SIPI Puji Rahayu_HapziAli_Pengendalian Internal dan Unsur Pengendalian COSO_Universitas Mercu Buana_2018
1. MATERI III
PENGENDALIAN INTERNAL DAN
UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL COSO
A. Definisi
Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi suatu
entitas, manajemen, dan personel lainnya yang dirancang untuk memberikan
kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran perusahaan, terdiri dari
efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan dan ketaatan terhadap
hukum dan ketentuan yang berlaku.
B. Unsur-unsur pengendalian Internal COSO :
a. Pengendalian Lingkungan; sikap manajemen dan karyawan terhadap pentingnya
pengendalian internal
b.Penilaian Risiko; manajemen dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
mengevaluasi risiko sehingga dapat diminimalisasi.
c.Prosedur Pengendalian; merupakan standar kerja untuk tercapainya tujuan
perusahaan, mencegah terjadinya kesalahan.
d.Monitoring; untuk menentukan kekuangan dan meningkatkan efektivitas
pengendalian
e.Informasi dan Komunikasi; manajemen dapat menggunakan informasi untuk menilai
standar eksternal.
C. Implementasi pada KSPPS Mitra Anggota SiraA
1. Pengendalian Internal pada Koperasi SImpan Pinjam Mitra Anggota SiraA,
Pamijahan, Bogor dalam bentuk Rencana Anggaran dan Belanja Koperasi
Tahunan yang telah disahkan dalan Rapat Anggota yang merupakan acuan
pencapaian tujuan Koperasi. Fungsi Pengendalian Internal ini dimiliki oleh
Pengawas yang mempunyai tugas dan kewajibanyang telah ditentukan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumahtangga Koperasi, antara lain :
(a) Memberikan nasihat dan pengawasan kepada Pengurus
(b) Melakukan pengawasan dan pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
yang dilakukan oleh pengurus.
2. (c) Melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota (d) Merahasiakan hasil
pengawasan terhadap pihak ketiga
(e) Membuat Laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasanan
kepada Rapat Anggota
2. Komponen Pengendalian Internal "COSO" pada Koperasi Simpan Pinjam Mitra
Anggota SiraA sebagai berikut :
2.1. Pengurus, manajer dan karyawan sudah memahami pentingnya Pengendalian
Internal melalui pendidikan dan pelatihan yang diikuti. Hal tersebut
diimplementasikan dengan telah disusunnya standar operasional prosedur
pengelolaan simpan pinjam.
2.2. Penilaian risiko dilakukan rapat koordinasi harian, mingguan khusus membahas
kolektibilitas pinjaman anggota, sehingga permasalahan yang terjadi di setiap
kelompok petani yg menjadi anggota segera dapat terdeteksi dan dapat
diantisipasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada tingkat pengembalian
pinjaman anggota dan perputaran usaha Koperasi
2.3. Pengendalian pada pemberian pinjaman,
(a) Anggota diwajibkan menyerahkan analisa kelayakan usaha terlebih dahulu
untuk dapat mengetahui perputaran modal dan potensi kemampuan
anggota dalam pengembaliannya.
(b) Pengurus melakukan verifikasi lapangan atas kebenaran semua informasi.
(c) Bagian Pinjaman menyusun evaluasi sebagai dasar menentukan besarnya
pinjaman dan jangka waktu pemberian pinjaman.
(d) Wawancara dengan Anggota
(e) Penandatanganan akad pemberian modal usaha anggota.
2.4. Monitoring merupakan fungsi yang dimiliki oleh Pengawas. Dilakukan setiap
saat dengan kebebasan memperoleh informasi dari level manapun, Pengawas
melakukan fungsinya dan melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja Pengurus
minimal sebulan sekali. Atas laopras pengawas tersebut dibuat Laporan
Pengawas yang akan dipertanggungjawabkan pada Rapat Anggota Tahunan.
2.5. Informasi dan Komunikasi berupa (a) Laporan keuangan bulanan yang
digunakan oleh Manajemen untuk evaluasi kerja bulanan (b) Laporan Tahunan
yang harus disampaikan dan disahkan anggota melalui mekanisme Rapat
ANggota Tahunan. (c) Laporan Pengawas yg merupakan hasil pengawasan
terhadap kinerja Manajemen
3. Daftar Pustaka :
1. Sistem Informasi Akuntansi 1, Dasaratha V. Rama/Frederick L. Jones, Edisi 18)
2. Akuntansi Keperilakuan; R.A. Supriyanto, Grasindo 2017