Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran sistem pneumatik untuk siswa kelas XI. Tujuan pembelajaran mencakup pengetahuan tentang simbol, komponen, dan diagram pneumatik serta keterampilan menggambar rangkaian sistem pneumatik satu silinder. Materi ajar dibahas melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis proyek, diantaranya simbol pneumatik, komponen pneumatik, dan langkah-langkah
1. 1
Format RPP sesuai Permendikbud No.22 Tahun 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK NEGERI 2 KARANG BARU
Mata Pelajaran : SISTEM ROBOTIK
Kelas/Semester : XI/GANJIL
Materi Pokok : PNEUMATIK
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Setelah pelajaran ini berakhir (action), siswa dapat menjelaskan simbol rangkaian
pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin (behavior) dengan
menjawab soal pada lembar penilaian (LP) 3 (creteria) minimal nilai sama dengan KKM
(degree).
2) Setelah pelajaran ini berakhir, siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen
pneumatik sesuai simbol dan fungsinya yang digunakan untuk mengoperasikan suatu
mesin dengan menjawab soal pada lembar penilaian (LP) 3 minimal nilai sama dengan
KKM.
b. Proses
Sebelum melakukan keterampilan, siswa dapat menjelaskan langkah-langkah peletakan
komponen pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin dengan menjawab
rincian tugas kinerja proses pada lembar penilaian (LP) 4 Assessmen Kinerja Proses.
2. Keterampilan
Dengan menggunakan komputer dan program aplikasi, siswa dapat mempraktekkan langkah-
langkah menggambar rangkaian sistem pneumatik satu silinder dengan menggunakan komponen-
komponen pneumatik di kertas A4 dan program aplikasi sesuai rincian tugas kinerja di LP 5
minimal total nilai kinerja sama dengan KKM.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan (KI-3)
3.3 Menerapkan komponen-komponen pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan suatu
mesin
2. KD pada KI keterampilan (KI-4)
2. 2
4.3 Menggambarkan rangkaian sistem pneumatik satu silinder dengan menggunakan komponen-
komponen pneumatik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan (KI-3)
a. Indikator Produk
3.3.1 Menjelaskan simbol rangkaian pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan
suatu mesin
3.3.2 Mengidentifikasi komponen-komponen pneumatik sesuai simbol dan fungsinya yang
digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin
b. Indikator Proses
3.3.3 Menjelaskan langkah-langkah peletakan komponen pneumatik yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin
2. Indikator KD pada KI keterampilan (KI-4)
4.3.1 Mempraktekkan langkah-langkah menggambar rangkaian sistem pneumatik satu
silinder dengan menggunakan komponen-komponen pneumatik di kertas A4 dan
program aplikasi
D. Materi Pembelajaran
1. Simbol-simbol pada Sistem Pneumatik
2. Komponen-komponen Pneumatik
3. Diagram Langkah Pneumatik
4. Aplikasi program sistem Pneumatik
a. Fluidsim
b. Automation Studio
E. Pendekatan, Model dan Metode
Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning
Metode : Diskusi. Tanya jawab, Demonstasi, Praktek dan Penugasan
F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media
a. Video Pembelajaran
b. Slide presentasi
c. Aplikasi Fluidsim/Automation Studio
3. 3
2. Alat
a. Komputer/Laptop
b. LCD Projector
c. Printer
d. Trainer Pneumatik
e. Whiteboard
3. Bahan
a. Kertas
b. Kabel Jumper
4. Sumber Belajar
a. Riza Kurnia Akbar. 2017. Dasar Pneumatik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
b. Sudaryono. 2013. Pneumatik dan Hidrolik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
c. LKPD
d. Jobsheet
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamat
Catatan
Pengamat
1 2 3 4
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran;
2. Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi mate-ri
ajar dalam kehidupan sehari-hari;
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang me-
ngaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari;
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kom-petensi
dasar yang akan dicapai;
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelas-an
uraian kegiatan sesuai silabus.
(Disalin dari lampiran Permendikbud No.22 Tahun
2016 halaman 11)
4. 4
2. Kegiatan Inti
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamat Catatan
Pengamat
1 2 3 4
Fase 1 (Penentuan Pertanyaan Mendasar)
Membimbing siswa untuk menentukan pertanyaan
mendasar dari sistem pneumatik dari segi simbol,
fungsi dan diagram langkah
Fase 2 (Mendesain perencanaan proyek)
Membantu siswa untuk mendesain/menggambarkan
rangkaian pneumatik pada suatu mesin yang menjadi
proyeknya menggunakan kertas A4 dan program
aplikasi
Fase 3 (Menyusun jadwal)
Membimbing siswa untuk menyusun jadwal dari
proyek gambar rangkaian pneumatik pada suatu mesin
Fase 4 (Memonitor siswa dan kemajuan proyek)
Memantau perkembangan/kemajuan siswa dan proyek
gambar rangkaian pneumatik yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin
Fase 5 (Menguji hasil)
Menguji hasil proyek gambar rangkaian pneumatik
yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin
Fase 6 (Mengevaluasi pengalaman)
Mengevaluasi proyek gambar rangkaian pneumatik
yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin
5. 5
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamat
Catatan
Pengamat
1 2 3 4
Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi untuk
mengevaluasi:
1. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat lang-sung maupun
tidak langsung dari hasil pem-belajaran yang telah
berlangsung;
2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
3. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam ben-tuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok;
4. menginformasikan rencana kegiatan pembe-lajaran
untuk pertemuan berikutnya.
(Disalin dari lampiran Permendikbud No.22 Tahun
2016 halaman 12)
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian
a. Sikap Prilaku Karakter : Format Penilaian Sikap
b. Sikap Sosial : Format Penilaian Sikap
c. Produk : Ujian Tulis
d. Proses : Format Assessmen Kinerja Proses
e. Keterampilan : Format Assessmen Kinerja Keterampilan
2. Instrumen penilaian
a. Lembar Penilaian 1 (LP1) : Sikap Prilaku Karakter
b. Lembar Penilaian 2 (LP2) : Sikap Sosial
c. Lembar Penilaian 3 (LP3) : Produk dilengkapi kunci LP3
d. Lembar Penilaian 4 (LP4) : Assesmen Kinerja Proses
e. Lembar Penilaian 5 (LP5) : Assesmen Kinerja Keterampilan
6. 6
3. Pembelajaran remedial dan pengayaan
Setelah melakukan penilaian dan refleksi diakhir kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik
dengan nilai:
a. di bawah angka minimal, diberikan tugas remedial, berupa mengulang menjawab soal yang
belum benar (dikerjakan diluar jam pelajaran)
b. di atas angka minimal, diberikan tugas pengayaan, berupa membuat gambar rangkaian
pneumatik menggunakan 2 buah silinder pneumatic
I. Lampiran
1. Materi pembelajaran
2. Rubrik Penilaian
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 2 Karang Baru
Drs. Yunaldi
NIP. 19620214 198603 1 009
Aceh., 29 Juni 2019
Guru Mata Pelajaran,
Nurhayati, S.ST
NIP. 19871204 201003 2 002
7. 7
BAHAN AJAR
Sekolah : SMK NEGERI 2 KARANG BARU
Mata Pelajaran : SISTEM ROBOTIK
Kelas/Semester : XI/GANJIL
Materi Pokok : PNEUMATIK
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Setelah pelajaran ini berakhir (action), siswa dapat menjelaskan simbol rangkaian
pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin (behavior) dengan
menjawab soal pada lembar penilaian (LP) 3 (creteria) minimal nilai sama dengan KKM
(degree).
2) Setelah pelajaran ini berakhir, siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen
pneumatik sesuai simbol dan fungsinya yang digunakan untuk mengoperasikan suatu
mesin dengan menjawab soal pada lembar penilaian (LP) 3 minimal nilai sama dengan
KKM.
b. Proses
Sebelum melakukan keterampilan, siswa dapat menjelaskan langkah-langkah peletakan
komponen pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin dengan menjawab
rincian tugas kinerja proses pada lembar penilaian (LP) 4 Assessmen Kinerja Proses.
2. Keterampilan
Dengan menggunakan komputer dan program aplikasi, siswa dapat mempraktekkan langkah-
langkah menggambar rangkaian sistem pneumatik satu silinder dengan menggunakan komponen-
komponen pneumatik di kertas A4 dan program aplikasi sesuai rincian tugas kinerja di LP 5
minimal total nilai kinerja sama dengan KKM.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan (KI-3)
3.3 Menerapkan komponen-komponen pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan suatu
mesin
2. KD pada KI keterampilan (KI-4)
a. Menggambarkan rangkaian sistem pneumatik satu silinder dengan menggunakan
komponen-komponen pneumatik
8. 8
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan (KI-3)
a. Produk (Penggalan Materi 1)
3.3.1 Menjelaskan simbol rangkaian pneumatik yang digunakan untuk mengoperasikan
suatu mesin
3.3.2 Mengidentifikasi komponen-komponen pneumatik sesuai simbol dan fungsinya yang
digunakan untuk mengoperasikan suatu mesin
b. Proses (Penggalan Materi 2)
3.3.3 Menjelaskan langkah-langkah peletakan komponen pneumatik yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin
2. Indikator KD pada KI keterampilan (KI-4) (Penggalan Materi 3)
4.3.1 Mempraktekkan langkah-langkah menggambar rangkaian sistem pneumatik satu
silinder dengan menggunakan komponen-komponen pneumatik di kertas A4 dan
program aplikasi
D. Uraian Materi Ajar
1. Penggalan Materi 1
Uraian materi berkaitan dengan IPK Produk yang berisikan pengetahuan faktual dan konseptual.
a. Materi Faktual
Pneumatik di industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik
yang menggunakan udara bertekanan untuk memindahkan suatu gaya atau gerakan.
Pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan yang digerakkan dengan
menggunakan media udara bertekanan.
Di industri akan kita jumpai benda atau bahan yang akan dipindahkan dari satu
lokasi ke lokasi lain. Proses pemindahan benda tersebut menggunakan mesin dengan
media listrik. Gerakan putar dapat diberikan oleh motor sederhana, dan gerakan linear
dapat diperoleh dari gerakan putaran melalui perangkat seperti screw jacks atau rack
dan pinions. Jika diperlukan gerakan pendek linear maka dipergunakan sebuah solenoid.
Solenoid dapat menghasilkan gerakan linier tetapi dengan gaya yang terbatas. Selain
media listrik, gerakan putar atau linear dapat juga dihasilkan dengan menggunakan
media fluida baik cairan maupun gas untuk memindahkan benda dari satu lokasi ke
lokasi lainnya. Sistem berbasis fluida yang menggunakan cairan sebagai media disebut
sistem hidrolik. Sistem berbasis gas disebut sistem pneumatik. Gas dasar yang
digunakan adalah udara yang dimampatkan.
9. 9
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal
penangan material adalah sebagai berikut :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja
Penerapan/aplikasi pneumatik secara umum :
a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)
Salah satu contoh mesin industri yang menggunakan pneumatik adalah mesin
extruder plastik, seperti di bawah ini.
10. 10
b. Materi Konseptual
Simbol-simbol pneumatik
Untuk memudahkan membaca fungsi dari setiap jenis katup yang akan digunakan, maka
secara internasional digunakan sebagai fungsi katup- katup tersebut. Hal ini tidak ubahnya
dengan perlengkapan pneumatik bahwa yang digambar pada suatu gambar kerja adalah bukan
benda-benda atau alat-alat pneumatik secara fisik, melainkan digambar secara simbol- simbol
dari setiap komponen peralatan pneumatik tersebut. Sejauh ini simbol-simbol katup
pneumatik (bahkan untuk bidang hidrolik pun) secara internasional yang sudah beredar dan
diakui oleh beberapa negara adalah seperti yang telah ditegaskan oleh DIN 24300 yaitu yang
mengikuti rekomendasi CETOP (Comite Europeen des Transmissions Oleohydrau-liques
et Pneumatiques) dan ISO/R 1219 –1970. Adapun simbol-simbol pada sistem pneumatik,
sebagai berikut:
a) Simbol Komponen Pneumatik secara umum
13. 13
d) Simbol Katup Logika
KatuplogikaseringdisebutkatupORatauAND,aplikasikhususyaituvalve OR, valve AND,
valve quick exhaust, flow control valve, regulator control valve.
valve OR memilikifungsi kerja ORdimana bila salah satu inputnyaaktif maka output
akanaktif
valve AND memiliki fungsi kerja AND dimana mengharuskan semua inputnya aktif
untuk mengaktifkan output
valve quick exhaust untukmelakukan pembuangan udara yang cepatbila input tanpa
udara
flow control valve digunakanuntukmengaturaliranudarayangmasuk ke dalam jalur
pneumatic
Regulatorcontrolvalve,berfungsisamadenganflowcontrolvalvetetapi memiliki
tambahan mekanisme non return valve
14. 14
e) Simbol Silinder
Silinder pneumatik adalah aktuator atau perangkat mekanis yang menggunakan kekuatan
udara bertekanan (udara yang terkompresi) untuk menghasilkan kekuatan dalam gerakan bolak –
balik piston secara linier (gerakan keluar - masuk). Silinder pneumatik merupakan alat atau
perangkat yang sering kita jumpai pada mesin – mesin industri, baikitu dalam industri otomotif,
industri kemasan, elektronik, dan berbagai industri maupun instansi – instansi yang lain. Silinder
pneumatik biasa digunakan untuk menjepit benda, mendorong mesin pemotong, penekan
mesin pengepresan, peredam getaran, pintu penyortiran, dan lainsebagainya.
Silinder pneumatik mungkin memang memiliki banyak fungsi kegunaan, akan tetapi
fungsi dasar silinder tidak pernah berubah, dimana mereka berfungsi mengkonversi tekanan
udara atau energi potensial udara menjadi energi gerak ataukinetik.
16. 16
g) Simbol Check Valve
h) Simbol Suction Cup dan Vakum Generator
Dalam mendesain rangkaian penuamtik kita harus terlebih dulu mengetahui deskripsi cara kerja
mesin dan tata letak mesin. Dengan mengetahui deskripsi cara kerja dan tata letak mesin (diagram langkah)
kita dapat menentukan komponen pneumatik yang akan kita gunakan untuk membiat rangkaian otomasi
produksi.
a. Penggambaran dan penomoran
1) Diagram Langkah/Diagram Alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar.
Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian, sehingga
mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistempneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari
mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari
gambarrangkaian.Elemenyangdibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan pada bagian
bawah rangkaian secara simbol sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada
rangkaian yang lebih luas, bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan
berbagaidistribusisambungandapatdigambarkan tersendiri.
17. 17
Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan sebagai berikut :
Yang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus digambar tanpa
mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bahwa semua
silinder dan katup kontrol arah digambarkansecarahorisontaldengansilinderbergerakdarikiri
kekanan, sehingga rangkaian lebih mudah dimengerti.
Contoh, Batang piston slinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol ditekan atau pedal kaki
ditekan.Batangpistonkembalikeposisiawalsetelahkeluar penuh dan tekanan pada tombol atau
pedal kaki dilepas.
18. 18
Masalah di atas dipecahkan oleh rangkaian kontrol dengan tata letak gambar diagram berikut ini:
Gambar di atas menunjukkan perbedaan antara posisi gambar dengan lokasi
benda/elemen sesungguhnya.Pada praktiknya katup V1 terletak pada posisi akhir langkah keluar
silinder. Pada diagram rangkaian elemen V1 digambar pada tingkat sinyal masukan dan tidak
mencerminkan posisi katup. Penandaan V1 pada posisi silinder keluar penuh
menunjukkan posisi sesungguhnya dari katupV1 tersebut.
Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara komponen dan
lubang saluran udara. Diagram rangkaian tidak menjelaskan tata letak komponen secara
mekanik.
Rangkaian digambar dengan aliran energi dari bawah ke atas. Yang terdapat dalam
rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal, pengolah sinyal, elemen kontrol akhir dan
elemenpenggerak(aktuator).Posisikatup pembatas ditandai pada aktuator.
Jika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian kontrol harus dibagi
ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu rantai dapat dibentuk untuk setiap fungsi
grup. Kalau mungkin, rantai-rantai ini sebaiknya disusun berdampingan dalam urutan yang
samadengan gerakan langkah operasinya.
19. 19
2) Penandaan Elemen
Penandaan tiap-tiap elemen kontrol untuk mengetahui dimana lokasi elemen tersebut
berada.Adaduamacampenandaanyangtelahdikenaldan sering digunakan yaitu:
a. penandaan denganangka
b. penandaan denganhuruf
Penandaan Dengan Angka
Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka.
Dua sistem yang sering digunakan yaitu :
1. Nomor seri
Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .
2. Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan grup,
misalnya 4.12artinyaelemen 12 padagrup 4
Klasifikasi grup :
Grup 0 : semua elemen sumber energi ditandai dengan angka depan 0 Grup 1, 2, 3, … :
penandaan dari satu matarantaikontrol (grup).
Sistem untuk nomor seri :
.0 : elemen kerja
.1 : elemen kontrol
.2,.4 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan maju, ditandai
dengan nomor seri genap.
.3 , .5 :semuaelemenyangmempunyaipengaruhpada gerakan mundur, ditandai
dengan nomor seri gasal.
.01,.02: elemenantaraelemenkontroldanelemenkerjayaitu katupkontrolalirandan
katupbuangan-cepat.
Sistempenandaanberdasarkanpadasistemnomorgrupmempunyai keuntungan
bahwa dalam praktiknya seorang perawatan dapat mengenali pengaruh dari sinyal
dari nomor pada masing-masing komponen. Sebagai contoh : jika terjadi kegagalan
pada silinder 2.0, maka dapat diasumsikan bahwa penyebabnya dapat ditemukan pada
grup 2, oleh karena itu komponen- komponen yang mempunyai tanda angka pertama 2
harusdiperiksa.
20. 20
Gambar berikut menunjukkan penandaan elemen dari sebuah mata rantai
kontrol.
Karena rangkaian hanya terdiri dari satu grup, maka semua elemen angka pertama
bertanda 1, artinya lokasinya berada pada grup 1. Silinder ditandai dengan angka 1.0.
Katup kontrol akhir ditanda dengan angka 1.1. Katup-katup yang menyebabkan silinder
bergerak maju ditandai dengan angka : 1.2, 1.4 dan 1.6. Sedangkan katup yang
menyebabkan silinder bergerak mundur ditandai dengan angka 1.3. Sumber energi
ditandai 0.1.
Penandaan Dengan Huruf
Tipe ini digunakan terutama pada rangkaian yang dikembangkan secara
metodik. Untuk pemakaian yang luas, tipe ini meliputi kalkulasi dan daftar yang
dapat dilakukan lebih mudah dan lebih jelas jika menggunakan huruf. Elemen
kerja ditandai dengan huruf besar, elemen sinyal dan limit switch ditandai
dengan huruf kecil. Bertolak belakang dengan tipe terdahulu, elemen sinyal dan
limit switch tidak ditandai ke dalam kelompok grup. Lokasi tipe ini seperti
diilustrasikanpada gambar berikut :
A ao a1
21. 21
A,B,C,...tandadarielemen-elemenkerja
a0, b0,, c0, tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi belakang silinder
A, B,C ….
a1, b1,, c1, tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi batang piston ke
depan dari silinder A, B,C..
Keuntungan dari tipe ini adalah dapat dengan segera diketahui komponen sinyal
yang sedang digerakkan jika silinder bergerak ke posisi yang dituju. Misalnya, gerakan
A+ menunjukkan limit switch a1 yang diperintahkan bekerja, dan gerakan A-
menunjukkan limit switch ao yang diperintahkan bekerja.
3) Kontrol Langsung dan Tidak Langsung
b. Rangkaian Kontrol Langsung
Kontrol langsung adalah kontrol sederhana dari silinder kerja tunggal dan ganda.
Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan aliran udara sedikit,
ukurankontrolkecildangayaaktuasinyarendah.
Adapun Kontrol Langsung Silinder Kerja Tunggal, sebagai berikut:
Kontrol langsung silinder kerja tunggal dipergunakan untuk
menggerakkan silinder kerja tunggal retract dan extend sesuai dengan perintah tombol
tekan. Saat batang piston silinder bergerak extend saat silinder menerima udara
bertekanan. Jika udara di hilangkan, secara otomatis piston kembali ke posisi awal
(retract). Untuk memecahkan masalah tersebut kita dapat mempergunakan katup 3/2
22. 22
sebagai katup pembangkit sinyal saat ditekan katup ini dapat mengeluarkan sinyal dan
sinyaldapathilangketikatomboldilepas.
Kontrol langsung silinder kerja ganda dipergunakan untuk menggerakkan
silinder kerja ganda maju mundur sesuai dengan perintah tombol tekan. Batang piston
silinder kerja ganda bergerak keluar ketika sebuah tombol ditekan dan kembali ke
posisi semula ketika tombol dilepas. Silinder kerja ganda dapat dimanfaatkan gaya
kerjanya ke dua arah gerakan, karena selama bergerak ke luar dan masuk silinder
dialiri udara bertekanan. Untuk memecahkan masalah tersebut dipergunakan sebuah
katup untuk membangkitkan sebuah sinyal dan membatalkan sinyal yang lain ketika
tombol dilepas. Katup 4/2 digunakan karena katup tersebut merupakan katup
pembangkit sinyal dengan 2 lubang sinyal keluaran. Katup ini cocok untuk
mengendalikan sebuahsilinderkerjaganda.
c. Rangkaian Kontrol Tidak Langsung
Kontrol tidak langsung pada sistem pneumatik, adalah udara bertekanan tidak langsung
disalurkan untuk menggerakan batang piston pada silinder, melainkan disaluran ke
katup kendali terlebih dahulu. Setelah katup bergeser, baru kemudian udara
bertekanan akan mengalir menggerakakan batang piston padasilinder.
Adapun gambar rangkaian kontrol tidak langsung silinder kerja tunggal dan
ganda sebagai berikut:
1) Posisi tidak aktif silinder kerja tunggal
23. 23
2) Posisi Aktif silinder kerja tunggal
3) Posisi Awal silinder kerja ganda
25. 25
2. Penggalan Materi 2
Uraian materi berkaitan dengan IPK Proses yang berisikan pengetahuan prosedural.
Instal terlebih dahulu aplikasi Festo FluidSIM. Kemudian, ikutilah langkah-
langkah dalam membuat gambar rangkaian pneumatik menggunakan Festo
FluidSIM.
1. Buka program Festo FluidSIM (v3.6) yang sudahterinstal
2. Ini adalah screenshot tampilan awal Festo FluidSIM
3. Untuk membuat sheet baru klik FILE --> New (Ctrl + N)
Lembar Kerja
Komponen
File -> New
26. 26
4. Klik dan geser komponen ke lembar kerja untuk menyusun komponen
menjadi rangkaian
5. Buatlah rangkaian pneumatik:
Drag and Drop Komponen ke lembar kerja
Buatlahrangkaian
Pneumaticnya!
27. 27
6. Untuk mengubah (custom) dari komponen dapat dilakukan dengan cara double
klik pada komponen tersebut atau dengan cara klik kanan pada komponen lalu
pilih properties.
7. Maka akan muncul tampilan seperti berikut, lalu aturlah sesuai keperluan
8. Untuk menjalankan rangkaian klik tombol «PLAY» yang berbentuk
segitiga, maka simulasi dapat dimulai
Double click pada komponen, atauklik
kanan lalu pilih properties
Atur sesuai keperluan
Klik tombolPLAY
28. 28
9. Untuk mencoba menjalankannya tekan Katup Tombok seperti digambar
10. Amati pergerakan silinder, jika tidak terjadi kesalahan penggambaran
rangkaiannya, rangkaian dapat berfungsi sesuai alur kerja.
11. Bila sistem sudah tepat, maka print hasil desain rangkaian.
12. Selanjutnya silahkan diperdalam sendiri karena software ini sangat membantu dalam
proses pembelajaran khususnya bidang Teknik Pneumatik
13. Teruslah belajar dan banyak berlatih agar lebih mahir menggunakannya
14. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!
3. Penggalan Materi 3
Siswa mempraktekkan langkah-langkah keterampilan sesuai dengan pengetahuan
prosedural yang terdapat pada penggalan materi 2, dengan praktek membuat rangkaian
pneumatik:
a. Kontrol langsung menggunakan silinder kerja tunggal dan ganda
b. Kontrol tidak langsung menggunakan silinder kerja tunggal dan ganda
E. Rujukan/Kepustakaan
Riza Kurnia Akbar. 2017. Dasar Pneumatik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Sudaryono. 2013. Pneumatik dan Hidrolik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Tekan tombol atau apapun yang ingin
di simulasikan, maka pergerakan
komponen dapat kita amati