2. KITA AKAN MEMPELAJARI:
1. Pengertian autis
2. Penyebab autis
3. Diagnosa autis
4. Karakteristik autis
5. Terapi dini autis
6. Layanan pendidikan autis
4. autisme merupakan salah satu gangguan
perkembangan fungsi otak yang bersifat
pervasive(inco) yaitu meliputi gangguan
kognitif,bahasa,perilaku,komunikasi dan gangguan
interaksi sosial (mardiyatmi 2000)
autisme adalah gangguan perkembagan yang terjadi
pada anak yang menggalami kondisi menutup diri.
gangguan ini mengakibatkan anak mengalami
keterbatasan,segi komunikasi,interaksi soial dan
perilaku (american psychiatic association 2000)
6. Faktor genetik =keluarga yang terdapat anak Autistik memiliki
resiko lebih tinggi dibandingkan Populasi keluarga normal.
Prenatal, natal,post natal yaitu pendarahan pada kehamilan
awal. obat -obatan, tangis bayi yang terlambat, gangguan
pernapasan dan anemia.
Neuro anatomi yaitu gangguan/fungsi pada sel-sel otak
selama dalam kandungan yang mungkin disebabkan
terjadinya gangguan oksigenasi perdarahan atau infeksi.
Struktur dan biokimiawi yaitu kelainan pada cerebellum
dengan sel-sel purkinje mempunyai kandungan serotinin yang
tinggi.
MENURUT TEORI BIOLOGIS
7. selama hamil sang ibu mengkonsumsi atau menghirup
zat yang sangat polutif, yang meracuni janin.
Folic acid: zat ini biasa diberikan kepada wanita hamil
untuk mencegah cacat fisik pada janin, dan hasilnya
memang cukup nyata, tingkat cacat pada janin turun
sampai sebesar 30%. Namun di lain pihak, tingkat
autisme jadi meningkat. Saat ini yang mungkin bisa
dilakukan oleh ibu hamil adalah tetap mengkonsumsi
folic acid namun tidak dalam dosis yang besar.
MENURUT TEORI KIMIA
8. Radiasi pada janin: sebuah riset dalam skala besar
di swedia menunjukkan bahwa bayi yang terkena
gelombang ultrasonic berlebihan akan cenderung
menjadi kidal. Dengan makin banyaknya radiasi di
sekitar kita, ada kemungkinan radiasi juga berperan
menyebabkan autisme.
MENURUT TEORI FISIKA
10. Gangguan dalam INTERAKSI SOSIAL yang
ditunjukkan paling sedikit dua diantara berikut:
• Memiliki kesulitan dalam menggunakan prilaku non verbal,
• Memilki kesulitan dalam mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya.
• Ketidakmampuan untuk berbagi kesenangan, minat dan
keberhasihan secara spontan
• Ketidakmampuan membina hubungan sosial atau emosi yang
timbal balik,
11. Gangguan kualitatif dalam BERKOMUNIKASI yang
ditunjukkan oleh paling sedikit satu dari yang berikut:
• keterlambatan dalam perkembangan bicara atau sama sekali
tidak.
• bagi individu yang mampu berbicara, kurang mampu
untuk memulai pembicaraan dengan yang lain,
• pemakaian bahasa yang stereotif (berulang2) atau bahasa
yang aneh (idiosyncantric)
• cara bermain yang kurang bervariatif, kurangmampu bermain
pura-pura secara spontan.
12. Pola MINAT PERILAKU yang terbatas yang
ditunjukkan paling tidak satu dari yang berikut:
• Keasyikan dengan satu atau lebih pola-pola minat yang
terbatas dan streotif.
• Tampak tidak feleksibel atau kaku dengan rutinitas atau ritual
yang khusus.
• Perilaku motorik yang streotif seperti memukul-mukulkan atau
mengerak-gerakkan tangannya.
• Keasyiakan yang menetap dengan bagian-bagian dari benda.
14. • Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada
• Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara atau pernah berbicara
kemudian sirna
• Mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang
tidak dapat dimengerti orang lain
• Bicara tidak dipakai untuk alat komunikasi
• Senang meniru atau membeo
• Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa
yang ia inginkan, misalnya bila ingin meminta sesuatu.
Komunikasi
15. • Penyandang autis lebih suka menyendiri
• Tidak ada atau sedikit kontak mata,
menghindar untuk bertatapan
• Tidak tertarik untuk bermain bersama teman
• Bila diajak bermain ia tidak mau dan menjauh.
Interaksi sosial
16. • Sangat sensitif terhadap sentuhan, seperti tidak
suka dipeluk
• Bila mendengar suara keras langsung menutup
telinga
• Senang mencium-cium, menjilat mainan atau
benda-benda
• Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut
Interaksi sosial
17. • Tidak suka bermain dengan anak-anak sebayanya
• Tidak bermain sesuai fungsi mainan
• Senang akan benda-benda yang berputar, seperti
kipas angin, dan roda sepeda
• Dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu
yang dipegang terus dan di bawa ke mana-mana
Pola bermain
18. • Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau kekurangan
(hipoaktif)
• Memperlihatkan perilaku simulasi diri seperti bergoyang-
goyang, mengepakkan tangan seperti burung, berputar-
putar, mendekatkan mata ke pasawat TV, lari atau
berjalan bolak-balik, melakukan gerakan berulang-ulang
• Tidak suka pada perubahan
• Dapat pula duduk bengong dengan tatapan kosong
Perilaku
19. • Sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, tertawa-tawa,
menangis tanpa alasan.
• Tantrum (mengamuk tak terkendali) jika dilarang atau tidak
diberi apa yang dia inginkan
• Kadang suka menyerang dan merusak
• Kadang-kadang anak berperilaku yang menyakiti dirinya
sendiri
• Tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang
lain.
Emosi
20. KEADAAN KOGNITIF ANAK AUTIS
• Menurut penelitian di virginia university amerika serikat
diperkirakan 75-80% penyandang autis mempunyai
kemampuan berpikir di bawah rata-rata/reterdasi mental,20%
sisanya mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas
norma untuk bidang-bidang tertentu.
• Sebagian kecil mempunyai daya ingat yang sangat kuat
terutama yang berkaitan dengan obyek visual (gambar)
• Sebagian Kecil Memliki Kemampuan Lebih Pada Bidang
Berkaitan Dengan Angka
22. Terapi wicara
Terapi okupasi
Terapi bermain
Terapi
medikamentosa
Terapi melalui
makan
untuk melancarkan otot -otot mulut agar
dapat berbicara lebih baik.
untuk melatih motorik halus anak
untuk melatih mengajarkan anak melalui
belajar sambil bermain.
obat -obatan(drug therapy) untuk
menenangkan melaluai pemberian obat
-oabatan oleh dokter yang berwenang.
untuk mencegah atau mengurangi
tingkat ganggguan autisme.
24. KELAS TRANSISI
Kelas ini dipeuntukkan bagi anak autistik yang telah diterapi
memerlukan layanan khusus termasuk anak autistik yang
terapi secara terpadu atau struktur. kelas transisi sedapat
mungkin berada sekolah reguler,sehingga pada saat tertentu
anak dapat bersosialisai dengan anak lain. kelas transisi
merupakan kelas persiapan dengan acuan kurikulum sd yang
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan anak.
25. Program pendidikan terpadu dilaksanakan sekolah
reguler. dalam kasus/waktu tertentu,anak autistik
dilayani kelas khusus untuk remidial atau layanan
lain yang diperlukan.keberadaan anak autistik
dikelas khusus bisa sebagian waktu atau
sepanjang hari tergantung kemampauan anak.
PROGRAM PENDIDIKAN TERPADU
26. Proram ini dilaksanakan oleh sekolah reguler yang sudah siap
memberikan layanan bagi anak autistik. untuk membuka program ini
sekolah haru memenuhi persyaratan antara lain:
• Guru terkait telah siap menerima anak autistik.
• Tersedia ruang khusus untuk penanganan individual
• Tersedia guru pembimbing khusus dan guru pendamping
• Dalam satu kelas sebaiknya tidak lebih dari 2(dua) anak autistik. Dll
yang dianggap perlu
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI
27. Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak autistik
terutama yang tidak memungkinkan dapat mengikuti
pendidikan disekolah reguler. anak disekolah ini
sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi dengan
adanya distraksi sekeliling mereka. pendidikan di
sekolah difokuskan pada program fungsional seperti
bina diri,bakat,minat yang sesuai dengan potensi
mereka.
SEKOLAH KHUSUS UNTUK ANAK AUTIS
28. program ini diperuntukkan bagi anak autistik yang
tidak mampu mengikuti pendidkan disekolah khusus
karena keterbatasannya. anak autistik non verbal, dan
gangguan motorik & auditori yang serius dapat
mengikuti program sekolah di rumah. program
dilaksanakan di rumah dengan mendatangkan guru
pembimbing atau terapis atas kerjasama
sekolah,orang tua dan masyarakat
PROGRAM SEKOLAH DI RUMAH
29. Anak autistik yang kemampuannya sangat rendah,gangguannya
sangat parah dapat mengikuti programdi panti(griya) rehabilitasi
autistik.Program dipanti rehabilitasi difokuskan pada
pengembangan:
Pengenalan diri
Sensori motor dan persepsi
Motorik kasar dan halus
Kemampuan berbahasa dan komunikasi
Bina diri kemampuan sosial
Kemampuan kerja terbatas sesuai minat,bakat dan potensi
PANTI (GRIYA) REHABILITASI AUTIS