SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB VII
ANALOG DIGITAL CONVERTER
7.1 TUJUAN KURIKULUM
1. Untuk memahami teori dari converter analog to digital.
2. Untuk memahami teori dan karakteristik dari ADC 0804 dan ADC 0809.
3. Untuk menerapkan converter analog to digital dengan menggunakan ADC 0804 dan
ADC 0809.
7.2 DASAR TEORI
Secara umum, sinyal yang sering kita ukur dalam tegangan atau arus disebut sebagai
sinyal analog. Sebuah alat yang dapat mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, maka
alat tersebut disebut sebagai Analog to Digital Converter (ADC). ADC dapat mengurangi
noise dan dengan menggunakan pengkodingan ADC dapat berfungsi sebagai debugging.
Sehingga, sinyal digital dapat dengan mudah disimpan. Selanjutnya kita akan membahas
mengenai dasar teori dari Analog to Digital Converter.
1. Teori Operasi ADC
Gambar 7-1 merupakan kurva karakteristik dari converter analog to digital ideal 3 bit dan
skala input analog adalah dari 0 V hingga 5 V. Kita dapat membagi sinyal input menjadi 8
rentang, dimana semua rentang dari nilai analog menggunakan kode biner yang sama dan
kode biner ini sama dengan nilai tengah. Oleh karena itu, didalam proses converter sinyal ini
berisi +- ½ dari Least Significant Bit (LSB) ketidakpastian kuantisasi dan kuantisasi eror,
sehingga semua error terdiri dari nilai error dari ADC. Salah satu cara untuk mengurangi
kuantisasi error adalah dengan menghilangkan angka dari bit converter. Semakin banyak
angka bit, semakin besar rentang angka dan sinyal data akan semakin jelas. Ini karena +- ½
LSB menjadi lebih kecil, oleh karena itu kuantisasi error akan berkurang. Nilai kuantisasi
(Q) berarti saat output digital mengubah 1 LSB, perubahan nilai input tegangan juga
diperlukan, dapat dituliskan sebagai berikut:
Q= =
(7-1)
FS merupakan skala penuh, yang bernilai sama dengan [(2n-1)/2n], 2n merupakan
gambaran dari resolusi, dimana n merupakan keluaran bit digital dari ADC, jadi semakin
besar nilai n, maa semakin besar pula resolusinya. Secara umum, teknik manual ADC
mendefinisikan rsolusi dalam bit. Sebagai contoh, resulusi dari ADC 0804 sebesar 8 bit.
Metode konversi analog to digital converter sangat beragam, biasanya cara
pengkonversian A/D dapat dibagi menjadi digital-amp ADC, successive approximation ADC,
flash ADC, dan tracking ADC. Pada bab ini, hanya akan dibahas mengenai successive
approximation ADC, oleh karena itu kita akan membahas mengenai teori operasi dari
successive approximation ADC.
Gambar 7-2 merupakan diagram blok dari successive approximation ADC yang memiliki
resolusi 8-bit. Ketika kita memasukkan sinyal analog, sample and hold, rangkaian S&H akan
merekan input sinyal Vin untuk menyaring beberapa perubahan sinyal selama proses
konversi. Pada saat ini, control logic akan mensuplai semua bit dan mengulang menjadi “0”,
diikuti dengan Most Significant Bit (MSB) D7 di atur menjadi “1”. Sehingga didapatkan
tegangan keluaran DAC sebagai berikut:
V(D)= xQ = x = Vref
(7-2)
Tegangan ini merupakan setengah dari tegangan referensi Vref. Jika input tegangan Vin
lebih besar dari V(D), maka D7 yang semula “1” akan berubah menjadi “0”. Selanjutnya,
membuat bit kedua D6 menjadi “1”, setelah melewatkan DAC maka akan didapatkan output
tegangan V(D), pada saat ini dibandingkan antara V(D) yang baru dan Vin, jika Vin lebih
besar dari V(D) maka D6 yang semula “1” akan menjadi “0”. Begitu seterusnya hingga
pembandingan dari D7 hingga D0 selesai, sehingga didapatkan output digital D7 hingga D0.
2. Converter ADC 0804
ADC 0804 memiliki DIP 20 kaki dengan 8 bit resolusi single channel IC. Skala input
tegangan analog adalah dari 0 V hingga % V dengan power supply single 5 V, 15 mW, dan
100 mikro second konversi waktu. Dengan hasil dari IC ini berupa resolusi 8 bit, jadi ini
memiliki kuantisasi langkah sebanyak 2^8 = 256, jika referensi tegangan sebesar 5 V langkah
lain akan menjadi 5/256 = 0.01953 V. 00000000000 (00H) ditulis 0.00 V dan 111111111
(FFH) ditulis 4.9805 V. Error unadjusted dari ADC 0804 adalah +- 1 LSB, dengan tegangan
0.01953 V, dengan masukkan full scale error, offset error, and non linearitt error.
Gambar 7-3 menunjukkan diagram pin dari ADC 0804. Pada gambar 7-3 D0 hingga D7
dari ADC 0804 memiliki 8 bit output pin, ketika CS dan RD rendah, data digital akan dikirim
ke output pin. Jika pin CS dan RD tinggi maka D0 hingga D7 berada dalam kondisi floating.
WR merupakan sinyal kotrol, ketika CS dan WR rendah, ADC 0804 akan melakukan
pembersihan, ketika WR kembali tinggi ADC akan memulai proses konversi. CLK IN (pin
4) merupakan input clock, range frekuensi dimulai dari 100 KHz hingga 800 KHz. Selama
proses konversi, level INTR akan naik dan proses konversi akan selesai, INTR akan kembali
rendah. Pin 6 Vin (+) dan pin 7 (-) memiliki sinyal input analog yang berbeda, secara umum
menggunakan terminal single input dan Vin (-) yang dihubungkan ke ground. ADC 0804
memiliki 2 terminal ground, satu merupakan ground analog ( A GND ) dan satunya
merupakan ground digital ( D GND ). Pin 9 (Vref/2) merupakan ½ dari tegangan referemsi,
jika pin 9 floating maka ½ tegangan referensi akan sama dengan tegangan Vcc power supply.
ADC 0804 terbuat dari trigger Schmitt yang ditunjukkan pada gambar 7-4. Jika kita
memeasukkan resistor dan kapasitor pada CLK R (pin 19) dan CLK IN (pin 4), maka kita
dapat membangkitkan waktu operasi ADC, dimana frekuensi adalah
Fclk= (Hz)
(7-3)
Oleh karena itu, kita tidak membutuhkan input cloc eksternal untuk CLK IN. kita daoat
menentukan sinyal clock dengan R dan C eksternal dari pin 4 dan pin 19.
Gambar 7-5merupakan diagram sirkuit dari ADC 0804 analog to digital converter, range
input sinyal analog di control oleh VR2 dan input Vin (+), dan pada waktu yang sama Vin (-)
akan menjadi short sirkuit. Vref/2 tersiri dari R1, R2, VR1, C1, dan R3 digunakan sebagai
pengontrol clock dari rangkaian. CS dan RD merupakan short sirkuit, jadi IC dapat
berfungsi, lalu membuat WR dan INTR terhubung ke SW1 untuk mensimulasi sinyal control.
3. Converter ADC 0809
ADC 0809 memiliki 28 DIP pin, yang memiliki 8 bit resolusi dan 8 channel IC
multiplexer. ADC ini beroperasi dengan tegangan sebesar 5 V, input tegangan analog dengan
range dari 0 V hingga 5 V, dan daya sebesar 15 mW. Multiplexer 8 channel dapat mengakses
secara langsung 8 single-ended sinyal analog. Dengan resolusi 8 bit, ADC 0809 memiliki
langkah kuantisasi 2^8 = 256. Oleh karena itu, untuk tegangan 5 V, setiap step sebesar 5
V/256, sehingga nilai kuantisasi (Q) sebesar 0.01953 V. jadi 00000000000 (00H) ditulis 0.00
V dan 1111111111 (FFH) ditulis (255/256) . 5 = 4.9805 V. Error unadjusted sebesar +- 1
LSB, yang sama dengan 0.01953 V dimana nilai ini berisi full-scale error, offset error, non-
linearity error, dan multiplexer error. ADC 0809 membutuhkan sekelompok input sinyal
clock untuk beroperasi, range frekuensi dari sinyal clock berkisar dari 10 KHz hingga 1280
KHz. Pada frekuensi clock sebesar 640 KHz, tipe konversi waktu sebesar 100 mikro second.
Gambar 7-6 merupakan diagram pin dari ADC 0809. Pada gambar 7-6, terdapat 8 port
input yaitu pin 5, 4, 3, 2, 1, 28, 27, dan 26 yang berada pada IN 7 hingga D0. Pin 21, 20, 19,
18, 8, 15, 14, dan 17merupakan port output yang berada pada D7 hingga D0, dan pin 10
merupakan port input clock. Pin 11 merupakan Vcc an pin 12 merupakan port input tegangan
referensi positif Vref (+). Biasanya, pin 11 dan 12 saling terhubung. Pin 13 merupakan
ground dan pin 16 merupakan port inut tegangan referensi negative Vref (-) yang biasanya
terhubung ke ground pin 13. Penyeleksian channel di monitor pada pin 25, 24, dan 23 pada
ADD A, ADD B, dan ADD C. jika memilih pin 26 (IN0) sebagai port input, maka
hubungkan pin 23, 24, dan 25 ke ground.
ADC 0809 dapat dengan mudah di hubungkan ke microprocessor, dimana pin 6 (start),
pin 7 (pengakhir konversi, EOC), pin 9 (output, OE), dan pin 22 ( alamat latch,
ALE)biasanya digunakan sebagai pengontrol ADC 0809 dan clock dari konversi data pada
microprocessor. Ketika konversi ADC 0809 telah selesai, EOC dapat menjadi pusat proses
unit (CPU). Ketika CPU siap untuk menerima data, CPU akan mengaktifkan pin OE dan
membaca data. Setelah ALE dan START aktif, ADC 0809 akan melanjutkan konversi.
Didalam kondisi input multi channel, pin 23 (ADD C), 24 (ADD B), dan 25 (ADD A), ALE
dan START akan diatur selama proses memungkinkan.
Gambar 7-7 merupakan diagram rangkaian dari ADC 0809 analog to digital converter,
dimana EOC (pin 7) sinyal output adalah START sinyal input dan ALE dan CLK sinyal
output merupakan sinyal clock. Range sinyal input dari input analog port 1N0 ditentukan
oleh VR1. Sinyal input 1N1 sampai 1N7 diatur oleh R1 hingga R7, yang merupakan
kelompok resistor network. Penyeleksian channel diatur oleh SW1, SW2, dan SW3. Kita
menggunakan LED untuk menampilkan output digital, oleh karena itu LED “nyala” ditulis
“1” dan LED “mati” ditulis “0”.
7.3 LANGKAH PERCOBAAN
Percobaan 1: ADC 0804 Analog to Digital Converter
1. Perhatikan diagram rangkaian pada gambar 7-5 atau gambar ACS 13-1 pada modul
ACT-17300-07. Biarkan J1 menjadi sirkuit terbuka.
2. Gunakan voltage meter digital untuk mengukur tegangan referensi input port (TP 1).
Atur VR1 sehingga tegangan pada TP 1 menjadi 2.5 V. Pada keadaan ini, input
tegangan analog ADC 0804 antara 0 V hingga 5 V.
3. Dengan menggunakan osiloskop, ukur TP 2 dan masukkan hasil pengukuran pada
tabel 7-1.
4. Atur VR 2 sehingga tegangan input dari sinyal analog port (TP 3) menjadi 0 V.
5. Biarkan J1 menjadi sirkuit terbuka. Perhatikan perubahan pada LED, LED “on”
bernilai “1”, LED “off” bernilai “0”, masukkan hasil pengukuran terakhir pada tabel
7-1.
6. Biarkan J1 menjadi sirkuit terbuka, sehingga sinyall output akan bervariasi dari input
sinyal analog.
7. Atur VR2 sehingga tegangan pada TP 3 sama dengan hasil pengukuran pada tabel 7-
1, lalu ulangi langkah 5 dan masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-1.
Percobaan 2: ADC 0809 Analog to Digital Converter
1. Perhatikan diagram sirkuit pada gambar 7-7 atau gambar ASC 13-2 pada modul ACT-
17300-07.
2. Pada port input CLK, atur frekuensi input sebesar 120 KHz dan sinyal TTL 5 V.
3. Biarkan SW3, SW2, dan SW1 berada pada GND (mengarah ke bawah), pada saat ini
multiplexer memilih ke channel 0 dan sinyal analog dimasukkan dari input 1N0.
4. Gunakan voltage meter digital untuk mengukur TP1 dari channel 0. Atur VR1
sehingga tegangan input pada TP1 sama dengan nilai pada tabel 7-2. Amati
perubahan LED, LED “on” berarti “1”, LED “off” berarti “0”, lalu masukkan hasil
pengukuran pada tabel 7-2.
5. Atur VR1 sehingga tegangan imput dari TP1 sama dengan nilai pada tabel 7-2.
Ulangi langkah 4 dan masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-2.
6. Gunakan voltage meter digital untuk mengukur TP2 dari channel 1 hingga TP 7
channel 6, lalu masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-2.
7. Perhatikan tabel 7-3, dengan menggunakan SW3, SW2, dan SW1 pilih terminal input
yang berbeda sebagai input analog. Lalu amati perubahan LED dan masukkan hasil
pengukuran pada tabel 7-3.
7.4 DATA PERCOBAAN
Tabel 5-1 Hasil Pengukuran dari input ADC0804 single channel.
Output Signal
Wafevorms
TP 2
Input Tegangan
Analog (V)
Output Digital
Hasil Ideal Hasil Percobaan
(short circuit)
Hasil Percobaan
(Open Circuit)
Digit Biner Digit Biner Digit Biner
0.0 00000000 00000000 00000000
0.5 00000000 00000000 00000000
1.0 00000000 00000000 00000000
1.5 00000000 00000000 00000000
2.0 00000000 00000000 00000000
2.5 00000000 00000000 00000000
3.0 00000000 00000000 00000000
3.5 00000000 00000000 00000000
4.0 00000000 00000000 00000000
4.5 00000000 00000000 00000000
5.0 00000000 00000000 00000000
Tabel 5-2 Hasil pengukuran dari input ADC0809 single channel.
Input Tegangan
Analog (V)
Output Digital
Hasil Ideal Hasil Percobaan
Digit Biner Digit Biner
0.0 10100100 10100100
0.5
10100100 10100100
1.0
10100100 10100100
1.5
10100100 10100100
2.0
10100100 10100100
2.5
10100100 10100100
3.0
10100100 10100100
3.5
10100100 10100100
4.0
10100100 10100100
4.5
10100100 10100100
5.0
10100100 10100100
Tabel 5-3 Hasil pengukuran dari input ADC0804 Multi Channel.
SW3 SW2 SW1 Input Analog (Nilai Ideal) Output Digital (Hasil Percobaan)
Input Terminal Tegangan(V) Digit biner
GND GND +5V IN 1 5 V
10100100
GND +5V GND IN 2 5 V
10100100
GND +5V +5V IN 3 5 V 10100100
+5V GND GND IN 4 5 V 10100100
+5V +5V GND IN 5 5 V 10100100
+5V +5V +5V IN 6 5 V 10100100
+5V +5V +5V IN 7 5 V 10100100
7.5 TUGAS
1. Pada gambar 7-5, apa kegunaan dari R1 dan C1 ?
2. Pada gambar 7-7, apa kegunaan dari SW1, SW2, dan SW3 ?
3. Pada percobaan 1, apa error unadjustable dari ADC 0804 ?
4. Pada percobaan 2, apa error unadjustable dari ADC 0809 ?
Bu eka bab 7

More Related Content

What's hot

Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameterampas03
 
Kelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bKelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bLingga arum
 
Bab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_ampBab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_ampArii Fajar
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorFirda Purbandari
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronkemenag
 
Elektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanElektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanYgrex Thebygdanns
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non invertingDesiani Desiani
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorandhi_setyo
 
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsLession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsMarina Natsir
 
Penguat operasional
Penguat operasionalPenguat operasional
Penguat operasionalRahmaamin13
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 

What's hot (20)

Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Kelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bKelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 b
 
Bab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_ampBab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_amp
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulator
 
Op amp
Op ampOp amp
Op amp
 
Laporan bab 5
Laporan bab 5Laporan bab 5
Laporan bab 5
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
2 op amp
2 op amp2 op amp
2 op amp
 
Elektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanElektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihan
 
electronics
electronicselectronics
electronics
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non inverting
 
Blok PSA Pada TV
Blok PSA Pada TVBlok PSA Pada TV
Blok PSA Pada TV
 
Bab 1 lpf
Bab 1 lpfBab 1 lpf
Bab 1 lpf
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsLession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
 
Penguat operasional
Penguat operasionalPenguat operasional
Penguat operasional
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 

Similar to Bu eka bab 7

Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)akbar010
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)akbar010
 
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptxADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptxAlihkwaDanaRangkuti
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...
Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...
Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...Muhammad Kennedy Ginting
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyalDina Aprila
 
Tugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmenTugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmenHadri Fanzs
 
Laporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasiLaporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasiAfif Demagic
 
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdfTopik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf185TsabitSujud
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCLusiana Diyan
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2Lusiana Diyan
 
Digital Microwave Radio B slides material
Digital Microwave Radio B slides materialDigital Microwave Radio B slides material
Digital Microwave Radio B slides materialginanjaradi2
 
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKIMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKmafailmi
 
131367696-PLC-dasar-ppt.ppt
131367696-PLC-dasar-ppt.ppt131367696-PLC-dasar-ppt.ppt
131367696-PLC-dasar-ppt.pptNazpexss
 

Similar to Bu eka bab 7 (20)

Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)
 
Lap. das. telekomunikasi 03 adc
Lap. das. telekomunikasi   03 adcLap. das. telekomunikasi   03 adc
Lap. das. telekomunikasi 03 adc
 
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptxADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER).pptx
 
Makalah adc
Makalah adcMakalah adc
Makalah adc
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...
Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...
Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
06 jurnal anita
06 jurnal anita06 jurnal anita
06 jurnal anita
 
Tugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmenTugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmen
 
Laporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasiLaporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasi
 
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdfTopik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
 
Rangkaian digital
Rangkaian digitalRangkaian digital
Rangkaian digital
 
TIK 4.ppt
TIK 4.pptTIK 4.ppt
TIK 4.ppt
 
Digital Microwave Radio B slides material
Digital Microwave Radio B slides materialDigital Microwave Radio B slides material
Digital Microwave Radio B slides material
 
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKIMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
 
131367696-PLC-dasar-ppt.ppt
131367696-PLC-dasar-ppt.ppt131367696-PLC-dasar-ppt.ppt
131367696-PLC-dasar-ppt.ppt
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

Bu eka bab 7

  • 1. BAB VII ANALOG DIGITAL CONVERTER 7.1 TUJUAN KURIKULUM 1. Untuk memahami teori dari converter analog to digital. 2. Untuk memahami teori dan karakteristik dari ADC 0804 dan ADC 0809. 3. Untuk menerapkan converter analog to digital dengan menggunakan ADC 0804 dan ADC 0809. 7.2 DASAR TEORI Secara umum, sinyal yang sering kita ukur dalam tegangan atau arus disebut sebagai sinyal analog. Sebuah alat yang dapat mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, maka alat tersebut disebut sebagai Analog to Digital Converter (ADC). ADC dapat mengurangi noise dan dengan menggunakan pengkodingan ADC dapat berfungsi sebagai debugging. Sehingga, sinyal digital dapat dengan mudah disimpan. Selanjutnya kita akan membahas mengenai dasar teori dari Analog to Digital Converter. 1. Teori Operasi ADC Gambar 7-1 merupakan kurva karakteristik dari converter analog to digital ideal 3 bit dan skala input analog adalah dari 0 V hingga 5 V. Kita dapat membagi sinyal input menjadi 8 rentang, dimana semua rentang dari nilai analog menggunakan kode biner yang sama dan kode biner ini sama dengan nilai tengah. Oleh karena itu, didalam proses converter sinyal ini berisi +- ½ dari Least Significant Bit (LSB) ketidakpastian kuantisasi dan kuantisasi eror, sehingga semua error terdiri dari nilai error dari ADC. Salah satu cara untuk mengurangi kuantisasi error adalah dengan menghilangkan angka dari bit converter. Semakin banyak angka bit, semakin besar rentang angka dan sinyal data akan semakin jelas. Ini karena +- ½ LSB menjadi lebih kecil, oleh karena itu kuantisasi error akan berkurang. Nilai kuantisasi (Q) berarti saat output digital mengubah 1 LSB, perubahan nilai input tegangan juga diperlukan, dapat dituliskan sebagai berikut: Q= = (7-1)
  • 2. FS merupakan skala penuh, yang bernilai sama dengan [(2n-1)/2n], 2n merupakan gambaran dari resolusi, dimana n merupakan keluaran bit digital dari ADC, jadi semakin besar nilai n, maa semakin besar pula resolusinya. Secara umum, teknik manual ADC mendefinisikan rsolusi dalam bit. Sebagai contoh, resulusi dari ADC 0804 sebesar 8 bit. Metode konversi analog to digital converter sangat beragam, biasanya cara pengkonversian A/D dapat dibagi menjadi digital-amp ADC, successive approximation ADC, flash ADC, dan tracking ADC. Pada bab ini, hanya akan dibahas mengenai successive approximation ADC, oleh karena itu kita akan membahas mengenai teori operasi dari successive approximation ADC. Gambar 7-2 merupakan diagram blok dari successive approximation ADC yang memiliki resolusi 8-bit. Ketika kita memasukkan sinyal analog, sample and hold, rangkaian S&H akan merekan input sinyal Vin untuk menyaring beberapa perubahan sinyal selama proses konversi. Pada saat ini, control logic akan mensuplai semua bit dan mengulang menjadi “0”, diikuti dengan Most Significant Bit (MSB) D7 di atur menjadi “1”. Sehingga didapatkan tegangan keluaran DAC sebagai berikut: V(D)= xQ = x = Vref
  • 3. (7-2) Tegangan ini merupakan setengah dari tegangan referensi Vref. Jika input tegangan Vin lebih besar dari V(D), maka D7 yang semula “1” akan berubah menjadi “0”. Selanjutnya, membuat bit kedua D6 menjadi “1”, setelah melewatkan DAC maka akan didapatkan output tegangan V(D), pada saat ini dibandingkan antara V(D) yang baru dan Vin, jika Vin lebih besar dari V(D) maka D6 yang semula “1” akan menjadi “0”. Begitu seterusnya hingga pembandingan dari D7 hingga D0 selesai, sehingga didapatkan output digital D7 hingga D0. 2. Converter ADC 0804 ADC 0804 memiliki DIP 20 kaki dengan 8 bit resolusi single channel IC. Skala input tegangan analog adalah dari 0 V hingga % V dengan power supply single 5 V, 15 mW, dan 100 mikro second konversi waktu. Dengan hasil dari IC ini berupa resolusi 8 bit, jadi ini memiliki kuantisasi langkah sebanyak 2^8 = 256, jika referensi tegangan sebesar 5 V langkah lain akan menjadi 5/256 = 0.01953 V. 00000000000 (00H) ditulis 0.00 V dan 111111111 (FFH) ditulis 4.9805 V. Error unadjusted dari ADC 0804 adalah +- 1 LSB, dengan tegangan 0.01953 V, dengan masukkan full scale error, offset error, and non linearitt error. Gambar 7-3 menunjukkan diagram pin dari ADC 0804. Pada gambar 7-3 D0 hingga D7 dari ADC 0804 memiliki 8 bit output pin, ketika CS dan RD rendah, data digital akan dikirim ke output pin. Jika pin CS dan RD tinggi maka D0 hingga D7 berada dalam kondisi floating.
  • 4. WR merupakan sinyal kotrol, ketika CS dan WR rendah, ADC 0804 akan melakukan pembersihan, ketika WR kembali tinggi ADC akan memulai proses konversi. CLK IN (pin 4) merupakan input clock, range frekuensi dimulai dari 100 KHz hingga 800 KHz. Selama proses konversi, level INTR akan naik dan proses konversi akan selesai, INTR akan kembali rendah. Pin 6 Vin (+) dan pin 7 (-) memiliki sinyal input analog yang berbeda, secara umum menggunakan terminal single input dan Vin (-) yang dihubungkan ke ground. ADC 0804 memiliki 2 terminal ground, satu merupakan ground analog ( A GND ) dan satunya merupakan ground digital ( D GND ). Pin 9 (Vref/2) merupakan ½ dari tegangan referemsi, jika pin 9 floating maka ½ tegangan referensi akan sama dengan tegangan Vcc power supply. ADC 0804 terbuat dari trigger Schmitt yang ditunjukkan pada gambar 7-4. Jika kita memeasukkan resistor dan kapasitor pada CLK R (pin 19) dan CLK IN (pin 4), maka kita dapat membangkitkan waktu operasi ADC, dimana frekuensi adalah Fclk= (Hz) (7-3) Oleh karena itu, kita tidak membutuhkan input cloc eksternal untuk CLK IN. kita daoat menentukan sinyal clock dengan R dan C eksternal dari pin 4 dan pin 19.
  • 5. Gambar 7-5merupakan diagram sirkuit dari ADC 0804 analog to digital converter, range input sinyal analog di control oleh VR2 dan input Vin (+), dan pada waktu yang sama Vin (-) akan menjadi short sirkuit. Vref/2 tersiri dari R1, R2, VR1, C1, dan R3 digunakan sebagai pengontrol clock dari rangkaian. CS dan RD merupakan short sirkuit, jadi IC dapat berfungsi, lalu membuat WR dan INTR terhubung ke SW1 untuk mensimulasi sinyal control.
  • 6. 3. Converter ADC 0809 ADC 0809 memiliki 28 DIP pin, yang memiliki 8 bit resolusi dan 8 channel IC multiplexer. ADC ini beroperasi dengan tegangan sebesar 5 V, input tegangan analog dengan range dari 0 V hingga 5 V, dan daya sebesar 15 mW. Multiplexer 8 channel dapat mengakses secara langsung 8 single-ended sinyal analog. Dengan resolusi 8 bit, ADC 0809 memiliki langkah kuantisasi 2^8 = 256. Oleh karena itu, untuk tegangan 5 V, setiap step sebesar 5 V/256, sehingga nilai kuantisasi (Q) sebesar 0.01953 V. jadi 00000000000 (00H) ditulis 0.00 V dan 1111111111 (FFH) ditulis (255/256) . 5 = 4.9805 V. Error unadjusted sebesar +- 1 LSB, yang sama dengan 0.01953 V dimana nilai ini berisi full-scale error, offset error, non- linearity error, dan multiplexer error. ADC 0809 membutuhkan sekelompok input sinyal clock untuk beroperasi, range frekuensi dari sinyal clock berkisar dari 10 KHz hingga 1280 KHz. Pada frekuensi clock sebesar 640 KHz, tipe konversi waktu sebesar 100 mikro second. Gambar 7-6 merupakan diagram pin dari ADC 0809. Pada gambar 7-6, terdapat 8 port input yaitu pin 5, 4, 3, 2, 1, 28, 27, dan 26 yang berada pada IN 7 hingga D0. Pin 21, 20, 19, 18, 8, 15, 14, dan 17merupakan port output yang berada pada D7 hingga D0, dan pin 10 merupakan port input clock. Pin 11 merupakan Vcc an pin 12 merupakan port input tegangan referensi positif Vref (+). Biasanya, pin 11 dan 12 saling terhubung. Pin 13 merupakan ground dan pin 16 merupakan port inut tegangan referensi negative Vref (-) yang biasanya terhubung ke ground pin 13. Penyeleksian channel di monitor pada pin 25, 24, dan 23 pada ADD A, ADD B, dan ADD C. jika memilih pin 26 (IN0) sebagai port input, maka hubungkan pin 23, 24, dan 25 ke ground. ADC 0809 dapat dengan mudah di hubungkan ke microprocessor, dimana pin 6 (start), pin 7 (pengakhir konversi, EOC), pin 9 (output, OE), dan pin 22 ( alamat latch, ALE)biasanya digunakan sebagai pengontrol ADC 0809 dan clock dari konversi data pada microprocessor. Ketika konversi ADC 0809 telah selesai, EOC dapat menjadi pusat proses unit (CPU). Ketika CPU siap untuk menerima data, CPU akan mengaktifkan pin OE dan membaca data. Setelah ALE dan START aktif, ADC 0809 akan melanjutkan konversi. Didalam kondisi input multi channel, pin 23 (ADD C), 24 (ADD B), dan 25 (ADD A), ALE dan START akan diatur selama proses memungkinkan.
  • 7. Gambar 7-7 merupakan diagram rangkaian dari ADC 0809 analog to digital converter, dimana EOC (pin 7) sinyal output adalah START sinyal input dan ALE dan CLK sinyal output merupakan sinyal clock. Range sinyal input dari input analog port 1N0 ditentukan oleh VR1. Sinyal input 1N1 sampai 1N7 diatur oleh R1 hingga R7, yang merupakan kelompok resistor network. Penyeleksian channel diatur oleh SW1, SW2, dan SW3. Kita menggunakan LED untuk menampilkan output digital, oleh karena itu LED “nyala” ditulis “1” dan LED “mati” ditulis “0”.
  • 8. 7.3 LANGKAH PERCOBAAN Percobaan 1: ADC 0804 Analog to Digital Converter 1. Perhatikan diagram rangkaian pada gambar 7-5 atau gambar ACS 13-1 pada modul ACT-17300-07. Biarkan J1 menjadi sirkuit terbuka. 2. Gunakan voltage meter digital untuk mengukur tegangan referensi input port (TP 1). Atur VR1 sehingga tegangan pada TP 1 menjadi 2.5 V. Pada keadaan ini, input tegangan analog ADC 0804 antara 0 V hingga 5 V. 3. Dengan menggunakan osiloskop, ukur TP 2 dan masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-1. 4. Atur VR 2 sehingga tegangan input dari sinyal analog port (TP 3) menjadi 0 V. 5. Biarkan J1 menjadi sirkuit terbuka. Perhatikan perubahan pada LED, LED “on” bernilai “1”, LED “off” bernilai “0”, masukkan hasil pengukuran terakhir pada tabel 7-1. 6. Biarkan J1 menjadi sirkuit terbuka, sehingga sinyall output akan bervariasi dari input sinyal analog. 7. Atur VR2 sehingga tegangan pada TP 3 sama dengan hasil pengukuran pada tabel 7- 1, lalu ulangi langkah 5 dan masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-1. Percobaan 2: ADC 0809 Analog to Digital Converter 1. Perhatikan diagram sirkuit pada gambar 7-7 atau gambar ASC 13-2 pada modul ACT- 17300-07. 2. Pada port input CLK, atur frekuensi input sebesar 120 KHz dan sinyal TTL 5 V. 3. Biarkan SW3, SW2, dan SW1 berada pada GND (mengarah ke bawah), pada saat ini multiplexer memilih ke channel 0 dan sinyal analog dimasukkan dari input 1N0. 4. Gunakan voltage meter digital untuk mengukur TP1 dari channel 0. Atur VR1 sehingga tegangan input pada TP1 sama dengan nilai pada tabel 7-2. Amati perubahan LED, LED “on” berarti “1”, LED “off” berarti “0”, lalu masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-2. 5. Atur VR1 sehingga tegangan imput dari TP1 sama dengan nilai pada tabel 7-2. Ulangi langkah 4 dan masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-2. 6. Gunakan voltage meter digital untuk mengukur TP2 dari channel 1 hingga TP 7 channel 6, lalu masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-2.
  • 9. 7. Perhatikan tabel 7-3, dengan menggunakan SW3, SW2, dan SW1 pilih terminal input yang berbeda sebagai input analog. Lalu amati perubahan LED dan masukkan hasil pengukuran pada tabel 7-3.
  • 10. 7.4 DATA PERCOBAAN Tabel 5-1 Hasil Pengukuran dari input ADC0804 single channel. Output Signal Wafevorms TP 2 Input Tegangan Analog (V) Output Digital Hasil Ideal Hasil Percobaan (short circuit) Hasil Percobaan (Open Circuit) Digit Biner Digit Biner Digit Biner 0.0 00000000 00000000 00000000 0.5 00000000 00000000 00000000 1.0 00000000 00000000 00000000 1.5 00000000 00000000 00000000 2.0 00000000 00000000 00000000 2.5 00000000 00000000 00000000 3.0 00000000 00000000 00000000 3.5 00000000 00000000 00000000 4.0 00000000 00000000 00000000 4.5 00000000 00000000 00000000 5.0 00000000 00000000 00000000 Tabel 5-2 Hasil pengukuran dari input ADC0809 single channel. Input Tegangan Analog (V) Output Digital Hasil Ideal Hasil Percobaan Digit Biner Digit Biner
  • 11. 0.0 10100100 10100100 0.5 10100100 10100100 1.0 10100100 10100100 1.5 10100100 10100100 2.0 10100100 10100100 2.5 10100100 10100100 3.0 10100100 10100100 3.5 10100100 10100100 4.0 10100100 10100100 4.5 10100100 10100100 5.0 10100100 10100100 Tabel 5-3 Hasil pengukuran dari input ADC0804 Multi Channel. SW3 SW2 SW1 Input Analog (Nilai Ideal) Output Digital (Hasil Percobaan) Input Terminal Tegangan(V) Digit biner
  • 12. GND GND +5V IN 1 5 V 10100100 GND +5V GND IN 2 5 V 10100100 GND +5V +5V IN 3 5 V 10100100 +5V GND GND IN 4 5 V 10100100 +5V +5V GND IN 5 5 V 10100100 +5V +5V +5V IN 6 5 V 10100100 +5V +5V +5V IN 7 5 V 10100100 7.5 TUGAS 1. Pada gambar 7-5, apa kegunaan dari R1 dan C1 ? 2. Pada gambar 7-7, apa kegunaan dari SW1, SW2, dan SW3 ? 3. Pada percobaan 1, apa error unadjustable dari ADC 0804 ? 4. Pada percobaan 2, apa error unadjustable dari ADC 0809 ?