Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan mata uang Indonesia, rupiah. Mulai dari penggunaan komoditas sebagai alat tukar, pengenalan rupiah sebagai mata uang resmi Indonesia, peredaran uang ORI dan berbagai seri uang rupiah, hingga jumlah utang luar negeri Indonesia saat ini.
1. 1
Uang merupakan alat tukar yang
diterima secara umum. Komoditas-
komoditas yang pernah digunakan
misalkan gerabah, gandum, jagung, gading
dan sebagainya merupakan uang yang
disebabkan karena pada saat itu diterima
secara umum dan dapat pula disebut
sebagai uang apabila benda tersebut
berperan sebagai alat tukar-menukar serta
berlaku secara umum. Seiring
perkembangan zaman kini uang dibuat
khusus dri jenis kertas, lalu di Indonesia
kita sebut rupiah.
Kita selaku bangsa Indonesia yg
baik apakah sudah kenal dengan istilah
rupiah? Mari kita mengenal lebih dalam
rupiah.
Rupiah merupakan sebutan dari
mata uang Indonesia, Nama ini diambil
dari mata uang India, Rupee. Namun
sebenarnya menurut Adi Pratomo, salah
satu sejarawan uang Indonesia, rupiah
diambil dari kata rupia dalam bahasa
Mongolia. Rupia sendiri berarti perak.
Memang sama dengan arti rupee, namun
rupiah sendiri merupakan pelafalan asli
Indonesia karena adanya penambahan
huruf ’h’ di akhir kata rupia, sangat khas
sebagai pelafalan orang-orang Jawa. Hal
ini sedikit berbeda dengan banyak
anggapan bahwa rupiah adalah salah satu
unit turunan dari mata uang India. Rupee
India sebenarnya juga dapat dikatakan
sebagai turunan dari kata rupia itu sendiri,
dengan begitu rupiah Indonesia memiliki
tingkatan yang sama bukan sebagai unit
turunan dari mata uang India tersebut.
Nama rupiah pertama kali
digunakan secara resmi dengan
dikeluarkannya mata uang rupiah jaman
pendudukan Dai Nippon pada Perang
Dunia II. Setelah perang selesai, Bank
Jawa, pelopor Bank Indonesia,
mengeluarkan Rupiah. Sedangkan Tentara
Sekutu mengeluarkan Gulden Nica.
Sementara itu di daerah-daerah lain di
daerah yang sekarang disebut Indonesia,
banyak beredar uang yang bertalian
dengan aktivitas gerilya.
Pada tanggal 2 November 1949
rupiah ditetapkan sebagai mata uang
nasional. Di daerah kepulauan Riau dan
Papua, kala itu masih digunakan mata
uang lain. Baru pada tahun 1964 dan 1971
rupiah digunakan di sana. Di daerah Timor
Timur, saat masih bergabung dengan
Republik Indonesia, rupiah digunakan dari
tahun 1976 – 2001.
A. Uang ORI
2. 2
Desakan untuk mempunyai dan
mencetak mata uang sendiri akhirnya
muncul. Pemerintah menerbitkan ORI atau
Oeang Repoeblik Indonesia yang mulai
diedarkan bulan Oktober tahun 1946.
Situasi perang membuat peredaran uang
ORI tersendat. ORI tetap diedarkan secara
gerilya dan terbukti mampu
meeningkatkan rasa solidaritas serta
nasionalisme rakyat Indonesia.Penggunaan
mata uang ORI secara sah dimulai pada
tanggal 30 Oktober 1946. Nah, pada masa
awal ‘penciptaan’ ORI inilah bentuk
fisiknya masih sangat sederhana, dengan
kualitas yang masih kurang pada sistem
pengaman serat halus. Pada peredarannya,
ORI terbagi atas 5 (lima) penerbitan.
1. ORI I (Tahun 1945)
Pada masa ini, ORI resmi
diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946.
Pecahannya mulai dari 1 sen, 5 sen, 10
sen, ½ rupiah, 1 rupiah, 5 rupiah, 10
rupiah, 100 rupiah.
1 Sen
2. ORI II (Tahun 1947)
Pada era ini, ORI II hanya
memiliki empat pecahan mata uang, yaitu
5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, dan 100
rupiah. Pecahan 25 rupiah berbeda dengan
tiga nominal lainnya. Untuk edisi ini,
seluruh mata uang bertanggal Djokjakarta
1 Djanuari 1947 dan ditandatangani Mr
Sjafruddin Prawiranegara.
Rp. 5 – 1947
3. ORI III (Tahun 1947)
Pada seri ini, ORI III terdiri dari
tujuh jenis pecahan, yaitu dari ½ rupiah
hingga 250 rupiah. Di era ini ada pecahan
langka yaitu seri 100 rupiah Maramis.
Pecahan ini hanya bisa dikalahkan oleh
pecahan 600 rupiah di seri ORI IV.
Rp. ½ - 1947
3. 3
4. ORI IV (Tahun 1948)
Seri ini memiliki nominal pecahan-
pecahan yang sangat ganjil, yaitu 40
rupiah, 75 rupiah, 100 rupiah Hatta, 400
rupiah, dan salah satu karya terbaik dan
terlangka, sekaligus termahal, nominal 600
rupiah (unissued).
Rp. 75 – 1948
B. Uang Orde Baru
Pada zaman Presiden Soeharto
uang pertama yang dikeluarkan adalah
uang kertas seri "Sudirman" dengan
pecahan 1, 2½, 5, 10, 25, 50, 100, 500,
1.000, 5.000, dan 10.000 rupiah, yang
ditandatangi oleh Gubernur BI Radius
Prawiro dan Direktur BI Soeksmono B
Martokoesoemo, beremisi tahun 1968 dan
mulai diedarkan pada tanggal 8 Januari
1968.
Pada tanggal 23 Agustus 1971,
Pemerintah/kabinet Pembangunan I
mendevaluasi rupiah sebesar 10%, hingga
nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang
semula 1 dolar sama dengan 378, kini
menjadi 415 rupiah.
Setelah itu pada tahun 1975, BI
mengeluarkan uang kertas pecahan 1.000
rupiah bergambar Pangeran Diponegoro,
5.000 rupiah bergambar Nelayan, dan
pecahan 10.000 rupiah bergambar relief
Candi Borobudur. Masing-masing
ditandatangai oleh Gubernur BI Rachmat
Saleh dan Direktur BI Soeksmono B
Martokoesoemo.
sejalan dengan perkembangan
pembangunan Indonesia yang semakin
pesat di era tahun 1990, membuat kita
memerlukan pecahan uang yang lebih
besar. Akhirnya, Bank Indonesia pada
tahun 1992 menerbitkan seri uang baru
beremisi tahun 1992 dan terdiri dari
pecahan 100 rupiah bergambar perahu
Phinisi, pecahan 500 rupiah bergambar
Orang Utan, 1.000 rupiah bergambar
Danau Toba, pecahan 5.000 rupiah
bergambar alat musik Sasando dan
tenunan Rote, pecahan 10.000 rupiah
bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono
IX, dan pecahan 20.000 rupiah bergambar
Cendrawasih merah.
Pada tahun 1993 dikeluarkan lagi
pecahan 50.000 rupiah yang bergambar
Presiden Suharto. Dikeluarkan juga
penerbitan khusus dengan pecahan dan
gambar yang sama tetapi terbuat dari
bahan palstik polymer dengan pengaman
4. 4
berupa "holografis" Soeharto, bukan tanda
air/watermark, seperti yang biasa
digunakan.
Gambar Uang Rupiah kita selalu
berubah-ubah dan juga Mata Uangnya
Berikut beberapa gambar mata uang yang
dipakai zaman doeloe sampai sekarang :
1 Sen - 1964
10 Sen
50 Sen
Rp 1
Rp 1 - 1956
Rp 1 - 1961
Rp 1 Koin
5. 5
Rp ½
Rp 2 ½ - 1936
Rp 2 ½ - 1951
Rp 5 - 1947
Rp 5 - 1952
Rp 5 dan Rp 10
Rp 10
Rp 10 - 1945
6. 6
Rp 25 - 1947
Rp 50 - 1960
Rp. 75
Rp 100 - 1977
Rp 100 - 1984
Rp 100 - 1992
Rp. 400
Rp 500 -1952
7. 7
Rp 500 - 1982
Rp 500 - 1982
Rp. 500 - 1988
Rp. 500 - 1992
Rp. 600 - 1948
Rp 1.000 - 1952
8. 8
Rp 1.000 - 1960 dan Rp 1 - 1968
Rp 1.000 - 1980
Rp 1.000 - 1987
Rp. 1.000 - 1992
Rp 5.000 - 1980
Rp. 5.000 - 1992
9. 9
Rp 5.000 - 1986
Rp 10.000 - 1985
Rp 10.000 koin - 1990
Rp 10.000 - 1992
Rp 10.000 - 1998
Rp 20.000 - 1992
10. 10
Rp 20.000 - 1995
Rp 20.000 - 1998
Rp 50.000 - 1993
Rp 50.000 - 1993
Rp 50.000 - 1995
Rp.50.000 - 1995
12. 12
Rp. 100.000 - 2004
Mengingat mata uang rupiah,
tahukah anda berapa hutang Indonesia ke
pihak Asing?
Menurut Andi Rusli dalam kabar
Tempo, Data terbaru Bank Indonesia yang
baru dirilis hari ini mencatat posisi utang
luar negeri per kuartal keempat tahun 2014
mencapai US$ 293,7 miliar atau setara Rp
3,759 triliun (dihitung dengan kurs Rp
12.800 per dolar).
Jumlah utang ini naik lebih US$ 26 miliar
dibandingkan tahun 2013. Secara rasio,
jumlah tersebut turun 0,4 persen
dibandingkan akhir triwulan ketiga 2014
sebesar US$ 293,7 miliar.
Utang luar negeri sektor swasta
menyumbang porsi terbesar dengan total
US$ 162,8 miliar (55,7 persen).
Sedangkan sektor publik senilai US$ 129,7
miliar (44,3 persen).
Sektor keuangan, sektor industri
pengolahan, sektor pertambangan, dan
sektor listrik, gas, dan air bersih menjadi
penyumbang utang terbesar swasta.
Keempat sektor tersebut masing-masing
menyumbang US$ 47,5 miliar (29,2
persen), US$ 32,6 miliar (20 persen), US$
26,5 miliar (16,3 persen), dan US$ 18,5
miliar (11,4 persen). Pada umumnya, dari
total keseluruhan utang itu atau sebanyak
83,7 persennya merupakan utang dengan
jangka panjang.
Menurut BI, jumlah utang tersebut dapat
dikatakan cukup sehat. Namun, bukan
berarti BI terbuai dan acuh terhadap resiko
terhadap perekonomian yang mengintai.
Bank sentral Indonesia tersebut
menyatakan akan terus mengawasi utang
luar negeri agar dapat memberikan
kontribusi positif terhadap pembangunan
dengan menekan risiko yang bisa
menyebabkan guncangan makroekonomi.
Setelah kita mengetahui hutang indonesia
pada pihak asing yaitu sebesar US$ 293,7
miliar atau setara Rp 3,759 triliun, maka
ada muncul pertanyaan. Apakah ada
nominal bilangan lain setelah Trilliun?
Jawabannya Ternyata Ada Nominal
Bilangan Yang Lebih Dari Nominal
Triliun. Mau Tahu Sistem Nominal
Bilangan-Bilangan Itu ?
14. 14
91. Unnonagintillion 276
92. Duononagintillion 279
93. Trenonagintillion 282
94. Quattuornonagintillion 285
95. Quinnonagintillion 288
96. Sexnonagintillion 291
97. Septennonagintillion 294
98. Octononagintillion 297
99. Novemnonagintillion 300
100. Centillion 303
101. Ducentillion 306
102. Duocentillion 309
103. Trescentillion 312
104. Sentrumsedesillion 351
105. Primo-Vigesimo-
Centillion
366
106. Trestrigintacentillion 402
107. Ducentillion 603
108. Septenducentillion 624
109. Trecentillion 903
110. Sexoctingentillion 2421
111. Milliliun 3003
112. Milli-milliun 3000003
113. Googol 10100
114. Googolplex 1010100
115. Googolplexian 101010100
116. Googolplexianth 10101010100
Menurut pendapat penulis, jadi
Sistem Nominal Rupiah di Indonesia
mempunyai penamaan khusus setiap
kelipatan 3 digit Nol. Mulai dari nominal 1
ribu (1000), 1 juta (1.000.000), 1 Milliar
(1.000.000.000) dan seterusnya. Kemudian
dalam penamaan nya Sitem Nominal
Rupiah sangat tersusun, menurut data tabel
di atas sistem nominal dikelompokan
dalam 1 Kategori Dasar dan 10 kategori
penamaan, yaitu sebagai berikut:
Kategori Dasar:
Million, Billion, Trillion, Quadrillion,
Quintillion, Sextillion, Septillion,
Octillion, Nonillion dan Decillion.
Kategori 1 yaitu Decillion
Ketegori 2 yaitu Vigintillion
Kategori 3 yaitu Trigintillion
Kategori 4 yaitu Quadragintillion
Kategori 5 yaitu Quinquagintillion
Kategori 6 yaitu Sexagintillion
Kategori 7 yaitu Septuagintillion
Kategori 8 yaitu Octogintillion
Kategori 9 yaitu Nonagintillion
Kategori 10 yaitu Centillion
Kategori tersebut merupakan suatu acuan
penamaan nominal sesuai tingkatan
bilangannya yang di simpan di akhir
kalimat, berdasarkan hal itu pada awal
kalimat penamaan menggunakan istilah
sebagai berikut:
1. Un
2. Duo
3. Tre
4. Quattuor
5. Quin
6. Sex
7. Septen
15. 15
8. Octo
9. Novem
10. Kategori tingkatan
Contoh : Undecillion, Duovigintillion,
Tretrigintillion, Quattuorquadragintillion.
Setelah kita mengetahui sistem
penamaan nominal rupiah, kita juga dapat
menentukan Nama nominal dan jumlah
digit nol nominal tersebut, tentu kita harus
memahami terlebih dahulu Sistem
penamaannya. Karena apabila kita telah
memahaminya maka akan dengan mudah
mempelajari cara atau formula untuk
mengetahui nama dan jumlah digit nol
secara langsung.
Ini adalah cara atau formula untuk
menentukan penamaan dari jumlah digit
nol yang tersedia.
Nama = (
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑁𝑜𝑙
3
) − 1
Contoh:
Mr. X pergi ke Bank Indonesia dan
menemukan jumlah digit Nol sebesar 156
pada papan Kurs, dia kebingungan dan
ingin mengetahui Nama Nominalnya. Apa
Nama Nominal jumlah digit tersebut?
Nama = (
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑔𝑖𝑡 𝑁𝑜𝑙
3
) − 1
=(
156
3
) − 1
= 52-1 = 51
Artinya, 5 adalah kategori ke lima yaitu
Quinquagintillion dan 1 adalah Un. Jadi
Nama nominal dari digit Nol sebesar 156
adalah Unquinquagintillion.
Kemudian Apabila kita
menemukan Nama Nominal dan ingin
mengetahui jumlah digit nol nya, maka
cara mengetahuinya sebagai berikut:
Contoh: Octotrigintillion
Langkah 1, Artikan Kata Awal dari
kalimatnya. “Octo” yaitu 8
Langkah 2, artikan Kata “Trigintillion”
termasuk ke dalam kategori 3.
Langkah 3, menyatukan angka, menjadi 38
Langkah 4, angka yang telah diketahui
ditambah 1, kemudian hasilnya dikali 3.
“hasil {(38+1)*3}= 117”
Jadi, Octotrigintillion jumlah digit Nol nya
adalah 117 digit
Demikian ide penulis dalam
menentukan Penamaan nominal dan
Jumlah digit Nol, semoga essai ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi yang membacanya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk menjadikan essai ini lebih
baik. Terimakasih.