Metode seismik refraksi digunakan untuk menentukan struktur geologi di bawah permukaan dan jenis batuan dengan memanfaatkan sifat pembiasan gelombang seismik. Data diperoleh berupa waktu tempuh gelombang dari sumber ke geophone. Data dianalisis menggunakan metode T-X untuk menentukan kecepatan gelombang di setiap lapisan dan kedalaman batas antar lapisan.
1. SEISMIK
REFRAKSI KELOMPOK V
LA ODE ZULFIKAR ANDI
BRENSKING SANSUR HADE
HADISTMAN AL AMIN
MAFTUH IKHSAN
NURLIA
INDRI PRATAMA PATU
FENGKI ADRIANSYAH
SEPTHY HASMA WULANDARI
UNIVERSITAS HALU OLEO
TEKNIK PERTAMBANGAN
3. Mendeteksi struktur geologi di bawah
permukaan dangkal, misalnya patahan.
Menentukan kedalaman di bawah
sumber pada medium dua lapis atau
lebih yang horizontal maupun miring.
Menentukan jenis batuan berdasarkan
kecepatan gelombang yang merambat
dalam batuan tersebut.
TUJUAN
03
Survey geofisika dengan metode Seismik
Refraksi adalah bertujuan untuk :
Teknik Pertambangan | Kelompok V
4. Geofisika merupakan ilmu bumi yang mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip fisika . Ilmu
geofisika bertujuan untuk mengetahui kondisi dibawah permukaan bumi dengan melibatkan
pengukuran diatas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi sehingga akan memudahkan dalam melakukan eksplorasi mineral. Salah satu metode
yang digunakan dalam eksplorasi geofisika yaitu dengan menggunakan metode SEISMIK REFRAKSI.
Seismik refraksi adalah metoda geofisika eksplorasi yang menggunakan sifat pembiasan
gelombang seismik untuk mempelajari keadaan bawah permukaan. Asumsi dasar yang digunakan
menggunakan pendekatan bahwa batas-batas perlapisan batuan merupakan bidang datar dan
miring, terdiri dari satu lapis atau banyak lapis, serta kecepatan seismik bersifat seragam pada
setiap lapisan.
Umumnya seismik refraksi digunakan untuk memperkirakan kedalaman lapisan batuan yang lapuk,
tetapi dapat pula digunakan untuk mendeteksi lapisan lain di bawah zona pelapukan tersebut.
Metode seismik refraksi banyak digunakan pada studi geologi teknik, ekplorasi mineral,
penyelidikan air tanah, pertambangan, geodinamik, arkeologi, pertanian dan studi regional geologi
lainnya.
PENDAHULUAN
04
Teknik Pertambangan | Kelompok V
5. TEORI
DASAR
05
Prinsip Gelombang
Prinsip Fermat : Penjalaran gelombang dari suatu titik ke titik lainnya akan
melewati lintasan dengan waktu minimum.
Prinsip Huygen : Setiap titik yang dilalui muka gelombang akan menjadi sumber
gelombang baru.
Prinsip Snellius : Gelombang yang dibiaskan atau dipantulkan akan memenuhi
persamaan Hukum Snell`s.
1.
2.
3.
Prinsip dasar metoda seismik refraksi mengikuti prinsip fisika
tentang perambatan gelombang antara lain :
Teknik Pertambangan | Kelompok V
6. TEORI
DASAR
06
Gelombang Refraksi
Metode seismik refraksi menggunakan analisis muka
gelombang ‘head wave’ untuk pendugaan sifat fisis
batuan. Metoda ini memiliki keterbatasan yaitu
metode ini dapat berhasil bila cepat rapat gelombang
seismik makin besar kearah lapisan bawah, sehingga
selalu terdapat gelombang yang terbiaskan ke
permukaan.
Seismik refraksi dilakukan dengan menimbulkan
sumber getaran di suatu titik dan menerima getaran
menggunakan serangkaian geophone. Waktu tempuh
gelombang dari setiap geophone dibaca dan diplot
dalam grafik waktu tempuh Vs jarak. Ketebalan lapisan
batuan dan harga cepat rambat gelombang
didapatkan dari analisa grafik tersebut.
8. 08
1. In Line (Bentang Segaris)
AKUISISI ATAU SURVEY SEISMIK REFRAKSI
AKUISISI
Teknik pembentangan segaris (in line) adalah metode penembakan (baik searah
maupun dua arah) dengan lurus ataupun segaris antara sumber seismik terhadap
geophone. Sumber seismik biasanya berada di ujung garis geophone dengan jarak
relatif jauh agar gelombang biasnya dapat muncul.
2. Broadside
Dalam penembakan pembentangan broadside, sumber seismik dan bentangan
geophone terletak sepanjang garis paralel. Bentangan geophone berada di tengah di
antara bentangan sumber seismik. Peledakan dilakukan bergantian antar sisi
berurutan ke arah lintasan survey.
Teknik Pertambangan | Kelompok V
9. 09
3. Fan Shooting (Bentang Kipas)
AKUISISI ATAU SURVEY SEISMIK REFRAKSI
AKUISISI
an Shooting (Bentang Kipas) Dalam bentang Kipas sejumlah geophone diletakkan
pada arah yang berbeda tetapi mempunyai jarak offset yang sama dari sumber
seismik.
4. Metode Gardner
Metode ini merupakan pengembangan atas metode fan shooting, terutama dalam
mengeksplorasi kubah garam yang sering kedapatan minyak di sekitar kubah
tersebut. Gardner memasang geophone di dalam lubang bor yang dibuat masuk ke
dalam tubuh kubah. Sedangkan penembakan sumber seismik dilakukan di
permukaan dengan variasi jarak terhadap lubang bor.
Teknik Pertambangan | Kelompok V
10. Disesuaikan pada sumber
gelombang yang dipasang dalam
satu garis lurus (line seismic).
Dimana jarak pisah antara
geophone adalah jarak horizontal
dan ditentukan oleh kondisi
lapangan.
Menyusun Konfigurasi
Peralatan
Penempatan Sumber
Gelombang
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
10
01 02
Dilakukan untuk mendapatkan
sumber informasi struktur bawah
permukaan bumi secara detail.
Sumber gelombang yang berada
di tengah spread diharapkan
dapat mendeteksi lapisan paling
atas, dan sumber gelombang yang
berada di luar
Teknik Pertambangan | Kelompok V
11. Data yang diperoleh dari survey seismik
refraksi adalah waktu tempuh jalar
gelombang dari sumber ke tiap geophone
yang disebut travel time.
Menentukan Trafel Time
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
11
03
Travel Time adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk
mendapatkan struktur atau model kecepatan yang tepat. Metode ini
dilakukan berdasarkan variasi waktu tempuh gelombang yang menjalar
dari sumber ke penerima.
Teknik Pertambangan | Kelompok V
12. 12
PENGOLAHAN
DATA Pencatatan data-data lapangan yang perlu dicatat pada saat pengukuran
lapangan yaitu waktu tiba gelombang, jarak antar geophone, orientasi (arah
lintasan), posisi koordinat sumber dan geophone dan kondisi permukaan tanah.
Hal lain yang sifatnya optional untuk dicatat adalah besarnya gain yang diterapkan
terhadap data.
Pengambilan data dilapangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar
Proses pengolahan data seismik refraksi adalah sebagai berikut:
Picking data yaitu menentukan watu awal tibanya gelombang.
Data yang diambil dari survei seismik refraksi terdiri atas satu set waktu
(waktu tiba gelombang pertama kali) dan jarak offset (Jarak dari sumber ke
geophone).
Teknik Pertambangan | Kelompok V
13. 13
PENGOLAHAN
DATA Plot data jarak-waktu sehingga membentuk kurva jarak-waktu (T-X)
Menghitung Gradien kemiringan kurva yang berbanding terbalik dengan
kecepatan, dimana semakin curam slope kurva maka kecepatan semakin lambat.
Memodelkan kecepatan lapisan Bawah permukaan, seperti pada gambar.
Teknik Pertambangan | Kelompok V
14. Metode T-X merupakan metode yang paling sederhana dan hasilnya relatif cukup
kasar, kedalaman lapisan hanya diperoleh pada titik-titik tertentu saja, namun
demikian untuk sistem perlapisan yang cukup homogen dan relatif rata mampu
memberikan hasil yang memadai (dengan kesalahan relatif kecil). Tetapi pada kondisi
yang komplek perlu menggunakan cara interpretasi lain yang lebih akurat. Metode ini
terdiri dari dua macam, yaitu Intercept Time Method (ITM) dan Critical Distance
Method (CDM)
14
METODE T-X INTERCEPT TIME
INTERPRETASI
DATA
Teknik Pertambangan | Kelompok V
15. Lapisan homogen (kecepatan lapisan relatif seragam).
Bidang batas lapisan rata (tanpa undulasi).
CDM adalah metode yang digunakan untuk mencari kedalaman lapisan yang datar
dan lapisan yang miring. Metode critical distance menggunakan asumsi :
15
METODE T-X CRITICAL DISTANCE METHOD (CDM)
INTERPRETASI
DATA
Teknik Pertambangan | Kelompok V
16. Lapisan pertama adalah homogen
Variasi kedalaman relatif tidak begitu kasar (bidang batas berundulasi)
Kontras kecepatan cukup besar (V2>>V1) Kemiringan lapisan kecil
Metode ABC merupakan perkembangan dari metode T-X lapisan datar dengan
menggunakan pola penembakkan bolak-balik (forward dan reverse shot) dengan
asumsi bahwa :
16
MetodeABC
INTERPRETASI
DATA
Teknik Pertambangan | Kelompok V
17. Metode Hagiwara adalah pengembangan dari metode delay time untuk struktur dua
lapis. Metode ini mampu menggambarkan kedalaman lapisan pertama di bawah
sumber dan di bawah geophone.
Asumsi yang digunakan : Undulasi bawah permukaan tidak terlalu besar atau sudut
kemiringan mendekati nol.
17
Metode Hagiwara
INTERPRETASI
DATA
Teknik Pertambangan | Kelompok V