PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
AL FARABI: FILSUR MUSLIM YANG MENGENALKAN PEMIKIRAN PLATO DAN ARISTOTLES
1. AL FARABI
Nama kelompok
1. Muhammad Ilham Mauludi
2. Nurul Hidayah
3. Choirun Nisa’
4. Lailatul Farihah
5. Solvya Painda P
2. BIOGRAFI
• Nama lengkapnya ialah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan, lahir di
wasij, distrik Farab, Turkestan dari seorang Ayah Persia dan Ibu Turki. Karena itu,
berbeda dengan Al-Kindi, Al-Farabi bukan keturunan Arab, melainkan keturunan Persia-
Turki. Beliau di kenal juga dengan nama Abu Nasher, atau Avempes dalam literatur
Barat.
• Sebagai Anak pejabat Al-Farabi memperoleh pendidikan berbagai disiplin ilmu, yaitu
bahasa, sastra, logika, filsafat kepada Guru-guru terkenal, Seperti Abu Bakar Al-Saraj,
bisyh Mattius bin Yunus, Yuhana Ibn Hailam dll. Awal karirnya bermula ia berkenalan
dengan sultan dinasti Hamadan di Aleppo, yaitu Syaifud Daulah al-Hamdani. Perkenalan
ini membawanya sebagai ulama Istana, Di sinilah ia mengembangkan aktivitas filsafanya.
Namun karena pertentangan politik ia keluar dari istana samapi ai wafat dalam usia 80
Tahun.
3. KARYA-KARYANYA
• Beliau adalah Filsuf besar muslim yang banyak menyusun karya Filsafat,
bahkan memadukan beberapa kejanggalan-kejanggalan, terutama antara
Plato dan Aristoteles. Pemikiran ini di tulis dalam buku Al-Jam’u Bayna
R’yay al- ahakimayn; Aflaton wa Aristo. Ulasannya yang mendalam
terhadap karya Aristoteles menyebabkan ia di gelar sebagai Aristoteles ke
dua (Aristo Al-tsaniy).
4. Selain karya di atas, karya penting
lainnya ialah
• Ara’u Ahl Madinah al-fadhilah, kajian tentang politik.
• Maqalat fi Ma’ani al-Aql, berisi ulasan tentang Akal
• Al-Ibanah’An Ghadhi Aristo fi Kitabi Ma Ba’da al-Thabi’ah. Berisikan
tentang ulasan mengenai Metafisika Aristoteles.
• Al-Masa’il al- Falsafiyah wa Ajiwibah’Anha, berisikan tentang kajian
Filsafat.
• Dan Lain-lain.
5. PEMIKIRANNYA
Seperti di jelaskan di atas, pemikiran Al-Farabi mencangkup beberapa aspek, namun di
batasai pada tiga masalah utama, sebagai berikut :
• 1. Kesatuan Filsafat
Menurut Al-Farabi, pemikiran para filsuf Yunani (khususnya Plato dan Aristoteles) pada
hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang sistematik, sehingga tidak terdapat pertentangan
di antara kedua tokoh tersebut. Pemikiran ini di tuangkan kedalam karyanya, Al-jam’u
Bayna Ra’yay al-Hakimyn : Afalton wa Aristo.
6. • 2. Ketuhanan
Membicarakan ketuhanan Al-Farabi mengatakan : “Allah adalah wujud yang tidak
mempunyai hole (benda) dan tidak mempunyai form (bentuk) yang sifatnya asli dan
tanpa permulaan, serta selalu ada tiada akhir. Untuk membuktikan kesempurnaan wujud
tuhan, Al-Farabi membagi wujud dalam dua tingkatan yaitu :
a. Wujud yang ada atau mungkin ada karena/ di sebabkan yang lainnya,(al-wujud
bighairi)
b. Wujud yang mengada dengan sendirinya, (al-wujud binafsihi).