3. 1942
Di tahun 1944, Jepang mengeluarkan uang yang
dicetak dalam bahasa Indonesia. Stok uang
kertas ini tetap dipakai oleh pemerintah
Indonesia sampai tahun 1946 ketika pemerintah
baru bisa mencetak uang sendiri.
Di tahun 1942, Jepang menginvasi pemerintahan
Hindia Belanda dan mengambil alih seluruh
negeri. Jepang membawa mata uang sendiri
termasuk uang lokal dan gulden, lalu
melikuidasi bank-bank. Setelahnya, terbitlah
uang kertas yang dikeluarkan oleh De
Japansche Regeering dan menjadi alat
pembayaran yang sah sejak Maret 1942.
3
4. 1945
Pada akhir perang, sekutu NICA mulai
mengambil alih kendali atas Indonesia dan
mencetak gulden NICA di tahun 1943. Uang
ini disebarkan di Papua, Maluku dan
Kalimantan. Lalu, ketika uang NICA pertama
kali muncul di Pulau Jawa, Soekarno
mengeluarkan dekrit (keputusan) segera di
tanggal 2 Oktober 1945 yang menyatakan
bahwa uang kertas NICA itu ilegal.
4
Karena tidak memiliki kuasa penuh, akhirnya
Belanda memutuskan tidak mengeluarkan uang
NICA di kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatra.
Karena kesulitan mengedarkan uang, akhirnya
lambat laun uang NICA tidak lagi berlaku dan tidak
digunakan.
5. Di tahun 1945, setelah proklamasi
kemerdekaan, pemerintah Indonesia
memutuskan untuk membuat mata uang
sendiri. Lalu, pemerintah menyatakan
bahwa bank sentral Indonesia yang baru
adalah Bank Negara Indonesia, yang
didirikan pada 5 Juli 1946 dan menempati
kantor di De Javasche Bank di
Yogyakarta. Rupiah Indonesia pertama
kali dikeluarkan pada 3 Oktober 1946.
1945
5
6. 1961-1975
Inflasi merajalela dan naik hingga 27 persen di
tahun 1961 dan menjadi 600 persen pada
tahun 1965. harga-harga pun melonjak naik
dan indeks harga pada akhir tahun 1965 telah
dihitung 363 kali lebih tinggi dari tahun 1958.
Akibat inflasi ini, beberapa nominal baru
rupiah ditambahkan. Pada tahun 1970, Bank
Indonesia menambahkan nominal Rp5.000
dan Rp10.000 pada uang kertas baru. Setelah
inflasi terkendali, koin rupiah mulai
diperkenalkan lagi, mulai dari nominal Rp1
hingga Rp100. Di September 1975, uang kertas
pecahan Rp100 ditarik permanen dari
peredaran.
6
7. 1997
Krisis keuangan Asia yang terjadi di tahun
1997-1998 mengurangi nilai rupiah hingga 80
persen. Inilah juga yang membuat orang-
orang menggulingkan Soeharto dari kursi
kepresidenan yang telah ia duduki selama 32
tahun. Pada Juni 1998, rupiah mencapai titik
terendah yang menyentuh angka Rp16.800
per 1 USD.
Lalu, uang pecahan Rp50.000 yang
sebelumnya bergambar Soeharto diganti
dengan gambar WR Soepratman pada
pecahan yang sama. Ini dilakukan untuk
menandai berakhirnya kekuasaan Soeharto
dan memulai babak baru di era reformasi.
7
8. 2000-2005
Pada tahun 2000, uang kertas pecahan 100
dan 500 rupiah resmi dihentikan
produksinya. Ini terjadi karena ada devaluasi
dramatis terhadap mata uang Indonesia.
Namun, penghentian ini selaras dengan
munculnya pecahan uang baru Rp1.000 dan
Rp5.000.
Sekitar tahun 2004, pecahan uang Rp20.000
diperkenalkan. Sementara itu, di tahun 2005,
direksi Bank Indonesia mendesain ulang
pecahan uang kertas Rp10.000 dan Rp50.000
8
9. 2016
Tahun 2016, perubahan terbaru
dilakukan. Tepatnya pada 19 Desember
2016, Bank Indonesia meluncurkan
desain baru uang kertas dan koin
rupiah. Bank Indonesia juga
menempelkan teks 'Negara Kesatuan
Republik Indonesia' pada uang kertas,
bukan Bank Indonesia seperti pada seri
uang sebelumnya.
9
10. Uang Logam
Meskipun mata uang rupiah sudah
dicetak oleh pemerintah Republik
Indonesia namun bentuknya adalah
kertas, uang logam yang beredar masih
menggunakan satuan Sen hingga tahun
1962 dan mata uang rupiah baru
muncul di uang logam pada tahun 1963
dengan nominal 2½ Rupiah
10
15. Kebenaran Uang Rp75.000
Salah satu akun di Facebook mengklaim uang baru Rp75 ribu yang dikeluarkan Bank Indonesia dan
pemerintah untuk menyambut 75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah alat tukar,
namun cendera mata saja.
Pemilik akun tersebut bahkan menyarankan uang baru Rp75 ribu agar dilaminating saja karena uang
tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat tukar.
BI (Bank Indonesia) pun menjelaskan bahwa uang baru dengan pecahan Rp75 ribu adalah alat
pembayaran sah meskipun uang itu merupakan edisi khusus untuk menyambut 75 tahun
Kemerdekaan Republik Indonesia
.
15
16. Kebenaran Uang Rp75.000
Uang edisi khusus tersebut telah ditetapkan dan diedarkan sebagai alat pembayaran yang sah sejak
17 Agustus 2020.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan pengeluaran dan pengedaran uang edisi
khusus tersebut merupakan bagian dari rencana penciptaan uang tahun anggaran 2020 sesuai
kebutuhan masyarakat dan berdasarkan ketentuan dan tata kelola sesuai UU Mata Uang. Peluncuran
Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, kata Perry, juga sekaligus sebagai persembahan
kebahagiaan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Uang rupiah khusus adalah uang yang dikeluarkan secara khusus oleh BI dalam memperingati
peristiwa atau tujuan tertentu
16