Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan nilai tambah produk pangan melalui teknologi pengemasan. Ia menjelaskan jenis-jenis proses pengemasan makanan konvensional dan modern serta fungsi utama dari kemasan yaitu sebagai pelindung, estetika, edukasi, dan promosi. Dokumen tersebut juga memberikan contoh inovasi pengemasan produk masakan tradisional Indonesia dalam kaleng.
1. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Indonesian Institute of Sciences
http://lipi.go.id
Pengembangan Nilai Tambah Olahan
Pangan dengan Teknologi Pengemasan
Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan –
Badan Riset Dan Inovasi Nasional
Kelompok Penelitian
Teknologi Pengemasan Makanan
Aldicky Faizal Amri
3. Kelompok Penelitian
Teknologi Pengemasan Makanan
ProsesThermal
Konvensional
Hot fill - Pasteurisasi
Retort
Aseptik
UHT (Ultra High
Temperature) – Aseptik
H2O2/Steam
ProsesThermal Modern
Microwave AssistedThermal
Sterilization (MATS)
Ohmic Heating
Non-thermal Modern
Modified Atmosphere Packaging
(MAP)
High-Pressure Pasteurization (HPP)
Gamma Irradiation
FNB dalam
Kemasan
Sumber : PT. Finson, 2019
“Pengemasan”
Sistem yang terkoordinasi untuk
menyiapkan bahan/barang
menjadi siap didistribusikan,
ditransportasikan, disimpan,
dijual, dan dikonsumsi (Sucipta,
dkk. 2017)
Pelindung
Estetika
Edukasi
Promosi
Fungsi Pengemasan
Kategori Proses Pengemasan Makanan dan Minuman dalam
Kemasan
4. Peran dan fungsi
Proses Produksi
Aktivitas Penambahan Nilai (Added Value Activities)
Bahan Baku Hasil Pertanian Produk Akhir Terkemas
Mempertahankan bahan
dalam kondisi higienis dan
bersih
Mempertahankan gizi produk
yang terkemas
Media Informasi dan Promosi
Melindungi bahan pangan segar maupun bahan pangan olahan dari
penyebab kerusakan baik fisik, kimia dan mekanis
Sumber : Sucipta, dkk. 2017
5. Kelompok Penelitian
Teknologi Pengemasan Makanan
Pelindung
Estetika
Edukasi
Promosi
Fungsi Pengemasan
Added
Value
Activities
Proses Produksi
Bahan Baku Hasil Pertanian Produk Akhir Terkemas
1
Time
2
Temperature
3
Sanitation
Parameter yang harus diperhatikan oleh para pengolah
7. Jenis – jenis kemasan
• Sekali pakai (Disposable) = plastik untuk es permen, daun, karton dus, kaleng
• Dipakai berulangkali (Multitrip) = botol minuman, botol kecap, botol sirup
• Digunakan kembali (Semi-disposable) = kaleng biskuit
Pemakaian
• Primer = kaleng, plastik, kertas, sachet
• Sekunder = kardus, karton
Kontak
Produk
• Fleksibel = plastik, kertas, dan foil
• Kaku = botol kaca, kaleng, kayu
• Semi = botol plastik, kertas (tetrapak)
Sifat Kemasan
• Kemasan hermetis = kaleng dan botol kaca yang ditutup secara hermetis
• Kemasan tahan cahaya = logam, kertas, dan foil
• Kemasan tahan suhu tinggi = logam, kaca, kaleng
Perlindungan
Lingkungan
Sumber : Julianti dan Nurminah. 2006
8. Penutupan
Sterilisasi
121oC - 15’
pendinginan
40oC - 20’
Karantina
14 hari
Produk kaleng
Exhausting
Proses Pengemasan Makanan Tradisional
Dalam Kemasan Kaleng
Sayuran
pemotongan
Blanching
90oC - 1’
Daging
segar
Pembuatan
kaldu
Bumbu
Kuah
daging
pemotongan
Pengisian I
penimbangan
Pengisian II
a
a
9. INOVASI PRODUK MASAKAN TRADISIONAL YANG DIKEMAS
DENGAN MENGGUNAKAN KALENG
25
50
75
100
Value
Added
(Nurhikmat, dkk. 2015 - 2021)
10. Tantangan
Aktivitas Penambahan Nilai (Added Value Activities)
Pengemasan adalah hanya salah satu bagian dari suatu sistem
penambahan nilai yang kompleks pada produk hasil “pertanian”
Mempertahankan
bahan dalam kondisi
higienis dan bersih
Mempertahankan gizi
produk yang terkemas
Media Informasi dan
Promosi
Fungsi Pengemasan
UMKM
Kearifan
Lokal