Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
ff9f4_Penetapan_Tingkat_Kerusakan_Bangunan.pptx
1. PENETAPAN TINGKAT
KERUSAKAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
B A D A N P E N G E M B A N G A N S U M B E R D A Y A M A N U S I A
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN
PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
PELATIHAN PEMERIKSAAN CEPAT (QUICK
ASSESMENT) BANGUNAN GEDUNG PASCA
BENCANA GEMPA BUMI
BALAI PELATIHAN
Makassar dan Palu, Juli 2019
Kusrianti, ST., MBA
2. 2
| PROFIL PENGAJAR
KUSRIANTI, ST., MBA
Riwayat Pendidikan
S1 Teknik Sipil Undip
S2 Bisnis Administrasi ITB
TANGERANG, 27 AGUSTUS 1978
Riwayat Pekerjaan
Direktorat Bina Penataan
Bangunan, DJCK
Kementerian PUPR
5. 5
| 01. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Peserta mampu melakukan
pemeriksaan kerusakan bangunan
gedung pasca bencana gempa bumi
PENETAPAN TINGKAT KERUSAKAN
7. 7
| 02. KOMPETENSI DASAR
Pada akhir pembelajaran, peserta
pelatihan diharapkan mampu
melaksanakan penetapan tingkat
kerusakan bangunan
PENETAPAN TINGKAT KERUSAKAN
9. 9
| 03. INDIKATOR KEBERHASILAN
PENETAPAN TINGKAT KERUSAKAN
Kompetensi Dasar 1
Peserta mampu menjelaskan Korelasi penentuan tingkat
kerusakan pekerjaan struktur dan non struktur
Kompetensi Dasar 2
Peserta mampu menentukan tingkat kerusakan dan rekomendasi
penanganannya, serta penggunaan aplikasi
11. Korelasi penentuan tingkat kerusakan
pekerjaan struktur dan non struktur
1
Penentuan tingkat kerusakan dan
rekomendasi penanganan
2
Penggunaan Aplikasi Penentuan Tingkat
Kerusakan
3
12. Komponen
Bangunan
Gedung
Pekerjaan
Standar
pekerjaan struktur
pekerjaan arsitektur
pekerjaan perampungan
pekerjaan utitiltas
Pekerjaan
Nonstandar
perizinan selain IMB
penyiapan dan
pematangan lahan
peningkatan arsitektur-
struktur
green building
Kelengkapan BG
(pekerjaan ME)
1 KORELASI PENENTUAN TINGKAT KERUSAKAN
STRUKTURDAN NON STRUKTUR
KOMPONEN PENYUSUN BANGUNAN GEDUNG
13. KORELASI PENENTUAN TINGKAT KERUSAKAN STRUKTUR
DAN NON STRUKTUR
Struktur dan non struktur merupakan komponen yang
menyusun suatu bangunan gedung. Komponen
struktur dan non struktur mempunyai persentase
tertentu.
Komponen Struktur, meliputi:
1. Pondasi
2. Struktur Atas (Kolom, Balok, Pelat Lantai, Tangga)
3. Rangka Atap
Komponen Non Struktur, meliputi:
1. Arsitektur
2. Mekanikal dan Elektrikal
3. Finishing
14. KORELASI PENENTUAN TINGKAT KERUSAKAN STRUKTUR
DAN NON STRUKTUR
Komponen
Bangunan
Gedung Kantor Rumah Negara Gedung Lainnya
Min Max. Min Max. Min Max.
Pondasi 5% 10% 3% 7% 5% 10%
Struktur 25% 35% 20% 25% 25% 35%
Lantai 5% 10% 10% 15% 5% 10%
Dinding 7% 10% 10% 15% 7% 10%
Plafon 6% 8% 8% 10% 6% 8%
Atap 8% 10% 10% 15% 8% 10%
Utilitas 5% 8% 8% 10% 5% 8%
Finishing 10% 15% 15% 10% 10% 15%
Struktur
merupakan
bagian dari
komponan
bangunan
gedung, dengan
nilai persentase
tertentu.
Persentase
kerusakan
struktur akan
dilakukan
pembobotan
sesuai dengan
persentase
terhadap
seluruh
bangunan.
15. 2 PENENTUAN TINGKAT KERUSAKAN
DAN REKOMENDASI PENANGANAN
Penentuan Tingkat Kerusakan
Penentuan tingkat kerusakan bangunan gedung didasarkan pada tingkat
kerusakan pada pekerjaan standar (struktur, arsitektur, ME, finishing).
Rusak ringan ≤ 30%
Rusak sedang > 30% s.d. 45%
Rusak berat > 45% s.d. 65%
Penentuan tingkat kerusakan pada komponen pekerjaan non standar
untuk pertimbangan dalam perhitungan pembiayaan rehabilitasi
bangunan gedung.
Rekomendasi Penanganan Bangunan
Bangunan gedung yang mengalami rusak ringan dan sedang,
direkomendasikan untuk dilakukan rehabilitasi.
Bangunan gedung yang mengalami rusak berat dan masih bisa
diperbaiki atau dilakukan perkuatan, direkomendasikan untuk
dilakukan rehabilitasi.
Bangunan gedung yang mengalami rusak berat dan tidak dapat
dilakukan upaya perbaikan/perkuatan serta dengan
mempertimbangkan efisiensi biaya antara memperbaiki dan
membangun baru, direkomendasikan untuk dilakukan pembangunan
baru.
17. TAHAPAN PENGISIAN APLIKASI
PENENTUAN TINGKAT KERUSAKAN
1. Pengisian Data Bangunan
2. Pengisian Persentase Kerusakan
Komponen Standar
3. Pengisian Persentase Kerusakan
Komponen Non Standar
18. PENGISIAN DATA BANGUNAN
Nama bangunan
Tahun ajuan
Jumlah tingkat lantai atas
Jumlah lapis basemen
Luas lantai atas
Luas lantai basemen
Luas lantai atas yang direnovasi
Luas lantai basemen yang direnovasi
Fungsi bangunan
Klasifikasi bangunan
30. STUDI KASUS I
Tentukanlah tingkat kerusakan pada bangunan gedung kantor yang
mengalami kerusakan akibat gempa dengan data-data sebagai berikut:
1) Luas Bangunan = 1500 m2
2) Jumlah lantai = 2
3) Persentase kerusakan komponen bangunan
a) Pondasi = -
b) Struktur = -
c) Lantai = 30%
d) Batu bata/partisi = 40%
e) Plesteran dinding = 60%
f) Kaca = 50%
g) Pintu = 50%
h) Kusen = 50%
i) Rangka dan penutup plafond = 60%
j) Rangka atap = 10%
k) Penutup atap = 30%
l) Instalasi listrik = 60%
m) Instalasi air = 20%
n) Drainase limbah = 20%
o) Finishing = 50%
31. STUDI KASUS II
Tentukanlah tingkat kerusakan pada bangunan gedung kantor yang
mengalami kerusakan akibat gempa dengan data-data sebagai berikut:
1) Luas Bangunan = 1500 m2
2) Jumlah lantai = 2
3) Persentase kerusakan komponen bangunan
a) Pondasi = 10%
b) Struktur = 20%
c) Lantai = 50%
d) Batu bata/partisi = 60%
e) Plesteran dinding = 60%
f) Kaca = 70%
g) Pintu = 70%
h) Kusen = 70%
i) Rangka dan penutup plafond = 100%
j) Rangka atap = 20%
k) Penutup atap = 50%
l) Instalasi listrik = 80%
m) Instalasi air = 40%
n) Drainase limbah = 40%
o) Finishing = 70%