) NASIONAL INDONESIA
Bagi Kawasan Laut Arafura dan Laut Timor (ATSEA)
Kementerian Kelautan dan Perikanan - NCU UNDP Indonesia
22 Juni 2021
(updated 25 Juni dan 1 Juli 2021)
Kerangka Kelembagaan Kolaborasi Regional
Indonesia pada
ATSEA
Pembelajaran dari ATSEF (ATSEA-1)
Artikulasi lebih lanjut guna membangun keberhasilan dan pembelajaran dari ATSEA-1
dan ATSEF; menindaklanjuti dan memperkuat hasil-hasil
Adanya perubahan dan perkembangan baru sejak SAP dan deklarasinya telah diterima
negara anggota; membutuhkan perluasan pelibatan keanggotaan kemitraan (wakil
pemerintahan nasional dan lokal, LSM, sektor swasta)
Permasalahan transboundary membutuhkan pendekatan regional (spesies migrasi,
jejaring MPA, sampah laut, isu-isu kemaritiman, dll) secara bilateral dan multilateral
Sukses dan keberadaan mekanisme hanya memungkinkan dengan adanya rasa
kepemilikan (ownership) di masing-masing negara anggota. Konsultasi tingkat nasional
menjadi bagian penting dalam proses membangun konsensus
Tata Kelola dan Kelembagaan
Penyusunan Kelembagaan dan tata kelola
dilakukan melalui sebuah kesepakatan non-
legally binding untuk memfasilitasi SAP dan
NAP. Penyusunan ini akan menggantikan tata
kelola ATSEF yang ada sebelumnya.
Tata Kelola dan kelembagaan berisikan :
1. Coordination Committee
2. Stakeholder Partnership Forum (SPF)
3. Coordinator/Secretariat
Tujuan dan Penyusunan Tata Kelola dan Kelembagan SPF
Tujuan
• Mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh
pemerintahan di tingkat nasional, sub-regional dan pemerintah
daerah, serta masyarakat sipil, praktisi di antara negara anggota
(Indonesia, Papua New Guinea, Timor Leste, Australia);
• Pertukaran informasi, keahlian dan praktek-prakterk terbaikk di
tingkat nasional , daerah dan masyarakat setempat dalam perikanan
berkelanjutan, pemberantasan IUU Fishing dan strategi serta kebijakan
efektif;
• Menggali bagaimana komunitas regional dan stakeholders (ATSEA 2)
menjalin koordinasi, kerjasama, dan kolaborasi untuk meningkatkan
peran penyadartahuan terhadap perikanan berlanjutan dan perbaikan
kesejahteran;
• Mendukung dan memenuhi Sustainable Development Goals—SDGs
related (Goals 14: Conserve and sustainably use the oceans, seas 13:
Climate Action; 17: Partnership for the goals)
Peran SPF
Memperkuat kemitraan di antara pejabat pemerintahan, pakar, LSM, mitra-mitra dan stakeholders
yang berkepentingan di Laut Arafura and Laut Timor melaui mobilasi dan koordinasi kegiatan
pelaksanaan ATSEA-SAP
Membantu Coordination Committee dalam mengembangkan rencana pelaksanaan SAP dan me-
review kemajuannya secara periodik
Memfasilitasi dan melaksanakan SAP melalui upaya-upaya koordinasi, pemihakan seputar rencana
pelaksanaan SAP, menciptakan kemitraan dan kolaborasi proyek-proyek di antara negara anggota,
mengajukan proyek-proyek ke Coordination Committee
• Kerjasama, memusatkan pada pengelalaan ekosistem
berorientasi manusia dan ekosistem. Kegiatan-kegiatan
di bawah SAP atas konservasi biodiversity dan
pengentasan kemiskinan, food security, keberlanjutan
livelihoods bagi masyarakat sekitar pesisir dan
pendapatan lestari
• Berbasis sains dan data dalam penyusunan tujuan dan
implemetasi kegiatan. Dalam kasus tidak adanya
informasi sains, pendekatan hati-hati diterapkan
• Forum relevan yang ada untuk implementasi kegiatan
di ATS: CTI-CFF, MoU CMS, PEMSEA dan RPOA – IUU
Fishing
Prinsip-prinsip
• Tujuan dan kegiatan berkesesuaian dengan komitmen
internasional dan regional di bawah instrument legal
dan proses multilateral (CBD, SDG, ASEAN, APEC,
CITES, CMS, UNCLOS, UNFCCC, CTI dan Manado World
Oceans Declaration)
• SAP dan implementasinya tidak mempengaruhi dan
prejudice atas kesepapakatan perbatasan maritim
yang telah ada
• Kelompok stakeholder secara aktif mendorong mitra
Bersama lainnya serta pemerintahan alam
melaksanakan SAP dan NAPs secara kolaboratif
meliputi pemerintahan pusat, provinsi, Pemda
Kota/Kab, LSM, perusahaan swasta, donor bilateral,
agensi multilateral, penduduk tempatan dan
masyarakat lokal, komunitas pesisir, akademisi dan
periset
Fungsi
• Mendukung dan Coordination Committee
dalam pengembangan pelaksanaan SAP
dan mereview kemajuan secara reguler
• Memfasilitasi dan implementasi SAP
melalui upaya koordinasi, pelaksanaan
rencana SAP, menciptakan kemitraan dan
kolaborasi proyek, mengajukan proyek-
proyek dan ke Coordination Committee dll.
SPF Fungsi dan Modalitas
Modalitas
• Deklarasi Para Menteri di antara negara anggota ATSEA-
1 (Indonesia, Timor Leste, Australia)
• Strategic Action Plan (10 tahun) di Kawasan ATS
• National Action Program (NAP)
• Tiga Lembaga target di bawah ATSEA-2
Regional Coordination Committee (RCC)
Stakeholder Forum Partnership (SPF)
Coordination/Secretariat
Perlindungan Lingkungan dan Perairan
• UU No. 1/1973 Landas Kontinen Indonesia
• UU No. 5/1983 Zona Ekonommi Eksklusif Indonesia
• UU No. 17/1985 Konvensi PBB Tentang Hukum Laut
• UU No 6/1996 Perairan Indonesia
• UU No. 27/2007 Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau P. Kecil
• UU No. 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
• UU No. 31/2004 Perikanan, dan revisinya (UU No. 45/2009)
• UU No. 17/2008 Pelayaran
• UU No. 32/204 Kelautan
• UU No. 23/2014 Pemerintahan Daerah, revisi UU No.9/2019
• UU No. 11/2020 Cipta Kerja
• PP No. 27/2021 Penangkapan/Pembubidaya Ikan di WPPNRI
• PP No. 26/2021 Pencegahan, Pencemaran, Kerusakan, Rehabilitasi dan
Peningkatan SDI
• Peraturan Pemerintah No. 17/1974 Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi Dan
Eksploitasi Minyak Dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai
• PP No. 15 Tahun 1984 Pengelolaan SDA Hayati di ZEE Indonesia
• PP No. 19/1999 Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut
• Peraturan Menteri Perhubungan No. 215/1987 Pengadaan Fasilitas Penampungan
Limbah dari Kapal
• Peraturan Menteri Perhubungan No. 86/1990 Pencegahan Polusi dari Kapal
Catatan: Bagian ini lebih lengkapnya mengacu pada deskripsi laporan SPF Nasional
Landasan Hukum
Kerjasama dan Perjanjian Regional/Internasional
• UU No. 24/2000 Perjanjian Internasional
• UU No. 43/2008 Perbatasan Negara
• PP 38/2002 Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis
Pangkal Kepulauan Indonesia
• PP No 24/2010 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara RI; revisi PP 56/2013
• Peraturan Presiden No. 63/2015 tentang Kementerian
Kelautan dan Perikanan
• Peraturan Menteri No. 48/2020 Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
• Peraturan Menteri KP No. 23/2015 Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan
• Peraturan Menteri Luar Negeri No. 3/2019 Panduan Umum
Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah
• Peraturan Menteri Luar Negeri No. 09/2006 Panduan Umum
tata Cara Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri oleh
Pemerintah Daerah
Partisipan/Anggota
Kelanjutan perluasan ATSEF di antara negara
anggota wilayah Arafura dan Laut Timor :
• Pejabat pemerintahan;
• Pakar terlibat pemberantasan IUU Fishing;
• Lembaga akademisi dan Universitas
• Masyarakat sipil dan NGOs (termasuk kel.
muda dan kel. perempuan)
• Pemerintahan daerah dan otoritas lokal
• Lembaga internasional lainnya
• Kelompok kepentingan lainnya
Partisipan SPF’s
Kelayakan
• Terkait secara strategis di level nasional, contoh-contoh baik
dan Kerjasama efektif dengan pejabat pemerintah senior dan
anggota masyarakat sipil
• Mewakili perhatian dan kepentingan masyarakat di Kawasan
Laut Arafuru dan Laut Timor
• Champion dan mengartikulasikan perikanan bertanggung
jawab (pemberantasan IUU Fishing, mitigasi iklim) di kawasan
• Berkepentingan atas ide-ide antar negara dan nilai-nilainya di
tahap nasional, khususnya perlidungan dan promosi
kebersamaan dengan masyarakat sipil
• Partisipasi dan menunjukkan nilai kehadiran pertemuan
secara tatap muka maupun online pada kelompok kerja di
antara anggota
• Mempromosikan secara kuat dan jelas praktek perikanan
berkelanjutan, termasuk pemberantasan IUU Fishing di
kawasan
• Memastikan adanya dukungan dan
kemauan politik di antara negara
anggota
• Memobilisasi dan melibatkan
kepemimpian di dalam dan luar
pemerintahan
• Review atas kerangka hukum yang ada
• Menyetujui dasar keistimewaan atau
karakteristik Forum
• Menyusun agenda/kalender dan
keranga waktu bagi Forum
Tahapan perencanaan
SPF tingkat nasional memungkinkan dibentuk berdasar:
• Keputusan administratif, seperti peraturan/SK Menteri
atau sejenisnya
• Menyusun aturan baru atau memperkuat legislasi yang
ada
• Persetujuan formal atau informal
Fungsi utama Forum sebagai ruang bagi proses pengambilan
keputusan atau bagi konsultasi, atau kombinasi keduanya,
melalui opsi-opsi negara anggota
Aturan pengambilan keputusan – aturan konsensus, mayoritas
atau kualifikasi mayoritas – perlu disusun di awal, sebagaimana
penentuan bahwa sebuah kuorum dalam pengambilan
keputusan yang mengikat
Komposisi SPF Nasional
• LSM International
• LSM Nasional dan lokal
• Komunitas tempatan
• Kelompok perempuan
•BRSDM/Pusriskan KP
•Universitas
•Lembaga riset lainnya
• Pelaku bisnis
perikanan
• Perdagangan dan
maritim
• Infrastuktur
• Kemenko Marinvest
• Kementerian Kelautan
dan Perikanan
• Pemda (Prov, Kab/Kota)
• WPP 718 Pemerintah
Pusat & Daerah
/ NIMC
- LPP WPP 718
Sektor Swasta
Kelembagaan
Adat/Komunitas
Lokal
Periset/
Akademisi
Struktur
Stakeholder Partnership Forum (SPF) tingkat nasional dikelola oleh:
• Seorang ketua/Lead (ex-officio Komite Koordinasi atau penunjukkan
lainnya)
• Wakil ketua
• Staff
• Skretariat teknis
• Participants/Members
Catatan: Ada pandangan bahwa SPF Regional sifatnya hanya koordinator dari anggota asing-masing National SPF, yang berperan adalah masing-masing nasional SPF.
National SPF berkoordinai dengan NIMC. RCC/steering committee berada di tingkat Regional, dipimpin regional coordinator (level Dirjen).
Organigram
Personil in-charge
Ketua : Kemenko Maritim dan Investasi (Eselon 1)
Wakil : Kementerian Kelautan dan Perikanan (Eselon 1)
Sekretaris: Kementerian Kelautan dan Perikanan (Eselon 2), atau
ditentukan kemudian
Ketua Pokja: Ditentukan kemudian
Pemerintah Pusat
Memberi arahan kebijakan, supervisi dan monitoring/evaluasi program (SAP & NAP)
Pemerintah Daerah
Mendukung dan melaksanakan program kegiatan lapangan; memberikan laporan hasil
dan masukan kebijakan (lessons learned)
Akademisi
Melakukan berbagai kajian sumberdaya perikanan, kelautan dan maritim sebagai
masukan bagi proses pengambilan keputusan tingkat nasional/daerah
Sektor Swasta
Menilai peluang dan investasi perikanan dan sektor maritime, infratuktur, energi & gas,
dengan mempromosikan praktek bisnis secara lestari
LSM/Lembaga Komunitas, Perempuan dll.
Mendukung pelaksanaan kegiatan lapangan, pendampingan masyarakat lokal,
mendukung pelatihan-pelatihan memetik pembelajaran dan memberikan masukan
kebijakan
Peran-peran
• Bekerjasama dengan Forum
Koordinasi Pengelolaan
Pemanfaatan Sumber daya Ikan
(FKPPS) WPP-718
• Saling memperkuat dalam hal
lokasi mana yang menjadi
dukungan prioritas
• Dukungan sumberdaya manusia,
pendanaan, manajemen dll dalam
pengelolaan sumberdaya perairan
• SPF dapat menjakau penanganan
isu yang belum atau tidak
tersentuh atas isu-isu terkait lintas
batas antar negara
Sinergi dengan WPP-718
Pertemuan, pendanan, Komunikasi & Evaluasi
Pertemuan
• Frekuensi: minimum pertemuan sekali setiap enam
bulan (atau ditentukan kemudian) secara berkala
disetujui oleh negara anggota
• Pertemuan luar biasa: negara anggota
memungkinkan untuk melaksanakan pertemuan
khusus atau tambahan
• Partisipasi: Coordination Committee/Secretariat
mengagendakan pertemuan peserta melalui daring
dan/atau pertemuan tatap muka
• Lokasi: tempat pertemuan bagi peserta dapat
ditentukan kemudian (TBD)
Pendanaan
Lima negara anggota menggunakan anggaran masing-masing (Indonesia,
Timor Leste and Papua New Guinea, Australia)
Komunikasi & Evaluasi
• Komunikasi jelas dan berkala untuk menjaga momentum dan
produktivitas dalam Forum dan transparansi serta akuntabilitas bagi
stakeholders luar
• Anggota dapat berkomunikasi melalui pertemuan-pertemuan, email,
mailing lists, collaborative document editors (Google Docs), etc. Anggota
Forum dapat berkomunikasi dengan stakeholders eksternal melalui
websites, newsletters, sosial media, dll.
• Forum mempublikasi notulen hasil pertemuan dan agenda dalam dua
pekan atau sepersetujuan anggota. Anggota dapat mempubilkasi
dokumen tambahan tentang kegiatan forum
• Partisipasi: peserta memperoleh notifikasi hasil pertemuan dan
memungkinkan memberi komentar sebelum pertemuan, dan
pemberitahuan lainnya bagi partisipasi publik
Isu berkembang terkait SPF
• Stakeholders kunci pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (Pusriskan/BRSDM dll.) yang terlibat dalam
ATSEF yang berpengalaman pada forum sebelumnya
• Pusriskan sebagai focal point ATSEA Indonesia sedang masa transisi kelembagaan ke BRIN? Termasuk sedang
reorganisasi KKP
• Tingkatan partisipasi secara legally binding di antara pelaku SPF, atau non legally binding?
• Kontribusi pendanaan dan kebijakan negara anggota tergantung pada pilihan legally binding atau non
legally binding
• Kelembagaan SPF dengan WPP disinergikan
Tingkat kebijakan
Regional
•Deklarasi Para Menteri ATSEA
•Konvensi Regional ATS
•Regional Coordination
Committee (RCC)
•SPF Regional
Nasional
•Peraturan/Keputusan Menteri
Koordinator
•Peraturan/Keputusan Menteri
KP & K/L lain
•SPF Nasional
•NIMCs (Antar Kementerian
nasional untuk ATS)
Sub-Nasional
•Peraturan/Keputusan
Gubernur/Bupati/ Walikota
•Peraturan Desa
•Hukum Adat dll.
Arafura and Timor Seas Ecosystem Approach - Phase II
KEEP AN EYE ON US
NCU Office:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan
Gedung Balitbang KP II
Jl. Pasir Putih II, Ancol Timur, Jakarta Utara 14430
ATSEA Phase II program_atsea program_atsea
puslitbangkan@kkp.go.id
www.atsea-
program.com
(021) 64700928 Fax: 64700929
Terima kasih

More Related Content

Similar to Stakeholders Partnership Forum (SPF)

Paparan penguatan kelembagaan front hotel.pptx
Paparan penguatan kelembagaan  front hotel.pptxPaparan penguatan kelembagaan  front hotel.pptx
Paparan penguatan kelembagaan front hotel.pptxpurwanto761
 
template.pptx
template.pptxtemplate.pptx
template.pptxGusAndika
 
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptxRencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptxzulfaalya1
 
Policy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdf
Policy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdfPolicy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdf
Policy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdfDadang Setiawan
 
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptxMidaSaragihEcoNusaID
 
Foresight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPIForesight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPICIFOR-ICRAF
 
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeriMekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeriasriekarwanti
 
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)F W
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Fakhrurrozi45
 
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivUjang Sukarna
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)PEMPROP JABAR
 
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanPengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanDidi Sadili
 
Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...
Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...
Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...Oswar Mungkasa
 

Similar to Stakeholders Partnership Forum (SPF) (20)

Paparan penguatan kelembagaan front hotel.pptx
Paparan penguatan kelembagaan  front hotel.pptxPaparan penguatan kelembagaan  front hotel.pptx
Paparan penguatan kelembagaan front hotel.pptx
 
template.pptx
template.pptxtemplate.pptx
template.pptx
 
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptxRencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
 
1. Perspective_CCRF.pptx
1. Perspective_CCRF.pptx1. Perspective_CCRF.pptx
1. Perspective_CCRF.pptx
 
Policy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdf
Policy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdfPolicy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdf
Policy paper Permen KP 71_206_05.08.2019.pdf
 
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
 
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adatTor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
 
Foresight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPIForesight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPI
 
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeriMekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
 
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
 
Pikp module10-hukum & kebij
Pikp module10-hukum & kebijPikp module10-hukum & kebij
Pikp module10-hukum & kebij
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2
 
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Modul pengantar klhs
Modul pengantar klhsModul pengantar klhs
Modul pengantar klhs
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi iv
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
 
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanPengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
 
Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...
Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...
Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pulau/Kepu...
 

More from Dadang Setiawan

OSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdf
OSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdfOSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdf
OSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdfDadang Setiawan
 
Performance Evaluation USAID Oceans.pdf
Performance Evaluation USAID Oceans.pdfPerformance Evaluation USAID Oceans.pdf
Performance Evaluation USAID Oceans.pdfDadang Setiawan
 
Assessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdf
Assessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdfAssessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdf
Assessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdfDadang Setiawan
 
Indonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdf
Indonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdfIndonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdf
Indonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdfDadang Setiawan
 
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prismaPrisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prismaDadang Setiawan
 
Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...
Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...
Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...Dadang Setiawan
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDadang Setiawan
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Dampak Perubahan Iklim terhadap KesehatanDampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Dampak Perubahan Iklim terhadap KesehatanDadang Setiawan
 

More from Dadang Setiawan (8)

OSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdf
OSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdfOSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdf
OSF-Evaluation_Final-Report_07.23.2020.pdf
 
Performance Evaluation USAID Oceans.pdf
Performance Evaluation USAID Oceans.pdfPerformance Evaluation USAID Oceans.pdf
Performance Evaluation USAID Oceans.pdf
 
Assessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdf
Assessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdfAssessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdf
Assessing Climate Change Adaptation in Indonesia - USAID partners.pdf
 
Indonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdf
Indonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdfIndonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdf
Indonesia_Marine_Protected_Areas_Based_E.pdf
 
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prismaPrisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
 
Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...
Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...
Journal Review: The Health Effects of Climate Change: A Survey of Recent Quan...
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Dampak Perubahan Iklim terhadap KesehatanDampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 

Recently uploaded (9)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 

Stakeholders Partnership Forum (SPF)

  • 1. REPRESENTASI STAKEHOLDER PARTNERSHIP FORUM (SPF) NASIONAL INDONESIA Bagi Kawasan Laut Arafura dan Laut Timor (ATSEA) Kementerian Kelautan dan Perikanan - NCU UNDP Indonesia 22 Juni 2021 (updated 25 Juni dan 1 Juli 2021)
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 7.
  • 8. Pembelajaran dari ATSEF (ATSEA-1) Artikulasi lebih lanjut guna membangun keberhasilan dan pembelajaran dari ATSEA-1 dan ATSEF; menindaklanjuti dan memperkuat hasil-hasil Adanya perubahan dan perkembangan baru sejak SAP dan deklarasinya telah diterima negara anggota; membutuhkan perluasan pelibatan keanggotaan kemitraan (wakil pemerintahan nasional dan lokal, LSM, sektor swasta) Permasalahan transboundary membutuhkan pendekatan regional (spesies migrasi, jejaring MPA, sampah laut, isu-isu kemaritiman, dll) secara bilateral dan multilateral Sukses dan keberadaan mekanisme hanya memungkinkan dengan adanya rasa kepemilikan (ownership) di masing-masing negara anggota. Konsultasi tingkat nasional menjadi bagian penting dalam proses membangun konsensus
  • 9. Tata Kelola dan Kelembagaan Penyusunan Kelembagaan dan tata kelola dilakukan melalui sebuah kesepakatan non- legally binding untuk memfasilitasi SAP dan NAP. Penyusunan ini akan menggantikan tata kelola ATSEF yang ada sebelumnya. Tata Kelola dan kelembagaan berisikan : 1. Coordination Committee 2. Stakeholder Partnership Forum (SPF) 3. Coordinator/Secretariat Tujuan dan Penyusunan Tata Kelola dan Kelembagan SPF Tujuan • Mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan di tingkat nasional, sub-regional dan pemerintah daerah, serta masyarakat sipil, praktisi di antara negara anggota (Indonesia, Papua New Guinea, Timor Leste, Australia); • Pertukaran informasi, keahlian dan praktek-prakterk terbaikk di tingkat nasional , daerah dan masyarakat setempat dalam perikanan berkelanjutan, pemberantasan IUU Fishing dan strategi serta kebijakan efektif; • Menggali bagaimana komunitas regional dan stakeholders (ATSEA 2) menjalin koordinasi, kerjasama, dan kolaborasi untuk meningkatkan peran penyadartahuan terhadap perikanan berlanjutan dan perbaikan kesejahteran; • Mendukung dan memenuhi Sustainable Development Goals—SDGs related (Goals 14: Conserve and sustainably use the oceans, seas 13: Climate Action; 17: Partnership for the goals)
  • 10. Peran SPF Memperkuat kemitraan di antara pejabat pemerintahan, pakar, LSM, mitra-mitra dan stakeholders yang berkepentingan di Laut Arafura and Laut Timor melaui mobilasi dan koordinasi kegiatan pelaksanaan ATSEA-SAP Membantu Coordination Committee dalam mengembangkan rencana pelaksanaan SAP dan me- review kemajuannya secara periodik Memfasilitasi dan melaksanakan SAP melalui upaya-upaya koordinasi, pemihakan seputar rencana pelaksanaan SAP, menciptakan kemitraan dan kolaborasi proyek-proyek di antara negara anggota, mengajukan proyek-proyek ke Coordination Committee
  • 11. • Kerjasama, memusatkan pada pengelalaan ekosistem berorientasi manusia dan ekosistem. Kegiatan-kegiatan di bawah SAP atas konservasi biodiversity dan pengentasan kemiskinan, food security, keberlanjutan livelihoods bagi masyarakat sekitar pesisir dan pendapatan lestari • Berbasis sains dan data dalam penyusunan tujuan dan implemetasi kegiatan. Dalam kasus tidak adanya informasi sains, pendekatan hati-hati diterapkan • Forum relevan yang ada untuk implementasi kegiatan di ATS: CTI-CFF, MoU CMS, PEMSEA dan RPOA – IUU Fishing Prinsip-prinsip • Tujuan dan kegiatan berkesesuaian dengan komitmen internasional dan regional di bawah instrument legal dan proses multilateral (CBD, SDG, ASEAN, APEC, CITES, CMS, UNCLOS, UNFCCC, CTI dan Manado World Oceans Declaration) • SAP dan implementasinya tidak mempengaruhi dan prejudice atas kesepapakatan perbatasan maritim yang telah ada • Kelompok stakeholder secara aktif mendorong mitra Bersama lainnya serta pemerintahan alam melaksanakan SAP dan NAPs secara kolaboratif meliputi pemerintahan pusat, provinsi, Pemda Kota/Kab, LSM, perusahaan swasta, donor bilateral, agensi multilateral, penduduk tempatan dan masyarakat lokal, komunitas pesisir, akademisi dan periset
  • 12. Fungsi • Mendukung dan Coordination Committee dalam pengembangan pelaksanaan SAP dan mereview kemajuan secara reguler • Memfasilitasi dan implementasi SAP melalui upaya koordinasi, pelaksanaan rencana SAP, menciptakan kemitraan dan kolaborasi proyek, mengajukan proyek- proyek dan ke Coordination Committee dll. SPF Fungsi dan Modalitas Modalitas • Deklarasi Para Menteri di antara negara anggota ATSEA- 1 (Indonesia, Timor Leste, Australia) • Strategic Action Plan (10 tahun) di Kawasan ATS • National Action Program (NAP) • Tiga Lembaga target di bawah ATSEA-2 Regional Coordination Committee (RCC) Stakeholder Forum Partnership (SPF) Coordination/Secretariat
  • 13. Perlindungan Lingkungan dan Perairan • UU No. 1/1973 Landas Kontinen Indonesia • UU No. 5/1983 Zona Ekonommi Eksklusif Indonesia • UU No. 17/1985 Konvensi PBB Tentang Hukum Laut • UU No 6/1996 Perairan Indonesia • UU No. 27/2007 Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau P. Kecil • UU No. 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan • UU No. 31/2004 Perikanan, dan revisinya (UU No. 45/2009) • UU No. 17/2008 Pelayaran • UU No. 32/204 Kelautan • UU No. 23/2014 Pemerintahan Daerah, revisi UU No.9/2019 • UU No. 11/2020 Cipta Kerja • PP No. 27/2021 Penangkapan/Pembubidaya Ikan di WPPNRI • PP No. 26/2021 Pencegahan, Pencemaran, Kerusakan, Rehabilitasi dan Peningkatan SDI • Peraturan Pemerintah No. 17/1974 Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi Minyak Dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai • PP No. 15 Tahun 1984 Pengelolaan SDA Hayati di ZEE Indonesia • PP No. 19/1999 Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut • Peraturan Menteri Perhubungan No. 215/1987 Pengadaan Fasilitas Penampungan Limbah dari Kapal • Peraturan Menteri Perhubungan No. 86/1990 Pencegahan Polusi dari Kapal Catatan: Bagian ini lebih lengkapnya mengacu pada deskripsi laporan SPF Nasional Landasan Hukum Kerjasama dan Perjanjian Regional/Internasional • UU No. 24/2000 Perjanjian Internasional • UU No. 43/2008 Perbatasan Negara • PP 38/2002 Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia • PP No 24/2010 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara RI; revisi PP 56/2013 • Peraturan Presiden No. 63/2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan • Peraturan Menteri No. 48/2020 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan • Peraturan Menteri KP No. 23/2015 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan • Peraturan Menteri Luar Negeri No. 3/2019 Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah • Peraturan Menteri Luar Negeri No. 09/2006 Panduan Umum tata Cara Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah
  • 14. Partisipan/Anggota Kelanjutan perluasan ATSEF di antara negara anggota wilayah Arafura dan Laut Timor : • Pejabat pemerintahan; • Pakar terlibat pemberantasan IUU Fishing; • Lembaga akademisi dan Universitas • Masyarakat sipil dan NGOs (termasuk kel. muda dan kel. perempuan) • Pemerintahan daerah dan otoritas lokal • Lembaga internasional lainnya • Kelompok kepentingan lainnya Partisipan SPF’s Kelayakan • Terkait secara strategis di level nasional, contoh-contoh baik dan Kerjasama efektif dengan pejabat pemerintah senior dan anggota masyarakat sipil • Mewakili perhatian dan kepentingan masyarakat di Kawasan Laut Arafuru dan Laut Timor • Champion dan mengartikulasikan perikanan bertanggung jawab (pemberantasan IUU Fishing, mitigasi iklim) di kawasan • Berkepentingan atas ide-ide antar negara dan nilai-nilainya di tahap nasional, khususnya perlidungan dan promosi kebersamaan dengan masyarakat sipil • Partisipasi dan menunjukkan nilai kehadiran pertemuan secara tatap muka maupun online pada kelompok kerja di antara anggota • Mempromosikan secara kuat dan jelas praktek perikanan berkelanjutan, termasuk pemberantasan IUU Fishing di kawasan
  • 15. • Memastikan adanya dukungan dan kemauan politik di antara negara anggota • Memobilisasi dan melibatkan kepemimpian di dalam dan luar pemerintahan • Review atas kerangka hukum yang ada • Menyetujui dasar keistimewaan atau karakteristik Forum • Menyusun agenda/kalender dan keranga waktu bagi Forum Tahapan perencanaan SPF tingkat nasional memungkinkan dibentuk berdasar: • Keputusan administratif, seperti peraturan/SK Menteri atau sejenisnya • Menyusun aturan baru atau memperkuat legislasi yang ada • Persetujuan formal atau informal Fungsi utama Forum sebagai ruang bagi proses pengambilan keputusan atau bagi konsultasi, atau kombinasi keduanya, melalui opsi-opsi negara anggota Aturan pengambilan keputusan – aturan konsensus, mayoritas atau kualifikasi mayoritas – perlu disusun di awal, sebagaimana penentuan bahwa sebuah kuorum dalam pengambilan keputusan yang mengikat
  • 16. Komposisi SPF Nasional • LSM International • LSM Nasional dan lokal • Komunitas tempatan • Kelompok perempuan •BRSDM/Pusriskan KP •Universitas •Lembaga riset lainnya • Pelaku bisnis perikanan • Perdagangan dan maritim • Infrastuktur • Kemenko Marinvest • Kementerian Kelautan dan Perikanan • Pemda (Prov, Kab/Kota) • WPP 718 Pemerintah Pusat & Daerah / NIMC - LPP WPP 718 Sektor Swasta Kelembagaan Adat/Komunitas Lokal Periset/ Akademisi
  • 17. Struktur Stakeholder Partnership Forum (SPF) tingkat nasional dikelola oleh: • Seorang ketua/Lead (ex-officio Komite Koordinasi atau penunjukkan lainnya) • Wakil ketua • Staff • Skretariat teknis • Participants/Members Catatan: Ada pandangan bahwa SPF Regional sifatnya hanya koordinator dari anggota asing-masing National SPF, yang berperan adalah masing-masing nasional SPF. National SPF berkoordinai dengan NIMC. RCC/steering committee berada di tingkat Regional, dipimpin regional coordinator (level Dirjen).
  • 19. Personil in-charge Ketua : Kemenko Maritim dan Investasi (Eselon 1) Wakil : Kementerian Kelautan dan Perikanan (Eselon 1) Sekretaris: Kementerian Kelautan dan Perikanan (Eselon 2), atau ditentukan kemudian Ketua Pokja: Ditentukan kemudian
  • 20. Pemerintah Pusat Memberi arahan kebijakan, supervisi dan monitoring/evaluasi program (SAP & NAP) Pemerintah Daerah Mendukung dan melaksanakan program kegiatan lapangan; memberikan laporan hasil dan masukan kebijakan (lessons learned) Akademisi Melakukan berbagai kajian sumberdaya perikanan, kelautan dan maritim sebagai masukan bagi proses pengambilan keputusan tingkat nasional/daerah Sektor Swasta Menilai peluang dan investasi perikanan dan sektor maritime, infratuktur, energi & gas, dengan mempromosikan praktek bisnis secara lestari LSM/Lembaga Komunitas, Perempuan dll. Mendukung pelaksanaan kegiatan lapangan, pendampingan masyarakat lokal, mendukung pelatihan-pelatihan memetik pembelajaran dan memberikan masukan kebijakan Peran-peran
  • 21. • Bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber daya Ikan (FKPPS) WPP-718 • Saling memperkuat dalam hal lokasi mana yang menjadi dukungan prioritas • Dukungan sumberdaya manusia, pendanaan, manajemen dll dalam pengelolaan sumberdaya perairan • SPF dapat menjakau penanganan isu yang belum atau tidak tersentuh atas isu-isu terkait lintas batas antar negara Sinergi dengan WPP-718
  • 22. Pertemuan, pendanan, Komunikasi & Evaluasi Pertemuan • Frekuensi: minimum pertemuan sekali setiap enam bulan (atau ditentukan kemudian) secara berkala disetujui oleh negara anggota • Pertemuan luar biasa: negara anggota memungkinkan untuk melaksanakan pertemuan khusus atau tambahan • Partisipasi: Coordination Committee/Secretariat mengagendakan pertemuan peserta melalui daring dan/atau pertemuan tatap muka • Lokasi: tempat pertemuan bagi peserta dapat ditentukan kemudian (TBD) Pendanaan Lima negara anggota menggunakan anggaran masing-masing (Indonesia, Timor Leste and Papua New Guinea, Australia) Komunikasi & Evaluasi • Komunikasi jelas dan berkala untuk menjaga momentum dan produktivitas dalam Forum dan transparansi serta akuntabilitas bagi stakeholders luar • Anggota dapat berkomunikasi melalui pertemuan-pertemuan, email, mailing lists, collaborative document editors (Google Docs), etc. Anggota Forum dapat berkomunikasi dengan stakeholders eksternal melalui websites, newsletters, sosial media, dll. • Forum mempublikasi notulen hasil pertemuan dan agenda dalam dua pekan atau sepersetujuan anggota. Anggota dapat mempubilkasi dokumen tambahan tentang kegiatan forum • Partisipasi: peserta memperoleh notifikasi hasil pertemuan dan memungkinkan memberi komentar sebelum pertemuan, dan pemberitahuan lainnya bagi partisipasi publik
  • 23. Isu berkembang terkait SPF • Stakeholders kunci pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (Pusriskan/BRSDM dll.) yang terlibat dalam ATSEF yang berpengalaman pada forum sebelumnya • Pusriskan sebagai focal point ATSEA Indonesia sedang masa transisi kelembagaan ke BRIN? Termasuk sedang reorganisasi KKP • Tingkatan partisipasi secara legally binding di antara pelaku SPF, atau non legally binding? • Kontribusi pendanaan dan kebijakan negara anggota tergantung pada pilihan legally binding atau non legally binding • Kelembagaan SPF dengan WPP disinergikan
  • 24. Tingkat kebijakan Regional •Deklarasi Para Menteri ATSEA •Konvensi Regional ATS •Regional Coordination Committee (RCC) •SPF Regional Nasional •Peraturan/Keputusan Menteri Koordinator •Peraturan/Keputusan Menteri KP & K/L lain •SPF Nasional •NIMCs (Antar Kementerian nasional untuk ATS) Sub-Nasional •Peraturan/Keputusan Gubernur/Bupati/ Walikota •Peraturan Desa •Hukum Adat dll.
  • 25. Arafura and Timor Seas Ecosystem Approach - Phase II KEEP AN EYE ON US NCU Office: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Gedung Balitbang KP II Jl. Pasir Putih II, Ancol Timur, Jakarta Utara 14430 ATSEA Phase II program_atsea program_atsea puslitbangkan@kkp.go.id www.atsea- program.com (021) 64700928 Fax: 64700929 Terima kasih