SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Ratih Dani Killy Suci
215030901111013
Mata Kuliah
Pengantar Studi Organisasi
Inovasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak boleh diabaikan oleh organisasi, apabila organisasi itu ingin ada, (exist),
bahkan untuk menciptakan organisasi yang dapat berkembang secara berkesinambungan dari waktu kewaktu.
Innovasi organisasi adalah merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan oleh pihak manajemen guna
mengantisipasi atas terjadinya dinamika lingkungan, baik itu lingkungan global, lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal agar eksistensi organisasi dapat bertahan bahkan dapat mencapai kemajuan sebagaimana yang
diharapkan.
Innovasi organisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan secara berkesinambungan yang menurut Morris
(2006) diistilahkan sebagai permanent Innovation. Tindakan inovatif dalam organisasi harus tetap dilakukan oleh
organisasi dalam kondisi apapun, dengan tujuan untuk memberikan kepuasan bagi semua anggota organisasi
manupun bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) yang berhubungan dengan organisasi itu.
Organization stakeholders menurut Daft (2013) adalah beberapa kelompok atau pihak baik yang terdapat di dalam
dalam omaupun yang berada di luar organisasi, yang memiliki harapan maupun kepentingan langsung dengan kinerja
organisasi. Daft (2013) menyusun rincian tentang pihak-pihak yang disebut sebagai organization stakeholders, yang
sangat berkepentingan dengan keberhasilan innovasi organisasi itu, diantaranya adalah (1) Pemilik dan pemegang
saham (2) Pengusaha (3) Pelanggan (4) Kreditur (5) Pemerintah (6) Serikat Pekerja (7) Masyarakat (8) Manajemen (9)
Pemasok.
Wood et al (1998) menjelaskan bahwa, Innovasi/pembaharuan organisasi itu secara garis besar selalu
mengandung 2 aspek yakni :
1. Aspek Produk, “Inovasi produk adalah inovasi yang menghasilkan penciptaan barang atau jasa yang baru atau
lebih baik”
2. Aspek Proses, proses pembaharuan/innovasi adalah merupakan suatu pembaharuan yang dapat
menghasilkan suatu cara atau metode baru yang lebih baik yang dapat digunakan dalam melakukan atau
menyelesaikan suatu pekerjaan
Morris (2006) mengatakan bahwa innovasi organisasi sebagai innovasi yang permanen secara ideal harus selalu
mengandung 4 konsep utama yang terdiri dari;
1. Berbagai Tipe atau bentuk-bentuk innovasi yang meliputi; innovasi inkremental, terobosan teknologi baru,
innovasi model bisnis, tindakan tindakan baru yang penuh resiko.
2. Metodologi Innovasi, yakni suatu pengetahuan atau cara yang harus dipahami secara seksama dan
kemampuan yang tinggi tentang bagaimana Innovasi itu harus dilaksanakan oleh semua anggota organisasi.
3. Metode penerapan praktis pelaksanaan innovasi, yang hanya bisa diterapkan secara gemilang apabila
dilakukan melalui 5 (lima) tahapan yang terdiri dari; pencetusan ide-ide baru, penetapan target,
pengembangan innovasi, perluasan jaringan pasar dan normalisasi.
4. strategi innovasi dalam kontek yang luas, yang dapat menyentuk keseluruh aspek yang dibutuhkan oleh
organisasi. Tindakan ini menurut Morris (2006) terdiri dari beberapa strategi yang terdiri dari; atas-bawah
(top-down), bawah-atas (bottom-up), luar-dalam (outside-in), rekan-rekan (peer to peer).
Menurut Morris (Dey, 2013) dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori utama
yang Ia istilahkan sebagai; growth seeking process dan growth relizing
process.
a) Proses mencari pertumbuhan (growth seeking process), yakni seluruh
proses dari beberapa langkah yang diposisikan sebagai pedoman
strategis dalam mengambil kesempatan “tertentu” dan penetapan
cara yang terbaik diantara beberapa cara yang ada. Tujuannya
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan melalui penerapan
berbagai sumber daya dan segala kemampunan yang dimiliki oleh
organisasi.
b) Proses merealisasikan pertumbuhan (growth realizing process), yaitu
suatu proses dalam mewujudkan pertumbuhan yang meliputi
berbagai langkah yang dapat digunakan untuk mendapatkan
kesempatan terbaik dalam memasarkan produk dari tindakan
pembaharuan. Tujuannya menciptakan produk baru, baik yang
berupa barang maupun jasa yang memiliki kualitas lebih baik
dibandingkan dengan produk sebelumnya sehingga dapat
memenangkan persaingan pasar, dibandingkan dengan organisasi
lain yang menjadi rival/pesaingnya.
Keterkaitan antara proses mencari pertumbuhan dengan proses
merealisasikan pertumbuhan tersebut oleh Dey (2013) diilustrasikan
melalui diagram di bawah ini;
Berkembang  Luncurkan  Pelajari
Berbeda dengan pandangan Dey, menurut Wood et al (1998) mengatakan bahwa secara garis besar terjadinya proses innovasi dalam suatu organisasi
selalu melewati empat tahapan aktivitas yang terdiri dari empat langkah, meliputi;
1. Penciptaan ide  produk atau proses baru, ide muncul dari kreativitas spontan, kecerdikan, dan pemrosesan informasi”.
2. Eksperimen awal  ide-ide baru pertama-tama diperiksa dalam konsep untuk menetapkan nilai potensial dan penerapannya”
3. Penentuan kelayakan  studi formal untuk menentukan kelayakan mengadaptasi produk atau proses baru, termasuk biaya dan manfaat.
4. Aplikasi akhir  produk atau jasa baru diproduksi dan dipasarkan, atau proses baru diterapkan sepenuhnya aplikasi akhir
Gambar tersebut, menunjukkan bahwa terjadinya pembaharuan
dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh sensitivitas dari sisi
internal sebuah organisasi, yang diakibatkan oleh adanya perubahan
lingkungan yang ada disekitar organisasi (lingkungan internal atau
lingkungan eksternal). Organisasi yang sensitifitasnya rendah
pembaharuan organisasinya pun menjadi rendah, dan apabila
sensitivitasnya tinggi maka pembaharuannya akan menajdi tinggi
pula, karena sensitivitas inilah yang dapat memupuk terhadap
munculnya idea creation, initial experimentation, feasibility
determination dan final application, bagi semua anggota organisasi.
Dengan demikian inti pokok dari sebuah proses pembaharuan
organisasi itu terletak pada adanya ide-ide kreatif yang dapat
menghasilkan produk baru dan proses baru yang dapat
mendatangkan keuntungan nyata bagi organisasi bisnis maupun
terjadinya perluasan pasar.
Adapun proses kerja dari ke 4 (empat) tahapan pembaharuan tersebut oleh John R. Schermerhorn
1. Strategi organisasi dan budaya mendukung proses inovasi. Tanpa
didukung oleh adanya dua fator tersebut secara positif dan
progresif, pengembangan organisasi akan sangat sulit untuk
dilakukan di dalam menghadapi lingkungan yang sedang berubah.
2. Struktur organisasi mendukung proses inovasi. Tanpa adanya
dukungan yang cukup dari struktur organisasi, maka mustahil
proses pembaharuan dalam organisasi dapat dilakukan secara
optimal, efisien dan efektif.
3. Organisasi memiliki staf untuk mendukung proses inovasi. Tanpa
adanya dukungan yang maksimal dari para staff yang ada dalam
organisasi, pembaharuan tidak mungkin dapat dilaksanakan
dengan baik oleh semua pihak yang ada dalam organisasi.
4. Manajemen puncak organisasi untuk mendukung proses inovasi.
Sekuat dan sebaik apapun kemampuan anggota tanpa
mendapatkan dukungan yang memadai dari pihak pimpinan
tertinggi, maka proses pembaharuan dalam organisasi tidak
mungkin dapat dilaksanakan.
1
Menciptakan kebutuhan akan
ide-ide baru
2
Menjelajahi pasar untuk
mencari solusi
3
Menggelar orang-orang yang
terampil untuk memberikan
solusi inovatif
.
Kemampuan dalam memunculkan atau
menghasilkan kreativitas untuk
menemukan ide-ide atau pemikiran
baru yang dibutuhkan oleh organisasi
dalam rangka untuk mencapai tujuan
organisasi.
Kemampuan dalam menemukan solusi
yang tepat dan akurat, yang
dapatdigunakan untuk menangkap
kesempatan yang ada, sehingga
keberdaanorganisasi semakin eksis dan
dikenal serta dipercaya secara meluas
dikalangan masyarakat.
Kemampuan dalam meningkatkan
keahlian anggota organisasi melalui
solusi inovatif yang ditemukan, yang
dapat dimanfaatkan secara optimal
oleh organisasi
Isolasi Manajemen Puncak. Apabila kita menjumpai situasi seperti ini, maka mustahil dapat
melakukan pembaharuan organisasi secara cepat dan tepat karena pihak pucuk pimpinan tidak
memberikan dukungan pada program ini dan bahkan cenderung untuk melakukan penolakan.
Intoleransi terhadap perbedaan. Apabila sebagian besar ‘orang’, terutama pihak pimpinan yang ada
dalam organisasi itu cenderung tidak memberikan toleransi terhadap perbedaan pendapat, maka
usulan dan upaya pembaharuan akan berjalan alot, bahkan gagal sama sekali karena sebagian besar
anggota organisasi cenderung tidak mentolerir terjadinya perubahan organisasi.
Kepentingan pribadi. Terdapat kepentingan individu atau kelompok yang sangat kuat tanpa
memperhatikan kepentingan organisasi secara keseluruhan, dimana mereka merasa bahwa dirinya
atau pihaknyalah yang paling mengusai berbagai permasalahan organisasi.
Cakrawala waktu singkat. Terdapat sikap lebih mementingkan tujuan organisasi yang bersifat
jangka pendek ketimbang jangka menengah dan jangka panjang. Tanpa memperhatikan
kepentingan organisasi dalam jangka menengah dan jangka panjang, mustahil bagi organisasi itu
untuk menawarkan adanya pembaharuan, terutama untuk melakukan perubahan yang terkait
dengan hal-hal yang bersifat strategis.
Pemikiran yang terlalu rasional. Terdapat sikap yang lebih mementingkan sistem kerja rutin dengan
alasan ‘rasionalitas’, dan kurang memperhatikan terhadap pertimbangan yang bersifat strategis
dalam menangkap peluang atau kesempatan yang mestinya bisa diraih oleh organisasi.
Insentif yang buruk. Terdapat sikap yang kurang memberikan perhatian terhadap sistem
penggajian, reward dan insentif bagi pekerja/anggota yang berprestasi, sehingga tidak dapat
menjaga dan membangkitkan work spiritness bagi para anggota organisasinya.
Birokrasi yang berlebihan. Terdapatnya sikap yang terlalu birokratis, menekankan pada peraturan
yang kaku, sikap efisiensi yang berlebihan, yang justru dapat meningkatkan perasaan frustrasi bagi
anggota dan dapat membelenggu kreatifitas anggota organisasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apabila ditelusuri secara cermat terjadinya penolakan tersebut, sebaian besar
disebabkan oleh 2 (dua) aspek dasar.
Aspek pertama, adalah adanya “rasa kekhawatiran/ketakutan” individual yang
berlebihan bahwa innovasi tersebut akan mengancam kedudukan atau kekuasaan
maupun kewenangan yang selama ini telah banyak memberikan keuntungan pribadi bagi
dirinya.
Aspek kedua, adanya ketidaktahuan bahwa situasi dan kondisi organisasi yang ada pada
saat ini sudah kurang bahkan tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi serta tuntutan
lingkungan eksternal organisasi, sehingga kualitas lingkungan internal organisasi harus
dirubah melalui program innovasi organisasi. Selain itu, disebabkan oleh ketidaktahuan
mereka bahwa program innovasi yang dicanangkan oleh organisasi justru akan dapat
memberikan keuntungan yang lebih besar bagi organisasi, yang berdampak pada
peningkatan keuntungan yang bisa diterima oleh masing-masing anggota organisasi.
4. Berikan diseminasi yang cukup dengan menggunakan informasi yang
memadai dan fasilitasi mereka untuk melakukan dialog secara intensif
dalam menyikapi atas dilaksanakannya program innovasi organisasi. (5)
Berikan keyakinan bahwa pelaksanaan program innovasi ini akan
dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang memadai, dan
tidak dilakukan secara mendadak. (6) Berikan kesempatan kepada
mereka untuk menyaksikan “demonstrasi” dari pelaksanaan program
innovasi, sehingga mereka tahu atas kelebihan program ini
dibandingkan dengan keadaan organisasi yang telah berjalan selama
ini. (7) Berikan keyakinan kepada mereka bahwa program innovasi ini
akan dapat meningkatkan kinerja organisasi dan kinerja para anggota
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Apabila berbagai langkah tersebut dapat dilakukan secara sistematis
dan bertahap maka resistensi/keengganan para anggota organisasi
dalam menyikapi atas program innovasi akan bisa dieliminir sampai
pada batas yang paling rendah.
Adapun beberapa langkah kongkrit yang dapat dilakukan oleh
organisasi untuk mengeliminir dan bahkan menghilangkan
resistensi dan keengganan para anggota organisasi terhadap
program innovasi tersebut diantaranya adalah:
1. Berikanlah informasi yang cukup bahwasannya program innovasi
ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang salah, tetapi lebih
ditujukan untuk mencari apa yang tidak benar, untuk diperbaiki
demi kepentingan bersama. (2) Berikan keyakinan bahwa
organisasi akan memberikan fasilitas yang memadai bagi seluruh
anggota organisasi yang inging meningkatkan kompetensi dan
keahliannya, untuk disesuaikan dengan kompetensi dan keahlian
baru yang dibutuhkan oleh organisasi, berkaitan dengan program
innovasi. (3) Berikan dorongan atau semangat bahwa mereka pasti
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan metode dan
program kerja baru berdasarkan hasil inovasi organisasi, karena
mereka akan diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang
cukup sesuai kebutuhan.
Terimakasi
h

More Related Content

Similar to OPTIMASI INOVASI

Kompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitraKompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitraMawardi Janitra
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityPuja Lestari
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Surya Pratama
 
Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Rizky Kurnia
 
Perkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya OrganisasiPerkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya OrganisasiNovitaRamadhani2
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Ridho Vargash Lexie
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Ridho Vargash Lexie
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Ridho Vargash Lexie
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiRevcha Putra
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiIfat Yusuf
 
Tugas fahmi
Tugas fahmiTugas fahmi
Tugas fahmifahmifrz
 
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptxTugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptxCHANDRAFDSILALAHI
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiTika Apriyani
 
Tugas Pengembangan Organisasi Widita.pptx
Tugas Pengembangan Organisasi Widita.pptxTugas Pengembangan Organisasi Widita.pptx
Tugas Pengembangan Organisasi Widita.pptxditha_setia
 

Similar to OPTIMASI INOVASI (20)

Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasiPengembangan organisasi
Pengembangan organisasi
 
Kompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitraKompilasi tugas sm; mawardi janitra
Kompilasi tugas sm; mawardi janitra
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Makalah inovasi
Makalah inovasiMakalah inovasi
Makalah inovasi
 
Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- University
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1
 
Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa Tugas Kelompok Hari Selasa
Tugas Kelompok Hari Selasa
 
Inovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasiInovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasi
 
Perkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya OrganisasiPerkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya Organisasi
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Softskill m6
Softskill m6Softskill m6
Softskill m6
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Softskill m6
Softskill m6Softskill m6
Softskill m6
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viii
 
Tugas fahmi
Tugas fahmiTugas fahmi
Tugas fahmi
 
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptxTugas Manajemen Perubahan ok.pptx
Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Tugas Pengembangan Organisasi Widita.pptx
Tugas Pengembangan Organisasi Widita.pptxTugas Pengembangan Organisasi Widita.pptx
Tugas Pengembangan Organisasi Widita.pptx
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

OPTIMASI INOVASI

  • 1. Ratih Dani Killy Suci 215030901111013 Mata Kuliah Pengantar Studi Organisasi
  • 2. Inovasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak boleh diabaikan oleh organisasi, apabila organisasi itu ingin ada, (exist), bahkan untuk menciptakan organisasi yang dapat berkembang secara berkesinambungan dari waktu kewaktu. Innovasi organisasi adalah merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan oleh pihak manajemen guna mengantisipasi atas terjadinya dinamika lingkungan, baik itu lingkungan global, lingkungan internal maupun lingkungan eksternal agar eksistensi organisasi dapat bertahan bahkan dapat mencapai kemajuan sebagaimana yang diharapkan. Innovasi organisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan secara berkesinambungan yang menurut Morris (2006) diistilahkan sebagai permanent Innovation. Tindakan inovatif dalam organisasi harus tetap dilakukan oleh organisasi dalam kondisi apapun, dengan tujuan untuk memberikan kepuasan bagi semua anggota organisasi manupun bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) yang berhubungan dengan organisasi itu. Organization stakeholders menurut Daft (2013) adalah beberapa kelompok atau pihak baik yang terdapat di dalam dalam omaupun yang berada di luar organisasi, yang memiliki harapan maupun kepentingan langsung dengan kinerja organisasi. Daft (2013) menyusun rincian tentang pihak-pihak yang disebut sebagai organization stakeholders, yang sangat berkepentingan dengan keberhasilan innovasi organisasi itu, diantaranya adalah (1) Pemilik dan pemegang saham (2) Pengusaha (3) Pelanggan (4) Kreditur (5) Pemerintah (6) Serikat Pekerja (7) Masyarakat (8) Manajemen (9) Pemasok.
  • 3. Wood et al (1998) menjelaskan bahwa, Innovasi/pembaharuan organisasi itu secara garis besar selalu mengandung 2 aspek yakni : 1. Aspek Produk, “Inovasi produk adalah inovasi yang menghasilkan penciptaan barang atau jasa yang baru atau lebih baik” 2. Aspek Proses, proses pembaharuan/innovasi adalah merupakan suatu pembaharuan yang dapat menghasilkan suatu cara atau metode baru yang lebih baik yang dapat digunakan dalam melakukan atau menyelesaikan suatu pekerjaan Morris (2006) mengatakan bahwa innovasi organisasi sebagai innovasi yang permanen secara ideal harus selalu mengandung 4 konsep utama yang terdiri dari; 1. Berbagai Tipe atau bentuk-bentuk innovasi yang meliputi; innovasi inkremental, terobosan teknologi baru, innovasi model bisnis, tindakan tindakan baru yang penuh resiko. 2. Metodologi Innovasi, yakni suatu pengetahuan atau cara yang harus dipahami secara seksama dan kemampuan yang tinggi tentang bagaimana Innovasi itu harus dilaksanakan oleh semua anggota organisasi. 3. Metode penerapan praktis pelaksanaan innovasi, yang hanya bisa diterapkan secara gemilang apabila dilakukan melalui 5 (lima) tahapan yang terdiri dari; pencetusan ide-ide baru, penetapan target, pengembangan innovasi, perluasan jaringan pasar dan normalisasi. 4. strategi innovasi dalam kontek yang luas, yang dapat menyentuk keseluruh aspek yang dibutuhkan oleh organisasi. Tindakan ini menurut Morris (2006) terdiri dari beberapa strategi yang terdiri dari; atas-bawah (top-down), bawah-atas (bottom-up), luar-dalam (outside-in), rekan-rekan (peer to peer).
  • 4. Menurut Morris (Dey, 2013) dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori utama yang Ia istilahkan sebagai; growth seeking process dan growth relizing process. a) Proses mencari pertumbuhan (growth seeking process), yakni seluruh proses dari beberapa langkah yang diposisikan sebagai pedoman strategis dalam mengambil kesempatan “tertentu” dan penetapan cara yang terbaik diantara beberapa cara yang ada. Tujuannya meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan melalui penerapan berbagai sumber daya dan segala kemampunan yang dimiliki oleh organisasi. b) Proses merealisasikan pertumbuhan (growth realizing process), yaitu suatu proses dalam mewujudkan pertumbuhan yang meliputi berbagai langkah yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesempatan terbaik dalam memasarkan produk dari tindakan pembaharuan. Tujuannya menciptakan produk baru, baik yang berupa barang maupun jasa yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan produk sebelumnya sehingga dapat memenangkan persaingan pasar, dibandingkan dengan organisasi lain yang menjadi rival/pesaingnya. Keterkaitan antara proses mencari pertumbuhan dengan proses merealisasikan pertumbuhan tersebut oleh Dey (2013) diilustrasikan melalui diagram di bawah ini; Berkembang  Luncurkan  Pelajari
  • 5. Berbeda dengan pandangan Dey, menurut Wood et al (1998) mengatakan bahwa secara garis besar terjadinya proses innovasi dalam suatu organisasi selalu melewati empat tahapan aktivitas yang terdiri dari empat langkah, meliputi; 1. Penciptaan ide  produk atau proses baru, ide muncul dari kreativitas spontan, kecerdikan, dan pemrosesan informasi”. 2. Eksperimen awal  ide-ide baru pertama-tama diperiksa dalam konsep untuk menetapkan nilai potensial dan penerapannya” 3. Penentuan kelayakan  studi formal untuk menentukan kelayakan mengadaptasi produk atau proses baru, termasuk biaya dan manfaat. 4. Aplikasi akhir  produk atau jasa baru diproduksi dan dipasarkan, atau proses baru diterapkan sepenuhnya aplikasi akhir Gambar tersebut, menunjukkan bahwa terjadinya pembaharuan dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh sensitivitas dari sisi internal sebuah organisasi, yang diakibatkan oleh adanya perubahan lingkungan yang ada disekitar organisasi (lingkungan internal atau lingkungan eksternal). Organisasi yang sensitifitasnya rendah pembaharuan organisasinya pun menjadi rendah, dan apabila sensitivitasnya tinggi maka pembaharuannya akan menajdi tinggi pula, karena sensitivitas inilah yang dapat memupuk terhadap munculnya idea creation, initial experimentation, feasibility determination dan final application, bagi semua anggota organisasi. Dengan demikian inti pokok dari sebuah proses pembaharuan organisasi itu terletak pada adanya ide-ide kreatif yang dapat menghasilkan produk baru dan proses baru yang dapat mendatangkan keuntungan nyata bagi organisasi bisnis maupun terjadinya perluasan pasar. Adapun proses kerja dari ke 4 (empat) tahapan pembaharuan tersebut oleh John R. Schermerhorn
  • 6. 1. Strategi organisasi dan budaya mendukung proses inovasi. Tanpa didukung oleh adanya dua fator tersebut secara positif dan progresif, pengembangan organisasi akan sangat sulit untuk dilakukan di dalam menghadapi lingkungan yang sedang berubah. 2. Struktur organisasi mendukung proses inovasi. Tanpa adanya dukungan yang cukup dari struktur organisasi, maka mustahil proses pembaharuan dalam organisasi dapat dilakukan secara optimal, efisien dan efektif. 3. Organisasi memiliki staf untuk mendukung proses inovasi. Tanpa adanya dukungan yang maksimal dari para staff yang ada dalam organisasi, pembaharuan tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang ada dalam organisasi. 4. Manajemen puncak organisasi untuk mendukung proses inovasi. Sekuat dan sebaik apapun kemampuan anggota tanpa mendapatkan dukungan yang memadai dari pihak pimpinan tertinggi, maka proses pembaharuan dalam organisasi tidak mungkin dapat dilaksanakan.
  • 7. 1 Menciptakan kebutuhan akan ide-ide baru 2 Menjelajahi pasar untuk mencari solusi 3 Menggelar orang-orang yang terampil untuk memberikan solusi inovatif . Kemampuan dalam memunculkan atau menghasilkan kreativitas untuk menemukan ide-ide atau pemikiran baru yang dibutuhkan oleh organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Kemampuan dalam menemukan solusi yang tepat dan akurat, yang dapatdigunakan untuk menangkap kesempatan yang ada, sehingga keberdaanorganisasi semakin eksis dan dikenal serta dipercaya secara meluas dikalangan masyarakat. Kemampuan dalam meningkatkan keahlian anggota organisasi melalui solusi inovatif yang ditemukan, yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh organisasi
  • 8. Isolasi Manajemen Puncak. Apabila kita menjumpai situasi seperti ini, maka mustahil dapat melakukan pembaharuan organisasi secara cepat dan tepat karena pihak pucuk pimpinan tidak memberikan dukungan pada program ini dan bahkan cenderung untuk melakukan penolakan. Intoleransi terhadap perbedaan. Apabila sebagian besar ‘orang’, terutama pihak pimpinan yang ada dalam organisasi itu cenderung tidak memberikan toleransi terhadap perbedaan pendapat, maka usulan dan upaya pembaharuan akan berjalan alot, bahkan gagal sama sekali karena sebagian besar anggota organisasi cenderung tidak mentolerir terjadinya perubahan organisasi. Kepentingan pribadi. Terdapat kepentingan individu atau kelompok yang sangat kuat tanpa memperhatikan kepentingan organisasi secara keseluruhan, dimana mereka merasa bahwa dirinya atau pihaknyalah yang paling mengusai berbagai permasalahan organisasi. Cakrawala waktu singkat. Terdapat sikap lebih mementingkan tujuan organisasi yang bersifat jangka pendek ketimbang jangka menengah dan jangka panjang. Tanpa memperhatikan kepentingan organisasi dalam jangka menengah dan jangka panjang, mustahil bagi organisasi itu untuk menawarkan adanya pembaharuan, terutama untuk melakukan perubahan yang terkait dengan hal-hal yang bersifat strategis. Pemikiran yang terlalu rasional. Terdapat sikap yang lebih mementingkan sistem kerja rutin dengan alasan ‘rasionalitas’, dan kurang memperhatikan terhadap pertimbangan yang bersifat strategis dalam menangkap peluang atau kesempatan yang mestinya bisa diraih oleh organisasi. Insentif yang buruk. Terdapat sikap yang kurang memberikan perhatian terhadap sistem penggajian, reward dan insentif bagi pekerja/anggota yang berprestasi, sehingga tidak dapat menjaga dan membangkitkan work spiritness bagi para anggota organisasinya. Birokrasi yang berlebihan. Terdapatnya sikap yang terlalu birokratis, menekankan pada peraturan yang kaku, sikap efisiensi yang berlebihan, yang justru dapat meningkatkan perasaan frustrasi bagi anggota dan dapat membelenggu kreatifitas anggota organisasi. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
  • 9. Apabila ditelusuri secara cermat terjadinya penolakan tersebut, sebaian besar disebabkan oleh 2 (dua) aspek dasar. Aspek pertama, adalah adanya “rasa kekhawatiran/ketakutan” individual yang berlebihan bahwa innovasi tersebut akan mengancam kedudukan atau kekuasaan maupun kewenangan yang selama ini telah banyak memberikan keuntungan pribadi bagi dirinya. Aspek kedua, adanya ketidaktahuan bahwa situasi dan kondisi organisasi yang ada pada saat ini sudah kurang bahkan tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi serta tuntutan lingkungan eksternal organisasi, sehingga kualitas lingkungan internal organisasi harus dirubah melalui program innovasi organisasi. Selain itu, disebabkan oleh ketidaktahuan mereka bahwa program innovasi yang dicanangkan oleh organisasi justru akan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi organisasi, yang berdampak pada peningkatan keuntungan yang bisa diterima oleh masing-masing anggota organisasi.
  • 10. 4. Berikan diseminasi yang cukup dengan menggunakan informasi yang memadai dan fasilitasi mereka untuk melakukan dialog secara intensif dalam menyikapi atas dilaksanakannya program innovasi organisasi. (5) Berikan keyakinan bahwa pelaksanaan program innovasi ini akan dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang memadai, dan tidak dilakukan secara mendadak. (6) Berikan kesempatan kepada mereka untuk menyaksikan “demonstrasi” dari pelaksanaan program innovasi, sehingga mereka tahu atas kelebihan program ini dibandingkan dengan keadaan organisasi yang telah berjalan selama ini. (7) Berikan keyakinan kepada mereka bahwa program innovasi ini akan dapat meningkatkan kinerja organisasi dan kinerja para anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Apabila berbagai langkah tersebut dapat dilakukan secara sistematis dan bertahap maka resistensi/keengganan para anggota organisasi dalam menyikapi atas program innovasi akan bisa dieliminir sampai pada batas yang paling rendah. Adapun beberapa langkah kongkrit yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk mengeliminir dan bahkan menghilangkan resistensi dan keengganan para anggota organisasi terhadap program innovasi tersebut diantaranya adalah: 1. Berikanlah informasi yang cukup bahwasannya program innovasi ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang salah, tetapi lebih ditujukan untuk mencari apa yang tidak benar, untuk diperbaiki demi kepentingan bersama. (2) Berikan keyakinan bahwa organisasi akan memberikan fasilitas yang memadai bagi seluruh anggota organisasi yang inging meningkatkan kompetensi dan keahliannya, untuk disesuaikan dengan kompetensi dan keahlian baru yang dibutuhkan oleh organisasi, berkaitan dengan program innovasi. (3) Berikan dorongan atau semangat bahwa mereka pasti memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan metode dan program kerja baru berdasarkan hasil inovasi organisasi, karena mereka akan diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang cukup sesuai kebutuhan.