Mikrobiologi mempelajari organisme mikroskopik seperti bakteri dan fungi. Bioteknologi memanfaatkan organisme hidup untuk industri dan lingkungan. Perkembangan bioteknologi modern telah menciptakan harapan baru untuk obat, pangan, dan pemulihan lingkungan. Bidang bioteknologi laut yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah akuakultur, eksploitasi sumber daya alam laut, dan bioremediasi lingkungan laut.

1. ASSALAMU’ALAIKUM WR.
WB

2. ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
“PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI DAN BIOTEKNOLOGI SAAT INI”
OLEH
NOVRIADI YUMANUR CANIAGO
1510248153
DOSEN
Prof. Dr. Ir. FELIATRA. DEA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KELAUTAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2016

3. PENDAHULUAN
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan
dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad
renik (Anonymous. 2008).
Kata bioteknologi merupakan kombinasi dua kata biologi dan teknologi. Secara
sederhana bioteknologi dapat didefenisikan sebagai suatu bidang penerapan
biosains dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup
atau komponen sub selulernya pada industri jasa dan manufaktur serta
pengelolaan lingkungan.

4. Istilah Bioteknologi pertama kali diperkenalkan oleh Karl Eleky
pada tahun 1919, yakni didefenisikan sebagai semua bentuk
produksi yang memanfaatkan proses tranformasi biologis.
Dalam bidang ilmu kelautan (marine science) Colwell dan
kawan-kawan (1984) mengartikan bioteknologi sebagai suatu
kegiatan ilmu biologi yang menghasilkan teknologi. Sehingga
mencakup aktifitas rekayasa genetika untuk mendapatkan
galur ikan dan organisme air lainnya yang baik, penemuan
teknik-teknik pemeliharaan ikan, pengisolasian bahan kimia
tertentu dari hasil laut, penemuan antibiotik dari
mikroorganisme air, penanganan limbah di laut secara
biologis, manipulasi genetik mikroba air, penanganan hama
penyakit organisme air dan lain-lain.

5. TINJAUAN PUSTAKA

6. MIKROBIOLOGI ADALAH SEBUAH CABANG DARI ILMU BIOLOGI YANG MEMPELAJARI
MIKROORGANISME. OBJEK KAJIANNYA BIASANYA ADALAH SEMUA MAKHLUK (HIDUP)
YANG PERLU DILIHAT DENGAN MIKROSKOP,
KHUSUSNYA BAKTERI, FUNGI, ALGA MIKROSKOPIK,PROTOZOA,
DAN ARCHAEA (ANONYMOUS.2009).
BEBERAPA ASPEK YANG DIBAHAS DALAM MIKROBIOLOGI, ANTARA LAIN MENGKAJI TENTANG:
1 . KARAKTERISTIK SEL HIDUP DAN BAGAIMANA MEREKA MELAKUKAN KEGIATAN
2 .KARAKTERISTIK MIKROORGANISME, SUATU KELOMPOK ORGANISME PENTING YANG MAMPU HIDUP
BEBAS, KHUSUSNYA BAKTERI.
3 .KEANEKARAGAMAN DAN EVOLUSI, MEMBAHAS PERIHAL BAGAIMANA DAN MENGAPA MUNCUL MACAM-
MACAM MIKROORGANISME.
4 . KEBERADAAN MIKROORGANISME PADA TUBUH MANUSIA, HEWAN DAN TUMBUHAN.
5 . PERANAN MIKROBIOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU PENGETAHUAN BIOLOGI
6 .BAGAIMANA MEMAHAMI KARAKTERISTIK MIKROORGANISME DAPAT MEMBANTU DALAM MEMAHAMI
PROSES-PROSES BIOLOGI ORGANISME YANG LEBIH BESAR TERMASUK MANUSIA.
Pembahasan

7. PERKEMBANGAN BIOLOGI YANG PESAT PADA ABAD KE-19 TERUTAMA DIALAMI PADA BIDANG INI DAN
MEMBERIKAN LANDASAN BAGI TERBUKANYA BIDANG PENTING LAIN, YAITU: BIOKIMIA. AWAL
PERKEMBANGAN ILMU MIKROBIOLOGI PADA PERTENGAHAN ABAD 19 OLEH BEBERAPA ILMUWAN DAN TELAH
MEMBUKTIKAN BAHWA MIKROORGANISME BERASAL DARI MIKROORGANISME SEBELUMNYA BUKAN DARI
TANAMAN ATAUPUN HEWAN YANG MEMBUSUK. SELANJUTNYA ILMUWAN MEMBUKTIKAN BAHWA
MIKROORGANISME BUKAN BERASAL DARI PROSES FERMENTASI TETAPI MERUPAKAN PENYEBAB PROSES
FERMENTASI, MISALNYA BUAH ANGGUR MENJADI MINUMAN YANG MENGANDUNG ALKOHOL.
BIOTEKNOLOGI SAAT INI MERUPAKAN TAMBANG EMAS, JADI KETIKA SEORANG PERUSAHAAN DI USA
DITANYAKAN TENTANG DEFENISI SECARA SPONTAN DIA MENJAWAB “BIOTECHNOLOGY IS HOW TO
MAKE A LOT OF BUCKS FROM BUGS” YANG JIKA DIARTIKAN SECARA BEBAS, MAKA BIOTEKNOLOGI ITU
BAGAIMANA MENDAPATKAN BANYAK DOLAR (UANG) DARI PENGGUNAAN MIKROORGANISME.
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI MODERN MERUPAKAN REVOLUSI ILMU PENGETAHUAN DIABAD INI ADALAH
MELAHIRKAN VISI DAN HARAPAN BARU DALAM MEMPRODUKSI OBAT-OBAT BARU, MAKANAN BERGIZI YANG
TERSEDIA DALAM JUMLAH BERLIMPAH, SUPER MIKROORGANISME (SUPERBUGS) YANG DAPAT
MENDEGRADASI SEMUA JENIS POLUTAN YANG SELAM INI MENCEMARI LINGKUNGAN, DAN SEBAGAINYA.
REAKSI YANG TERJADI PADA PROSES BIOTEKNOLOGI DAPAT BERSIFAT KATABOLIK YAITU JIKA SENYAWA
KOMPLEK DIURAIKAN MENJADI SENYAWA YANG LEBIH SEDERHANA (GLUKOSA MENJADI ETANOL) ATAU
BERSIFAT ANABOLIK ATAU BIOSINTETIS YAITU BILA MOLEKUL SEDERHANA DIBANGUN MENJADI MOLEKUL
LEBIH KOMPLEK.

8. 1. BAKTERI YANG MENGURAIKAN PRODUK MINYAK BUMI. ORGANISME YANG BISA MEMANFAATKAN INI
ADALAH BAKTERI HIDRO KARBONULAKTIS, SAMPAI SAAT INI SUDAH DIMEMUKAN LEBIH DARI 100 SPESIES,
DIANTARANYA ADALAH PSEUDOMONA SP, MICROCCOUS SP, CORYNEBACTERIUM SP, NOCARDIA SP, BACILLUS SP, DAN
CANDIDIA SP. DIMANA BAKTERIINIAKNA MENGURAIKAN KOMPONEN INI MENJADI KOMPONEN SEDERHANA YAITU
CO2, YAITU KOMPONEN YANG DIBUTUHKAN OLEH ORGANISME AUTOTROFIK.
2. BAKTERI PENGURAI PESTISIDA.
3. BAKTERI PENGURAI DETERJEN.
4. BAKTERI MENGURAIKAN LIMBAH CAIR DAN LIMBAH PADAT.
5.
Perkembangan Bioteknologi dari segi Akuakultur
Perkembangan Bioteknologi dari segi Bioremediasi dan Lingkungan
DALAM PENGEMBANGAN AKUAKULTUR ADALAH DOMESTIFIKASI IKAN-IKAN YANG MEMPUNYAI NILAI EKONOMIS PENTING, PENGONTROLAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
REPRODUKSI. DAN PENEGMBANGBIAKAN SECARA BESAR-BESARAN PHYTOPLANKTON DAN ZOOPLANKTON SEBAGAI MAKANAN LARVA DARI MOLLUSCA, CRUSTACEA DAN IKAN,
DENGAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN YANG DIPRODUKSI DARI BIOTEKNOLOGI DENGAN ARTI UNTUK MEMPERCEPAT PERKEMBANGAN SPESIES, MANIPULASI
DARI REPRODUKSI DENGAN PERTUKARAN TEMPERATTUR DAN SPAWNING INDUKSI DAN MONOSEX TECHNIQUES.

9. Penerapan bioteknologi pada Rumput Laut
harga rumput laut kering jenis E. cottonii di pembubidaya misalnya hanya mencapai Rp
4.500 per kilogram (kg). Namun setelah melalui proses alkali-treated carrageenan (ATC),
maka harga satu kilogramnya sudah mencapai Rp 35.000. Bahkan dengan proses semi-
refined carrageenan (SRC) harganya bisa mencapai Rp 75.000 per kg. Untuk rumput laut
jenis Sargassum yang menjadi bahan baku alginat, harga di pembudidaya hanya Rp 2.500
per kg. Angka itu melambung tinggi menjadi Rp 200.000 per kg setelah melewati sentuhan
bioteknologi menjadi sekelas food grade. Hal serupa juga bisa terjadi pada rumput laut
jenis Gracillaria untuk bahan baku agar-agar. Di tingkat pembudidaya harganya hanya Rp
4.000 per kg. Tetapi lewat sentuhan biotek bisa mencapai Rp 8 juta per kg untuk kelas
industri.

10. KESIMPULAN
Tiga bidang dari biteknologi laut yang bisa dikembangkan di negara kita ini
yaitu akuakultur, yang mana sampai saat ini masih banyak jenis hayati laut
mempunyai nilai ekonomis penting yang belum bisa di domestifikasi,
sehingga belum bisa di budidayakan dengan mudah , kedua produk natural
laut yang sangat menjanjikan baik itu sebagai sumber makanan, obat –
obatan maupun kosmetikan yang harus digali kembali. Dan yang ketiga
bioremendiasi lingkungan laut, dengan semakin majunya industri maka efek
negatifnya juga harus sedini mungkin untuk dicegah, salah satu
penggunaan mikroba untuk remendiasi lingkungan, banyak mikroba yang
bisa digunakan untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang rusak baik
secara sengaja mapun karena kecelakaan.

11. DAFTAR
PUSTAKA

12. TERIMAKASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB