Dokumen tersebut membahas tentang Pembelajaran Berbasis Inkuiri, yaitu pendekatan belajar yang didorong oleh proses penyelidikan dan pertanyaan siswa. Pendekatan ini membiarkan siswa mengidentifikasi masalah dan pertanyaan, melakukan riset untuk menemukan jawaban, dan secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembelajaran berbasis inkuiri dan keuntungan pendekatan ini dibanding
1. Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Barry Mikhael Cavin, M.Sc.
Program Pembekalan Pendamping Guru Penggerak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020
2. Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Inquiry-Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Inkuiri adalah sebuah pendekatan belajar yang
digerakkan oleh proses penyelidikan dan pertanyaan yang ingin dicari
tahu. Setiap peserta menginisiasi proses pembelajarannya masing-masing
melalui rasa penasarannya yang diterjemahkan menjadi sekumpulan
pertanyaan.
Dengan pendekatan ini, peserta akan diminta untuk mengidentifikasi
isu/tujuan dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan terkait
isu/tujuan tersebut. Setelah itu peserta akan melakukan riset, mencari
informasi dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, dan secara tidak langsung juga mendapatkan
pengetahuan-pengetahuan baru yang relevan dengan bahasan.
3. Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Inquiry-Based Learning)
Dalam hal ini, pengetahuan akan memiliki tingkat retensi lebih tinggi
karena didapatkan dalam konteks dan relasi yang erat kaitannya dengan
rasa ingin tahu yang ada di diri sendiri. Pengetahuan baru ini juga langsung
dikaitkan (di-kontekstualisasi) dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki oleh peserta melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Suatu hal yang esensial untuk kita tidak hanya menjadi pembelajar pasif
yang menerima informasi, tapi secara aktif juga terlibat dalam proses
pembuatan dan pencarian pengetahuan. Hal ini terkait erat dan pasti
akan secara langsung meningkatkan kemandirian belajar dari peserta.
4. Kenapa Pembelajaran Berbasis Inkuiri?
Peserta mudah melupakan informasi yang didapatkan dengan
pembelajaran pasif melalui instruksi yang tradisional melalui kuliah satu
arah, dan sulit untuk dapat mengaplikasikan pembelajaran tersebut ke
dalam situasi dunia nyata,
Pembelajaran berbasis inkuiri memberikan ruang untuk peserta mengalami
pembelajaran yang mensimulasikan situasi dunia nyata (dimulai dengan
keingintahuan yang mewujud pertanyaan) yang meningkatkan retensi dan
kemampuan aplikasi pengetahuan dan wawasan ke konteks dunia nyata.
5. Kenapa Pembelajaran Berbasis Inkuiri?
Beberapa riset menunjukkan bahwa sebagian besar orang belajar:
● 10% dari yang mereka baca
● 20% dari yang mereka dengar
● 30% dari yang mereka lihat
● 50% dari yang mereka lihat dan dengar
● 70% dari yang mereka bicarakan dengan orang lain
● 80% dari yang mereka lakukan di dunia nyata
● 95% dari yang mereka ajarkan kepada orang lain.
Pembelajaran Berbasis Inkuiri mengarahkan proses pembelajaran kepada
yang bersifat lebih aktif melalui pertanyaan, riset, diskusi, dan mewujud
proyek menjadi sesuatu yang dilakukan dan dibagikan kepada orang lain.
6. Proses Pembelajaran Berbasis Inkuiri
02. Identifikasi
Mengidentifikasi apa yang kita tahu penting
untuk tahu titik awal kita berangkat. Dari sini kita
bisa menganalisis kekurangan dan kebutuhan
informasi/wawasan yang harus kita cari di fase
selanjutnya.
03. Alokasi
Melihat hal yang perlu kita cari tahu dan
mendaftarkan sumber-sumber belajar yang di mana
kita bisa mendapatkan informasi tersebut, sumber
ini bisa mencakup: orang melalui wawancara, buku,
internet, atau observasi.
05. Simpulan
Mengkolase, merangkum, dan mengambil
kesimpulan atas pengetahuan-pengetahuan baru
hasil riset yang didapatkan. Ini penting untuk
dapat merencanakan aksi (fase konsep dalam
Pembelajaran Berbasis Proyek) yang ingin
dilakukan.
04. Riset
Melakukan aktivitas riset baik secara mandiri
ataupun berkelompok. Pencatatan jadi penting
dalam fase ini untuk melihat apa saja yang
ditemukan, sumber informasi, terutama ketika
melakukan percakapan dengan orang lain.
Pencatatan ini penting untuk pengambilan simpulan
dan refleksi.
01. Definisi
Membuat pertanyaan adalah salah satu bentuk usaha
untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah/isu
yang ingin ditangani atau direspons. Ini adalah fase
penting untuk memastikan kita merespons masalah
yang tepat dan memahami masalah tersebut
06. Aplikasi dan Refleksi
Merencanakan aksi untuk merespons isu/masalah
dari hasil riset yang kita dapatkan, contohnya:
publikasi tulisan, kampanye, atau program. Ini
terkait erat dengan fase konsep dalam Pembelajaran
Berbasis Proyek.
06 01
0205
04 03
7. Sumber
● Hutchings, Bill. Principles of Enquiry-Based Learning. Centre for Excellence in Enquiry-Based
Learning. 2006.
● Hutchings, W. Enquiry-Based Learning: Definitions and Rationale. Centre for Excellence in
Enquiry-Based Learning. 2007.
● Hutchings, W. The philosophical bases of Enquiry-Based Learning. Centre for Excellence in
Enquiry-Based Learning. 2007.
● Markham, Thomas H., et al. Project Based Learning Handbook a Guide to Standards-Focused
Project Based Learning for Middle and High School Teachers. Buck Institute for Education, 2003.
● Markham, Thom. Project Based Learning: Design and Coaching Guide: Expert Tools for
Innovation and Inquiry for K-12 Educators. HeartIQ Press, 2012.