2. Tata Letak Pabrik (Plant Layout) didefinisikan:
sebagai tata cara pengaturan fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi
Dalam tata letak pabrik ada 2 hal yang diatur
letaknya, yaitu :
1. Pengaturan mesin (machine layout)
2. Pengaturan departemen (departemen layout)
3. Tata Letak Pabrik (Plant Layout) dilakukan utk :
1. Pengaturan fasilitas produksi yang sdh ada
(the existingarrangement)
2. Perencanaan tata letak pabrik yang baru
(the newplant layout)
Tujuan utama dalam design tata letak pabrik untuk me-
minimalkan total biaya yang elemennya :
1. Biaya konstruksi dan instalasi
2. Biaya pemindahan bahan (material handlingcosts)
3. Biaya produksi, maintenance, safety, penyimpanan
produk setengah jadi
4. Tujuan utama tata letak pabrik untuk mengatur area
kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis,
proses produksi yang aman dan nyaman sehingga dapat
menaikkan moral kerja dan performance dari operator.
Tata letak pabrik yang baik memberikan keuntungan
dalam sistem produksi, antara lain :
1. Menaikkan output produksi
2. Mengurangi waktu tunggu (delay)
3. Mengurangi proses pemindahan bahan (30%-90%)
dari total biaya produksi
4. Penghematan penggunaan area untuk produksi,
gudang dan service
5. 5. Pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian
mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi lainnya.
6. Mengurang inventory in-proses.
7. Proses manufakturing yang lebih singkat.
8. Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan
kerja dari operator atau tenaga kerja.
9. Memperbaiki moral kerja dan kepuasan kerja
10. Mempermudah aktivitas supervisi
11. Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran
12. Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mem-
pengaruhi kualitas dari bahan baku atau produk jadi
6. MERUPAKAN RENCANA PENYUSUNAN MESIN & PER-
ALATAN (FASILITAS) PRODUKSI, DISUATU PABRIK (LAY OUT)
GUNA MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI.
PERUSAHAAN
SUSUNAN TSB AKAN MEMPENGARUHI
DALAM HAL:
1. EFISIENSI PERUSAHAAN;
2. PEMBENTUKAN LABA PERUSAHAAN; &
3. KELANGSUNGAN PERUSAHAAN.
PERENCANAAN TATA LETAK
7. TATA LETAK MERUPAKAN “INTEGRATED SYSTEM” ANTARA
MESIN, TEMPAT BEKERJA DAN GUDANG AGAR
MEMBERIKAN SCHEDULE YG FLEKSIBLE UNTUK BERBAGAI
PARTS & PRODUK. JUGA MERUPAKAN “TRANSPORTATION
SYSTEM” YG MEMINDAHKAN PARTS & PRODUK TERSEBUT
MELALUI SISTEM & SERVICE YG ADA UNTUK PRODUKSI,
SEPERTI: TEMPAT ALAT (TOOLS CRIBS) & MAINTENANCE
SHOP, MEDICAL FASILITIES, CAFETARIA, DLL
8. TATA LETAK YANG BAIK, DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI
PENYUSUNAN YG TERATUR & EFISIEN SEMUA FASILITAS
PABRIK & BURUH (PERSONEL) YANG ADA DI DLM PABRIK.
TATA LETAK MELIPUTI DI DALAM & DI LUAR PABRIK
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MENGATUR TATA LETAK:
RUANGAN GERAK BAGI MATERIAL & PARA PEKERJA,
RUANGAN UTK SERVICE & REPAIR EQUIPMENT,
MAUPUN PABRIKNYA SENDIRI.
9. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN TATA LETAK
1. INTEGRASI SECARA TOTAL DARI SEMUA FAKTOR YANG MEM-
PENGARUHI PROSES PRODUKSI
2. JARAK PERPINDAHAN BAHAN PALING MINIMUM
3. MEMPERLANCAR ALIRAN KERJA (MENGHINDARI ADANYA
GERAKAN BALIK, GERAKAN MEMOTONG, KEMACETAN).
4. PEMANFAATAN SEMUA AREA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
5. KEPUASAN KERJA & RASA AMAN PEKERJA DIJAGA DENGAN
BAIK
6. PENGATURAN TATA LETAK HARUS FLEKSIBEL
10. KERUGIAN DARI TATA LETAK YG BURUK
1. MATERIAL DLM PABRIK BERGERAK LAMBAT, AKIBAT
URUTAN PROSES YANG BERLIKU-LIKU
2. HANDLING COST TINGGI, KARENA MAKIN BANYAK PER-
PINDAHAN / PENGANGKUTAN BARANG
3. GEDUNG & TEMPAT PRODUKSI SELALU PENUH DENGAN
BAHAN-BAHAN / HASIL PRODUKSI YG SEDANG DI-
KERJAKAN
4. RUANGAN PRODUKSI, MESIN-MESIN & FASILITAS
LAINNYA DISUSUN SECARA TIDAK TERATUR
11. 5. SERVICE AREA SEMPIT & LETAKNYA TIDAK MEMUASKAN
6. BAHAN-BAHAN DLM PROSES SERING RUSAK ATAU HILANG
7. SERING DITEMUI KEGAGALAN DALAM MENYELESAIKAN
PRODUKSI AGAR TEPAT PADA WAKTU YANG DITENTUKAN
8. TEMPAT PENERIMAAN BARANG TIDAK DAPAT SEGERA
DIKOSONGKAN, SHG MEMPERLAMBAT PEMBONGKARAN
BARANG-BARANG YANG TIBA DI PABRIK
12. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
TATA LETAK PABRIK
ADA DUA TAHAP:
TAHAP I: MENGATUR TATA LETAK MESIN & FASILITAS PROSES
PRODUKSI LAINNYA DLM SETIAP DEPARTEMEN
TAHAP II: MANGATUR TATA LETAK DEPARTEMEN SERTA
HUBUNGANNYA DENANG DEPARTEMEN LAINNYA DALAM
PABRIK
13. LANGKAH-LANGKAH MENGATUR LETAK MESIN,
FASILITAS PRODUKSI & LETAK DEPARTEMEN
1. ANALISIS PRODUK :
Aktifitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yg
dibuat, analisis didasarkan pada pertimbangan kelayakan
teknis dan ekonomis
2. ANALISA PROSES :
Langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses
pengerjaan produkyang telah ditetapkan untuk dibuat. Perlu
dipilih alternatif proses dan macam mesin/peralatan produk
lainnya yang paling efektif dan efisien untuk diaplikasikan
14. 3. ANALISA MACAM DAN JUMLAH MESIN & LUAS AREA :
Dengan memperhatikan volume produk yang harus
dibuat, waktu standar untuk proses produksi, jam kerja
dan efisien mesin maka jumlah mesin dan operator serta
area yang diperlukan dapat dikalkulasi.
4. PENENTUAN TIPE LAYOUT YANG DIKEHENDAKI :
Dari mesin-mesin atau fasilitas produk yang dipilih
macam/jenis dan jumlah yang diperlukan maka persoalan
yang dihadapi adalah penentuan satu alternatif layout
yang terbaik.
15. 5. PENENTUAN ALIRAN KERJA & BAHAN :
Hal ini dilakukan agar diperoleh pemindahan bahan yang
memberikan total costs yang serendah-rendahnya atau
didapatkan jarak pemindahan yang paling pendek dan
terjamin
frekuensi,
dengan
jarak
tingkat keselamatan yang paling
memperhatikan pada volume,
pemindahan material
6. PENENTUAN LUAS AREA UNTUK DEPARTEMEN
Penetapan departemen (office, storage, personal facilities,
parking area, dll) serta pengaturan tata letaknya
dilaksanakan atas kebutuhan struktur organisasi yang ada
dan derajat hubungannya.
16. 7. RENCANA DETAIL LAYOUT YG DIPILIH :
Hasil analisis terhadap alternatif layout selanjutnya
dipakai sbg dasar pengaturan fasilitas fisik dari
pabrik baik secara langsung maupun tidak langsung
17.
18. 1. JENIS PRODUK YG DIBUAT, BAIK MENYANGKUT DESAIN MAUPUN VOLUME
PRODUKSI YG DIKEHENDAKI
2. URUTAN PROSES, APAKAH ATAS DASAR ARUS (FLOW) ATAU PROSES
3. PERALATAN YG DIGUNAKAN, BAIK MENYANGKUT TEKNOLOGI, JENIS
MAUPUN KAPASITAS MESIN
4. PEMELIHARAAN & PENGGANTIAN (MAINTENANCE & REPLACEMENT)
5. KESEIMBANGAN KAPASITAS ANTAR MESIN ATAU DEPARTEMEN (BALANCE
CAPACITY)
6. AREA TENAGA KERJA (EMPLOYEE AREA)
7. AREA PELAYANAN (SERVICE AREA)
8. FLEKSIBILITAS (FLEXIBILITY)
DARI LANGKAH-LANGKAH PENGATURAN TATA LETAK
FASILITAS PABRIK HARUS MEMPERHATIKAN
FAKTOR-FAKTOR BERIKUT:
19. ALASAN PERENCANAAN ULANG
SUATU PABRIK
1. Adanya perubahan dalam design produk, model, dll
2. Adanya perubahan lokasi pabrik suatu daerah pemasaran
3. Adanya perubahan atau peningkatan volume produksi yang
akhirnya membawa perubahan segala fasilitas produksi
4. Adanya keluhan dari pekerja terhadap kondisi area kerja
yang kurang memenuhi persyaratan tertentu
5. Adanya kemacetan-kemacetan (bottle-necks) dalam
aktifitas pemindahan bahan, gudang yang terlalu sempit, dll
20. PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN
PABRIK BARU ATAU PABRIK LAMA
BANGUNAN LAMA (EXISTING BUILDING
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Dapat secara tepat menentukan
perubahan yang perlu dilakukan
sesuai dengan proses produksi
atau design baru
1. Kemungkinan menimbulkan
pembiayaan yg tidak
ekonomis karena adanya
pembatasan ukuran dan
bentuk bangunan
2. Pembiayaan riil dapat ditentu-
kan dengan tepat
2. Sulit untuk mengadakan perluas
an pabrik dimasa mendatang
21. BANGUNAN BARU (NEW BUILDING
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Tata letak bisa disesuaikan
dengan tepat sesuai dengan
proses produksi dan produk –
produk baru
Banyak digunakan cara yang
Cuma berdasarkan estimasi
yang mana hal ini akan
memberikan biaya yang tidak
ekonomis
2. Pembiayaan ekonomis karena
mempunyai life time yang lebih
panjang
3. Mudah untuk mengadakan
ekspansi di masa mendatang
