Dokumen tersebut membahas tentang translasi mata uang asing, yang merupakan proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode translasi mata uang asing seperti metode nilai tukar tunggal, metode current-noncurrent, dan metode moneter-nonmoneter. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan standar akuntansi tentang translasi mata uang asing.
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Akuntansi internasional kelompok 4
1. Translasi Mata Uang Asing
Kelompok 4
Faldi Rizki Akmal 23213194
Febriyanto Aryadi 23213380
Finna Yuniarsih 23213480
Pandu Budi Mulya 26213811
Ria Anjelika 27213545
Ria Dwijayanti 27213547
Kelas 4EB05
2. Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi
mata uang asing yaitu:
• Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap
translasi mata uang asing, dan
• Mencatat translasi mata uang asing
• Berkomunikasi dengan peminat saham asing
3. LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi,
yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata
uang asing merupakan translasi sederhana dalam
ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan
poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam
pedanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik
dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada
konversi.
4. MASALAH
Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil. translasi mata
uang asing keuangan tidak akan sulit daripada
mentranslasikan perinci atau kaki terhadap padanannya
metrik tersebut. Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah
stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara
industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka
sendiri pada pasar saham.
5. TRANSLASI MATA UANG ASING
METODE NILAI TUKAR TUNGGAL
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga
penutupan atau harga saat itu terhadap saham dan hutang
asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh
rata rata nilai tukar saat itu pada setiap periode.
METODE CURRENT -
NONCURRENT
Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan
saat itu dan utang lancer ditranslasikan ke dalam mata uang
induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan
kurs saat ini.
6. TRANSLASI MATA UANG ASING
METODE MONETER – NONMONETER
Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk
menukarkan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
METODE KURS SEMENTARA
Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak merubah
sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya merubah
unit peruntungannya saja. Dengan kata lain, translasi mata
uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang
item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual.
7. TRANSLASI MATA UANG ASING
METODE MONETER NILAI TUKAR GANDA
Metode ini mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis
dalam proses transalasi mata uang asingnya.
8. PENGEMBANGAN TRANSLASI MATA UANG
ASING
1. Pra 1965, Praktik translasi mata uang asing masih dipandu
oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin No 43
2. 1965-1975, Translasi mata uang asing seluruh pembayaran
dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion
No 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3. 1975-1981, FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975.
4. 1981-sekarang, FASB mengeluarkan Statement of Financial
Accounting Standards no 52 tahun 1981.
9. GAMBARAN STANDAR NO.52/STANDAR
AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
TRANSLASI SAAT MATA UANG LOKAL
ADALAH MATA UANG FUNGSIONAL
1. Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal tanggal neraca. Akun modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu translasi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan
pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukan
kedalam laporan laba rugi higga operasional luar negri telah terjual atau investasi
telah diputuskan tidak bernilai.
10. GAMBARAN STANDAR NO.52/STANDAR
AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
TRANSLASI SAAT MATA UANG INDUK PERUSAHAAN
ADALAH MATA UANG FUNGSIONAL
1. Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga
pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada saat laporan keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar
rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan
item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan
dalam pendapatan lancar.
11. GAMBARAN STANDAR NO.52/STANDAR
AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
TRANSLASI SAAT MATA UANG ASING
ADALAH MATA UANG FUNGSIONAL
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat
pmbukuanta dalam satu mata uang asing saat mata uang
fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang
local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs
sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dollar AS
menggunakan metode kurs saat ini.
12. TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan
nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukan secara empiris.
Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung
berinflasi akan menghasilkan paclanannya mata uang dosmetik
jauh dibawah nilai aslinya.