Tumbuhan kantong semar (Nepenthes sp.) yang hidup di hutan Sumatera sangat terancam oleh kebakaran hutan, penebangan liar, konversi lahan, dan eksploitasi berlebihan. Upaya konservasi kantong semar perlu dilakukan agar dapat melindungi tanaman langka ini.
1. KANTUNG SEMAR (Nepenthes sp) TANAMAN DILINDUNGI YANG TERANCAM
PUNAH
KANTONG SEMAR(Nepenthessp.) DI HUTAN SUMATERA,TANAMAN UNIK YANG
SEMAKIN LANGKA1)
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya. Pada
ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang
digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Sumatera merupakan wilayah terbesar kedua dari penyebaran Nepenthes sp. setelah Kalimantan.
Nepenthes sp. merupakan tanaman unik dari hutan yang belakangan menjadi trend sebagai tanaman
khas komersil di Indonesia. Namun, kebanyakan yang diperjualbelikan khususnya di Sumatera masih
merupakan Nepenthes sp. yang diambil langsung dari alam, bukan dari hasil penangkaran atau
budidaya.
Hal tersebut sangatlah memprihatinkan mengingat habitat asli mereka terancam oleh
kebakaran, pembalakan, pembukaan lahan, dan konversi lahan. Hutan Indonesia selama periode
1997-2000 mengalami laju pengurangan mencapai angka sekitar 2,84 juta ha/tahun atau sekitar
8,5 juta ha selama tiga tahun. Rekalkulasi penutupan lahan di Indonesia pada tahun 2005 yang
dilakukan oleh Departemen Kehutanan menunjukkan adanya peningkatan persentase penutupan
lahan berhutan di Indonesia, tetapi penutupan tersebut tidak terjadi di Pulau Sumatera dan
Kalimantan (Anonimus, 2005). Artinya, lahan berhutan di Pulau Sumatera mengalami penurunan
setiap tahunnya. Tentu saja kondisi hutan yang seperti ini turut mengancam keberadaan flora dan
fauna yang ada di dalamnya.
Eksploitasi Nepenthes sp. dari alam untuk kepentingan ekonomi semata serta degradasi hutan
yang mengancam habitat alami dari Nepenthes sp. memperburuk keberadaannya di alam. Oleh
karena itu dirasa perlu diadakan kajian konservasi dari Nepenthes sp. khususnya di hutan
Sumatera, baik penyebaran, morfologi, variasi jenis, habitat alami, pemanfaatan bahkan sampai
pada ancaman terhadap populasinya serta strategi konservasi yang dapat diupayakan. Studi serta
kajian keanekaragaman jenis Nepenthes sp. di Sumatera masih dirasa kurang bila dibandingkan
dengan jenis vegetasi hutan lainnya. Tulisan ini bermaksud untuk memberikan informasi
mengenai kondisi Nepenthes sp. atau yang lebih dikenal dengan sebutan kantong semar
khususnya di wilayah Sumatera, mengingat potensi ekonominya yang tinggi, namun upaya
konservasinya kurang mendapat perhatian.
Habitat
Kantong semar hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitat yang miskin unsur
hara dan memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi. Tanaman ini bisa hidup di hutan hujan
tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan
padang savana. Berdasarkanketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu
kantong semar dataran rendah, menengah, dan dataran tinggi.
Karakter dan sifat kantong semar berbeda pada tiap habitat. Beberapa jenis kantong semar yang
hidup di habitat hutan hujan tropik dataran rendah dan hutan pegunungan bersifat epifit, yaitu
menempel pada batang atau cabang pohon lain. Pada habitat yang cukup ekstrim seperti di hutan
2. kerangas yang suhunya bisa mencapai 30º C pada siang hari, kantong semar beradaptasi dengan
daun yang tebal untuk menekan penguapan air dari daun. Sementara kantong semar di daerah
savana umumnya hidup terestrial, tumbuh tegak dan memiliki panjang batang kurang dari 2 m.
Nepenthes sp. DI SUMATERA
Sumatera merupakan urutan kedua setelah Kalimantan sebagai tempat penyebaran spesies, tapi
dari segi jumlah populasi Sumatera dapat mengimbangi Kalimantan. Dari jenis-jenis yang sudah
ditemukan di Sumatera, 12 di antaranya masih dalam proses identifikasi Anonimus, 2006).
Semua jenis Nepenthes sp. yang ada di Sumatera tersebar dari dataran rendah sampai ke dataran
tinggi.
Kantong semar (Nepenthes sp.) di Sumatera memiliki beberapa sebutan seperti periuk monyet di
Riau, kantong beruk di Jambi, dan Ketakung atau calong beruk di Bangka. Bahkan di Gunung
Kerinci (Sumatera Barat) ada sebutan terompet gunung untuk jenis Nepenthes aristolochioides.
Pada awalnya, Nepenthes sp. di Sumatera sangat mudah ditemukan di hampir seluruh tipe hutan
dan tersebar hampir merata di setiap provinsi, kecuali untuk jenis endemik tertentu. Akan tetapi,
sekarang sudah mulai sulit dijumpai, kecuali di daerah tertentu.
Adapun jenis kantung semar yang ada dibengkulu adalah jenis Nepenthes spathulata :
Danser Silang alami : dengan N. inermis, N. mirabilis, N. reinwardtiana, N. tobaica
Habitat : Hidup efifit atau terestrial di hutan lumut dan hutan pegunungan dataran tinggi
(1.100-2.900 m dpl)
Status :Kritis Jenis ini mirip dengan N. singalana. Penyebarannya cukup luas di hutan pegunungan
dataran rendah di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi.
UPAYA KONSERVASI
Populasi kantong semar di alam diprediksikan akan terus mengalami penurunan dari tahun ke
tahun. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya : kebakaran hutan, penebangan
kayu secara eksploitatif, pengembangan pemukiman, pertanian, perkebunan dan pertambangan
serta eksploitasi yang berlebihan untuk tujuan komersil (Mansur, 2006). Hutan rawa gambut di
Sumatera dan Kalimantan sebagai salah satu habitat alami kantong semar, hampir setiap tahun
mengalami kebakaran. Konversi lahan hutan untuk pengembangan pemukiman, pertanian,
perkebunan dan pertambangan menjadi suatu hal yang harus dilakukan seiring dengan semakin
bertambahnya populasi penduduk. Hal ini pulalah yang ditengarai sebagai penyebab makin
berkurangnya habitat kantong semar di alam.
Apabila hal ini terus menerus dibiarkan tanpa adanya upaya penyelamatan ancaman kepunahan
kantong semar di alam tinggal menunggu waktunya. Untuk itu diperlukan usaha konservasi, baik
in-situ maupun ex-situ dengan cara budidaya dan pemuliaan.
Konservasi in-situ merupakan upaya pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar di dalam
kawasan suaka alam yang dilakukan dengan jalan membiarkan agar populasinya tetap seimbang
3. menurut proses alami di habitatnya. Upaya konservasi in-situ ini dikatakan paling efektif, karena
perlindungan dilakukan di dalam habitataslinya, sehingga tidak diperlukan lagi proses adaptasi
bagi kehidupan dari jenis tumbuhan dan satwa liar tersebut ke tempat yang baru (Nurhadi, 2001
dalam Sudarmadji, 2002). Namun demikian, suatu kelemahan akan terjadi jika suatu jenis yang
dikonservasi secara in-situ tersebut memiliki penyebaran yang sempit; kemudian tanpa diketahui
terjadi perubahan habitat, maka akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup jenis
tersebut; begitu pula jika di daerah tersebut terjadi bencana atau kebakaran, dapat dipastikan
seluruh jenis yang terdapat di dalamnya akan terancam musnah dan tidak ada yang dapat
dicadangkan lagi. Oleh karena itu, selain upaya konservasi in-situ perlu dilengkapi dengan upaya
konservasi ex-situ (Nurhadi, 2001 dalam Sudarmadji, 2002).
Upaya konservasi ex-situ merupakan upaya pengawetan jenis di luar kawasan yang dlakukan
dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis tumbuhan dan satwa liar. Kegiatan konservasi
ex-situ ini dilakukan untuk menghindari adanya kepunahan suatu jenis. Hal ini perlu dilakukan
mengingat terjadinya berbagai tekanan terhadap populasi maupun habitatnya (Nurhadi, 2001
dalam Sudarmadji, 2002). Hal lain yang tidak kalah penting ialah penyebarluasan informasi
mengenai Nepenthes sp. itu sendiri kepada masyarakat umum agar mereka mengetahui
keberadaan populasi, status jenis, dan status hukum yang melindungi tanaman dari kepunahan.
Upaya ini harus disertai dengan disiplin tinggi dari penerapan hukum bagi ancaman-ancaman
yang ada terhadap kelangsungan hidup Nepenthes sp.
Lahan hutan di Sumatera, memiliki kekayaan berupa keanekaragaman hayati yang
berpotensi untuk dikembangkan, baik secara ekologis maupun ekonomis. Salah satu potensi yang
ada adalah keberadaan Nepenthes sp. yang merupakan tanaman unik dan dilindungi
keberadaannya. Nepenthes sp. belakangan ini semakin diminati sebagai tanaman hias komersil
oleh masyarakat. Selain itu tumbuhan Nepenthes sp. juga dapat digunakan sebagai tanaman obat.
Karena potensinya tersebut, tumbuhan ini justru menjadi terancam keberadaannya akibat
eksploitasi oleh orang-orang yang ingin mengejar profit dengan menjualnya sebagai tanaman
hias tanpa memperhatikan kelestarian ekologisnya. Selain itu, konversi lahan hutan di Sumatera,
kebakaran hutan dan perambahan liar juga turut menambah ancaman keberadaan tumbuhan unik
ini di habitat aslinya.
Keberadaan Nepenthes sp. di hutan Sumatera semakin terancam keberadaannya dari tahun ke
tahun. Untuk mencegah hal itu terjadi, perlu upaya konservasi, baik secara in-situ mapun ex-situ
yang harus segera dilakukan. Selain itu perlu diadakan studi dan penelitian lebih lanjut mengenai
Nepenthes sp. yang ada di hutan Sumatera untuk kemudian dipublikasikan kepada stakeholders
terkait khususnya kepada masyarakat luas agar menyadari pentingnya keberadaan Nepenthes sp.,
baik dari sisi ekologis maupun ekonomisnya. Dengan upaya tersebut diharapkan mereka dapat
berpartisipasi dalam menjaga kelestarian hutan dan kenakeragaman hayati yang ada di dalamnya.
4. Kantong Semar (Tabung Beruk dalam Bahasa Lembak)
Tanaman ini termasukdalamGenusNepenthes(Kantongsemar,bahasaInggris:Tropical pitcherplant),
yang termasukke dalamfamiliamonotypic,terdiri dari 80-100 spesies,baikyangalami maupunhibrida.
Genusini merupakantumbuhankarnivoradi kawasantropisDuniaLama,kini meliputi negaraIndonesia
(55 spesies,85%),Tiongkokbagianselatan,Malaysia,Filipina,Madagaskar,Seychelles,Australia,
KaledoniaBaru,India,danSri Lanka.Habitat denganspesies terbanyakialahdi pulauBorneodan
Sumatra.
Tumbuhanini dapatmencapai tinggi 15-20 m dengancara memanjattanamanlainnya.Padaujungdaun
terdapatsuluryang dapattermodifikasi membentukkantong,yaitualatperangkapyangdigunakan
untukmemakanmangsanya(misalnyaserangga,pacet,anakkodok) yangmasukke dalam.
Klasifikasi Ilmiah:KingdomPlantae,Filum:Magnoliophyta,KelasMagnoliosida,Ordo:Caryophyllales,
Famili:Nepenthaceae,Spesies: - ;Nama Binomial:Linnaeus
(Sumber:DariWikipedia Indonesia).
FloraYang Mesti di Lindungi
Bagi kalanganpencintatanaman,jenisinimerupakantanamanhiasyangsedangnaikdaun.Kantong
Semaradalahsebuahnama yangtidakasing,tetapi masihbanyakorangyang belummelihatsecara
lansung.Tanamanini adalahpemaksadagingataulebihdi kenal istilahekologi adalahTanaman
Karnivora.Nepenthes,pertamadikenalkanolehJ.PBreyne.NamaNephentesdiambil dari sebuahnama
gelasanggur.Di Indonesia,disebutsebagai kantongsemar,dengansebutanberagamdi berbagai
daerah,periukmonyet(Riau),kantongberuk(Jambi),ketakung(Bangka),sorokrajamantri (JawaBarat).
ketupatnapu(DayakKatingan),telepujung(DayakBakumpai),selobegongong(DayakTunjung),dan
Tabung Beruk (Bahasa Lembak).
Tumbuhantermasuktumbuhanliana(merambat)ditanahataupundi ranting-rantingpohon,berumah
dua,serta bungajantandan betinaterpisahpadaindividuyangberbeda.Hidupdi tanah(terrestrial),ada
jugayang menempel padabatangataurantingpohonlain(epifit).KantongNepenthesmerupakan
perubahanbentukdari ujungdaunyangmemilikifungsi menjadiperangkapseranggaataubinatangkecil
lainnya.Karenanyatumbuhanini digolongkansebagaitanamankarnivora(carnivorousplant),selain
VenusFlytrap(Dionaeamuscipula),sundews(Droseraceae) danbeberapajenislainnya.Tanaman
karnivoraumumnyahiduppadatanahmiskinhara,khususnyanitrogen,seperti kawasankerangas.
Nepenthestermasukdalamfamili Nepenthaceae dankelasMagnoliopsidapadaumumnyatumbuhpada
hutanhujantropikdataran rendah,hutanpegunungan,hutangambut,hutankerangas,gunungkapur,
padangsavanna dantepi danau.Nepenthestersebarmulai dari Australiabagianutara,AsiaTenggara,
hinggaCinabagianselatan.Terdapatsekitar82 jenisnepenthesdi duniadan64 jenisnyaberadadi
IndonesiaBorneo(Kalimantan,Serawak,Sabah,danBrunei)merupakanpusatpenyebarannepenthesdi
dunia.Sesuai denganketinggiantempathidupnya,Nepenthesdibagi menjadi tigagolongan,yaituyang
hiduppadadataran rendah(0-500 mdpl (meterdari permukaanlaut)),dataranmenengah(500-1.000
mdpl) dandataran tinggi (di atas1.000 mdpl).Untukdi dataran rendahmeliputi jenisN.gracilis,N.
mirabilis,N.reinwardtiana,danN.raflesiana,N.adnata,N.clipeata,N.mapuluensismerupakanjenis
yang dapathidupdi dataran menengah.Sedangkanyangdapattumbuhbaikdi datarantinggi meliputi
N.diatas,N. densiflora,N.dubia,N.ephippiatadanN.eymae.PerbanyakantanamanNepenthes
dilakukanmelalui stekbatang,bijidanmemisahkananakan.UmumnyaNepenthesyanghidupterrestrial
5. di dataran rendahtumbuhdi tempat-tempatyangberairataudekatsumberairpada substratyang
bersifatasam.Nepenthesjugamembutuhkancahayamatahari intensif denganpanjangsianghari antara
10-12 jamsetiaphari sepanjangtahun,dengansuhuudaraantara 23-31°C dan kelembabanudara
antara 50-70%.
Manfaat KantongSemar
SelainsemangattanamanhiasKantongSemarjugamemiliki fungsiyangtidakkalahpenting,diantaranya
:
1.Sebagai IndikatorIklim
Jikapada suatukawasanatau areal di tumbuhi olehNepenthesgymnamphora,berarti kawsantersebut
tingkatcurah hujannyacukuptinggi,kelembabandiatas75%,tanahnyapun miskinunsurhara
2.TumbuhanObat
Cairandari kantongyang masihtertutup,digunakansebagaiobatbatuk.
3.Sumberair minumbagi Petualang
Bagi para pendaki gunungyangkehausankantongsemarjenisN.gymnamphoramerupakansumberair
yang layakminumkarenapH-nyanetral (6-7),tetapi kantongyangmasihtertutup,karenakantongyang
terbukasudahterkontaminasi denganjasadseranggayangmasukkedalam, pH-nya3dan rasanya
masam.
4.Sebagai Pengganti tali
Batang dari KantongSemar ini bisadi gunakansebagai pengganti tali untukpengikatbarang.
5. Sabagai tanamanhias
Sejakbeberapawaktuyanglalu,kantongsemarmulai diperkenalsebagai tanamanhiasyang
mempunyai dayatariktersendiri,bahkanorangrelaberburusampai kepuncak-puncakgununguntuk
mendapatkankantongsemarini.
AncamanSi KantongSemar
SemuajenisNepenthesadalahdilindungi,akantetapi keberadaannyasekarangini sudahsemakin
sedikit.Habitatnyayangsemakinsempitbaikitudi karenakanaktifitasmanusiasecaralansungmaupun
maupuntidaklansung.Ancamanterhadapsi KantongSemardisebabkanolehbeberapakemungkinan:
(1) PembukaanKawasanTambang,(2) PembukaanKawasanUntukTambak,(3) perambahankawasan
pertumbuhannyauntukkepentinganlahanpertaniandanperkebunan,dan(4) Eksploitasijenisuntukdi
komersilkan
Pesonanephenteskini kianmelejit.Banyakpenggemartanamanmulai mengoleksi beragamjenisnya.
Keunikansosokdansifatmenjadi dayatarikutama.Misalnya,kemampuantanamanmemangsa
serangga.Meski umumditemukandi datarantinggi,tetapi beberapamampuberadaptasi di dataran
rendah.Sayang,merawatagar kantongnyabanyakdanmemperbanyaknephentestidaklahlahmudah.
Butuhpenanganandanperawatanyang tepatagar tampil prima.Bilatakpiawai merawat,biarkan
keindahankantongsemarituberadadi habitatnyaagarsi pemangsatetapjadi penguasapegunungan.
6. KantongSemarCagar AlamDanau DusunBesar
Dari penelusurandaninventarisasi jenisflorayangpernahdi lakukanolehYayasanLembakBengkuludi
KawasanCagar AlamDanau DusunBesar atau DanauDendamTak Sudah,kami menemukankeunikan
tersendiri.Walaupundikatakantanamanini memiliki pertumbuhanhinggamencapai tinggi 20m, tetapi
kami menemukantanamanini mencapai ketinggian10m. Hal ini menunjukkanbahwatanamanini
mampumemanfaatkantinggi tanamansebagai tempatuntuktumbuhdantetapsurvive.TimYayasan
Lembakharus memanjatpohonuntukmelakukanpengukuran.
Sebenarnyaadakekhawatiranbagi kami untukmengekspostanamanKantongSemar(TabungBeruk
dalamBahasa Lembak) yangkami temui ini.Kami khawatirnantinyamenjadi informasibagi pemburu
kantongsemar.
Saat ini kantongsemaryang ditemui di DanauDendamTakSudahini sudahberhasil dibudidayakan,
bahkanada diantaraWarga KelurahanPanoramaBengkulusudahmemasarkannyadenganhargaRp.
50.000 – Rp. 100.000 per polybag/pot.