SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MASALAH SISTEM PENCERNAAN
DALAM MASA KEHAMILAN
Disusun Oleh: Kelompok 5
Agustina Prasetya (04.10.319)
Eci Reta Putri Utami (04.10.328)
Nur’aini (04.10.346)
Selvi Trierita (04.10.351)
Ulfa Suparman (04.10.354)
Vetthy Dwi Vera (04.10.355)
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan (digestive system)
adalah sistem organ dalam manusia yang
menerima makanan, mencernanya menjadi
energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut melalui dubur.
Fungsi primer saluran pencernaan adalah
menyediakan suplai terus menerus pada
tubuh akan air, elektrolitdan zat gizi, sehingga
siap diabsorpsi.
Sistem Pencernaan
Keterangan :
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis
4. Sublingualis
5. Rongga mulut
6 .Amandel (tonsil)
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks
23. Rektum
24. Anus
Proses Pencernaan Makanan
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus
halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai
berikut :
• Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana
asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
• Makanan yang kini berada di usus halus kemudian
dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari
kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase
pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian
diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida,
yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian
diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh peredaran darah.
• Makanan dari kelompok protein setelah
dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton
akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin,
dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino
kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh
tubuh oleh peredaran darah.
• Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama
akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan
empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-
butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak
kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi
asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian di serap usus dan di edarkan menuju
darah oleh pembuluh limfe. (Setiadi, 2007).
Tinjauan Sistem Pencernaan dan Kebutuhan
Nutrisi dalam Kehamilan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah
mentransfer nutrisi, air dan elektrolit dari
makanan menjadi bahan bakar untuk aktivitas
seluler dan menyediakan bahan pembangun
untuk memperbarui dan mengembangkan
jaringan tubuh (Setiadi, 2007)
Masalah dalam Sistem Pencernaan Pada Masa
Kehamilan
1. Hiperemesis Gravidarum
HEG adalah muntah yang berkepanjangan
dan berat yang berakibat pada terjadinya
dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit,
penurunan berat badan dan ketosis. HEG
merupakan gejala mual dan muntah yang
dimulai pada sekitar minggu ke-6 dan berakhir
pada usia kehamilan 20 minggu (Bothamley,
2011).
Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang
diminum dan kehilangan cairan karena muntah
menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer
dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah
turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu
dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga
aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat
metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai
akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat
ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang
lebih banyak, dapat merusak hati.
2. Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada mukosa
lambung (cuningham,2005). Sedangkan,
Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster
terutama pada lapisan mukosa gaster.
Mekanisme kerusakan mukosa pada
gastritis diakibatkan oleh ketidakseimbangan
antara faktor-faktor pencernaan, seperti asam
lambung dan pepsin dengan produksi mukous,
bikarbonat dan aliran darah.
3. Appendiksitis
Apendiksitis adalah merupakan kondisi
non-obstetrik yang paling sering
membutuhkan pembedahan selama
kehamilan, dengan angka kejadian sekitar satu
dari 1500 kehamilan.(Balthomley, 2012).
Oklusi lumen appendiks mencegah sekresi
mukosa menjadi kering. Sebagian sekresi
menumpuk, tekanan intraluminal meningkat
dan mempengaruhi aliran darah mukosa yang
menyebabkan hipoksia.
4. Wasir (Hemoroid)
Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan
jaringan yang mengandung pembuluh balik
(vena) dan terletak di dinding rektum dan
anus. Hemoroid bisa mengalami peradangan,
menyebabkan terbentuknya bekuan darah
(trombus), perdarahan atau akan membesar
dan menonjol keluar. Wasir yang tetap berada
di anus disebut hemoroid interna (wasir
dalam) dan wasir yang keluar dari anus
disebut hemoroid eksterna (wasir luar).
(Balthomley, 2012).
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang
disebabkan gangguan aliran balik dari vena
hemoroidalis. Kantung-kantung vena yang
melebar menonjol ke dalam saluran anus dan
rektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan
dan nyeri. Perdarahan umumnya terjadi akibat
trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar
berwarna merah segar meskipun berasal dari
vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul
akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh
trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah
dalam hemoroid. Trombosis ini akan
mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan
nekrosis. (Balthomley, 2012).
5. Thypus Abdominalis
Tifus Abdominalis (demam tifoid enteric
fever) adalah penyakit infeksi akut yang
besarnya tedapat pada saluran pencernaan
dengan gejala demam yang lebih dari satu
minggu, gangguan pada saluran pencernaan
dan gangguan kesadaran. (FKUI, 1985).
Kuman salmonella typhosa masuk kedalam saluran
cerna, bersama makanan dan minuman, sabagian
besar akan mati oleh asam lambung HCL dan sebagian
ada yang lolos (hidup), kemudian kuman masuk
kedalam usus (plag payer) dan mengeluarkan
endotoksin sehingga menyebabkan bakterimia primer
dan mengakibatkan perdangan setempat, kemudian
kuman melalui pembuluh darah limfe akan menuju ke
organ RES terutama pada organ hati dan limfe. Di organ
RES ini sebagian kuman akan difagosif dan sebagian
yang tidak difagosif akan berkembang biak dan akan
masuk pembuluh darah sehingga menyebar ke organ
lain, terutama usus halus sehingga menyebabkan
peradangan yang mengakibatkan malabsorbsi nutrien
dan hiperperistaltik usus sehingga terjadi diare.
Pada hipotalamus akan menekan
termoregulasi yang mengakibatkan demam
remiten dan terjadi hipermetabolisme tubuh
akibatnya tubuh menjadi mudah lelah.
Selain itu endotoksin yang masuk kepembuluh
darah kapiler menyebabkan roseola pada kulit
dan lidah hipermi. Pada hati dan limpa akan
terjadi hepatospleno megali. Konstipasi bisa
terjadi menyebabkan komplikasi intestinal
(perdarahan usus, perfarasi, peritonitis) dan
ekstra intestinal (pnemonia, meningitis,
kolesistitis, neuropsikratrik).
6. Penyakit Seliak
Penyakit seliak adalah intoleransi terhadap
gluten, protein yang ditemukan di terigu, roti,
gandum, dan sereal yang mengganggu usus
halus. Atrovi vili menyebabakan malabsorpsi
akibat respon inflamasi yang abnormal
terhadap pajanan gluten (Bothmaley, 2011).
7. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada
pankreas, organ yang mengeluarkan enzim
pencernaan dalam saluran pencernaan, dan
sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin
dan glukagon. Pankreatitis dapat disebabkan
oleh batu empedu yang menyumbat saluran
pankreas, konsumsi alkohol yang kronis, obat-
obatan, trauma, infeksi, tumor, dan kelainan
genetik.
8. Penyakit Perlemakan Hati Akut dalam
Kehamilan
Keadaan di mana lemak di hati
melebihi 5 % dari beratnya hati, dan
merupakan suatu sindroma yang terjadi pada
masa kehamilan lanjut, sering disertai ikterus
dan gagal hati. (Balthomley, 2012).
9. Kolelitiasis (Batu Empedu)
Adanya batu yang terdapat pada kandung
empedu. Kebanyakan batu empedu terbentuk
dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di
kandung empedu dan saluran empedu dalam
kondisi normal. Namun, kolesterol cair
tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu
banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam
empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol
mengkristal dan menggumpal menjadi batu
empedu.
10. Kolestatis Obstetrik (Batu Empedu)
Suatu keadaan dimana berkurangnya atau
terhentinya aliran empedu pada ibu hamil.
Garam empedu adalah kandungan
empedu, kolestatis adalah penurunan aliran
dan eksresi empedu. Pada kolestatis obstetrik
terjadi perlambatan transport atau daur ulang
asam empedu yang berujung pada akumulasi
asam empedu di dalam darah, asam empedu
dapat menembus plasenta dan
mempengaruhi janin. (Balthomley, 2012).
Terimakasih

More Related Content

Similar to kelompok 5.pptx

Similar to kelompok 5.pptx (20)

Eliminasi
EliminasiEliminasi
Eliminasi
 
Sistem ekresi
Sistem ekresiSistem ekresi
Sistem ekresi
 
Laporan pendahuluan Apendisitis dan Sirosis Hepatis.pptx
Laporan pendahuluan Apendisitis dan Sirosis Hepatis.pptxLaporan pendahuluan Apendisitis dan Sirosis Hepatis.pptx
Laporan pendahuluan Apendisitis dan Sirosis Hepatis.pptx
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
liver
liverliver
liver
 
Gangguan pada sistem pencernaan biologi
Gangguan pada sistem pencernaan biologiGangguan pada sistem pencernaan biologi
Gangguan pada sistem pencernaan biologi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
NAQIA FEBRIANI (3).docx
NAQIA FEBRIANI (3).docxNAQIA FEBRIANI (3).docx
NAQIA FEBRIANI (3).docx
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Askep batu empedu
Askep batu empeduAskep batu empedu
Askep batu empedu
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Laporan pendahuluan sirosis hepatis
Laporan pendahuluan sirosis hepatisLaporan pendahuluan sirosis hepatis
Laporan pendahuluan sirosis hepatis
 
Sistem Eksresi
Sistem EksresiSistem Eksresi
Sistem Eksresi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
 
Ainun Najmah A. (3) XI MIPA 1 PPT Kelainan Ekskresi.pptx
Ainun Najmah A. (3) XI MIPA 1 PPT Kelainan Ekskresi.pptxAinun Najmah A. (3) XI MIPA 1 PPT Kelainan Ekskresi.pptx
Ainun Najmah A. (3) XI MIPA 1 PPT Kelainan Ekskresi.pptx
 
diare6.pdf
diare6.pdfdiare6.pdf
diare6.pdf
 
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nyaPengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
 
Diare
DiareDiare
Diare
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 

kelompok 5.pptx

  • 1. MASALAH SISTEM PENCERNAAN DALAM MASA KEHAMILAN Disusun Oleh: Kelompok 5 Agustina Prasetya (04.10.319) Eci Reta Putri Utami (04.10.328) Nur’aini (04.10.346) Selvi Trierita (04.10.351) Ulfa Suparman (04.10.354) Vetthy Dwi Vera (04.10.355)
  • 2. Pengertian Sistem Pencernaan Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam manusia yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Fungsi primer saluran pencernaan adalah menyediakan suplai terus menerus pada tubuh akan air, elektrolitdan zat gizi, sehingga siap diabsorpsi.
  • 3. Sistem Pencernaan Keterangan : 1. Kelenjar ludah 2. Parotis 3. Submandibularis 4. Sublingualis 5. Rongga mulut 6 .Amandel (tonsil) 7. Lidah 8. Esofagus 9. Pankreas 10. Lambung 11. Saluran pankreas 12. Hati
  • 4. 13. Kantung empedu 14. duodenum 15. Saluran empedu 16. Kolon 17. Kolon transversum 18. Kolon ascenden 19. Kolon descenden 20. Ileum 21. Sekum 22. Appendiks 23. Rektum 24. Anus
  • 5. Proses Pencernaan Makanan Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut : • Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas. • Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
  • 6. • Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. • Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran- butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian di serap usus dan di edarkan menuju darah oleh pembuluh limfe. (Setiadi, 2007).
  • 7. Tinjauan Sistem Pencernaan dan Kebutuhan Nutrisi dalam Kehamilan Fungsi utama sistem pencernaan adalah mentransfer nutrisi, air dan elektrolit dari makanan menjadi bahan bakar untuk aktivitas seluler dan menyediakan bahan pembangun untuk memperbarui dan mengembangkan jaringan tubuh (Setiadi, 2007)
  • 8. Masalah dalam Sistem Pencernaan Pada Masa Kehamilan 1. Hiperemesis Gravidarum HEG adalah muntah yang berkepanjangan dan berat yang berakibat pada terjadinya dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, penurunan berat badan dan ketosis. HEG merupakan gejala mual dan muntah yang dimulai pada sekitar minggu ke-6 dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu (Bothamley, 2011).
  • 9. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati.
  • 10. 2. Gastritis Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung (cuningham,2005). Sedangkan, Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Mekanisme kerusakan mukosa pada gastritis diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara faktor-faktor pencernaan, seperti asam lambung dan pepsin dengan produksi mukous, bikarbonat dan aliran darah.
  • 11. 3. Appendiksitis Apendiksitis adalah merupakan kondisi non-obstetrik yang paling sering membutuhkan pembedahan selama kehamilan, dengan angka kejadian sekitar satu dari 1500 kehamilan.(Balthomley, 2012). Oklusi lumen appendiks mencegah sekresi mukosa menjadi kering. Sebagian sekresi menumpuk, tekanan intraluminal meningkat dan mempengaruhi aliran darah mukosa yang menyebabkan hipoksia.
  • 12. 4. Wasir (Hemoroid) Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik (vena) dan terletak di dinding rektum dan anus. Hemoroid bisa mengalami peradangan, menyebabkan terbentuknya bekuan darah (trombus), perdarahan atau akan membesar dan menonjol keluar. Wasir yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna (wasir dalam) dan wasir yang keluar dari anus disebut hemoroid eksterna (wasir luar). (Balthomley, 2012).
  • 13. Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam saluran anus dan rektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan umumnya terjadi akibat trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar meskipun berasal dari vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Trombosis ini akan mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan nekrosis. (Balthomley, 2012).
  • 14. 5. Thypus Abdominalis Tifus Abdominalis (demam tifoid enteric fever) adalah penyakit infeksi akut yang besarnya tedapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. (FKUI, 1985).
  • 15. Kuman salmonella typhosa masuk kedalam saluran cerna, bersama makanan dan minuman, sabagian besar akan mati oleh asam lambung HCL dan sebagian ada yang lolos (hidup), kemudian kuman masuk kedalam usus (plag payer) dan mengeluarkan endotoksin sehingga menyebabkan bakterimia primer dan mengakibatkan perdangan setempat, kemudian kuman melalui pembuluh darah limfe akan menuju ke organ RES terutama pada organ hati dan limfe. Di organ RES ini sebagian kuman akan difagosif dan sebagian yang tidak difagosif akan berkembang biak dan akan masuk pembuluh darah sehingga menyebar ke organ lain, terutama usus halus sehingga menyebabkan peradangan yang mengakibatkan malabsorbsi nutrien dan hiperperistaltik usus sehingga terjadi diare.
  • 16. Pada hipotalamus akan menekan termoregulasi yang mengakibatkan demam remiten dan terjadi hipermetabolisme tubuh akibatnya tubuh menjadi mudah lelah. Selain itu endotoksin yang masuk kepembuluh darah kapiler menyebabkan roseola pada kulit dan lidah hipermi. Pada hati dan limpa akan terjadi hepatospleno megali. Konstipasi bisa terjadi menyebabkan komplikasi intestinal (perdarahan usus, perfarasi, peritonitis) dan ekstra intestinal (pnemonia, meningitis, kolesistitis, neuropsikratrik).
  • 17. 6. Penyakit Seliak Penyakit seliak adalah intoleransi terhadap gluten, protein yang ditemukan di terigu, roti, gandum, dan sereal yang mengganggu usus halus. Atrovi vili menyebabakan malabsorpsi akibat respon inflamasi yang abnormal terhadap pajanan gluten (Bothmaley, 2011).
  • 18. 7. Pankreatitis Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas, organ yang mengeluarkan enzim pencernaan dalam saluran pencernaan, dan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan glukagon. Pankreatitis dapat disebabkan oleh batu empedu yang menyumbat saluran pankreas, konsumsi alkohol yang kronis, obat- obatan, trauma, infeksi, tumor, dan kelainan genetik.
  • 19. 8. Penyakit Perlemakan Hati Akut dalam Kehamilan Keadaan di mana lemak di hati melebihi 5 % dari beratnya hati, dan merupakan suatu sindroma yang terjadi pada masa kehamilan lanjut, sering disertai ikterus dan gagal hati. (Balthomley, 2012).
  • 20. 9. Kolelitiasis (Batu Empedu) Adanya batu yang terdapat pada kandung empedu. Kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.
  • 21. 10. Kolestatis Obstetrik (Batu Empedu) Suatu keadaan dimana berkurangnya atau terhentinya aliran empedu pada ibu hamil. Garam empedu adalah kandungan empedu, kolestatis adalah penurunan aliran dan eksresi empedu. Pada kolestatis obstetrik terjadi perlambatan transport atau daur ulang asam empedu yang berujung pada akumulasi asam empedu di dalam darah, asam empedu dapat menembus plasenta dan mempengaruhi janin. (Balthomley, 2012).