SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Vol. 17, No.1,April 2003
OPTlMASl PARAMETERTANK MODEL
Optimation of Tank Model's Parameters
Budi I.Setiawan
Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
PO BOX 220, Bogor 16002
E-mal: budindra@ipb.ac.id
Abstract
Tank Model is one of hydrological models to analize characteristics of
river flow. The model can give information of water availability and be
used to predict flood occurences. As it is commonplace, this model
needs calibration, and it is usually done by setting the embodied
parameters. In form of Standard Tank Model, the number of parameters
accounts to 12. Many optimation methods have been recognized but so
far there is no single method available for general application. This
paper introduces an optimation technique to determine the parameters
with taking into account conformity to water balance in addition to best-
fitting. Here, two data from Cidanau and Terauchi Watershedwere used
for clarification, which show that this optimation technique gained fast
and accurate results. This technique has been made available to use in
form of an application software and openly possible to accommodate
the other forms of Tank Model.
Keywords: Hydroligical Model, Tank Model, Parameter, Optimation,
Application Program.
rangka merepresentasikan kondisi
LATAR BELAKANG lapang. Namun demikian, pada
hakekatnya ia tetap konsisten
Berbagai upaya untuk mengikuti bentuk aslinya, yang
mempelajari keseimbangan air disebut Standard Tank Model
dinamis dalam satuan daerah (Sugawara et.al., 1986). Dewasa
aliran sungai telah banyak ini, arah perbincangan Tank
dilakukan dan beberapa telah Model bergeser pada penentuan
menghasilkan model hidrologi parameter-parameternya.
yang cukup baik. Diantaranya Berbagai metode telah banyak
telah berkembang Tank Model dikembangkan (Kadoya 1981;
dengan berbagai variasinya Fujihara et.al., 2001). Perbedaan
mengikuti kondisi aktual lapangan- metode menghasilkan nilai
nya (Elhassn et.al., 2001). Tidak parameter yang berbeda
jarang beberapa set Tank Model walaupun menggunakan data
disusun berlapis-lapis dalam yang sama. Tidak jarang seorang
&%&kc KETEKNIKAN PERTANIAN
liilJ-ASuKface flow (Ye2)
..........
Gambar 1. Skema representasiTank Model
perancang Tank Model harus pula Model yang dirancang telah
merancang algoritma optimasi representatif, atau bahkan perlu
sendiri yang sebagian besar dimodifikasi lebih lanjut.
masih menggunakan trial-error. Penelitian ini bertujuan untuk
Disini, muncul permasalahan 1) mengembangkan teknik
disekitar penerimaan terhadap optimasi parameter Tank Model
nilai-nilai parameter yang yang cepat dan akurat dengan
dihasilkan. Sebagian besar memperhatikan keseimbangan
pengguna cukup puas bila airnya, dan 2) membangun
diperoleh garis regresi yang baik. Program Aplikasi yang bisa
Tentu saja, kriteria optimum tidak dimanfaatkan oleh perancang dan
hanya tergantung garis regresi pengguna Tank Model pada
tetapi yang lebih penting nilai-nilai umumnya.
parameter itu benar-benar
merepresentasikan kondisi aktual. DESKRlPSl SINGKAT TANK
Sebagai contoh, tidak mungkin MODEL
menerima paremeter tinggi
genangan air dalam sawah di luar Gambar 1 memperlihatkan
batas kemampuan sawah tersebut Standard Tank Model dan
digenangi. Disamping itu, perlu pergerakan air hipotetis dalam
ada justifikasi terhadap ketepatan satu daerah aliran sungai. Model
satu rancangan Tank Model ini tersusun atas 4 (empat)
dalam satu wilayah studi reservoirvertikal, dimana bagian
berdasarkan pada sejauh mana atas merepresentasikan Surface
Tank Model itu konsisten dalam Reservoir (A), di bawahnya
menjaga keseimbangan air. Hal- Intermediate Reservoir (B),
ha1 seperti ini harus memberikan kemudian Sub-base Reservoir
arahan gambaran bahwa Tank (C), and paling bawah Base
Vol. 17, No. 1, April 2003
Reservoir (D). Dalam konsep
Tank Model ini air dapat mengisi
reservoir di bawahnya, dan bisa
terjadi sebaliknya bila evepotrans-
pirasi sedemikian berpengaruh.
Lubang outlet horizontal mencer-
minkan aliran air, yang terdiri dari
Surface Flow (Ya2), Subsurface
Flow (Yal), Intermediate Flow
(Ybl), Sub-base Flow (Ycl), and
Base Flow (Ydl). Aliran ini hanya
terjadi bila tinggi air pada masing-
masing reservoir (Ha, Hb, Hc dan
Hd) melebihi tinggi lubangnya
(Hal, Ha2,Hb, dan Hcl). Aliran air
di setiap lubang outlet dipengaruhi
pula oleh karakteristik lubang itu
sendiri, masing-masing yaitu Ao,
A,, A2, 00,01,CO,CI, dan Dl, yang
selanjutnya disebut sebagai
parameter Tank Model yang akan
ditentukan. Jadi secara
keseluruhan terdapat 12 (dua
belas) parameter.
Secara global persamaan
keseimbangan air ditulis sebagai
berikut:
dH-- -P(t)-ET(t)-Y(t) (1)
dt
Dimana, H adalah tinggi air
(mm), P hujan (mmlhari), ET
evapotranspirasi (mmlhari), Y
aliran total (mmlday), dan t adalah
waktu (hari).
Aliran Total merupakan
perjumlahan dari komponen aliran
yang dapat ditulis sebagai berikut:
Y(t)= Ya(t)+Yb(t)+Yc(t)+Yd(t)
(2)
Lebih rinci lagi keseimbangan
air dalam setiap reservoir dapat
ditulis sebagai berikut:
dHb
-= Yu, (t)- Yb(t)
dt
(4)
dHc
-= Yb,(t)- Yc(t)
dt
(5)
Dimana, Ya, Yb, Yc and Yd
komponen aliran horizontal dari
setiap reservoir, dan Yao, Ybodan
Ycoaliran vertikal.
Dalam prakteknya, Aliran Total
(Y) sering dinyatakan sebagai
akumulasi aliran air dari satu
sistem daerah pergerakan air.
Dalam satu daerah aliran sungai,
Aliran Total ini dapat
merepresentasikan debit sungai,
dan di sawah dapat dianggap
sebagai aliran drainase. Pada
kenyataannya, pasti terdapat pula
jenis aliran air lainnya yang sulit
didefinisikan Yang akan
berpengaruh pada keseimbangan
air. Jelas bahwa Tank Model
hanya merepresentasikan daerah
studi secara global dan tergambar
betapa sulit menelusuri setiap
komponen aliran tersebut di
lapangan untuk proses kalibrasi
atau verifikasi.
Penentuan komponen aliran
sebagai sasaran untuk mengecek
kelaikan Tank Model sangat
ditentukan oleh tujuan pengguna-
annya. Pengamatan yang terfokus
pada aliran total (Y) sangat
diperlukan dalam mempelajari
banjir. Sementara, informasi Base
Flow (Yd,) akan bermanfaat bagi
perencanaan penggunaan air,
%?dbc KETEKNIKAN PERTANIAN
misalnya untuk irigasi, perikanan,
penjernihan air dan sebagainya
khususnya pada perioda musim
kering. Fokus pengamatan ini
memberi perhatian pada teknik
optimasi Yang akan
dikembangkan.
Melihat sudah begitu banyak
struktur Tank Model yang ada,
adalah satu maksud untuk
merancang suatu teknik optimasi
yang dapat memfasilitasi setiap
struktur Tank Model tersebut.
Teknik optimasi ini tidaklah perlu
mengetahui informasi detail dalam
setiap Tank Model tetapi cukup
mendapat informasi mengenai
hasil perhitungannya dan
komparasinya dengan data serta
berapa banyak parameter yang
ada dengan masing-masing
kisarannya. Di sini, Tank Model
diasumsikan sebagai satu Black-
Box saja yang diamati tingkah
lakunya bila mendapat perubahan
parameter. Pengamatan ini
dilakukan oleh satu sistem
optimasi, yang disini mengguna-
kan algoritma Marquardt. Dalam
kasus sederhana Single Input
Single Output (SISO), algoritma ini
sangat cepat dan efektif dalam
menemukan parameter yang
optimum walaupun untuk model
yang sangat non-linear sekalipun.
Disamping itu ia juga dilengkapi
dengan batas atas dan batas
bawah untuk setiap parameter
yang akan dicari. Dengan melihat
struktur Tank Model ini yang
berwujud Multi lnput Multi Output
(MIMO), penulisan algoritma Tank
Model ini disusun sedemikian rupa
sehingga kompatibel dengan
Algoritma Marquardt yang telah
dikembangkan sebelumnya
(Setiawan and Shiozawa, 1992).
Dengan Tank Model yang
mempunyai 4 (empat) reservoir,
disini dibuat suatu algoritma
dalam bentuk procedure dengan
mempertimbangkan hal-ha1
sebagai berikut: 1) mempunyai
input argument untuk menerima
parameter (P); 2) mempunyai
input argument untuk menerima
netto data hujan minus
evapotranspirasi (X); dan 3)
mempunyai output argument
untuk mengeluarkan hasil
perhitungan Tank Model (Yc).
Dalam bahasa Pascal, kerangka
procedure ini dapat ditulis
sebagai berikut:.
procedure TankModel(P:ArrayM
;X:single; var Yc: single);
begin
...
end;
Pada Lampiran 1 dapat dilihat
penulisan program lengkapnya. Di
dalamnya terdapat 4 (empat)
procedure masing-masing untuk
menghitung outflow dari setiap
reservoir, dan pada bagian
utamanya dipakai untuk menghi-
tung tinggi air di setiap reservoir.
Algoritma Marquardt disusun
dengan mempertimbangkan hal-
ha1sebagai berikut: l)mempunyai
input argument untuk menerima
Batas Bawah (Pmin) dan Batas
Atas (Pmax) Parameter; 2)
Vol. 17, No.1,April 2003
mempunyai input argument untuk
menerima netto hujan dan
evapotranspirasi (X); 3)
mempunyai input argument untuk
menerima data debit (Yd); dan 4)
mempunyai inputloutput argument
untuk menerima dan
mengeluarkan parameter (P).
Berikut ini kerangka procedure
Marquardtyang dirancang:
procedure Marquardt (Bmin,
Bmax:ArrayM; X,Yd:ArrayN; var
B:ArrayM);
begin {Main of Marquardt)
...
end;{End of Marquardt}
Dalarn prosedur Marquardt ini
terdapat procedure derivative
yang berfungsi untuk melakukan
penurunan pertama Tank Model
secara numerik, procedure
leastsquare untuk minimisasi
kesalahan, dan procedure gauss
untuk menghitung parameter yang
telah diperbaharui. Di bagian
global declaration dapat dilihat
nilai toleransi untuk setiap
paramater yang diperbaharui.
Dimana, bila selisih parameter
baru dan lama berada di bawah
nilai tersebut maka parameter
baru tersebut diterima sebagai
solusi akhir. Bila nilai toleransi
belurn terpenuhi proses iterasi
akan terus berlajut sampai
jumlahnya melampaui iterasi
maksimum.
BAHAN DAN METODE
Teknik Optimasi ini diujicoba-
kan untuk menentukan parameter
Tank Model pada 2 (dua) daerah
aliran sungai, yaitu DAS Terauchi
di Jepang dan DAS Cidanau di
Indonesia. Daerah aliran sungai
Terauchi berada di Fukuoka
mencakup luasan sekitar 5055 ha.
Data harian curah hujan,
evapotranspirasi dan debit sungai
tercatat dengan baik selama 11
(sebelas) tahun, mulai 1986
sampai 1996 (Fukuda and
Nakano, 2001). Data dari DAS
Cidanau diperoleh selama 2 (dua)
tahun pengamatan, yaitu pada
tahun 1996 dan 1997 (Sutoyo
et.al., 2000). Data curah hujan
dan evapotranspirasi di kedua
daearah aliran sungai tersebut
masing-masing diberi faktor
koreksi I. I dan 0.8.
lnisiasi nilai parameter
diperlukan untuk memulai proses
iterasi. Di sini digunakan nilai
parameter yang diintroduksikan
oleh Sugawara et.a1.(1986) seperti
terlihat pada Tabel 1, yang juga
memuat batas bawah dan batas
atas dari setiap parameter
tersebut. Disamping itu, perlu pula
rnemberikan nilai awal untuk tinggi
air (Ha, Hb, Hc dan Hd) di setiap
reservoir. lnformasi ini dapat
diperkirakan dengan mencermati
Base Flow (Yd) pada saat debit
terendah untuk memperoleh
perkiraan Hd sedangkan kompo-
nen aliran lainnya diasumsikan 0
(Suga-wara et.a/., 1986, pages
43-45).
&t?k& KETEKNIKAN PERTANIAN
Untuk memulai pro- Tabel 1. ParameterAwal
ses optimasi, mengingat
nilai awal tinggi air di
setiap reservoir tidak
diketahui, pertama kali
ditentukan nilai Hd yang
dihitung dari data debit
minimum yang terjadi
pada musim kering dan
diasumsikan tidak terjadi
ada aliran air dari ketiga
reservoir yang berada di
atasnya (Ha=Hb=Hc=O),
dimana Hd=Qmin/d,, dan
nilai d, sebesar 0.001.
Keempat nilai tinggi air ini
Untuk melihat keberhasilan
selanjutnya dikoreksi setelah
Tank Model dalam merepre-
dilakukan penghitungan
sentasikan debit sungai, disini
menggunakan data satu tahun
digunakan 3 (tiga) indikator
dan diperoleh deviasi keseim-
kesalahan, yaitu 1) Root Mean
bangan air yang minimum. Nilai
Square Error (RMSE), 2) Mean
akhirnya selanjutnya dijadikan
Absolute Error (MAE), dan 3)
nilai awal untuk memulai proses
Logaritmic RMSE(LOG) (Fujihara,
iterasi untuk memperbaiki nilai
et.al., 2001). Sebagai gambaran,
parameter.
RMSE berguna dalam melihat
Proses iterasi dihentikan bila ketepatan model dalam
melampaui batas maksimumnya memperkirakan Surface Flow,
atau perjumlahan absolut
MAE memberikan informasi
perubahan parameter lebih kecil ketepatan model dalam
dari toleransinya. Disini diberikan memperkirakan aliran secara
1000 iterasi sebagai batas
keseluruhan sedangkan LOG
maskimumnya dan toleransi
memberikan informasi dalam
kesalahan sebesar 0.00001.
memperkirakan Base Flow.
Proses iterasi dilanjutkan lagi bila
presentase descrepancy keseim-
HASlL DAN PEMBAHASAN
bangan air dan koefisien regresi
masih mungkin untuk diperbaiki
dengan memberikan nilai awal
tinggi air di setiap reservoir yang
telah dikoreksi lagi. Selanjutnya,
proses iterasi dimulai lagi dari
awal. Presentase descrepancy ini
dihitung menggunakan Pers. 1.
Tabel 2 memperlihatkan
parameter akhir setelah melalui
proses optimasi dan hasil
pengujian untuk kedua daseah
aliran sungai, Cidanau tahun 1996
dan Terauchi tahun 1986. Dengan
melihat persentase decrepancy
yang mendekati nol, Tank Model
Vol. 17, No.1, April 2003
ini telah rnernenuhi
Tabel 2. ParameterAkhir dan lndikator
kriteria kese-irnbangan Kinerja
air dengan sangat
rnernuaskan. Demikian
pula, ketepatan data
debit dan hasi
perhitungan sangat baik
terlihat dari koefisien
deterrninasi (R2) yang
cukup tinggi, 0.88 dan
0.91 masing-masing
untuk DAS Cidanau dan
DAS Terauchi. Seperti
diperlihatkan nilai RMSE,
MAE dan LOG, kedua
tank model cukup baik
dalam mernperkirakan
debit tinggi dan debit
keseluruhan tetapi tidak
sebaik dalam mernper-
kirakan debit rendah
(Base Flow).
Untuk DAS Cidanau
tahun 1997 nilai R2=0.82,
RMSE = 4.56, MAE=1.93
dan LOG=0.76. Terlihat
ada sedikit penurunan R2
dan LOG tetapi terjadi
perbaikan pada RMSE
dan MAE. Untuk DAS Terauchi Pada Larnpiran 2 disajikan
dari pada tahun 1987 sampai kurva hidrograf untuk DAS
tahun 1990 diperoleh R2 berturut- Cidanau tahun 1996 dan tahun
turut 0.93, 0.92, 0.90 dan 0.86; 1997, dan pads Lampiran 3
RMSE sebesar 3.10, 1.81, 1.32 disajikan kurva hidrograf untuk
dan 2.73; MAE sebesar 1.18, DAS Terauchi tahun 1986 dan
1.02, 0.92 dan 0.94; dan LOG tahun 1987. Kurva hidrograf ini
sebesar 0.18, 0.20, 0.18 dan 0.17. mem~erlihatkan curah hujan
Melihat sedikit sekali terjadi minus evapotranspirasi, dan debit
perubahan nilai-nilai tersebut sungai Yang d ~ ~ m a t idan Yang
dapat disimpulkan bahwa dihitung. Untuk DAS Cidanau,
parameter yang ditemukan sudah Jelas terlihat pads tahun 1996
sangat akurat dalam terjadi dispersi pada bagian debit
menggarnbarkan fluktuasi debit air tinggi, dan dispersi ini harnpir tidak
di DAS Terauchi. terlihat pada tahun 1997 seiring
KETEKNIKAN PERTANIAN
dengan terjadinya penurunan
RMSE. Sementara untuk DAS
Terauchi, dispersi pada debit
tinggi masih terus terlihat pada
tahun-tahun berikutnya.
Teknik optimasi ini telah
dikemas dalam bentuk program
aplikasi dalam lingkunganWindow
mengunakan bahasa pemro-
graman Delphi (Lampiran4). Pada
intinya program ini dapat
menerima masukan data harian
hujan, evapotraspirasi dan debit
sungai dalam satuan mmlhari, dan
menghasilkan keluaran semua
parameter Tank Model dan hasil
pengujiannya yang bisa disimpan
dalam bentuk file dan grafik.
Setelah data dimasukkan,
langsung akan diberikan nilai awal
untuk dl, dan dalam proses
CHECK akan dihasilkan nilai-nilai
awal untuk tinggi air di setiap
reservoir. Bila nilai-nilai awal ini
dipandang cukup memuaskan,
keseimbangan air tercapai,
selanjutnya dapat dilakukan
OPTIMIZE untuk meng-update
parameter-parameter. Walaupun
iterasi dibatasi sampai 1000,
proses optimasi biasanya
berlangsung sangat cepat dan
jarang mencapai angka tersebut.
Program ini dengan mudah dapat
dikembangkan untuk
mengakomodasikan bentuk lain
dari Tank Model.
Makalah ini telah menjelaskan
teknik optimasi parameter Tank
Model dan mengujinya pada 2
(dua) daerah aliran sungai di
Indonesia dan di Jepang. Teknik
optimasi ini juga dilengkapi
prosedur untuk memberikan
perkiraan awal tinggi air di setiap
reservoir sebelum memulai proses
optimasi. Dalam proses optimasi
digunakan algoritma Marquardt
yang memperlihatkan keefektifan
dan kecepatannya dalam
menentukan parameter. Hasil
pengujian pada dua DAS
memperlihatkan Tank Model
dapat merepresentasikan
hubungan antara hujan minus
evapotranspirasi dan debit air
dengan menghasilkan kinerja
yang sangat baik dilihat dari
keseimbangan air dan koefisien
determinasi. Teknik optimasi ini
telah dikemas dalam bentuk
program aplikasi yang siap
digunakan dan dikembangkan
untuk Tank Model dalam struktur
yang lainnya.
UcapanTerima Kasih
Penelitian ini merupakan bagian
dari JSPS-Core University
Program in Applied Biosciences,
antara The University of Tokyo
and lnstitut Pertanian Bogor 1998-
2008.
PUSTAKA
Elhassan, A.M., A. Goto and M.
Mizutani. 2001. Combining a
Tank Model with a
Groundwater Model for Simu-
lating Regional Groundwater
Flow in an Alluvial Fan. Trans.
Of JSIDRE, No 215, Pages
21-29.
Vol. 17, No.1, April 2003
Fujihara, Y., H. Tanakamaru, T.
Hatta and A. Tada. 2001.
Objective functions for
calibration of rainfall-runoff
models. Proceeding of Annual
Meeting of JSIDRE, Morioka,
July 25-27, 2001. Pages: 124-
125. (In Japanese)
Fukuda, T. and Y. Nakano. 2001.
Collections of hydrologic data
for Terauchi Watershed.
Laboratory of Irrigation and
Water Utilization, Kyushu
University, Japan.
(unpublished)
Kadoya, M. 198. Methods for
Discharge Analysis. JSIDRE.
Japan. Pages: 851-943. (in
Japanese) arquardt, D.W.
1963. An algorithm for least
squares estimation of
nonlinear parameters. J. Soc.
Indust. Appl. Math, 11, 431-
441
Sutoyo, M.Yanuar, K. Yoshida and
A. Goto. 2000. Prediction of
river runoff based onrainfall
data using tank model in
Cidanau watershed.
Proceeding of International
Seminar on Environmental
Management for Sustainable
Rural Life. Bogor lgth,2000.
Sugawara, M., I. Watanabe, E.
Ozaki and Y. Katsuyama.
1986. Tank Model Programs
for Personal Computer and the
Way to Use. Research Report
of National Research Center
for Disaster Prevention, No37.
Japan. (In Japanese)
Setiawan, B.I. and S. Shiozawa.
1992. Marquardt Algorithm in
Pascal Language. Department
of Agricultural Engineering
laboratory, Bogor Agricultural
University. Indonesia.
(Unpublished)

More Related Content

Viewers also liked

EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...
EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...
EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...Repository Ipb
 
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...Repository Ipb
 
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...Repository Ipb
 
PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...
PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...
PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...Repository Ipb
 
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...Repository Ipb
 
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...Repository Ipb
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...Repository Ipb
 
VALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
VALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARAVALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
VALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARARepository Ipb
 
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFTEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFRepository Ipb
 
INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...
INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...
INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...Repository Ipb
 
PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...
PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...
PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...Repository Ipb
 
PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...
PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...
PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...Repository Ipb
 
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...Repository Ipb
 

Viewers also liked (13)

EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...
EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...
EVALUATION OF DIESEL ENGINE AND FARM TRACTOR PERFORMANCE POWERED BY COCODIESE...
 
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
 
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
 
PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...
PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...
PENGATURAN SUHU RWAH TANAMAN DENGAN KONTROL LOGIKA FUZZY .>. Temperature Cont...
 
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
 
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
 
VALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
VALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARAVALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
VALUASI EKONOMI BUTAN DI SUB DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
 
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIFTEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
TEKNO EKONOMI BUDIDA YA TANAMAN PENGHASIL ENERGI ALTERNATIF
 
INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...
INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...
INDUKSI MUTASI GENETIK MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM KEDELAI(Glycine max L. Me...
 
PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...
PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...
PENGEMBANGAN SISTEM I NFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN PERKEBUNAN KEIAPA ...
 
PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...
PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...
PENGARUHARUS LUARAN LRC PADA METODE Q-METER TERHADAP HASIL PENGUKURAN NILAI S...
 
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
 

Similar to OPTlMASl PARAMETER TANK MODEL Optimation of Tank Model's Parameters

Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaMawar 99
 
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdfAhmadIbrahim451295
 
Operasi plta
Operasi pltaOperasi plta
Operasi pltacheandini
 
Bab 1 pendahuluan konsep dasar
Bab 1 pendahuluan konsep dasarBab 1 pendahuluan konsep dasar
Bab 1 pendahuluan konsep dasarGerard Duma
 
4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptx4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptxJokoNugroho39
 
P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1
P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1
P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1naufal rilanda
 
3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdf
3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdf3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdf
3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdfdewanniar
 
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptxMulyadiSy
 
20090809 Simulasi Reservoir J1
20090809 Simulasi Reservoir J120090809 Simulasi Reservoir J1
20090809 Simulasi Reservoir J1up 45
 
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan DrainasePaper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan DrainasePangeran Sitorus
 
Laporan komputasi teknik
Laporan komputasi teknikLaporan komputasi teknik
Laporan komputasi teknikAlbertus Rianto
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Debora Elluisa Manurung
 

Similar to OPTlMASl PARAMETER TANK MODEL Optimation of Tank Model's Parameters (20)

Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
 
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 
Operasi plta
Operasi pltaOperasi plta
Operasi plta
 
Modul epanet
Modul epanetModul epanet
Modul epanet
 
Bab 1 pendahuluan konsep dasar
Bab 1 pendahuluan konsep dasarBab 1 pendahuluan konsep dasar
Bab 1 pendahuluan konsep dasar
 
4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptx4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptx
 
P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1
P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1
P1 perbaikan kel 7 selasa pagi 1
 
3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdf
3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdf3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdf
3. PPT TOT Mengoperasikan Prasedimentasi.pdf
 
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
 
Jurnal kelompok 1
Jurnal kelompok 1Jurnal kelompok 1
Jurnal kelompok 1
 
20090809 Simulasi Reservoir J1
20090809 Simulasi Reservoir J120090809 Simulasi Reservoir J1
20090809 Simulasi Reservoir J1
 
Turbin pelton
Turbin peltonTurbin pelton
Turbin pelton
 
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan DrainasePaper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
 
1611 1539-1-sm
1611 1539-1-sm1611 1539-1-sm
1611 1539-1-sm
 
Jurnal iqbal
Jurnal iqbalJurnal iqbal
Jurnal iqbal
 
Laporan komputasi teknik
Laporan komputasi teknikLaporan komputasi teknik
Laporan komputasi teknik
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
 
Audit kehilangan air (nrw)
Audit kehilangan air (nrw)Audit kehilangan air (nrw)
Audit kehilangan air (nrw)
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

OPTlMASl PARAMETER TANK MODEL Optimation of Tank Model's Parameters

  • 1. Vol. 17, No.1,April 2003 OPTlMASl PARAMETERTANK MODEL Optimation of Tank Model's Parameters Budi I.Setiawan Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian Bogor PO BOX 220, Bogor 16002 E-mal: budindra@ipb.ac.id Abstract Tank Model is one of hydrological models to analize characteristics of river flow. The model can give information of water availability and be used to predict flood occurences. As it is commonplace, this model needs calibration, and it is usually done by setting the embodied parameters. In form of Standard Tank Model, the number of parameters accounts to 12. Many optimation methods have been recognized but so far there is no single method available for general application. This paper introduces an optimation technique to determine the parameters with taking into account conformity to water balance in addition to best- fitting. Here, two data from Cidanau and Terauchi Watershedwere used for clarification, which show that this optimation technique gained fast and accurate results. This technique has been made available to use in form of an application software and openly possible to accommodate the other forms of Tank Model. Keywords: Hydroligical Model, Tank Model, Parameter, Optimation, Application Program. rangka merepresentasikan kondisi LATAR BELAKANG lapang. Namun demikian, pada hakekatnya ia tetap konsisten Berbagai upaya untuk mengikuti bentuk aslinya, yang mempelajari keseimbangan air disebut Standard Tank Model dinamis dalam satuan daerah (Sugawara et.al., 1986). Dewasa aliran sungai telah banyak ini, arah perbincangan Tank dilakukan dan beberapa telah Model bergeser pada penentuan menghasilkan model hidrologi parameter-parameternya. yang cukup baik. Diantaranya Berbagai metode telah banyak telah berkembang Tank Model dikembangkan (Kadoya 1981; dengan berbagai variasinya Fujihara et.al., 2001). Perbedaan mengikuti kondisi aktual lapangan- metode menghasilkan nilai nya (Elhassn et.al., 2001). Tidak parameter yang berbeda jarang beberapa set Tank Model walaupun menggunakan data disusun berlapis-lapis dalam yang sama. Tidak jarang seorang
  • 2. &%&kc KETEKNIKAN PERTANIAN liilJ-ASuKface flow (Ye2) .......... Gambar 1. Skema representasiTank Model perancang Tank Model harus pula Model yang dirancang telah merancang algoritma optimasi representatif, atau bahkan perlu sendiri yang sebagian besar dimodifikasi lebih lanjut. masih menggunakan trial-error. Penelitian ini bertujuan untuk Disini, muncul permasalahan 1) mengembangkan teknik disekitar penerimaan terhadap optimasi parameter Tank Model nilai-nilai parameter yang yang cepat dan akurat dengan dihasilkan. Sebagian besar memperhatikan keseimbangan pengguna cukup puas bila airnya, dan 2) membangun diperoleh garis regresi yang baik. Program Aplikasi yang bisa Tentu saja, kriteria optimum tidak dimanfaatkan oleh perancang dan hanya tergantung garis regresi pengguna Tank Model pada tetapi yang lebih penting nilai-nilai umumnya. parameter itu benar-benar merepresentasikan kondisi aktual. DESKRlPSl SINGKAT TANK Sebagai contoh, tidak mungkin MODEL menerima paremeter tinggi genangan air dalam sawah di luar Gambar 1 memperlihatkan batas kemampuan sawah tersebut Standard Tank Model dan digenangi. Disamping itu, perlu pergerakan air hipotetis dalam ada justifikasi terhadap ketepatan satu daerah aliran sungai. Model satu rancangan Tank Model ini tersusun atas 4 (empat) dalam satu wilayah studi reservoirvertikal, dimana bagian berdasarkan pada sejauh mana atas merepresentasikan Surface Tank Model itu konsisten dalam Reservoir (A), di bawahnya menjaga keseimbangan air. Hal- Intermediate Reservoir (B), ha1 seperti ini harus memberikan kemudian Sub-base Reservoir arahan gambaran bahwa Tank (C), and paling bawah Base
  • 3. Vol. 17, No. 1, April 2003 Reservoir (D). Dalam konsep Tank Model ini air dapat mengisi reservoir di bawahnya, dan bisa terjadi sebaliknya bila evepotrans- pirasi sedemikian berpengaruh. Lubang outlet horizontal mencer- minkan aliran air, yang terdiri dari Surface Flow (Ya2), Subsurface Flow (Yal), Intermediate Flow (Ybl), Sub-base Flow (Ycl), and Base Flow (Ydl). Aliran ini hanya terjadi bila tinggi air pada masing- masing reservoir (Ha, Hb, Hc dan Hd) melebihi tinggi lubangnya (Hal, Ha2,Hb, dan Hcl). Aliran air di setiap lubang outlet dipengaruhi pula oleh karakteristik lubang itu sendiri, masing-masing yaitu Ao, A,, A2, 00,01,CO,CI, dan Dl, yang selanjutnya disebut sebagai parameter Tank Model yang akan ditentukan. Jadi secara keseluruhan terdapat 12 (dua belas) parameter. Secara global persamaan keseimbangan air ditulis sebagai berikut: dH-- -P(t)-ET(t)-Y(t) (1) dt Dimana, H adalah tinggi air (mm), P hujan (mmlhari), ET evapotranspirasi (mmlhari), Y aliran total (mmlday), dan t adalah waktu (hari). Aliran Total merupakan perjumlahan dari komponen aliran yang dapat ditulis sebagai berikut: Y(t)= Ya(t)+Yb(t)+Yc(t)+Yd(t) (2) Lebih rinci lagi keseimbangan air dalam setiap reservoir dapat ditulis sebagai berikut: dHb -= Yu, (t)- Yb(t) dt (4) dHc -= Yb,(t)- Yc(t) dt (5) Dimana, Ya, Yb, Yc and Yd komponen aliran horizontal dari setiap reservoir, dan Yao, Ybodan Ycoaliran vertikal. Dalam prakteknya, Aliran Total (Y) sering dinyatakan sebagai akumulasi aliran air dari satu sistem daerah pergerakan air. Dalam satu daerah aliran sungai, Aliran Total ini dapat merepresentasikan debit sungai, dan di sawah dapat dianggap sebagai aliran drainase. Pada kenyataannya, pasti terdapat pula jenis aliran air lainnya yang sulit didefinisikan Yang akan berpengaruh pada keseimbangan air. Jelas bahwa Tank Model hanya merepresentasikan daerah studi secara global dan tergambar betapa sulit menelusuri setiap komponen aliran tersebut di lapangan untuk proses kalibrasi atau verifikasi. Penentuan komponen aliran sebagai sasaran untuk mengecek kelaikan Tank Model sangat ditentukan oleh tujuan pengguna- annya. Pengamatan yang terfokus pada aliran total (Y) sangat diperlukan dalam mempelajari banjir. Sementara, informasi Base Flow (Yd,) akan bermanfaat bagi perencanaan penggunaan air,
  • 4. %?dbc KETEKNIKAN PERTANIAN misalnya untuk irigasi, perikanan, penjernihan air dan sebagainya khususnya pada perioda musim kering. Fokus pengamatan ini memberi perhatian pada teknik optimasi Yang akan dikembangkan. Melihat sudah begitu banyak struktur Tank Model yang ada, adalah satu maksud untuk merancang suatu teknik optimasi yang dapat memfasilitasi setiap struktur Tank Model tersebut. Teknik optimasi ini tidaklah perlu mengetahui informasi detail dalam setiap Tank Model tetapi cukup mendapat informasi mengenai hasil perhitungannya dan komparasinya dengan data serta berapa banyak parameter yang ada dengan masing-masing kisarannya. Di sini, Tank Model diasumsikan sebagai satu Black- Box saja yang diamati tingkah lakunya bila mendapat perubahan parameter. Pengamatan ini dilakukan oleh satu sistem optimasi, yang disini mengguna- kan algoritma Marquardt. Dalam kasus sederhana Single Input Single Output (SISO), algoritma ini sangat cepat dan efektif dalam menemukan parameter yang optimum walaupun untuk model yang sangat non-linear sekalipun. Disamping itu ia juga dilengkapi dengan batas atas dan batas bawah untuk setiap parameter yang akan dicari. Dengan melihat struktur Tank Model ini yang berwujud Multi lnput Multi Output (MIMO), penulisan algoritma Tank Model ini disusun sedemikian rupa sehingga kompatibel dengan Algoritma Marquardt yang telah dikembangkan sebelumnya (Setiawan and Shiozawa, 1992). Dengan Tank Model yang mempunyai 4 (empat) reservoir, disini dibuat suatu algoritma dalam bentuk procedure dengan mempertimbangkan hal-ha1 sebagai berikut: 1) mempunyai input argument untuk menerima parameter (P); 2) mempunyai input argument untuk menerima netto data hujan minus evapotranspirasi (X); dan 3) mempunyai output argument untuk mengeluarkan hasil perhitungan Tank Model (Yc). Dalam bahasa Pascal, kerangka procedure ini dapat ditulis sebagai berikut:. procedure TankModel(P:ArrayM ;X:single; var Yc: single); begin ... end; Pada Lampiran 1 dapat dilihat penulisan program lengkapnya. Di dalamnya terdapat 4 (empat) procedure masing-masing untuk menghitung outflow dari setiap reservoir, dan pada bagian utamanya dipakai untuk menghi- tung tinggi air di setiap reservoir. Algoritma Marquardt disusun dengan mempertimbangkan hal- ha1sebagai berikut: l)mempunyai input argument untuk menerima Batas Bawah (Pmin) dan Batas Atas (Pmax) Parameter; 2)
  • 5. Vol. 17, No.1,April 2003 mempunyai input argument untuk menerima netto hujan dan evapotranspirasi (X); 3) mempunyai input argument untuk menerima data debit (Yd); dan 4) mempunyai inputloutput argument untuk menerima dan mengeluarkan parameter (P). Berikut ini kerangka procedure Marquardtyang dirancang: procedure Marquardt (Bmin, Bmax:ArrayM; X,Yd:ArrayN; var B:ArrayM); begin {Main of Marquardt) ... end;{End of Marquardt} Dalarn prosedur Marquardt ini terdapat procedure derivative yang berfungsi untuk melakukan penurunan pertama Tank Model secara numerik, procedure leastsquare untuk minimisasi kesalahan, dan procedure gauss untuk menghitung parameter yang telah diperbaharui. Di bagian global declaration dapat dilihat nilai toleransi untuk setiap paramater yang diperbaharui. Dimana, bila selisih parameter baru dan lama berada di bawah nilai tersebut maka parameter baru tersebut diterima sebagai solusi akhir. Bila nilai toleransi belurn terpenuhi proses iterasi akan terus berlajut sampai jumlahnya melampaui iterasi maksimum. BAHAN DAN METODE Teknik Optimasi ini diujicoba- kan untuk menentukan parameter Tank Model pada 2 (dua) daerah aliran sungai, yaitu DAS Terauchi di Jepang dan DAS Cidanau di Indonesia. Daerah aliran sungai Terauchi berada di Fukuoka mencakup luasan sekitar 5055 ha. Data harian curah hujan, evapotranspirasi dan debit sungai tercatat dengan baik selama 11 (sebelas) tahun, mulai 1986 sampai 1996 (Fukuda and Nakano, 2001). Data dari DAS Cidanau diperoleh selama 2 (dua) tahun pengamatan, yaitu pada tahun 1996 dan 1997 (Sutoyo et.al., 2000). Data curah hujan dan evapotranspirasi di kedua daearah aliran sungai tersebut masing-masing diberi faktor koreksi I. I dan 0.8. lnisiasi nilai parameter diperlukan untuk memulai proses iterasi. Di sini digunakan nilai parameter yang diintroduksikan oleh Sugawara et.a1.(1986) seperti terlihat pada Tabel 1, yang juga memuat batas bawah dan batas atas dari setiap parameter tersebut. Disamping itu, perlu pula rnemberikan nilai awal untuk tinggi air (Ha, Hb, Hc dan Hd) di setiap reservoir. lnformasi ini dapat diperkirakan dengan mencermati Base Flow (Yd) pada saat debit terendah untuk memperoleh perkiraan Hd sedangkan kompo- nen aliran lainnya diasumsikan 0 (Suga-wara et.a/., 1986, pages 43-45).
  • 6. &t?k& KETEKNIKAN PERTANIAN Untuk memulai pro- Tabel 1. ParameterAwal ses optimasi, mengingat nilai awal tinggi air di setiap reservoir tidak diketahui, pertama kali ditentukan nilai Hd yang dihitung dari data debit minimum yang terjadi pada musim kering dan diasumsikan tidak terjadi ada aliran air dari ketiga reservoir yang berada di atasnya (Ha=Hb=Hc=O), dimana Hd=Qmin/d,, dan nilai d, sebesar 0.001. Keempat nilai tinggi air ini Untuk melihat keberhasilan selanjutnya dikoreksi setelah Tank Model dalam merepre- dilakukan penghitungan sentasikan debit sungai, disini menggunakan data satu tahun digunakan 3 (tiga) indikator dan diperoleh deviasi keseim- kesalahan, yaitu 1) Root Mean bangan air yang minimum. Nilai Square Error (RMSE), 2) Mean akhirnya selanjutnya dijadikan Absolute Error (MAE), dan 3) nilai awal untuk memulai proses Logaritmic RMSE(LOG) (Fujihara, iterasi untuk memperbaiki nilai et.al., 2001). Sebagai gambaran, parameter. RMSE berguna dalam melihat Proses iterasi dihentikan bila ketepatan model dalam melampaui batas maksimumnya memperkirakan Surface Flow, atau perjumlahan absolut MAE memberikan informasi perubahan parameter lebih kecil ketepatan model dalam dari toleransinya. Disini diberikan memperkirakan aliran secara 1000 iterasi sebagai batas keseluruhan sedangkan LOG maskimumnya dan toleransi memberikan informasi dalam kesalahan sebesar 0.00001. memperkirakan Base Flow. Proses iterasi dilanjutkan lagi bila presentase descrepancy keseim- HASlL DAN PEMBAHASAN bangan air dan koefisien regresi masih mungkin untuk diperbaiki dengan memberikan nilai awal tinggi air di setiap reservoir yang telah dikoreksi lagi. Selanjutnya, proses iterasi dimulai lagi dari awal. Presentase descrepancy ini dihitung menggunakan Pers. 1. Tabel 2 memperlihatkan parameter akhir setelah melalui proses optimasi dan hasil pengujian untuk kedua daseah aliran sungai, Cidanau tahun 1996 dan Terauchi tahun 1986. Dengan melihat persentase decrepancy yang mendekati nol, Tank Model
  • 7. Vol. 17, No.1, April 2003 ini telah rnernenuhi Tabel 2. ParameterAkhir dan lndikator kriteria kese-irnbangan Kinerja air dengan sangat rnernuaskan. Demikian pula, ketepatan data debit dan hasi perhitungan sangat baik terlihat dari koefisien deterrninasi (R2) yang cukup tinggi, 0.88 dan 0.91 masing-masing untuk DAS Cidanau dan DAS Terauchi. Seperti diperlihatkan nilai RMSE, MAE dan LOG, kedua tank model cukup baik dalam mernperkirakan debit tinggi dan debit keseluruhan tetapi tidak sebaik dalam mernper- kirakan debit rendah (Base Flow). Untuk DAS Cidanau tahun 1997 nilai R2=0.82, RMSE = 4.56, MAE=1.93 dan LOG=0.76. Terlihat ada sedikit penurunan R2 dan LOG tetapi terjadi perbaikan pada RMSE dan MAE. Untuk DAS Terauchi Pada Larnpiran 2 disajikan dari pada tahun 1987 sampai kurva hidrograf untuk DAS tahun 1990 diperoleh R2 berturut- Cidanau tahun 1996 dan tahun turut 0.93, 0.92, 0.90 dan 0.86; 1997, dan pads Lampiran 3 RMSE sebesar 3.10, 1.81, 1.32 disajikan kurva hidrograf untuk dan 2.73; MAE sebesar 1.18, DAS Terauchi tahun 1986 dan 1.02, 0.92 dan 0.94; dan LOG tahun 1987. Kurva hidrograf ini sebesar 0.18, 0.20, 0.18 dan 0.17. mem~erlihatkan curah hujan Melihat sedikit sekali terjadi minus evapotranspirasi, dan debit perubahan nilai-nilai tersebut sungai Yang d ~ ~ m a t idan Yang dapat disimpulkan bahwa dihitung. Untuk DAS Cidanau, parameter yang ditemukan sudah Jelas terlihat pads tahun 1996 sangat akurat dalam terjadi dispersi pada bagian debit menggarnbarkan fluktuasi debit air tinggi, dan dispersi ini harnpir tidak di DAS Terauchi. terlihat pada tahun 1997 seiring
  • 8. KETEKNIKAN PERTANIAN dengan terjadinya penurunan RMSE. Sementara untuk DAS Terauchi, dispersi pada debit tinggi masih terus terlihat pada tahun-tahun berikutnya. Teknik optimasi ini telah dikemas dalam bentuk program aplikasi dalam lingkunganWindow mengunakan bahasa pemro- graman Delphi (Lampiran4). Pada intinya program ini dapat menerima masukan data harian hujan, evapotraspirasi dan debit sungai dalam satuan mmlhari, dan menghasilkan keluaran semua parameter Tank Model dan hasil pengujiannya yang bisa disimpan dalam bentuk file dan grafik. Setelah data dimasukkan, langsung akan diberikan nilai awal untuk dl, dan dalam proses CHECK akan dihasilkan nilai-nilai awal untuk tinggi air di setiap reservoir. Bila nilai-nilai awal ini dipandang cukup memuaskan, keseimbangan air tercapai, selanjutnya dapat dilakukan OPTIMIZE untuk meng-update parameter-parameter. Walaupun iterasi dibatasi sampai 1000, proses optimasi biasanya berlangsung sangat cepat dan jarang mencapai angka tersebut. Program ini dengan mudah dapat dikembangkan untuk mengakomodasikan bentuk lain dari Tank Model. Makalah ini telah menjelaskan teknik optimasi parameter Tank Model dan mengujinya pada 2 (dua) daerah aliran sungai di Indonesia dan di Jepang. Teknik optimasi ini juga dilengkapi prosedur untuk memberikan perkiraan awal tinggi air di setiap reservoir sebelum memulai proses optimasi. Dalam proses optimasi digunakan algoritma Marquardt yang memperlihatkan keefektifan dan kecepatannya dalam menentukan parameter. Hasil pengujian pada dua DAS memperlihatkan Tank Model dapat merepresentasikan hubungan antara hujan minus evapotranspirasi dan debit air dengan menghasilkan kinerja yang sangat baik dilihat dari keseimbangan air dan koefisien determinasi. Teknik optimasi ini telah dikemas dalam bentuk program aplikasi yang siap digunakan dan dikembangkan untuk Tank Model dalam struktur yang lainnya. UcapanTerima Kasih Penelitian ini merupakan bagian dari JSPS-Core University Program in Applied Biosciences, antara The University of Tokyo and lnstitut Pertanian Bogor 1998- 2008. PUSTAKA Elhassan, A.M., A. Goto and M. Mizutani. 2001. Combining a Tank Model with a Groundwater Model for Simu- lating Regional Groundwater Flow in an Alluvial Fan. Trans. Of JSIDRE, No 215, Pages 21-29.
  • 9. Vol. 17, No.1, April 2003 Fujihara, Y., H. Tanakamaru, T. Hatta and A. Tada. 2001. Objective functions for calibration of rainfall-runoff models. Proceeding of Annual Meeting of JSIDRE, Morioka, July 25-27, 2001. Pages: 124- 125. (In Japanese) Fukuda, T. and Y. Nakano. 2001. Collections of hydrologic data for Terauchi Watershed. Laboratory of Irrigation and Water Utilization, Kyushu University, Japan. (unpublished) Kadoya, M. 198. Methods for Discharge Analysis. JSIDRE. Japan. Pages: 851-943. (in Japanese) arquardt, D.W. 1963. An algorithm for least squares estimation of nonlinear parameters. J. Soc. Indust. Appl. Math, 11, 431- 441 Sutoyo, M.Yanuar, K. Yoshida and A. Goto. 2000. Prediction of river runoff based onrainfall data using tank model in Cidanau watershed. Proceeding of International Seminar on Environmental Management for Sustainable Rural Life. Bogor lgth,2000. Sugawara, M., I. Watanabe, E. Ozaki and Y. Katsuyama. 1986. Tank Model Programs for Personal Computer and the Way to Use. Research Report of National Research Center for Disaster Prevention, No37. Japan. (In Japanese) Setiawan, B.I. and S. Shiozawa. 1992. Marquardt Algorithm in Pascal Language. Department of Agricultural Engineering laboratory, Bogor Agricultural University. Indonesia. (Unpublished)