Hiperplasia adrenal kongenital, gangguan tiroid, masalah pertumbuhan, diabetes melitus pada anak, dan obesitas merupakan beberapa gangguan endokrin pada anak. Hormon-hormon yang berperan penting dalam gangguan tersebut diantaranya hormon tiroid, hormon pertumbuhan, hormon gonadotropin, dan hormon kelenjar adrenal. Diagnosis dan penatalaksanaan gangguan endokrin pada anak memerlukan pendekatan multidisplin.
5. Hormon tiroid berperan penting untuk
metabolisme, perkembangan otak, pertumbuhan
somatik, maturasi tulang, dan sintesis lebih dari
100 protein yang secara konstan beregulasi
untuk optimalisasi fungsi tubuh.
Disfungsi tiroid :
Abnormalitas metabolisme
Gangguan tumbuh kembang
6.
7.
8. Hipersekresi kelenjar tiroid
Krisis tiroid, suatu keadaan hipermetabolik yang
mengancam nyawa, dipicu oleh pelepasan
hormon tiroid yang berlebihan pada penderita
hipertiroid
Hipertiroid neonatal dan Penyakit Grave
Graves disease 0,1-3 per 100.000
9. penyakit autoimun pada ibu dan obat antitiroid
yang diminum.
lahir prematur, pertumbuhan intrauterin
terhambat
Mikrosefali, sutura sempit, kraniosinostosis
Iritabel, hiperaktif, takipnea, hiper-refleksi,
takikardi sampai aritmia
Peningkatan kadar T4/FT4, T3/FT3, kadar TSH
menurun, TRAb (Thyroid-stimulating hormone
receptor antibodies) positif pada ibu dan anak.
10. Kadar T4/FT4 dan T3/FT3 meningkat, kadar
TSH menurun, dan TRAb positif
Riwayat penyakit autoimun pada penderita
dan keluarga
11. Autoimune (tiroiditis limfositik kronik) dengan
struma dan non struma,
Kadar tiroid dapat eutiroid, hipotiroid maupun
hipertiroid.
Infiltrasi limfositik, destruksi sel tiroid dan
peningkatan antibodi peroksidase tiroid (TPO)
dan tiroglobulin
Gejala klinis: pelupa, mengantuk, mudah lelah,
kesulitan belajar, kuku dan rambut yang rapuh
dan kering, kulit kering dan gatal, wajah
sembab, konstipasi, nyeri otot, berat badan
bertambah, dan laju pertumbuhan melambat
13. Inborn errors of metabolism pada biosintesis
steroid yang diturunkan secara autosomal
resesif.
Hipokortisolisme
Tipe:
Klasik:
• Salt wasting (life threatening)
• Virilisasi sederhana (pubertas prekok)
Non Klasik (ringan dan lambat)
14. Linear growth yang terlalu cepat usia tulang
lebih maju
Gagal tumbuh
Hiperpigmentasi
Virilisasi
Genitalia ambigu pada perempuan
Pubertas prekok pada laki2
15.
16.
17. Tabel 1. Aetiological classification of disorders of glycaemia*
from the 1988 WHO consultation
18. DM TIPE I
Tidak gemuk
BB ↓, polidipsi, poliurix
Gx timbul singkat gx
ketosis (30-40% saat dx)
Honeymoon period
Insulin dependen
Resiko KAD berulang
5% 1st/ 2nd degree
relative DM II
DM TIPE II
Overweight
↓ BB sedikit/-
Gx: bulan s/d tahun
Glikosuria tanpa
ketonuria
Polidipsi, poliuri +/-
KAD: 5-25%
74-100% 1st / 2nd degree
relative DM I
19. DM TIPE I
• Autoantibodi spesifik thd
insulin +
• Insulin endogen puasa,
C-peptide rendah,
sedikit ↑ stl pemberian
glukosa
• Penyakit autoimun lain +
DM TIPE II
• Autoantibodi spesifik thd
insulin -
• Insulin endogen puasa,
C-peptide normal, ↑ stl
pemberian glukosa
• Penyakit autoimun lain -
20.
21. Definisi : gangguan sekresi/kerja insulin
intoleransi glukosa hiperglikemia kronis
DM tipe 1 = IDDM pada anak : 98%
Tipe IA : pengaruh genetik (HLA-DR4) dan
lingkungan = juvenile onset diabetes/ketosis
prone diabetes juvenil
Tipe IB : kondisi autoimun primer (Hashimoto
disease, Graves disease, pernicious anemia,
myasthenia gravis)
Insiden:
1/1500 anak <5 tahun, 1/350 anak <18 tahun
Penyakit kronis terbanyak setelah asma
22.
23.
24.
25.
26.
27. Dx ditegakkan salah satu kriteria sbb:
1. Gx klinis: poliuria, polidipsi, polifagia,
penurunan BB, hiperglikemi GDS >200 mg/dL
2. Asimptomatis, GDS >200 mg/dL atau GDP >
normal dg TTG terganggu, > 1x pemeriksaan
* GDP dianggap normal < 126 mg/dL
* Penilaian hasil TTG:
- DM : GDP ≥126 atau GD 2 jam PP ≥200
- TGT : GDP <126 atau GD 2 jam PP 140-199
- GGP : GDP 100-126 atau GD 2 jam PP <140
- Normal: GDP <100, GD 2 jam PP <140
28. PUASA 2 jam POST PRANDIAL
DM
NORMAL
<126 mg/dl
PRE DM
>100 mg/dl
DM
NORMAL
<200 mg/dl
PRE DM
>140 mg/dl
29. Pada dugaan DM tipe-1 penderita harus segera
rawat inap dg tujuan untuk stabilisasi metabolisme &
edukasi keluarga
Insulin
Dosis total insulin adalah 0,5 - 1 UI/kg BB/hari
jika ketosis (+) atau KAD dosis insulin ditingkatkan
Selama pemberian harus dilakukan pemantauan
glukosa darah gejala hipoglikemia dapat timbul
ok kebutuhan insulin berkurang selama fase
‘honeymoon’ dosis insulin diturunkan
sementara
Meal plan
Olah raga
30. Berdasar cara kerja insulin
Ultra short acting/rapid, short , intermediate,
long, ultra long acting
Mixed insulin, Analog insulin
Berdasar prosedur suntikan
Multiple Daily Injection (MDIs) 3x sebelum
makan + suntikan basal sebelum tidur
Split-Mixed Program 2x insulin short acting
+ intermediate
Insulin pump (continous subcutaneous insulin
infusion)
31. Jangka pendek (akut)
Hipoglikemia
Ketoasidosis (KAD)
** dawn phenomenone the somogyi effect
Jangka panjang (kronis)
Nefropati HT, PGK
Neuropati
Retinopati
Gangguan pertumbuhan & pubertas
33. Prinsip penanganan KAD:
Koreksi dehidrasi dan elektrolit
Pemberian insulin
Rehidrasi:
Tentukan volume status px perfusi, BUN ↑,
prediksi natrium
NS 10 cc/ kg/ jam defisit + maintenance
1500 cc/m2/hr, diperhitungkan dlm 2 hari
(maks 3500 cc/hari); ½ dalam 12 jam, sisanya
dlm 36 jam
34. Kalium
KCl, kecepatan 3 mEq/ kg/ 24 jam, stl
resusitasi cairan
Asidosis
Dikoreksi jk pH<7,1
Na bic dg kecepatan 1-3 mEq/kg/12 jam
Dihentikan jk pH > 7.2
Edema serebri
Manitol 0.25-1 g/kg
35. Penurunan glukosa darah
Rehidrasi glukosa ↓
Regular insulin 0.1 u/ kg/ jam, iv
Target: ↓ 50 -100 mg/dL / jam
GDA 250-350 D5, 180-240 D10
36. Tujuan :
mengurangi morbiditas ok komplikasi akut/kronis
Pemantauan
Keadaan umum tanda vital, tumbuh kembang,
kemungkinan infeksi
Pemeriksaan kadar gula darah setiap
sebelum makan utama dan menjelang tidur
malam hari
Pemeriksaan kadar HbA1C setiap 3 bulan)
Pemeriksaan keton urine (terutama bila kadar
gula > 250 mg/dl), mikroalbuminuria, fungsi ginjal
setiap 1 tahun
Pemeriksaan funduskopi setelah 3-5 tahun
menderita DM tipe-1, atau setelah pubertas
37. Sempurna Baik Cukup Buruk
GDP (mg/dL) <120 <140 <180 >180
GD 2 jpp (mg/dL) <140 <200 <240 >240
Glukosa urine - - + ++
Keton urine - - - ++
Tumbuh kembang N N sesuai terganggu
Hiperkolesterolemia - - - ++
HbAiC (%) <7 7-7,9 8-8,9 ≥10
38. DM tipe 2 = NIDDM (evolving epidemic)
Resistensi insulin
Gangguan fungsi sel beta kelenjar pankreas
Faktor resiko : genetik (neonatal DM, MODY),
nutrisi buruk/BBLR, gaya hidup, obesitas,
otoimun (LADA)
Tatalaksana : diet, olahraga, ADO, perbaikan
gaya hidup, atasi HT, hiperlipidemia, stres
Target : GDP 90-130 mg/dL, GD2jpp <180 mg/dL,
HbA1c <7%
39. GD
Hipogli
kemia
BB
Lemak
Biguanine
(metformin)
Menurunkan pembentukan
gula di hati, memperbaiki kerja
insulin di hati
++ - - +
Sulfonilurea
Memperbaiki kerja insulin,
menambah pengeluaran
insulin
++ ++ ++ -
Meglitinid
Menambah pengeluaran
insulin ++ + + -
-
glikosidase
inhibitor
Menghambat penyerapan gula
di usus ++ + + -
Thiazolidine-
diones
Memperbaiki kerja insulin di
otot & hati ++ - - +
Dipeptidyl
Menambah pengeluaran
insulin ++ + - +
40. kriteria klinis, biokimia, dan radiologis
Kriteria klinis:
Tinggi badan <-2 SD kurva WHO atau <P3
kurva CDC
Kecepatan tumbuh <P25 atau ≤4 cm per
tahun pada fase prepubertas
defisiensi hormon pertumbuhan pada
neonatus, dan
multiple pituitary hormone deficiency (MPHD)
Tidak ada dismorfik, kelainan tulang, atau
sindrom lainnya
42. Laboratorium rutin (darah lengkap, urin lengkap,
feses lengkap) untuk mencari kelainan sistemik
Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu
Fungsi ginjal (ureum dan kreatinin), tiroid (FT4
dan TSH), fungsi hepar
Analisis kromosom (pada wanita) untuk melihat
ada tidaknya sindrom Turner
Pemeriksaan IGF-1 dan hormon pertumbuhan
(konsultan endoktrin)
43. Terjadinya perkembangan seksual sekunder
sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan,
dan 9 tahun pada anak lelaki
GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormone)
depended atau tipe sentral, dan GnRH non-
depended atau tipe perifer (pseudopubertas).
Klinis:
o Peningkatan laju pertumbuhan dan perkembangan payudara
dan genitalia (seks sekunder)
o Munculnya rambut aksila dan rambut pubis
o Muka berminyak dan jerawat
o Perubahan massa otot
o Munculnya bau badan dewasa
o Peningkatan selera makan