SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Mekanisme Katup
MEKANISME KATUP
A. PENDAHULUAN
Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup hubungan
saluran masuk ke ruang bakar dan ruang bakar ke saluran buang,
pada saat yang tepat sesuai dengan proses kerja motor. Mekanisme
katup harus menjamin katup tertutup dengan rapat sehingga tidak
terjadi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil pembakaran. Katup
juga harus terbuka pada saat yang tepat dengan lebar bukaan yang
paling sesuai dengan karakteristik aliran campuran bahan bakar yang
masuk maupun aliran gas sisa pembakaran ke knalpot. Kerja dan
fungsi mekanisme katup mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap performa dan karakteristik mesin.
B. DIAGRAM PEMBUKAAN KATUP (VALVE TIMING DIAGRAM)
Pembukaan dan penutup katup harus sesuai dengan proses kerja
motor. Seperti dijelaskan pada prinsip kerja motor 4 tak, waktu
pembukaan dan penutupan katup adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Posisi katup hisap dan katup buang tiap langkah piston
Langkah Gerakan
Piston
Katup Hisap Katup Buang
Hisap TMA ke TMB Terbuka Tertutup
Kompresi TMB ke TMA Tertutup Tertutup
Usaha TMA ke TMB Tertutup Tertutup
Buang TMB ke TMA Tertutup Terbuka
Dari tabel tersebut katup hisap terbuka saat TMA langkah hisap dan
tertutup di TMB, namun dalam perencanaan sesungguhnya katup
hisap terbuka beberapa derajat sebelum TMA dan tertutup beberapa
derajat setelah TMB. Pembukaan katup lebih awal dari TMA disebut
pembukaan awal, sedangkan penutupan yang lebih lambat dari
seharusnya yaitu di TMB disebut penutupan susulan.
Tujuan pembukaan awal dan penutupan susulan adalah untuk
meningkatkan efisiensi volumetrik atau jumlah campuran yang masuk
ke dalam silinder dengan memanfaatkan inersia aliran campuran
bahan bakar.
62
Mekanisme Katup
Saat langkah buang katup buang terbuka jauh sebelum TMB dan
tertutup setelah TMA, tujuan pembukaan awal dan penutupan susulan
pada katup buang adalah agar gas buang di dalam silinder benar-
benar bersih, sehingga pada langkah berikutnya silinder dapat terisi
dengan gas baru yang tidak terkontaminasi dengan gas bekar yang
tidak terbuang.
Adanya pembukaan awal katup masuk dan penutupan susulan katup
buang menyebabkan kedua katup terbuka bersama, kondisi ini
disebut overlapping. Tujuan overlapping adalah untuk pembilasan
yaitu memasukkan gas baru untuk mendorong gas bekas keluar,
adanya pembilasan diharapkan agar ruang bakar benar-benar bersih.
Besar overlapping harus memperhatikan inersia aliran gas buang,
besar inersia aliran gas buang ditentukan oleh kecepatan, bentuk
aliran dan massa gas buang yang keluar. Kecepatan aliran ditentukan
oleh putaran mesin dan luasan saluran keluar. Bentuk aliran
tergantung disain ruang bakar, desain saluran buang dan disain
kenalpot. Massa gas buang tergantung jumlah bahan bakar yang
terbakar.
Kapan katup masuk mulai terbuka dan tertutup, serta kapan katup
buang mulai terbuka dan tertutup dapat digambarkan dalam diagram
pembukaan katup (Valve timing diagrams). Sedangkan lama katup
masuk terbuka, maupun lama katup buang terbuka disebut durasi
katup (valve duration).
Contoh:
Data sepeda motor Honda Tiger tercatat, katup masuk terbuka 10º
sebelum TMA dan tertutup 40º setelah TMB. Katup buang terbuka
35º sebelum TMB dan tertutup 10 setelah TMA. Dari data tersebut
dapat dibuat diagram timing valve sebagai berikut:
Dari diagram di atas dapat diketahui lama katup terbuka (durasi
katup), yaitu:
Katup masuk = 10º+ 180º+ 40º = 230º
Katup buang = 10º+ 180º+ 35º = 225º
Overlapping = 10º+ 10º = 20º
63
Mekanisme Katup
Gb. 3.1 Diagram timing valve
Timing valve setiap sepeda motor tidak sama, tergantung karakteristik
dan penggunaan sepeda motor. Contoh beberapa timing valve
sepeda motor dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 5. Timing velve
Merk/ tipe
sepeda motor
Katup Buka Tutup Durasi Overlap
Kawasaki Kaze
1995
In 15 º 55 º 250 º 45 º
Ex 50 º 30 º 260 º
Kawasaki Kaze
1999
In 20 º 60 º 260 º 45 º
Ex 55 º 25 º 260 º
Honda Supra In 2 º 25 º 207 º 2 º
Ex 33 º 0 º 213 º
Honda Karisma In 2 º 25 º 207 º 2 º
Ex 34 º 0 º 214 º
Honda Tiger In 10 º 40 º 230 º 20 º
Ex 35 º 10 º 225 º
Honda GL Max In 10 º 40 º 230 º 20 º
Ex 40 º 10 º 230 º
Honda GL Pro In 10 º 40 º 230 º 20 º
Ex 40 º 10 º 230 º
64
Mekanisme Katup
C. KLASIFIKASI MEKANISME KATUP
1. Klasifikasi mekanisme katup menurut susunan katupnya.
L -head, T-head, I-head, V type I-head
Gb. 3.2 Susunan katup
2. Klasifikasi mekanisme katup menurut letak dan jumlah poros
a. SV (Side Valve ) Type
Lokasi poros nok dan katup disamping
silinder, konstruksi lebih sederhana,
ruang bakar disisi silinder sehingga
kurang efektif, hanya cocok untuk
mesin putaran rendah seperti
penggerak kompresor.
Prinsip kerja:
Saat engkol berputar 2 kali, poros akan
berputar 1 kali, gerak putar poros nok
akan menekan katup terbuka. Saat nok
tidak menekan lagi, akibat pegas katup
maka katup tertutup kembali.
Gb. 3.3 Mekanisme katup
SV type
65
Mekanisme Katup
b. OHV (Over Head Valve) Type
Letak poros nok disamping silinder, sedangkan lokasi katup di
kepala silinder, untuk memindah gerakan membuka katup
diperlukan lifter, push rod dan roker arm. Tipe ini memungkinkan
disain ruang bakar lebih baik. Digunakan pada tipe mesin V,
horizontal dan opposed piston.
Gb. 3.4 Mekanisme katup OHV type
Prinsip kerja:
Melalui roda gigi timing gerak putar engkol akan memutar poros nok
(cam shaft), karena perbandingan gigi engkol dengan poros nok 1 : 2
maka saat poros engkol berputar 2 kali maka poros nok berputar
sekali. Urutan gerak komponen sehingga katup terbuka adalah poros
nok - lifter - push rod - roker arm – katup. Urutan gerak menutup
adalah katup – roker arm- push rod – lifter – poros nok. Membukanya
katup akibat gerak nok menekan, sedangkan gerak menutup akibat
gaya pegas saat nok tidak menekan lagi.
c. SOHC (Single Over Head Camshaft) Type
Jumlah poros nok sebuah (single), diletakkan poros nok (camshaft)
di kepala silinder. Letak katup di kepala silinder, katup ditekan roker
arm, roker arm langsung ditekan oleh poros nok, jadi pada tipe ini
lifter dan push rod sudah tidak diperlukan, sehingga komponen
mekanisme katup lebih sedikit dan keterlambatan penutupan katup
sat putaran tinggi dapat dikurangi.
66
Mekanisme Katup
Gb. 3.5 Mekanisme katup SOHC type
d. DOHC (Double Over Head Camshaft)
Jumlah poros nok (camshaft) ada dua buah (Double) yang
diletakkan di kepala silinder. Katup diletakkan di kepala silinder,
pada tipe ini terdapat beberapa model, ada yang poros nok
langsung menekan katup (direct push type), ada pula yang
menekan swing arm dan swing arm yang menekan katup (swing
arm type).
Gb. 3.6 Mekanisme katup DOHC type
67
Mekanisme Katup
Tipe DOHC mempunyai keunggulan dalam penempatan katup
masuk maupun katup buang, disain ruang bakar lebih baik, total
luasan saluran masuk dan buang dapat ditingkatkan. Dengan
keunggulan tersebut tipe ini banyak digunakan untuk mesin dengan
jumlah katup lebih dari satu (multi valve).
e. MV (Multi Valve)
Merupakan mekanisme katup dengan jumlah katup tiap silinder lebih
dari satu pasang atau lebih dari dua buah. Tujuan multi valve adalah
meningkatkan efisiensi volumetrik dan performa mesin dengan cara
memperbesar saluran pemasukan dan pembuangan. Memperbesar
saluran masuk maupun saluran buang dapat dilakukan:
1). Memperbesar katup masuk dan katup buang.
Luasan ruang bakar terbatas bila ukuran diperbesar maka jarak
antar lubang menjadi kecil, sehingga saat motor bekerja akibat
temperatur pembakaran yang tinggi maka tepi antar lubang
masuk dan lubang buang yang kecil akan cepat memuai dan
dudukan katup juga memuai sehingga dudukan katup cepat
rusak.
2). Membuat lubang masuk dan keluar lebih dari satu
Memperbanyak lubang memungkinkan luasan total lubang masuk
dan keluar dapat ditingkatkan dan jarak antar lubang dapat
dipertahankan tetap besar, sehingga rusaknya dudukan katup
akibat pemuaian dapat dihindari.
Gb. 3.7 Susunan katup Multi valve type
68
Mekanisme Katup
Metoda ini paling banyak digunakan, sehingga pada saat ini banyak
dikembangkan jumlah katup lebih dari dua katup tiap silinder (multi
valve), terutama untuk sepeda motor dengan jumlah silinder lebih dari
satu.
Misalnya sepada motor Honda CBR900RR mempunyai 16 katup
padahal jumlah silinder ada 4 buah, sehingga tiap selinder
mempunyai 4 katup, yaitu 2 katup hisap dan 2 katup buang.
Keuntungan lain menggunakan multi valve adalah disain ruang bakar
lebih baik, penempatan busi dapat ditengah ruang bakar, sehingga
torbulensi aliran, perambatan proses pembakaran dan tekanan hasil
pembakaran lebih merata.
D. KATUP (VALVE)
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup. Katup hisap
digunakan untuk membuka dan menutup saluran hisap atau saluran
masuk dan katup buang digunakan untuk membuka dan menutup
saluran buang. Membukanya katup akibat gerakan atau tekanan
poros nok, sedangkan menutupnya katup akibat gaya pegas. Katup
dipasang di kepala silinder dengan susunan sebagai berikut:
Gb. 3.8 Susunan pemasangan katup
69
Mekanisme Katup
Kebocoran kompresi dapat disebabkan oleh penutupan katup yang
kurang rapat, penyebab katup menutup kurang rapat, antara lain:
1. Penyetelan celah katup terlalu rapat
2. Pegas katup lemah
3. Bos katup ( valve giude) aus
4. Kontak permukaan tidak rata
Kontak permukaan yang tidak rata diatasi dengan skur katup.
Langkah menyekur katup adalah:
1. Bersihkan kepala silinder dan katup dan tempatkan pada
meja kerja.
2. Lumasi bos katup dengan meneteskan oli pelumas
3. Oleskan grinding paste pada permukaan kontak katup
4. Masukkan katup ke bos katup, putar secara berulang-ulang
menggunakan sampai katup dan dudukannya bersinggungan
dengan rata. Saat memberikan grinding paste, hati-hati
jangan sampai mengenai batang katup atau masuk ke bos
katup.
5. Periksa hasil penyekuran, seperti gambar di bawah ini.
Gb. 3.9 Pemeriksaan bekas penyekuran
6. Bersihkan katup dan kepala silinder, pasang katup dan tahan
dengan tangan, periksa kebocoran dengan menuangkan
bensin pada saluran masuk atau buang katup yang diperiksa.
Bila terdapat rembesan bensin berarti katup masih kurang
rapat. Lakukan penyekuran kembali.
Penyekuran dilakukan setiap penggantian bos katup (valve
guide), penggantian katup, penggantian dudukan katup dan
kebocoran katup akibat kontak permukaan tidak rata.
70
Mekanisme Katup
E. BOS KATUP (VALVE GUIDE)
Bos katup berfungsi sebagai penghantar katup saat bekerja bolak-
balik untuk membuka dan menutup, dengan adanya bos katup
memungkinkan katup dapat menutup pada posisi yang tepat dan
stabil.
Celah antara katup dengan lubang bos katup sangat presisi yaitu
0,010 - 0,035 mm, dengan celah yang sempit bila pelumasan kurang
baik maka bos katup maupun batang katup akan cepas aus. Keausan
batang katup maupun bos katup menyebabkan penutupan katup
tidak stabil karena katup bergetar, selain itu oli pelumas dari kepala
silinder dapat melewati celah antara katup dengan batang katup
masuk ke selinder maupun ke kenalpot, sehingga menimbulkan
endapan pada batang katup dan asap putih pada knalpot.
Gb. 3.10 Kebocoran oli pada bos katup (valve guide)
F. PEGAS KATUP (VALVE SPRING)
Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup
saat katup terbuka akibat tertekan poros nok dan menjaga agar katup
dapat menutup dengan rapat. Kecepatan katup menutup katup
tergantung dari gaya pegas dan massa dari bagian yang digerakan.
Hal tersebut sesuai dengan rumus:
71
Mekanisme Katup
F = m . a
a = F/ m (22)
a = Percepatan
F = gaya pegas
m = massa mekanisme katup
Dari rumus diatas nampak semakin besar gaya pegas berarti semakin
cepat katup menutup, dan semakin kecil massa yang menjadi beban
saat menutup semakin cepat pula percepatan menutup.
Meningkatkan kecepatan katup menutup dapat dilakukan dengan
meningkatkan gaya pegas, namun dengan metode ini benturan katup
dengan dudukan lebih besar, sehingga suara lebih berisik dan katup
dan dudukan cepat aus.
Metode yang banyak digunakan adalah dengan mengurangi massa
mekanisme katup. Massa mekanisme katup untuk tipe OHV antara
lain katup, roker arm, push rod, lifter, sedangkan tipe OHC adalah
katup, roker arm, pada DOHC direct type massa yang menjadi
beban pegas hanya katup. Dari uraian tersebut nampak bahwa massa
DOHC direct type paling kecil, dengan massa yang digerakkan saat
katup menutup kecil memungkinkan katup lebih cepat menutup.
Gaya pegas katup saat katup menutup maupun katup saat terbuka
berbeda. Besar gaya katup saat katup menutup adalah:
F = k (X – X1) (23)
F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas saat bebas
X1 = panjang pegas saat terpasang
Gaya maksimal pegas (Fb) adalah saat katup membuka maksimal,
rumus menentukan gaya pegas saat itu adalah:
72
Mekanisme Katup
Gb.3.11 Gaya pegas saat terpasang dan membuka maksimal
F = k (X – X2 ) (24)
F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas saat bebas
X2 = panjang pegas saat nok menekan maksimal atau
katup membuka maksimal.
Dari rumus diatas nampak bahwa, semakin tinggi konstanta pegas
maka semakin besar gaya pegas yang dihasilkan, semakin besar
pemendekan pegas (X – X1) semakin besar gaya yang menjaga
katup tertutup rapat saat katup menutup.
Tinggi angkat nok sangat besar pengaruhnya terhadap gaya pegas,
semakin besar tinggi angkat nok semakin besar pula gaya yang
diperlukan untuk membuka katup atau semakin besar energi potensial
yang tersimpan untuk menutup katup.
Pegas katup merupakan pegas spriral atau coil. Efek dari bentuk
konstruksi pegas model itu adalah adanya gaya kesamping dan efek
kelelahan bahan menyebabkan pegas akan memendek dan miring,
oleh karena itu panjang pegas dan kemiringan merupakan standard
pemeriksan pegas. Beberapa model sepeda motor menggunakan
pegas ganda dengan arah coil yang berlawanan guna mengeleminir
efek gaya ke samping.
73
Mekanisme Katup
Gb. 3. 12 Memeriksa pegas katup
G. POROS NOK (CAM SHAFT)
Poros nok merupakan komponen yang berfungsi untuk merubah
gerak putar menjadi gerak bolak-balik untuk membuka katup. Bagian
poros nok yang menyebabkan gerak bolak-balik adalah bagian yang
menonjol atau nok. Terdapat dua nok yaitu nok untuk katup masuk
dan nok untuk katup buang. Poros nok berputar ditumpuh oleh
bantalan (bos), agar poros dapat bekerja pada putaran tinggi dan
koefisien gesek kecil pada saat ini digunakan bearing.
Gb. 3. 13 Konstruksi dan posisi poros nok Honda MegaPro
74
Mekanisme Katup
Proses kerja membuka dan menutup katup akibat gerakan nok dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gb. 3.14 Proses kerja poros nok
Saat poros berputar maka nok mulai menekan lifter (titik A), gerak
tekan tersebut untuk mengatasi celah katup. Pada titik B katup mulai
terbuka, jarak antara B – C merupakan gerak pembukaan awal.
75
Mekanisme Katup
Pembukaan katup maksimal terjadi pada titik D dan menutup penuh
pada titik A`.
Saat katup ditekan nok maka
katup terbuka sehingga
memungkinkan campuran
bahan bakar masuk ke
dalam silinder, atau gas
buang mengalir ke knalpot.
Hubungan sudut pembukaan
katup terhadap tinggi angkat
nok dan luas saluran masuk
maupun buang dapat dilihat
pada gambar 3.15.
Gb. 3.15 Hubungan sudut pembukaan
katup dengan tinggi angkat
nok dan luas saluran.
Gb. 3.16 Komponen kepala silinder sepeda Honda Karisma
76
Mekanisme Katup
K. PELATUK (ROKER ARM)
Pelatuk (roker arm) berfungsi sebagai tuas pengungkit, dimana bila
salah satu ujungnya mendapat tekanan nok maka ujung yang lain
akan menekan katup. Pada mekanisme katup model OHV poros nok
menekan lifter, lifter menekan push rod dan push rod menekan roker
arm, namun pada mekanisme katup SOHC dan DOHC poros nok
langsung menekan roker arm.
Roker arm selalu bergesekan dengan poros nok, sehingga roker arm
dan poros nok cepat aus. Keausan pada begian tersebut
menyebabkan celah katup membesar, suara mesin berisik. Upaya
mengatasi perubahan celah dengan cara menyetel katup secara
periodik, sedangkan untuk mencegah cepat aus maka bagian roker
arm yang bergesekan dikeraskan dan pelumasan komponen yang
baik. Beberapa model motor seperti Honda Karisma (Gb. 3.16) bagian
roker arm yang bergesekan dipasang bearing, sehingga beban gesek
bekurang dan keausan dapat dicegah.
Gb. 3.17 Roker arm dan valve clearance
L. PEMINDAH DAYA KE POROS NOK (VALVE TRAIN)
Perbandingan putaran poros nok dan poros engkol adalah 2 : 1,
artinya bila poros engkol berputar 2 kali maka poros nok hanya
berputar 1 kali. Terdapat beberapa tipe pemindah putaran poros
engkol ke poros nok, diantaranya:
1. Menggunakan roda gigi (timing gear). Model ini banyak
digunakan pada mekanisme katup tipe SV dan OHV.
2. Menggunakan rantai (timing chains). Model ini banyak
digunakan pada tipe mekanisme katup OHC maupun DOHC.
77
Mekanisme Katup
Gb. 3.18 Pemindah daya ke poros nok model timing chains
Katup harus terbuka dan tertutup pada saat yang tepat, sesuai
dengan siklus kerja motor. Akibat pembongkaran kepala silinder
memungkinkan pemasangan tidak tepat sehingga timing velve
berubah, untuk mencegah hal tersebut maka pada poros nok maupun
poros engkol terdapat tanda pemasangan. Pada poros engkol
pemasangan tepat pada tanda top (“T”) pada magnet, sedangkan
pada poros nok terdapat pada timing gear, yaitu berupa tanda “O”
yang harus tepat pada tanda pana pada bodi kepala silinder.
78
Mekanisme Katup
Gb. 3.19 Tanda pemasangan rantai penggerak poros nok
Keausan rantai penggerak poros nok (timing chains), menyebabkan
rantai bertambah panjang, sehingga:
1. Timing valve berubah
2. Rantai bergesekan dengan dinding silinder sehingga berisik
3. Terdapat peluang hubungan posisi gigi bergeser
Efek perubahan timing valve akibat keausan rantai penggerak poros
nok tidak dapat diatasi, namun untuk suara berisik dan kemungkinan
loncat dapat diatasi dengan penegang rantai (tensioner).
Terdapat beberapa model tensioner yaitu:
1. Tensioner manual, perlu penyetelan secara periodik agar
tegangan rantai tetap aman dan tidak bergesekan dengan
dinding silinder, cara menyetel dengan menekan batang
penekan sampai diperoleh tegangan yang tepat.
Pada sepeda motor Honda C70, cara menyetel tegangan
rantai mesin adalah sebagai berikut:
a. Longgarkan mur pengikat
b.Putar berlawanan jarum jam baut penahan batang penekan
± 1 putaran
c.Bila dengan cara tersebut kurang berhasil , lakukan
penyetelan di bagian bawah mesin.
79
Mekanisme Katup
Gb. 3.20 Menyetel tensioner
Pada saat memasang tensioner lifter pada dudukannya, posisi
lifter agar turun kebawah (tidak pada posisi menekan) dengan
cara memutar lifter ke arah kanan melalui lubang pada bagian
bawah dengan menggunakan kunci khusus atau obeng minus
kecil. Contoh sepeda motor yang menggunakan tipe ini antara lain
Honda GL 200, Honda Tiger 2000, Suzuki Shogun, Kawasaki
Kaze, Yamaha Jupiter.
Gb. 3.21 Menyetel tensioner manual pada Yamaha Jupiter
Sepeda motor Honda CB100 K4/K5 dan GL & GL Series
menggunakan tensioner tipe berbeda, cara menyetel tegangan
rantai mesin (timing cains) dengan cara:
80
Mekanisme Katup
a. Longgarkan mur pengikat , maka penegang rantai akan
bekerja secara otomatis untuk mendapatkan ketegangan
rantai yang sempurna
b. Bila melalui cara tersebut belum sempurna, lakukan
penyetelan dengan bantuan jari - jari roda.
Gb. 3.22 Menyetel tensioner GL series
2. Tensioner otomatis, penegang rantai secara otomatis akan
mengatur tegangan rantai pada tegangan rantai yang paling
tepat. Konsep pengaturan menggunakan tekanan hidrolik dari
oli sistem pelumas, digunakan pada sepeda motor Honda
C700 ke atas.
Hal yang harus diperhatikan pada tipe ini antara lain:
a. Selesai dilakukan bongkar pasang , masukkan oli melalui
baut seal agar batang dapat penekan langsung bekerja
b. Bersihkan batang penekan secara berkala untuk
menghindari kebocoran dan tidak berfungsinya katup satu
arah.
81
Mekanisme Katup
Keterangan
1. Roda penegang
2. Tuas penegang
3. Rantai timing
4. Batang penekan
5. Check valve
6. Baut seal bawah
7. Baut seal atas
8. Pegas pengembali
Gb.3.23 Tensioner otomatis
M. MENYETEL CELAH KATUP
Celah katup berfungsi sebagai usaha untuk mencegah katup tertekan
saat menutup, sehingga katup dapat menutup dengan rapat.
Perubahan celah katup akan mempengaruhi timing valve, bila celah
katup lebih rapat dari spesifikasi maka katup lebih cepat terbuka dan
lebih lambat menutup, sehingga waktu pembukaan katup lebih lama
dan peluang katup bocor lebih tinggi. Bila celah katup lebih besar dari
spesifikasi maka katup lebih lambat terbuka dan lebih cepat menutup,
sehingga waktu pembukaan katup lebih singkat dan suara mesin lebih
berisik.
Setiap pedoman sepeda motor memuat spesifikasi celah untuk
menjamin agar timing valve tepat sesuai dengan yang direncanakan.
Akibat pemakian /operasional motor memungkinkan celah katup dapat
berubah, oleh karena itu celah katup perlu diperiksa atau disetel
secara periodik setiap motor tune-up.
Langkah menyetel katup untuk motor 1 silinder adalah sebagai
berikut:
82
Mekanisme Katup
Gb. 3.24 Celah katup
Gb. 3.25 Langkah menyetel katup
Celah katup sepeda motor berkisar 0,05 – 0,10 mm, namun untuk
hasil yang presisi lihat buku pedoman celah katup motor yang disetel.
Contoh spesifikasi celah katup:
83
Mekanisme Katup
Table 5. Spesifikasi celah katup
No Merk/ Tipe Masuk Buang
1 Yamaha Jupiter 0.05-0,09 mm 0,08 -0,12 mm
2 Yamaha Crypton 0.05-0,09 mm 0,08 -0,12 mm
3 Kawasaki Kaze 0.04–0,07 mm 0.04–0,07 mm
4 Suzuki Shogun 0.04–0,07 mm 0.04–0,07 mm
5 Honda Supra 0,05 mm 0,05 mm
6 Honda Karisma 0,05 ±0,02 mm 0,05 ±0,02 mm
7 Honda Tiger 0,10 mm 0,10 mm
Menyetel katup multi silinder tidak harus mencari Top Kompresi untuk
setiap silinder, namun yang penting saat menyetel celah katup harus
pada posisi katup tidak bekerja, untuk mengetahui mana katup yang
tidak bekerja dapat dilihat menggunakan diagram blok pembakaran
atau diagram FO. Diagram FO digambar sesuai urutan pembakaran
(FO = Firing Order). Contoh motor 4 tak, 4 silinder dengan FO : 1 – 3
– 4 – 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Diagram FO motor 4 tak 4 silinder
Silinder Proses kerja
1 Hisap Kompresi Usaha Buang
3 Buang Hisap Kompresi Usaha
4 Usaha Buang Hisap Kompresi
2 Kompresi Usaha Buang Hisap
TMA TMB TMA TMB TMA
0º 180º 360º 540º 720º
Top 1 Top 2
Dari diagram diatas, maka pada saat Top 1 yaitu silinder 1 berada
diakhir kompresi, silinder 2 berada diakhir usaha, silinder 3 berada
diakhir hisap, silinder 4 pada akhir buang. Silinder 1 katup In & Ex
dapat disetel karena keduanya bebas. Silinder 2 yang dapat disetel
katup In, katup Ex tidak dapat disetel karena sudah terbuka akibat
pembukaan awal katup buang. Silinder 3 katup In tidak dapat disetel
karena masih bekerja yaitu penutupan susulan, sedangkan katup Ex
dapat disetel karena suda bebas. Silinder 4 keduanya tidak dapat
disetel karena kedua katup bekerja yaitu posisi overlapping.
Saat Top 2 yaitu silinder 4 pada akhir kompresi, silinder 3 pada akhir
usaha, silinder 2 pada akhir hisap, silinder 1 pada akhir buang.
Silinder 4 katup In & Ex dapat disetel karena keduanya bebas.
Silinder 3 yang dapat disetel katup In, katup Ex tidak dapat disetel
karena sudah terbuka akibat pembukaan awal katup buang. Silinder
84
Mekanisme Katup
2 katup In tidak dapat disetel karena masih bekerja yaitu penutupan
susulan , sedangkan katup Ex dapat disetel karena sudah bebas.
Silinder 1 keduanya tidak dapat disetel karena kedua katup bekerja
yaitu posisi overlapping. Dari identifikasi melalui diagram tersebut
katup yang dapat disetel adalah :
Tabel 7. katup yang dpat disetel pada top 1 dan 2
Top 1
Silinder
Top 2
In Ex In Ex
√ √ 1 X X
√ X 2 X √
X √ 3 √ X
X X 4 √ √
Keterangan : √ = dapat disetel
X = tidak dapat disetel
Secara empiris kita dapat menentukan katup yang dapat disetel
dengan cara:
1. Tulis FO motor yang akan disetel, tambahkan angka 1 pada
akhir FO
2. Bagi FO menjadi 2 bagian pada angka 4
3. Bagian awal yang dicoret dapat disetel katup Ex dan bagian
akhir adalah katup In.
4. Putar engkol sampai diperoleh Top 1, setel katup sesuai
ketentuan diatas.
Ex 1 – 3 - 4 - 2 – 1 In
5. Putar engkol 360º, dan setel katup yang belum disetel.
N. DEKOMPRESION
Dekompresi merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk
membuang kompresi sesaat agar tenaga untuk memutar mesin
lebih ringan. Dekompresi difungsikan saat starter mesin sehingga
saat starter mesin lebih ringan. Terdapat dua model dekompresi,
yaitu:
1. Automatic decompression
2. Manual decompresion
85
Mekanisme Katup
Mesin yang dilengkapi automatic decompression saat mesin mati
katup buang otomatis terbuka, sehingga saat menghidupkan
mesin dekompresi sudah bekerja, starter mesin lebih ringan.
Mesin yang menggunakan dekompresi pada poros nok dilengkapi
dengan tonjolan. Saat mesin hidup arah putaran mesin dan poros
nok bila dilihat dari sisi magnet putarannya berlawanan dengan
jarum jam. Adanya kopling satu arah pada tonjolan maka tonjolan
tidak menekan plat penahan, namun saat akhir mesin mati maka
terdapat putaran balik yang menggerakkan kopling satu arah
sehingga tonjolan menekan plat penahan, plat penahan menekan
roker arm katup buang sehingga katup sedikit terbuka.
Gb. 3.26 Plat penahan pada dekompresi
Gb. 3. 27 Posisi dekompresi saat terpasang
86
Mekanisme Katup
Gb. 3.28 Susunan poros nok dan katup motor yang dilengkapi
dekompresi ( Honda Supra)
Mesin yang dilengkapi dekompresi manual, saat menghidupkan
mesin operator harus menekan tuas dekompresi, dan menstarter
mesin, setelah mesin berputar dan tenaga yang disimpan flywheel
cukup kuat, tuas dekompresi dilepas, sehingga proses hisap dan
kompresi normal, mesin akan hidup. Dengan adanya dikompresi
putaran mesin lebih cepat sehingga mesin lebih mudah
dihidupkan dengan tenaga untuk starter lebih ringan.
Hal yang harus diperhatikan pada tipe ini antara lain:
c. Selesai dilakukan bongkar pasang , masukkan oli melalui
baut seal agar batang dapat penekan langsung bekerja
d. Bersihkan batang penekan secara berkala untuk
menghindari kebocoran dan tidak berfungsinya katup satu
arah.
Gb.3.29 Manual Decompresion
87

More Related Content

What's hot

Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Central lock dan alarm
Central lock dan alarmCentral lock dan alarm
Central lock dan alarmikmalabbas
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselisa said
 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power pointAtar Ringo
 
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerPengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Jobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKRJobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKRsriagunggb
 
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Zhafran Anas
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Blok silinder (cylinder block)
Blok silinder (cylinder block)Blok silinder (cylinder block)
Blok silinder (cylinder block)wiwithardianto
 
Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)Syihab umam
 
POWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptx
POWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptxPOWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptx
POWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptxKangJoe4
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanCharis Muhammad
 
DAYA MOTOR.ppt
DAYA MOTOR.pptDAYA MOTOR.ppt
DAYA MOTOR.pptbeng7175
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.Eko Soeripno
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterZainal Abidin
 

What's hot (20)

Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Central lock dan alarm
Central lock dan alarmCentral lock dan alarm
Central lock dan alarm
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power point
 
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training centerPengenalan komponen mesin daihatsu training center
Pengenalan komponen mesin daihatsu training center
 
Jobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKRJobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKR
 
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Blok silinder (cylinder block)
Blok silinder (cylinder block)Blok silinder (cylinder block)
Blok silinder (cylinder block)
 
Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)
 
POWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptx
POWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptxPOWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptx
POWERPOINT SAEPULOH KOPLING MANUAL.pptx
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
 
DAYA MOTOR.ppt
DAYA MOTOR.pptDAYA MOTOR.ppt
DAYA MOTOR.ppt
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
 
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
 
Kisi kisi soal tsm
Kisi kisi soal tsmKisi kisi soal tsm
Kisi kisi soal tsm
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starter
 
PROSES BISNIS OTOMOTIF.pptx
PROSES BISNIS OTOMOTIF.pptxPROSES BISNIS OTOMOTIF.pptx
PROSES BISNIS OTOMOTIF.pptx
 

Viewers also liked

Tune up specs
Tune up specsTune up specs
Tune up specsParna2009
 
Chasis Management System - Ototronik SMK
Chasis Management System - Ototronik SMKChasis Management System - Ototronik SMK
Chasis Management System - Ototronik SMKKukuh Adhi Rumekso
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupAhmad Faozi
 
melepas_dan_memasang_cylinder_head_group
melepas_dan_memasang_cylinder_head_groupmelepas_dan_memasang_cylinder_head_group
melepas_dan_memasang_cylinder_head_groupNurdin Al-Azies
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinCharis Muhammad
 

Viewers also liked (7)

Tune up specs
Tune up specsTune up specs
Tune up specs
 
Celah klep
Celah klepCelah klep
Celah klep
 
Chasis Management System - Ototronik SMK
Chasis Management System - Ototronik SMKChasis Management System - Ototronik SMK
Chasis Management System - Ototronik SMK
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
 
Prinsip kerja-motor
Prinsip kerja-motorPrinsip kerja-motor
Prinsip kerja-motor
 
melepas_dan_memasang_cylinder_head_group
melepas_dan_memasang_cylinder_head_groupmelepas_dan_memasang_cylinder_head_group
melepas_dan_memasang_cylinder_head_group
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 

Similar to Bab 3-mekanisme-katup

Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1yusrizal al
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxssuserc213ed
 
Over Houl Silinder Roda
Over Houl Silinder RodaOver Houl Silinder Roda
Over Houl Silinder RodaK .
 
Kelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptKelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptSyahRubyen
 
Contoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg okContoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg okSarastiana Bara
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valveChodiq Waela
 
Kata pengantar a
Kata pengantar a Kata pengantar a
Kata pengantar a Andre Ace
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan editNina Maulani
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikSlamet Setiyono
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxNurulQodri3
 
Kata pengantar
Kata pengantar Kata pengantar
Kata pengantar Andre Ace
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motorSigitSurya3
 
2. presentasi soal formatif otomotif
2. presentasi soal formatif otomotif2. presentasi soal formatif otomotif
2. presentasi soal formatif otomotifMulyono SPd
 

Similar to Bab 3-mekanisme-katup (20)

Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Over Houl Silinder Roda
Over Houl Silinder RodaOver Houl Silinder Roda
Over Houl Silinder Roda
 
Kelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.pptKelompok Mesin.ppt
Kelompok Mesin.ppt
 
Contoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg okContoh instrumen penilaian yg ok
Contoh instrumen penilaian yg ok
 
Sistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup ElekronikSistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup Elekronik
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valve
 
Kata pengantar a
Kata pengantar a Kata pengantar a
Kata pengantar a
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan edit
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
 
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptxKK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
KK 1_BAB 1_Perawatan Berkala Sistem Engine.pptx
 
Kata pengantar
Kata pengantar Kata pengantar
Kata pengantar
 
Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motor
 
2. presentasi soal formatif otomotif
2. presentasi soal formatif otomotif2. presentasi soal formatif otomotif
2. presentasi soal formatif otomotif
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
Komponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruriKomponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruri
 
mesin bensin.pdf
mesin bensin.pdfmesin bensin.pdf
mesin bensin.pdf
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensionalPpt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensionalssuser46d91c
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 
Jual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid AmpuhJual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuhssupi412
 
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sbHelmiatulHasanah
 
Jual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...serlinhae5
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 

Recently uploaded (13)

Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensionalPpt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Bojonegoro Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid AmpuhJual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
 
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
 
Jual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Medan Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
 
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Jakarta Timur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 

Bab 3-mekanisme-katup

  • 1. Mekanisme Katup MEKANISME KATUP A. PENDAHULUAN Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup hubungan saluran masuk ke ruang bakar dan ruang bakar ke saluran buang, pada saat yang tepat sesuai dengan proses kerja motor. Mekanisme katup harus menjamin katup tertutup dengan rapat sehingga tidak terjadi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil pembakaran. Katup juga harus terbuka pada saat yang tepat dengan lebar bukaan yang paling sesuai dengan karakteristik aliran campuran bahan bakar yang masuk maupun aliran gas sisa pembakaran ke knalpot. Kerja dan fungsi mekanisme katup mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap performa dan karakteristik mesin. B. DIAGRAM PEMBUKAAN KATUP (VALVE TIMING DIAGRAM) Pembukaan dan penutup katup harus sesuai dengan proses kerja motor. Seperti dijelaskan pada prinsip kerja motor 4 tak, waktu pembukaan dan penutupan katup adalah sebagai berikut: Tabel 4. Posisi katup hisap dan katup buang tiap langkah piston Langkah Gerakan Piston Katup Hisap Katup Buang Hisap TMA ke TMB Terbuka Tertutup Kompresi TMB ke TMA Tertutup Tertutup Usaha TMA ke TMB Tertutup Tertutup Buang TMB ke TMA Tertutup Terbuka Dari tabel tersebut katup hisap terbuka saat TMA langkah hisap dan tertutup di TMB, namun dalam perencanaan sesungguhnya katup hisap terbuka beberapa derajat sebelum TMA dan tertutup beberapa derajat setelah TMB. Pembukaan katup lebih awal dari TMA disebut pembukaan awal, sedangkan penutupan yang lebih lambat dari seharusnya yaitu di TMB disebut penutupan susulan. Tujuan pembukaan awal dan penutupan susulan adalah untuk meningkatkan efisiensi volumetrik atau jumlah campuran yang masuk ke dalam silinder dengan memanfaatkan inersia aliran campuran bahan bakar. 62
  • 2. Mekanisme Katup Saat langkah buang katup buang terbuka jauh sebelum TMB dan tertutup setelah TMA, tujuan pembukaan awal dan penutupan susulan pada katup buang adalah agar gas buang di dalam silinder benar- benar bersih, sehingga pada langkah berikutnya silinder dapat terisi dengan gas baru yang tidak terkontaminasi dengan gas bekar yang tidak terbuang. Adanya pembukaan awal katup masuk dan penutupan susulan katup buang menyebabkan kedua katup terbuka bersama, kondisi ini disebut overlapping. Tujuan overlapping adalah untuk pembilasan yaitu memasukkan gas baru untuk mendorong gas bekas keluar, adanya pembilasan diharapkan agar ruang bakar benar-benar bersih. Besar overlapping harus memperhatikan inersia aliran gas buang, besar inersia aliran gas buang ditentukan oleh kecepatan, bentuk aliran dan massa gas buang yang keluar. Kecepatan aliran ditentukan oleh putaran mesin dan luasan saluran keluar. Bentuk aliran tergantung disain ruang bakar, desain saluran buang dan disain kenalpot. Massa gas buang tergantung jumlah bahan bakar yang terbakar. Kapan katup masuk mulai terbuka dan tertutup, serta kapan katup buang mulai terbuka dan tertutup dapat digambarkan dalam diagram pembukaan katup (Valve timing diagrams). Sedangkan lama katup masuk terbuka, maupun lama katup buang terbuka disebut durasi katup (valve duration). Contoh: Data sepeda motor Honda Tiger tercatat, katup masuk terbuka 10º sebelum TMA dan tertutup 40º setelah TMB. Katup buang terbuka 35º sebelum TMB dan tertutup 10 setelah TMA. Dari data tersebut dapat dibuat diagram timing valve sebagai berikut: Dari diagram di atas dapat diketahui lama katup terbuka (durasi katup), yaitu: Katup masuk = 10º+ 180º+ 40º = 230º Katup buang = 10º+ 180º+ 35º = 225º Overlapping = 10º+ 10º = 20º 63
  • 3. Mekanisme Katup Gb. 3.1 Diagram timing valve Timing valve setiap sepeda motor tidak sama, tergantung karakteristik dan penggunaan sepeda motor. Contoh beberapa timing valve sepeda motor dapat dilihat pada table berikut: Tabel 5. Timing velve Merk/ tipe sepeda motor Katup Buka Tutup Durasi Overlap Kawasaki Kaze 1995 In 15 º 55 º 250 º 45 º Ex 50 º 30 º 260 º Kawasaki Kaze 1999 In 20 º 60 º 260 º 45 º Ex 55 º 25 º 260 º Honda Supra In 2 º 25 º 207 º 2 º Ex 33 º 0 º 213 º Honda Karisma In 2 º 25 º 207 º 2 º Ex 34 º 0 º 214 º Honda Tiger In 10 º 40 º 230 º 20 º Ex 35 º 10 º 225 º Honda GL Max In 10 º 40 º 230 º 20 º Ex 40 º 10 º 230 º Honda GL Pro In 10 º 40 º 230 º 20 º Ex 40 º 10 º 230 º 64
  • 4. Mekanisme Katup C. KLASIFIKASI MEKANISME KATUP 1. Klasifikasi mekanisme katup menurut susunan katupnya. L -head, T-head, I-head, V type I-head Gb. 3.2 Susunan katup 2. Klasifikasi mekanisme katup menurut letak dan jumlah poros a. SV (Side Valve ) Type Lokasi poros nok dan katup disamping silinder, konstruksi lebih sederhana, ruang bakar disisi silinder sehingga kurang efektif, hanya cocok untuk mesin putaran rendah seperti penggerak kompresor. Prinsip kerja: Saat engkol berputar 2 kali, poros akan berputar 1 kali, gerak putar poros nok akan menekan katup terbuka. Saat nok tidak menekan lagi, akibat pegas katup maka katup tertutup kembali. Gb. 3.3 Mekanisme katup SV type 65
  • 5. Mekanisme Katup b. OHV (Over Head Valve) Type Letak poros nok disamping silinder, sedangkan lokasi katup di kepala silinder, untuk memindah gerakan membuka katup diperlukan lifter, push rod dan roker arm. Tipe ini memungkinkan disain ruang bakar lebih baik. Digunakan pada tipe mesin V, horizontal dan opposed piston. Gb. 3.4 Mekanisme katup OHV type Prinsip kerja: Melalui roda gigi timing gerak putar engkol akan memutar poros nok (cam shaft), karena perbandingan gigi engkol dengan poros nok 1 : 2 maka saat poros engkol berputar 2 kali maka poros nok berputar sekali. Urutan gerak komponen sehingga katup terbuka adalah poros nok - lifter - push rod - roker arm – katup. Urutan gerak menutup adalah katup – roker arm- push rod – lifter – poros nok. Membukanya katup akibat gerak nok menekan, sedangkan gerak menutup akibat gaya pegas saat nok tidak menekan lagi. c. SOHC (Single Over Head Camshaft) Type Jumlah poros nok sebuah (single), diletakkan poros nok (camshaft) di kepala silinder. Letak katup di kepala silinder, katup ditekan roker arm, roker arm langsung ditekan oleh poros nok, jadi pada tipe ini lifter dan push rod sudah tidak diperlukan, sehingga komponen mekanisme katup lebih sedikit dan keterlambatan penutupan katup sat putaran tinggi dapat dikurangi. 66
  • 6. Mekanisme Katup Gb. 3.5 Mekanisme katup SOHC type d. DOHC (Double Over Head Camshaft) Jumlah poros nok (camshaft) ada dua buah (Double) yang diletakkan di kepala silinder. Katup diletakkan di kepala silinder, pada tipe ini terdapat beberapa model, ada yang poros nok langsung menekan katup (direct push type), ada pula yang menekan swing arm dan swing arm yang menekan katup (swing arm type). Gb. 3.6 Mekanisme katup DOHC type 67
  • 7. Mekanisme Katup Tipe DOHC mempunyai keunggulan dalam penempatan katup masuk maupun katup buang, disain ruang bakar lebih baik, total luasan saluran masuk dan buang dapat ditingkatkan. Dengan keunggulan tersebut tipe ini banyak digunakan untuk mesin dengan jumlah katup lebih dari satu (multi valve). e. MV (Multi Valve) Merupakan mekanisme katup dengan jumlah katup tiap silinder lebih dari satu pasang atau lebih dari dua buah. Tujuan multi valve adalah meningkatkan efisiensi volumetrik dan performa mesin dengan cara memperbesar saluran pemasukan dan pembuangan. Memperbesar saluran masuk maupun saluran buang dapat dilakukan: 1). Memperbesar katup masuk dan katup buang. Luasan ruang bakar terbatas bila ukuran diperbesar maka jarak antar lubang menjadi kecil, sehingga saat motor bekerja akibat temperatur pembakaran yang tinggi maka tepi antar lubang masuk dan lubang buang yang kecil akan cepat memuai dan dudukan katup juga memuai sehingga dudukan katup cepat rusak. 2). Membuat lubang masuk dan keluar lebih dari satu Memperbanyak lubang memungkinkan luasan total lubang masuk dan keluar dapat ditingkatkan dan jarak antar lubang dapat dipertahankan tetap besar, sehingga rusaknya dudukan katup akibat pemuaian dapat dihindari. Gb. 3.7 Susunan katup Multi valve type 68
  • 8. Mekanisme Katup Metoda ini paling banyak digunakan, sehingga pada saat ini banyak dikembangkan jumlah katup lebih dari dua katup tiap silinder (multi valve), terutama untuk sepeda motor dengan jumlah silinder lebih dari satu. Misalnya sepada motor Honda CBR900RR mempunyai 16 katup padahal jumlah silinder ada 4 buah, sehingga tiap selinder mempunyai 4 katup, yaitu 2 katup hisap dan 2 katup buang. Keuntungan lain menggunakan multi valve adalah disain ruang bakar lebih baik, penempatan busi dapat ditengah ruang bakar, sehingga torbulensi aliran, perambatan proses pembakaran dan tekanan hasil pembakaran lebih merata. D. KATUP (VALVE) Katup berfungsi untuk membuka dan menutup. Katup hisap digunakan untuk membuka dan menutup saluran hisap atau saluran masuk dan katup buang digunakan untuk membuka dan menutup saluran buang. Membukanya katup akibat gerakan atau tekanan poros nok, sedangkan menutupnya katup akibat gaya pegas. Katup dipasang di kepala silinder dengan susunan sebagai berikut: Gb. 3.8 Susunan pemasangan katup 69
  • 9. Mekanisme Katup Kebocoran kompresi dapat disebabkan oleh penutupan katup yang kurang rapat, penyebab katup menutup kurang rapat, antara lain: 1. Penyetelan celah katup terlalu rapat 2. Pegas katup lemah 3. Bos katup ( valve giude) aus 4. Kontak permukaan tidak rata Kontak permukaan yang tidak rata diatasi dengan skur katup. Langkah menyekur katup adalah: 1. Bersihkan kepala silinder dan katup dan tempatkan pada meja kerja. 2. Lumasi bos katup dengan meneteskan oli pelumas 3. Oleskan grinding paste pada permukaan kontak katup 4. Masukkan katup ke bos katup, putar secara berulang-ulang menggunakan sampai katup dan dudukannya bersinggungan dengan rata. Saat memberikan grinding paste, hati-hati jangan sampai mengenai batang katup atau masuk ke bos katup. 5. Periksa hasil penyekuran, seperti gambar di bawah ini. Gb. 3.9 Pemeriksaan bekas penyekuran 6. Bersihkan katup dan kepala silinder, pasang katup dan tahan dengan tangan, periksa kebocoran dengan menuangkan bensin pada saluran masuk atau buang katup yang diperiksa. Bila terdapat rembesan bensin berarti katup masih kurang rapat. Lakukan penyekuran kembali. Penyekuran dilakukan setiap penggantian bos katup (valve guide), penggantian katup, penggantian dudukan katup dan kebocoran katup akibat kontak permukaan tidak rata. 70
  • 10. Mekanisme Katup E. BOS KATUP (VALVE GUIDE) Bos katup berfungsi sebagai penghantar katup saat bekerja bolak- balik untuk membuka dan menutup, dengan adanya bos katup memungkinkan katup dapat menutup pada posisi yang tepat dan stabil. Celah antara katup dengan lubang bos katup sangat presisi yaitu 0,010 - 0,035 mm, dengan celah yang sempit bila pelumasan kurang baik maka bos katup maupun batang katup akan cepas aus. Keausan batang katup maupun bos katup menyebabkan penutupan katup tidak stabil karena katup bergetar, selain itu oli pelumas dari kepala silinder dapat melewati celah antara katup dengan batang katup masuk ke selinder maupun ke kenalpot, sehingga menimbulkan endapan pada batang katup dan asap putih pada knalpot. Gb. 3.10 Kebocoran oli pada bos katup (valve guide) F. PEGAS KATUP (VALVE SPRING) Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup saat katup terbuka akibat tertekan poros nok dan menjaga agar katup dapat menutup dengan rapat. Kecepatan katup menutup katup tergantung dari gaya pegas dan massa dari bagian yang digerakan. Hal tersebut sesuai dengan rumus: 71
  • 11. Mekanisme Katup F = m . a a = F/ m (22) a = Percepatan F = gaya pegas m = massa mekanisme katup Dari rumus diatas nampak semakin besar gaya pegas berarti semakin cepat katup menutup, dan semakin kecil massa yang menjadi beban saat menutup semakin cepat pula percepatan menutup. Meningkatkan kecepatan katup menutup dapat dilakukan dengan meningkatkan gaya pegas, namun dengan metode ini benturan katup dengan dudukan lebih besar, sehingga suara lebih berisik dan katup dan dudukan cepat aus. Metode yang banyak digunakan adalah dengan mengurangi massa mekanisme katup. Massa mekanisme katup untuk tipe OHV antara lain katup, roker arm, push rod, lifter, sedangkan tipe OHC adalah katup, roker arm, pada DOHC direct type massa yang menjadi beban pegas hanya katup. Dari uraian tersebut nampak bahwa massa DOHC direct type paling kecil, dengan massa yang digerakkan saat katup menutup kecil memungkinkan katup lebih cepat menutup. Gaya pegas katup saat katup menutup maupun katup saat terbuka berbeda. Besar gaya katup saat katup menutup adalah: F = k (X – X1) (23) F = gaya pegas K = konstante pegas X = panjang pegas saat bebas X1 = panjang pegas saat terpasang Gaya maksimal pegas (Fb) adalah saat katup membuka maksimal, rumus menentukan gaya pegas saat itu adalah: 72
  • 12. Mekanisme Katup Gb.3.11 Gaya pegas saat terpasang dan membuka maksimal F = k (X – X2 ) (24) F = gaya pegas K = konstante pegas X = panjang pegas saat bebas X2 = panjang pegas saat nok menekan maksimal atau katup membuka maksimal. Dari rumus diatas nampak bahwa, semakin tinggi konstanta pegas maka semakin besar gaya pegas yang dihasilkan, semakin besar pemendekan pegas (X – X1) semakin besar gaya yang menjaga katup tertutup rapat saat katup menutup. Tinggi angkat nok sangat besar pengaruhnya terhadap gaya pegas, semakin besar tinggi angkat nok semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk membuka katup atau semakin besar energi potensial yang tersimpan untuk menutup katup. Pegas katup merupakan pegas spriral atau coil. Efek dari bentuk konstruksi pegas model itu adalah adanya gaya kesamping dan efek kelelahan bahan menyebabkan pegas akan memendek dan miring, oleh karena itu panjang pegas dan kemiringan merupakan standard pemeriksan pegas. Beberapa model sepeda motor menggunakan pegas ganda dengan arah coil yang berlawanan guna mengeleminir efek gaya ke samping. 73
  • 13. Mekanisme Katup Gb. 3. 12 Memeriksa pegas katup G. POROS NOK (CAM SHAFT) Poros nok merupakan komponen yang berfungsi untuk merubah gerak putar menjadi gerak bolak-balik untuk membuka katup. Bagian poros nok yang menyebabkan gerak bolak-balik adalah bagian yang menonjol atau nok. Terdapat dua nok yaitu nok untuk katup masuk dan nok untuk katup buang. Poros nok berputar ditumpuh oleh bantalan (bos), agar poros dapat bekerja pada putaran tinggi dan koefisien gesek kecil pada saat ini digunakan bearing. Gb. 3. 13 Konstruksi dan posisi poros nok Honda MegaPro 74
  • 14. Mekanisme Katup Proses kerja membuka dan menutup katup akibat gerakan nok dapat digambarkan sebagai berikut: Gb. 3.14 Proses kerja poros nok Saat poros berputar maka nok mulai menekan lifter (titik A), gerak tekan tersebut untuk mengatasi celah katup. Pada titik B katup mulai terbuka, jarak antara B – C merupakan gerak pembukaan awal. 75
  • 15. Mekanisme Katup Pembukaan katup maksimal terjadi pada titik D dan menutup penuh pada titik A`. Saat katup ditekan nok maka katup terbuka sehingga memungkinkan campuran bahan bakar masuk ke dalam silinder, atau gas buang mengalir ke knalpot. Hubungan sudut pembukaan katup terhadap tinggi angkat nok dan luas saluran masuk maupun buang dapat dilihat pada gambar 3.15. Gb. 3.15 Hubungan sudut pembukaan katup dengan tinggi angkat nok dan luas saluran. Gb. 3.16 Komponen kepala silinder sepeda Honda Karisma 76
  • 16. Mekanisme Katup K. PELATUK (ROKER ARM) Pelatuk (roker arm) berfungsi sebagai tuas pengungkit, dimana bila salah satu ujungnya mendapat tekanan nok maka ujung yang lain akan menekan katup. Pada mekanisme katup model OHV poros nok menekan lifter, lifter menekan push rod dan push rod menekan roker arm, namun pada mekanisme katup SOHC dan DOHC poros nok langsung menekan roker arm. Roker arm selalu bergesekan dengan poros nok, sehingga roker arm dan poros nok cepat aus. Keausan pada begian tersebut menyebabkan celah katup membesar, suara mesin berisik. Upaya mengatasi perubahan celah dengan cara menyetel katup secara periodik, sedangkan untuk mencegah cepat aus maka bagian roker arm yang bergesekan dikeraskan dan pelumasan komponen yang baik. Beberapa model motor seperti Honda Karisma (Gb. 3.16) bagian roker arm yang bergesekan dipasang bearing, sehingga beban gesek bekurang dan keausan dapat dicegah. Gb. 3.17 Roker arm dan valve clearance L. PEMINDAH DAYA KE POROS NOK (VALVE TRAIN) Perbandingan putaran poros nok dan poros engkol adalah 2 : 1, artinya bila poros engkol berputar 2 kali maka poros nok hanya berputar 1 kali. Terdapat beberapa tipe pemindah putaran poros engkol ke poros nok, diantaranya: 1. Menggunakan roda gigi (timing gear). Model ini banyak digunakan pada mekanisme katup tipe SV dan OHV. 2. Menggunakan rantai (timing chains). Model ini banyak digunakan pada tipe mekanisme katup OHC maupun DOHC. 77
  • 17. Mekanisme Katup Gb. 3.18 Pemindah daya ke poros nok model timing chains Katup harus terbuka dan tertutup pada saat yang tepat, sesuai dengan siklus kerja motor. Akibat pembongkaran kepala silinder memungkinkan pemasangan tidak tepat sehingga timing velve berubah, untuk mencegah hal tersebut maka pada poros nok maupun poros engkol terdapat tanda pemasangan. Pada poros engkol pemasangan tepat pada tanda top (“T”) pada magnet, sedangkan pada poros nok terdapat pada timing gear, yaitu berupa tanda “O” yang harus tepat pada tanda pana pada bodi kepala silinder. 78
  • 18. Mekanisme Katup Gb. 3.19 Tanda pemasangan rantai penggerak poros nok Keausan rantai penggerak poros nok (timing chains), menyebabkan rantai bertambah panjang, sehingga: 1. Timing valve berubah 2. Rantai bergesekan dengan dinding silinder sehingga berisik 3. Terdapat peluang hubungan posisi gigi bergeser Efek perubahan timing valve akibat keausan rantai penggerak poros nok tidak dapat diatasi, namun untuk suara berisik dan kemungkinan loncat dapat diatasi dengan penegang rantai (tensioner). Terdapat beberapa model tensioner yaitu: 1. Tensioner manual, perlu penyetelan secara periodik agar tegangan rantai tetap aman dan tidak bergesekan dengan dinding silinder, cara menyetel dengan menekan batang penekan sampai diperoleh tegangan yang tepat. Pada sepeda motor Honda C70, cara menyetel tegangan rantai mesin adalah sebagai berikut: a. Longgarkan mur pengikat b.Putar berlawanan jarum jam baut penahan batang penekan ± 1 putaran c.Bila dengan cara tersebut kurang berhasil , lakukan penyetelan di bagian bawah mesin. 79
  • 19. Mekanisme Katup Gb. 3.20 Menyetel tensioner Pada saat memasang tensioner lifter pada dudukannya, posisi lifter agar turun kebawah (tidak pada posisi menekan) dengan cara memutar lifter ke arah kanan melalui lubang pada bagian bawah dengan menggunakan kunci khusus atau obeng minus kecil. Contoh sepeda motor yang menggunakan tipe ini antara lain Honda GL 200, Honda Tiger 2000, Suzuki Shogun, Kawasaki Kaze, Yamaha Jupiter. Gb. 3.21 Menyetel tensioner manual pada Yamaha Jupiter Sepeda motor Honda CB100 K4/K5 dan GL & GL Series menggunakan tensioner tipe berbeda, cara menyetel tegangan rantai mesin (timing cains) dengan cara: 80
  • 20. Mekanisme Katup a. Longgarkan mur pengikat , maka penegang rantai akan bekerja secara otomatis untuk mendapatkan ketegangan rantai yang sempurna b. Bila melalui cara tersebut belum sempurna, lakukan penyetelan dengan bantuan jari - jari roda. Gb. 3.22 Menyetel tensioner GL series 2. Tensioner otomatis, penegang rantai secara otomatis akan mengatur tegangan rantai pada tegangan rantai yang paling tepat. Konsep pengaturan menggunakan tekanan hidrolik dari oli sistem pelumas, digunakan pada sepeda motor Honda C700 ke atas. Hal yang harus diperhatikan pada tipe ini antara lain: a. Selesai dilakukan bongkar pasang , masukkan oli melalui baut seal agar batang dapat penekan langsung bekerja b. Bersihkan batang penekan secara berkala untuk menghindari kebocoran dan tidak berfungsinya katup satu arah. 81
  • 21. Mekanisme Katup Keterangan 1. Roda penegang 2. Tuas penegang 3. Rantai timing 4. Batang penekan 5. Check valve 6. Baut seal bawah 7. Baut seal atas 8. Pegas pengembali Gb.3.23 Tensioner otomatis M. MENYETEL CELAH KATUP Celah katup berfungsi sebagai usaha untuk mencegah katup tertekan saat menutup, sehingga katup dapat menutup dengan rapat. Perubahan celah katup akan mempengaruhi timing valve, bila celah katup lebih rapat dari spesifikasi maka katup lebih cepat terbuka dan lebih lambat menutup, sehingga waktu pembukaan katup lebih lama dan peluang katup bocor lebih tinggi. Bila celah katup lebih besar dari spesifikasi maka katup lebih lambat terbuka dan lebih cepat menutup, sehingga waktu pembukaan katup lebih singkat dan suara mesin lebih berisik. Setiap pedoman sepeda motor memuat spesifikasi celah untuk menjamin agar timing valve tepat sesuai dengan yang direncanakan. Akibat pemakian /operasional motor memungkinkan celah katup dapat berubah, oleh karena itu celah katup perlu diperiksa atau disetel secara periodik setiap motor tune-up. Langkah menyetel katup untuk motor 1 silinder adalah sebagai berikut: 82
  • 22. Mekanisme Katup Gb. 3.24 Celah katup Gb. 3.25 Langkah menyetel katup Celah katup sepeda motor berkisar 0,05 – 0,10 mm, namun untuk hasil yang presisi lihat buku pedoman celah katup motor yang disetel. Contoh spesifikasi celah katup: 83
  • 23. Mekanisme Katup Table 5. Spesifikasi celah katup No Merk/ Tipe Masuk Buang 1 Yamaha Jupiter 0.05-0,09 mm 0,08 -0,12 mm 2 Yamaha Crypton 0.05-0,09 mm 0,08 -0,12 mm 3 Kawasaki Kaze 0.04–0,07 mm 0.04–0,07 mm 4 Suzuki Shogun 0.04–0,07 mm 0.04–0,07 mm 5 Honda Supra 0,05 mm 0,05 mm 6 Honda Karisma 0,05 ±0,02 mm 0,05 ±0,02 mm 7 Honda Tiger 0,10 mm 0,10 mm Menyetel katup multi silinder tidak harus mencari Top Kompresi untuk setiap silinder, namun yang penting saat menyetel celah katup harus pada posisi katup tidak bekerja, untuk mengetahui mana katup yang tidak bekerja dapat dilihat menggunakan diagram blok pembakaran atau diagram FO. Diagram FO digambar sesuai urutan pembakaran (FO = Firing Order). Contoh motor 4 tak, 4 silinder dengan FO : 1 – 3 – 4 – 2 adalah sebagai berikut: Tabel 6. Diagram FO motor 4 tak 4 silinder Silinder Proses kerja 1 Hisap Kompresi Usaha Buang 3 Buang Hisap Kompresi Usaha 4 Usaha Buang Hisap Kompresi 2 Kompresi Usaha Buang Hisap TMA TMB TMA TMB TMA 0º 180º 360º 540º 720º Top 1 Top 2 Dari diagram diatas, maka pada saat Top 1 yaitu silinder 1 berada diakhir kompresi, silinder 2 berada diakhir usaha, silinder 3 berada diakhir hisap, silinder 4 pada akhir buang. Silinder 1 katup In & Ex dapat disetel karena keduanya bebas. Silinder 2 yang dapat disetel katup In, katup Ex tidak dapat disetel karena sudah terbuka akibat pembukaan awal katup buang. Silinder 3 katup In tidak dapat disetel karena masih bekerja yaitu penutupan susulan, sedangkan katup Ex dapat disetel karena suda bebas. Silinder 4 keduanya tidak dapat disetel karena kedua katup bekerja yaitu posisi overlapping. Saat Top 2 yaitu silinder 4 pada akhir kompresi, silinder 3 pada akhir usaha, silinder 2 pada akhir hisap, silinder 1 pada akhir buang. Silinder 4 katup In & Ex dapat disetel karena keduanya bebas. Silinder 3 yang dapat disetel katup In, katup Ex tidak dapat disetel karena sudah terbuka akibat pembukaan awal katup buang. Silinder 84
  • 24. Mekanisme Katup 2 katup In tidak dapat disetel karena masih bekerja yaitu penutupan susulan , sedangkan katup Ex dapat disetel karena sudah bebas. Silinder 1 keduanya tidak dapat disetel karena kedua katup bekerja yaitu posisi overlapping. Dari identifikasi melalui diagram tersebut katup yang dapat disetel adalah : Tabel 7. katup yang dpat disetel pada top 1 dan 2 Top 1 Silinder Top 2 In Ex In Ex √ √ 1 X X √ X 2 X √ X √ 3 √ X X X 4 √ √ Keterangan : √ = dapat disetel X = tidak dapat disetel Secara empiris kita dapat menentukan katup yang dapat disetel dengan cara: 1. Tulis FO motor yang akan disetel, tambahkan angka 1 pada akhir FO 2. Bagi FO menjadi 2 bagian pada angka 4 3. Bagian awal yang dicoret dapat disetel katup Ex dan bagian akhir adalah katup In. 4. Putar engkol sampai diperoleh Top 1, setel katup sesuai ketentuan diatas. Ex 1 – 3 - 4 - 2 – 1 In 5. Putar engkol 360º, dan setel katup yang belum disetel. N. DEKOMPRESION Dekompresi merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk membuang kompresi sesaat agar tenaga untuk memutar mesin lebih ringan. Dekompresi difungsikan saat starter mesin sehingga saat starter mesin lebih ringan. Terdapat dua model dekompresi, yaitu: 1. Automatic decompression 2. Manual decompresion 85
  • 25. Mekanisme Katup Mesin yang dilengkapi automatic decompression saat mesin mati katup buang otomatis terbuka, sehingga saat menghidupkan mesin dekompresi sudah bekerja, starter mesin lebih ringan. Mesin yang menggunakan dekompresi pada poros nok dilengkapi dengan tonjolan. Saat mesin hidup arah putaran mesin dan poros nok bila dilihat dari sisi magnet putarannya berlawanan dengan jarum jam. Adanya kopling satu arah pada tonjolan maka tonjolan tidak menekan plat penahan, namun saat akhir mesin mati maka terdapat putaran balik yang menggerakkan kopling satu arah sehingga tonjolan menekan plat penahan, plat penahan menekan roker arm katup buang sehingga katup sedikit terbuka. Gb. 3.26 Plat penahan pada dekompresi Gb. 3. 27 Posisi dekompresi saat terpasang 86
  • 26. Mekanisme Katup Gb. 3.28 Susunan poros nok dan katup motor yang dilengkapi dekompresi ( Honda Supra) Mesin yang dilengkapi dekompresi manual, saat menghidupkan mesin operator harus menekan tuas dekompresi, dan menstarter mesin, setelah mesin berputar dan tenaga yang disimpan flywheel cukup kuat, tuas dekompresi dilepas, sehingga proses hisap dan kompresi normal, mesin akan hidup. Dengan adanya dikompresi putaran mesin lebih cepat sehingga mesin lebih mudah dihidupkan dengan tenaga untuk starter lebih ringan. Hal yang harus diperhatikan pada tipe ini antara lain: c. Selesai dilakukan bongkar pasang , masukkan oli melalui baut seal agar batang dapat penekan langsung bekerja d. Bersihkan batang penekan secara berkala untuk menghindari kebocoran dan tidak berfungsinya katup satu arah. Gb.3.29 Manual Decompresion 87