SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
1
MAKALAH
DEKORASI RUANG : Outdoor Garden & Dry Garden
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dekorasi Ruang
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd.
Pembimbing : Shofa Fithriturromi Yusuf, S.Pd
Disusun oleh :
KELOMPOK 10 – TAMAN
Nur Azzura Ibrahim (2008232)
Ranti Puspitasati (2001108)
Ratna Arrizza (2005424)
Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
BANDUNG
2021
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil
analisis, yang berjudul “MAKALAH DEKORASI RUANG : Outdoor Garden & Dry
Garden” ini tepat pada waktunya.
Dengan selesainya laporan analisis mengenai “Outdoor Garden & Dry Garden” ini maka tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan
mendukung kami dalam pembutan laporan ini. Khususnya kepada teman-teman, dosen
pengampu yaitu ibu Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd. dan pembimbing ibu Shofa Fithriturromi
Yusuf, S.Pd. Yang sudah membimbing kami dalam menyusun laporan ini hingga selesai.
Kami mohon saran dan kritik apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada hasil
laporan mengenai “outdoor garden dan dry garden” yang telah selesai kami buat ini. Semoga
laporan ini memberikan banyak manfaat dan kegunaan untuk semua pihak termasuk semua
rekan belajar, khususnya untuk kami yang membuat. Sekian. Terima kasih.
Bandung, 14 Juli 2021
Penulis,
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
1.3. Tujuan ......................................................................................................................... 3
1.4. Manfaat Analisis .......................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
KONSEP..................................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Taman........................................................................................................ 5
2.2 Sejarah Konsep Taman................................................................................................ 6
2.3 Elemen Taman............................................................................................................. 7
2.4 Elemen Keras Taman...................................................................................................8
2.5 Elemen Lunak Taman................................................................................................ 23
2.6 Organisasi/Prinsip Desain Taman.............................................................................. 37
2.7 Dry Garden................................................................................................................ 52
2.8 Perspektif Taman....................................................................................................... 56
2.9 Pengelolaan/Pemeliharaan Taman............................................................................. 58
BAB III..................................................................................................................................... 62
ANALISIS MASALAH............................................................................................................. 62
BAB IV..................................................................................................................................... 70
PENUTUP................................................................................................................................ 70
4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 70
4.2 Saran ......................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Wicaksono dan Tisnawati tujuan desain interior dan eksterior (2014)
diantaranya: 1. Memperbaiki fungsi 2. Memperkaya nilai estetika 3. Meningkatkan
aspek psikologis dari sebuah ruangan.
Menurut Lewinson (2006 : 107), Perancangan ruang terdiri dari pemanfaat ruang dan
pengalokasian ruang, bersama-sama dengan aspek penting di atas, penerangan,
dekorasi, serta kebersihan turut menunjang suasana berbelanja yang menyenangkan.
Outdoor Garden dan Dry Garden termasuk kedalam desain eksterior, dimana desain
eksterior merupakan suatu perancangan ruang luar dengan menyatukan elemen-elemen
ruang luar menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu
yang mendasarkan pada aspek estetika, keamanan, dan kenyamanan.
Lingkup desain eksterior terdiri dari beberapa aspek diantaranya terdapat fasade
bangunan yaitu bentuk atap, bentuk kusen (pintu dan jendela), elemen dinding, taman,
sirkulasi atau akses serta elemen estetika ruang luar seperti bangku taman, lampu
taman, sculpture dan lain-lain.
Pola hidup sehat sangatlah penting untuk dilakukan oleh semua orang. Selain rutin
berolahraga dan konsumsi makanan sehat, desain interior dan eksterior hunian pun
harus mampu mengoptimalkan pola hidup sehat yang kita terapkan.
Untuk itu, dalam hunian yang sehat ada banyak sekali elemen yang harus diperhatikan.
Terlebih, Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan kondisi tingkat
kelembapan yang tinggi sehingga kita harus memaksimalkan potensi lingkungan dan
eksterior rumah agar selalu nyaman dan tidak mengganggu kesehatan.
Pentingnya kita untuk senantiasa mengerti bagaimana mendekor ruangan, terlebih
untuk desain eksterior. Karena taman baik itu Outdoor Garden dan Dry Garden
memeliki peran penting dalam menunjang hunian yang sehat.
2
Mempunyai taman indah dapat menjadikan rumah lebih sehat dan tentu saja hal ini akan
memberi keuntungan bagi penghuni rumah. Selain kesegaran udara dari taman yang
menjadikan kita lebih sehat, kenyamanan dan suasana rileks dari taman yang indah dan
asri juga bisa menenangkan pikiran serta mengurangi rasa stress yang mungkin
dimiliki.
Dari penelitian ditemukan bahwa memandang taman sudah cukup memberikan efek
baik untuk Kesehatan psikologi seseorang. Lingkungan sekitar kita dengan
pemandangan yang hijau dan bunga-bunga berwarna cerah akan memberikan perasaan
menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya. Perasaan rileks juga dapat muncul
dengan mencium harum bunga dan kesegaran tanaman hijau. Udara segar dari taman
juga dapat membuat perasaan kita jauh lebih baik.
Setidaknya taman memilik tiga fungsi yaitu ; untuk meningkatkan kualitas lingkungan
hidup; untuk menciptakan lingkungan yang sehat, asri, serasi, dan lestari; dan untuk
membiasakan pola hidup yang berwawasan lingkungan.
Taman juga merupakan bagian dari upaya penghijauan. Oleh karena itu, ada banyak
manfaat yang dapat kita peroleh dari keberadaan taman. Diantaranya manfaat estetis;
yang akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman, manfaat orologis; akar
tanaman yang tumbuh di taman merupakan satu kesatuan yang kuat dengan tanah
sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah, manfaat hidrologis; banyaknya
kelompok tanaman akan menjadikan lingkungan di sekitarnya sebagai daerah
persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk
lainnya, manfaat perlindungan; tanaman- tanaman yang ditanam dapat memberikan
perlindungan terhadap teriknya sinar matahari, melindungi mata dari cahaya silau,
angin kencang, sekaligus menjadi penahan debu serta Peredam suara, juga terdapat
manfaat kebersihan, kebugaran, dan Pendidikan.
Kajian dalam makalah ini juga bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman
bahwa mendesain sebuah eksterior dalam rumah tinggal memiliki tujuan – tujuan
khusus , estetika dan fungsi sebagai identitas diri terhadap hunian/rumah tinggal itu
sendiri.
Dengan mengkaji lebih lanjut hasil dari analisis kesalahan dalam penataan taman dalam
makalah ini. Maka , Seseorang mampu mengoptimalkan tujuan penataan taman;
3
Outdoor garden & Dry garden nya; dan mampu tercapainya segala aspek kepuasan
akan hunian yang dibuat dengan tujuan masing – masing.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini maka, rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari taman ?
2. Bagaimana sejarah dari konsep taman?
3. Apa yang dimaksud dengan elemen taman?
4. Apa saja yang termasuk ke dalam elemen keras taman?
5. Apa saja yang termasuk ke dalam elemen lunak taman?
6. Bagaimana organisasi/ prinsip desain sebuah taman?
7. Apa yang dimaksud dengan Dry Garden?
8. Bagaimana perspektif sebuah taman?
9. Bagaimana pengelolaan/pemeliharaan sebuah taman?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut , maka tujuan pembahasan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Memamparkan pengertian dari taman.
2. Mendeskripsikan sejarah konsep taman.
3. Memaparkan elemen taman.
4. Memaparkan elemen keras sebuah taman.
5. Memaparkan elemen lunak sebuah taman.
6. Mendeskripsikan organisasi/prinsip desain sebuah taman.
7. Memparkan apa yang dimaksud dengan Dry Garden.
8. Mendeskripsikan perspektif sebuah taman.
9. Mendeskripsikan pengelolaan/pemeliharaan sebuah taman.
4
1.4. Manfaat Analisis
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Universitas, Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
penambahan ilmu pengetahuan, khususnya bagi kajian ilmu Dekorasi Ruang, serta
menjadi bahan bacaan di perpustakaan Universitas dan dapat memberikan referensi
bagi mahasiswa lain.
2. Bagi pihak Lain, Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
pengelolaan desain taman outdoor & dru garden dengan segala aspek yang
berkaitan di dalamnya.
3. Bagi tim penulis, makalah ini diharapkan memberikan manfaat untuk
mengimplementasikan ilmu dari mata kuliah Dekorasi Ruang, khususnya dalam
bagaimana mengelola dan menata sebuah hunian terutama dalam desain eksterior
yakni taman outdoor & dry garden. Agar dapat memberikan pengaruh dan
pandangan positif dalam memberikan dorongan terhadap sekitar agar seseorang
mampu mengoptimalkan tujuannya dalam membantu pelaksanaan penghinjauan
dengan membuat atau mendesain sebuah taman dalam rumah tinggal sebaik-
baiknya, dan dapat menghargai setiap nilai-nilai estetikanya.
5
BAB II
KONSEP
2.1 Pengertian Taman
Taman merupakan sebuah daerah yang berisikan komponen material keras dan
lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan
dibuat oleh manusia dalam kegunaannya sebagai tempat penyegar dalam dan luar
ruangan.
Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering
dijumpai ialah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman
rekreasi, serta taman botani.
Dalam bahasa Inggris, taman berasal dari kata “Gard” yang berarti menjaga dan
“Eden” yang berarti kesenangan. Jadi, bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah
tempat yang digunakan untuk kesenangan yang dijaga keberadaannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taman adalah kebun yang ditanami
dengan bunga-bunga dan sebagainya. Taman juga diartikan sebagai tempat yang
menyenangkan.
Adapun Encarta Dictionaries mendefinisikan taman sebagai sebidang tanah di
mana tanaman, seperti buah-buahan, sayuran, atau bunga tumbuh.
Sedangkan menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan
luasan tertentu, di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan
yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dan bahan lainnya. Umumnya digunakan
untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya.
6
2.2 Sejarah Konsep Taman
Pada Zaman dahulu, taman hanya dimiliki oleh para bangsawan, dan tidak semua orang
dapat masuk ke dalamnya. Pembuatan taman yang dilakukan oleh para penguasa kuno
dalam bentuk penataan lahan pertanian dengan variasi pengairannya merupakan wujud
pengakuan keindahan alam.
Pohon yang rindang, bunga warna-warni, aliran air, batu-batu, dan berbagai elemen lain
dianggap sebagai karunia alam yang memiliki nilai keindahan tinggi. Bentuk-bentuk
itu kemudian dibawa ke lahan pertaniannya untuk dijadikan tanaman yang setiap saat
dapat dinikmati.
Suatu konsep taman untuk kegiatan bersenang-senang barangkali berasal dari mitologi,
mengingat rancangan dan susunannya tampak berasal dari praktik penanaman dan
pengairan kuno. Sebagian besar kepercayaan-kepercayaan keagamaan di dunia
melukiskan taman-taman atau Firdaus pada permulaan zaman atau pada akhir
kehidupan di muka bumi.
Dikemukakan oleh Lauire (1986) bahwa Taman Gantung Babilonia merupakan contoh
yang unik, dibangun di Lembah Sungai Efrat sekitar 3.500 SM. Monumen agung ini
dikatakan menempati daerah seluas 4 acre dan meninggi bertingkat-tingkat ke atas
dalam bentuk serangkaian teras-teras atap yang ditanami pepohonan dan diberi
pengairan sampai ketinggian 300 kaki, pemandangan-pemandangan lembah dan
padang pasir di sekitarnya dapat dilihat.
Sumber gambar : idntimes.com
7
2.3 Elemen Taman
Elemen penyusun taman yaitu hal-hal yang digunakan untuk Menyusun taman sehingga
tercipta keselarasan dan bisa dinikmati. Elemen penyusun taman sangat beragam, tetapi
untuk memudahkan dalam pengenalan, sebaiknya dikelompokkan menjadi dua; yaitu
elemen keras dan elemen lunak.
Elemen Keras, yaitu tampilan penyusun taman yang bersifat keras. Umumnya elemen
keras juga merupakan benda mati. Yang termasuk elemen keras taman ialah aneka pot,
bebatuan, lampu dan aksesori lain yang akan dipakai sebagai pelengkap taman. Baik
yang berperan fungsional maupun keindahan.
Adapun, elemen lunak yaitu segala hal sebagai penyusun taman yang bersifat lunak.
Umumnya, elemen lunak merupakan makhluk hidup, baik berupa tanaman maupun
hewan. Akan tetapi, dari porsinya aneka jenis vegetasi tanaman sangat mendominasi
sebagai elemen lunak penyusun taman.
Di samping berdasarkan penyusunnya, elemen taman juga dibedakan menjadi elemen
mayor dan elemen minor. elemen mayor merupakan elemen taman yang sudah
disediakan oleh alam dan kita sebagai manusia sulit/bahkan tidak mampu untuk
mengubahnya. Misalnya, laut dan gunung. Sedangkan, elemen minor yaitu sediaan
alam yang oleh manusia masih bisa diubah tampilannya. Misalnya sungai, danau, dan
padang rumput.
Menurut Arifin (2006), dalam perancangan taman perlu dilakukan pemilihan penataan
secara detail elemen-elemennya agar taman dapat fungsional dan estetis.
Adapun elemen taman dapat digolongkan menjadi :
1. Berdasarkan jenis dasar elemen :
a. Elemen alami, dan
b. Elemen non-alami (buatan)
2. Berdasarkan kesan yang ditimbulkan :
a. Elemen lunak, seperti; tanaman, air, dan satwa
8
b. Elemen keras, seperti; paving, pagar, patung, pergola, bangku taman, kolam,
lampu taman, dan sebagainya.
3. Berdasarkan kemungkinan perubahan :
Taman dalam skala besar (dalam konteks lansekap), memiliki elemen
perancangan yang lebih beragam yang memiliki perbedaan dalam hal
kemungkinan diubah. Elemen tersebut diklasifikasikan menjadi :
a. Elemen mayor (elemen yang sulit diubah), seperti sungai, gunung, pantai,
hujan, kabut, suhu, kelembapan, udara, radiasi matahari, angin dan petir.
b. Elemen minor (elemen yang dapat diubah), seperti sungai kecil, bukit kecil,
tanaman, dan sebagainya serta elemen buatan manusia.
2.4 Elemen Keras Taman
Elemen Keras (Hardscape). Betapapun kecil lahan taman, unsur-unsur elemen keras
tetap dapat dibentuk di taman mungil. Ukuran elemen ini dapat disesuaikan dengan luas
lahan. Jika lahan cukup luas, pilihlah ukuran yang cukup besar. Sebaliknya, jika lahan
yang dimiliki cukup minim ambilah unsur-unsur yang berukuran kecil.
Elemen keras pada sebuah taman juga sering dikenal sebagai ornamen taman.
Kehadiran elemen dekoratif ini sangat berpengaruh pada tampilan taman secara
keseluruhan. Elemen keras sebagai aksen pada taman memang sangat beragam.
Masing-masing memiliki fungsi dan memberikan nilai seni yang berbeda.
Beberapa jenis elemen keras yang kerap digunakan, yaitu patung, lampu taman,
tempayan, kolam dan air terjun, gazebo, jalan setapak, batu-batuan, ayunan, dan
pernak-pernik dari gerabah.
9
Sumber gambar : Pinterest.com
10
1. Patung/ Garden Statue
Salah satu elemen estetik pada beberapa taman, yaitu patung. Bagi beberapa orang,
mungkin patung merupakan sebuah ungkapan kreatif yang menghasilkan bentuk tiga
dimensi, terbuat dari berbagai materi yang pengerjaannya melalui berbagai etnik.
Patung-patung tersebut merupakan benda seni yang pembuatannya cukup rumit dan
bernilai seni tinggi.
Kebanyakan taman di Bali menggunakan patung sebagai salah satu elemen kerasnya.
Patung dewa lebih mendominasi dalam hal ini. Patung memiliki nilai seni tinggi bila
dihadirkan sebagai elemen dekoratif pada sebuah taman rumah tinggal.
Sumber gambar : Pinterest.com
11
Sumber gambar : Pinterest.com
2. Lampu taman/ Garden Lamp
Lampu taman, adalah lampu yang dipasang di sekitar taman. Sehingga, memberi
penerangan yang cukup pada area di sekelilingnya. Tumbuhan jelas terlihat, dan
keamanan pun cukup terbantu. Selain menjalankan fungsi utama tersebut, lampu taman
dengan sistem sorot juga dapat diaplikasikan untuk memberikan aksentuasi atau
dramatisasi lansekap.
Lampu taman dengan desain yang cantik merupakan elemen kerasa yang hampir
dijumpai pada berbagai jenis taman. Dilihat dari efek sinar yang dipancarkan, lampu
taman pun sangat beragam. Lampu merkuri, lampu sorot, lampu neon, hingga lampu
tradisional yang berbahan minyak tanah kerap menjadi inspirasi pada beberapa desain
taman rumah tinggal.
Bahan lampu taman itu sendiri pun beragam, mulai dari batu alam, kayu, bamboo,
semen, besi, hingga kaca. Tidak hanya dari kap lampu, tiang lampu pun sangat beragam
dengan berbagai ukuran.
12
Sumber gambar : Pinterest.com
13
3. Tempayan/ Large Water Jar
Pada umumnya tempayan ditanami tanaman air. Akan tetapi, baik ditanami maupun
tidak tempayan biasanya dapat tampil eksotik di taman. Pada beberapa taman,
tempayan kerap digunakan sebagai fokus utama karena desainnya yang cukup unik.
Berbagai ukiran dari etnik di tanah air menjadikan tempayan tampil lebih elegan. Pada
pemasangannya, tempayan ada yang disangga dengan tiang atau tanpa penyangga.
Tiang ini biasanya didesain dan disesuaikan dengan ukuran tempayan yang hendak
digunakan.
Sumber gambar : Pinterest.com
14
4. Unsur air
Kehadiran elemen air akan membuat kesan taman menjadi lebih alami, karena elemen
ini merupakan penyelaras untuk beberapa jenis tanaman. Apalagi pada Taman Tropis,
kehadiran elemen air seolah menjadi wajib. Pada Taman Jepang pun elemen air sangat
mendominasi.
Umumnya, air ditampung dalam sebuah kolam dengan berbagai desain dan ukuran.
Kolam pada teras dapat dibuat di bagian samping atau di depan. Meskipun dapat saja
berisi tanaman air, umumnya di dalam kolam peliharaan ikan. Ini penting untuk
mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk. Pada umumnya, kolam berupa lahan
empat persegi Panjang yang permukaannya sejajar atau lebih tinggi sedikit dari
permukaan tanah.
Kelengkapan kehadiran air dalam kolam, yaitu air mancur atau air terjun. Tentunya hal
ini bertujuan untuk meningkatkan nilai seni sehingga kehadiran kolam ini dapat
dinikmati setiap saat. Gemericik air pada kolam juga menimbulkan suara alami.
Tanaman air merupakan pelengkap tampilan kolam, baik tanaman hias air daun maupun
tanaman hias air bunga.
Selain air terjun, kita juga dapat membuat air mancur yang dibuat menyatu dengan
kolam, sehingga memudahkan pembuatan instalasi. Aplikasinya air mancur dari
tembok menuju kolam di bawahnya. Ada pula air mancur dari permukaan yang rendah
(dengan melalui patung hewan seperti ikan/kodok), atau air mancur dari titik tengah
kolam dengan ketinggian tertentu. Seluruh kolam dengan air mancur memerlukan
tambahan mesin pompa listrik untuk mengalirkan dan memancarkan air.
15
Sumber gambar : Pinterest.com
16
5. Gazebo
Gazebo memiliki fungsi yang cukup penting dalam sebuah taman, apalagi jika taman
yang bersangkutan berukuran cukup besar. Hampir semua aktivitas bersantai dan
menikmati keindahan taman dapat dilakukan di sini. Dalam keadaan penat, gazebo
merupakan tempat yang sangat pas untuk menenangkan pikiran apalagi bila taman yang
ada di sekitarnya begitu estetik. Sebaiknya, gazebo juga bisa digunakan sebagai tempat
untuk beranaung dari panas matahari dan curahan air hujan.
Di samping fungsi utamanya, tampilan gazebo yang estetik dan unik akan menambah
keindahan sebuah taman. Misalnya, atap gazebo yang terbuat dari ijuk memberikan
kesan alami dari sebuah taman. Dinding dan tiang penyangganya yang terbuat dari kayu
atau bambu juga memberikan nuansa pedesaan yang asri.
Sumber gambar : Pinterest.com
17
Sumber gambar : Pinterest.com
6. Jalan Setapak/ Pathwalk
Sebagian besar rumah yang memiliki lahan lebih, pasti mengaplikasikan jalan setapak.
Jalan setapak pada taman memiliki arti yang sangat penting. Dengan adanya jalan
setapak, tanaman-tanaman terutaman rumput tidak terinjak oleh kita saat ingin
menikmati seluruh sudut taman.
Di samping itu, beberapa jenis jalan setapak juga menambah keindahan sebuah taman
rumah tinggal. Hal itu tentu dapat terjadi jika pembuatannya didasarkan pada
perencanaan yang matang. Mulai dari peletakan, pemilihan bentuk, hingga penentuan
bahan penyusun jalan setapak. Kalau dikerjakan secara asal-asalan, jalan setapak atau
stepping stone malah akan mengganggu keindahan taman.
18
Batu alam sangat dominan dalam pemilihan bahan pembuat jalan setapak. Batu-batu
tersebut ditata sedimikian apik hingga terbentuk motif-motif tertentu, misalnya;
berliku-liku, bestrata(undak-undakan), atau terpenggal-penggal yang disesuaikan
dengan Panjang Langkah kaki. Penggalan-penggalan ini dapat berbentuk bulat, oval,
segitiga, atau kotak-kotak.
Sumber gambar : Pinterest.com
19
7. Batu Alam
Batu-batuan alam yang ditata di dalam taman memberikan kesan alami. Pada taman
Jepang, elemen batu alam digunakan sebagai penyeimbang kolam dan terkadang
menjadi pusat perhatian karena dominasi rumput yang cukup luas. Sementara pada
taman tropis, batu yang digunakan cenderung sekaligus dipadukan sebagai jalan
setapak.
Warnanya pun tidak hanya terbatas pada warna hitam. Kuning dan putih merupakan
beberapa jenis warna yang sesuai untuk dipadukan dengan warna rumput yang
umumnya berwarna hijau.
Banyak batu alam yang dijual di pasar. Diantaranya batu koral putih dan abu-abu. Batu
alam ini dapat digunakan antara lain sebagai pembatas antara lantai teras dengan taman
rumput atau tanaman. Kita dapat menggunakan batu koral putih dan hitam dalam dua
deret yang menarik. Di samping itu, ada pula batu pijak.
Batu pijak ini sekarang banyak dijual dalam bentuk cetakan bundar dan empat
persegipanjang. Penggunaannya dipasang di antara rumput, membentuk sebuah jalan.
Batu koral sikat dan batu koral yang besar dapat kita pilih sesuai desain yang
diinginkan.
Sumber gambar : Pinterest.com
20
8. Ayunan/ Swing Seat
Pada beberapa jenis taman, keberadaan ayunan memang kurang familiar. Akan tetapi,
pada taman Jawa ayunan digunakan sebagai tempat untuk bersantai di taman. Bahan
yang biasa digunakan untuk ayunan pun cukup beragam, mulai dari besi, kayu, atau
bambu, hingga tali atau tambang yang disusun. Aksen warna yang muncul dari ayunan
juga dapat menyemarakkan taman. Apalagi bila taman tersebut kurang semarak dengan
kehadiran bunga-bungaan.
Namun, ayunan umumnya ditambahkan bila taman yang dimiliki memiliki area yang
cukup luas karena ukuran ayunan sendiri cukup besar. Bila taman yang dimiliki sempit,
di samping keterbatasan lahan juga akan membuat taman menjadi tidak proposional
sehingga antara ayunan dengan elemen penunjang taman lainnya, terutama elemen
lunak (tanaman), menjadi tidak seimbang.
Sumber gambar : Pinterest.com
21
9. Pot
Ada bermacam-macam pot yang dibedakan berdasarkan materialnya, mulai dari pot
plastik, semen, tanah liat (terakota), sampai pot kayu dan rotan. Dua yang disebut
terakhir tadi itu biasanya digunakan hanya sebagai wadah kedua, setelah tanaman
beserta tanahnya hidup di dalam pot pertama. Ukuran pot dapat disesuaikan dengan
luas teras. Misalnya, sebuah pot besar berisi tanaman lotus dapat ditempatkan di tengah
halaman atau di salah satu sudut, sedangkan pot-pot ukuran kecil dapat diletakkan di
antara batas lantai teras dengan tanah.
Sumber gambar : Pinterest.com
22
10. Pernak-pernik
Pernak-pernik dari gerabah, seperti gentong atau patung-patung kecil bisa menjadi
pilihan Ketika kesan etnik ingin dimunculkan di taman. Ukiran bentuk lucu bisa
menjadi motif dari pernak-pernik ini. Bentuk pernak-pernik ini juga bisa dihadirkan
lewat tempat sampah atau tempat duduk. Pot tanaman yang berbentuk unik juga kerap
dijadikan sebagai elemen dekoratif yang indah.
Sumber gambar : Pinterest.com
23
2.5 Elemen Lunak Taman
Elemen Lunak (Softscape), elemen lunak yaitu segala hal sebagai penyusun taman
yang bersifat lunak. Umumnya, elemen lunak merupakan makhluk hidup, baik berupa
tanaman maupun hewan. Akan tetapi, dari porsinya aneka jenis vegetasi tanaman sangat
mendominasi sebagai elemen lunak penyusun taman.
Pada sebuah taman, berbagai jenis tanaman terpilah dalam beberapa kelompok. Secara
garis beras, sebagai berikut :
1. Pohon
Tanaman ini merupakan jenis yang tingginya minimal 4,5m dan memiliki batang,
cabang, dan ranting. Sebagian orang memilih tanaman berbuah, Sebagian lagi tanaman
yang hanya berbunga. Pada lahan sempit, tanaman berbunga akan lebih menghidupkan
suasana, antara lain bungur, sapu tangan, cassia golden, atau dadap merah.
Pengunaannya : ditanam di pinggir teras dengan rambatan tanaman sirih gading, akan
membuat tampilan lebih hijau.
Tanaman Bungur (Lagerstroemia)
Sumber gambar : Ciriciripohon.com
24
Maniltoa grandiflora (Pohon saputangan)
Sumber gambar : Sma2salatiga.sch.id Sumber gambar : Bukalapak.com
Cassia fistula (Cassia/golden shower)
National Flower of Thailand
Sumber gambar : 123rf.com Sumber gambar : auragreens.org
25
Erythrina crista-galli (Dadap merah)
Sumber gambar : Shopee.co.id Sumber gambar :
grosirbibittanaman.co.id
2. Semak Tinggi
Tanaman ini merupakan jenis tanaman yang ketinggiannya mencapai 2m-4,5m.
Contoh : kamboja, kastuba, dan kenanga.
Frangipani (Kemboja) Kenanga (Cananga odorata)
Sumber gambar : heritageoils.com Sumber gambar : blibli.com
26
Kastuba atau poinsettia (Euphorbia pulcherrima)
Sumber gambar : klikhijau.com
3. Semak Sedang
Ini adalah jenis tanaman dengan ketinggian antara 1m-2m. Contohnya : melati,
mawar, dan kemuning
Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rosa
Sumber gambar : bobo.grid.id
27
4. Semak Rendah
Kategori ini khusus untuk kelompok tanaman dengan ketinggian antara 30cm-1m.
tanaman hias dalam kelompok ini antara lain soka, kenikir, tapak dara, aglonema,
dan kuping gajah
Aglaonema (Sri rezeki)
Sumber gambar : Kumparan.com Sumber gambar : Kompas.com
Laceleaf (Kuping gajah)
Sumber gambar : 99.co Sumber gambar : faunadanflora.com
28
5. Ground Cover
Adalah tanaman yang pertumbuhan tinggi maksimalnya 30cm. biasanya tanaman
jenis ini dijadikan menjadi pembatas suatu taman, misalnya menjadi pembatas area
teras dengan rumput. Yang termasuk ke dalam kategori ini, antara lain tanaman
kacang-kacangan, rumput kucai/rumput kucai mini, dan asoka pendek.
Rumput kucai mini (Ophiopogon japonicus)
Sumber gambar : ibad.garden.com Sumber gambar : bibitbunga.com
(Saraca asoca) pohon asoka/ tanaman asoka
Sumber gambar : kibrispdr.org Sumber gambar : rumah.com
29
6. Rumput
Selain ground cover , kita juga mengenal aneka jenis rumput-tanaman yang
terhampar dalam suatu luasan tanah. Yang paling mudah tumbuh sekaligus ringan
perawatan ialah rumput gajah. Jenis rumput lainnya yang lebih halus dengan daun
menyerupai jarum adalah rumput peking dan rumput manila.
Agrostis stolonifera Zoysia Matrella
(Rumput peking) (Rumput Manila )
Sumber gambar : bukalapak.com Sumber gambar : Tokopedia.com
Tanaman memang sangat beragam. Umumnya, untuk ditanam di taman dipilih tanaman
yang memiliki nilai keindahan sehingga bisa dinikmati. Tanaman seperti ini disebut
dengan tanaman hias. Tanaman hias memiliki berbagai macam jenis mulai dari
tanaman berbunga sampai tanaman yang berbentuk unik.
Bentuk tanaman ini sangat beraneka ragam dan masing-masing tanaman memikiki daya
Tarik tersendiri untuk layak dikoleksi. Untuk mempermudah pembahasan tanaman hias
akan dikelompokkan menjadi tanaman hias bunga dan tanaman hias daun.
30
1. Tanaman Hias Bunga
Tanaman dikelompokkan sebagai tanaman hias bunga bila memiliki kuntum bunga
yang indah, baik dari segi bentuk, warna, kekompakan, maupun aromanya. Pada
umumnya, tanaman hias bunga membutuhkan jumlah dan kekuatan sinar matahari
dalam jumlah yang cukup banyak.
Hal itu digunakan untuk pembentukan bunga. Dilihat dari strata tanaman, tanaman hias
bunga cukup beragam yaitu tanaman hias bunga perdu, hias bunga pohon, tanaman
hias bunga merambat, dan tanaman hias bunga penutup tanah.
(Bunga Flamboyant)
Sumber gambar : id.wikipedia.org
31
Tanaman hias bunga pohon umumnya berbatang kayu dan berdaun rimbun.
Umumnya, tanaman ini memiliki tinggi 2 meter atau lebih. Di samping daunnya bisa
digunakan sebagai pelindung dari terik panas matahari. Tanaman ini juga memiliki
bunga yang indah. Dadap merah, kassia emas, flamboyant, bunga kupu-kupu, dan
plumeria merupakan beberapa jenis tanaman hias bunga pohon yang banyak digemari
oleh para kolektor tanaman hias. Beberapa jenis tanaman ini memiliki musim berbunga
yang berbeda-beda. Ketika musim berbunga tiba, biasanya tanaman ini akan semarak
dengan bunga. Tanaman ini umumnya ditanam pada taman rumah tinggal dengan area
yang cukup luas.
Kemboja jepang/adenium (Adenium obesum)
Sumber gambar : harga.web.id
Tanaman hias bunga semak jenisnya paling banyak dibandingkan jenis pohon dan
penutup tanah. Umumnya, tanaman ini memiliki tinggi kurang dari 2 meter. Adenium,
euphorbia, anthurium bunga, mawar, melati, oleander, lantana, kemuning, dan
bunga matahari merupakan beberapa contoh yang kerap ditanam oleh Sebagian besar
orang di taman rumah tinggal.
Pada beberapa jenis, tanaman hias bunga perdu digunakan sebagai eye catcher pada
taman, misalnya adenium. Bunganya yang kompak menjadi daya Tarik, di samping
bentuk bonggolnya yang indah. Ragam warna bunga atau daun pada tanaman hias
bunga semak yang ditanam di taman rumah tinggal akan menyemarakan seantero
taman.
32
Allamanda cathartica (Bunga terompet emas)
Sumber gambar : bibitbunga.com
Pada beberapa taman, tanaman hias bunga rambat sering digunakan untuk
memperlunak bangunan. Misalnya pergola atau pagar . Tanaman ini umumnya
memiliki batang yang bisa menjalar pada tiang atau apa saja. Ada pula tanaman yang
menjalar dengan menempelkan akarnya. Beberapa jenis tanaman hias bunga rambat,
yaitu allamanda, mandevila, thunbergia, nona makan sirih, dan air mata pengantin.
Selain rumput, tanaman hias bunga perdu juga bisa dimanfaatkan sebagai penutup
tanah. Selain fungsi utamanya menutup tanah agar tidak mudah terkikis oleh air hujan.
Tanaman ini juga menyajikan keindahan bunganya. Umumnya, tanaman ini tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Beberapa jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai
penutup tanah yaitu krokot,bawang brojol, seruni jalar, aster, sutera Bombay, kacang
hias, dan ptunia.
33
2. Tanaman Hias Daun
Tanaman disebut tanaman hias daun bila tanaman tersebut memiliki bentuk dan warna
daun yang indah. Umumnya, warna daun pada tanaman memang hijau tetapi pada
beberapa jenis tanaman hias warna daun cukup variative. Ungu, merah, kuning, dan
variegate merupakan warna yang banyak mendominasi warna daun pada tanaman jenis
ini.
Di samping warna, bentuk daun juga menjadi daya Tarik tersendiri pada tanaman hias
daun. Bentuk jantung, oval, bulat, menjadi dan tak beraturan merupakan beberapa
contoh bentuk daun tanaman hias daun. Seperti halnya tanaman hias bunga, tanaman
hias daun pun sama dengan hal pembagian. Yaitu tanaman hias daun pohon, tanaman
hias daun perdu, tanaman hias daun penutup tanah, tanaman hias daun rambat.
Tanaman hias daun pohon memiliki bentuk tajuk yang indah dan lebat, di samping
bentuk daunnnya yang memang unik. Umumnya, ukuran daun pada tanaman hias daun
pohon berukuran kecil. Kerai paying merupakan contoh tanaman hias daun yang
memiliki bentuk tajuk yang kompak dan rimbun. Cemara, pinus, dan beringin
Variegata merupakan beberapa jenis tanaman yang berdaun indah.
Aglaonema (Sri Rezeki)
Sumber gambar : Kumparan.com
34
Tanaman hias daun perdu sangat beragam dan penampilannya pun sangat atraktif.
Misalnya, Aglaonema, memiliki banyak jenis pada tampilan daunnya. Keindahan
daunnya juga berasal dari perpaduan antara warna penyusunnya. Pada beberapa jenis,
warna aglaonema merah berbintik kuning atau hijau. Sungguh perpaudan warna yang
kontras, tetapi sangat selaras. Warna-warna variegate juga sangat memukau, misalnya
pada walisongo variegate.
(Lili Paris)
Sumber gambar : Shopee.co.id
Tanaman hias daun penutup tanah yang banyak ditanam orang di taman rumah tinggal
di antaranya nanas kerang, bromelia, sambang darah, dan lili paris. Misalnya lili
paris, perpaduan warna hijau dan kuning pada bentuk daun yang memanjang cukup
mempesona. Daun bromelia sangat beragam, dari kuning, hijau, merah atau
perpaduan warna-warna tersebut.
Sirih gading merupakan jenis tanaman hias daun yang tumbuh merambat pada tanaman
pohon. Warna daun perpaduan antara kuning dan hijau memberikan kesan gagah
sebagai pemanjat. Sementara itu, pohon duit umumnya dirambatkan pada pagar
tembok. Kehadiran tanaman ini memberikan kesan dinamis dan bisa memperlunak
tampilan tembok sebagai pembatas taman dengan lingkungan luar.
35
Di samping pembagian berdasarkan strata tanaman, tanaman hias daun juga
dikelompokkan berdasarkan kemampuannya untuk tumbuh di tempat teduh (ternaungi)
atau tidak ternaungi. Beberapa jenis tanaman hias daun yang tahan ternaungi di
antaranya, yaitu jenis tanaman hias daun yang tahan ternaungi di antaranya; yaitu
bambu jepang, lili paris, kuping gajah, aglaonema, nolina, dan suplir. Sementara,
tanaman hias daun yang tidak tahan terhadap naungan yaitu walisongo, pinus,
beringin, kastuba, puring, bromelia, dan hanjuang.
Beberapa tanaman hias yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, adalah sebagai
berikut :
a. Bonsai
Bonsai merupakan contoh tanaman yang sempat sangat terkenal beberapa tahun
lalu. Bonsai adalah tanaman yang dikerdilkan dan memiliki bentuk yang unik
dengan beberapa bagian tanaman yang ditonjolkan. Image bonsai sangat elit dan
tanaman ini merupakan tanaman favorit seniman dan kalangan atas.
b. Pakis Monyet
Inilah tren tanaman hias terbaru yang berasal dari Tiongkok. Sekilas tanaman ini
seperti akar serabut kelapa tetapi sebenarnya adalah tanaman serumpun dengan
pakis. Disebut pakis monyet karena memang bentuk tanaman ini mirip dengan
seekor monyet yang sedang duduk di atas pot. Tanaman ini memiliki batang yang
menjulang yang mirip dengan ekor monyet.
c. Adenium
Adenium merupakan jenis dari kamboja tetapi berukuran kecil dengan warna
bermacam-macam yang menarik yang sempat menjadi tren para kolektor tanaman.
Perawatannya tidaklah susah dan dapat dengan mudah dikembangbiakkan melalui
biji yang bila tumbuh nantinya biji tersebut dapat menjadi bonggol yang menjadi
daya Tarik tanaman ini selain warnanya.
Adenium dapat ditanam melalui media pasir yang dicampur dengan pupuk. Bila
menamam letakkanlah di tempat dengan terik matahari yang cukup banyak supaya
36
bunganya dapat keluar dengan lebih banyak. Warna bunga adenium dapat
dikembangkan dengan cara stek.
d. Euphorbia
Euphorbia berbentuk seperti kaktus berduri dan memiliki daun. Tanaman ini tidak
tahan air sehingga penyiraman harus dilakukkan dengan jarang-jarang. Media
tanamnya adalah pasir dan pupuk kendang.
e. Bunga-bungaan
Selain berbagai jenis tanaman di atas, jenis tanaman hias lainnya yang tidak
tergantung dengan trend adalah jenis bunga-bungaan. Seperti yang kita tahu,
berbagai jenis bunga yang dijual selalu laris tanpa mengenal waktu.
Jenis-jenis bunga tersebut juga memiliki tingkatan harga walaupun sejenis.
Beberapa jenis bunga juga menjadi tanaman industry yang dijual melalui toko
bunga untuk disalurkan ke industry perhotelan, perkantoran ataupun industri
lainnya. Beberapa jenis bunga yang menjadi tanaman idustri ialah mawar, gladiol,
krisan, dan tulip. Tanaman bunga yang memiliki harga lebih tinggi dan selalu
menjadi dambaan para pecinta bunga adalah tanaman anggrek. Tanaman anggrek
bulan terutama yang memiliki warna yang langka atau unik dapat memiliki harga
hingga jutaan rupiah.
37
2.6 Organisasi/Prinsip DesainTaman
Untuk membuat taman di rumah, kit tidak harus membutuhkan lahan yang besar.
Apabila rumah kita memiliki lahan sisa jangan disia-siakan. Kita bisa segera mungkin
menanaminya dengan tanaman yang sejuk dan rindang. Sedikit tanah kosong di sudut
rumah dapat dijadikan taman indah. Kendati hanya 2m x 2m untuk memperindah dan
membuat rumah kita tampak asri.
Bila tanah di sekitar rumah sudah tidak ada lagi, maka kita bisa menggunakan pot-pot
tanaman yang digantungkan atau diletakan di mana saja. Bahkan, kita bisa meletakkan
pot kecil berisi tanaman di meja kerja rumah atau pojok ruang tamu.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Taman :
1. Jika ada balita, jangan menanam tumbuhan atau bunga yang bergetah dan berduri.
2. Manfaatkan taman sebagai sarana hobi dan keperluan, seperti berkebun, bercocok
tanam, memelihara ikan di kolam, dan tempat bermain anak.
3. Taman merupakan tempat yang cocok untuk berpikir dan refreshing maka
ciptakanlah suasana senyaman mungkin.
A. Prinsip dasar desain taman
Sebuah taman diciptakan dengan tujuan untuk menghadirkan keindahan. Indah
tidaknya sebuah taman ditentukan dari pemilihan material Softscape dan Hardscape
nya. Lalu, komposisi warna dan bentuk serta keharmonisan desain secara keseluruhan.
Dua hal pokok yang harus disiapkan ialah persiapan desain atau konsep taman &
persiapan teknis.
Persiapan desain adalah pembuatan rancangan gambar taman sesuai dengan
konsep desain taman yang diinginkan.
Untuk membuat sebuah taman rumah tinggal, sebaiknya dilakukan dengan perencanaan
yang matang. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan sehingga tampilan taman
secara keseluruhan bisa dinikmati. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika
38
merencanakan sebuah taman rumah tinggal, diantaranya ialah tema yang akan
digunakan, ketersediaan lahan (ruang), jenis tanaman (elemen lunak) yang hendak
dipakai, warn ataman yang ingin dimunculkan, aroma yang ingin diciptakan, dan
tentu saja semua itu harus dilengkapi dengan pembuatan sketsa.
Terdapat beberapa prinsip utama, yang harus diperhatikan dalam pembuatan taman.
Prinsip-prinsip tersebut diantaranya sebagai berikut;
1. Tema, Unity
Penetapan tema yang terlihat dari adanya kesan kesatuan merupakan upaya untuk
memunculkan kesan utama, karakter atau identitas. Melalui kesatuan yang terjadi
karakter taman dapat terlihat dengan jelas. Misal; karakter sebagai taman bermain,
taman rumah, taman formal, taman tropis dan sebagainya.
2. Gradiasi, variasi dan repetisi
Pembuatan gradiasi bertujuan untuk menimbulkan kesan gerak sehingga terkesan
dinamis dan berirama. Hal ini, akan mencegah kemonotonan pada taman.
Contoh :
a. Warna hijau menjadi gradasi hijau tua ke hijau muda.
b. Bentuk bulat diolah menjadi berbagai variasi bulat, missal berdasarkan ukuran
(kecil ke besar), berdasarkan tekstur (halus ke kasar), dan sebagainya.
3. Kontras dan penarik perhatian
Melalui pembuatan desain elemen tertentu yang memiliki kontras dengan elemen
yang lainnya, akan menarik perhatian. Pemberian kontras ini akan memberikan
kesan kejutan ataupun klimaks. Kontras, antara lain dapat dibuat dengan
menerapkan :
a. Warna yang menyolok
b. Bentuk individual yang menarik, dan
c. Elemen yang unik misal; peletakan elemen tanaman pada lingkungan yang
terdiri atas elemen buatan, dan sebagainya.
39
4. Kontrol, balance, skala dan sederhana
Prinsip desain ini harus mampu menjadi aspek penyeimbang, agar taman terkesan
harmonis. Pada dasarnya desain merupakan pengaturan dan ekspresi dan elemen-
elemen desain. Elemen desain terdiri atas; titik, garis, bentuk/pola, warna,
tekstur, bunyi, aroma, dan gerak.
Karakter atau sifat yang melekat pada elemen taman ditata berdasarkan prinsip-
prinsip desain. Berikut ialah beberapa contoh penerapan prinsip desain :
Matrik Penerapan Prinsip Desain, Arifin (2006) :
Elemen taman ~ Prinsip Desain = Taman fungsional, estetis, dan harmonis.
Elemen
Desain
Prinsip Desain
Tema Gradasi Kontras Balance
Garis Lengkung Variasi
Lengkung
Lurus,
Geometrik
Balance,
Proporsional
Bentuk/
Ukuran
Bulat Bulat
Kecil -
besar
Segi empat,
geometrik
Balance,
Proporsional
Warna hijau Gradasi
hijau
Kuning,
merah
Balance,
proporsional
Tekstur halus Sedang-
halus
kasar Balance,
proporsional
40
Setelah semua unsur pembentuk taman ditentukan, terakhir yaitu pembuatan sketsa
taman. Sketsa taman bisa dibuat di atas kertas atau langsung di computer. Sebaiknya
pembuatan sketsa taman dibuat sedetail mungkin.
Semua unsur atau elemen taman masuk dengan perbandingan yang jelas. Misalnya,
penggambaran kolam diilustrasikan dengan jelas dengan tampilan warna yang betul-
betul menyerupai warna aslinya. Jenis tanaman pun harus digambarkan dengan jelas.
Penggambaran tanaman untuk pagar, penutup tanah, tanaman sentral, dan tanaman
pohon pelindung harus jelas. Elemen keras taman, misalnya ayunan, tempat sampah,
jalan setapak, dan lampu taman juga harus tergambarkan dengan jelas.
B. Menentukan Jenis dan Gaya Taman
Berdasarkan lokasinya, taman dapat dikategorikan menjadi taman luar ruangan
(outdoor) dan dalam ruangan (indoor). Taman luar ruangan memiliki banyak jenis,
diantaranya taman rumah, taman kantor, taman jalan raya, dan taman rekreasi.
Taman dalam ruangan dapat berupa taman artifisial di dalam ruangan, dekorasi untuk
acara tertenu, serta penempatan tanaman di sudut-sudut ruangan di dalam ruangan.
Adapula gaya-gaya pada taman diantaranya; taman Eropa, taman Jepang, taman tropis.
Selain itu, taman bertema etnik tradisional Indonesia juga cukup popular, seperti taman
Bali dan taman Jawa.
41
1. Taman Natural
Sumber gambar : Pinterest.com
Model taman ini mulai dilirik Kembali oleh pemilik dan perencana taman. Mereka
lebih menyukai model ini karena berkesan seperti hutan kecil dan menghemat
pemeliharaan. Tanaman dibiarkan tumbuh tanpa pengarahan yang berarti, seperti
pemangkasan. Kerimbunan tanaman yang ada dapat dijadikan sebagai filter atau
penyaring dari segala kebisingan di sekitarnya.
Penanaman pohon dan semak sengaja dibaurkan sehingga batas antara satu tanaman
dengan tanaman lainnya tidak begitu jelas. Semuanya dibiarkan tumbuh liar, tetapi
tetap terpelihara sehingga menghasilkan pemandangan yang alami. Pohon besar
yang digunakan diadaptasi dari tanaman lokal (tanaman yang sudah ada
sebelumnya di daerah tersebut). Suasana alami akan semakin lengkap jika terdengar
suara gemericik air yang mengalir atau gemuruh air terjun. Selain itu, penambahan
batu-batuan alam atau batu yang dibentuk menyerupai aslinya akan menambah
kesan alami.
42
2. Taman Tropis
Sumber gambar : Pinterest.com
Seperti taman model natural, taman tropis juga menghadirkan kesan alami yang
jelas. Pemilihan tanaman yang banyak tumbuh di alam tropis menjadikan taman ini
tergolong dalam taman tropis. Contohnya : penggunaan tanaman palem sering
digunakan di taman-taman di daerah tropis.
Penggunaan tanaman tropis merupakan ciri utama dari jenis taman ini. Tanaman
yang digunakan diantaranya berbagai jenis palem, pohon kelapa, pisang kipas, serta
tanaman tropis berbunga seperti Boungenvillesp. dan melati.
43
3. Taman Bali
Sumber gambar : Pinterest.com
Secara konseptual, desain hunian gaya Bali mempunyai ciri khas yaitu terbentuk
dari massa bangunan yang terpisah-pisah sesuai dengan fungsinya. Desain
rumahnya dibuat menyatu degan alam. Keadaan ini terlihat dari pemilihan material
yang ramah lingkungan.
Areal pertama berfungsi sebagai pintu gerbang. Di dalamnya terdapat sebuah
gapura selamat datang. Taman digunakan sebagai penekanan pada areal pintu
sehingga terlihat jelas jika ada orang yang akan bertamu karena dia harus melewati
gapura tersebut. Desain taman akan menyesuaikan fungsinya dengan bangunan
yang ada di dekatnya. Elemen keras yang biasa digunakan adalah sepasang patung
Bali yang dilengkapi dengan ornament payung.
Pemilihan tanaman pun disesuaikan dengan tanaman yang tumbuh di sekitar areal
rumah. Selain untuk memberikan kesan harmonis dengan alam, juga harmonis
dengan model bangunannya. Umumnya, taman bali selalu dicirikan dengan
kehadiran tanaman Kamboja dan pisang kipas. Untuk tanaman hias yang berwarna
digunakan tanaman puring yang beraneka warna. Kehadiran tanaman Bunga yang
mempunyai warna yang cantik dan beragam memberikan keleluasaan dalam
memilih jenis tanaman yang hendak digunakan.
44
4. Taman Sunda
Sumber gambar : today.line.me
Tercermin dari Namanya, model taman ini berusaha menampilkan alam bumi
Parahyangan ke dalam sebuah taman. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
elemen taman yang menjadi ciri khas daerah Sunda. Terutama kehadiran tanaman
hanjuang merah yang dilengkapi dengan bale bengong yang terbuat dari bambu
serta elemen air beserta pelengkap elemen air yang terbuat dari bambu sehingga
memberi kesan lebih alami.
Kehadiran hanjuang merah di dalam setiap taman bergaya Sunda ini disebabkan
oleh adanya mitos yang menganggap tanaman ini dapat dijadikan penolak bala.
Elemen tanaman lain yang digunakan adalah tanaman pisang-pisanga,tanaman
talas, dan bambu hias.
45
5. Taman Jepang
Sumber gambar : Pinterest.com
Seperti model taman-taman lainnya, taman Jepang akan memberikan rasa seperti
berada di negeri Jepang. Keadaan ini terlihat dari penyusunan dan pemilihan elemen
taman yang digunakan.
Ketika mendesain taman Jepang, setiap penempatan elemen taman mempunyai
filosofi sendiri dan berkaitan erat dengan nasib pemilik taman. Comtohnya;
disarankan untuk menggunakan jumlah batu dalam hitungan ganjil.
Penempatan batu dalam taman juga memilikia aturan yang harus diikuti.
Penempatan tiga buah batu yang ukurannya berbeda harus menggunakan formasi
segi tiga dengan memperhatikan keseimbangan dalam penempatan di atas tanah.
Selain itu, terdapat juga batu yang berbentuk rumah atau yang dikenal sebagai toro
kehadirannya memberikan kesan suasana Jepang yang kuat.
Jenis tanaman yang digunakan pun mengikuti jenis tanaman yang tumbuh di
Jepang. Contohnya berbagai jenis tanaman bambu, baik bamboo besar maupun
keci;l, berbagai jenis lumut, berbagai jenis pinus, kamelia Jepang, melati Jepang,
dan kaca piring.
46
6. Taman Gaya Minimalis
Sumber gambar : Pinterest.com
Gaya ini merupakan gaya kontenporer yang dapat dijadikan pilihan. Taman gay aini
tidak dipenuhi aneka ragam jenis tanaman. Pilihlah tanaman hanyalah sebagai
elemen dekorasi, karena gaya ini lebih menitikberatkan pada kekuatan perencanaan
desain secara keseluruhan. Komposisi ruang pandang merupakan fokus dari gaya
minimalis, yakni keselarasan segala unsur yang tercangkup di dalamnya. Dengan
jenis tanaman yang seminimal mungkin, gaya minimalis sangat menonjolkan
elemen lain seperti pemasangan paving block sebagai alas tanaman, pot yang
dekoratif, kursi taman, patung, relief pada dinding, dan lampu sebagai penerangan.
47
7. Taman Gaya Campursari
Sumber gambar : adoc.tips
Campursari artinya terdiri dari beragam jenis. Taman ini terdiri dari beragam jenis
tanaman, mulai dari pohon pelindung, perdu tinggi, bahkan pohon buah, perdu
rendah, pisang-pisangan, ground cover, hingga tanaman merambat. Taman ini
membutuhkan penataan yang tepat agar tidak terkesan seperti hutan yang dipenuhi
oleh tanaman. Cara menata taman ini bisa menggunakan gradasi dari perdu yang
rendah di bagian terdepan, perdu yang tinggi di bagian belakang, hingga pohon
pelindung yang melatarbelakangi pemandangan taman.
48
8. Taman Gaya Bunga
Sumber gambar : seringjalan.com
Semarak aneka bunga membuat taman jenis ini terasa hangat. Beragam tanaman
yang kaya warna dapat ditata dalam bidang-bidang yang berbeda sekaligus juga
dengan pola yang beragam seperti bulat, persegi, atau oval. Gaya taman bunga ini
lebih tepat bila diterapkan di lingkungan berudara sejuk dan mendapatkan sinar
matahari penuh. Taman ini membutuhkan pergantian tanaman secara berkala,
karena tanaman berbunga cenderung berusia pendek, usianya berkisar antara 3-6
bulan.
49
9. Taman Gaya Apik Resik
Sumber gambar : pxhere.com
Gaya taman ini terkesan bersih, rapih, hijau, dan teratur. Setiap area dibatasi oleh
tanaman perlu rendah dengan pembagian yang jelas. Taman jenis ini hampir tidak
menyertai tanaman bunga. Taman ini membutuhkan perawatan khusus agar
tanaman tetap terjaga berntuknya. Tanaman yang cocok untuk gay ataman ini yaitu
tanaman yang bersifat slow grown yakni yang pertumbuhannya lamban.
50
10. Taman Gaya Mediterania
Sumber gambar : Pinterest.com
Taman yang diadaptasi dari daerah Laut Tengah ini memiliki karakteristik kasar dan
kuat. Di daerah aslinya, banyak area yang ditutupi dengan pengerasan semen atau batu-
batuan karena tanah di sana tidak terlalu subur. Tanaman pun banyak ditanam di dalam
pot-pot besar yang terbuat dari batu-batu alam. Taman gaya ini merupakan pilihan yang
tepat untuk daerah tropis yang sinar mataharinya melimpah.
51
11. Taman Gaya Tamansari
Sumber gamnbar : bobobox.co.id
Gaya taman ini dipenuhi oleh kolam-kolam yang dihiasi tanaman air serta tanaman-
tanaman air dalam pot. Bentuk taman sari cukup beragam, ada yang berbentuk
kolam hias dengan aneka tanaman airnya, ada yang terdiri dari berbagai gentong
atau tempayan yang tersusun sedemikian rupa membentuk rawa-rawa mini, ada
pula kolam kecil dengan air dengan mini atau pancuran, atau kolam lengkap dengan
mata airnya. (Don WS, Thress Emire, Cherry Hadibroto,2004).
52
2.7 Dry Garden
Taman kering/Dry Garden lebih cocok digunakan untuk rumah mungil yang
berkonsep minimalis karena tamannya praktis, dan tidak repot perawatannya.
Terbatasnya lahan menjadi masalah masyarakat di perkotaan. Termasuk salah
satunya untuk membuat taman yang menghiasi rumah. Kini, kehadiran taman
kering menjadi pilihan untuk keterbatasan lahan tersebut. Untuk menatanya, perlu
kecermatan dan kejelian kita dalam menetapkan jenis tanaman yang akan menghiasi
taman kering ini. Penataan taman kering harus memperhatikan bentuk rumah dan
sorotan pancaran sinar matahari dari arah mana datangnya.
A. Wahana Relaksasi
Taman kering merupakan salah satu wujud budaya Cina yang kemudian
berkemabang pesat di Jepang. Disebut taman kering karena taman jenis ini tidak
membutuhkan banyak air. Komposisinya hanya berupa batu-batuan, koral, kerikil,
pasit, serta tanaman lokal.
Tipikal tanaman kering akan sangat tampak pada taman Jepang, taman Cina, taman
Korea, taman mediteranian, atau taman minimalis. Tentunya, dengan ciri khas
masing-masing.
Di Jepang taman ini digunakan sebagai sarana meditasi. Di Jepang untuk taman
kering biasanya ditumbuhi lumut yang biasa tumbuh di batu-batuan. Orang-orang
Jepang, Cina, dan Korea menjadikan taman kering sebagai tempat untuk
mengendurkan urat saraf dan melancarkan peredaran darah.
Di Indonesia taman kering belum begitu terkenal, karena bentuknya cenderung
formal, kaku, teratur, pembagian ruang sangat jelas, terkesan hening dan dingin.
Taman kering ini juga cenderung kecil dan sempit. Di taman yang hanya dapat
dinikmati dari luar ini tak ada tanaman besar.
53
Meski belum begitu popular di Indonesia, tetapi taman kering sangat panas untuk
dilirik sebagai media kreatif dalam memanfaatkan lahan secara optimal. Taman
kering bisa menjadi salah satu alternatif lain untuk membuat tampilan rumah
menjadi lebih segar.
Di negara tropis seperti Indonesia, taman kering idealnya dihadirkan sebagai bagian
interior rumah. Kalau meletakkannya di luar rumah. Pada musim hujan tentu akan
terkena air hujan, apalagi curah hujan di Indonesia cukup tinggi. Kita bisa
menghadirkan taman kering di ruang santai atau teras ruang keluarga.
B. Prinsip dan Elemen Dasar Taman Kering
Komposisi utama taman kering adalah materi keras seperti batu-batuan, koral,
kerikil, pasir, unsur air, dan materi lunak tanaman lokal.
1. Tanaman, pilihlah tanaman yang tidak membutuhkan air yang banyak bisa dari
jenis kaktus, palm, perdu-perduan, ataun pohon-pohon berdaun kecil.
2. Sebagai pengganti rumput, gunakan batu koral atau batu kali yang sudah
digiling. Batu-batu tersebut bisa ditata membentuk corak-corak tertentu.
3. Seni tiga dimensi, bisa berupa batu besar suiseki atau bisa juga dalam bentuk
minatur tertenu, seperti miniatur jembatan, rumah, atau hewan.
4. Pencahayaan juga menjadi elemen penting yang perlu diperhatikan. Sebab,
meski tumbuhan terntentu hanya memerlukan sedikit air, tetapi tumbuhan tetap
membutuhkan cahaya agar bisa tumbuh.
5. Untuk komponen tambahan, bisa menggunakan koral tabur, batu koral sikat,
atau batu alam.
Untuk tanaman kering, pilihlah tanaman dalam pot yang tidak membutuhkan
banyak air. Misal, anggrek tanah, kamboja, atau anthurium. Tanaman palem
dengan bentuk daun Panjang akan membuat taman terlihat sempit.
54
C. Desain Praktis Taman Kering
Taman kering dapat ditempatkan baik di halaman luar maupun di dalam ruangan.
 Langkah pertama yakni, surveylah atmosfer apa yang terdapat banyak objek
ruang di mana taman kering akan dibuat.
 Setelah menemukan atmosfer, tentukan karakter seperti apa yang akan
dituangkan dalam mendesain taman kering.
 Sebagai contoh, mengambil gaya minimal atau futursitik.
Kita bisa menerapkan desain taman kering di Dinding dan lantai, juga di
sudut sebuah ruang. Untuk area Indoor.
D. Perawatan Taman Kering
1. Perhatikan sinar matahari di area tersebut. Ini diperlukan untuk menentukan
jenis tanaman yang akan dipilih sebagai penyejuk mata penghuni rumah.
2. Bagaiamana kelembapan sirkulasi udara di area taman kering tersebut?.
Beberapa jenis tanaman tidak suka udara lembab, karena akan membuatnya
cepat busuk atau tidak tumbuh secara maksimal.
3. Pilih jenis batu dan pasir yang sesuai. Kontras warna batu yang dihasilkan
akan membangkitkan sensasi tersendiri, sementara tekstur batuan juga
membangkitkan eksotisme nan elok.
4. Jenis tanaman yang cocok ditentukan berdasarkan lokasi taman, apakah di
area dalam atau luar. Untuk area dalam contoh tanaman yang cocok; lidah
mertua, ,lili paris, atau begonia. Lidah buaya, agave, sikas, siklok, palem,
nanas-nanasan, dan kaktus, bisa menjadi pilihan untuk area dalam ataupun
luar.
55
(Dry Garden)
Sumber gambar : Pinterest.com
56
2.8 Perspektif Taman
a. Penyempurnaan Warna dan Terang :
Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada refleksi
cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut. Warna tanaman dapat menarik perhatian
manusia, binatang dan memperngaruhi emosi yang melihatnya. Efek psikologi yang
ditimbulkan oleh warna antara lain :
1. Warna cerah : memberi rasa senang, gembira dan kesan dekat, hangat.
2. Warna lembut : memberi rasa tenang, sejuk dan kesan jauh. (Rustman Hakim,
1993).
Sedangkan tekstur pada tanaman ditentukan oleh cabang batang, ranting, daun, tunas
dan jarak pandang terhadap tanaman tersebut. Tesktur juga mempengaruhi psikis dan
fisik yang memandang.
b. Drainase Taman :
Drainase berperan penting dalam taman, agar taman mempunyai aliran air limpasan
khususnya air hujan agar taman tidak tergenang. Kemudian, juga agar penyerapan air
berfungsi dengan baik. Aliran drainase yang tidak baik dapat mengakibatkan tanah
basah dan lembek sehingga mudah rusak apabila diinjak. Tanah yang selalu basah dan
lembek juga dapat menyebabkan akar tanaman cepat membusuk. Sebaliknya, tanah
yang terlalu kering memiliki unsur hara sehingga tanaman tidak tumbuh dengan baik.
c. Listrik dan Tata Cahaya :
Fungsi listrik pada taman umumnya adalah sebagai sumber energi untuk pompa
sirkulasi, sumber listrik untuk kegiatan outdoor di taman, dan untuk lampu. Sebagai
sumber listrik, outlet listrik atau stopkontak harus berada di tempat yang terlindungi
dari hujan dan mudah dijangkau. Stopkontak ekstra untuk kegiatan outdoor umumnya
berada di teras atau gazebo. Sedangkan untuk pompa , sebaiknya kabel pompa
dipanjangkan supaya bisa menjangkau stopkontak yang terlindungi dan tersembunyi.
Listrik untuk lampu taman dapat didesain berhubungan dengan instalasi bangunan
sehingga sakelarnya dapat berada di bangunan dan terlindungi. Pencahayaan adalah
elemen estetika agar keindahan taman juga bisa dinikmati pada malam hari. Lampu
57
taman bisa ditempatkan di sepanjang kolam, di sekitar gazebo, dan di sekitar tanaman.
Dengan demikian, kita lebih mempunyai bayangan pencahyaan yang dapat diterapkan.
d. Pembuatan Pori Resapan :
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas
organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna lainnya.
Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat beralurnya
air di dalam tanah. Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan tamah
lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara :
a. Meningkatkan daya resapan air
b. Mengubah sampah organic menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah
kaca
c. Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman
d. Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam
berdarah dan malaria.
58
2.9 Pengelolaan/Pemeliharaan Taman
Pemeliharaan Ideal Taman
Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu pada ide dan tujuan desain
awal. Oleh karena itu, pada periode terntentu perlu untuk dilakukan evaluasi agar
kondisi taman tetap sama dengan desain semula sehingga fungsi fisik dan estetika
taman tetap terjaga. Bila salah satu fungsi terganggu atau tidak terawat baik, maka
secara ideal tanaman tersebut tidak cocok lagi seperti fungsi semula.
Sebagai contoh pada taman yang mempunyai pola simetris dan formal seperti pada
taman perkantoran, secara ideal harus diperhatikan. Bila pola tersebut berubah dan tidak
simetris lagi, maka tidak lagi terkesan simetris dan formal.
Ada beberapa faktor yang mendukung berjalannya pemeliharaan ideal yaitu sebagai
berikut :
a. Merencanakan dan merancang taman dengan pola yang sederhana sehingga
memudahkan dilakukan pemeliharaan fisik.
b. Dalam penggunaan elemen taman, baik elemen keras maupun elemen lunak
hendaknya menggunakan komponen yang tidak sulit dicari agar tidak sulit
dalam penggantian dan perawatan.
c. Pemilihan struktur yang kuat dan awet serta pemilihan bahan perkerasan yang
sesuai.
d. Pembuaatan pola sirkulasi harus jelas dan rasioanal sehingga alur di dalam
taman selalu lancar.
e. Perlengkapan taman yang memadahi meliputi penerangan lampu pada malam
hari dan jaringan utilitas yang ada di bawah tanah (drainase, instalasi air, dan
listrik) agar direncanakan dengan baik sehingga tidak terjadi bongkar pasang
pada pemeliharaan taman.
59
a. Pemeliharaan Fisik
Pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan yang dilakukan untuk
mengimbangi pemeliharaan ideal. Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan
elemen keras dan elemen lunak. Sedangkan pemeliharaan tanaman meliputi
pembersihan area, penyiraman, pemumpakan, pemangkasan, penyiangan,
penggemburan, pengendalian hama penaykit, dan lain-lain. Pada intinya
pemeliharaan fisik tanaman meliputi pekerjaan menjaga keindaha, keasrian, dan
keamanan, taman.
1. Pembersihan Area
Pembersihan area dilakukan dengan menyapu areal perkerasan dan areal
rumput, juga daun-daun yang jatuh di atas tajuk tanaman penutup tanah, serta
menyingkirkan daun-daun yang sudah kering. Sumber kotoran taman dapat
berasal dari daun-daun yang rontok, bungkus plastik bekas yang dibuang
pengunjung sembarangan di sekitar area taman. Kotoran tersebut dapat
menurunkan kualitas taman, bahkan dapat menjadi tempat berkembangnya
hama dan penyakit tanaman. Adakalanya kotoran berupa serasah daun yang
kecil-kecil dan mudah terurai sengaja disembunyikan di bawah tajuk dengan
tujuan mempertahankan kesuburan dan keremahan tanah.
2. Penyiraman
Air merupkan faktor yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Air ini
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis taman. Kelebihan pemberian
air juga akan menyebabkan busuknya akar sehingga tanaman tersebut akan
mati. Sebaiknya untuk tanaman air, misalnya terataim tentunya memerlukan air
yang banyak.
Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan musim dan cuaca. Pada musim
penghujan mungkin tidak perlu dilakukan penyiraman, sedangkan pada musim
kemarau mungkin perlu dilakukan dua kali penyiraman per hari. Penyiraman
hendaknya dilakukan secara rutin sesuai dengan jenis tanaman agar tidak timbul
hal-hal yang tidak diinginkan (Soeseno Slamet, 1993).
60
a. Pohon : dilakukan 1-2 hari sekali, tergantung keadaan kelembapan tanah
dan sifat perakaran. Perakaran pohon yang dalam lebih aman terhadap
kekeringan.
b. Semak dan penutup tanah : dilakukan setiap hari.
c. Rumput : dilakukan setiap hari.
3. Pemupukan
Tanaman memerlukan hara untuk pertumbuhannya yang berasal dari dalam
tanah. Meskipun sebenarnya hara tersebut sudah tersedia dalam tanah, tetapi
adakalanya kesuburan tanah tersebut sudah tidak dapat mengimbangi kebutuhan
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemupukan.
Tanaman yang ditanam di tempat yang terbatas misalnya dalam pot atau bak
tanaman harus lebih diperhatikan. Pada umumnya, pupuk yang digunakan yaitu
pupuk organik, pupuk NPK, serta pupuk urea.
4. Pemangkasan
Pemangkasan (pruning) sangat berpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan
tanaman. Pemangkasan ini bertujuan untuk :
a. Memperbaiki lingkungan pertumbuhan tanaman, yaitu mengatur
penerimaan sinar matahari, temperature, dan kelembapan.
b. Memelihara atau mengurangi ukuran tanaman sebagai upaya mencegah
pertumbuhan tanaman yang tidak teratur.
c. Membuang cabang dan ranting yang rusak atau mati.
d. Merangsang pertumbuhan tunas, bunga atau buah.
e. Membuang percabangan atau ranting yang mengganggu aktivitas manusia.
5. Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan tanaman pengganggu (gulma) di
sekitar tanaman yang dipelihara. Jenis tanaman pengganggu tersebut misalnya
rumput liar atau bayam-bayaman yang tidak dikehendaki. Tanaman
61
pengganggu tersebut bersifat merugikan tanaman utama yang dipelihara.
Penyiangan bisa dilakukan secara manual dengan jalan mencabutnya dengan
tangan satu per satu.
Selain secara manual, tersedia juga obat-obatan untuk menanggulanginya yaitu
yang disebut herbisida, tetapi lebih efektif dipakai untuk keperluan yang besar.
6. Penggemburan
Penggemburan merupakan cara untuk memperbaiki keadaan tanah sehingga
keadaan granulasi, udara tanah, dan air tanah tetap baik. Pekerjaan ini biasanya
dikerjakan bersamaan waktunya dengan penyiangan. Tanah yang gembur
sangat diperlukan agar pertumbuhan tanaman optimum.
62
BAB III
ANALISIS MASALAH
Analisis masalah dititikberatkan berlandaskan konsep yang telah dipaparkan pada
BAB II : KONSEP.
1. Tidak Ada Jalur Setapak
Sumber gambar : Pinterest.com
Pada gambar sebelah kiri dan kanan, kedua taman tersebut tidak memiliki jalan
setapak. Kekhawatiran yang terjadi pada gambar sebelah kiri yakni rumput tersebut
akan cepat mati, karena tidak adanya jalan setapak untuk pijakan saat ingin menyirami
tanaman ataupun melalukan perawatan terhadap tanaman.
Sementara, pada gambar sebelah kanansama halnya tidak terdapaat jalan setapak hanya
terdapat tanah yang murni tanpa ditutupi oleh rumput sekalipun. Kekhawatiran yang
terjadi ialah saat hujan datang, tanah tersebut akan menjadi licin dan membahayakan
seseorang. Juga di gambar sebelah kanan tidak terciptanya konsep taman. Taman
tersebut terlihat seperti hutan, dengan tidak adanya organisasi tanaman yang baik dan
benar.
63
2. Penggunaan Material Jalan Setapak yang Mengkhawatirkan Saat Hujan
Sumber gambar : Pinterest.com
Material jalan setapak yang digunakan baik di gambar sebelah kiri maupun di gambar
sebelah kanan, keduanya tampak indah dan sesuai dengan gay ataman. Yakni taman
minimalis modern. Tetapi, kedua material jalan setapak tersebut dikhawatirkan
menimbulkan licin saat hujan datang. Dan, dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan
terhadap seseorang yang melewatinya.
Lalu, untuk gambar sebelah kanan ada baiknya untuk menggunakan rumput peking
mini secara keseluruhan di area sekitar jalan setapak tersebut. Agar tampilan taman
semakin menarik. Juga, lebih baik melengkapi elemen halus yakni dengan
menggunakan tanaman hias bunga yang berwarna. Agar tampilan taman tersebut
semakin cantik dan menarik.
64
3. Tidak Adanya Perlindungan pada Penggunaan Elemen Keras
Sumber gambar : Pinterest.com
Kedua taman di atas, sama-sama menggunakan elemen keras yakni unsur air dengan
membuat kolam buatan.
Pada gambar sebelah kiri, konsep taman yang digunakan mengadopsi konsep dari
Taman Jepang. Dengan menggunakan unsur air, dan kayu. Tetapi, kolam buatan
tersebut tidak memiliki perlindungan yang cukup pada bagian atas. Khawatir saat lantai
kayu tersebut licin, seseorang dapat terpeleset dan terluka karena masuk ke dalam
kolam. Juga, pencahayaan yang kurang memadai terlihat pada taman tersebut.
Sementara, pada gambar di sebelah kanan. Konsep taman sudah jelas menggunakan
Gaya taman Jepang. Dengan visual yang sungguh cantik dan asri. Tetapi, penggunaan
batu sebagai pijakan/jalan setapak pada kolam buatan tersebut terlihat memiliki jarak
65
yang cukup besar antara batu/pijakan satu ke pijakan lainnya. Yang mengkhawatirkan
dapat menimbulkan, kecelakaan kecil terutama pada anak-anak yang berada di taman
tersebut.
66
4. Taman Tanpa Konsep
Sumber gambar : Pinterest.com
Sebuah konsep dibutuhkan dalam pembuatan taman agar taman terlihat indah dan rapi.
Tanaman juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi kita harus mengetahui
tanaman mana yang dapat diletakkan bersama-sama, bunga apa yang membutuhkan
banyak matahari dan bagian mana yang harus sering disiram dan dipupuk, serta kondisi
tanah seperti apa yang cocok untuk tanaman tersebut.
Namun, hal tersebut sepertinya kurang diterapkan dalam kedua taman pada gambar di
atas.
Pada gambar sebelah kiri, memang terlihat keberaneka ragaman jenis tanaman. Dengan
cara penyimpanan dan penanaman yang bervariasi yakni digantung, ditanam dalam pot,
dan juga pada tanah. Lalu, penggunaan batu alam dengan kedua warna yang berbeda
sebagai jalan setapak. Tetapi, sayangnya pemilik taman kurang menerapkan konsep
ataupun Gaya pada taman tersebut. Apabila penempatan masing-masing tanaman lebih
baik lagi, juga penyesuain warna pada batu alam jalan setapak lebih teliti lagi. Maka,
67
taman tersebut akan tampak lebih cantik dan akan terlihat konsep ataupun gaya yang
dituju oleh pemilik taman.
Sementara, pada gambar sebelah kanan. Tidak terciptanya gaya ataupun konsep pada
taman tersebut. Penempatan berbagai jenis tanaman yang kurang tepat. Juga kurangnya
variasi warna pada berbagai jenis tanaman tersebut. Membuat taman terlihat sangat
monoton. Pemilik taman lebih baik menggunakan lebih banyak tanaman hias bunga
dibandingkan tanaman hias daun. Agar tecipta preposisi yang ideal dan taman akan
terlihat lebih berwarna dan cantik.
68
5. Pemilihan Furniture yang Tidak Tepat
Sumber gambar : Pinterest.com
Pemilihan furniture pada taman tentunya harus diperhatikan. Jika kita memilih
furniture yang tidak sesuai. Maka furniture tersebut tidak akan terlihat serasi. Seperti
kedua gambar diatas, sebaiknya untuk di area taman outdoor memakai kursi/ furniture
yang berbahan tahan air seperti plastik, agar furniture tersebut tidak mudah rusak karena
terbasahi oleh air hujan.
Baik gambar sebalah kiri dan kanan, keduanya telah menampilkan visual taman dengan
konsep taman tropical modern garden. Tetapi, kedua taman tersebut tidak memiliki
pelindung/penutup atap yang mana tentunya akan membuat air hujan dengan mudahnya
membasahi seluruh area taman.
Terlihat kedua gambar taman tersebut menggunakan kursi kayu, mungkin saja saat
hujan turun para pemilik taman ini membawa bantal dan atasan sofa (busa sofa) agar
tidak basah. Tetapi, tetap membiarkan kedua alas sofa tersebut dimana keduanya
terlihat sama-sama terbuat dari kayu. Yang, akan menyebabkan kayu menjadi lembap
dan lama kelamaan akan menjadi lapuk dan hancur. Atau, mengurangi usia pemakaian
sofa tersebut.
69
6. Pemilihan Ukuran Tanaman yang Kurang Tepat
Sumber gambar : Pinterest.com
Pemilihan jenis dan ukuran tanaman harus disesuaikan dengan lahan yang tersedia agar
lahan dapat terpakai secara maksimal. Seperti gambar diatas, pemilihan ukuran
tanaman terlalu kecil, sebaiknya memilih tanaman dengan ukuran sedang atau besar
agar lahan tidak terlihat kosong.
Baiknya, pemilik taman menyesuaikan pemilihan ukuran tanaman sesuai dengan
elemen lunak taman. Seperti; tanaman yang termasuk ke dalam Semak tinggi, dan
Semak Sedang. Juga menggunakan tanaman hias bunga, agar area taman tersebut
terlihat lebih berwarna.
70
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil makalah ini ialah; Kita perlu cermat dalam
memperhatikan segala aspek dalam menjadikan rumah lebih sehat dan tentu saja hal ini
akan memberi keuntungan bagi penghuni rumah.
Lingkungan sekitar kita dengan pemandangan yang hijau dan bunga-bunga berwarna
cerah akan memberikan perasaan menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya.
Perasaan rileks juga dapat muncul dengan mencium harum bunga dan kesegaran
tanaman hijau. Udara segar dari taman juga dapat membuat perasaan kita jauh lebih
baik.
Setidaknya taman memilik tiga fungsi yaitu ; untuk meningkatkan kualitas lingkungan
hidup; untuk menciptakan lingkungan yang sehat, asri, serasi, dan lestari; dan untuk
membiasakan pola hidup yang berwawasan lingkungan.
Taman juga merupakan bagian dari upaya penghijauan. Oleh karena itu, ada banyak
manfaat yang dapat kita peroleh dari keberadaan taman. Diantaranya manfaat estetis;
yang akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman, manfaat orologis; akar
tanaman yang tumbuh di taman merupakan satu kesatuan yang kuat dengan tanah
sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah, manfaat hidrologis; banyaknya
kelompok tanaman akan menjadikan lingkungan di sekitarnya sebagai daerah
persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk
lainnya.
Semua aspek – aspek di atas, sangatlah perlu kita ketahui di lain sisi seseorang mampu
mengoptimalkan tujuan penataan taman; Outdoor garden & Dry garden nya; dan
mampu tercapainya segala aspek kepuasan akan hunian yang dibuat dengan tujuan
masing – masing.
71
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka tim penulis menawarkan
tiga saran yaitu;
1. Perlu adanya kajian lebih lanjut dan mendalam mengenai Dekorasi Ruang :
Taman Outdoor & Dry Garden. Agar terdapat pengaruh dan pandangan positif
dalam memberikan dorongan terhadap sekitar agar seseorang mampu
mengoptimalkan tujuan penataan taman, karena dengan melakukan penataan
dan pengelolaan taman sudah merupakan salah satu bentuk realisasi
penghijauan.
2. Dalam melakukan desain dan penataan taman haruslah disesuaikan dengan
tujuan dan kebutuhan masing-masing. Dengan memperhatikan segala elemen-
elemennya. Baik elemen keras, dan elemen lunak tanam. Penyesuain tema
ataupun gaya taman juga harus disesuaikan dengan atmosfer lingkungan yang
mendukung.
3. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melakukan pengelolaan dan
pemeliharaan untuk memastikan tujuan peningkatan kualitas hidup. Maka dari
itu, selalu ingat untuk senantiasa merawat dan memelihara taman dan tanaman.
Perhatikan segala aspek yang dapat menunjang penghijauan demi bumi yang
lebih sehat.
72
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A. W. (2007). Pengaruh Elemen Penanda pada Pengenalan Identitas Taman
Jepang. LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan
Desain Interior, 1(1).
Arifin, H. S. (22). 22 desain Tanaman Mungil. Niaga Swadaya.
Damayanti, S. D. KONSEP TAMAN JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BUDDHA ZEN.
Dwiwanto, D. (2018). 4 Inspirasi Mendesain Taman Belakang Rumah. https://artikel.
rumah123. com.
Irawanto, R. (2010). Fitoremidiasi Lingkungan Dalam Taman Bali. Local Wisdom:
Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 2(4), 29-35.
Muktamirin, M. K. (2011). Rehabilitasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Pancasila
Karanganyar.
Mulyadi, B. (2019). Perbandingan Taman Jepang Dan Taman Jawa. KIRYOKU, 3(1),
8-16.
Nugroho, A. M. (2018). Arsitektur tropis Nusantara: rumah tropis Nusantara
kontemporer. Universitas Brawijaya Press.
Odop, N. (2008). Design Rumah Minimalis. Media Pressindo.
Rhama, B. (2019). Taman Nasional dan Ekowisata (Vol. 1). Bhayu Rhama.
Santoso, B. B. (2010). Pengantar Arsitektur Pertamanan.
Sintia, M. (2004). Mendesain, membuat, dan merawat taman rumah. AgroMedia.

More Related Content

What's hot

Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganAgnescia Sera
 
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportpengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportZakiah dr
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autiscindrya
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaLila Kania
 
Keaksaraan untuk anak usia dini
Keaksaraan untuk anak usia diniKeaksaraan untuk anak usia dini
Keaksaraan untuk anak usia diniMar El Qibtiyah
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESuning wikandari
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksirandi_nawar
 
Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASA
Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASAPedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASA
Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASAAde Fathurahman
 
kebutuhan nutrisi pre eklampsi
kebutuhan nutrisi pre eklampsikebutuhan nutrisi pre eklampsi
kebutuhan nutrisi pre eklampsiFanny K. Sari
 
Tujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingTujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingArgo pusoro
 
CARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptx
CARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptxCARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptx
CARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptxDeris Sopyandi
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 

What's hot (20)

Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacangan
 
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportpengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
Ppt jajanan sehat
Ppt jajanan sehatPpt jajanan sehat
Ppt jajanan sehat
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja
 
Umbi umbian (3)
Umbi umbian (3)Umbi umbian (3)
Umbi umbian (3)
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Keaksaraan untuk anak usia dini
Keaksaraan untuk anak usia diniKeaksaraan untuk anak usia dini
Keaksaraan untuk anak usia dini
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi
 
Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASA
Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASAPedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASA
Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah untuk Kelas 12 IPA/ IPS dan BAHASA
 
kebutuhan nutrisi pre eklampsi
kebutuhan nutrisi pre eklampsikebutuhan nutrisi pre eklampsi
kebutuhan nutrisi pre eklampsi
 
Tujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingTujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konseling
 
CARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptx
CARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptxCARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptx
CARINGIN- OPENING MEETING SA-2018.pptx
 
KONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BKKONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BK
 
not angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelanginot angka lagu laskar pelangi
not angka lagu laskar pelangi
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 

Similar to Makalah dekor taman

Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...aslan1054
 
Ilmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MI
Ilmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MIIlmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MI
Ilmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MIAsma'ul Khusna
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahDiah Dwi Ammarwati
 
Kelas02 ipa heri-sulistyanto
Kelas02 ipa heri-sulistyantoKelas02 ipa heri-sulistyanto
Kelas02 ipa heri-sulistyantoWidya Dewi
 
SD-MI kelas01 ipa sri
SD-MI kelas01 ipa sriSD-MI kelas01 ipa sri
SD-MI kelas01 ipa srisekolah maya
 
Laporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun tehLaporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun tehArie Setiawan
 
Konsep Dasar Lingkungan Hidup IPS
Konsep Dasar Lingkungan Hidup IPSKonsep Dasar Lingkungan Hidup IPS
Konsep Dasar Lingkungan Hidup IPSSiti Hardiyanti
 
Kelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriKelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriw0nd0
 
Kelas Vi Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas Vi Sd Ipa Heri SulistyantoKelas Vi Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas Vi Sd Ipa Heri Sulistyantosekolah maya
 
LAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docx
LAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docxLAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docx
LAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docxAgathaHaselvin
 
BUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdf
BUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdfBUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdf
BUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdfShintaKurniawatiSs
 

Similar to Makalah dekor taman (20)

Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Bumi Darurat, Bijak Berplastik - Fase...
 
Ilmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MI
Ilmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MIIlmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MI
Ilmu Pengetahuan Alam Paket BSE kelas 2 SD dan MI
 
Ipa untuk kelas 2 - heri sulistyanto
Ipa untuk kelas 2  - heri sulistyantoIpa untuk kelas 2  - heri sulistyanto
Ipa untuk kelas 2 - heri sulistyanto
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
 
Kelas02 ipa heri-sulistyanto
Kelas02 ipa heri-sulistyantoKelas02 ipa heri-sulistyanto
Kelas02 ipa heri-sulistyanto
 
Sel sebagai satuan fungsional dan 2
 Sel sebagai satuan fungsional dan 2 Sel sebagai satuan fungsional dan 2
Sel sebagai satuan fungsional dan 2
 
Sel sebagai satuan fungsional dan 2
 Sel sebagai satuan fungsional dan 2 Sel sebagai satuan fungsional dan 2
Sel sebagai satuan fungsional dan 2
 
SD-MI kelas01 ipa sri
SD-MI kelas01 ipa sriSD-MI kelas01 ipa sri
SD-MI kelas01 ipa sri
 
Sd1ipa ipa sri purwati
Sd1ipa ipa sri purwatiSd1ipa ipa sri purwati
Sd1ipa ipa sri purwati
 
Kelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriKelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sri
 
Makalah Pengling
Makalah PenglingMakalah Pengling
Makalah Pengling
 
Laporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun tehLaporan penelitian kebun teh
Laporan penelitian kebun teh
 
Konsep Dasar Lingkungan Hidup IPS
Konsep Dasar Lingkungan Hidup IPSKonsep Dasar Lingkungan Hidup IPS
Konsep Dasar Lingkungan Hidup IPS
 
Kelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriKelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sri
 
Kelas Vi Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas Vi Sd Ipa Heri SulistyantoKelas Vi Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas Vi Sd Ipa Heri Sulistyanto
 
LAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docx
LAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docxLAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docx
LAPORAN_KULIAH_LAPANGAN_EKOLOGI_TUMBUHAN.docx
 
BUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdf
BUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdfBUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdf
BUKU PEDOMAN CARA PRAKTIS MEMBUAT TAMAN VERTIKAL (3).pdf
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
Kir biologi terbaru
Kir biologi terbaruKir biologi terbaru
Kir biologi terbaru
 

Recently uploaded

Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Bandung
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawamcnoob1
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.Monhik1
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiLookWWE
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhRatriShintya
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 

Recently uploaded (10)

Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 

Makalah dekor taman

  • 1. 1 MAKALAH DEKORASI RUANG : Outdoor Garden & Dry Garden Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dekorasi Ruang Dosen Pengampu : Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd. Pembimbing : Shofa Fithriturromi Yusuf, S.Pd Disusun oleh : KELOMPOK 10 – TAMAN Nur Azzura Ibrahim (2008232) Ranti Puspitasati (2001108) Ratna Arrizza (2005424) Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia BANDUNG 2021
  • 2. i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil analisis, yang berjudul “MAKALAH DEKORASI RUANG : Outdoor Garden & Dry Garden” ini tepat pada waktunya. Dengan selesainya laporan analisis mengenai “Outdoor Garden & Dry Garden” ini maka tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan mendukung kami dalam pembutan laporan ini. Khususnya kepada teman-teman, dosen pengampu yaitu ibu Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd. dan pembimbing ibu Shofa Fithriturromi Yusuf, S.Pd. Yang sudah membimbing kami dalam menyusun laporan ini hingga selesai. Kami mohon saran dan kritik apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada hasil laporan mengenai “outdoor garden dan dry garden” yang telah selesai kami buat ini. Semoga laporan ini memberikan banyak manfaat dan kegunaan untuk semua pihak termasuk semua rekan belajar, khususnya untuk kami yang membuat. Sekian. Terima kasih. Bandung, 14 Juli 2021 Penulis, Kelompok 10
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii BAB I.......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3 1.3. Tujuan ......................................................................................................................... 3 1.4. Manfaat Analisis .......................................................................................................... 4 BAB II........................................................................................................................................ 5 KONSEP..................................................................................................................................... 5 2.1 Pengertian Taman........................................................................................................ 5 2.2 Sejarah Konsep Taman................................................................................................ 6 2.3 Elemen Taman............................................................................................................. 7 2.4 Elemen Keras Taman...................................................................................................8 2.5 Elemen Lunak Taman................................................................................................ 23 2.6 Organisasi/Prinsip Desain Taman.............................................................................. 37 2.7 Dry Garden................................................................................................................ 52 2.8 Perspektif Taman....................................................................................................... 56 2.9 Pengelolaan/Pemeliharaan Taman............................................................................. 58 BAB III..................................................................................................................................... 62 ANALISIS MASALAH............................................................................................................. 62 BAB IV..................................................................................................................................... 70 PENUTUP................................................................................................................................ 70 4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 70 4.2 Saran ......................................................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 72
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Wicaksono dan Tisnawati tujuan desain interior dan eksterior (2014) diantaranya: 1. Memperbaiki fungsi 2. Memperkaya nilai estetika 3. Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan. Menurut Lewinson (2006 : 107), Perancangan ruang terdiri dari pemanfaat ruang dan pengalokasian ruang, bersama-sama dengan aspek penting di atas, penerangan, dekorasi, serta kebersihan turut menunjang suasana berbelanja yang menyenangkan. Outdoor Garden dan Dry Garden termasuk kedalam desain eksterior, dimana desain eksterior merupakan suatu perancangan ruang luar dengan menyatukan elemen-elemen ruang luar menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu yang mendasarkan pada aspek estetika, keamanan, dan kenyamanan. Lingkup desain eksterior terdiri dari beberapa aspek diantaranya terdapat fasade bangunan yaitu bentuk atap, bentuk kusen (pintu dan jendela), elemen dinding, taman, sirkulasi atau akses serta elemen estetika ruang luar seperti bangku taman, lampu taman, sculpture dan lain-lain. Pola hidup sehat sangatlah penting untuk dilakukan oleh semua orang. Selain rutin berolahraga dan konsumsi makanan sehat, desain interior dan eksterior hunian pun harus mampu mengoptimalkan pola hidup sehat yang kita terapkan. Untuk itu, dalam hunian yang sehat ada banyak sekali elemen yang harus diperhatikan. Terlebih, Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan kondisi tingkat kelembapan yang tinggi sehingga kita harus memaksimalkan potensi lingkungan dan eksterior rumah agar selalu nyaman dan tidak mengganggu kesehatan. Pentingnya kita untuk senantiasa mengerti bagaimana mendekor ruangan, terlebih untuk desain eksterior. Karena taman baik itu Outdoor Garden dan Dry Garden memeliki peran penting dalam menunjang hunian yang sehat.
  • 5. 2 Mempunyai taman indah dapat menjadikan rumah lebih sehat dan tentu saja hal ini akan memberi keuntungan bagi penghuni rumah. Selain kesegaran udara dari taman yang menjadikan kita lebih sehat, kenyamanan dan suasana rileks dari taman yang indah dan asri juga bisa menenangkan pikiran serta mengurangi rasa stress yang mungkin dimiliki. Dari penelitian ditemukan bahwa memandang taman sudah cukup memberikan efek baik untuk Kesehatan psikologi seseorang. Lingkungan sekitar kita dengan pemandangan yang hijau dan bunga-bunga berwarna cerah akan memberikan perasaan menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya. Perasaan rileks juga dapat muncul dengan mencium harum bunga dan kesegaran tanaman hijau. Udara segar dari taman juga dapat membuat perasaan kita jauh lebih baik. Setidaknya taman memilik tiga fungsi yaitu ; untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup; untuk menciptakan lingkungan yang sehat, asri, serasi, dan lestari; dan untuk membiasakan pola hidup yang berwawasan lingkungan. Taman juga merupakan bagian dari upaya penghijauan. Oleh karena itu, ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari keberadaan taman. Diantaranya manfaat estetis; yang akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman, manfaat orologis; akar tanaman yang tumbuh di taman merupakan satu kesatuan yang kuat dengan tanah sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah, manfaat hidrologis; banyaknya kelompok tanaman akan menjadikan lingkungan di sekitarnya sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya, manfaat perlindungan; tanaman- tanaman yang ditanam dapat memberikan perlindungan terhadap teriknya sinar matahari, melindungi mata dari cahaya silau, angin kencang, sekaligus menjadi penahan debu serta Peredam suara, juga terdapat manfaat kebersihan, kebugaran, dan Pendidikan. Kajian dalam makalah ini juga bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman bahwa mendesain sebuah eksterior dalam rumah tinggal memiliki tujuan – tujuan khusus , estetika dan fungsi sebagai identitas diri terhadap hunian/rumah tinggal itu sendiri. Dengan mengkaji lebih lanjut hasil dari analisis kesalahan dalam penataan taman dalam makalah ini. Maka , Seseorang mampu mengoptimalkan tujuan penataan taman;
  • 6. 3 Outdoor garden & Dry garden nya; dan mampu tercapainya segala aspek kepuasan akan hunian yang dibuat dengan tujuan masing – masing. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini maka, rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Apa pengertian dari taman ? 2. Bagaimana sejarah dari konsep taman? 3. Apa yang dimaksud dengan elemen taman? 4. Apa saja yang termasuk ke dalam elemen keras taman? 5. Apa saja yang termasuk ke dalam elemen lunak taman? 6. Bagaimana organisasi/ prinsip desain sebuah taman? 7. Apa yang dimaksud dengan Dry Garden? 8. Bagaimana perspektif sebuah taman? 9. Bagaimana pengelolaan/pemeliharaan sebuah taman? 1.3. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah tersebut , maka tujuan pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Memamparkan pengertian dari taman. 2. Mendeskripsikan sejarah konsep taman. 3. Memaparkan elemen taman. 4. Memaparkan elemen keras sebuah taman. 5. Memaparkan elemen lunak sebuah taman. 6. Mendeskripsikan organisasi/prinsip desain sebuah taman. 7. Memparkan apa yang dimaksud dengan Dry Garden. 8. Mendeskripsikan perspektif sebuah taman. 9. Mendeskripsikan pengelolaan/pemeliharaan sebuah taman.
  • 7. 4 1.4. Manfaat Analisis Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Universitas, Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penambahan ilmu pengetahuan, khususnya bagi kajian ilmu Dekorasi Ruang, serta menjadi bahan bacaan di perpustakaan Universitas dan dapat memberikan referensi bagi mahasiswa lain. 2. Bagi pihak Lain, Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan pengelolaan desain taman outdoor & dru garden dengan segala aspek yang berkaitan di dalamnya. 3. Bagi tim penulis, makalah ini diharapkan memberikan manfaat untuk mengimplementasikan ilmu dari mata kuliah Dekorasi Ruang, khususnya dalam bagaimana mengelola dan menata sebuah hunian terutama dalam desain eksterior yakni taman outdoor & dry garden. Agar dapat memberikan pengaruh dan pandangan positif dalam memberikan dorongan terhadap sekitar agar seseorang mampu mengoptimalkan tujuannya dalam membantu pelaksanaan penghinjauan dengan membuat atau mendesain sebuah taman dalam rumah tinggal sebaik- baiknya, dan dapat menghargai setiap nilai-nilai estetikanya.
  • 8. 5 BAB II KONSEP 2.1 Pengertian Taman Taman merupakan sebuah daerah yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaannya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai ialah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, serta taman botani. Dalam bahasa Inggris, taman berasal dari kata “Gard” yang berarti menjaga dan “Eden” yang berarti kesenangan. Jadi, bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang digunakan untuk kesenangan yang dijaga keberadaannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taman adalah kebun yang ditanami dengan bunga-bunga dan sebagainya. Taman juga diartikan sebagai tempat yang menyenangkan. Adapun Encarta Dictionaries mendefinisikan taman sebagai sebidang tanah di mana tanaman, seperti buah-buahan, sayuran, atau bunga tumbuh. Sedangkan menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu, di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dan bahan lainnya. Umumnya digunakan untuk olahraga, bersantai, bermain, dan sebagainya.
  • 9. 6 2.2 Sejarah Konsep Taman Pada Zaman dahulu, taman hanya dimiliki oleh para bangsawan, dan tidak semua orang dapat masuk ke dalamnya. Pembuatan taman yang dilakukan oleh para penguasa kuno dalam bentuk penataan lahan pertanian dengan variasi pengairannya merupakan wujud pengakuan keindahan alam. Pohon yang rindang, bunga warna-warni, aliran air, batu-batu, dan berbagai elemen lain dianggap sebagai karunia alam yang memiliki nilai keindahan tinggi. Bentuk-bentuk itu kemudian dibawa ke lahan pertaniannya untuk dijadikan tanaman yang setiap saat dapat dinikmati. Suatu konsep taman untuk kegiatan bersenang-senang barangkali berasal dari mitologi, mengingat rancangan dan susunannya tampak berasal dari praktik penanaman dan pengairan kuno. Sebagian besar kepercayaan-kepercayaan keagamaan di dunia melukiskan taman-taman atau Firdaus pada permulaan zaman atau pada akhir kehidupan di muka bumi. Dikemukakan oleh Lauire (1986) bahwa Taman Gantung Babilonia merupakan contoh yang unik, dibangun di Lembah Sungai Efrat sekitar 3.500 SM. Monumen agung ini dikatakan menempati daerah seluas 4 acre dan meninggi bertingkat-tingkat ke atas dalam bentuk serangkaian teras-teras atap yang ditanami pepohonan dan diberi pengairan sampai ketinggian 300 kaki, pemandangan-pemandangan lembah dan padang pasir di sekitarnya dapat dilihat. Sumber gambar : idntimes.com
  • 10. 7 2.3 Elemen Taman Elemen penyusun taman yaitu hal-hal yang digunakan untuk Menyusun taman sehingga tercipta keselarasan dan bisa dinikmati. Elemen penyusun taman sangat beragam, tetapi untuk memudahkan dalam pengenalan, sebaiknya dikelompokkan menjadi dua; yaitu elemen keras dan elemen lunak. Elemen Keras, yaitu tampilan penyusun taman yang bersifat keras. Umumnya elemen keras juga merupakan benda mati. Yang termasuk elemen keras taman ialah aneka pot, bebatuan, lampu dan aksesori lain yang akan dipakai sebagai pelengkap taman. Baik yang berperan fungsional maupun keindahan. Adapun, elemen lunak yaitu segala hal sebagai penyusun taman yang bersifat lunak. Umumnya, elemen lunak merupakan makhluk hidup, baik berupa tanaman maupun hewan. Akan tetapi, dari porsinya aneka jenis vegetasi tanaman sangat mendominasi sebagai elemen lunak penyusun taman. Di samping berdasarkan penyusunnya, elemen taman juga dibedakan menjadi elemen mayor dan elemen minor. elemen mayor merupakan elemen taman yang sudah disediakan oleh alam dan kita sebagai manusia sulit/bahkan tidak mampu untuk mengubahnya. Misalnya, laut dan gunung. Sedangkan, elemen minor yaitu sediaan alam yang oleh manusia masih bisa diubah tampilannya. Misalnya sungai, danau, dan padang rumput. Menurut Arifin (2006), dalam perancangan taman perlu dilakukan pemilihan penataan secara detail elemen-elemennya agar taman dapat fungsional dan estetis. Adapun elemen taman dapat digolongkan menjadi : 1. Berdasarkan jenis dasar elemen : a. Elemen alami, dan b. Elemen non-alami (buatan) 2. Berdasarkan kesan yang ditimbulkan : a. Elemen lunak, seperti; tanaman, air, dan satwa
  • 11. 8 b. Elemen keras, seperti; paving, pagar, patung, pergola, bangku taman, kolam, lampu taman, dan sebagainya. 3. Berdasarkan kemungkinan perubahan : Taman dalam skala besar (dalam konteks lansekap), memiliki elemen perancangan yang lebih beragam yang memiliki perbedaan dalam hal kemungkinan diubah. Elemen tersebut diklasifikasikan menjadi : a. Elemen mayor (elemen yang sulit diubah), seperti sungai, gunung, pantai, hujan, kabut, suhu, kelembapan, udara, radiasi matahari, angin dan petir. b. Elemen minor (elemen yang dapat diubah), seperti sungai kecil, bukit kecil, tanaman, dan sebagainya serta elemen buatan manusia. 2.4 Elemen Keras Taman Elemen Keras (Hardscape). Betapapun kecil lahan taman, unsur-unsur elemen keras tetap dapat dibentuk di taman mungil. Ukuran elemen ini dapat disesuaikan dengan luas lahan. Jika lahan cukup luas, pilihlah ukuran yang cukup besar. Sebaliknya, jika lahan yang dimiliki cukup minim ambilah unsur-unsur yang berukuran kecil. Elemen keras pada sebuah taman juga sering dikenal sebagai ornamen taman. Kehadiran elemen dekoratif ini sangat berpengaruh pada tampilan taman secara keseluruhan. Elemen keras sebagai aksen pada taman memang sangat beragam. Masing-masing memiliki fungsi dan memberikan nilai seni yang berbeda. Beberapa jenis elemen keras yang kerap digunakan, yaitu patung, lampu taman, tempayan, kolam dan air terjun, gazebo, jalan setapak, batu-batuan, ayunan, dan pernak-pernik dari gerabah.
  • 12. 9 Sumber gambar : Pinterest.com
  • 13. 10 1. Patung/ Garden Statue Salah satu elemen estetik pada beberapa taman, yaitu patung. Bagi beberapa orang, mungkin patung merupakan sebuah ungkapan kreatif yang menghasilkan bentuk tiga dimensi, terbuat dari berbagai materi yang pengerjaannya melalui berbagai etnik. Patung-patung tersebut merupakan benda seni yang pembuatannya cukup rumit dan bernilai seni tinggi. Kebanyakan taman di Bali menggunakan patung sebagai salah satu elemen kerasnya. Patung dewa lebih mendominasi dalam hal ini. Patung memiliki nilai seni tinggi bila dihadirkan sebagai elemen dekoratif pada sebuah taman rumah tinggal. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 14. 11 Sumber gambar : Pinterest.com 2. Lampu taman/ Garden Lamp Lampu taman, adalah lampu yang dipasang di sekitar taman. Sehingga, memberi penerangan yang cukup pada area di sekelilingnya. Tumbuhan jelas terlihat, dan keamanan pun cukup terbantu. Selain menjalankan fungsi utama tersebut, lampu taman dengan sistem sorot juga dapat diaplikasikan untuk memberikan aksentuasi atau dramatisasi lansekap. Lampu taman dengan desain yang cantik merupakan elemen kerasa yang hampir dijumpai pada berbagai jenis taman. Dilihat dari efek sinar yang dipancarkan, lampu taman pun sangat beragam. Lampu merkuri, lampu sorot, lampu neon, hingga lampu tradisional yang berbahan minyak tanah kerap menjadi inspirasi pada beberapa desain taman rumah tinggal. Bahan lampu taman itu sendiri pun beragam, mulai dari batu alam, kayu, bamboo, semen, besi, hingga kaca. Tidak hanya dari kap lampu, tiang lampu pun sangat beragam dengan berbagai ukuran.
  • 15. 12 Sumber gambar : Pinterest.com
  • 16. 13 3. Tempayan/ Large Water Jar Pada umumnya tempayan ditanami tanaman air. Akan tetapi, baik ditanami maupun tidak tempayan biasanya dapat tampil eksotik di taman. Pada beberapa taman, tempayan kerap digunakan sebagai fokus utama karena desainnya yang cukup unik. Berbagai ukiran dari etnik di tanah air menjadikan tempayan tampil lebih elegan. Pada pemasangannya, tempayan ada yang disangga dengan tiang atau tanpa penyangga. Tiang ini biasanya didesain dan disesuaikan dengan ukuran tempayan yang hendak digunakan. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 17. 14 4. Unsur air Kehadiran elemen air akan membuat kesan taman menjadi lebih alami, karena elemen ini merupakan penyelaras untuk beberapa jenis tanaman. Apalagi pada Taman Tropis, kehadiran elemen air seolah menjadi wajib. Pada Taman Jepang pun elemen air sangat mendominasi. Umumnya, air ditampung dalam sebuah kolam dengan berbagai desain dan ukuran. Kolam pada teras dapat dibuat di bagian samping atau di depan. Meskipun dapat saja berisi tanaman air, umumnya di dalam kolam peliharaan ikan. Ini penting untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk. Pada umumnya, kolam berupa lahan empat persegi Panjang yang permukaannya sejajar atau lebih tinggi sedikit dari permukaan tanah. Kelengkapan kehadiran air dalam kolam, yaitu air mancur atau air terjun. Tentunya hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai seni sehingga kehadiran kolam ini dapat dinikmati setiap saat. Gemericik air pada kolam juga menimbulkan suara alami. Tanaman air merupakan pelengkap tampilan kolam, baik tanaman hias air daun maupun tanaman hias air bunga. Selain air terjun, kita juga dapat membuat air mancur yang dibuat menyatu dengan kolam, sehingga memudahkan pembuatan instalasi. Aplikasinya air mancur dari tembok menuju kolam di bawahnya. Ada pula air mancur dari permukaan yang rendah (dengan melalui patung hewan seperti ikan/kodok), atau air mancur dari titik tengah kolam dengan ketinggian tertentu. Seluruh kolam dengan air mancur memerlukan tambahan mesin pompa listrik untuk mengalirkan dan memancarkan air.
  • 18. 15 Sumber gambar : Pinterest.com
  • 19. 16 5. Gazebo Gazebo memiliki fungsi yang cukup penting dalam sebuah taman, apalagi jika taman yang bersangkutan berukuran cukup besar. Hampir semua aktivitas bersantai dan menikmati keindahan taman dapat dilakukan di sini. Dalam keadaan penat, gazebo merupakan tempat yang sangat pas untuk menenangkan pikiran apalagi bila taman yang ada di sekitarnya begitu estetik. Sebaiknya, gazebo juga bisa digunakan sebagai tempat untuk beranaung dari panas matahari dan curahan air hujan. Di samping fungsi utamanya, tampilan gazebo yang estetik dan unik akan menambah keindahan sebuah taman. Misalnya, atap gazebo yang terbuat dari ijuk memberikan kesan alami dari sebuah taman. Dinding dan tiang penyangganya yang terbuat dari kayu atau bambu juga memberikan nuansa pedesaan yang asri. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 20. 17 Sumber gambar : Pinterest.com 6. Jalan Setapak/ Pathwalk Sebagian besar rumah yang memiliki lahan lebih, pasti mengaplikasikan jalan setapak. Jalan setapak pada taman memiliki arti yang sangat penting. Dengan adanya jalan setapak, tanaman-tanaman terutaman rumput tidak terinjak oleh kita saat ingin menikmati seluruh sudut taman. Di samping itu, beberapa jenis jalan setapak juga menambah keindahan sebuah taman rumah tinggal. Hal itu tentu dapat terjadi jika pembuatannya didasarkan pada perencanaan yang matang. Mulai dari peletakan, pemilihan bentuk, hingga penentuan bahan penyusun jalan setapak. Kalau dikerjakan secara asal-asalan, jalan setapak atau stepping stone malah akan mengganggu keindahan taman.
  • 21. 18 Batu alam sangat dominan dalam pemilihan bahan pembuat jalan setapak. Batu-batu tersebut ditata sedimikian apik hingga terbentuk motif-motif tertentu, misalnya; berliku-liku, bestrata(undak-undakan), atau terpenggal-penggal yang disesuaikan dengan Panjang Langkah kaki. Penggalan-penggalan ini dapat berbentuk bulat, oval, segitiga, atau kotak-kotak. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 22. 19 7. Batu Alam Batu-batuan alam yang ditata di dalam taman memberikan kesan alami. Pada taman Jepang, elemen batu alam digunakan sebagai penyeimbang kolam dan terkadang menjadi pusat perhatian karena dominasi rumput yang cukup luas. Sementara pada taman tropis, batu yang digunakan cenderung sekaligus dipadukan sebagai jalan setapak. Warnanya pun tidak hanya terbatas pada warna hitam. Kuning dan putih merupakan beberapa jenis warna yang sesuai untuk dipadukan dengan warna rumput yang umumnya berwarna hijau. Banyak batu alam yang dijual di pasar. Diantaranya batu koral putih dan abu-abu. Batu alam ini dapat digunakan antara lain sebagai pembatas antara lantai teras dengan taman rumput atau tanaman. Kita dapat menggunakan batu koral putih dan hitam dalam dua deret yang menarik. Di samping itu, ada pula batu pijak. Batu pijak ini sekarang banyak dijual dalam bentuk cetakan bundar dan empat persegipanjang. Penggunaannya dipasang di antara rumput, membentuk sebuah jalan. Batu koral sikat dan batu koral yang besar dapat kita pilih sesuai desain yang diinginkan. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 23. 20 8. Ayunan/ Swing Seat Pada beberapa jenis taman, keberadaan ayunan memang kurang familiar. Akan tetapi, pada taman Jawa ayunan digunakan sebagai tempat untuk bersantai di taman. Bahan yang biasa digunakan untuk ayunan pun cukup beragam, mulai dari besi, kayu, atau bambu, hingga tali atau tambang yang disusun. Aksen warna yang muncul dari ayunan juga dapat menyemarakkan taman. Apalagi bila taman tersebut kurang semarak dengan kehadiran bunga-bungaan. Namun, ayunan umumnya ditambahkan bila taman yang dimiliki memiliki area yang cukup luas karena ukuran ayunan sendiri cukup besar. Bila taman yang dimiliki sempit, di samping keterbatasan lahan juga akan membuat taman menjadi tidak proposional sehingga antara ayunan dengan elemen penunjang taman lainnya, terutama elemen lunak (tanaman), menjadi tidak seimbang. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 24. 21 9. Pot Ada bermacam-macam pot yang dibedakan berdasarkan materialnya, mulai dari pot plastik, semen, tanah liat (terakota), sampai pot kayu dan rotan. Dua yang disebut terakhir tadi itu biasanya digunakan hanya sebagai wadah kedua, setelah tanaman beserta tanahnya hidup di dalam pot pertama. Ukuran pot dapat disesuaikan dengan luas teras. Misalnya, sebuah pot besar berisi tanaman lotus dapat ditempatkan di tengah halaman atau di salah satu sudut, sedangkan pot-pot ukuran kecil dapat diletakkan di antara batas lantai teras dengan tanah. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 25. 22 10. Pernak-pernik Pernak-pernik dari gerabah, seperti gentong atau patung-patung kecil bisa menjadi pilihan Ketika kesan etnik ingin dimunculkan di taman. Ukiran bentuk lucu bisa menjadi motif dari pernak-pernik ini. Bentuk pernak-pernik ini juga bisa dihadirkan lewat tempat sampah atau tempat duduk. Pot tanaman yang berbentuk unik juga kerap dijadikan sebagai elemen dekoratif yang indah. Sumber gambar : Pinterest.com
  • 26. 23 2.5 Elemen Lunak Taman Elemen Lunak (Softscape), elemen lunak yaitu segala hal sebagai penyusun taman yang bersifat lunak. Umumnya, elemen lunak merupakan makhluk hidup, baik berupa tanaman maupun hewan. Akan tetapi, dari porsinya aneka jenis vegetasi tanaman sangat mendominasi sebagai elemen lunak penyusun taman. Pada sebuah taman, berbagai jenis tanaman terpilah dalam beberapa kelompok. Secara garis beras, sebagai berikut : 1. Pohon Tanaman ini merupakan jenis yang tingginya minimal 4,5m dan memiliki batang, cabang, dan ranting. Sebagian orang memilih tanaman berbuah, Sebagian lagi tanaman yang hanya berbunga. Pada lahan sempit, tanaman berbunga akan lebih menghidupkan suasana, antara lain bungur, sapu tangan, cassia golden, atau dadap merah. Pengunaannya : ditanam di pinggir teras dengan rambatan tanaman sirih gading, akan membuat tampilan lebih hijau. Tanaman Bungur (Lagerstroemia) Sumber gambar : Ciriciripohon.com
  • 27. 24 Maniltoa grandiflora (Pohon saputangan) Sumber gambar : Sma2salatiga.sch.id Sumber gambar : Bukalapak.com Cassia fistula (Cassia/golden shower) National Flower of Thailand Sumber gambar : 123rf.com Sumber gambar : auragreens.org
  • 28. 25 Erythrina crista-galli (Dadap merah) Sumber gambar : Shopee.co.id Sumber gambar : grosirbibittanaman.co.id 2. Semak Tinggi Tanaman ini merupakan jenis tanaman yang ketinggiannya mencapai 2m-4,5m. Contoh : kamboja, kastuba, dan kenanga. Frangipani (Kemboja) Kenanga (Cananga odorata) Sumber gambar : heritageoils.com Sumber gambar : blibli.com
  • 29. 26 Kastuba atau poinsettia (Euphorbia pulcherrima) Sumber gambar : klikhijau.com 3. Semak Sedang Ini adalah jenis tanaman dengan ketinggian antara 1m-2m. Contohnya : melati, mawar, dan kemuning Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rosa Sumber gambar : bobo.grid.id
  • 30. 27 4. Semak Rendah Kategori ini khusus untuk kelompok tanaman dengan ketinggian antara 30cm-1m. tanaman hias dalam kelompok ini antara lain soka, kenikir, tapak dara, aglonema, dan kuping gajah Aglaonema (Sri rezeki) Sumber gambar : Kumparan.com Sumber gambar : Kompas.com Laceleaf (Kuping gajah) Sumber gambar : 99.co Sumber gambar : faunadanflora.com
  • 31. 28 5. Ground Cover Adalah tanaman yang pertumbuhan tinggi maksimalnya 30cm. biasanya tanaman jenis ini dijadikan menjadi pembatas suatu taman, misalnya menjadi pembatas area teras dengan rumput. Yang termasuk ke dalam kategori ini, antara lain tanaman kacang-kacangan, rumput kucai/rumput kucai mini, dan asoka pendek. Rumput kucai mini (Ophiopogon japonicus) Sumber gambar : ibad.garden.com Sumber gambar : bibitbunga.com (Saraca asoca) pohon asoka/ tanaman asoka Sumber gambar : kibrispdr.org Sumber gambar : rumah.com
  • 32. 29 6. Rumput Selain ground cover , kita juga mengenal aneka jenis rumput-tanaman yang terhampar dalam suatu luasan tanah. Yang paling mudah tumbuh sekaligus ringan perawatan ialah rumput gajah. Jenis rumput lainnya yang lebih halus dengan daun menyerupai jarum adalah rumput peking dan rumput manila. Agrostis stolonifera Zoysia Matrella (Rumput peking) (Rumput Manila ) Sumber gambar : bukalapak.com Sumber gambar : Tokopedia.com Tanaman memang sangat beragam. Umumnya, untuk ditanam di taman dipilih tanaman yang memiliki nilai keindahan sehingga bisa dinikmati. Tanaman seperti ini disebut dengan tanaman hias. Tanaman hias memiliki berbagai macam jenis mulai dari tanaman berbunga sampai tanaman yang berbentuk unik. Bentuk tanaman ini sangat beraneka ragam dan masing-masing tanaman memikiki daya Tarik tersendiri untuk layak dikoleksi. Untuk mempermudah pembahasan tanaman hias akan dikelompokkan menjadi tanaman hias bunga dan tanaman hias daun.
  • 33. 30 1. Tanaman Hias Bunga Tanaman dikelompokkan sebagai tanaman hias bunga bila memiliki kuntum bunga yang indah, baik dari segi bentuk, warna, kekompakan, maupun aromanya. Pada umumnya, tanaman hias bunga membutuhkan jumlah dan kekuatan sinar matahari dalam jumlah yang cukup banyak. Hal itu digunakan untuk pembentukan bunga. Dilihat dari strata tanaman, tanaman hias bunga cukup beragam yaitu tanaman hias bunga perdu, hias bunga pohon, tanaman hias bunga merambat, dan tanaman hias bunga penutup tanah. (Bunga Flamboyant) Sumber gambar : id.wikipedia.org
  • 34. 31 Tanaman hias bunga pohon umumnya berbatang kayu dan berdaun rimbun. Umumnya, tanaman ini memiliki tinggi 2 meter atau lebih. Di samping daunnya bisa digunakan sebagai pelindung dari terik panas matahari. Tanaman ini juga memiliki bunga yang indah. Dadap merah, kassia emas, flamboyant, bunga kupu-kupu, dan plumeria merupakan beberapa jenis tanaman hias bunga pohon yang banyak digemari oleh para kolektor tanaman hias. Beberapa jenis tanaman ini memiliki musim berbunga yang berbeda-beda. Ketika musim berbunga tiba, biasanya tanaman ini akan semarak dengan bunga. Tanaman ini umumnya ditanam pada taman rumah tinggal dengan area yang cukup luas. Kemboja jepang/adenium (Adenium obesum) Sumber gambar : harga.web.id Tanaman hias bunga semak jenisnya paling banyak dibandingkan jenis pohon dan penutup tanah. Umumnya, tanaman ini memiliki tinggi kurang dari 2 meter. Adenium, euphorbia, anthurium bunga, mawar, melati, oleander, lantana, kemuning, dan bunga matahari merupakan beberapa contoh yang kerap ditanam oleh Sebagian besar orang di taman rumah tinggal. Pada beberapa jenis, tanaman hias bunga perdu digunakan sebagai eye catcher pada taman, misalnya adenium. Bunganya yang kompak menjadi daya Tarik, di samping bentuk bonggolnya yang indah. Ragam warna bunga atau daun pada tanaman hias bunga semak yang ditanam di taman rumah tinggal akan menyemarakan seantero taman.
  • 35. 32 Allamanda cathartica (Bunga terompet emas) Sumber gambar : bibitbunga.com Pada beberapa taman, tanaman hias bunga rambat sering digunakan untuk memperlunak bangunan. Misalnya pergola atau pagar . Tanaman ini umumnya memiliki batang yang bisa menjalar pada tiang atau apa saja. Ada pula tanaman yang menjalar dengan menempelkan akarnya. Beberapa jenis tanaman hias bunga rambat, yaitu allamanda, mandevila, thunbergia, nona makan sirih, dan air mata pengantin. Selain rumput, tanaman hias bunga perdu juga bisa dimanfaatkan sebagai penutup tanah. Selain fungsi utamanya menutup tanah agar tidak mudah terkikis oleh air hujan. Tanaman ini juga menyajikan keindahan bunganya. Umumnya, tanaman ini tumbuh menjalar di permukaan tanah. Beberapa jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai penutup tanah yaitu krokot,bawang brojol, seruni jalar, aster, sutera Bombay, kacang hias, dan ptunia.
  • 36. 33 2. Tanaman Hias Daun Tanaman disebut tanaman hias daun bila tanaman tersebut memiliki bentuk dan warna daun yang indah. Umumnya, warna daun pada tanaman memang hijau tetapi pada beberapa jenis tanaman hias warna daun cukup variative. Ungu, merah, kuning, dan variegate merupakan warna yang banyak mendominasi warna daun pada tanaman jenis ini. Di samping warna, bentuk daun juga menjadi daya Tarik tersendiri pada tanaman hias daun. Bentuk jantung, oval, bulat, menjadi dan tak beraturan merupakan beberapa contoh bentuk daun tanaman hias daun. Seperti halnya tanaman hias bunga, tanaman hias daun pun sama dengan hal pembagian. Yaitu tanaman hias daun pohon, tanaman hias daun perdu, tanaman hias daun penutup tanah, tanaman hias daun rambat. Tanaman hias daun pohon memiliki bentuk tajuk yang indah dan lebat, di samping bentuk daunnnya yang memang unik. Umumnya, ukuran daun pada tanaman hias daun pohon berukuran kecil. Kerai paying merupakan contoh tanaman hias daun yang memiliki bentuk tajuk yang kompak dan rimbun. Cemara, pinus, dan beringin Variegata merupakan beberapa jenis tanaman yang berdaun indah. Aglaonema (Sri Rezeki) Sumber gambar : Kumparan.com
  • 37. 34 Tanaman hias daun perdu sangat beragam dan penampilannya pun sangat atraktif. Misalnya, Aglaonema, memiliki banyak jenis pada tampilan daunnya. Keindahan daunnya juga berasal dari perpaduan antara warna penyusunnya. Pada beberapa jenis, warna aglaonema merah berbintik kuning atau hijau. Sungguh perpaudan warna yang kontras, tetapi sangat selaras. Warna-warna variegate juga sangat memukau, misalnya pada walisongo variegate. (Lili Paris) Sumber gambar : Shopee.co.id Tanaman hias daun penutup tanah yang banyak ditanam orang di taman rumah tinggal di antaranya nanas kerang, bromelia, sambang darah, dan lili paris. Misalnya lili paris, perpaduan warna hijau dan kuning pada bentuk daun yang memanjang cukup mempesona. Daun bromelia sangat beragam, dari kuning, hijau, merah atau perpaduan warna-warna tersebut. Sirih gading merupakan jenis tanaman hias daun yang tumbuh merambat pada tanaman pohon. Warna daun perpaduan antara kuning dan hijau memberikan kesan gagah sebagai pemanjat. Sementara itu, pohon duit umumnya dirambatkan pada pagar tembok. Kehadiran tanaman ini memberikan kesan dinamis dan bisa memperlunak tampilan tembok sebagai pembatas taman dengan lingkungan luar.
  • 38. 35 Di samping pembagian berdasarkan strata tanaman, tanaman hias daun juga dikelompokkan berdasarkan kemampuannya untuk tumbuh di tempat teduh (ternaungi) atau tidak ternaungi. Beberapa jenis tanaman hias daun yang tahan ternaungi di antaranya, yaitu jenis tanaman hias daun yang tahan ternaungi di antaranya; yaitu bambu jepang, lili paris, kuping gajah, aglaonema, nolina, dan suplir. Sementara, tanaman hias daun yang tidak tahan terhadap naungan yaitu walisongo, pinus, beringin, kastuba, puring, bromelia, dan hanjuang. Beberapa tanaman hias yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, adalah sebagai berikut : a. Bonsai Bonsai merupakan contoh tanaman yang sempat sangat terkenal beberapa tahun lalu. Bonsai adalah tanaman yang dikerdilkan dan memiliki bentuk yang unik dengan beberapa bagian tanaman yang ditonjolkan. Image bonsai sangat elit dan tanaman ini merupakan tanaman favorit seniman dan kalangan atas. b. Pakis Monyet Inilah tren tanaman hias terbaru yang berasal dari Tiongkok. Sekilas tanaman ini seperti akar serabut kelapa tetapi sebenarnya adalah tanaman serumpun dengan pakis. Disebut pakis monyet karena memang bentuk tanaman ini mirip dengan seekor monyet yang sedang duduk di atas pot. Tanaman ini memiliki batang yang menjulang yang mirip dengan ekor monyet. c. Adenium Adenium merupakan jenis dari kamboja tetapi berukuran kecil dengan warna bermacam-macam yang menarik yang sempat menjadi tren para kolektor tanaman. Perawatannya tidaklah susah dan dapat dengan mudah dikembangbiakkan melalui biji yang bila tumbuh nantinya biji tersebut dapat menjadi bonggol yang menjadi daya Tarik tanaman ini selain warnanya. Adenium dapat ditanam melalui media pasir yang dicampur dengan pupuk. Bila menamam letakkanlah di tempat dengan terik matahari yang cukup banyak supaya
  • 39. 36 bunganya dapat keluar dengan lebih banyak. Warna bunga adenium dapat dikembangkan dengan cara stek. d. Euphorbia Euphorbia berbentuk seperti kaktus berduri dan memiliki daun. Tanaman ini tidak tahan air sehingga penyiraman harus dilakukkan dengan jarang-jarang. Media tanamnya adalah pasir dan pupuk kendang. e. Bunga-bungaan Selain berbagai jenis tanaman di atas, jenis tanaman hias lainnya yang tidak tergantung dengan trend adalah jenis bunga-bungaan. Seperti yang kita tahu, berbagai jenis bunga yang dijual selalu laris tanpa mengenal waktu. Jenis-jenis bunga tersebut juga memiliki tingkatan harga walaupun sejenis. Beberapa jenis bunga juga menjadi tanaman industry yang dijual melalui toko bunga untuk disalurkan ke industry perhotelan, perkantoran ataupun industri lainnya. Beberapa jenis bunga yang menjadi tanaman idustri ialah mawar, gladiol, krisan, dan tulip. Tanaman bunga yang memiliki harga lebih tinggi dan selalu menjadi dambaan para pecinta bunga adalah tanaman anggrek. Tanaman anggrek bulan terutama yang memiliki warna yang langka atau unik dapat memiliki harga hingga jutaan rupiah.
  • 40. 37 2.6 Organisasi/Prinsip DesainTaman Untuk membuat taman di rumah, kit tidak harus membutuhkan lahan yang besar. Apabila rumah kita memiliki lahan sisa jangan disia-siakan. Kita bisa segera mungkin menanaminya dengan tanaman yang sejuk dan rindang. Sedikit tanah kosong di sudut rumah dapat dijadikan taman indah. Kendati hanya 2m x 2m untuk memperindah dan membuat rumah kita tampak asri. Bila tanah di sekitar rumah sudah tidak ada lagi, maka kita bisa menggunakan pot-pot tanaman yang digantungkan atau diletakan di mana saja. Bahkan, kita bisa meletakkan pot kecil berisi tanaman di meja kerja rumah atau pojok ruang tamu. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Taman : 1. Jika ada balita, jangan menanam tumbuhan atau bunga yang bergetah dan berduri. 2. Manfaatkan taman sebagai sarana hobi dan keperluan, seperti berkebun, bercocok tanam, memelihara ikan di kolam, dan tempat bermain anak. 3. Taman merupakan tempat yang cocok untuk berpikir dan refreshing maka ciptakanlah suasana senyaman mungkin. A. Prinsip dasar desain taman Sebuah taman diciptakan dengan tujuan untuk menghadirkan keindahan. Indah tidaknya sebuah taman ditentukan dari pemilihan material Softscape dan Hardscape nya. Lalu, komposisi warna dan bentuk serta keharmonisan desain secara keseluruhan. Dua hal pokok yang harus disiapkan ialah persiapan desain atau konsep taman & persiapan teknis. Persiapan desain adalah pembuatan rancangan gambar taman sesuai dengan konsep desain taman yang diinginkan. Untuk membuat sebuah taman rumah tinggal, sebaiknya dilakukan dengan perencanaan yang matang. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan sehingga tampilan taman secara keseluruhan bisa dinikmati. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika
  • 41. 38 merencanakan sebuah taman rumah tinggal, diantaranya ialah tema yang akan digunakan, ketersediaan lahan (ruang), jenis tanaman (elemen lunak) yang hendak dipakai, warn ataman yang ingin dimunculkan, aroma yang ingin diciptakan, dan tentu saja semua itu harus dilengkapi dengan pembuatan sketsa. Terdapat beberapa prinsip utama, yang harus diperhatikan dalam pembuatan taman. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya sebagai berikut; 1. Tema, Unity Penetapan tema yang terlihat dari adanya kesan kesatuan merupakan upaya untuk memunculkan kesan utama, karakter atau identitas. Melalui kesatuan yang terjadi karakter taman dapat terlihat dengan jelas. Misal; karakter sebagai taman bermain, taman rumah, taman formal, taman tropis dan sebagainya. 2. Gradiasi, variasi dan repetisi Pembuatan gradiasi bertujuan untuk menimbulkan kesan gerak sehingga terkesan dinamis dan berirama. Hal ini, akan mencegah kemonotonan pada taman. Contoh : a. Warna hijau menjadi gradasi hijau tua ke hijau muda. b. Bentuk bulat diolah menjadi berbagai variasi bulat, missal berdasarkan ukuran (kecil ke besar), berdasarkan tekstur (halus ke kasar), dan sebagainya. 3. Kontras dan penarik perhatian Melalui pembuatan desain elemen tertentu yang memiliki kontras dengan elemen yang lainnya, akan menarik perhatian. Pemberian kontras ini akan memberikan kesan kejutan ataupun klimaks. Kontras, antara lain dapat dibuat dengan menerapkan : a. Warna yang menyolok b. Bentuk individual yang menarik, dan c. Elemen yang unik misal; peletakan elemen tanaman pada lingkungan yang terdiri atas elemen buatan, dan sebagainya.
  • 42. 39 4. Kontrol, balance, skala dan sederhana Prinsip desain ini harus mampu menjadi aspek penyeimbang, agar taman terkesan harmonis. Pada dasarnya desain merupakan pengaturan dan ekspresi dan elemen- elemen desain. Elemen desain terdiri atas; titik, garis, bentuk/pola, warna, tekstur, bunyi, aroma, dan gerak. Karakter atau sifat yang melekat pada elemen taman ditata berdasarkan prinsip- prinsip desain. Berikut ialah beberapa contoh penerapan prinsip desain : Matrik Penerapan Prinsip Desain, Arifin (2006) : Elemen taman ~ Prinsip Desain = Taman fungsional, estetis, dan harmonis. Elemen Desain Prinsip Desain Tema Gradasi Kontras Balance Garis Lengkung Variasi Lengkung Lurus, Geometrik Balance, Proporsional Bentuk/ Ukuran Bulat Bulat Kecil - besar Segi empat, geometrik Balance, Proporsional Warna hijau Gradasi hijau Kuning, merah Balance, proporsional Tekstur halus Sedang- halus kasar Balance, proporsional
  • 43. 40 Setelah semua unsur pembentuk taman ditentukan, terakhir yaitu pembuatan sketsa taman. Sketsa taman bisa dibuat di atas kertas atau langsung di computer. Sebaiknya pembuatan sketsa taman dibuat sedetail mungkin. Semua unsur atau elemen taman masuk dengan perbandingan yang jelas. Misalnya, penggambaran kolam diilustrasikan dengan jelas dengan tampilan warna yang betul- betul menyerupai warna aslinya. Jenis tanaman pun harus digambarkan dengan jelas. Penggambaran tanaman untuk pagar, penutup tanah, tanaman sentral, dan tanaman pohon pelindung harus jelas. Elemen keras taman, misalnya ayunan, tempat sampah, jalan setapak, dan lampu taman juga harus tergambarkan dengan jelas. B. Menentukan Jenis dan Gaya Taman Berdasarkan lokasinya, taman dapat dikategorikan menjadi taman luar ruangan (outdoor) dan dalam ruangan (indoor). Taman luar ruangan memiliki banyak jenis, diantaranya taman rumah, taman kantor, taman jalan raya, dan taman rekreasi. Taman dalam ruangan dapat berupa taman artifisial di dalam ruangan, dekorasi untuk acara tertenu, serta penempatan tanaman di sudut-sudut ruangan di dalam ruangan. Adapula gaya-gaya pada taman diantaranya; taman Eropa, taman Jepang, taman tropis. Selain itu, taman bertema etnik tradisional Indonesia juga cukup popular, seperti taman Bali dan taman Jawa.
  • 44. 41 1. Taman Natural Sumber gambar : Pinterest.com Model taman ini mulai dilirik Kembali oleh pemilik dan perencana taman. Mereka lebih menyukai model ini karena berkesan seperti hutan kecil dan menghemat pemeliharaan. Tanaman dibiarkan tumbuh tanpa pengarahan yang berarti, seperti pemangkasan. Kerimbunan tanaman yang ada dapat dijadikan sebagai filter atau penyaring dari segala kebisingan di sekitarnya. Penanaman pohon dan semak sengaja dibaurkan sehingga batas antara satu tanaman dengan tanaman lainnya tidak begitu jelas. Semuanya dibiarkan tumbuh liar, tetapi tetap terpelihara sehingga menghasilkan pemandangan yang alami. Pohon besar yang digunakan diadaptasi dari tanaman lokal (tanaman yang sudah ada sebelumnya di daerah tersebut). Suasana alami akan semakin lengkap jika terdengar suara gemericik air yang mengalir atau gemuruh air terjun. Selain itu, penambahan batu-batuan alam atau batu yang dibentuk menyerupai aslinya akan menambah kesan alami.
  • 45. 42 2. Taman Tropis Sumber gambar : Pinterest.com Seperti taman model natural, taman tropis juga menghadirkan kesan alami yang jelas. Pemilihan tanaman yang banyak tumbuh di alam tropis menjadikan taman ini tergolong dalam taman tropis. Contohnya : penggunaan tanaman palem sering digunakan di taman-taman di daerah tropis. Penggunaan tanaman tropis merupakan ciri utama dari jenis taman ini. Tanaman yang digunakan diantaranya berbagai jenis palem, pohon kelapa, pisang kipas, serta tanaman tropis berbunga seperti Boungenvillesp. dan melati.
  • 46. 43 3. Taman Bali Sumber gambar : Pinterest.com Secara konseptual, desain hunian gaya Bali mempunyai ciri khas yaitu terbentuk dari massa bangunan yang terpisah-pisah sesuai dengan fungsinya. Desain rumahnya dibuat menyatu degan alam. Keadaan ini terlihat dari pemilihan material yang ramah lingkungan. Areal pertama berfungsi sebagai pintu gerbang. Di dalamnya terdapat sebuah gapura selamat datang. Taman digunakan sebagai penekanan pada areal pintu sehingga terlihat jelas jika ada orang yang akan bertamu karena dia harus melewati gapura tersebut. Desain taman akan menyesuaikan fungsinya dengan bangunan yang ada di dekatnya. Elemen keras yang biasa digunakan adalah sepasang patung Bali yang dilengkapi dengan ornament payung. Pemilihan tanaman pun disesuaikan dengan tanaman yang tumbuh di sekitar areal rumah. Selain untuk memberikan kesan harmonis dengan alam, juga harmonis dengan model bangunannya. Umumnya, taman bali selalu dicirikan dengan kehadiran tanaman Kamboja dan pisang kipas. Untuk tanaman hias yang berwarna digunakan tanaman puring yang beraneka warna. Kehadiran tanaman Bunga yang mempunyai warna yang cantik dan beragam memberikan keleluasaan dalam memilih jenis tanaman yang hendak digunakan.
  • 47. 44 4. Taman Sunda Sumber gambar : today.line.me Tercermin dari Namanya, model taman ini berusaha menampilkan alam bumi Parahyangan ke dalam sebuah taman. Hal ini dilakukan dengan menggunakan elemen taman yang menjadi ciri khas daerah Sunda. Terutama kehadiran tanaman hanjuang merah yang dilengkapi dengan bale bengong yang terbuat dari bambu serta elemen air beserta pelengkap elemen air yang terbuat dari bambu sehingga memberi kesan lebih alami. Kehadiran hanjuang merah di dalam setiap taman bergaya Sunda ini disebabkan oleh adanya mitos yang menganggap tanaman ini dapat dijadikan penolak bala. Elemen tanaman lain yang digunakan adalah tanaman pisang-pisanga,tanaman talas, dan bambu hias.
  • 48. 45 5. Taman Jepang Sumber gambar : Pinterest.com Seperti model taman-taman lainnya, taman Jepang akan memberikan rasa seperti berada di negeri Jepang. Keadaan ini terlihat dari penyusunan dan pemilihan elemen taman yang digunakan. Ketika mendesain taman Jepang, setiap penempatan elemen taman mempunyai filosofi sendiri dan berkaitan erat dengan nasib pemilik taman. Comtohnya; disarankan untuk menggunakan jumlah batu dalam hitungan ganjil. Penempatan batu dalam taman juga memilikia aturan yang harus diikuti. Penempatan tiga buah batu yang ukurannya berbeda harus menggunakan formasi segi tiga dengan memperhatikan keseimbangan dalam penempatan di atas tanah. Selain itu, terdapat juga batu yang berbentuk rumah atau yang dikenal sebagai toro kehadirannya memberikan kesan suasana Jepang yang kuat. Jenis tanaman yang digunakan pun mengikuti jenis tanaman yang tumbuh di Jepang. Contohnya berbagai jenis tanaman bambu, baik bamboo besar maupun keci;l, berbagai jenis lumut, berbagai jenis pinus, kamelia Jepang, melati Jepang, dan kaca piring.
  • 49. 46 6. Taman Gaya Minimalis Sumber gambar : Pinterest.com Gaya ini merupakan gaya kontenporer yang dapat dijadikan pilihan. Taman gay aini tidak dipenuhi aneka ragam jenis tanaman. Pilihlah tanaman hanyalah sebagai elemen dekorasi, karena gaya ini lebih menitikberatkan pada kekuatan perencanaan desain secara keseluruhan. Komposisi ruang pandang merupakan fokus dari gaya minimalis, yakni keselarasan segala unsur yang tercangkup di dalamnya. Dengan jenis tanaman yang seminimal mungkin, gaya minimalis sangat menonjolkan elemen lain seperti pemasangan paving block sebagai alas tanaman, pot yang dekoratif, kursi taman, patung, relief pada dinding, dan lampu sebagai penerangan.
  • 50. 47 7. Taman Gaya Campursari Sumber gambar : adoc.tips Campursari artinya terdiri dari beragam jenis. Taman ini terdiri dari beragam jenis tanaman, mulai dari pohon pelindung, perdu tinggi, bahkan pohon buah, perdu rendah, pisang-pisangan, ground cover, hingga tanaman merambat. Taman ini membutuhkan penataan yang tepat agar tidak terkesan seperti hutan yang dipenuhi oleh tanaman. Cara menata taman ini bisa menggunakan gradasi dari perdu yang rendah di bagian terdepan, perdu yang tinggi di bagian belakang, hingga pohon pelindung yang melatarbelakangi pemandangan taman.
  • 51. 48 8. Taman Gaya Bunga Sumber gambar : seringjalan.com Semarak aneka bunga membuat taman jenis ini terasa hangat. Beragam tanaman yang kaya warna dapat ditata dalam bidang-bidang yang berbeda sekaligus juga dengan pola yang beragam seperti bulat, persegi, atau oval. Gaya taman bunga ini lebih tepat bila diterapkan di lingkungan berudara sejuk dan mendapatkan sinar matahari penuh. Taman ini membutuhkan pergantian tanaman secara berkala, karena tanaman berbunga cenderung berusia pendek, usianya berkisar antara 3-6 bulan.
  • 52. 49 9. Taman Gaya Apik Resik Sumber gambar : pxhere.com Gaya taman ini terkesan bersih, rapih, hijau, dan teratur. Setiap area dibatasi oleh tanaman perlu rendah dengan pembagian yang jelas. Taman jenis ini hampir tidak menyertai tanaman bunga. Taman ini membutuhkan perawatan khusus agar tanaman tetap terjaga berntuknya. Tanaman yang cocok untuk gay ataman ini yaitu tanaman yang bersifat slow grown yakni yang pertumbuhannya lamban.
  • 53. 50 10. Taman Gaya Mediterania Sumber gambar : Pinterest.com Taman yang diadaptasi dari daerah Laut Tengah ini memiliki karakteristik kasar dan kuat. Di daerah aslinya, banyak area yang ditutupi dengan pengerasan semen atau batu- batuan karena tanah di sana tidak terlalu subur. Tanaman pun banyak ditanam di dalam pot-pot besar yang terbuat dari batu-batu alam. Taman gaya ini merupakan pilihan yang tepat untuk daerah tropis yang sinar mataharinya melimpah.
  • 54. 51 11. Taman Gaya Tamansari Sumber gamnbar : bobobox.co.id Gaya taman ini dipenuhi oleh kolam-kolam yang dihiasi tanaman air serta tanaman- tanaman air dalam pot. Bentuk taman sari cukup beragam, ada yang berbentuk kolam hias dengan aneka tanaman airnya, ada yang terdiri dari berbagai gentong atau tempayan yang tersusun sedemikian rupa membentuk rawa-rawa mini, ada pula kolam kecil dengan air dengan mini atau pancuran, atau kolam lengkap dengan mata airnya. (Don WS, Thress Emire, Cherry Hadibroto,2004).
  • 55. 52 2.7 Dry Garden Taman kering/Dry Garden lebih cocok digunakan untuk rumah mungil yang berkonsep minimalis karena tamannya praktis, dan tidak repot perawatannya. Terbatasnya lahan menjadi masalah masyarakat di perkotaan. Termasuk salah satunya untuk membuat taman yang menghiasi rumah. Kini, kehadiran taman kering menjadi pilihan untuk keterbatasan lahan tersebut. Untuk menatanya, perlu kecermatan dan kejelian kita dalam menetapkan jenis tanaman yang akan menghiasi taman kering ini. Penataan taman kering harus memperhatikan bentuk rumah dan sorotan pancaran sinar matahari dari arah mana datangnya. A. Wahana Relaksasi Taman kering merupakan salah satu wujud budaya Cina yang kemudian berkemabang pesat di Jepang. Disebut taman kering karena taman jenis ini tidak membutuhkan banyak air. Komposisinya hanya berupa batu-batuan, koral, kerikil, pasit, serta tanaman lokal. Tipikal tanaman kering akan sangat tampak pada taman Jepang, taman Cina, taman Korea, taman mediteranian, atau taman minimalis. Tentunya, dengan ciri khas masing-masing. Di Jepang taman ini digunakan sebagai sarana meditasi. Di Jepang untuk taman kering biasanya ditumbuhi lumut yang biasa tumbuh di batu-batuan. Orang-orang Jepang, Cina, dan Korea menjadikan taman kering sebagai tempat untuk mengendurkan urat saraf dan melancarkan peredaran darah. Di Indonesia taman kering belum begitu terkenal, karena bentuknya cenderung formal, kaku, teratur, pembagian ruang sangat jelas, terkesan hening dan dingin. Taman kering ini juga cenderung kecil dan sempit. Di taman yang hanya dapat dinikmati dari luar ini tak ada tanaman besar.
  • 56. 53 Meski belum begitu popular di Indonesia, tetapi taman kering sangat panas untuk dilirik sebagai media kreatif dalam memanfaatkan lahan secara optimal. Taman kering bisa menjadi salah satu alternatif lain untuk membuat tampilan rumah menjadi lebih segar. Di negara tropis seperti Indonesia, taman kering idealnya dihadirkan sebagai bagian interior rumah. Kalau meletakkannya di luar rumah. Pada musim hujan tentu akan terkena air hujan, apalagi curah hujan di Indonesia cukup tinggi. Kita bisa menghadirkan taman kering di ruang santai atau teras ruang keluarga. B. Prinsip dan Elemen Dasar Taman Kering Komposisi utama taman kering adalah materi keras seperti batu-batuan, koral, kerikil, pasir, unsur air, dan materi lunak tanaman lokal. 1. Tanaman, pilihlah tanaman yang tidak membutuhkan air yang banyak bisa dari jenis kaktus, palm, perdu-perduan, ataun pohon-pohon berdaun kecil. 2. Sebagai pengganti rumput, gunakan batu koral atau batu kali yang sudah digiling. Batu-batu tersebut bisa ditata membentuk corak-corak tertentu. 3. Seni tiga dimensi, bisa berupa batu besar suiseki atau bisa juga dalam bentuk minatur tertenu, seperti miniatur jembatan, rumah, atau hewan. 4. Pencahayaan juga menjadi elemen penting yang perlu diperhatikan. Sebab, meski tumbuhan terntentu hanya memerlukan sedikit air, tetapi tumbuhan tetap membutuhkan cahaya agar bisa tumbuh. 5. Untuk komponen tambahan, bisa menggunakan koral tabur, batu koral sikat, atau batu alam. Untuk tanaman kering, pilihlah tanaman dalam pot yang tidak membutuhkan banyak air. Misal, anggrek tanah, kamboja, atau anthurium. Tanaman palem dengan bentuk daun Panjang akan membuat taman terlihat sempit.
  • 57. 54 C. Desain Praktis Taman Kering Taman kering dapat ditempatkan baik di halaman luar maupun di dalam ruangan.  Langkah pertama yakni, surveylah atmosfer apa yang terdapat banyak objek ruang di mana taman kering akan dibuat.  Setelah menemukan atmosfer, tentukan karakter seperti apa yang akan dituangkan dalam mendesain taman kering.  Sebagai contoh, mengambil gaya minimal atau futursitik. Kita bisa menerapkan desain taman kering di Dinding dan lantai, juga di sudut sebuah ruang. Untuk area Indoor. D. Perawatan Taman Kering 1. Perhatikan sinar matahari di area tersebut. Ini diperlukan untuk menentukan jenis tanaman yang akan dipilih sebagai penyejuk mata penghuni rumah. 2. Bagaiamana kelembapan sirkulasi udara di area taman kering tersebut?. Beberapa jenis tanaman tidak suka udara lembab, karena akan membuatnya cepat busuk atau tidak tumbuh secara maksimal. 3. Pilih jenis batu dan pasir yang sesuai. Kontras warna batu yang dihasilkan akan membangkitkan sensasi tersendiri, sementara tekstur batuan juga membangkitkan eksotisme nan elok. 4. Jenis tanaman yang cocok ditentukan berdasarkan lokasi taman, apakah di area dalam atau luar. Untuk area dalam contoh tanaman yang cocok; lidah mertua, ,lili paris, atau begonia. Lidah buaya, agave, sikas, siklok, palem, nanas-nanasan, dan kaktus, bisa menjadi pilihan untuk area dalam ataupun luar.
  • 58. 55 (Dry Garden) Sumber gambar : Pinterest.com
  • 59. 56 2.8 Perspektif Taman a. Penyempurnaan Warna dan Terang : Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada refleksi cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut. Warna tanaman dapat menarik perhatian manusia, binatang dan memperngaruhi emosi yang melihatnya. Efek psikologi yang ditimbulkan oleh warna antara lain : 1. Warna cerah : memberi rasa senang, gembira dan kesan dekat, hangat. 2. Warna lembut : memberi rasa tenang, sejuk dan kesan jauh. (Rustman Hakim, 1993). Sedangkan tekstur pada tanaman ditentukan oleh cabang batang, ranting, daun, tunas dan jarak pandang terhadap tanaman tersebut. Tesktur juga mempengaruhi psikis dan fisik yang memandang. b. Drainase Taman : Drainase berperan penting dalam taman, agar taman mempunyai aliran air limpasan khususnya air hujan agar taman tidak tergenang. Kemudian, juga agar penyerapan air berfungsi dengan baik. Aliran drainase yang tidak baik dapat mengakibatkan tanah basah dan lembek sehingga mudah rusak apabila diinjak. Tanah yang selalu basah dan lembek juga dapat menyebabkan akar tanaman cepat membusuk. Sebaliknya, tanah yang terlalu kering memiliki unsur hara sehingga tanaman tidak tumbuh dengan baik. c. Listrik dan Tata Cahaya : Fungsi listrik pada taman umumnya adalah sebagai sumber energi untuk pompa sirkulasi, sumber listrik untuk kegiatan outdoor di taman, dan untuk lampu. Sebagai sumber listrik, outlet listrik atau stopkontak harus berada di tempat yang terlindungi dari hujan dan mudah dijangkau. Stopkontak ekstra untuk kegiatan outdoor umumnya berada di teras atau gazebo. Sedangkan untuk pompa , sebaiknya kabel pompa dipanjangkan supaya bisa menjangkau stopkontak yang terlindungi dan tersembunyi. Listrik untuk lampu taman dapat didesain berhubungan dengan instalasi bangunan sehingga sakelarnya dapat berada di bangunan dan terlindungi. Pencahayaan adalah elemen estetika agar keindahan taman juga bisa dinikmati pada malam hari. Lampu
  • 60. 57 taman bisa ditempatkan di sepanjang kolam, di sekitar gazebo, dan di sekitar tanaman. Dengan demikian, kita lebih mempunyai bayangan pencahyaan yang dapat diterapkan. d. Pembuatan Pori Resapan : Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat beralurnya air di dalam tanah. Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan tamah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara : a. Meningkatkan daya resapan air b. Mengubah sampah organic menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca c. Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman d. Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
  • 61. 58 2.9 Pengelolaan/Pemeliharaan Taman Pemeliharaan Ideal Taman Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu pada ide dan tujuan desain awal. Oleh karena itu, pada periode terntentu perlu untuk dilakukan evaluasi agar kondisi taman tetap sama dengan desain semula sehingga fungsi fisik dan estetika taman tetap terjaga. Bila salah satu fungsi terganggu atau tidak terawat baik, maka secara ideal tanaman tersebut tidak cocok lagi seperti fungsi semula. Sebagai contoh pada taman yang mempunyai pola simetris dan formal seperti pada taman perkantoran, secara ideal harus diperhatikan. Bila pola tersebut berubah dan tidak simetris lagi, maka tidak lagi terkesan simetris dan formal. Ada beberapa faktor yang mendukung berjalannya pemeliharaan ideal yaitu sebagai berikut : a. Merencanakan dan merancang taman dengan pola yang sederhana sehingga memudahkan dilakukan pemeliharaan fisik. b. Dalam penggunaan elemen taman, baik elemen keras maupun elemen lunak hendaknya menggunakan komponen yang tidak sulit dicari agar tidak sulit dalam penggantian dan perawatan. c. Pemilihan struktur yang kuat dan awet serta pemilihan bahan perkerasan yang sesuai. d. Pembuaatan pola sirkulasi harus jelas dan rasioanal sehingga alur di dalam taman selalu lancar. e. Perlengkapan taman yang memadahi meliputi penerangan lampu pada malam hari dan jaringan utilitas yang ada di bawah tanah (drainase, instalasi air, dan listrik) agar direncanakan dengan baik sehingga tidak terjadi bongkar pasang pada pemeliharaan taman.
  • 62. 59 a. Pemeliharaan Fisik Pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan yang dilakukan untuk mengimbangi pemeliharaan ideal. Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan elemen keras dan elemen lunak. Sedangkan pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan area, penyiraman, pemumpakan, pemangkasan, penyiangan, penggemburan, pengendalian hama penaykit, dan lain-lain. Pada intinya pemeliharaan fisik tanaman meliputi pekerjaan menjaga keindaha, keasrian, dan keamanan, taman. 1. Pembersihan Area Pembersihan area dilakukan dengan menyapu areal perkerasan dan areal rumput, juga daun-daun yang jatuh di atas tajuk tanaman penutup tanah, serta menyingkirkan daun-daun yang sudah kering. Sumber kotoran taman dapat berasal dari daun-daun yang rontok, bungkus plastik bekas yang dibuang pengunjung sembarangan di sekitar area taman. Kotoran tersebut dapat menurunkan kualitas taman, bahkan dapat menjadi tempat berkembangnya hama dan penyakit tanaman. Adakalanya kotoran berupa serasah daun yang kecil-kecil dan mudah terurai sengaja disembunyikan di bawah tajuk dengan tujuan mempertahankan kesuburan dan keremahan tanah. 2. Penyiraman Air merupkan faktor yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Air ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis taman. Kelebihan pemberian air juga akan menyebabkan busuknya akar sehingga tanaman tersebut akan mati. Sebaiknya untuk tanaman air, misalnya terataim tentunya memerlukan air yang banyak. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan musim dan cuaca. Pada musim penghujan mungkin tidak perlu dilakukan penyiraman, sedangkan pada musim kemarau mungkin perlu dilakukan dua kali penyiraman per hari. Penyiraman hendaknya dilakukan secara rutin sesuai dengan jenis tanaman agar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan (Soeseno Slamet, 1993).
  • 63. 60 a. Pohon : dilakukan 1-2 hari sekali, tergantung keadaan kelembapan tanah dan sifat perakaran. Perakaran pohon yang dalam lebih aman terhadap kekeringan. b. Semak dan penutup tanah : dilakukan setiap hari. c. Rumput : dilakukan setiap hari. 3. Pemupukan Tanaman memerlukan hara untuk pertumbuhannya yang berasal dari dalam tanah. Meskipun sebenarnya hara tersebut sudah tersedia dalam tanah, tetapi adakalanya kesuburan tanah tersebut sudah tidak dapat mengimbangi kebutuhan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemupukan. Tanaman yang ditanam di tempat yang terbatas misalnya dalam pot atau bak tanaman harus lebih diperhatikan. Pada umumnya, pupuk yang digunakan yaitu pupuk organik, pupuk NPK, serta pupuk urea. 4. Pemangkasan Pemangkasan (pruning) sangat berpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan tanaman. Pemangkasan ini bertujuan untuk : a. Memperbaiki lingkungan pertumbuhan tanaman, yaitu mengatur penerimaan sinar matahari, temperature, dan kelembapan. b. Memelihara atau mengurangi ukuran tanaman sebagai upaya mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak teratur. c. Membuang cabang dan ranting yang rusak atau mati. d. Merangsang pertumbuhan tunas, bunga atau buah. e. Membuang percabangan atau ranting yang mengganggu aktivitas manusia. 5. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan tanaman pengganggu (gulma) di sekitar tanaman yang dipelihara. Jenis tanaman pengganggu tersebut misalnya rumput liar atau bayam-bayaman yang tidak dikehendaki. Tanaman
  • 64. 61 pengganggu tersebut bersifat merugikan tanaman utama yang dipelihara. Penyiangan bisa dilakukan secara manual dengan jalan mencabutnya dengan tangan satu per satu. Selain secara manual, tersedia juga obat-obatan untuk menanggulanginya yaitu yang disebut herbisida, tetapi lebih efektif dipakai untuk keperluan yang besar. 6. Penggemburan Penggemburan merupakan cara untuk memperbaiki keadaan tanah sehingga keadaan granulasi, udara tanah, dan air tanah tetap baik. Pekerjaan ini biasanya dikerjakan bersamaan waktunya dengan penyiangan. Tanah yang gembur sangat diperlukan agar pertumbuhan tanaman optimum.
  • 65. 62 BAB III ANALISIS MASALAH Analisis masalah dititikberatkan berlandaskan konsep yang telah dipaparkan pada BAB II : KONSEP. 1. Tidak Ada Jalur Setapak Sumber gambar : Pinterest.com Pada gambar sebelah kiri dan kanan, kedua taman tersebut tidak memiliki jalan setapak. Kekhawatiran yang terjadi pada gambar sebelah kiri yakni rumput tersebut akan cepat mati, karena tidak adanya jalan setapak untuk pijakan saat ingin menyirami tanaman ataupun melalukan perawatan terhadap tanaman. Sementara, pada gambar sebelah kanansama halnya tidak terdapaat jalan setapak hanya terdapat tanah yang murni tanpa ditutupi oleh rumput sekalipun. Kekhawatiran yang terjadi ialah saat hujan datang, tanah tersebut akan menjadi licin dan membahayakan seseorang. Juga di gambar sebelah kanan tidak terciptanya konsep taman. Taman tersebut terlihat seperti hutan, dengan tidak adanya organisasi tanaman yang baik dan benar.
  • 66. 63 2. Penggunaan Material Jalan Setapak yang Mengkhawatirkan Saat Hujan Sumber gambar : Pinterest.com Material jalan setapak yang digunakan baik di gambar sebelah kiri maupun di gambar sebelah kanan, keduanya tampak indah dan sesuai dengan gay ataman. Yakni taman minimalis modern. Tetapi, kedua material jalan setapak tersebut dikhawatirkan menimbulkan licin saat hujan datang. Dan, dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan terhadap seseorang yang melewatinya. Lalu, untuk gambar sebelah kanan ada baiknya untuk menggunakan rumput peking mini secara keseluruhan di area sekitar jalan setapak tersebut. Agar tampilan taman semakin menarik. Juga, lebih baik melengkapi elemen halus yakni dengan menggunakan tanaman hias bunga yang berwarna. Agar tampilan taman tersebut semakin cantik dan menarik.
  • 67. 64 3. Tidak Adanya Perlindungan pada Penggunaan Elemen Keras Sumber gambar : Pinterest.com Kedua taman di atas, sama-sama menggunakan elemen keras yakni unsur air dengan membuat kolam buatan. Pada gambar sebelah kiri, konsep taman yang digunakan mengadopsi konsep dari Taman Jepang. Dengan menggunakan unsur air, dan kayu. Tetapi, kolam buatan tersebut tidak memiliki perlindungan yang cukup pada bagian atas. Khawatir saat lantai kayu tersebut licin, seseorang dapat terpeleset dan terluka karena masuk ke dalam kolam. Juga, pencahayaan yang kurang memadai terlihat pada taman tersebut. Sementara, pada gambar di sebelah kanan. Konsep taman sudah jelas menggunakan Gaya taman Jepang. Dengan visual yang sungguh cantik dan asri. Tetapi, penggunaan batu sebagai pijakan/jalan setapak pada kolam buatan tersebut terlihat memiliki jarak
  • 68. 65 yang cukup besar antara batu/pijakan satu ke pijakan lainnya. Yang mengkhawatirkan dapat menimbulkan, kecelakaan kecil terutama pada anak-anak yang berada di taman tersebut.
  • 69. 66 4. Taman Tanpa Konsep Sumber gambar : Pinterest.com Sebuah konsep dibutuhkan dalam pembuatan taman agar taman terlihat indah dan rapi. Tanaman juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi kita harus mengetahui tanaman mana yang dapat diletakkan bersama-sama, bunga apa yang membutuhkan banyak matahari dan bagian mana yang harus sering disiram dan dipupuk, serta kondisi tanah seperti apa yang cocok untuk tanaman tersebut. Namun, hal tersebut sepertinya kurang diterapkan dalam kedua taman pada gambar di atas. Pada gambar sebelah kiri, memang terlihat keberaneka ragaman jenis tanaman. Dengan cara penyimpanan dan penanaman yang bervariasi yakni digantung, ditanam dalam pot, dan juga pada tanah. Lalu, penggunaan batu alam dengan kedua warna yang berbeda sebagai jalan setapak. Tetapi, sayangnya pemilik taman kurang menerapkan konsep ataupun Gaya pada taman tersebut. Apabila penempatan masing-masing tanaman lebih baik lagi, juga penyesuain warna pada batu alam jalan setapak lebih teliti lagi. Maka,
  • 70. 67 taman tersebut akan tampak lebih cantik dan akan terlihat konsep ataupun gaya yang dituju oleh pemilik taman. Sementara, pada gambar sebelah kanan. Tidak terciptanya gaya ataupun konsep pada taman tersebut. Penempatan berbagai jenis tanaman yang kurang tepat. Juga kurangnya variasi warna pada berbagai jenis tanaman tersebut. Membuat taman terlihat sangat monoton. Pemilik taman lebih baik menggunakan lebih banyak tanaman hias bunga dibandingkan tanaman hias daun. Agar tecipta preposisi yang ideal dan taman akan terlihat lebih berwarna dan cantik.
  • 71. 68 5. Pemilihan Furniture yang Tidak Tepat Sumber gambar : Pinterest.com Pemilihan furniture pada taman tentunya harus diperhatikan. Jika kita memilih furniture yang tidak sesuai. Maka furniture tersebut tidak akan terlihat serasi. Seperti kedua gambar diatas, sebaiknya untuk di area taman outdoor memakai kursi/ furniture yang berbahan tahan air seperti plastik, agar furniture tersebut tidak mudah rusak karena terbasahi oleh air hujan. Baik gambar sebalah kiri dan kanan, keduanya telah menampilkan visual taman dengan konsep taman tropical modern garden. Tetapi, kedua taman tersebut tidak memiliki pelindung/penutup atap yang mana tentunya akan membuat air hujan dengan mudahnya membasahi seluruh area taman. Terlihat kedua gambar taman tersebut menggunakan kursi kayu, mungkin saja saat hujan turun para pemilik taman ini membawa bantal dan atasan sofa (busa sofa) agar tidak basah. Tetapi, tetap membiarkan kedua alas sofa tersebut dimana keduanya terlihat sama-sama terbuat dari kayu. Yang, akan menyebabkan kayu menjadi lembap dan lama kelamaan akan menjadi lapuk dan hancur. Atau, mengurangi usia pemakaian sofa tersebut.
  • 72. 69 6. Pemilihan Ukuran Tanaman yang Kurang Tepat Sumber gambar : Pinterest.com Pemilihan jenis dan ukuran tanaman harus disesuaikan dengan lahan yang tersedia agar lahan dapat terpakai secara maksimal. Seperti gambar diatas, pemilihan ukuran tanaman terlalu kecil, sebaiknya memilih tanaman dengan ukuran sedang atau besar agar lahan tidak terlihat kosong. Baiknya, pemilik taman menyesuaikan pemilihan ukuran tanaman sesuai dengan elemen lunak taman. Seperti; tanaman yang termasuk ke dalam Semak tinggi, dan Semak Sedang. Juga menggunakan tanaman hias bunga, agar area taman tersebut terlihat lebih berwarna.
  • 73. 70 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil makalah ini ialah; Kita perlu cermat dalam memperhatikan segala aspek dalam menjadikan rumah lebih sehat dan tentu saja hal ini akan memberi keuntungan bagi penghuni rumah. Lingkungan sekitar kita dengan pemandangan yang hijau dan bunga-bunga berwarna cerah akan memberikan perasaan menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya. Perasaan rileks juga dapat muncul dengan mencium harum bunga dan kesegaran tanaman hijau. Udara segar dari taman juga dapat membuat perasaan kita jauh lebih baik. Setidaknya taman memilik tiga fungsi yaitu ; untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup; untuk menciptakan lingkungan yang sehat, asri, serasi, dan lestari; dan untuk membiasakan pola hidup yang berwawasan lingkungan. Taman juga merupakan bagian dari upaya penghijauan. Oleh karena itu, ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari keberadaan taman. Diantaranya manfaat estetis; yang akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman, manfaat orologis; akar tanaman yang tumbuh di taman merupakan satu kesatuan yang kuat dengan tanah sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah, manfaat hidrologis; banyaknya kelompok tanaman akan menjadikan lingkungan di sekitarnya sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya. Semua aspek – aspek di atas, sangatlah perlu kita ketahui di lain sisi seseorang mampu mengoptimalkan tujuan penataan taman; Outdoor garden & Dry garden nya; dan mampu tercapainya segala aspek kepuasan akan hunian yang dibuat dengan tujuan masing – masing.
  • 74. 71 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka tim penulis menawarkan tiga saran yaitu; 1. Perlu adanya kajian lebih lanjut dan mendalam mengenai Dekorasi Ruang : Taman Outdoor & Dry Garden. Agar terdapat pengaruh dan pandangan positif dalam memberikan dorongan terhadap sekitar agar seseorang mampu mengoptimalkan tujuan penataan taman, karena dengan melakukan penataan dan pengelolaan taman sudah merupakan salah satu bentuk realisasi penghijauan. 2. Dalam melakukan desain dan penataan taman haruslah disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan masing-masing. Dengan memperhatikan segala elemen- elemennya. Baik elemen keras, dan elemen lunak tanam. Penyesuain tema ataupun gaya taman juga harus disesuaikan dengan atmosfer lingkungan yang mendukung. 3. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melakukan pengelolaan dan pemeliharaan untuk memastikan tujuan peningkatan kualitas hidup. Maka dari itu, selalu ingat untuk senantiasa merawat dan memelihara taman dan tanaman. Perhatikan segala aspek yang dapat menunjang penghijauan demi bumi yang lebih sehat.
  • 75. 72 DAFTAR PUSTAKA Aji, A. W. (2007). Pengaruh Elemen Penanda pada Pengenalan Identitas Taman Jepang. LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior, 1(1). Arifin, H. S. (22). 22 desain Tanaman Mungil. Niaga Swadaya. Damayanti, S. D. KONSEP TAMAN JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN BUDDHA ZEN. Dwiwanto, D. (2018). 4 Inspirasi Mendesain Taman Belakang Rumah. https://artikel. rumah123. com. Irawanto, R. (2010). Fitoremidiasi Lingkungan Dalam Taman Bali. Local Wisdom: Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 2(4), 29-35. Muktamirin, M. K. (2011). Rehabilitasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Pancasila Karanganyar. Mulyadi, B. (2019). Perbandingan Taman Jepang Dan Taman Jawa. KIRYOKU, 3(1), 8-16. Nugroho, A. M. (2018). Arsitektur tropis Nusantara: rumah tropis Nusantara kontemporer. Universitas Brawijaya Press. Odop, N. (2008). Design Rumah Minimalis. Media Pressindo. Rhama, B. (2019). Taman Nasional dan Ekowisata (Vol. 1). Bhayu Rhama. Santoso, B. B. (2010). Pengantar Arsitektur Pertamanan. Sintia, M. (2004). Mendesain, membuat, dan merawat taman rumah. AgroMedia.