1. LAPORAN KULIAH LAPANGAN
TAKSONOMI TUMBUHAN
Kecamatan Begalung, Kelurahan Gates, Taman Nirwana
21 Oktober 2018
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Kuliah Lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah
OLEH
KELOMPOK 29
BIOLOGI D
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
2. LAPORAN KULIAH LAPANGAN
TAKSONOMI TUMBUHAN
Kecamatan Begalung, Kelurahan Gates, Taman Nirwana
21 Oktober 2018
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Kuliah Lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah
OLEH
KELOMPOK 29
Arfah Sri Rahayu
Elsa Dwi Saputri
Fadhila Humaira
Faiza Octa
Febriani Dika Suyendra
Ferry Andista
Nindi Maiyora
Novia Anas Putri
Nurfadillatun Nisa Wijaya
Rezki Maulana Putra
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Kuliah Lapangan Taksonomi
Tumbuhan sesuai dengan waktu yang telah diberikan, dalam penyusunan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan namun demikian penyusun telah berusaha semaksimal
mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang
ada.
Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis bisa menyelesaikan laporan
ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
yang mengajar mata kuliah Taksonomi Tumbuhan yang memberikan pengajaran dan
arahan dalam penyusunan laporan ini, dan tidak lupa kepada kakak-kakak asisten serta
teman-teman semua yang telah ikut berpartisipasi membantu penulis dalam upaya
penyusunan Laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini, dan mudah-mudahan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Padang, 14 Oktober 2018
Penulis
4. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
Latar Belakang Kuliah Lapangan......................................................... 1
Tujuan Kuliah Lapann.......................................................................... 1
Waktu dan Tempat Kuliah Lapangan .................................................. 2
Deskripsi Wilayah................................................................................ 2
Peta dan Foto Lokasi Kuliah Lapangan ............................................... 3
BAB II. PETA KONSEP.......................................................................................... 4
BAB II. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA.............................................................. 18
Alat dan Bahan................................................................................... 18
Cara Kerja.......................................................................................... 19
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN............................................... 25
Tabel Pengamatan.............................................................................. 25
Hasil Pengmatan dan Pembahasan..................................................... 25
BAB V. PENUTUP................................................................................................ 44
Kesimpulan ........................................................................................ 44
Saran .................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A.
B.
C.
D.
E.
A.
B.
A.
B.
A.
B.
5. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya jenis tumbuhan yang berbeda-beda, memiliki struktur dan ciri khas
yang berbeda-beda pula. Kadang banyak pula yang terdapat di tempat yang sulit
dijangkau ataupun suatu saat akan punah. Dalam hal ini kita akan mengalami
kesulitan untuk mengenal dan mempelajari dan menyusun klasifikasi tumbuhan-
tumbuhan yang ada ataupun pernah ada. Usaha yang dapat kita lakukan untuk
mengatasi kesulitan itu salah satunya adalah dengan cara mengoleksi dan
mengawetkan tumbuhan tersebut, yang disebut dengan spesimen herbarium.
Kuliah lapangan ini di adakan untuk memudahkan dalam pengidetifikasian
dan pendiskripsian tumbuhan dengan pengamatan yang cermat, sehingga dengan
begitu dapat mengelompokkan tumbuhan tersebut kedalam tingkatan takson yang
sesuai, sebagaimana yang telah dipelajari selama perkuliahan.
Ditemukannya berbagai jenis tumbuh-tumbuhan itu bisa menambah
pengetahuan dan pengaplikasian teori perkuliahan yang telah diberikan sekaligus
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi tentang objek-objek yang
selama ini dipraktikumkan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan kuliah lapangan Morfologi Tumbuhan ini adalah:
1. Memenuhi tugas Taksonomi Tumbuhan.
2. Mahasiswa dapat mengenal habitat dari tumbuhan.
3. Mahasiswa dapat mengenal ciri – ciri tumbuhan secara morfologi, habitat
dan sebagainya.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi objek dari ciri morfologi dan ciri lain
yang tampak dari objek.
6. 5. Mahasiswa mampu membuat awetan basah (dengan menggunakan alkohol
dan FAA) dan awetan kering ( dengan membuat herbarium).
6. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai taksonomi tumbuhan.
7. Mahasiswa memperoleh pengalaman langsung, baik di lapangan maupun
dalam pembuatan laporan.
C. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Minggu, 21 Oktober 2018
Pukul : 14.00 s/d selesai
Tempat : Kecamatan Begalung, Kelurahan Gates, Taman Nirwana
D. Deskripsi Daerah
Taman Raya Hutan Bung Hatta adalah daerah yang berada di kecamata
Lubuak Kilangan,Kelurahan Indaruang, Sumatera barat. Lokasi kuliah lapangan
ini masih berada 18 km dari Kota Padang sebelah timur. Daerah ini terdiri dari
berbagai macam habitat seperti hutan, perbukitan, dan ada sedikit pemukiman
penduduk setempat. Hutan ini digunakan sebagai area wisata oleh permerintahan
setempat ,karena masih termasuk hutan yang di lindungi.
Berada pada ketinggian 400-1.300 meter di atas permukaan laut, Taman
Hutan Raya Bung Hatta memiliki beragam jenis tanaman, seperti Raflesia
Gaduansi, Balangphora sp, Amorphopalus (bunga bangkai), anggrek alam dan
binatang yang dilindungi, seperti siamang, kambing hutan, tapir, beruang, harimau
Sumatra, burung kuau, dan lainnya. Pengunjung dapat berjalan melalui jalur
treking untuk menikmati udara yang segar berbagai macam tanaman, dan
binatang. Di sini pengunjung juga dapat bersantai di area tingginya sambil melihat
pemandangan kota Padang dengan Samudera Hindia sebagai latar belakangnya.
Suhu udara di Taman Hutan Raya Bung Hatta diperkirakan antara 13°C hingga
7. 26°C. Di tempat ini juga tersedia area perkemahan, guesthouse, dan tempat untuk
penelitian.
E. Peta Lokasi
Gambar 1. Peta lokasi
8. Lokasi Kuliah Lapangan
BAB III
ALAT BAHAN DAN CARA KERJA
A. Alat dan Bahan
Alat:
1. Cutter / pisau/ gunting tanaman
2. Kantong plastik 20 kg
3. Plastik 1/2 kg
4. Koran sebanyak 2 terbitan
5. Kertas kardus ukuran 40 X 30 cm
6. Tali rafia secukupnya
7. Kertas label ukuran 4 X 3 sebanyak 30 buah
8. Pensil
9. Karung plastik
10. Kertas Monting
9. 11. Benang
12. Jarum jahit
13. Kertas kalkir
Bahan:
1. Larutan alkohol 96 %
2. Larutan FAA
A. Cara Kerja Kuliah Lapangan
Dalam kuliah lapangan perlu dilakukan langkah-langkah yang baik untuk
melakukan kegiatan ini. Tata cara kerja kuliah lapangan ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan melakukan kuliah lapangan di Taman Hutan Raya Bung Hatta, Kecamatan
Lubuak Kilangan, Kelurahan Indarung, Padang. Setiap praktikan dibagi ke dalam
beberapa kelompok besar, dan melakukan pengkoleksian terhadap objek dari mata
kuliah Morfologi Tumbuhan.
10. 2. Kegiatan dimulai dari pendakian bukit dekat Taman Hutan Raya Bung Hatta, praktikan
sudah mulai mengambil spesies terhadap objek Morfologi Tumbuhan.
3. Setiap individu mengambil satu species yang belum pernah dipraktikumkan sebanyak
3 spesies. Dua potong untuk dijadikan herbariun, dan satu potong untuk dibawa pulang
sebagai pedoman untuk membuat laporan.
4. Setelah dirasa cukup, maka tiap individu mengumpulkan hasil koleksiannya di dalam
kelompok kecil untuk proses pemberian label. Kemudian melakukan proses identifikasi
sementara.
5. Setelah selesai diidentifikasi, untuk menjaga agar objek yang didapat bisa bertahan
maka dilakukan pengawetan, yaitu dengan pembuatan herbarium.
Herbarium dapat dibuat dalam 2 cara yaitu:
a. Herbarium Kering
Herbarium ini dapat dibuat dalam beberapa tahapan yaitu:
1. Koleksi
Pengkoleksian dari species adalah dengan memperhatikan keadaan morfologis,
habitus, lokasi pengambilan sampel, habitat, dan ekologi, dan kegunaannya pada daerah
yang dikoleksi.
2. Pengawetan di lapangan
Setelah didapat koleksi di lapangan kemudian dilakukan pengawetan dengan
menyusun sampel tadi di dalam koran, diberi label, dan kemudian ditumpuk, untuk
kemudain diikat kencang dengan tali rafia, dan diberi alkohol 96% sampai basah dan
dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diikat hingga tidak ada udara yang dapat
keluar masuk.
3. Pengapitan
11. Koleksi yang telah diawetkan di lapangan dikeluarkan dan dimasukkan ke
dalam oven dengan melapisi spesimen tersebut dengan kertas karton per sepuluh
spesimen (ukuran kardus 40x30), dan diikat dan ditunggu dalam 3 hari.
4. Pemisahan dan Pengelompokan
Setelah spesimen kering maka dipisahkan dari koran, dan disusun berdasarkan
nomor koleksi di lapangan.
5. Pemberian Label
Label setiap spesimen yang telah kering dengan isi tabel adalah tanggal
koleksi(date), collector (nama orang yang mengoleksi), nomor collector (nomor urut
kolekasi tiap spesies), family (nama suku tumbuhan), spesies(nama jenis), lokasi, nama
daerah kecil dari lokasi kuliah lapangan
6. Penempelan (mounting)
Mounting adalah penempelan spesimen yang telah kering pada kertas
mounting dengan cara menjahitkannnya dengan benang. Diberi label di sudut kanan
bawah
7. Penyimpanan Herbarium
Herbarim yang telah selesai dimounting dan diberi label disimpan pada tempat
yang tidak dapat dihinggapi debu dan serangga.
b. Herbarium Basah
Pembuatan herbarium ini adalah dengan meletakkan spesimen yang akan
diwetkan seperti fungi di dalam botol yang berisi cairan pengawet. Cara pengawetan ini
dapat dilakukan pada species yang berukuran kecil. Cairan pengawet yang digunakan
adalah formalin 4 %, atau FAA 90 %, atau alkohol 70 %. Objek yang akan diawetkan
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi larutan tadi, dan ditutup agar tidak mudah
menguap.
12. Setelah selesai pembuatan herbarium, maka praktikan wajib untuk membuat
laporan kuliah lapangan berdasarkan ketentuan yang telah ditulis tadi, dan dikumpulkan
menjelang ujian praktikum sebagai tiket untuk ikut ujian.
13. BAB III
METODE PENGAMATAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat.
Alat yang dibutuhkan untuk Kuliah Lapangan Morfologi Tumbuhan yaitu:
a. Botol selai
b. Pisau cutter
c. Pensil
d. Pena
e. Buku sumber
f. Kamera
g. Jarum jahit
h. Oven
2. Bahan.
Bahan yang di gunakan untuk Kuliah Lapangan Morfologi Tumbuhan yaitu :
a. Koran
b. Kantong plastik 10 kg
c. Kardus ukuran 30 x 40 cm
d. Tali rafia
e. Kertas label ukuran 3 x 2 cm
f. Kertas mounting
g. Kertas kalkir
h. Benang jagung
i. Larutan alkohol 96 %
j. Larutan FFA
14. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah lapangan ini dilaksanakan di Korong Lansano, Kanagarian Sikucur,
Kampung Dalam, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Dalam kuliah lapangan ini
mahasiswa dituntut untuk mencari tumbuhan monokotil dan dikotil. Yang
nantinya dengan spesies yang didapatkan tersebut mahasiswa bisa lebih mengerti
tentang morfologi dari tumbuhan mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah,
dan biji. Dan setiap tumbuhan itu mempunyai perbedaan bentuk bagian-
bagiannya sesuai dengan habitat tempat di temukannya maupun fungsi dari
bagian itu sendiri.
Dengan kuliah lapangan kita dapat menemukan objek yang bervariasi
langsung pada habitat aslinya, sehingga dapat menambah khasanah pengetahuan
dan pengalaman mahasiswa.
Pada saat kuliah lapangan diambil sampel dari tanaman yang ditemukan
untuk dibuat herbarium. Herbarium dibuat untuk koleksi laboratorium botani
dan bahan bantu ajar generasi berikutnya.
B. Saran
Dilihat dari pengalaman kuliah lapangan yang telah di laksanakan, maka ada
beberapa saran agar kuliah lapangan ke depannya menjadi lebih baik lagi,
diantaranya :
1. Diharapkan pada kuliah lapangan selanjutnya dapat dilakukan pada tempat
yang jumlah spesies monokotil dan dikotil yang lebih beragam. Agar didapat
jenis tumbuhan yang lebih bervariasi.
2. Pengambilan objek diutamakan pada jenis yang langka agar dapat
memperbanyak koleksi herbarium di Laboratorium Biologi.
3. Untuk kuliah lapangan selanjutnya pengambilan objek di lapangan sebaiknya
seperlunya saja. Agar tidak merusak lingkungan sekitar.