Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode geofisika yang digunakan untuk eksplorasi sumber daya alam seperti minyak, gas, air tanah, tambang, panas bumi, arkeologi, dan gunung berapi beserta parameter yang diukur dan sifat material yang berperannya. Metode utama yang disebutkan adalah seismik, resistivitas, magnetik, elektromagnetik dan gravimetri.
46. Metode Parameter yang diukur Sifat Fisika Material yang
Berperan
Gravitasi Variasi spasial kuat medan
gravitasi bumi
Densitas
Magnetik Variasi spasial kuat medan
magnet bumi
Magnetic susceptibility dan
magnetic remanence
Resistivity Tahanan listrik bumi Konduktifitas (daya hantar listrik)
atau resistivitas
Elektromagnetik Respon terhadap radiasi
elektromagnetik
Konduktivitas listrik dan
induktansi
Georadar Waktu tempuH pulsa radar
yang terpantulkan
Konstanta dielektrik
Seismik Waktu tempuh (travel time)
gelombang seismik yang
dipantulkan atau gelombang
seismik yang dibiaskan
Densitas dan modulus elastisitas
(menentukan kecepatan rambat
gelombang dalam media)
Metode geofisika eksplorasi beserta parameter yang
diukur dan sifat-sifat fisika material yang berperan
47. EKSPLORASI DENGAN GEOFISIKA
HIDROKARBON (minyak dan gas), umumnya dan hampir selalu
menggunakan metode seismik pantul, bahkan sudah mencapai
teknik tiga dimensi, serta well-logging
AIR BAWAH TANAH (groundwater), umumnya memakai metode
resistivity sebelum pemboran
TAMBANG BAHAN METAL (metalic deposit), umumnya memakai
cara magnetik, atau elektromagnetik. Metode gravitasi untuk
wilayah yang luas sangat ekonomis.
TAMBANG NON METAL, dengan metode seismik, atau
elektromagnetik untuk endapan bijih sekunder.
BANGUNAN TEKNIK SIPIL, untuk perencanaan letak fondasi
bendungan, selain pemboran, umumnya dilakukan survei dengan
seismik bias/refraksi untuk menentukan letak batuan yang keras.
Untuk survei retakan fondasi dan pipa dapat digunakan cara
Ground Probing Radar
48. EKSPLORASI DENGAN GEOFISIKA
PANASBUMI (GEOTERMAL), dengan metode resistivity untuk
melokalisisr wilayah reservoir dimana terjadi akumulasi panas
dibawah permukaan, sering pula dengan gravitasi, serta
magnetotellurik
ARKEOLOGI, untuk melokalisir posisi bangunan arkeologis yang
terpendam, agar penggalian dapat lebih terarah, dilakukan
scanning dengan ground probing radar (dangkal, hanya sampai
kedalaman sekitar 5 meter).
VULKANOLOGI (GUNUNG API), untuk memonitor kegiatan
gunung api maka dibuatkan peralatan pemantau suhu danau
kawah, kadar gas CO2, gas belerang yang terekam secara jarak
jauh (telemetri), sehingga petugas tidak harus selalu mendatangi
ke pusat kawah/ erupsi