SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Kelompok 3
LIBERAL
Demokrasi Liberal
MODEL DEMOKRASI LIBERAL
Demokrasi liberal tidak bisa dilepaskan dari konsep liberalisme yakni merupakan
ideologi yang mendasarkan pada prinsip bagaimana memberikan kebebasan individu
untuk mengekspresikan gagasan-gagasannnya dalam berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran pemerintah disatu sisi memberikan
jaminan akan kebebasan individu tersebut, dipihak lain pemerintah membatasi perannya
dan mengkhususkan peran pada sektor-sektor kehidupan dimana masyarakat tidak
mampu melaksanakan kegiatan itu dengan baik.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Ketidakmampuan masyarakat ini erat bertalian dengan keuntungan atau profit.
Sektor dimana kehidupan masyarakat secara ekonomis menguntungkan biarlah
masyarakat atau pihak swasta yang menangani. Sebaliknya, pada sektor-sektor
kehidupan yang tidak mendatangkan keuntungan finansial, biarlah pihak pemerintah atau
negara yang melaksanakannya.
Ideologi ini dibidang ekonomi berasal dari gagasan adam smith yang
menekankan adanya the invisible hand dalam kehidupan ekonomi yang mencakup
produksi, distribusi dan konsumsi. Karena ada tangan-tangan tidak nampak, kehidupan
ekonomi akan diatur secara alami melalui mekanisme pasar, yakni proses penawaran dan
permintaan.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Setiap campur tangan pemerintah, yang memiliki kecenderungan memaksa diluar
prinsip ekonomi pasti akan menimbulkan ketimpangan dalam kehidupan ekonomi.
Ketimpangan inilah yang akan merugikan masyarakat sendiri. Seperti tidak efisien, harga
akan lebih tinggi dan munculnya berbagai bentuk penyelundupan.
Demokrasi Liberal
KARAKTERISTIK MODEL
DEMOKRASI LIBERAL
Dibidang politik khususnya smith (1986) mengemukakan 6 karakteristik dari model demokrasi liberal, yaitu:
1. Terdapat sistem dan mekanisme kompetisi dibidang politik yang berintikan kompetisi diantara partai politik
yang ada.
2. Terdapat kebebasan individu dalam berbagai aspek kehidupan, dengan segala cara dan hak-hak untuk
mengekspresikannya
3. Terdapat sistem dan mekanisme peralihan kekuasaan yang jelas serta terbuka dan senantiasa didasarkan
pada konstitusi yang ada
4. Terdapat pengakuan adanya batas antara masyarakat sipil dan kekuasaan negara.
5. Terdapat jaminan atas hak-hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melakukan oposisi atas kebijakan
pemerintah.
6. Sistem dan mekanisme kerja negara, pemerintah dan partai politik berdasarkan konstitusi
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Karakteristik umumnya terdapat pada negara yang menggunakan model
demokrasi liberal, yakni kepemimpinan atau kekuasaan seorang pemimpin suatu
pemerintahan dinegara yang mendasarkan pada model demokrasi liberal paling lama 10
tahun.
Model demokrasi liberal memberikan kesempatan kepada semua partai politik
untuk berkompetensi secara jujur, adil dan terbuka. Jaminan kompetisi yang memiliki
tenggang waktu tertentu dan paling lama 10 tahun ini memberikan kesempatan untuk
munculnya pemimpin baru yang segar dengan gagasan-gagasan baru.
Demokrasi Liberal
KELEBIHAN DEMOKRASI LIBERAL
1. Kebebasan individu yang tinggi (invidu bebas melakukan apa saja asalkan itu tidak merugikan
orang lain)
2. Kekuasaan eksekutif yang dibatasi dengan peraturan perundang-undangan
3. Kurangnya penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah, karena kekuasaan terfokus pada
parlementer
4. Tingkat kesiapan menang dalam peperangan semakin tinggi,
5. Tingkat pendapatan penduduk lebih tinggi, karena semua kegiatan dan kinerja negara hanya
diperuntukan untuk rakyat
6. Fokus terhadap jangka pendek negara, ini dikarnakan pengambila keputusan yang lama karena
untuk menyesuaikan antar pemikiran seluruh rakyat
7. Mendorong perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih baik
Demokrasi Liberal
KEKURANGAN DEMOKRASI LIBERAL
1. Konsep dan definisi demokrasi liberal lebih memiliki kekuatan formalitas, tetapi tidak dalam level
operasional
2. Model demokrasi liberal memberikan jaminan adanya kebebasan sipil atau adanya hak-hak milik
pribadi itu benar
3. Dalam model demokrasi liberal mengandung prinsip politik elitis dalam kerangka kebebasan dan
partisipasi
4. Partisipasi sebagai salah satu karakteristik model demokrasi liberal juga mengandung kelemahan
lain
5. Model demokrasi liberal sangat anti dan bersifat tidak toleran akan adanya perubahan yang
bersifat revolisioner
6. Model demokrasi liberal,dengan dalih menegakkan demokrasi,
7. Karakteristik prularisme dalam model demokrasi liberal, hanyalah sekedar mitos belaka.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Para penganut model demokrasi liberal memiliki kritik terhadap model demokrasi
kerakyatan dengan menyatakan bahwa massa terlalu tidak akan mampu mengambil
keputusan strategis berjangka panjang. Apa yang dilihat dan dikaji oleh massa adalah
sesuatu yang memiliki dimensi jangka pendek. Pembangunan suatu bangsa tidak mungkin
hanya dengan pertimbangan jangka pendek. Kepada para penganut demokrasi elite, para
penganut paham demokrasi liberal juga melemparkan kritik dengan menyatakan bahwa
apa yang yang dilakukan oleh kaum elite hanyalah memikirkan diri mereka sendiri. Kaum
elite tidak akan pernah memikirkan kesejahteraan umum bagi masyarakat luas.
Demokrasi Liberal
MASA DEMOKRASI LIBERAL
Sebulan setelah proklamasi kemerdekaan, berlakulah sistem parlementer. Pasal
IV aturan peralihan UUD 1945, menyatakan bahwa sebelum MPR, DPR, dan DPA
dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan bantuan
komite nasional, dengan demikian presiden memperoleh kekuasaan yang luar biasa. Oleh
karena itu, berdasarkan usul KNIP, pada tanggal 16 oktober 1945 kelaurlah maklumat
wakil presiden no X (iks), yang intinya menetapkan bahwa KNIP sebelum terbentuknya
MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislative dan ikut serta menetapkan garis besar
haluan negara.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Setelah konferensi meja bundar dan belanda mengakui kedaulatan indonesia (27
desember 1949) berlakulah konstitusi RIS 1949.Maka sejak bentuk susunan federal
(serikat) dan secara resmi memakai sistem politik parlementerisme (liberal)
Susunan federal,(republik indonesia serikat)ternyata tidak cocok bagi bangsa
indonesia saat itu, Tanggal 17 agustus 1950 bentuk susunan federal dirubah menjadi
kesatuan (NKRI). Mulailah berlaku UUDS 1950. Sejak berlakunya UUDS 1950 ini pada
umumnya dianggap sebagai berlakunya sistem demokrasi liberal.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Sistem pemerintahan parlementer yang diikuti oleh sistem multipartai,
menimbulkan instabilitas pemerintahan yang amat sangat dalam, umur rata-rata kabinet
hanyalah sekitar 7 bulan. Walaupun demikian dapat dicatat adanya kabinet tertentu yang
berumur lebih dari 2 tahun. Hal tersebut berarti bahwa terdapat kabinet lainnya yang
mempunyai umur kurang dari 15 bulan. Budiarjo menyatakan bahwa umumnya kabinet
dalam masa pra pemilihan umum yang dinyatakan pada 1955 tidak dapat bertahan lebih
lama dari rata-rata delapan bulan dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi dan
politik oleh karena pemerintah tidak mendapat kesempatan untuk melaksanakan
programnya.
Demokrasi Liberal
LANJUTAN..
Pemilihan umum 1955 tidak membawa stabilitas yang diharapkan malahan tidak
dapat menghindari perpecahan yang paling gawat antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Disamping itu tidak mempunyai anggota-anggota partai politik yang
tergantung dalam konstituante untuk mencapai konsensus mengenai dasar negara untuk
UUD dasar baru, mendorong ir.Soekarno sebagai presiden untuk mengeluarkan dekrit
presiden 5 juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian
masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir.
Apa Itu Demokrasi Liberal

More Related Content

What's hot

Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Mimosa Lambert
 
Merkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa
Merkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di EropaMerkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa
Merkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di EropaBening Lestari
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraAna Fitrotunnisa
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959University Of Tarbiyah
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi LiberalIsaka Yoga
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi William Sentana
 
Bab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Bab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan IndonesiaBab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Bab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesiacah bagoez87
 
Politik dan Pemerintahan Jepang
Politik dan Pemerintahan JepangPolitik dan Pemerintahan Jepang
Politik dan Pemerintahan JepangDevindra Oktaviano
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarahDini33
 
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikaIdeologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikafira aini
 
Perkembangan pada masa reformasi
Perkembangan pada masa reformasiPerkembangan pada masa reformasi
Perkembangan pada masa reformasiRiris Ros Lina
 
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)irfi bifadlillah
 
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRIdesintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRIguruppkn11
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraDoris Agusnita
 

What's hot (20)

Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Merkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa
Merkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di EropaMerkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa
Merkantilisme - Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi
 
Bab 5 sejarah wajib sma xi
Bab 5 sejarah wajib sma xiBab 5 sejarah wajib sma xi
Bab 5 sejarah wajib sma xi
 
Bab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Bab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan IndonesiaBab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Bab 5 Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
Sistem Pemerintahan Parlementer dan PresidensialSistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
 
Politik dan Pemerintahan Jepang
Politik dan Pemerintahan JepangPolitik dan Pemerintahan Jepang
Politik dan Pemerintahan Jepang
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarah
 
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikaIdeologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
 
Perkembangan pada masa reformasi
Perkembangan pada masa reformasiPerkembangan pada masa reformasi
Perkembangan pada masa reformasi
 
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
 
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRIdesintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 

Similar to Apa Itu Demokrasi Liberal (20)

Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xisistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
KELAS XI BAB 2.pptx
KELAS XI BAB 2.pptxKELAS XI BAB 2.pptx
KELAS XI BAB 2.pptx
 
Penerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesiaPenerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesia
 
Demokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan ImplementasiDemokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan Implementasi
 
Kelompok 7 pancasila
Kelompok 7 pancasilaKelompok 7 pancasila
Kelompok 7 pancasila
 
Politik
PolitikPolitik
Politik
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptxSistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptx
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 

More from Ratri nia

Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloRatri nia
 
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan FilsafatAksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan FilsafatRatri nia
 
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan EpistemologiPengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan EpistemologiRatri nia
 
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu LainPengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu LainRatri nia
 
Urgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalUrgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalRatri nia
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraRatri nia
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan NusantaraRatri nia
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanRatri nia
 
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan PancasilaHakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan PancasilaRatri nia
 
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga NegaraHak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga NegaraRatri nia
 
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RINilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RIRatri nia
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalRatri nia
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan KewarganegaraanHakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan KewarganegaraanRatri nia
 
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar BangsaGlobalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar BangsaRatri nia
 
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa IndonesiaKebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa IndonesiaRatri nia
 
Keragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaKeragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaRatri nia
 
Sejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa IndonesiaSejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa IndonesiaRatri nia
 
Demokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMDemokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMRatri nia
 
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Ratri nia
 
Negara dan Hukum
Negara dan HukumNegara dan Hukum
Negara dan HukumRatri nia
 

More from Ratri nia (20)

Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
 
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan FilsafatAksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
 
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan EpistemologiPengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
 
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu LainPengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
 
Urgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalUrgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi Nasional
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
 
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan PancasilaHakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
 
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga NegaraHak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
 
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RINilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan KewarganegaraanHakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
 
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar BangsaGlobalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
 
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa IndonesiaKebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
 
Keragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaKeragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial Budaya
 
Sejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa IndonesiaSejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa Indonesia
 
Demokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMDemokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAM
 
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945
 
Negara dan Hukum
Negara dan HukumNegara dan Hukum
Negara dan Hukum
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Apa Itu Demokrasi Liberal

  • 3. Demokrasi Liberal MODEL DEMOKRASI LIBERAL Demokrasi liberal tidak bisa dilepaskan dari konsep liberalisme yakni merupakan ideologi yang mendasarkan pada prinsip bagaimana memberikan kebebasan individu untuk mengekspresikan gagasan-gagasannnya dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran pemerintah disatu sisi memberikan jaminan akan kebebasan individu tersebut, dipihak lain pemerintah membatasi perannya dan mengkhususkan peran pada sektor-sektor kehidupan dimana masyarakat tidak mampu melaksanakan kegiatan itu dengan baik.
  • 4. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Ketidakmampuan masyarakat ini erat bertalian dengan keuntungan atau profit. Sektor dimana kehidupan masyarakat secara ekonomis menguntungkan biarlah masyarakat atau pihak swasta yang menangani. Sebaliknya, pada sektor-sektor kehidupan yang tidak mendatangkan keuntungan finansial, biarlah pihak pemerintah atau negara yang melaksanakannya. Ideologi ini dibidang ekonomi berasal dari gagasan adam smith yang menekankan adanya the invisible hand dalam kehidupan ekonomi yang mencakup produksi, distribusi dan konsumsi. Karena ada tangan-tangan tidak nampak, kehidupan ekonomi akan diatur secara alami melalui mekanisme pasar, yakni proses penawaran dan permintaan.
  • 5. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Setiap campur tangan pemerintah, yang memiliki kecenderungan memaksa diluar prinsip ekonomi pasti akan menimbulkan ketimpangan dalam kehidupan ekonomi. Ketimpangan inilah yang akan merugikan masyarakat sendiri. Seperti tidak efisien, harga akan lebih tinggi dan munculnya berbagai bentuk penyelundupan.
  • 6. Demokrasi Liberal KARAKTERISTIK MODEL DEMOKRASI LIBERAL Dibidang politik khususnya smith (1986) mengemukakan 6 karakteristik dari model demokrasi liberal, yaitu: 1. Terdapat sistem dan mekanisme kompetisi dibidang politik yang berintikan kompetisi diantara partai politik yang ada. 2. Terdapat kebebasan individu dalam berbagai aspek kehidupan, dengan segala cara dan hak-hak untuk mengekspresikannya 3. Terdapat sistem dan mekanisme peralihan kekuasaan yang jelas serta terbuka dan senantiasa didasarkan pada konstitusi yang ada 4. Terdapat pengakuan adanya batas antara masyarakat sipil dan kekuasaan negara. 5. Terdapat jaminan atas hak-hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melakukan oposisi atas kebijakan pemerintah. 6. Sistem dan mekanisme kerja negara, pemerintah dan partai politik berdasarkan konstitusi
  • 7. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Karakteristik umumnya terdapat pada negara yang menggunakan model demokrasi liberal, yakni kepemimpinan atau kekuasaan seorang pemimpin suatu pemerintahan dinegara yang mendasarkan pada model demokrasi liberal paling lama 10 tahun. Model demokrasi liberal memberikan kesempatan kepada semua partai politik untuk berkompetensi secara jujur, adil dan terbuka. Jaminan kompetisi yang memiliki tenggang waktu tertentu dan paling lama 10 tahun ini memberikan kesempatan untuk munculnya pemimpin baru yang segar dengan gagasan-gagasan baru.
  • 8. Demokrasi Liberal KELEBIHAN DEMOKRASI LIBERAL 1. Kebebasan individu yang tinggi (invidu bebas melakukan apa saja asalkan itu tidak merugikan orang lain) 2. Kekuasaan eksekutif yang dibatasi dengan peraturan perundang-undangan 3. Kurangnya penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah, karena kekuasaan terfokus pada parlementer 4. Tingkat kesiapan menang dalam peperangan semakin tinggi, 5. Tingkat pendapatan penduduk lebih tinggi, karena semua kegiatan dan kinerja negara hanya diperuntukan untuk rakyat 6. Fokus terhadap jangka pendek negara, ini dikarnakan pengambila keputusan yang lama karena untuk menyesuaikan antar pemikiran seluruh rakyat 7. Mendorong perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih baik
  • 9. Demokrasi Liberal KEKURANGAN DEMOKRASI LIBERAL 1. Konsep dan definisi demokrasi liberal lebih memiliki kekuatan formalitas, tetapi tidak dalam level operasional 2. Model demokrasi liberal memberikan jaminan adanya kebebasan sipil atau adanya hak-hak milik pribadi itu benar 3. Dalam model demokrasi liberal mengandung prinsip politik elitis dalam kerangka kebebasan dan partisipasi 4. Partisipasi sebagai salah satu karakteristik model demokrasi liberal juga mengandung kelemahan lain 5. Model demokrasi liberal sangat anti dan bersifat tidak toleran akan adanya perubahan yang bersifat revolisioner 6. Model demokrasi liberal,dengan dalih menegakkan demokrasi, 7. Karakteristik prularisme dalam model demokrasi liberal, hanyalah sekedar mitos belaka.
  • 10. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Para penganut model demokrasi liberal memiliki kritik terhadap model demokrasi kerakyatan dengan menyatakan bahwa massa terlalu tidak akan mampu mengambil keputusan strategis berjangka panjang. Apa yang dilihat dan dikaji oleh massa adalah sesuatu yang memiliki dimensi jangka pendek. Pembangunan suatu bangsa tidak mungkin hanya dengan pertimbangan jangka pendek. Kepada para penganut demokrasi elite, para penganut paham demokrasi liberal juga melemparkan kritik dengan menyatakan bahwa apa yang yang dilakukan oleh kaum elite hanyalah memikirkan diri mereka sendiri. Kaum elite tidak akan pernah memikirkan kesejahteraan umum bagi masyarakat luas.
  • 11. Demokrasi Liberal MASA DEMOKRASI LIBERAL Sebulan setelah proklamasi kemerdekaan, berlakulah sistem parlementer. Pasal IV aturan peralihan UUD 1945, menyatakan bahwa sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan bantuan komite nasional, dengan demikian presiden memperoleh kekuasaan yang luar biasa. Oleh karena itu, berdasarkan usul KNIP, pada tanggal 16 oktober 1945 kelaurlah maklumat wakil presiden no X (iks), yang intinya menetapkan bahwa KNIP sebelum terbentuknya MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislative dan ikut serta menetapkan garis besar haluan negara.
  • 12. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Setelah konferensi meja bundar dan belanda mengakui kedaulatan indonesia (27 desember 1949) berlakulah konstitusi RIS 1949.Maka sejak bentuk susunan federal (serikat) dan secara resmi memakai sistem politik parlementerisme (liberal) Susunan federal,(republik indonesia serikat)ternyata tidak cocok bagi bangsa indonesia saat itu, Tanggal 17 agustus 1950 bentuk susunan federal dirubah menjadi kesatuan (NKRI). Mulailah berlaku UUDS 1950. Sejak berlakunya UUDS 1950 ini pada umumnya dianggap sebagai berlakunya sistem demokrasi liberal.
  • 13. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Sistem pemerintahan parlementer yang diikuti oleh sistem multipartai, menimbulkan instabilitas pemerintahan yang amat sangat dalam, umur rata-rata kabinet hanyalah sekitar 7 bulan. Walaupun demikian dapat dicatat adanya kabinet tertentu yang berumur lebih dari 2 tahun. Hal tersebut berarti bahwa terdapat kabinet lainnya yang mempunyai umur kurang dari 15 bulan. Budiarjo menyatakan bahwa umumnya kabinet dalam masa pra pemilihan umum yang dinyatakan pada 1955 tidak dapat bertahan lebih lama dari rata-rata delapan bulan dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi dan politik oleh karena pemerintah tidak mendapat kesempatan untuk melaksanakan programnya.
  • 14. Demokrasi Liberal LANJUTAN.. Pemilihan umum 1955 tidak membawa stabilitas yang diharapkan malahan tidak dapat menghindari perpecahan yang paling gawat antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Disamping itu tidak mempunyai anggota-anggota partai politik yang tergantung dalam konstituante untuk mencapai konsensus mengenai dasar negara untuk UUD dasar baru, mendorong ir.Soekarno sebagai presiden untuk mengeluarkan dekrit presiden 5 juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir.