Resume Pengantar Ekonomi Makro, BAB XII Pemerintah Sebagai Penabung Besar
1. TUGAS
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
“Pemerintah Sebagai Penabung Besar”
Disusun oleh:
Rifqi Syamsul Fuadi
(1211705138)
Rinaldy Maulidiansyah
(1211705140)
Syena Intijahul Falah
(1211705160)
Firdaus Tantowi
(1211705063)
IF-A
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
2. A. Anggaran Pendapatan Pemerintah
Ada beberapa cara yang digunakan pemerintah untuk menghimpun dana untuk
menjalankan roda pemerintahan yaitu: Melakukan bisnis, menarik pajak dan
meminjam uang.
Dalam melakukan bisnis pemerintah mendirikan BUMN yang diharapkan dapat
menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk sumber pendapatan
Negara. Sedangkan penarikan pajak dikenakan pada masyarakat dalam berbagai
bentuk seperti PBB, PPN dan sebagainya. Pengambilan pajak tersebut tidak
membedakan bentuk usahanya sehinggga menimbulkan ketidakstabilan. Dalam
teori konvensional pajak mengurangi penawaran.
Pemerintah dapat meminjam uang dari masyarakat atau kepada sumber lain dan
harus dikembalikan dikemudian hari, serta pinjaman tersebut hanya bersifat
sementara tidak boleh dilakukan terus menerus.
B. Anggaran Pendapatan Pemerintah Islam
Sumber penerimaan APBN di zaman Rasulullah berbentuk Kharraj, Zakat,
Khums, jizyah dan penerimaan lainnya.
1) Kharraj
Kharraj adalah
pajak yang
dikenakan
terhadap tanah
berdasarkan
produktifitasnya bukan zonanya. Sehingga antara pemilik lahan yang satu dan
yang lainnya membayar Kharraj yang berbeda. Yang menentukan jumlah
Kharraj adalah pemerintah, besarnya kharraj ditentukan berdasarkan criteria
berikut ini:
− Tingkat kesuburan tanah
− Jenis tanaman ( market ability dan Quantiti)
− Jenis Irigasi
Kewajiban membayar kharraj dikenakan kepada seluruh masyarakat baik
yang Muslim maupun non Muslim.
3. 2) Zakat
Pada awal masa pemerintahan Islam, Zakat dikumpulkan dalam bentuk uang
tunai, hasil peternakan dan hasil pertanian. Dibawah ini adalah system zakat
untuk masing – masing bentuk usaha.
a) Zakat Pendapatan
Zakat pendapatan dihitung berdasarkan nishab (pendapatan minimum).
Nishab zakat untuk dinar adalah 20 dinar, dan untuk dirham adaah 200
dirham dan jumlah zakat yang dikeluarkan adalah 2,5 % dari jumlah
pendapatan yang sudah mencapai atau melebihi nisab.
b) Zakat Peternakan
Dalam zakat peternakan dimana semakin banyak jumlah hewan
peliharaanya makin kecil rate-nya atau presentasi zakatnya dan
pembedaan ukurannya untuk tiap jenis hewan.
Zakat peternakan kambing atau domba
Jumlah Kambing
Jumlah Zakat
Presentase Zakat
Minimum Maksimum
1-39
0
0
0
40-120
1
0.99
2.5
121-200
2
1,0
1.45
201-299
3
1,0
1,50
301-399
4
1,0
1.33
400-499
4
0.8
1,00
500-599
5
0.83
1,00
600-699
6
0.85
1,00
700-799
7
0.87
1,00
800-899
8
0.88
1,00
900-999
9
0.9
1,00
1000-1099
10
0.99
1,00
Presentase zakat maksimum adalah 2,5% dan presentase zakat
minimumnya 0,8 %, sedangkan rata-rata maksimumnya adalah 1,15 %
dan rata-rata minimumnya adalah 0,84 %.
Disini juga dijumpai bahwa semakin banyak ternak sapi maka semakin
kecil jumlah presentase zakat yang harus dikeluarkam. Jumlah presentase
4. maksimum 1,5 % dan minimum 1,02 %, sedangkan rata-rata maksimum
1,42 % dan rata-rata minimumnya 1,32%.
Begitu pula dengan zakat onta semakin banyak ternak onta maka
semakin kecil presentasenya.
Dapat dijelaskan pula bahwa zakat tidak mengubah maximizing
behaviour produsen dan memacu terjadinya economies of sale, karena
dengan pengenan zakat maka jumlah barang berkurang sehingga dalam
jangka panjang harga akan naik.
c) Zakat Pertanian
Zakat
pertanian
menggunakan
flat
rate
dibedakan
dari
jenis
pengairannya. Hasil pertanian adalah barang yang tidak tahan lama.
Zakat diterapkan dalam bentuk quasi rent sehingga zakat tidak
mempengruhi penawaran agregatif (AS). Dengan memaksimumkan zakat
maka akan terjadi maksimum quasi rent dan maksimum keuntungan. Dan
zakat tersebut merupakan bagian kecil dari profit.
3) Khums
Objek Khums dipertentangkan oleh para ulama, ulama syiah menetapkan
pendapatan apapun dikenai khums 20%, sedangkan ulama sunni menyatakan
hanya rampasan perang saja yang dikenai khums. Abu Ubaid menyatakan
bahwa tidak hanya rampasan peang, tetapi barang temuan dan barang
tambang juga dikenai khums. Islam menggunakan Propotional Tax dalam
menarik pajak sedangkan lawannya adalah Lump-sum Tax.
4) Jizyah
Jizyah adalah pajak yang dibayar oleh orang non muslim sebagai pengganti
fasilitas social-ekonomi dan layanan kesejahteraan lainnya. Jizyah sama
dengan poll tax, jumlahnya sama dengan jumlah minimum yang dibayarkan
oleh orang Islam.
5. 5) Penerimaan lain
Yang dimaksud adalah kaffarat atau denda. Contohnya denda bagi suami istri
yang berhubungan di siang hari pada bulan Ramadhan. Atau waris berlebih
dan di zaman khalifarh Umar ada zakat untuk melewati jembatan.
6. 5) Penerimaan lain
Yang dimaksud adalah kaffarat atau denda. Contohnya denda bagi suami istri
yang berhubungan di siang hari pada bulan Ramadhan. Atau waris berlebih
dan di zaman khalifarh Umar ada zakat untuk melewati jembatan.