1. Apa sebenarnya tujuan IPTEK dalam al-quran
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al-Qur’an. Islam
mendorong umatnya untuk mengembangkan dan menguasai IPTEK untuk sarana ibadah.
Selain itu iptek juga sebagai pengabdian muslim kepada Allah (spiritual) dan
mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada
kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Sebenarnya
segala ilmu yang diperlukan manusia itu tersedia di dalam al-Qur’an. Salah satu
kemukjizatan (keistimewaan) al-Qur’an yang paling utama adalah hubungannya dengan ilmu
pengetahuan, begitu pentingnya ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an sehingga Allah
menurunkan ayat yang pertama kali QS. Al-‘Alaq: 1-5.
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”
2. 1. Ibn Sina (980 – 1037)
Dunia medis kini semakin berkembang. Perkembangan tersebut berkat eksplorasi ilmuwan
Persia, Ibn Sina yang menulis buku The Canon of Medicine. Buku yang ia tulis menjadi
pedoman mahasiswa kedokteran di Eropa hingga tahun 1600-an.
2. Al-Khawarizmi (780-850)
Al-Khawarizimi ialah ilmuwan muslim yang ahli di bidang matematika. Imuwan dari Persia
ini menemukan sistem penomoran 1-10. Ia juga berjasa menemukan konsep aljabar dan
algoritma.
3. Jabir Ibn- Hayyan (721-815)
Jabir ialah ilmuwan dari Iran yang ahli di bidang kimia. Dia adalah orang pertama yang
mengidentifikasi zat yang bisa melarutkan emas. Jabir juga orang pertama yang menemukan
asam sulfat, klorida dan nitrat. Kontribusi lainnya ialah pada penemuan alkali. Karya-karya
Jabir antara lain Kitab Al-Kimya, Kitab Al-Sab'een, Kitab Al Rahmah dan lain sebagainya.
4. Ibnu al-Nafis (1213 – 1288)
Ibnu al-Nafis merupakan ilmuwan dari Damaskus yang punya kontribusi besar di bidang
medis. Ia merupakan ilmuwan pertama yang mengungkapkan teori pembuluh darah kapiler.
Ia secara akurat dapat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh. Ibnu al-Nafis sering
dijuluki sebagai bapak fisiologi peredaran darah.
5. Ibnu Khaldun (1332 – 1406)
Ibnu Khaldun ialah ilmuwan dari Tunisia yang dikenal sebagai bapak pendiri ilmu
historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalam Muqaddimah. Ilmuwan
ini sudah hafal Alquran sejak dini.
6. Al Zahrawi (936 – 1013)
Al Zahrawi ialah ilmuwan dari Cordoba yang ahli di bidang kedokteran. Dia yang
menemukan konsep operasi modern. Penemuannya yang sangat berguna hingga kini korsep
untuk membantu proses persalinan.
7. Ibnu Haitham (965 – 1040)
Ibnu Haitham merupakan ilmuwan Irak yang ahli di bidang matematika. Ia dikenal sebagai
pendiri optik modern. Ibnu Haitahm berhasil membedah konsep cahaya.
8. Umar Khayyam (1048 – 1131)
Umar Khayyam ialah ilmuwan Iran yang berhasil mengkoreksi kalender Persia. Umar
Khayam juga menghitung panjang tahun matahari secara akurat.