Makalah ini membahas tentang perkembangan teknologi microservice. Microservice adalah metode pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada pembuatan modul fungsi tunggal. Microservice memiliki karakteristik seperti proses routing sederhana, mengurangi risiko kegagalan, dan dapat berjalan sendiri. Kelebihan microservice antara lain mudah di-scale, aman, dan mudah diadaptasi. Sedangkan kekurangannya meliputi pengujian yang rumit dan membut
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
Tugas Makalah Microservice Pert.2 036.pdf
1. TUGAS MICRO SERVICE PROGRAMMING
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MICRO SERVICE
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Micro Service Programming
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Khusaeri Andesa, M.Kom
Oleh :
Bintang Athala noval
(1910031802036)
Program Studi Teknik Informatika
STMIK-AMIK Riau
2022
2. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan Makalah ini dengan baik.
Dalam kata pengantar ini juga, penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah ini tidak lepas
dari banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik motivasi maupun materi.
Maka bersama ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Khusaeri Andesa, M.Kom
Tentunya dalam makalah ini pasti akan ada banyak hal yang kurang sempurna, maka dari itu
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna koreksi di masa yang akan datang.
Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Pekanbaru, 11 Maret 2022
Hormat saya,
Penulis.
3. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR… ................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah…........................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian… ............................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian… ..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Microservice .......................................................................................................................4
B. Karakteristik Microservice..................................................................................................5
C. Kelebihan Microservice...................................................................................................... 6
D. Kekurangan Microservice................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan… .....................................................................................................................7
B. Saran… ...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA… .................................................................................................................8
4. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dibidang teknologi informasi terjadi sangat cepat. Begitu pula
perkembangan teknik dan alat bantu untuk melakukan pengembangan aplikasi.
Bahasa pemrograman baru muncul dengan cepat, framework terbaru muncul
setiap saat, paradigma pemrograman berganti-ganti, serta aneka macam buzzword
terkini tampil diinternet.
Portal Akademi salah satu aplikasi yang sangat dibutuhkan oleh semua
instansi yang bergerak dibidang pendidikan saat ini. Banyak aplikasi sistem
informasi akademik ini berbasis web. Secara tradisional, aplikasi web yang
dibangun dengan menggunakan pendekatan monolitik dimana seluruh aplikasi
dibangun, dirancang, dikerahkan dan dipelihara didalam satu unit. Ketika bekerja
dengan aplikasi monolitik berbagai masalah dapat timbul dari waktu ke waktu.
Dalam kasus aplikasi web, struktur aplikasi monolitik biasanya terdiri dari
clien-side, servers-side dan database. Arsitektur monolitik ini tentunya punya
kelemahan-kelemahan yang solusinya bisa dialamatkan oleh Microservices.
B. Rumusan Masalah
a. Apa iitu Micro Service?
b. Apa kelebihan dan kekurangan Micro Service?
c. Apa saja karakteristik utama Micro Service?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perkembangan micro service
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintah
dan masyarakat melalui analisa perkembangan micro service dapat digunakan untuk
masyarakat dan keperluan sehari-hari
5. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Microservice
Arsitektur layanan mikro atau microservices adalah metode khusus untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak yang berfokus pada pembuatan modul fungsi
tunggal.
Umumnya, microservices mempunyai antarmuka dan operasi yang terdefinisi dengan
baik. Layanan ini semakin populer karena semakin banyak perusahaan yang bergerak ke
DevOps.
Layanan microservices umumnya memiliki beberapa tumpukan teknologi (teknologi
stack) di dalamnya seperti model database dan manajemen data.
Microservices juga dapat berkomunikasi dengan satu sama lainnya melalui kombinasi
REST API, event streaming, perantara pesan, dan lain sebagainya.
Layanan ini juga umumnya diatur oleh kemampuan bisnis yang terintegrasi dengan
dengan pemisah garis yang sering disebut sebagai konteks terbatas (bounded context).
Microservices terhubung melalui API dan dapat memanfaatkan banyak tool. Solusi yang
sama sudah pernah berkembang di ekosistem RESTful dan layanan web.
Microservices memiliki banyak manfaat untuk tim Agile dan DevOps. Netflix, Twitter,
dan perusahan teknologi lainnya bahkan telah berevolusi dari arsitektur monolitik ke layanan
mikro.
Perbedaan antara layanan mikro dan arsitektur monolitik adalah microservices menyusun
aplikasi tunggal dari banyak layanan yang lebih kecil dan digabungkan secara longgar.
Sedangkan, pendekatan monolitik menyusun aplikasi besar yang digabungkan secara erat.
Tidak seperti layanan mikro, aplikasi monolit dibangun sebagai satu unit otonom.
6. 5
B. Karakteristik Microservices
Microservices mempunyai banyak karakteristik utama, diantaranya:
a. Proses Routing Sederhana
Tujuan utama dari microservices adalah untuk menyederhanakan proses routing
yang ada pada sebuah aplikasi atau sistem.
Di dalam microservices ada beberapa fitur kecil yang tidak perlu melakukan proses
tambahan untuk menyinkronkan dengan fitur-fitur lainnya.
Microservices pun bekerja seperti sistem UNIX klasik: mereka menerima semua
permintaan, memproses, dan menghasilkan respons yang sesuai.
b. Mengurangi Risiko Kegagalan
Microservices juga mempunyai desain yang terbukti dan dirancang untuk mampu
mengatasi semua kegagalan pada sistem dan jaringan.
Meskipun layanan ini umumnya berjalan sendiri, beragam fitur dan fungsi yang ada di
dalam aplikasi ini memang akan saling membackup.
Keberadaan sistem backup ke database inilah yang tentunya akan mengurangi segala
resiko kegagalan dalam layanan arsitektur mikro ini.
c. Dapat Berjalan Sendiri
Melalui microservices, semua fitur yang tersedia di dalamnya bisa berjalan sendiri
tanpa adanya sinkronisasi dengan berbagai fitur-fitur lainnya
Semua fitur yang ada pada layanan microservices umumnya mempunyai tim developer
yang berbeda dari pengembang aplikasi utama.
d. Ditujukan untuk Kebutuhan Bisnis
Layanan microservices umumnya diatur berdasarkan kemampuan dan prioritas
bisnis — tidak seperti pendekatan pengembangan monolitik tradisional
Pada pendekatan monolitik, setiap tim berbeda masing-masing memiliki fokus khusus
seperti UI, database, lapisan teknologi, atau logika sisi server.
Sedangkan, arsitektur layanan mikro menggunakan tim yang mempunyai banyak fungsi
dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
e. Mudah Adaptasi
Layanan microservices ini juga sangat mudah beradaptasi dengan segala keadaan yang
ada
Tentunya ini akan mempermudah akses aplikasi dan membantunya untuk berjalan
maksimal meski ada banyak perubahan keadaan.
7. 6
C. Kelebihan Microservices
Microservices memang umumnya berkisar pada definisi dan karakteristik arsitektur.
Namun, kelebihan sebenarnya dapat lebih dipahami melalui beberapa manfaat berikut ini:
• Scalable => aplikasi arsitektur layanan mikro umumnya mudah untuk di upgrade dan diatur
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
• Aman => microservices juga umumnya sangat aman dan secure karena telah dirancang untuk
mampu mengatasi semua kegagalan yang mungkin terjadi.
• Lebih bebas => arsitektur layanan mikro memberi developer kebebasan untuk
mengembangkan dan menyebarkan layanan secara mandiri.
• Mudah dimengerti => microservices mudah dipahami dan dimodifikasi sehingga membantu
anggota tim baru menjadi produktif dengan cepat.
• Sederhana => ketika perubahan diperlukan di pada bagian tertentu, hanya layanan terkait
yang perlu dimodifikasi => tidak perlu menerapkannya ke seluruh aplikasi.
• Error terisolasi => jika satu layanan mikro gagal, yang lain akan terus bekerja (walaupun satu
area bermasalah dari aplikasi monolit dapat membahayakan seluruh sistem)
D. Kekurangan Microservices
Microservices juga mempunyai beberapa kekurangan, seperti:
• Test yang rumit => karena deployment microservices umumnya tersebar, testing bisa
menjadi sedikit rumit dan membutuhkan banyak langkah.
• Sistem yang sedikit rumit => arsitektur microservices membawa sedikit kompleksitas karena
developer harus mengurangi toleransi error, latensi jaringan, dan lain-lain.
• Perlu banyak automation => microservices juga membutuhkan sistem automation yang
cukup tinggi untuk bisa melakukan deployment.
8. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak kekurangan dan kelebihan microservice dan banyak perkembangan didapat oleh itu,
jadi manfaatkan perkembangan tersebut dan lebih kembangkan lagi agar menjadi lebih baik lagi
B. Saran
Maaf jika penulis salah dalam menyampaikan dan membuat makalah ini dengan tidak benar,
mohon saran dan kritik pembaca agar lebih baik lagi kedepannya