Beberapa poin utama dokumen ini adalah:
1. Angka pervalensi HIV/AIDS di negara-negara Asia Pasifik mengalami kenaikan pada sektor hubungan seksual lelaki seks lelaki.
2. Pria gay dan biseksual memiliki risiko lebih tinggi terkena HIV dibandingkan kelompok lain karena faktor seperti lebih banyaknya pasangan HIV positif dan kurangnya kesadaran akan status HIV mereka.
3. Stigma, diskriminasi, dan
1. Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, M. kep., Sp. Kep.MB
LGBT as New Population for HIV THerapy
2. Fenomena LGBT
• Gay menyadari telah terjadi disforia gender
semenjak usia sekolah (remaja) dan melakukan
hubungan seksual yang lebih muda dibandingkan
dengan remaja heteroseksual (Kabongo Joe et al.,
2018)
• Remaja yang gay menyadari kondisi sekitar yang
tidak menguntungkan bila identitasnya diketahui,
dan memilih menjauh dari keluarga hingga
menjadikan prostitusi sebagai profesi untuk
bertahan hidup.
3. • Pasangan yang menggunakan jasa prositusi
(gay) berasal juga dari lelaki yang sudah
menikah dan memiliki anak, fantasi liar
mereka menyebabkan menggunakan jasa
prostitusi gay, dan sebagian menyesal telah
menikah (Kabongo Joe et al., 2018)
5. HIV/AIDS dan Homoseksual
• Pervalensi kejadian HIV/AIDS di negara Asia
pasifik mengalami kenaikan pada sektor
penyebaran penyakit dari sektor hubungan
seksual lelaki seks lelaki.
6.
7. • Hasil juga menunjukkan bahwa remaja Gay Lesbian
Biseksual memiliki risiko HIV yang lebih besar, baik
pada 3 bulan, t = -2,711, p <0,05 dan seumur hidup, t =
-2,690, p <0,05, dibandingkan dengan pemuda
heteroseksual.
• Di antara pemuda heteroseksual, perempuan memiliki
risiko lebih besar pada 3 bulan sementara
dibandingkan dengan laki-laki, t = -2,451, p <0,05.
• Dalam kelompok GLB tidak ada perbedaan gender
dalam risiko HIV untuk tindakan 3 bulan dan seumur
hidup.
• Secara umum, perempuan lesbian dan biseksual
memiliki risiko lebih besar (seumur hidup, p = 0,05
dan 3 bulan, p <0,05) dibandingkan dengan laki-laki gay
dan heteroseksual dan heteroseksual perempuan
8. • Hasil dari penelitian menyatakan bahwa
pemuda GLB berada pada risiko yang lebih
besar untuk masalah kesehatan mental dan
seksual daripada pemuda heteroseksual.
• Pemuda GLB melaporkan lebih banyak gejala
internalisasi, depresi, dan upaya bunuh diri
daripada pemuda heteroseksual.
9. • ditemukan bahwa untuk remaja
heteroseksual, penggunaan opiat, alkohol,
dan ganja dalam 90 hari terakhir adalah
prediktor risiko HIV yang signifikan.
• hasil ini menunjukkan bahwa di bawah
pengaruh zat, mempengaruhi untuk
melakukan hubungan seksual pada pemuda
heteroseksual sehinga dapat meningkatkan
risiko untuk HIV.
10. • Homoseksual dan biseksual mengalami situasi
penganiayaan yang berulang-ulang sepanjang
masa kanak-kanak dan remaja,
• menganggap kekerasan seksual, rumah
tangga, dan di isntitusi sebagai yang paling
menyakitkan dan sulit dihadapi, dan yang
berkorelasi dengan kerentanan terhadap HIV /
AIDS.
11. Other Fact
• Komunitas homoseksual Afrika sangat
dipengaruhi oleh infeksi HIV, dan penelitian
menunjukkan prevalensi yang secara signifikan
lebih tinggi di antara laki-laki berhubungan seks
dengan laki-laki (LSL) dibandingkan dengan
populasi umum.
• Di Senegal, 21,7% LSL di mana HIV terinfeksi
versus 0,7% pada populasi umum, 40% pada LSL
dibandingkan dengan rata-rata 6,1% di Kenya
[2].(Kabongo Joe et al., 2018)
12. • Homoseksual membentuk kelompok-
kelompok rahasia untuk berkomunikasi,
• Beberapa negara menganggap homoseksual
adalah aib dan sesuatu yang tidak legal,
berhubungan dengan proses pemujaan setan,
sehingga mereka melakukan dalam kelompok
yang rahasia serta terbatas pada kelompoknya
saja. (Kabongo Joe et al., 2018)
15. Beberapa negara menganggap faktor resiko HIV AIDS
adalah sebuah kriminialisasi seperti
a. Transgender adalah sebuah bentuk tindakan kriminal
b. Pekerja seksual adalah sebuah tindakan krimial
c. Penggunaan NAPZA adalah sebuah tindakan kriminal
d. Konsen Orang tua ke remaja untuk test HIV sedini
mungkin
e. Konsentrasi pasangan untuk test HIV sebelum
menikah
f. Melakukan test HIV ke beberapa kelompok berisiko
pada pasangannya
16.
17. Apa yang membuat beberapa pria gay
dan biseksual berisiko lebih tinggi?
• Lebih banyak pria gay dan biseksual
teridentifikasi HIV dibandingkan dengan
kelompok lain di Asia Amerika Serikat. pria
gay dan biseksual memiliki peluang lebih
tinggi memiliki pasangan yang HIV-positif.
18. • 1 dari 6 pria gay dan biseksual dengan HIV
tidak menyadari mereka memilikinya. tidak
bisa mendapatkan perawatan yang mereka
butuhkan dan dapat bebas infeksi kepada
orang lain tanpa menyadarinya
19. • Kebanyakan pria gay dan biseksual
mendapatkan HIV melalui hubungan seks anal
tanpa kondom atau obat-obatan untuk
mencegah atau mengobati HIV. Seks anal
adalah jenis seks paling berisiko untuk
mendapatkan atau menularkan HIV.
20. • Pria gay dan biseksual berisiko lebih tinggi
terhadap penyakit menular seksual, seperti
sifilis, gonore, dan klamidia. Memiliki STD lain
dapat secara signifikan meningkatkan
seseorang peluang terkena atau menularkan
HIV.
21. • Stigma, homofobia, dan diskriminasi
menempatkan laki-laki gay dan biseksual dari
semua ras /etnis yang berisiko terhadap
banyak masalah kesehatan dan dapat
memengaruhi apakah mereka mampu untuk
mendapatkan perawatan kesehatan yang
berkualitas
23. • Melibatkan LGBT yang terifenksi HIV AIDS
dalam program dukungan teman sebaya dapat
menurunkan HIV AIDS
• So.. Jangan stiqma membuat mereka tersisih,
namun rangkul dalam usaha bersama
menurunkan prevalensi AIDS
24. REFERENCES
Centers for Disease Control and Prevention. (2018). HIV and Gay and
Bisexual Men OF THE 40,324 HIV DIAGNOSES IN THE US AND 6
DEPENDENT AREAS IN 2016:* 26,844 (67%) WERE AMONG GAY AND
BISEXUAL MEN, 844(September). Retrieved from www.cdc.gov/hiv
Gangamma, R., Slesnick, N., Toviessi, P., & Serovich, J. (2008).
Comparison of HIV risks among gay, lesbian, bisexual and heterosexual
homeless youth. Journal of Youth and Adolescence, 37(4), 456–464.
http://doi.org/10.1007/s10964-007-9171-9
Kabongo Joe, K., Emery, K., Erick, M., Kayembe, M., Junior, T. S.,
Kabongo, N., & Stanis, W. N. (2018). Homosexuality and HIV/AIDS, Case of
the HIV Excellency Center, Lubumbashi University, DR Congo. Journal of HIV
& Retro Virus, 4(3), 1–5. http://doi.org/10.21767/2471-9676.100048
UNAIDS. (2014). The GAP report 2014: Gay men and Other Men Who
Have Sex With Men. Dementia, 1–14. Retrieved from
http://www.unaids.org/en/resources/documents/2014/Gaymenandother
menwhohavesexwithmen