2. Tradisi
Tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama
dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan,
waktu dan agama yang sama. Hal yang paling mendasar
dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan
dari generasi baik tertulis ataupun lisan. Jika tidak ada
informasi yang turun temurun maka suatu tradisi dapat
punah.
3. Salah satu tradisi masyarakat Jawa adalah Tingkeban
atau Mitoni. Upacara ini dilaksanakan pada usia
kehamilan tujuh bulan dan pada kehamilan pertama kali.
Tingkeban dan ritual-ritual lain yang sejenis adalah
suatu bentuk inisiasi, yaitu sarana yang digunakan guna
melewati suatu kecemasan
4. Asal Usul Tingkeban/Mitoni
Tingkeban berasal dari nama seorang ibu yang bernama
Niken Satingkeb, istri dari Ki Sedya. Mereka berdua
memiliki sembilan orang anak akan tetapi mati pada
usia dini. Berbagai usaha telah mereka jalani, tetapi
tidak pula membuahkan hasil. Hingga suatu saat mereka
memberanikan diri untuk menghadap kepada Kanjeng
Sinuwun Jayabaya.
5. Kata Kanjeng Sinuwun Jayabaya manembah mring
Hyang Widhi laku becik, welas asih mring
sapada, menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan khusyu’, dan senantiaasa berbuat baik welas
asih kepada sesama. Selain itu, mereka harus
mensucikan diri, kemudian berdoa dan berpasrah diri
kepada Allah. Supaya mendapat berkah dari Allah,
dengan menyertakan sesaji yang diantaranya adalh telur,
rujak, kembang setaman, serta kelapa gading yang
masih muda.
6. Setelah ritual dijalankan, mereka mendapatkan
momongan yang sehat dan berumur panjang. Untuk
mengingat nama Niken Satingkeb, serangkaian ritual
tersebut ditiru oleh para generasi selanjutnya hingga
sekarang dan diberi nama Tingkeban Dengan harapan
mendapat kemudahan dan tidak ada halangan selama
hamil, melahirkan, hingga si anak tumbuh dewasa.
7. Lokasi
Acara tingkeban ini digelar saat kehamilan 7 bulan
Kakak saya pada tanggal 17 Februari 2019, di Dusun
Lekap Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru
Kabupaten Banyuwangi
8. Setiap orang hamil yang sudah memasuki bulan
ke-7 maka akan ada perayaan atau tingkeban.
Tujuan Perayaan ini untuk mendoakan bayi, ibu,
dan ayahnya agar selamat hingga lahir serta
ungkapan rasa syukur karena dikaruniai
momongan oleh Allah SWT. Dan bahan-bahan
yang perlu disediakan oleh ibu hamil untuk
perayaan ini adalah 2 buah kelapa gading, 1 telur,
uang koin berjumlah 100 ribu, dan rujak.
9. Tahap kegiatan Tingkeban
1. Pemijitan ibu hamil
2. Penyiraman air kembang
3. Pemakaian 7 sewek batik
4. Pemecahan telur
5. Pemecahan kelapa gading
6. Pembelian rujak
10. Kegiatan yang dimulai dari jam 07.00-Selesai harus
dilakukan secara berturut-turut dan berdokumentasi agar
budaya tersebut tetap menjadi tradisi yang berkelanjutan
bagi generasi berikutnya dengan etika yang baik dan
menghargai sesama manusia.
11. Nilai Tersurat/Pesan
1. Bersyukur kepada Allah
2. Ikhtiar (Berusaha)
3. Tawakal (Berserah diri)
4. Beretika
5. Menghormati dan menghargai sesama manusia
6. Mengikuti tradisi dan mengerti aturan
7. bersedekah