SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, M. kep., Sp. Kep.MB
LGBT as New Population for HIV THerapy
Fenomena LGBT
• Gay menyadari telah terjadi disforia gender
semenjak usia sekolah (remaja) dan melakukan
hubungan seksual yang lebih muda dibandingkan
dengan remaja heteroseksual (Kabongo Joe et al.,
2018)
• Remaja yang gay menyadari kondisi sekitar yang
tidak menguntungkan bila identitasnya diketahui,
dan memilih menjauh dari keluarga hingga
menjadikan prostitusi sebagai profesi untuk
bertahan hidup.
• Pasangan yang menggunakan jasa prositusi
(gay) berasal juga dari lelaki yang sudah
menikah dan memiliki anak, fantasi liar
mereka menyebabkan menggunakan jasa
prostitusi gay, dan sebagian menyesal telah
menikah (Kabongo Joe et al., 2018)
HIV/AIDS
HIV/AIDS dan Homoseksual
• Pervalensi kejadian HIV/AIDS di negara Asia
pasifik mengalami kenaikan pada sektor
penyebaran penyakit dari sektor hubungan
seksual lelaki seks lelaki.
• Hasil juga menunjukkan bahwa remaja Gay Lesbian
Biseksual memiliki risiko HIV yang lebih besar, baik
pada 3 bulan, t = -2,711, p <0,05 dan seumur hidup, t =
-2,690, p <0,05, dibandingkan dengan pemuda
heteroseksual.
• Di antara pemuda heteroseksual, perempuan memiliki
risiko lebih besar pada 3 bulan sementara
dibandingkan dengan laki-laki, t = -2,451, p <0,05.
• Dalam kelompok GLB tidak ada perbedaan gender
dalam risiko HIV untuk tindakan 3 bulan dan seumur
hidup.
• Secara umum, perempuan lesbian dan biseksual
memiliki risiko lebih besar (seumur hidup, p = 0,05
dan 3 bulan, p <0,05) dibandingkan dengan laki-laki gay
dan heteroseksual dan heteroseksual perempuan
• Hasil dari penelitian menyatakan bahwa
pemuda GLB berada pada risiko yang lebih
besar untuk masalah kesehatan mental dan
seksual daripada pemuda heteroseksual.
• Pemuda GLB melaporkan lebih banyak gejala
internalisasi, depresi, dan upaya bunuh diri
daripada pemuda heteroseksual.
• ditemukan bahwa untuk remaja
heteroseksual, penggunaan opiat, alkohol,
dan ganja dalam 90 hari terakhir adalah
prediktor risiko HIV yang signifikan.
• hasil ini menunjukkan bahwa di bawah
pengaruh zat, mempengaruhi untuk
melakukan hubungan seksual pada pemuda
heteroseksual sehinga dapat meningkatkan
risiko untuk HIV.
• Homoseksual dan biseksual mengalami situasi
penganiayaan yang berulang-ulang sepanjang
masa kanak-kanak dan remaja,
• menganggap kekerasan seksual, rumah
tangga, dan di isntitusi sebagai yang paling
menyakitkan dan sulit dihadapi, dan yang
berkorelasi dengan kerentanan terhadap HIV /
AIDS.
Other Fact
• Komunitas homoseksual Afrika sangat
dipengaruhi oleh infeksi HIV, dan penelitian
menunjukkan prevalensi yang secara signifikan
lebih tinggi di antara laki-laki berhubungan seks
dengan laki-laki (LSL) dibandingkan dengan
populasi umum.
• Di Senegal, 21,7% LSL di mana HIV terinfeksi
versus 0,7% pada populasi umum, 40% pada LSL
dibandingkan dengan rata-rata 6,1% di Kenya
[2].(Kabongo Joe et al., 2018)
• Homoseksual membentuk kelompok-
kelompok rahasia untuk berkomunikasi,
• Beberapa negara menganggap homoseksual
adalah aib dan sesuatu yang tidak legal,
berhubungan dengan proses pemujaan setan,
sehingga mereka melakukan dalam kelompok
yang rahasia serta terbatas pada kelompoknya
saja. (Kabongo Joe et al., 2018)
Angka pervalensi HIV/AIDS di negara-
negara Asia Pasifik?
Beberapa negara menganggap faktor resiko HIV AIDS
adalah sebuah kriminialisasi seperti
a. Transgender adalah sebuah bentuk tindakan kriminal
b. Pekerja seksual adalah sebuah tindakan krimial
c. Penggunaan NAPZA adalah sebuah tindakan kriminal
d. Konsen Orang tua ke remaja untuk test HIV sedini
mungkin
e. Konsentrasi pasangan untuk test HIV sebelum
menikah
f. Melakukan test HIV ke beberapa kelompok berisiko
pada pasangannya
Apa yang membuat beberapa pria gay
dan biseksual berisiko lebih tinggi?
• Lebih banyak pria gay dan biseksual
teridentifikasi HIV dibandingkan dengan
kelompok lain di Asia Amerika Serikat.  pria
gay dan biseksual memiliki peluang lebih
tinggi memiliki pasangan yang HIV-positif.
• 1 dari 6 pria gay dan biseksual dengan HIV
tidak menyadari mereka memilikinya.  tidak
bisa mendapatkan perawatan yang mereka
butuhkan dan dapat bebas infeksi kepada
orang lain tanpa menyadarinya
• Kebanyakan pria gay dan biseksual
mendapatkan HIV melalui hubungan seks anal
tanpa kondom atau obat-obatan untuk
mencegah atau mengobati HIV. Seks anal
adalah jenis seks paling berisiko untuk
mendapatkan atau menularkan HIV.
• Pria gay dan biseksual berisiko lebih tinggi
terhadap penyakit menular seksual, seperti
sifilis, gonore, dan klamidia. Memiliki STD lain
dapat secara signifikan meningkatkan
seseorang peluang terkena atau menularkan
HIV.
• Stigma, homofobia, dan diskriminasi
menempatkan laki-laki gay dan biseksual dari
semua ras /etnis yang berisiko terhadap
banyak masalah kesehatan dan dapat
memengaruhi apakah mereka mampu untuk
mendapatkan perawatan kesehatan yang
berkualitas
Apa yang akan
dilakukan
mengrangi HIV
AIDS dari sektor
LGBT
• Melibatkan LGBT yang terifenksi HIV AIDS
dalam program dukungan teman sebaya dapat
menurunkan HIV AIDS
• So.. Jangan stiqma membuat mereka tersisih,
namun rangkul dalam usaha bersama
menurunkan prevalensi AIDS
REFERENCES
Centers for Disease Control and Prevention. (2018). HIV and Gay and
Bisexual Men OF THE 40,324 HIV DIAGNOSES IN THE US AND 6
DEPENDENT AREAS IN 2016:* 26,844 (67%) WERE AMONG GAY AND
BISEXUAL MEN, 844(September). Retrieved from www.cdc.gov/hiv
Gangamma, R., Slesnick, N., Toviessi, P., & Serovich, J. (2008).
Comparison of HIV risks among gay, lesbian, bisexual and heterosexual
homeless youth. Journal of Youth and Adolescence, 37(4), 456–464.
http://doi.org/10.1007/s10964-007-9171-9
Kabongo Joe, K., Emery, K., Erick, M., Kayembe, M., Junior, T. S.,
Kabongo, N., & Stanis, W. N. (2018). Homosexuality and HIV/AIDS, Case of
the HIV Excellency Center, Lubumbashi University, DR Congo. Journal of HIV
& Retro Virus, 4(3), 1–5. http://doi.org/10.21767/2471-9676.100048
UNAIDS. (2014). The GAP report 2014: Gay men and Other Men Who
Have Sex With Men. Dementia, 1–14. Retrieved from
http://www.unaids.org/en/resources/documents/2014/Gaymenandother
menwhohavesexwithmen
Seminar hiv

More Related Content

Similar to Seminar hiv

586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx
586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx
586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx
IPAMTK
 

Similar to Seminar hiv (20)

Trend dan Issue HIV.pptx
Trend dan Issue HIV.pptxTrend dan Issue HIV.pptx
Trend dan Issue HIV.pptx
 
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
 
tabel kritisi jurnal.docx
tabel kritisi jurnal.docxtabel kritisi jurnal.docx
tabel kritisi jurnal.docx
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
ppt..seks bebas dan HIV/AIDS
ppt..seks bebas dan HIV/AIDSppt..seks bebas dan HIV/AIDS
ppt..seks bebas dan HIV/AIDS
 
Materi dr Inong-1.pdf
Materi dr Inong-1.pdfMateri dr Inong-1.pdf
Materi dr Inong-1.pdf
 
Presentation hiv aids puskes
Presentation hiv aids puskesPresentation hiv aids puskes
Presentation hiv aids puskes
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
Pengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebasPengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebas
 
586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx
586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx
586004418-Bahaya-dan-solusi-mengatasi-LGBT-dari-segi-kesehatan.pptx
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
Isu pembuangan bayi
Isu pembuangan bayiIsu pembuangan bayi
Isu pembuangan bayi
 
Pergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remaja
 
8._Youth_Violence.pptx
8._Youth_Violence.pptx8._Youth_Violence.pptx
8._Youth_Violence.pptx
 
Makalah Pedofilia
Makalah PedofiliaMakalah Pedofilia
Makalah Pedofilia
 
Presentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxPresentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptx
 
Resta
RestaResta
Resta
 

Recently uploaded

pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 

Recently uploaded (20)

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 

Seminar hiv

  • 1. Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, M. kep., Sp. Kep.MB LGBT as New Population for HIV THerapy
  • 2. Fenomena LGBT • Gay menyadari telah terjadi disforia gender semenjak usia sekolah (remaja) dan melakukan hubungan seksual yang lebih muda dibandingkan dengan remaja heteroseksual (Kabongo Joe et al., 2018) • Remaja yang gay menyadari kondisi sekitar yang tidak menguntungkan bila identitasnya diketahui, dan memilih menjauh dari keluarga hingga menjadikan prostitusi sebagai profesi untuk bertahan hidup.
  • 3. • Pasangan yang menggunakan jasa prositusi (gay) berasal juga dari lelaki yang sudah menikah dan memiliki anak, fantasi liar mereka menyebabkan menggunakan jasa prostitusi gay, dan sebagian menyesal telah menikah (Kabongo Joe et al., 2018)
  • 5. HIV/AIDS dan Homoseksual • Pervalensi kejadian HIV/AIDS di negara Asia pasifik mengalami kenaikan pada sektor penyebaran penyakit dari sektor hubungan seksual lelaki seks lelaki.
  • 6.
  • 7. • Hasil juga menunjukkan bahwa remaja Gay Lesbian Biseksual memiliki risiko HIV yang lebih besar, baik pada 3 bulan, t = -2,711, p <0,05 dan seumur hidup, t = -2,690, p <0,05, dibandingkan dengan pemuda heteroseksual. • Di antara pemuda heteroseksual, perempuan memiliki risiko lebih besar pada 3 bulan sementara dibandingkan dengan laki-laki, t = -2,451, p <0,05. • Dalam kelompok GLB tidak ada perbedaan gender dalam risiko HIV untuk tindakan 3 bulan dan seumur hidup. • Secara umum, perempuan lesbian dan biseksual memiliki risiko lebih besar (seumur hidup, p = 0,05 dan 3 bulan, p <0,05) dibandingkan dengan laki-laki gay dan heteroseksual dan heteroseksual perempuan
  • 8. • Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pemuda GLB berada pada risiko yang lebih besar untuk masalah kesehatan mental dan seksual daripada pemuda heteroseksual. • Pemuda GLB melaporkan lebih banyak gejala internalisasi, depresi, dan upaya bunuh diri daripada pemuda heteroseksual.
  • 9. • ditemukan bahwa untuk remaja heteroseksual, penggunaan opiat, alkohol, dan ganja dalam 90 hari terakhir adalah prediktor risiko HIV yang signifikan. • hasil ini menunjukkan bahwa di bawah pengaruh zat, mempengaruhi untuk melakukan hubungan seksual pada pemuda heteroseksual sehinga dapat meningkatkan risiko untuk HIV.
  • 10. • Homoseksual dan biseksual mengalami situasi penganiayaan yang berulang-ulang sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, • menganggap kekerasan seksual, rumah tangga, dan di isntitusi sebagai yang paling menyakitkan dan sulit dihadapi, dan yang berkorelasi dengan kerentanan terhadap HIV / AIDS.
  • 11. Other Fact • Komunitas homoseksual Afrika sangat dipengaruhi oleh infeksi HIV, dan penelitian menunjukkan prevalensi yang secara signifikan lebih tinggi di antara laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) dibandingkan dengan populasi umum. • Di Senegal, 21,7% LSL di mana HIV terinfeksi versus 0,7% pada populasi umum, 40% pada LSL dibandingkan dengan rata-rata 6,1% di Kenya [2].(Kabongo Joe et al., 2018)
  • 12. • Homoseksual membentuk kelompok- kelompok rahasia untuk berkomunikasi, • Beberapa negara menganggap homoseksual adalah aib dan sesuatu yang tidak legal, berhubungan dengan proses pemujaan setan, sehingga mereka melakukan dalam kelompok yang rahasia serta terbatas pada kelompoknya saja. (Kabongo Joe et al., 2018)
  • 13. Angka pervalensi HIV/AIDS di negara- negara Asia Pasifik?
  • 14.
  • 15. Beberapa negara menganggap faktor resiko HIV AIDS adalah sebuah kriminialisasi seperti a. Transgender adalah sebuah bentuk tindakan kriminal b. Pekerja seksual adalah sebuah tindakan krimial c. Penggunaan NAPZA adalah sebuah tindakan kriminal d. Konsen Orang tua ke remaja untuk test HIV sedini mungkin e. Konsentrasi pasangan untuk test HIV sebelum menikah f. Melakukan test HIV ke beberapa kelompok berisiko pada pasangannya
  • 16.
  • 17. Apa yang membuat beberapa pria gay dan biseksual berisiko lebih tinggi? • Lebih banyak pria gay dan biseksual teridentifikasi HIV dibandingkan dengan kelompok lain di Asia Amerika Serikat.  pria gay dan biseksual memiliki peluang lebih tinggi memiliki pasangan yang HIV-positif.
  • 18. • 1 dari 6 pria gay dan biseksual dengan HIV tidak menyadari mereka memilikinya.  tidak bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan dan dapat bebas infeksi kepada orang lain tanpa menyadarinya
  • 19. • Kebanyakan pria gay dan biseksual mendapatkan HIV melalui hubungan seks anal tanpa kondom atau obat-obatan untuk mencegah atau mengobati HIV. Seks anal adalah jenis seks paling berisiko untuk mendapatkan atau menularkan HIV.
  • 20. • Pria gay dan biseksual berisiko lebih tinggi terhadap penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore, dan klamidia. Memiliki STD lain dapat secara signifikan meningkatkan seseorang peluang terkena atau menularkan HIV.
  • 21. • Stigma, homofobia, dan diskriminasi menempatkan laki-laki gay dan biseksual dari semua ras /etnis yang berisiko terhadap banyak masalah kesehatan dan dapat memengaruhi apakah mereka mampu untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang berkualitas
  • 22. Apa yang akan dilakukan mengrangi HIV AIDS dari sektor LGBT
  • 23. • Melibatkan LGBT yang terifenksi HIV AIDS dalam program dukungan teman sebaya dapat menurunkan HIV AIDS • So.. Jangan stiqma membuat mereka tersisih, namun rangkul dalam usaha bersama menurunkan prevalensi AIDS
  • 24. REFERENCES Centers for Disease Control and Prevention. (2018). HIV and Gay and Bisexual Men OF THE 40,324 HIV DIAGNOSES IN THE US AND 6 DEPENDENT AREAS IN 2016:* 26,844 (67%) WERE AMONG GAY AND BISEXUAL MEN, 844(September). Retrieved from www.cdc.gov/hiv Gangamma, R., Slesnick, N., Toviessi, P., & Serovich, J. (2008). Comparison of HIV risks among gay, lesbian, bisexual and heterosexual homeless youth. Journal of Youth and Adolescence, 37(4), 456–464. http://doi.org/10.1007/s10964-007-9171-9 Kabongo Joe, K., Emery, K., Erick, M., Kayembe, M., Junior, T. S., Kabongo, N., & Stanis, W. N. (2018). Homosexuality and HIV/AIDS, Case of the HIV Excellency Center, Lubumbashi University, DR Congo. Journal of HIV & Retro Virus, 4(3), 1–5. http://doi.org/10.21767/2471-9676.100048 UNAIDS. (2014). The GAP report 2014: Gay men and Other Men Who Have Sex With Men. Dementia, 1–14. Retrieved from http://www.unaids.org/en/resources/documents/2014/Gaymenandother menwhohavesexwithmen