2. PENDAHULUAN
Gangguan spektrum autisme (Autism Spectrum Disorder) adalah gangguan
perkembangan yang mempengaruhi komunikasi dan perilaku.
Digambarkan sebagai gangguan perkembangan karena gejala umumnya
muncul dalam dua tahun pertama kehidupan.
2
4. AUTISME
Definisi
4
World Health Organization
GANGGUAN
SPEKTRUM
AUTISME
Kelompok kondisi beragam yang dicirikan oleh :
Beberapa tingkat kesulitan interaksi sosial & komunikasi
Pola atipikal aktivitas & perilaku
• kesulitan transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya
• fokus pada detail
• reaksi yang tidak biasa terhadap sensasi.
5. AUTISME
• CDC's Morbidity and Mortality
Weekly Report (MMWR)
Surveillance Summaries 2018 1
dari 44 (2,3%) anak-anak berusia 8
tahun menderita gangguan
spektrum autisme.
• Anak laki-laki 4x >> anak
perempuan.
• Autisme mempengaruhi semua
kelompok etnis & sosial ekonomi.
5
Epidemiologi
31%
25%
44%
Disabilitas Intelektual ASD
IQ < 70
IQ 71 - 85
IQ > 85
6. Neurodevelopmental pada Autisme
• Studi struktur otak pada autisme bukti kelainan pada korteks serebral,
struktur limbik, dan otak kecil.
• Kelainan ini menunjukkan gangguan dalam proses :
• Elaborasi dendritik dan aksonal
• Proses eliminasi selektif neuronal
• Kematian sel terprogram selama perkembangan otak
6
Gangguan
sosial & kognitif
7. Penyebab dan Faktor Resiko
Risiko genetik
Paparan thalidomide dan asam valproate
Usia lanjut ibu dan ayah
Infeksi pada ibu selama kehamilan
Interval antar-kehamilan
Bayi lahir premature
Faktor kebidanan perdarahan uterus,
persalinan caesar, BBLR, persalinan
prematur, skor Apgar rendah.
7
ASD adalah gangguan neurobiologis
yang dipengaruhi faktor genetik &
lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan otak. Penelitian sedang
memperdalam pemahaman tentang
mekanisme potensial etiologi pada
ASD, tetapi saat ini tidak ada penyebab
tunggal yang dijelaskan.
8. KRITERIA DIAGNOSTIK AUTISME
Kriteria Diagnostik gangguan spektrum autisme menurut DSM V :
A. Defisit yang terus-menerus dalam komunikasi sosial & interaksi sosial di
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh hal-hal berikut, saat ini
atau oleh riwayat :
1. Defisit dalam timbal balik sosial-emosional.
2. Defisit dalam perilaku komunikatif nonverbal yang digunakan untuk
interaksi sosial.
3. Defisit dalam mengembangkan, memelihara, dan memahami
hubungan.
8
9. KRITERIA DIAGNOSTIK AUTISME
Kriteria Diagnostik gangguan spektrum autism menurut DSM V :
B. Pola perilaku, minat, atau aktivitas terbatas & berulang, seperti yang
ditunjukkan oleh setidaknya 2 dari berikut ini, saat ini / berdasarkan riwayat :
1. Gerakan motorik yang stereotip/berulang, penggunaan objek, atau ucapan.
2. Menyukai keseragaman, kepatuhan yang tidak fleksibel terhadap rutinitas,
atau pola ritual perilaku verbal atau nonverbal.
3. Minat yang sangat terbatas dan terfiksasi yang tidak normal dalam
intensitas atau fokus.
4. Hiper atau hiporeaktivitas terhadap input sensorik atau minat yang tidak
biasa pada aspek sensorik lingkungan.
9
10. KRITERIA DIAGNOSTIK AUTISME
C. Gejala harus ada pada periode perkembangan awal (tetapi mungkin tidak
sepenuhnya terjadi sampai tuntutan sosial melebihi kapasitas, atau mungkin
ditutupi oleh strategi yang dipelajari di kemudian hari).
D. Gejala menyebabkan gangguan yang signifikan secara klinis dalam sosial,
pekerjaan, atau hal penting lainnya pada bidang fungsi saat ini.
E. Gangguan ini tidak lebih baik dijelaskan oleh cacat intelektual (gangguan
perkembangan intelektual) atau keterlambatan perkembangan global.
10
11. TATALAKSANA AUTISME
• Belum ada terapi yang terbukti benar-benar memperbaiki gejala inti autisme.
• Pendekatan intervensi nutrisi & pendekatan pengobatan komplementer dan
alternatif sangat lazim di antara anak-anak penyandang ASD.
• Tatalaksana autisme terdiri dari :
1. Farmakoterapi
2. Terapi biomedis
3. Terapi rehabilitasi medik
11
12. Farmakoterapi
Target farmakoterapi adalah gejala perilaku yaitu :
1. Hiperaktif
2. Kurang perhatian
3. Perilaku berulang
4. Perilaku melukai diri sendiri
5. Agresi terhadap orang lain / lingkungan.
12
13. Farmakoterapi
Farmakoterapi pada autisme :
1. Antipsikotik memperbaiki gejala agresi, penarikan sosial, hiperaktif, stereotip,
perilaku melukai diri sendiri, dan gangguan tidur.
2. Risperidone memperbaiki perilaku melukai diri sendiri, agresi, dan agitasi
3. Aripiprazole pengobatan tantrum, agresi, dan melukai diri sendiri
4. Methylphenidate remaja ASD dengan gangguan hiperaktif defisit perhatian.
5. Selective serotonin reuptake inhibitor perilaku repetitif dan stereotip.
6. Naltrexone mengurangi hiperaktif & impulsif
7. Melatonin untuk gangguan tidur.
13
14. Terapi Biomedis
Berbagai macam terapi biomedis antara lain :
1. Terapi diet atau nutrisi Diet bebas gluten dan kasein, diet candida, diet
ketogenik, vitamin dan mineral
2. Terapi khelasi
3. Intravenous immunoglobulin (IVIG)
4. Vitamin B6 dan magnesium
14
15. TERAPI REHABILITASI MEDIK
Beberapa masalah yang terjadi pada penderita autisme antara lain :
1. Gangguan dalam bidang komunikasi verbal maupun non verbal
2. Gangguan dalam bidang interaksi sosial
3. Gangguan dalam bidang perilaku
4. Gangguan dalam bidang perasaan atau emosi
5. Gangguan dalam persepsi sensorik
6. Gangguan motorik
7. Gangguan lainnya
15
MASALAH
16. TERAPI REHABILITASI MEDIK
Tujuan utama terapi adalah:
1. Sebisa mungkin memfasilitasi dan merangsang perkembangan normal kognisi,
bahasa, dan sosialisasi
2. Untuk mengurangi perilaku maladaptif terikat autisme seperti kekakuan, stereotip,
dan tidak fleksibel
3. Untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan perilaku maladaptif nonspesifik
seperti hiperaktif, lekas marah, dan impulsive.
16
TUJUAN
18. 1. TERAPI OKUPASI
Terapi Perilaku
Terapi Non-perilaku berbasis sekolah
18
1
2
5
3
4
Terapi ADL
Terapi yang difasilitasi oleh anak/orang tua
Terapi Integrasi Sensorik
19. 1.1 TERAPI PERILAKU
• Modifikasi perilaku berdasarkan prinsip pengkondisian perilaku B.F. Skinner untuk
mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dan untuk mengajar dan mendorong
perilaku baru dan diinginkan.
• Digunakan teknik penguatan dan hukuman untuk menghilangkan perilaku non-
fungsional / destruktif, serta membangun variasi perilaku alternatif
• Terapi perilaku terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Terapi Perilaku Intensif berbasis rumah
2. Terapi Perilaku Intensif berbasis sekolah
3. Cabang dari Terapi Perilaku Intensif.
19
20. • Pelopor Dr. O. Ivar Lovaas dari University of California di Los Angeles.
• Prinsip mengajar anak-anak autisme di rumah di bawah pengawasan orang tua /
pengasuh.
• Anak pertama-tama memperoleh setiap langkah secara terpisah, kemudian
menggabungkannya bersama dan akhirnya menguasai seluruh keterampilan.
• Kurikulum dasar mencakup keterampilan, keterampilan bahasa reseptif, bermain mainan,
dan keterampilan membantu diri sendiri. Setelah komponen-komponen ini dikuasai,
kurikulum yang lebih maju mencakup keterampilan bahasa ekspresif, bahasa abstrak, dan
permainan interaktif.
• Perilaku non-belajar ditargetkan untuk dihilangkan dengan menggunakan berbagai teknik
perilaku.
• Tujuan akhir untuk mencapai pembelajaran mandiri, dari lingkungan mereka, dengan
cara yang sama seperti yang terjadi pada anak-anak yang sedang berkembang.
20
Terapi Perilaku Intensif Berbasis Rumah
21. 1.4 TERAPI SENSORI INTEGRASI
21
Gambar 1. Contoh aktivitas pada intervensi stimulasi
proprioseptif dan vestibular
22. TERAPI WICARA DAN BAHASA
22
Gambar 2. Terapi Wicara pada anak dengan ASD
25. PENUTUP
• Tidak ada penyembuhan untuk ASD dan juga penyebab pastinya masih
sulit dipahami.
• Tetapi program rehabilitasi yang komprehensif dan berdedikasi dapat
membantu anak-anak dengan ASD menjalani kehidupan yang lebih
fungsional dan produktif.
25