SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
NURLAILAH
BS11112006

Sejarah analisis struktur lahir dari ilmu mekanika yang
merupakan cabang dari fisika. Tulisan tertua yang berisi
ilmu ini dibuat oleh Archimedes (287-212 SM) yang
membahas prinsip pengungkit dan prinsip kemampuan
mengapung. Kemajuan yang besar diawali oleh hukum
kombinasi vektor gaya oleh Stevinus (1548-1620), yang
juga merumuskan sebagian besar dari prinsip-prinsip
statika.
SEJARAH

Analisis struktur merupakan ilmu untuk menentukan
efek dari beban pada struktur fisik dan komponennya.
Adapun cabang pemakaiannya meliputi analisis
bangunan, jembatan, perkakas, mesin, tanah, dll.
Analisis struktur menggabungkan bidang mekanika
teknik, teknik material dan matematika teknik untuk
menghitung deformasi struktur, kekuatan internal,
tekanan, reaksi tumpuan, percepatan, dan stabilitas.
SEJARAH

Elemen Lentur (Balok)
Elemen Tekan (Kolom)
Plat
Membran
Cangkang
ELEMEN STRUKTUR

Sebuah balok langsing yang diberi perletakan
sederhana akan menghasilkan lenturan.
Sebutan masalah lentur diartikan pada studi
mengenai tegangan dan deformasi yang timbul
pada elemen yang mengalami aksi gaya.
Umumnya tegak lurus pada sumbu elemen
sehingga salah satu tepi serat mengalami
perpanjangan dan tepi serat lainnya mengalami
penyusutan.
Elemen Lentur (Balok)

Selain dinding pemikul beban, kolom juga
merupakan elemen vertikal yang sangat
banyak digunakan. Umumnya kolom tidak
mengalami lentur secara langsung dikarenakan
tidak ada beban tegak lurus pada sumbunya.
Kolom dikategorikan bedasarkan panjangnya.
Elemen Tekan (Kolom)

Plat adalah struktur palanar kaku yang secara
khas terbuat dari material monolit yang
tingginya yang kecil dibandingkan dengan
dimensi lainnya. Umumnya dapat dikatakan
bahwa pelat yang terbuat dari material
homogen mempunyai sifat yang sama pada
segala arah.
Plat

Membran adalah suatu struktur permukaan fleksibel
tipis memikul beban terutama melalui proses tegangan
tarik. Struktur membran cenderung dapat
menyesuaikan diri dengan cara struktur dibebani.
Selain itu struktur ini sangat peka terhadap efek
aerodinamika dari angin. Efek ini dapat menyebabkan
fluttering (getaran). Penstabilan bisa dilakukan dengan
memberi gaya pra-tegang.
Membran

Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga
yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan yang
lengkung. Beban-beban yang bekerja pada permukaan
cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan
tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam
bidang (in-plane) permukaan tersebut.
Cangkang

Truss
Kabel
Lengkungan
Kerangka
Struktur Bidang Permukaan
TIPE STRUKTUR

Truss terdiri dari ikatan elemen balok tegangan tarik
dan elemen kolom pendek dan biasanya berbentuk
segitiga. Truss bidang disusun dari elemen-elemen
yang berada pada bidang yang sama (2 matra) dan
seringkali digunakan untuk jembatan-jembatan,
penopang atap. Sebaliknya, truss ruang memiliki
elemen-elemen yang dapat mengembang ke dalam tiga
matra dan cocok untuk derek dan menara.
Truss

Dua bentuk lain dari struktur yang digunakan untuk
bentang panjang adalah kabel dan bangunan berpola
lengkungan. Kabel biasanya fleksibel dan menyangga
beban-bebannya dalam tegangan tarik. Tidak seperti
tegangan tarik yang mengikat, beban luar (eksternal)
tidak dipakai sepanjang sumbu kabel, dan akibatnya
kabel mengalami bentuk kelengkungan tertentu.
Kabel

Umumnya digunakan untuk tujuan seperti menopang
gelagar jembatan dan atap bangunan. Bila digunakan
untuk tujuan ini, kabel memiliki suatu keuntungan
dibandingkan balok dan truss khususnya untuk
bentang melebihi 50 meter. Karena mereka berlaku
sebagai tegangan tarik, kabel-kabel tidak akan menjadi
stabil dan runtuh secara mendadak seperti yang biasa
terjadi pada balok atau truss.
Kabel

Lengkungan atau busur (Arch) mencapai kekuatannya
dalam tegangan mampat, karena ia memiliki suatu
bentuk kurva yang berlawanan dibandingkan dengan
kabel. Lengkungan meskipun harus dimampatkan agar
dapat menjaga bentuknya dan akibatnya pembebanan
sekunder seperti gaya geser dan momen, harus
dipertimbangkan dalam desainnya. Lengkungan
seringkali digunakan dalam struktur jembatan, kubah,
dan untuk pintu masuk dinding bangunan batu.
Lengkungan

Kerangka-kerangka (Frames) sering digunakan dalam
bangunan yang tersusun dari balok dan kolom yang
hubungan berupa sambungan pin (sendi) ataupun
sambungan kaku. Pembebanan pada suatu kerangka
menyebabkan pembengkokan anggota bagian dan
akibat dari hubungan sambungan kaku, struktur ini
umumnya menjadi struktur tak tentu dari sudut
pandang analisis.
Kerangka

Struktur bidang permukaan dibuat dari suatu bahan
yang memiliki ketebalan yang sangat tipis
dibandingkan dengan ukuran dimensi lainnya.
Kadangkala material ini sangat lentur dan dapat
mengambil bentuk suatu tenda atau struktur
gelembung udara. Pada kasus ini material bekerja
sebagai suatu struktur membran yang dibebankan oleh
tegangan tarik murni. Struktur bidang permukaan bisa
juga dibuat dari bahan kaku seperti beton pratekan
atau ferro-semen.
Struktur Bidang Permukaan

Setelah dimensi dari struktur itu diketahui, sangat
penting kemudian menentukan beban apa saja yang
ditanggung dari struktur. Beban disain biasanya
dispesifikasi oleh peraturan bangunan yang berlaku.
Untuk wilayah hukum Indonesia digunakan SNI 03
1727 1989 Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan
Gedung. Ada dua jenis beban pada struktur yang harus
dipertimbangkan dalam desain.
BEBAN

JENIS BEBAN
BEBAN
MATI
BEBAN
HIDUP

Tipe pertama ini disebut dengan Beban mati yang
merupakan berat dari kumpulan setiap anggota
struktur maupun berat objek benda yang ditempatkan
secara permanen. Sebagai contoh, kolom, balok, balok
penopang (girder), pelat lantai, dinding, jendela,
plumbing, alat listrik, dan lain sebagainya.
Beban Mati

Kedua adalah Beban hidup, yang mana beban yang
bergerak atau bervariasi dalam ukuran maupun lokasi.
Contohnya adalah beban kendaraan pada jembatan,
beban pengunjung pada gedung, beban hujan, beban
salju, beban ledakan, beban gempa, dan beban alami
lainnya.
Beba Hidup

Bila struktur merintangi aliran angin, energi kinetik
angin dikonversikan ke dalam energi potensial
tekanan, yang menyebabkan terjadinya suatu
pembebanan angin. Efek angin pada struktur
bergantung pada kerapatan dan kecepatan udara,
sudut datang angin, bentuk dan kekakuan struktur dan
kekesaran permukaannya.
Beban Angin

Gempa bumi menghasilkan pembebanan pada suatu
struktur melalui interaksi gerakan tanah dan
karakteristik respon struktur. Pembebanan ini
merupakan hasil dari distorsi struktur yang disebabkan
oleh gerakan tanah dan kekakuan struktur. Besarnya
bergantung pada banyak dan tipe percepatan gerak
tanah, masa dan kekakuan struktur. Pembebanan dan
analisa gempa di Indonesia merujuk pada
SNI 03 1726 2010
Beban Gempa

Bila struktur-struktur digunakan untuk menahan air,
tanah atau materi glanural, tekanan yang dihasilkan
oleh beban-beban ini menjadi suatu kriteria desain
yang penting. Contohnya adalah bendungan atau
dinding penahan (retaining wall). Disini hukum-
hukum hidrostatik dan mekanika tanah dipakai untuk
menentukan pembebanan struktur.
Tekanan Hidrostatik dan
Tekanan Tanah

Pada struktur stabil, deformasi yang diakibatkan beban
pada umumnya kecil dan gaya internal yang timbul
dalam struktur mempunyai kecenderugan
mengembalikan bentuk semula apabila bebannya
dihilangkan. Pada struktur tidak stabil, deformasi yang
diakibatkan oleh beban pada umumnya mempunyai
kecenderungan untuk terus bertambah selama struktur
dibebani. Struktur yang tidak stabil mudah mengalami
keruntuhan secara menyeluruh dan seketika begitu
dibebani.
STABILITAS STRUKTUR

Untuk bisa menghasilkan analisis yang akurat, insinyur
struktur harus memperoleh informasi mengenai beban
struktur, geometri, kondisi tumpuan, dan sifat bahan.
Hasil dari analisis biasanya berupa reaksi tumpuan,
tegangan, geser, momen, puntir, dan perpindahan.
METODE ANALISIS

 Metode Cross
 Metode Takabeya
 Metode distribusi momen
 Metode analogi kolom
 Metode kerja maya (energi virtual)
 Metode kekakuan dan kelenturan
 Metode defleksi kemiringan(slope deflection).
PENDEKATAN ANALITIK

 Metode Cremona
 Diagram defleksi Williot-Mohr
 Analisis grafis pada analisis plastis (bukan elastis)
kerangka atau balok.
PENDEKATAN GRAFIS

More Related Content

Similar to SEJARAH STRUKTUR

Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserKetut Swandana
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTDoniAsep2
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserKetut Swandana
 
Materi kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempaMateri kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempayuni helmi
 
Struktur-Shell_2015-Veronika.pdf
Struktur-Shell_2015-Veronika.pdfStruktur-Shell_2015-Veronika.pdf
Struktur-Shell_2015-Veronika.pdfAgungWahyudi51
 
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptxFUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptxCikguHanafi
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasManaser sawaki
 
Form active structure
Form active structureForm active structure
Form active structureFigocaturp1
 
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...Briando1992
 
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...RonyDlidir
 
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...RonyDlidir
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Ayu Fatimah Zahra
 
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxProposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxMrLEVIATHAN1
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...RonyDlidir
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonTeguhSipil1
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfRonyDlidir
 

Similar to SEJARAH STRUKTUR (20)

Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geser
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geser
 
Materi kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempaMateri kuliah rekayasa_gempa
Materi kuliah rekayasa_gempa
 
Rujukan 2.pdf
Rujukan 2.pdfRujukan 2.pdf
Rujukan 2.pdf
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
Struktur-Shell_2015-Veronika.pdf
Struktur-Shell_2015-Veronika.pdfStruktur-Shell_2015-Veronika.pdf
Struktur-Shell_2015-Veronika.pdf
 
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptxFUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitas
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
Form active structure
Form active structureForm active structure
Form active structure
 
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
 
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
 
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
 
Makala bangunan
Makala bangunanMakala bangunan
Makala bangunan
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docxProposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
Proposal Revisi QLHSFZ NRXSVO OZGFSVIF_021353.docx
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

SEJARAH STRUKTUR

  • 2.  Sejarah analisis struktur lahir dari ilmu mekanika yang merupakan cabang dari fisika. Tulisan tertua yang berisi ilmu ini dibuat oleh Archimedes (287-212 SM) yang membahas prinsip pengungkit dan prinsip kemampuan mengapung. Kemajuan yang besar diawali oleh hukum kombinasi vektor gaya oleh Stevinus (1548-1620), yang juga merumuskan sebagian besar dari prinsip-prinsip statika. SEJARAH
  • 3.  Analisis struktur merupakan ilmu untuk menentukan efek dari beban pada struktur fisik dan komponennya. Adapun cabang pemakaiannya meliputi analisis bangunan, jembatan, perkakas, mesin, tanah, dll. Analisis struktur menggabungkan bidang mekanika teknik, teknik material dan matematika teknik untuk menghitung deformasi struktur, kekuatan internal, tekanan, reaksi tumpuan, percepatan, dan stabilitas. SEJARAH
  • 4.  Elemen Lentur (Balok) Elemen Tekan (Kolom) Plat Membran Cangkang ELEMEN STRUKTUR
  • 5.  Sebuah balok langsing yang diberi perletakan sederhana akan menghasilkan lenturan. Sebutan masalah lentur diartikan pada studi mengenai tegangan dan deformasi yang timbul pada elemen yang mengalami aksi gaya. Umumnya tegak lurus pada sumbu elemen sehingga salah satu tepi serat mengalami perpanjangan dan tepi serat lainnya mengalami penyusutan. Elemen Lentur (Balok)
  • 6.  Selain dinding pemikul beban, kolom juga merupakan elemen vertikal yang sangat banyak digunakan. Umumnya kolom tidak mengalami lentur secara langsung dikarenakan tidak ada beban tegak lurus pada sumbunya. Kolom dikategorikan bedasarkan panjangnya. Elemen Tekan (Kolom)
  • 7.  Plat adalah struktur palanar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya yang kecil dibandingkan dengan dimensi lainnya. Umumnya dapat dikatakan bahwa pelat yang terbuat dari material homogen mempunyai sifat yang sama pada segala arah. Plat
  • 8.  Membran adalah suatu struktur permukaan fleksibel tipis memikul beban terutama melalui proses tegangan tarik. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri dengan cara struktur dibebani. Selain itu struktur ini sangat peka terhadap efek aerodinamika dari angin. Efek ini dapat menyebabkan fluttering (getaran). Penstabilan bisa dilakukan dengan memberi gaya pra-tegang. Membran
  • 9.  Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan yang lengkung. Beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane) permukaan tersebut. Cangkang
  • 11.  Truss terdiri dari ikatan elemen balok tegangan tarik dan elemen kolom pendek dan biasanya berbentuk segitiga. Truss bidang disusun dari elemen-elemen yang berada pada bidang yang sama (2 matra) dan seringkali digunakan untuk jembatan-jembatan, penopang atap. Sebaliknya, truss ruang memiliki elemen-elemen yang dapat mengembang ke dalam tiga matra dan cocok untuk derek dan menara. Truss
  • 12.  Dua bentuk lain dari struktur yang digunakan untuk bentang panjang adalah kabel dan bangunan berpola lengkungan. Kabel biasanya fleksibel dan menyangga beban-bebannya dalam tegangan tarik. Tidak seperti tegangan tarik yang mengikat, beban luar (eksternal) tidak dipakai sepanjang sumbu kabel, dan akibatnya kabel mengalami bentuk kelengkungan tertentu. Kabel
  • 13.  Umumnya digunakan untuk tujuan seperti menopang gelagar jembatan dan atap bangunan. Bila digunakan untuk tujuan ini, kabel memiliki suatu keuntungan dibandingkan balok dan truss khususnya untuk bentang melebihi 50 meter. Karena mereka berlaku sebagai tegangan tarik, kabel-kabel tidak akan menjadi stabil dan runtuh secara mendadak seperti yang biasa terjadi pada balok atau truss. Kabel
  • 14.  Lengkungan atau busur (Arch) mencapai kekuatannya dalam tegangan mampat, karena ia memiliki suatu bentuk kurva yang berlawanan dibandingkan dengan kabel. Lengkungan meskipun harus dimampatkan agar dapat menjaga bentuknya dan akibatnya pembebanan sekunder seperti gaya geser dan momen, harus dipertimbangkan dalam desainnya. Lengkungan seringkali digunakan dalam struktur jembatan, kubah, dan untuk pintu masuk dinding bangunan batu. Lengkungan
  • 15.  Kerangka-kerangka (Frames) sering digunakan dalam bangunan yang tersusun dari balok dan kolom yang hubungan berupa sambungan pin (sendi) ataupun sambungan kaku. Pembebanan pada suatu kerangka menyebabkan pembengkokan anggota bagian dan akibat dari hubungan sambungan kaku, struktur ini umumnya menjadi struktur tak tentu dari sudut pandang analisis. Kerangka
  • 16.  Struktur bidang permukaan dibuat dari suatu bahan yang memiliki ketebalan yang sangat tipis dibandingkan dengan ukuran dimensi lainnya. Kadangkala material ini sangat lentur dan dapat mengambil bentuk suatu tenda atau struktur gelembung udara. Pada kasus ini material bekerja sebagai suatu struktur membran yang dibebankan oleh tegangan tarik murni. Struktur bidang permukaan bisa juga dibuat dari bahan kaku seperti beton pratekan atau ferro-semen. Struktur Bidang Permukaan
  • 17.  Setelah dimensi dari struktur itu diketahui, sangat penting kemudian menentukan beban apa saja yang ditanggung dari struktur. Beban disain biasanya dispesifikasi oleh peraturan bangunan yang berlaku. Untuk wilayah hukum Indonesia digunakan SNI 03 1727 1989 Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung. Ada dua jenis beban pada struktur yang harus dipertimbangkan dalam desain. BEBAN
  • 19.  Tipe pertama ini disebut dengan Beban mati yang merupakan berat dari kumpulan setiap anggota struktur maupun berat objek benda yang ditempatkan secara permanen. Sebagai contoh, kolom, balok, balok penopang (girder), pelat lantai, dinding, jendela, plumbing, alat listrik, dan lain sebagainya. Beban Mati
  • 20.  Kedua adalah Beban hidup, yang mana beban yang bergerak atau bervariasi dalam ukuran maupun lokasi. Contohnya adalah beban kendaraan pada jembatan, beban pengunjung pada gedung, beban hujan, beban salju, beban ledakan, beban gempa, dan beban alami lainnya. Beba Hidup
  • 21.  Bila struktur merintangi aliran angin, energi kinetik angin dikonversikan ke dalam energi potensial tekanan, yang menyebabkan terjadinya suatu pembebanan angin. Efek angin pada struktur bergantung pada kerapatan dan kecepatan udara, sudut datang angin, bentuk dan kekakuan struktur dan kekesaran permukaannya. Beban Angin
  • 22.  Gempa bumi menghasilkan pembebanan pada suatu struktur melalui interaksi gerakan tanah dan karakteristik respon struktur. Pembebanan ini merupakan hasil dari distorsi struktur yang disebabkan oleh gerakan tanah dan kekakuan struktur. Besarnya bergantung pada banyak dan tipe percepatan gerak tanah, masa dan kekakuan struktur. Pembebanan dan analisa gempa di Indonesia merujuk pada SNI 03 1726 2010 Beban Gempa
  • 23.  Bila struktur-struktur digunakan untuk menahan air, tanah atau materi glanural, tekanan yang dihasilkan oleh beban-beban ini menjadi suatu kriteria desain yang penting. Contohnya adalah bendungan atau dinding penahan (retaining wall). Disini hukum- hukum hidrostatik dan mekanika tanah dipakai untuk menentukan pembebanan struktur. Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Tanah
  • 24.  Pada struktur stabil, deformasi yang diakibatkan beban pada umumnya kecil dan gaya internal yang timbul dalam struktur mempunyai kecenderugan mengembalikan bentuk semula apabila bebannya dihilangkan. Pada struktur tidak stabil, deformasi yang diakibatkan oleh beban pada umumnya mempunyai kecenderungan untuk terus bertambah selama struktur dibebani. Struktur yang tidak stabil mudah mengalami keruntuhan secara menyeluruh dan seketika begitu dibebani. STABILITAS STRUKTUR
  • 25.  Untuk bisa menghasilkan analisis yang akurat, insinyur struktur harus memperoleh informasi mengenai beban struktur, geometri, kondisi tumpuan, dan sifat bahan. Hasil dari analisis biasanya berupa reaksi tumpuan, tegangan, geser, momen, puntir, dan perpindahan. METODE ANALISIS
  • 26.   Metode Cross  Metode Takabeya  Metode distribusi momen  Metode analogi kolom  Metode kerja maya (energi virtual)  Metode kekakuan dan kelenturan  Metode defleksi kemiringan(slope deflection). PENDEKATAN ANALITIK
  • 27.   Metode Cremona  Diagram defleksi Williot-Mohr  Analisis grafis pada analisis plastis (bukan elastis) kerangka atau balok. PENDEKATAN GRAFIS