Dokumen tersebut membahas tentang budidaya minapadi sebagai teknologi ramah lingkungan dan strategi ketahanan pangan selama pandemi COVID-19. Teknik budidaya minapadi meliputi persiapan lahan, pembuatan parit, pemilihan benih ikan dan padi, persemaian, penanaman, pemupukan, penebaran benih ikan, pemberian pakan ikan, dan pemanenan hasil. Budidaya minapadi dapat meningkatkan produktivitas lahan,
1. Pengenalan
BudidayaMinapadi
Dalam Rangka Pengembangan Teknologi Ramah
Lingkungan Sekaligus Sebagai Strategi Ketahanan
Pangan Selama Masa Pandemi COVID-19
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
2. DAFTAR ISI
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
PENDAHULUAN
Budidaya Minapadi..........................................1
Manfaat............................................................2
Kondisi lahan dan air.......................................3
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
Persiapan lahan...............................................4
Pembuatan parit..............................................4
Pemilihan benih ikan....................................5-6
Pemilihan benih padi....................................7-9
Persemaian benih padi..................................10
Penanaman padi............................................10
Pemupukan....................................................11
Penebaran benih ikan....................................12
Pemberian pakan ikan...................................12
Pemanenan ikan............................................13
Pemanenan padi............................................13
PENGENDALIAN HAMA
Pengendalian hama padi...............................14
Pengendalian hama ikan...............................14
3. Minapadi menurut Tim Lentera (2002); Ampri
dan Khairuman (2008) dalam Lantarsih (2016),
adalah salah satu bentuk tumpang sari
pemeliharaan ikan dan padi di sawah secara
bersama-sama.
Budidaya
Minapadi
Minapadi merupkan
budidaya 2 komoditas yaitu
ikan dan padi sekaligus
dalam satu lahan sawah
Minapadi menurut Bobihoe (2015),
adalah cara pemeliharaan ikan di
sela-sela tanaman padi (Integrated
Fish Farming/IFF) sebagai penyelang
di antara dua musim tanam padi.
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0 1
PENDAHULUAN
4. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
PENDAHULUAN
Manfaat
Teknologi budidaya ramah lingkungan:
Pengurangan penggunaan pestisida dan pupuk anorganik
(kotoran ikan mengandung unsur hara menjadi pupuk
organik sehingga meningkatkan kesuburan tanah)
Pengendali hama dan gulma (hama dan gulma dapat
menjadi pakan alami bagi ikan)
Hemat tenaga dan biaya:
Peningkatan efisiensi dan peningkatan produktivitas
lahan pertanian
Pengurangan pembelian pestisida dan pupuk anorganik
Pengurangan penyiangan gulma tanaman liar dan
pengolahan tanah
Peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat:
Peningkatan penghasilan, pendapatan tambahan dari
hasil ikan dan tidak mengurangi pendapatan dari hasil
padi
Terciptanya ketahanan pangan masyarakat selama masa
pandemi COVID-19
Tersedianya kebutuhan protein hewani sehingga
mendukung program pemerintah dalam usaha gizi
keluarga
2
5. Lahan untuk budidaya minapadi berada pada
ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut dan
memiliki kemiringan yang relatif rendah (datar)
Jenis tanah yang baik untuk digunakan dalam
budidaya minapadi adalah tanah yang sifatnya
tidak porus yaitu tanah lempung atau liat berpasir
Sumber air harus cukup, dapat
berasal dari jaringan irigasi atau
sumber lainnya
Sumber air yang digunakan harus
memenuhi persyaratan baku mutu
budidaya dan sanitasi
Kondisi
Lahan
Kondisi
Air
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
PENDAHULUAN
3
7. 1.PERSIAPAN LAHAN
Tanah diolah hingga kedalaman 15-20 cm sampai
perbandingan lumpur dan air 1:1
Pematang dibuat dengan ukuran:
Bersihkan pematang dari gulma supaya tidak
menjadi sarang hama padi maupun ikan
Lapisi pematang dengan lumpur secara berkala agar
bersih, rapi, dan mengurangi tumbuhnya gulma
-lebar dasar pematang 40-50 cm
-lebar atas 30-40 cm
-tinggi 30-40 cm
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
2.PEMBUATAN PARIT
Parit/caren dibuat sebelum pengolahan tanah
Caren dibuat pada sekeliling petakan sawah dengan
lebar 1 meter dan kedalaman 60 cm
Fungsi:
1. Tempat perlindungan ikan saat pemberian
pupuk
2. Tempat perlindungan ikan dari hama seperti
burung
3. Memudahkan pergerakan ikan
4. Memudahkan panen ikan
4
8. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
Bentuk tubuh tebal, gemuk, kepala tidak besar
Bentuk mata bulat
Tingkah laku berenang bergerombol dan aktif
menyongsong arus
Ciri-ciri:
Bentuk tubuh agak pipih
Tingkah laku bergerombol di permukaan air,
aktif melawan arus air, dan bereaksi positif
terhadap cahaya dan kejutan
Ciri-ciri:
a) Ikan Mas Majalaya
SNI NOMOR 01-6132-1999
b) Ikan Nila Hitam
3.PEMILIHAN BENIH IKAN
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
5
9. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
Bentuk tubuh agak pipih memanjang
Mempunyai alat peraba yaitu sungut/patil yang
sangat peka terhadap keberadaan makanan baik
di dasar, pertengahan maupun permukaan
perairan
Tingkah laku aktif bergerak mencari makanan
pada malam hari dan berlindung di tempat-
tempat gelap pada siang hari
Ciri-ciri:
SNI NOMOR 6140 : 2009
c) Ikan Lele
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
6
10. 4..PEMILIHAN BENIH PADI
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
Benih padi varietas unggul
Memiliki perakaran yang dalam
Memiliki batang yang kuat, tidak mudah rebah
Cepat beranak (bertunas)
Tahan genangan air
Tahan terhadap hama dan penyakit
Memiliki rasa yang enak dan disukai masyarakat
Pemilihan benih padi yang akan dikembangkan untuk
budidaya minapadi yaitu:
Berdasarkan SK Menteri Pertanian No.2015-
2017/Kpts/SR.120/4/2011, terdapat 3 varietas padi
unggul yaitu:
a) Inpari 14
1. Umur tanaman ± 113 hari setelah sebar
2. Bentuk tanaman tegak
3. Tinggi tanaman 103 cm
4. Berat 1000 butir ± 25,9 gram
5. Rata-rata hasil 6,6 ton/ha gabah kering giling
6. Potensi hasil 8,2 ton/ha gabah kering giling
7. Ancaman hama
-Wereng Batang Coklat biotipe 1&2 (agak rentan)
-Wereng Batang Coklat biotipe 3 (rentan)
7
11. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
8. Ancaman penyakit
-Hawar Daun Bakteri patotipe III (agak tahan)
-Hawar Daun Bakteri patotipe IV (rentan)
-Hawar Daun Bakteri patotipe VIII (agak rentan)
-Blas ras 033 dan 133 (agak tahan)
-Blas ras 073 dan 173 (rentan)
-Tungro (rentan)
b) Inpari 15
1. Umur tanaman ± 117 hari setelah sebar
2. Bentuk tanaman tegak
3. Tinggi tanaman ± 105 cm
4. Berat 1000 butir ± 26,5 gram
5. Rata-rata hasil 6,1 ton/ha gabah kering giling
6. Potensi hasil 7,5 ton/ha gabah kering giling
7. Ancaman hama
-Wereng Batang Coklat biotipe 1 (agak tahan)
-Wereng Batang Coklat biotipe 2 (agak rentan)
-Wereng Batang Coklat biotipe 3 (rentan)
8. Ancaman penyakit
-Hawar Daun Bakteri patotipe III (agak tahan)
-Hawar Daun Bakteri patotipe IV&VIII (agak rentan)
-Blas ras 033 (tahan)
-Blas ras 133&073 (agak tahan)
-Blas ras173 (rentan)
-Tungro (rentan)
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
8
12. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
c) Inpari 16
1. Umur tanaman ± 118 hari setelah sebar
2. Bentuk tanaman tegak
3. Tinggi tanaman ± 102 cm
4. Berat 1000 butir ± 25,9 gram
5. Rata-rata hasil 6,3 ton/ha gabah kering giling
6. Potensi hasil 7,6 ton/ha gabah kering giling
7. Ancaman hama
-Wereng Batang Coklat biotipe 1&2 (agak rentan)
-Wereng Batang Coklat biotipe 3 (rentan)
8. Ancaman penyakit
-Hawar Daun Bakteri patotipe III (tahan)
-Hawar Daun Bakteri patotipe IV&VIII (agak rentan)
-Blas ras 033 (tahan)
-Blas ras 073 (agak tahan)
-Blas ras 133&173 (rentan)
-Tungro (rentan)
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
9
13. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
Terdapat dua metode persemaian
Dilakukan pada lahan sawah di luar area yang
akan dipanen, upayakan dekat sumber air
Persemaian harus terkena matahari langsung
Dilakukan dalam kotak semai plastik yang
dilapisi filter berupa kertas koran
Media persemaian berupa tanah dan pupuk
dengan perbandingan 1:1
Setelah berumur 2-3 minggu bibit padi pada lahan
semai dapat dipindahkan ke lahan tanam
Penanaman padi dalam budidaya minapadi
biasanya menggunakan sistem tanam jajar legowo
karena tidak berpengaruh terhadap luas lahan,
dan bisa diterapkan di lahan yang sempit
1. Persemaian basah
2. Persemaian kering
Dilakukan seleksi benih dengan cara direndam
selama 24 jam, benih yang mengapung dibuang dan
benih yang tetap tenggelam ditiriskan untuk
diperam selama 48 jam
Benih yang telah berkecambah ±1mm dapat
disebar pada lahan semai secara merata.
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
5.PERSEMAIAN BENIH PADI DAN PENANAMAN PADI
10
14. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
6.PEMUPUKAN
Menambah kesuburan tanah
Menumbuhkan plankton sebagai pakan ikan
Pemupukan dasar
Diberikan setelah pengolahan tanah
Menggunakan pupuk kandang
Dapat ditambahkan pupuk anorganik
berdasarkan kebutuhan tanaman dan status
hara tanah
Pemupukan susulan
Diberikan 2 minggu setelah pemupukan
dasar
Menggunakan pupuk urea
Pemupukan bertujuan untuk:
Pemupukan terdiri dari:
11
15. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
Penebaran benih ikan dapat dilakukan ± 7 hari
setelah penanaman padi untuk menghindari
obat-obatan atau pupuk
Penebaran benih ikan dapat dilakukan pada
pagi atau sore hari Jumlah dan ukuran benih
ikan yang ditebar disesuaikan dengan tujuan
penanaman, umumnya jumlah benih ikan 1000-
2000 ekor/hektar dengan ukuran benih 5-8 cm
Pakan ikan berupa pelet
Pakan diberikan 2 kali sehari pada pagi dan
sore hari
Pemberian pakan disebarkan secara perlahan
Secara berkala perlu dilakukan pemantauan
kualitas air supaya kualitas air tetap terjaga,
residu pakan ikan seiring berjalannya waktu
dapat menyebabkan penurunan kualitas air
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
7.PENEBARAN BENIH IKAN
8.PEMBERIAN PAKAN IKAN
12
16. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
Keringkan petakan sawah secara perlahan-lahan
Apabila ingin memanen seluruh ikan, maka sawah
dapat dikeringkan secara menyeluruh
Air dibuang melalui saluran pembuangan di dalam
sawah sehingga ikan mengumpul jadi satu dalam
caren
Siapkan ember-ember penampungan yang sudah
diisi air bersih Ikan ditangkap meggunakan serok
secara perlahan-lahan dan dimasukkan ke dalam
ember
Pemanenan ikan dapat dilakukan setelah 90-100 hari
pemeliharaan, umumnya berukuran minimal 100
gram/ekor.
Pemanenan ikan dapat dilakukan dengan cara
berikut:
TEKNIK BUDIDAYA MINAPADI
9. PEMANENAN IKAN
10. PEMANENAN PADI
Panen padi dilakukan setelah gabah menguning
sekitar 90-95%
Waktu panen, proses pengeringan, dan kadar air
pada gabah mempengaruhi kualitas beras
sehingga perlu diperhatikan baik-baik
13
17. K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
Populasi hama pada tanaman padi dapat menurun
secara alami
Ikan membantu menjadi pengendali hama dengan
memakan binatang kecil yang merupakan hama
tanaman padi
Pada daerah endemik, dapat digunakan pestisida
alami seperti saponin, rotenon, dan nikotin
(diberikan pada saat pemupukan dasar)
Pemasangan pagar dua rangkap (jaring dan seng)
mengelilingi petakan lahan sawah untuk
mencegah serangan hama masuk ke dalam kolam
Pemasangan jaring-jaring pada bagian atas kolam
untuk melindungi ikan dari sergapan burung-
burung
PENGENDALIAN HAMA
1.PENGENDALIAN HAMA PADI
2.PENGENDALIAN HAMA IKAN
S A P O N I N
t e r d a p a t d a l a m
b i j i t e h
R O T E N O N
t e r d a p a t d a l a m
a k a r t u m b u h a n
N I K O T I N
t e r d a p a t d a l a m
d a u n t e m b a k a u
14
18. REFERENSI
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0
Bobihoe, J., Asni, N., dan Endrizal. 2015. Kajian
Teknologi Mina Padi di Rawa Lebak
di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Jurnal
Lahan Suboptimal, 4 (1), hal. 47-56.
Lantarsih, Retno. 2016. Pengembangan
"Minapadi Kolam Dalam" di Kabupaten Sleman.
Journal of Agribusiness and Rural Development
Research, 2 (1), hal. 17-27
Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Nomor 30/PER-DJPB/2016 Tentang Petunjuk
Teknis Kegiatan Budidaya Minapadi Tahun 2016
19. " I N V E S T A S I D I B I D A N G P E R T A N I A N A D A L A H
S E N J A T A T E R B A I K U N T U K M E L A W A N K E L A P A R A N
D A N K E M I S K I N A N , Y A N G T E L A H M E M P E R B A I K K I
K E H I D U P A N M I L I A R A N O R A N G "
B I L L G A T E S
K K N P P M U G M J T - 3 9 5 P E R I O D E 4 T A H U N 2 0 2 0