Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan air minum, makanan, dan sampah rumah tangga. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) air minum dan makanan perlu diolah dengan baik untuk mencegah penyakit, (2) sampah perlu dikelola dengan memisahkan organik dan non-organik, (3) survei menunjukkan peningkatan pengelolaan air minum, makanan dan sampah rumah tangga di Jawa Timur.

2. PENGOLAHAN AIR MINUM DAN MAKANAN DALAM RUMAH TANGGA
• Air Minum Merupakan Salah Satu Kebutuhan Setiap Manusia. Manusia
Membutuhkan Air Minum Sebanyak Kurang Lebih 2 Liter Per Hari Dan
150 Liter Untuk Aktivitasnya. Air Merupakan Salah Satu Zat Vital Yang
Hampir Semua Makhluk Hidup Di Bumi. Air Dalam Bumi Bertindak
Sebagai Pelarut Universal Yang Memiliki Ada Di Alam. Air Dapat
Melarutkan Beberapa Mineral Dalam Tanah Hingga Mikrooganisme. Air
Disetiap Daerah Juga Bersifat Berbeda-berbeda Dikarenakan
Lingkunganya. Oleh Karena Itu Pengolahan Air Minum Diperlukan Agar
Tidak Berbahaya. Air Yang Mengandung Zat Polutan Logam Berat Dan
Mikroorganisme Yang Toxic Dapat Menyebabkan Penyakit Apabila
Dikonsumsi

3. • PRINSIP DALAM PENGOLAHAN MAKANAN YAITU
DIMULAI DARI PEMILIHAN BAHAN MAKANAN,
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN, PENGLOLAAN
MAKANAN, PENYIMPANAN MAKANAN MATANG,
PENGANGKUTAN MAKANAN DAN PENYAJIAN MAKANAN.
PRINSIP TERSEBUT PERLU DILAKUKAN DENGAN BAIK
AGAR TIDAK MENIMBULKAN PENYAKIT BAGI YANG
AKAN MENGKONSUMSI MAKANAN TERSEBUT.

4. TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN
• MEREBUS (BOILING)
• MEREBUS DENGAN MENUTUP BAHAN PANGAN (POACHING)
• MEREBUS DENGAN SEDIKIT CAIRAN (BRAISING)
• MENYETUP/MENGGULAI (STEWING)
• MENGUKUS (STEAMING)
• MENDIDIHKAN (SIMMERING)
• MENGETIM.

5. TINGKAT KEBERHASILAN PILAR KE 3
MENURUT DATA SENSUS YANG TELAH DILAKUKAN OLEH NEGARA INDONESIA TEBARU
KHUSUSNYA PROVINSI JAWA TIMUR DALAM WEBSITE MONEV.STBM.KEMKES.GO.ID.
PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN RUMAH TANGGA TERJADI KENAIKAN 1,63 %. HASIL
SENSUS TERSEBUT MASIH BELUM LENGKAP DAN BERPOTENSI LEBIH DARI 1,63%. TERDAPAT 35
DARI 38 KOTA DI JAWA TIMUR YANG MASIH BELUM DILAKUKAN PEMROSESAN DATA. BAHKAN
KOTA BESAR SEPERTI SURABAYA, MOJOKERTO, GRESIK DAN SIDOARJO MASIH BELUM
DILAKUKAN PEMROSESAN DATA. TERDAPAT 3 KOTA YANG SUDAH DILAKUKAN PEMROSESAN
DATA YAITU KABUPATEN MAGETAN DENGAN KEMAJUAN ASKES SEBESAR 57,31%

7. ENAM KABUPATEN DI JAWA TIMUR TANDA TANGAN
PKS BANTUAN PROGRAM AIR MINUM
• PENGELOLA PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS)
PROVINSI JAWA TIMUR MELAKUKAN PENANDATANGAN PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) DENGAN DESA
PENERIMA PROGRAM PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2020. PARA PERWAKILAN KOORDINATOR
KELOMPOK KESWADAYAAN MASYARAKAT (KKM) MENDENGARKAN PENJELASAN MENGENAI ISI
PERJANJIAN KERJA SAMA PEMBANGUNAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS
MASYARAKAT (PAMSIMAS) UNTUK ENAM KABUPATEN DI PROVINSI JAWA TIMUR. ENAM KABUPATEN ITU
ADALAH KABUPATEN MOJOKERTO, MAGETAN, PASURUAN, JEMBER, PACITAN, DAN BLITAR.

8. PENGAMANAN SAMPAH RUMAH TANGGA
SAMPAH ATAU LIMBAH MERUPAKAN
PRODUK SISA ATAU HASIL YANG
DITIMBULKAN DARI PROSES AKTIVITAS
RUMAH TANGGA. SAMPAH YANG BIASA
DITIMBULKAN DALAM RUMAH TANGGA
DIBAGAI MENJADI 3 JENIS YAITU SAMPAH
ORGANIC, ANORGANIK DAN SAMPAH B3.

9. BEBERAPA CARA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
RUMAH TANGGA YAITU
• SAMPAH ORGANIK DIBUAT KOMPOS
• SAMPAH DIKUBUR DALAM LUBANG
• SAMPAH DIJUAL

10. TINGKAT KEEBRHASIL PILAR KE-4
• MENURUT DATA SENSUS YANG TELAH DILAKUKAN OLEH NEGARA INDONESIA TEBARU KHUSUNYA
PROVINSI JAWA TIMUR DALAM WEBSITE MONEV.STBM.KEMKES.GO.ID. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH
TANGGA TERJADI KENAIKAN 1,37 %. HASIL SENSUS TERSEBUT MASIH BELUM LENGKAP DAN BERPOTENSI
LEBIH DARI 1,37%. TERDAPAT 36 DARI 38 KOTA DI JAWA TIMUR YANG MASIH BELUM DILAKUKAN
PEMROSESAN DATA. BAHKAN KOTA BESAR SEPERTI SURABAYA, MOJOKERTO, GRESIK DAN SIDOARJO
MASIH BELUM DILAKUKAN PEMORESAN DATA. TERDAPAT 2 KOTA YANG SUDAH DILAKUKAN PEMROSESAN
DATA YAITU KABUPATEN MAGETAN DENGAN KEMAJUAN ASKES SEBESAR 49,27%. PADA KOTA PASURUAN
SUDAH DILAKUKAN PEMROSESAN DATA TETAPI BELUM LENGKAP DENGAN KENAIKAN KEMAJUAN AKSES
SEBSAR 0,08%.

12. KOTA SURABAYA SALAH SATU CONTOH KOTA YANG MASYARAKATNYA BERHASIL MENGELOLA SAMPAH, SEHINGGA MENJADI
ROLE MODEL NEGARA-NEGARA DI ASIA PASIFIK. SURABAYA MENJADI TUAN RUMAH FORUM REGIONAL 3R ATAU THE 5TH
REGIONAL 3R FORUM IN ASIA & THE PACIFIC BERTEMA MULTILAYER PARTNERSHIP & COALITIONS AS THE BASIC FOR 3R’S
PROMOTION IN ASIA & THE PACIFIC, YANG DIGELAR DI HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA. MERUPAKAN SALAH SATU CONTOH
KOTA YANG BERHASIL MENGELOLA SAMPAH. INDIKATOR SUKSES DALAM HAL PENGELOLAAN SAMPAH BERUPA ADANYA BANK
SAMPAH SERTA RUMAH KOMPOS, SEHINGGA SAMPAH TIDAK LAGI MENJADI BARANG YANG TIDAK BERGUNA, MELAINKAN
JUSTRU BERNILAI UANG. SEMENTARA ITU WALIKOTA SURABAYA TRI RISMAHARINI MENGUNGKAPKAN, DIPERLUKAN
ANGGARAN YANG CUKUP BESAR SEKITAR 50% UNTUK BIAYA ANGKUT SAMPAH KE TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA), YANG
ITU DAPAT DITEKAN BILA SAMPAH DAPAT DITEKAN MULAI DARI SUMBERNYA.KUNCI SUKSES KEBERHASILAN PENGOLAHAN
SAMPAH LANJUT RISMA JUGA TERLETAK PADA PERAN SERTA AKTIF MASYARAKAT BESERTA SELURUH ELEMEN YANG ADA.
KETERLIBATAN SEMUA PIHAK DALAM UPAYA MENGURANGI SAMPAH, MENJADIKAN PROGRAM 3 R DAPAT BERJALAN DENGAN
BAIK.