Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga Sale Pisang Merk Viona
di Kabupaten Bungo
Nanik Istianingsih, Hapzi Ali
Program Doktor Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya pengusaha kecil yang dalam
menjalankan bisnisnya tidak menerapkan strategi penjualan yang sistematis.
Sehingga pengusaha perlu mengenali kekuatan dan kelemahan usaha serta
mengetahui peluang serta ancaman yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha.
Dengan mengevaluasi faktor internal dan eksternal perusahaan, akan sangat
membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta dapat digunakan untuk menyusun
strategi untuk meningkatkan omzet penjualan.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengkaji strategi pemasaran yang selama
ini telah diterapkan oleh Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dalam
memasarkan produknya. (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor
lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi strategi
pemasaran pada pemasaran produk Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona. (3)
Merumuskan dan menetapkan alternatif strategi pemasaran yang sesuai untuk
diterapkan Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dalam memasarkan
produknya.
Hasil dari perhitungan matrik IFE diperoleh total skor sebesar 2,380 dengan
kekuatan utama perusahaan adalah produk yang berkualitas (skor 0,308) dan
kelemahan utama perusahaan adalah minimnya modal yang dimiliki (skor 0,074).
Hasil dari perhitungan matrik EFE diperoleh total skor sebesar sebesar 2,943 dengan
Peluang utama dari perusahaan adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk
perusahaan (skor 0,291) dan Ancaman utama dari perusahaan adalah banyaknya
produk substitusi (skor 0,288). Hasil dari penilaian matrik IE menempatkan
perusahaan pada posisi sel V yaitu strategi menjaga dan mempertahankan
KATA KUNCI : Strategi Pemasaran, Sale Pisang, SWOT
1. Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga Sale Pisang Merk Viona
di Kabupaten Bungo
Nanik Istianingsih, Hapzi Ali
Program Doktor Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya pengusaha kecil yang dalam
menjalankan bisnisnya tidak menerapkan strategi penjualan yang sistematis.
Sehingga pengusaha perlu mengenali kekuatan dan kelemahan usaha serta
mengetahui peluang serta ancaman yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha.
Dengan mengevaluasi faktor internal dan eksternal perusahaan, akan sangat
membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta dapat digunakan untuk menyusun
strategi untuk meningkatkan omzet penjualan.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengkaji strategi pemasaran yang selama
ini telah diterapkan oleh Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dalam
memasarkan produknya. (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor
lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi strategi
pemasaran pada pemasaran produk Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona. (3)
Merumuskan dan menetapkan alternatif strategi pemasaran yang sesuai untuk
diterapkan Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dalam memasarkan
produknya.
Hasil dari perhitungan matrik IFE diperoleh total skor sebesar 2,380 dengan
kekuatan utama perusahaan adalah produk yang berkualitas (skor 0,308) dan
kelemahan utama perusahaan adalah minimnya modal yang dimiliki (skor 0,074).
Hasil dari perhitungan matrik EFE diperoleh total skor sebesar sebesar 2,943 dengan
Peluang utama dari perusahaan adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk
perusahaan (skor 0,291) dan Ancaman utama dari perusahaan adalah banyaknya
produk substitusi (skor 0,288). Hasil dari penilaian matrik IE menempatkan
perusahaan pada posisi sel V yaitu strategi menjaga dan mempertahankan
KATA KUNCI : Strategi Pemasaran, Sale Pisang, SWOT
2. 2
I. LATAR BELAKANG
Perkembangan industri kecil dan industri rumah tangga dalam kurun waktu lima
tahun terakhir di Provinsi Jambi dan Kabupaten Bungo terus mengalami peningkatan
yang signifikan. Berdasarkan kondisi di atas industri kecil diharapkan mempunyai
arti penting dalam memegang peranan pembangunan ekonomi di Provinsi Jambi dan
Kabupaten Bungo khususnya. Hal ini disebabkan industri harus mampu menjadi
penggerak bagi pertumbuhan ekonomi lainya. Dengan peranannya dalam ekonomi
seimbang dan kokoh antara sektor industri dan sektor pertanian yang tangguh
(Istianingsih, 2011).
Salah satu produk olahan yang bersumber dari holtikultura adalah produk olahan
pisang di Desa Purwobakti Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo. Desa yang
mayoritas penduduknya berasal dari Jawa dan atau Putra atau putri Jawa Kelahiran
Sumatera memiliki potensi ekonomi pada sektor Home Industry olahan pisang
dengan tajuk "Sale Pisang".Sebagian penduduk di Desa Purwobakti, menjadikan
usaha ini sebagai usaha unggulan yang sangat menjanjikan dan sangat potensial untuk
dikembangkan. Produk olahan sale pisang di Desa Purwobakti Kecamatan Bathin III
Kabupaten Bungo merupakan usaha keluarga dengan skala industri kecil (rumah
tangga/ pedesaan).Namun demikian usaha ini mampu bertahan dan menjadi penopang
hidup keluarga.
Viona adalah salah satu merk dagang pisang sale yang didirikan oleh Suhartati
dari tahun 2000 sampai sekarang. Dalam berproduksi ibu Suhartati masih sangat
sederhana baik alat yang digunakan maupun proses pembuatannya. Proses produksi
dilakukan dirumah dengan mempekerjakan seluruh anggota keluarganya. Industri
rumah tangga ini berproduksi setiap hari dengan kapasistas produksi rata-rata 150 -
200 bungkus. Meskipun demikian masih banyak kendala yang dihadapi oleh industri
ini, mulai bahan baku utama yakni pisang yang sulit didapat yang berdampak pada
penjualan yang cenderung berfluktuasi. Disamping itu cara pemasaran yang hanya
mengandalkan word of mouth membuat produk ini kurang dikenal di luar daerah.
3. 3
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengkaji strategi pemasaran yang selama ini
telah diterapkan oleh Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dalam memasarkan
produknya. (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal
dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi strategi pemasaran pada pemasaran
produk Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona. (3) Merumuskan dan menetapkan
alternatif strategi pemasaran yang sesuai untuk diterapkan Industri Rumah Tangga
Sale Pisang Viona dalam memasarkan produknya.
II. KAJIAN TEORI
Menurut Muhammad (2013) “manajemen strategi diartikan sebagai usaha
manajerial menumbuhkembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeks-ploitasi
peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
sesuai dengan visi yang telah ditentukan”.
Menurut Pearce dan Robinson (2014) “analisis SWOT (Strength,,Weakness,
Opportunities, Threat) merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer
menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategi perusahaan”.
Penilaian faktor eksternal mengung-kapkan peluang-peluang dan ancaman-ancaman
besar yang dihadapi suatu organisasi sehingga manajer dapat merumuskan strategi
guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindar atau
meminimalkan dampak dari ancaman yang muncul.
Menurut David (2009) “tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan
sebuah daftar terbatas dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan
dari ancaman yang harus dihadapinya.”
1. Penilaian Internal
Manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi, prosuksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi menajemen merepresentasikan operasi inti
dari sebagian besar bisnis. Audit manajemen strategis operasi internal suatu
perusahaan penting bagi kesehatan organisasional. Banyak perusahaan masih lebih
suka dinilai semata-mata berdasarkan kinerja umum mereka. Namun demikian,
4. 4
semakin banyak organisasi yang berhasil menggunakan audit internal untuk
memperoleh keunggulan kompetitif atas para pesaing mereka.
2. Penilaian Eksternal
Kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk
mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu
pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu strategi ini juga disebut maksi-maksi
karena manajemen mencoba menggunakan apa yang serba positif (maksimal) yang
kini dimiliki.
Penilaian faktor eksternal mengungkapkan peluang-peluang dan ancaman-
ancaman besar yang dihadapi suatu organisasi sehingga manajer dapat merumuskan
strategi guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindar
atau meminimalkan dampak dari ancaman yang muncul. Menurut David (2009)
“tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan sebuah daftar terbatas dari
peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang harus
dihadapinya.”
Strategi SO dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen
hendak memanfaatkan. Menurut Muhammad (2013) untuk mewujudkan matriks
SWOT tersebut diperluka pelaksanaan tahapan berikut ini:
1. Manajemen sendiri maupun bersama konsultan melakukan identifikasi dan
inventori terhadap kekuatan dan kelemahan yang sekarang dimiliki oleh
perusahaan (unit usaha strategi), dengan menggunakan salah satu pendekatan yang
lazim digunakan dalam manajemen strategi. Disamping itu manajemen juga perlu
melakukan perbandingan dengan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh
pesaing.
2. Manajemen mendeteksi lingkungan bisnis makro dan mikro (industri dan pesaing)
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, kini dan masa
yang akan datang. Manajemen dipersilahkan menggu-nakan bantuan salah satu
atau kombinasi berbagai teknik yang biasa digunakan dalam manajemen strategik.
5. 5
3. Manajemen mencoba merumuskan pilihan strategi yang mungkin dapat
diimplementasikan dengan cara menggunakan refleksi atas berbagai kemungkinan
kombinasi dari indikator kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman
(T) yang telah ditemukan pada dua langkah sebelumnya. Tersedia empat macam
strategi, yakni SO (maksi-maksi), WO (mini-maksi), ST (maksi-mini), dan WT
(mini-mini).
Strategi WO diperoleh ketika manajemen mencoba meman-faatkan peluang
bisnis yang tersedia untuk mengurangi bahkan mengeliminasi kelemahan
perusahaan yang ada. Strategi ini disebut mini-maksi karena yang maksimal hanya
satu variable, yakni peluang: sedangkan satu variable lainnya dinilai sebagai
sesuatu yang minimal karena hanya berupa kelemahan. Strategi ini tidak seagresif
yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan
peluang bisnis yang tersedia.
Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan
kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari
ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan tetapi tidak dapat
memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.
Strategi WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi
bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi
kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya sedikit
memberikan ruang gerak bagi manajemen. Empat macam pilihan strategi tersebut
dapat berasal dari analisis kombinasi dua inidkator dengan cara sederhana, yakni
satu indikator dari satu variabel tertentu dengan satu indikator lain dari variabel
lain. Salah satu strategi dalam SO bisa terbentuk dari satu indikator dari variabel S
dan satu indikator dari variabel O, mislanya. Di samping itu pilihan strategi juga
dapat berasal dari analisis kombinasi banyak (lebih dari satu) indikator dari satu
variabel tertentu dengan banyak indikator dari variabel lain secara sekaligus.
6. 6
III. METODE
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi
kasus. Penelitian ini tidak memerlukan besarnya populasi atau sampel. Pada
penelitian ini lebih ditekankan persoalan kedalam (kualitas) dan bukan banyaknya
(kuantitas) data.
Teknik Analisis Data
Dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar
dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen tersebut adalah:
1. Reduksi Data.
2. Sajian Data.
3. Penarikan Simpulan dan Verifikasinya.
Tiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan serta
menentukan hasil akhir analisis. Reduksi dan sajian data disusun pada waktu peneliti
sudah mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang sudah berahkir, peneliti mulai
melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal
yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datannya. Bila simpulan dirasa kurang
mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka
peneliti wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus
untuk mencaripendukung simpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data. Dalam
keadaan ini tampak bahwa penelitian kualitatif prosesnya dalam bentuk siklus.
Biasanya sebelum peneliti mengakhiti proses pelaksanaan penelitiannya dan
menyusun laporan, kegiatan pendalaman data ke lapangan studinya dilakukan untuk
menjamin mantapnya hasil akhir penelitian. Namun semuanya itu sangat tergantung
darimantapnya keyakinan peneliti terhadap apa yang telah diperolehnya selama dalam
perjalanan pelaksanaan penelitiannya.
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga jenis triangulasi data sebagai
berikut:
7. 7
1. Triangulasi Sumber
Yaitu membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan triangulasi sumber dengan cara mancari sumber
lain sebagai pembanding data yang di peroleh dari narasumber.
2. Triangulasi Metode
Yaitu terdapat dua strategi, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian beberapa teknik dan pengumpulan data dan pengecekan derajat
kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3. Triangulasi Teori
Yaitu beranggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya
dengan satu atau lebih teori. Salah satu teknik keabsahan data adalah dengan
menggunakan teknik triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemekriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk kepentingan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.
Pemeriksaan dan pengecekan dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah
melalui sumber lain yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan hasil
wawancara dengan teori yang di pakai.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian diatas merupakan proses penelitian lapangan yang telah
dilakukan peneliti melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada dua orang
Pemilik Sale Pisang Viona sebagai informan sekaligus responden. Kemudian peneliti
merangkum dalam analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal
Perusahaan.
8. 8
a. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan bersaing perusahaan dengan melakukan proses identifikasi terhadap
berbagai faktor-faktor yang ada dalam area fungsional perusahaan. Meliputi
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi manajemen.
Tabel 4.1 Rumusan kekuatan dan kelemahan
Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona
Faktor Internal Kekuatan Kelemahan
Manajemen - - Tidak memiliki sistem
manajemen perusahaan
Pemasaran - Produk berkualitas - Sedikitnya variasi
- Harga di pasar bersaing bentuk dan cita rasa
- Produk tanpa bahan produk
pengawet makanan - Minimnya kegiatan
- Lokasi perusahaan promosi
strategis - Wilayah distribusi masih
terbatas
Keuangan/akuntansi - Modal sendiri - Minimnya modal yang
Dimiliki
Produksi/operasi -peralatan produksi - Kapasitas produksi
Lengkap masih terbatas
- Minimnya sarana dan
prasarana operasional
Perusahaan
- Bahan Baku sulit didapat
Penelitian dan - - Tidak adanya riset dan
Pengembangan pengembangan produk
Sistem Informasi - -
Manajemen
Sumber : Data Primer Diolah, 2019
9. 9
b. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengembangkan sebuah
daftar terbatas dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan
ancaman yang harus dihindarinya. Meliputi lingkungan makro (faktor demografi,
ekonomi, alam, politik, dan budaya), lingkungan mikro (pemasok, perantara
pemasaran, pelanggan, pesaing, dan masyarakat), dan lingkungan industri
(ancaman pendatang baru, ancaman barang substitusi/pengganti, kekuatan tawar-
menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, dan Persaingan Dari
Perusahaan Sejenis Dalam Industri)
Tabel 4.2 Rumusan peluang dan ancaman
Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona
Faktor Ekternal Peluang Ancaman
Lingkungan Makro - Bertambahnya jumlah - Kenaikan harga minyak
penduduk Goring dan BBM lain
- Perkembangan dunia - Dibukanya pasar bebas
Internet dan media sosial pada tahun 2015
- Perubahan Cuaca yang
tidak stabil
- Fluktuasi nilai tukar
Rupiah
- Pola hidup masyarakat
yang sudah modern
Lingkungan Mikro - Munculnya penyedia bahan - Munculnya produsen
baku yang baru ritel makanan modern
- Banyaknya agen
Distributor
- Tingginya loyalitas
kosumen terhadap
produk perusahaan
- Pangsa pasar masih luas
- Perkembangan industri
Wisata
Lingkungan Industri - - Banyaknya produk
Substitusi
Sumber : Data Diolah, 2019
10. 10
Identifikasi dan Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Industri Rumah Tangga
Sale Pisang Viona
a. Matrik IFE (Internal Factor Evaluation)
Analisis matrik IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor internal berupa
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) yang berpengaruh terhadap Industri
Rumah Tangga Sale Pisang Viona. Penentuan nilai dan bobot dengan menggunakan
metode paired comparison. Penentuan rating diperoleh dari dua orang responden
yang merupakan pemilik home industry ini, sedangkan total skor dengan mengalikan
bobot dan rating. Hasil analisis matrik IFE dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Matrik IFE Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona
Faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
A=Poduk berkualitas 0,077 4 0,308
B=Harga di pasar bersaing 0,075 4 0,300
C= Produk tanpa bahan pengawet makanan 0,057 3 0,171
D= Lokasi perusahaan strategis 0,070 3,5 0,245
E= Modal sendiri 0,086 3,5 0,301
F= Peralatan operasional memadai 0,081 3,5 0,284
Kelemahan
G= Tidak memiliki sistem manajemen perusahaan 0,055 2 0,110
H= Sedikitnya variasi bentuk dan cita rasa produk 0,067 1,5 0,101
I= Belum ada kegiatan promosi 0,075 1 0,075
J= Wilayah distribusi masih terbatas 0,071 1,5 0,107
K= Minimnya modal yang dimiliki 0,074 1 0,074
L= Kapasitas produksi masih terbatas 0,071 1,5 0,107
M= Bahan Babaku sulit di dapatkan 0,077 1 0,077
N= Tidak adanya riset dan pengembangan produk 0,060 2 0,120
Total 1,000 33 2,380
Sumber : Data Diolah, 2019
11. 11
b. Matrik EFE (External Factor Evaluation)
Analisis matrik IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor internal berupa
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) yang berpengaruh terhadap Industri
Rumah Tangga Sale Pisang Viona. Penentuan nilai dan bobot dengan menggunakan
metode paired comparison. Hasil analisis matrik EFE dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel. 4.4 Hasil analisis matrik EFE Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona
Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
A= Jumlah penduduk yang terus bertambah 0,080 2 0,160
B=Perkembangan dunia internet dab media sosial 0,064 1 0,064
C=Adanya supplier bahan baku yang baru 0,081 3,5 0,284
D= Banyaknya agen distributor 0,082 2 0,164
E=Tingginya loyalitas konsumen terhadap produk 0,083 3,5 0,291
Perusahaan
F= Pangsa pasar masih luas 0,082 3,5 0,287
G= Perkembangan industri wisata 0,066 3 0,198
Ancaman
H= Kenaikan harga minyak goring dan BBM lain 0,057 4 0,284
I= Dibukanya pasar bebas pada tahun 2015 0,067 2,5 0,168
J= Perubahan Cuaca yang tidak stabil 0,066 4 0,264
K= Fluktuasi nilai tukar Rupiah 0,059 1,5 0,089
L= Pola hidup masyarakat yang sudah modern 0,075 2,5 0,188
M= Munculnya produsen ritel makanan modern 0,061 3,5 0,214
N= Banyaknya produk substitusi 0,072 4 0,288
Total 1,000 2,943
Sumber : Data Diolah 2019
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matrik EFE dan matrik IFE maka dapat
disusun selanjutnya dalam matrik Internal-Eksternal atau matrik IE. Matrik IE
digunakan untuk menganalisis posisi perusahaan secara lebih detail dan melihat
strategi apa yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan. Hasil dari penilaian matrik
IE untuk Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dapat dilihat pada gambar 4.1.
Nilai rata-rata IFE sebesar 2,380 dan rata-rata EFE sebesar 2,943 menunjukkan
12. 12
posisi Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona berada pada sel V. Pada posisi ini
strategi yang tepat untuk digunakan adalah strategi menjaga dan mempertahankan.
Strategi yang dapat diterapkan oleh Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona
adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk.
Strategi penetrasi pasar dilakukan untuk mengatasi perkembangan pasar
dengan meningkatkan pangsa pasar produk yang sudah ada. Peningkatan pangsa
pasar produk ini dapat dilakukan dengan lebih gencar melakukan promosi,
memperluas wilayah pemasaran dan distribusi, mempertahankan harga, menjalin
kerjasama dengan agen distribusi, membangun atau menyewa kios-kios di tempat
yang strategis, menciptakan inovasi produk yang baru dan tetap menjaga atau
meningkatkan kualitas produk yang sudah ada.
Gambar 1: Hasil Matrik IE Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona
13. 13
V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap pemilik Industri
Rumah Tangga Sale Pisang Viona :
a. Strategi pemasaran yang dilakukan saat ini dalam memasarkan produk yaitu
dengan pemasaran langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung
dilakukan dengan cara konsumen dapat datang langsung ke rumah pemilik
untuk membeli produk dan dapat juga dengan memesannya melalui telepon.
Pemasaran tidak langsung yang dilakukan yaitu memasarkan produknya
dengan menitipkannya ke toko-toko dan minimarket yang ada di pasar
Kabupaten Bungo.
b. Dari analisis faktor internal perusahaan dengan menggunakan matrik IFE
kekuatan utama perusahaan adalah produk yang berkualitas, sedangkan
kelemahan utama yang dimiliki oleh Industri Rumah Tangga Sale Pisang
Viona adalah minimnya modal yang dimiliki. Total skor matrik IFE sebesar
2,380 dibawah skor bobot total 2,5, mengindikasikan bahwa lemahnya posisi
internal perusahaan dalam mengatasi kelemahan yang ada dengan kekuatan
yang dimilikinya.
c. Dari analisis matrik EFE yaitu Peluang utama yang dimiliki oleh perusahaan
adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan. Ancaman
utama dari perusahaan adalah banyaknya produk substitusi. Total skor matrik
EFE diperoleh sebesar 2,943 di atas skor bobot total 2,5, mengindikasikan
bahwa perusahaan mampu merespon dengan baik faktor eksternal dengan
memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman.
d. Penilaian matrik IE menunjukkan posisi Industri Rumah Tangga Sale Pisang
Viona pada sel V. Pada posisi ini strategi yang tepat untuk digunakan adalah
strategi menjaga dan mempertahankan. Strategi yang dapat diterapkan oleh
Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona adalah strategi penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan produk.
14. 14
b. Saran
a. Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona perlu menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak penyedia dana atau modal untuk memenuhi kekurangan dana
yang dimiliki oleh perusahaan agar semua kegiatan operasional perusahaan
menjadi lancar tanpa terkendala dengan modal yang dimiliki agar perusahaan
dapat berkembang.
b. Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona harus terus berusaha
mempertahankan dan menjaga atau bahkan meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan, agar konsumen tersebut
tidak berpindah ke produk lain mengingat banyak sekali produk substitusi.
15. 15
DAFTAR PUSTAKA
Citra Widyalestari. 2008. ”Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Air Minum
Dalam Kemasan (Amdk) Merek Citrabas Deluxe (Studi Kasus di PT.
Buana Tirta Abadi Jakarta)". Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Bogor.
Institut
David, Fred R. 2010. Strategic Management. Manajemen Strategis. Edisi
Keduabelas, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Istianingsih, N. 2011. Model Analisis Simultan Pada Sector Pertanian, Industry Dan
Perdagangan. Jurnal Ekotran Vol. 1 No. 1. Padang
Kotler, Philip. dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran. Jilid 1. Edisi
Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Leonard Pasaribu. 2008. “Analisis Strategi Pemasaran Susu UHT (Ultra High
Temperature) (Studi Kasus : PT. ULTRAJAYA Tbk, Bandung)”.
Tidak
Muhammad,S. 2013. ManajemenStrategik Konsep dan Alat Analisis. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Pearce dan Robinson. 2014. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
Rahmady Radiany dan Andi Sularso. 2007. Konsentrasi Pemasaran. Surabaya:Badan
Penerbit Mahardhika.
Freddy Rangkuti. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Supranto, J.2003. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran. Jakarta: Rineka
Cipta.