Mekanisme penyesuaian defisit neraca pembayaran meliputi sistem kurs tetap dan sistem kurs mengambang. Sistem kurs mengambang menggunakan kebijakan devaluasi mata uang untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor guna menyeimbangkan posisi neraca pembayaran. Kebijakan devaluasi hanya berhasil bila elastisitas permintaan ekspor dan impor jumlahnya lebih besar dari satu.
2. Mekanisme adjustment yang
defisit diperbaiki dengan cara :
1. Mekanisme adjustment dengan sistem kurs tetap
2. Mekanisme adjustment dengan sistem kurs mengambang atau berubah
4. Mekanisme adjustment dengan sistem kurs
mengambang atau berubah
Proses penyeimbangan disequilibrium atau defisit/surplus BOP yang
menganut sistem kurs mengambang atau berubah dapat dilakukan
dengan kebijakan perubahan kurs yang disebut devaluasi atau revaluasi
(upvaluasi).
5. Tujuan devaluasi (dalam jangka pendek) :
• Mendorong ekspor dan membatasi impor sehingga diharapkan dapat
memperbaiki posisi BOP dan BOT menjadi equilibrium atau
mendekati equilibrium
• Mendorong penggunaan produksi dalam negeri
• BOP yang lebih equilibrium, diharapkan kurs valuta asing dapat
menjadi relatif lebih stabil.
7. 1. Devaluasi dapat memperbaiki BOP apabila Ed +
Es > 1
• Misalkan Indonesia diketahui data informasi perdagangan dan
keuangan internasional sebagai berikut :
• Kurs USD1 = Rp.14.000
• Elastisitas permintaan barang ekspor : Ed = 2
• Elastisitas permintaan barang impor : Es = 1
• Maka, Ed + Es = 2 + 0 = 2 > 1
8. 2. Devaluasi tidak akan memperbaiki BOP apabila
Ed + Es = 1
• Misalkan Indonesia diketahui data informasi perdagangan dan
keuangan internasional sebagai berikut :
• Kurs USD1 = Rp.14.000
• Elastisitas permintaan barang ekspor : Ed = 1/2
• Elastisitas permintaan barang impor : Es = 1/2
• Maka, Ed + Es = 1/2 + 1/2 = 1 = 1
9. Devaluasi justru dapat memperburuk posisi BOP
apabila Ed + Es < 1
• Misalkan Indonesia diketahui data informasi perdagangan dan
keuangan internasional sebagai berikut :
• Kurs USD1 = Rp.14.000
• Elastisitas permintaan barang ekspor : Ed = 1/4
• Elastisitas permintaan barang impor : Es = 1/4
• Maka, Ed + Es = 1/4 + 1/4 = 0.5 < 1