4. A. Mengatur Kondisi Process
Makin tinggi level yang diatur, makin lama cairan
tersebut berada dalam coloum.
5. B. Mengetahui Isi/Volume
.
Perubahan ketinggian cairan dalam
tangki akan ditunjukkan oleh sebuah
indikator ini menunjuk pada sebuah
skala yang telah dikonfirmasikan dalam
satuan volume.
6. c. Mengetahui Jumlah Aliran
A = Level
awal
B = Level
akhitKecepatan aliran(flow) dapat
dihitung dari perubahan tinggi
cairan dalam satuan waktu.
X = volume cairan yang dipindahkan
T = waktu yang diperlukan untuk memindahkan
7. A.Gelas Penduga (level gauge glass)
Apa yang ditunjukkan oleh cairan dalam
gelas merupakan levelnya.
8. B. Constant Displacement
Prinsip : Naik turunnya cairan selalu diikuti dengan naik
turunnya pelampung.
Biasanya metode ini dilengkapi dengan skala yang
terkalibrasi dalam satuan volume.
10. A. Pressure
Setiap zat cair yang menempati sebuah bejana atau
tangki, akan memiliki tekanan hidrostatik yang
besarnya sebanding dengan level zat cair tersebut,
dengan asumsi masa jenis (sg=specific gravity)-nya
tetap.
P2 = ρ × g × h
12. C. Capacitance Level Control
Ketika level media yang diukur naik maka konstanta
dielektrik media yang diukur akan menggantikan
udara dan akan menyebabkan nilai kapasitansi naik.
Kenaikan nilai kapasitansi berbanding lurus dengan
kenaikan level yang terjadi.
13. Shows the relation between (a) volume of liquid and
the cross- sectional area
and the liquid depth and (b) liquid level, plate
capacitance, and a known dielectric constant
in a nonconducting liquid.
15. Pengukuran adalah metode paling sederhana untuk membaca
visual secara langsung .
Contoh,
Sight Glass biasanya dipasang secara vertikal dan berdekatan dengan wadah. Maka tingkat
cairan dapat diamati secara langsung
16. Jika wadah pada gambar a ditutup, maka ujung kaca yang
terhubung dengan atas dan bawah tangki akan digunakan
sebagai wadah Bertekanan (boiler), atau wadah yang mudah
menguap, mudah terbakar,dan berbahaya.
Pada gambar b, Bagian atas dari sight glass harus memiliki
kondisi tekanan yang sama seperti bagian atas cairan.
Dan pada gambar c, Harga yang harus dibuat untuk
perbedatan kepadatan suatu cairan.
17. Gambar b
Metode alternatif menggunakan kartol
untuk mendapat skala visual secara
langsung yang dapat diganti denga
potensiometer
Gambar a
Skala dapat diganti dengan
potensiometer untuk mendapatkan
sinyal listrik yang linierisasi
untuk keperluan industri.
18. Probe Konduktif, digunakan untuk pengukuran titik tunggal
didalam cairan yang konduktif dan nonvolite.
Probe Kapasitif, digunakan dalam cairan yang tidak konduktif
dan memiliki tinggi, dan dapat digunakan untuk memantau
tingkat berkelanjutan
UltraSonik, digunakan untuk titik atau pengukuran tingkat
continue dari cairan atau padat.
19. Metode penginderaan tidak langsung sering digunakan dalam
mengukur tingkat cair untuk mengukur tekanan hidrostatik di
bagian bawah wadah.
20. Pengukuran tingkat cair dapat dibuat (a) menggunakan teknik bubbler atau (b) menggunakan
teknik radiasi
21. Teknik bubbles (gelembung) memerlukan pasokan udara
bersih. Metode ini dapat digunakan dengan korosif cairan
sebagai bahan tabung dapat dipilih untuk menjadi tahan
korosi.
Metode Radiasi kadang-kadang digunakan dalam kasus cairan
yang korosif, sangat panas, atau merugikan sensor. Untuk
pengukuran single-point memerlukan satu transmitter dan
detektor. Jika beberapa tingkatan single-point diperlukan,
detektor akan diperlukan untuk setiap tingkat pengukuran.
Kelemahan dari sistem ini adalah biaya dan kebutuhan untuk
menangani bahan radioaktif.
22. (A) teknik paddle wheel menunjukkan untuk mengukur tingkat padatan mengalir bebas
dan (b) bentuk pelampung yang khas.
23. Paddle Wheels digerakkan oleh motor listrik yang dapat
digunakan untuk penginderaan tingkat padatan dalam bentuk
power, grains, atau granules. Ketika paddle wheels
dioperasikan, torsi yang dibutuhkan untuk menghidupkan
motor sangat meningkat.
24. Sejumlah faktor mempengaruhi pilihan sensor untuk
pengukuran tingkat (Level), seperti
tekanan pada cairan, suhu
cairan, turbulensi, volatilitas, korosif, akurasi yang
dibutuhkan, pengukuran Single-point atau terus-
menerus, langsung atau tidak langsung, partikulat dalam
cairan, padatan mengalir bebas, dan sebagainya.
25. Misal ketika menggunakan Pressure Gauge untuk mengukur
tingkat cair memiliki beberapa ketergantungan, yaitu sebagai
berikut:
1. Kehadiran partikulat yang dapat memblokir baris untuk
mengukur
2. Kerusakan yang disebabkan oleh suhu yang berlebihan dalam
cairan
3. Kerusakan akibat tekanan puncak lonjakan
4. Korosi mengukur oleh cairan
5. Diferensial pengukur tekanan yang diperlukan jika cairan berada
di bawah tekanan
6. Jarak antara tangki dan mengukur
7. Penggunaan katup panduan untuk perbaikan mengukur