3. Pandangan dunia Alkitabiah berbicara tentang
pertarungan terus-menerus antara yang baik dan
yang jahat, antara Kristus dan Setan. Pertarungan ini
semakin memburuk saat mendekati peristiwa-
peristiwa terakhir dunia ini. Wahyu 13 dan Wahyu 14
masing-masing menunjukkan gerakan yang akan
dilakukan Setan dan para pengikut Yesus.
Pengudusan kita penting untuk siap menghadapi
pertarungan ini (1Tes 5:23).
4. “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan
besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52)
Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus bertumbuh dalam empat aspek:
Kita juga dipanggil untuk bertumbuh dalam semua aspek keberadaan kita
[apa yang Paulus sebut dengan “roh, jiwa, dan tubuh” (1Tes 5:23)].
Pekerjaan Penebusan mencakup pemulihan citra Allah dalam diri
manusia. Pertumbuhan kita harus berorientasi pada itu, bersiap-siap
untuk Kedatangan Yang Kedua ketika pekerjaan akhirnya akan selesai.
5. Pada abad pertama filsafat Yunani dan gerakan gnostik mempengaruhi
keyakinan Gereja Kristen tentang pemisahan jiwa dan tubuh. Mereka
menyimpulkan bahwa tubuh harus diabaikan, jadi semua upaya dikerahkan
hanya untuk pertumbuhan spiritual.
Namun, Alkitab menyertakan nasihat untuk memelihara
tubuh kita.
Paulus memperkenalkan tubuh
sebagai bait Roh Kudus (1Kor 3:16-
17). Yohanes ingin agar kita hidup
sehat (3Yoh 2).
Memulihkan gambar Allah termasuk
memelihara tubuh kita.
6. Pikiran kita harus diubah untuk mencerminkan gambar Allah. Tujuan kita
haruslah berpikir seperti Kristus. Bagaimana kita bisa sampai pada hal itu?
Pertama, hanya Roh Kudus yang dapat melakukannya. Dia
mengubah pikiran dan perasaan kita (Yer 31:33; Ez 36:27).
Kedua, kita perlu bekerja
sama. Kita harus mengisi
pikiran kita dengan hal-hal
yang benar (Rm 12:2; Flp 4:8).
Maka karakter kita akan bersinar dengan kemurnian
dan kasih, dan hidup kita akan diatur oleh kerendahan
hati dan kebenaran (Mzm 24:3-5; Kol 3:1-2).
7. “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin
oleh Roh” (Galatia 5:25)
Hubungan kita dengan Tuhan ditentukan oleh sifat spiritual kita. Kita harus
membiarkan Roh Kudus bekerja di dalam kita. Apa yang Dia lakukan di dalam kita?
Dia mencurahkan kasih Allah dalam diri kita (Rom 5:5)
Dia memimpin kita kepada Yesus (Yoh 15:26)
Dia menginsafkan kita akan dosa (Yoh 16:8)
Dia memberi kita kekuatan untuk memberitakan Injil (Kisah 1:8)
Dia membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13)
Jika Dia membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran, kita tidak
dapat menggunakan Dia menurut keinginan kita sendiri seperti yang
dilakukan oleh Simon sang Penyihir dalam Kisah 8:18-19. Dia akan
selalu menyelaraskan dengan kebenaran yang dinyatakan dalam
Alkitab. Jika tidak, kita sebenarnya tidak mendengarkan Roh Kudus.
8. Ada banyak referensi untuk mengamati dan mempersiapkan Kedatangan
Yang Kedua dalam Perjanjian Baru. Ini adalah proses pemurnian terus
menerus menuju kesempurnaan (Mat 24:13, 42; 1Kor 1:7-8; Flp 1:6; Ibr
6:11-12; Yak 1:4; Why 2:6).
Kita harus selalu siap mempertahankan diri
terhadap upaya Setan untuk mengalihkan kita
dari pengharapan kita.
Kecuali seseorang terus bertumbuh dalam kasih
karunia, dan terus maju dalam iman, jika tidak,
kecenderungannya adalah jatuh, menjadi keras
kepala, skeptis, sinis, bahkan tidak percaya.
Jangan biarkan satu hari berlalu tanpa berdoa,
mempelajari Alkitab, dan bersekutu dengan
Yesus.
9. “Sangatlah penting bagi mereka yang percaya
kebenaran, untuk membuat kemajuan terus-
menerus, bertumbuh menjadi pria dan wanita
yang sempurna di dalam Kristus Yesus. Tidak
ada waktu untuk kemunduran dan kelalaian.
Setiap orang harus memiliki pengalaman hidup
dalam berbagai hal tentang Allah. Berakarlah
dalam dirimu sendiri. Jadilah teguh dalam iman,
sehingga setelah melakukan semuanya Anda
dapat berdiri, dengan keyakinan tak
tergoyahkan di dalam Tuhan.”
E. G. W. (Sons and Daughters of God, November 21)