Banyak siswi SMP dan SMA di Ponorogo hamil di luar nikah akibat hubungan seks di hotel dan rumah ketika orang tua bekerja. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan agama, pergaulan bebas, kurang pengawasan orang tua, dan penyalahgunaan teknologi. Pada 2021 terdapat 266 kasus kehamilan dan 2022 sebanyak 191 kasus. Kasus ini berpotensi meningkatkan pernikahan anak dan menghambat pendid
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TUGAS BK 2023 new.docx
1. TUGAS BK
RATUSAN PELAJAR SMP DAN SMA
HAMIL DI LUAR NIKAH DI PONOROGO
I. Penyebab
Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan dengan berita ratusan siswi di Ponorogo yang
mengajukan dispensasi nikah karena hamil di luar nikah. Tentu saja salah satu sebabnya karena
mereka tergolong masih usia di bawah umur yang mayoritas dari pelajar SMP dan SMA yang
melakukan hubungan suami istri di hotel tempat Wisata bahkan rumah saat Orang tua sedang
bekerja.
Dan beberapa Faktor lain juga dari penyebab terjadinya perkawinan diusia dini akibat
hamil di luar nikah adalah kurangnya pengetahuan atau pemahaman terhadap agama,
pergaulan bebas, kurangnya pengawasan orang tua, penyalahgunaan teknologi, faktor
pendidikan, faktor telah melakukan hubungan biologis.
II. Dampak
Pada tahun 2021 kasus ini sudah ada terdapat 266 anak hamil dan 2022 terdapat 191
orang . Minggu pertama Januari 2023, sudah ada 7 ( tujuh ) pelajar yang sama bahkan ada yang
sudah melahirkan. Hal ini terungkap setelah seorang siswi yang hamil mengajukan permohonan
dispensasi nikah ke pengadilan Agama, Ponorogo.
Untuk Dispensasi pernikahan pada masalah ini menjadi keputusan yang kurang bijak
karena berpotensi kembali meningkatkan kasus pernikahan anak. Padahal Undang-undang
sudah mengatur terkait batasan minimal usia menikah.Kewenangan pengadilan untuk
memberikan dispensasi kawin tersebut diatur dalam Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 . Bahwa pernikahan
di izinkan minimal sudah mencapai berusia 19 Tahun.
Lalu dampak lain dari remaja yang hamil di luar nikah yaitu mereka rentan mengalami
stres dan depresi karena timbulnya rasa malu, dikucilkan oleh lingkungan masyarakat maupun
lingkungan pergaulan. Kehamilan pada remaja putri juga dapat menghambat jenjang pendidikan
serta peraihan cita-cita mereka dan remaja yang melakukan pernikahan dini terutama sebelum
menginjak usia 18 tahun, memiliki risiko mengalami gangguan mental sebesar 41%. Contohnya
seperti depresi, kecemasan, gangguan disosiatif (kepribadian ganda) dan trauma psikologis
seperti PTSD.
Atas maraknya kasus ini Orang tua siswa siswi SMP dan SMA untuk mengawasi dan
menghimbau Pergaulan anak-anaknya dengan menanami Ajaran agama yang baik dan benar.