SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGENDALIAN GULMA DENGAN
PERSISTENSI RENDAH PADA PADI


             Kelompok 5
   Martha Christy    150110080209
   Muthia Syafika Haq 150110080083
   Raden Bondan E B 150110080162
   Viktor   Sukarya 150110080167
Pendahuluan
 Gulma merupakan salah satu faktor
  pembatas produksi tanaman padi.
 Gulma menyerap hara dan air lebih
  cepat dibanding tanaman pokok
  (Gupta 1984).
 Pada tanaman padi, biaya
  pengendalian gulma mencapai 50%
  dari biaya total produksi (IRRI 1992).
   Komunitas gulma dipengaruhi oleh
    faktor-faktor yang berkaitan dengan
    kultur teknis.
    ◦ Spesies gulma yang tumbuh bergantung
      pada pengairan,
    ◦ pemupukan,
    ◦ pengolahan tanah, dan
    ◦ cara pengendalian gulma (Noor dan Pane
      2002)
 Di tingkat petani, kehilangan hasil padi
  karena persaingan dengan gulma
  mencapai 10-15%.
 Karena terbatasnya tenaga kerja
  untuk menyiang, dalam
  mengendalikan gulma petani mulai
  beralih dari penyiangan secara
  manual ke pemakaian herbisida (Pane
  et al. 1999).
Pembahasan
 Clomazon, kalium MCPA, dan 2,4 D dimetil
  amina merupakan herbisida dengan
  persistensi rendah.
 Jatmiko et al. (2002), persistensi adalah
  lamanya aktivitas biologi herbisida dalam
  tanah yang merupakan akibat dari
  penyerapan, volatilisasi, pencucian, dan
  degradasi biologi ataupun nonbiologi.
 Umumnya persistensi herbisida di dalam
  tanah lebih pendek daripada insektisida
  bergantung pada struktur dan sifat tanah
  serta kandungan air di dalam tanah.
   Tujuan : mengetahui
    efektivitas pemakaian
    herbisida terhadap
    pertumbuhan gulma
    dan hasil padi.             Golongan
                                 isoksazolidin yaitu
   Herbisida :(kelompok         clomazon,
    herbisida persistensi
    rendah).                    benih padi IR64,
                                 serta pupuk urea,
   Bahan Aktif : golongan       SP-36, dan KCl.
    fenoksi (2,4 D dimetil
    amina dan kalium            Alat : meteran
    MCPA)                        gulung, cangkul,
                                 pengukur kadar air,
                                 timbangan manual
                                 dan elektrik, serta
                                 alat semprot
                                 (knapsack sprayer)
                                 dengan kapasitas 17
Tahapan
Proses
Pesemaian
21HST

Pengolahan               Petak
setelah terbentuk        percobaan 5
petak percobaan          per ulangan

Tanah dibalik 1x
dan diratakan

Penanama            Secara      Jarak tanam
                    tanam         20 x 20
n                   pindah

                                              Padi umur
                                               21 HSS
Perlakuan Pengendalian
Gulma
 (W1) tanpa disiang
 (W2) disiang manual dua kali pada 21
  dan 42 hari setelah tanam (HST)
 (W3) clomazon 2 l/ha pada 3 HST
 (W4) kalium MCPA 1,5 l/ha pada 10
  HST
 (W5) 2,4 D dimetil amina 1 l/ha pada
  14 HST.
Penentuan
Dosis
   Contoh perlakuan W3         clomazon 2 l/ha.


        Ukuran plot            5 m x 6 m = 30 m2


         Luas 1 ha                10.000 m2


         Produk 2 l                2.000 ml

 Dosis herbisida tiap petak:
                                  6 ml/petak
    (30/10.000) x 2.000
Cara Penghitungan dan
                              Waktu Pengamatan
Penyemprotan
   Bila dosis rekomendasi       Untuk tanaman dan
    herbisida clomazon            jumlah anakan dilakukan
    adalah 2 ml/l air, maka       pada 30 dan 60 HST.
    kebutuhan air untuk           Setiap petak diamati 10
    dosis 6 ml adalah 3 l         rumpun tanaman contoh.
    (berlaku untuk semua
    perlakuan).
   Penyemprotan dilakukan
    sesuai perlakuan pada
    saat cuaca cerah serta
    tidak melawan arah
    angin.
Skema Kotak Pengambilan
Sampel
Tahapan Pengambilan sampel

                Contoh gulma dibawa ke
                   tempat teduh dan
                        tertutup

                 Klasifikasikan gulma
                 berdasarkan jenisnya

                 Setiap spesies gulma
                   dibungkus dengan
                 kertas dan diberi label


                Dikeringkan dalam oven
                        24 jam


                 Ditimbang dan diukur
                      bobot kering
Hasil Pengamatan
 Gulma dominan
  semua percobaan
  adalah M. crenata,
  terutama sebelum
  tanaman padi         Marselia crenata
  berumur 30 HST.
 E. crusgalli
  merupakan gulma
  dominan pada
  umur 60 HST
                        Echinochloa
                         crusgalli
Paspalum distichum   Learsia hexandra




   Gulma lainnya yang ada
Pertumbuhan Tanaman Padi
 Tinggi tanaman dan jumlah anakan
  tanaman padi antara perlakuan satu
  dengan lainnya tidak berbeda jauh,
  baik pada umur 30 HST maupun 60
  HST (Tabel 1).
 Penggunaan herbisida persistensi
  rendah tidak mempengaruhi
  pertumbuhan tanaman terutama pada
  fase vegetatif.
Tabel 1. Tinggi tanaman dan jumlah anakan tiap rumpun padi varietas IR64 pada
umur 30 dan 60 HST pada berbagai perlakuan pengendalian gulma, Kecamatan Gabus,
                                   Pati MK 200

                      Tinggi tanaman (cm)         Jumlah anakan tiap rumpun
  Perlakuan
                    30 HST          60 HST          30 HST          60 HST
  W1 (tanpa
                     87,08          60,54             15              14
   disiang)
 W2 (disiang
                     82,38          56,67             15              15
   dua kali)
W3 (clomazon
 2 l/ha pada 3       86,58          59,58             16              17
     HST)
W4 (MCPA 1,5
 l/ha pada 10        86,17          58,63             16              15
     HST)
 W5 (2,4 D 1
 l/ha pada 14        81,79          57,25             16              15
     HST)
*HST = hari setelah tanam
Tabel 2. Komponen hasil dan hasil padi varietas IR64 pada
    berbagai perlakuan pengendalian gulma dengan herbisida,
                Kecamatan Gabus, Pati, MK 2001
                                  Bobot gabah
                   Gabah isi
   Perlakuan                     1000 butir KA        Hasil t/Ha
                      (%)
                                    14 % (g)
   W1 (tanpa
                     78,7              23,4             4,50
    disiang)
 W2 (disiang
                     72,7              23,3             6,35
    dua kali)
W3 (clomazon
2 l/ha pada 3        76,4              24,2             5,30
     HST)
W4 (MCPA 1,5
 l/ha pada 10        75,4              24,5             5,64
     HST)
 W5 (2,4 D 1
 l/ha pada 14        69,4              24,5             4,84
     HST)
Hasil
Padi
 Perbedaan hasil yang tidak terlalu
  mencolok antara (W3, W4, dan W5)
  dengan (W2) menunjukkan bahwa
  pengendalian gulma menggunakan
  tiga jenis herbisida ini mampu
  menggantikan pengendalian gulma
  dengan cara disiang dua kali.
 Herbisida kalium MCPA yang
  disemprotkan pada umur 10 HST
  sangat efektif.
Kesimpulan
 Gulma yang dominan pada umur 30
  HST yaitu M. crenata, P. distichum,
  dan F. milliacea.
 Pada 60 HST, jenis gulma yang
  dominan adalah E. crusgali, E.
  glabrescens, dan M. crenata.
 Pengendalian gulma dengan herbisida
  persistensi rendah menghasilkan
  gabah kering bersih tidak berbeda
  jauh dengan perlakuan disiang dua
  kali.
Terimakasih atas perhatiannya
wassalammualaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
kelompok 5
agroteknologi F
berkenan download
http://filekom.com/d271kxjy6o8
n.html

More Related Content

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
 

Recently uploaded

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

Presentasi no 5 3_pengendalian gulma dengan persistensi rendah pada padi

  • 1. PENGENDALIAN GULMA DENGAN PERSISTENSI RENDAH PADA PADI Kelompok 5 Martha Christy 150110080209 Muthia Syafika Haq 150110080083 Raden Bondan E B 150110080162 Viktor Sukarya 150110080167
  • 2. Pendahuluan  Gulma merupakan salah satu faktor pembatas produksi tanaman padi.  Gulma menyerap hara dan air lebih cepat dibanding tanaman pokok (Gupta 1984).  Pada tanaman padi, biaya pengendalian gulma mencapai 50% dari biaya total produksi (IRRI 1992).
  • 3. Komunitas gulma dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan kultur teknis. ◦ Spesies gulma yang tumbuh bergantung pada pengairan, ◦ pemupukan, ◦ pengolahan tanah, dan ◦ cara pengendalian gulma (Noor dan Pane 2002)
  • 4.  Di tingkat petani, kehilangan hasil padi karena persaingan dengan gulma mencapai 10-15%.  Karena terbatasnya tenaga kerja untuk menyiang, dalam mengendalikan gulma petani mulai beralih dari penyiangan secara manual ke pemakaian herbisida (Pane et al. 1999).
  • 5. Pembahasan  Clomazon, kalium MCPA, dan 2,4 D dimetil amina merupakan herbisida dengan persistensi rendah.  Jatmiko et al. (2002), persistensi adalah lamanya aktivitas biologi herbisida dalam tanah yang merupakan akibat dari penyerapan, volatilisasi, pencucian, dan degradasi biologi ataupun nonbiologi.  Umumnya persistensi herbisida di dalam tanah lebih pendek daripada insektisida bergantung pada struktur dan sifat tanah serta kandungan air di dalam tanah.
  • 6. Tujuan : mengetahui efektivitas pemakaian herbisida terhadap pertumbuhan gulma dan hasil padi.  Golongan isoksazolidin yaitu  Herbisida :(kelompok clomazon, herbisida persistensi rendah).  benih padi IR64, serta pupuk urea,  Bahan Aktif : golongan SP-36, dan KCl. fenoksi (2,4 D dimetil amina dan kalium  Alat : meteran MCPA) gulung, cangkul, pengukur kadar air, timbangan manual dan elektrik, serta alat semprot (knapsack sprayer) dengan kapasitas 17
  • 7. Tahapan Proses Pesemaian 21HST Pengolahan Petak setelah terbentuk percobaan 5 petak percobaan per ulangan Tanah dibalik 1x dan diratakan Penanama Secara Jarak tanam tanam 20 x 20 n pindah Padi umur 21 HSS
  • 8. Perlakuan Pengendalian Gulma  (W1) tanpa disiang  (W2) disiang manual dua kali pada 21 dan 42 hari setelah tanam (HST)  (W3) clomazon 2 l/ha pada 3 HST  (W4) kalium MCPA 1,5 l/ha pada 10 HST  (W5) 2,4 D dimetil amina 1 l/ha pada 14 HST.
  • 9. Penentuan Dosis Contoh perlakuan W3 clomazon 2 l/ha. Ukuran plot 5 m x 6 m = 30 m2 Luas 1 ha 10.000 m2 Produk 2 l 2.000 ml Dosis herbisida tiap petak: 6 ml/petak (30/10.000) x 2.000
  • 10. Cara Penghitungan dan Waktu Pengamatan Penyemprotan  Bila dosis rekomendasi  Untuk tanaman dan herbisida clomazon jumlah anakan dilakukan adalah 2 ml/l air, maka pada 30 dan 60 HST. kebutuhan air untuk  Setiap petak diamati 10 dosis 6 ml adalah 3 l rumpun tanaman contoh. (berlaku untuk semua perlakuan).  Penyemprotan dilakukan sesuai perlakuan pada saat cuaca cerah serta tidak melawan arah angin.
  • 12. Tahapan Pengambilan sampel Contoh gulma dibawa ke tempat teduh dan tertutup Klasifikasikan gulma berdasarkan jenisnya Setiap spesies gulma dibungkus dengan kertas dan diberi label Dikeringkan dalam oven 24 jam Ditimbang dan diukur bobot kering
  • 13. Hasil Pengamatan  Gulma dominan semua percobaan adalah M. crenata, terutama sebelum tanaman padi Marselia crenata berumur 30 HST.  E. crusgalli merupakan gulma dominan pada umur 60 HST Echinochloa crusgalli
  • 14. Paspalum distichum Learsia hexandra Gulma lainnya yang ada
  • 15. Pertumbuhan Tanaman Padi  Tinggi tanaman dan jumlah anakan tanaman padi antara perlakuan satu dengan lainnya tidak berbeda jauh, baik pada umur 30 HST maupun 60 HST (Tabel 1).  Penggunaan herbisida persistensi rendah tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman terutama pada fase vegetatif.
  • 16. Tabel 1. Tinggi tanaman dan jumlah anakan tiap rumpun padi varietas IR64 pada umur 30 dan 60 HST pada berbagai perlakuan pengendalian gulma, Kecamatan Gabus, Pati MK 200 Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan tiap rumpun Perlakuan 30 HST 60 HST 30 HST 60 HST W1 (tanpa 87,08 60,54 15 14 disiang) W2 (disiang 82,38 56,67 15 15 dua kali) W3 (clomazon 2 l/ha pada 3 86,58 59,58 16 17 HST) W4 (MCPA 1,5 l/ha pada 10 86,17 58,63 16 15 HST) W5 (2,4 D 1 l/ha pada 14 81,79 57,25 16 15 HST) *HST = hari setelah tanam
  • 17. Tabel 2. Komponen hasil dan hasil padi varietas IR64 pada berbagai perlakuan pengendalian gulma dengan herbisida, Kecamatan Gabus, Pati, MK 2001 Bobot gabah Gabah isi Perlakuan 1000 butir KA Hasil t/Ha (%) 14 % (g) W1 (tanpa 78,7 23,4 4,50 disiang) W2 (disiang 72,7 23,3 6,35 dua kali) W3 (clomazon 2 l/ha pada 3 76,4 24,2 5,30 HST) W4 (MCPA 1,5 l/ha pada 10 75,4 24,5 5,64 HST) W5 (2,4 D 1 l/ha pada 14 69,4 24,5 4,84 HST)
  • 18. Hasil Padi  Perbedaan hasil yang tidak terlalu mencolok antara (W3, W4, dan W5) dengan (W2) menunjukkan bahwa pengendalian gulma menggunakan tiga jenis herbisida ini mampu menggantikan pengendalian gulma dengan cara disiang dua kali.  Herbisida kalium MCPA yang disemprotkan pada umur 10 HST sangat efektif.
  • 19. Kesimpulan  Gulma yang dominan pada umur 30 HST yaitu M. crenata, P. distichum, dan F. milliacea.  Pada 60 HST, jenis gulma yang dominan adalah E. crusgali, E. glabrescens, dan M. crenata.  Pengendalian gulma dengan herbisida persistensi rendah menghasilkan gabah kering bersih tidak berbeda jauh dengan perlakuan disiang dua kali.
  • 20. Terimakasih atas perhatiannya wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kelompok 5 agroteknologi F berkenan download http://filekom.com/d271kxjy6o8 n.html