Dokumen tersebut membahas tentang kosakata, termasuk definisi kosakata, jenis kosakata, faktor yang mempengaruhi kosakata, cara memperluas kosakata, dan tingkat perluasan kosakata seseorang seiring dengan bertambahnya usia.
2. Anggota Kelompok 2 :
Anastasia Jesika Devi (2021009068)
Bintara Putra Nughraha (2021009064)
Choiril Abdulwahab P (2021009059)
Naja Putri Kharisma D (2021009067)
Riel Parera Saragih (2021009081)
Risqi Ardhika Yahya (2021009056)
Yustiana Sri Hartati (2021009055)
Agroteknologi B
3. ● Kosakata adalah himpunan kata
yang diketahui oleh seseorang
atau entitas lain, atau
merupakan bagian dari suatu
Bahasa tertentu. Kosakata
seseorang didefinisikan sebagai
himpunan semua kata-kata yang
dimengerti oleh orang tersebut
atau semua kata-kata yang
kemungkinan akan digunakan
oleh tersebut untuk Menyusun
kalimat baru.
Pengertian Kosakata
● Dari definisi yang telah di
kemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kosakata
merupakan himpunan kota suatu
Bahasa atau bidang Bahasa tertentu
atau keseluruhan kata-kata yang
dimiliki oleh seseorang yang
mencakup kosakata aktif yaitu
kosakata yang digunakan Ketika
sebagai pembicara dan penulis dan
kosakata pasif yang dipahaminya
Ketika menjadi pendengar dan
pembaca.
4. Dari paparan di atas dapat diketahui bahwasannya semakin banyaknya
kosakata yang dimiliki seseorang, maka akan semakin baik pula keterampilan
berbahasa orang tersebut yang tentunya hanya diimbangi oleh pengetahuan kata
Bahasa, fonetika dan ejaan yang baik pula. Dengan demikian penguasaan
kosakata merupakan salah satu hal penting dalam mempelajari suatu Bahasa.
Sebagaimana dikatakan Ulrich (2007:3) yang berpendapat bahwa. Dijelaskan,
bahwa ‘kata merupakan gerbang dunia, kata adalah sarana untuk menjalin
komunikasi sesama manusia, kata merupakan memungkinkan manusia berpikir,
kata adalah dasar untuk saling berkomunikasi dengan orang lain’.
5. Jenis Kosakata
Kosakata dasarKosakata dasar (basic vocabularry) adalah kata-kata yang tidak mudah
berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Di bawah ini yang
termasuk ke dalam kosakata dasar yaitu
● 1) Istilah kekerabatan, misalnya: ayah, anak, nenek, kakek, paman, bibi, mertua, dan
sebagainya;
● 2) Nama-nama bagian tubuh, misalnya: kepala, rambut, lidah dan sebagainya
● 3) Kata ganti (diri, petunjuk), misalnya: saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu,
sana, sini dan sebagainya;
● 4) Kata bilangan, misalnya: satu, dua, sepuluh, seratus, sejuta, dan sebagainya;
● 5) Kata kerja, misalnya: makan, minum, tidur, pergi, dan sebagainya;
● 6) Kata keadaan, misalnya: suka, duka, lapar, haus, dan sebagainya;
● 7) Kosakata benda, misalnya: tanah, udara, air, binatang, matahari, dan sebagainya.
6. ● Kosakata aktif dan kosakata pasif Kosakata aktif ialah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau
menulis, sedangkan kosakata pasif ialah kosakata yang jarang bahkan tidak pernah dipakai, tetapi
biasanya digunakan dalam istilah puitisasi.
● Kosakata aktif dan kosakata pasif Kosakata aktif ialah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau
menulis, sedangkan kosakata pasif ialah kosakata yang jarang bahkan tidak pernah dipakai, tetapi
biasanya digunakan dalam istilah puitisasi.
● Kosakata umum dan khusus Kosakata umum adalah kosakata yang sudah meluas ruang lingkup
pemakaiannya dan dapat menaungi berbagai hal, sedangkan kosakata khusus adalah kata tertentu,
sempit, dan terbatas dalam pemakaiannya.
● Kata tugasDalam Alwi (1999:287) mengatakan bahwa kata tugas dapat bermakna apabila dirangkaikan
dengan kata lain. Kata tugas ini hanya memiliki arti gramatikal seperti ke, karena, dan, dari, dan
sebagainya.
7. ● Kata benda (nomina)Kata benda atau nomina dapat diklasifikasikan ke dalam tiga segi,
yaitu dari segi semantis, sintaksis, dan segi bentuk. Secara semantis kata benda adalah kata
yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Secara sintaksis
biasanya diikuti oleh kata sifat dan dapat diikuti kata ‘bukan’. Sedangkan dari segi bentuk
morfologinya, kata benda terdiri atas nomina bentuk dasar dan nomina turunan.
8. ● Menguasai kosakata bukan hanya mengetahui arti kata secara terpisah dan lepas, tetapi harus
mengerti arti kata tersebut apabila sudah ada dalam kalimat maupun konteks yang lebih luas. Bahkan
mampu menerapkan kata-kata tersebut dalam kalimat secara tepat baik secara lisan maupun tertulis.
Penguasaan Kosakata
● Djiwandono (1996:43) mengatakan bahwa
penguasaan kosakata dapat dibedakan dalam
penguasaan yang aktif-produktif dan penguasaan
yang pasif-reseptif. Lebih jauh lagi ia menjelaskan
bahwa kosakata yang merupakan bagian dari
penguasaan aktif-produktif sering dikenal sebagai
kosakata aktif, yaitu kosakata yang dapat digunakan
seorang pemakai bahasa secara wajar, dan tanpa
banyak kesulitan dalam mengungkapkan dirinya.
Sebaliknya kosakata yang merupakan bagian dari
pasif-reseptif ( kosakata-pasif), seorang pemakai
bahasa orang lain, tanpa mampu menggunakannya
sendiri secara wajar dalam ungkapan-ungkapannya.
Sementara Halim, Burhan, dan Al
Rasyid (1988:71) menyatakan bahwa
penguasaan kosakata dibagi menjadi
dua, yaitu penguasaan kosakata
ekspresif dan reseptif. Penguasaan
kosakata ekspresif digunakan untuk
keperluan berbicara dan menulis,
sedangkan penguasaan kosakata reseptif
digunakan untuk keperluan menyimak
dan membaca.
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi kosakata
● Penguasaan kosakata antara seseorang dengan orang lain tidak sama. Kosakata yang
dikuasai seseorang semakin lama semakin bertambah sejalan dengan perkembangan orang
tersebut. Menurut Yudiono (1984:47) ada beberapa faktor dominan yang mempengaruhi
tingkat penguasaan kosakata seseorang yaitu latar belakang pengetahuan atau disiplin ilmu
tertentu, usia, tingkat pendidikan, dan referensi. Sementara ada pendapat yang menyatakan
bahwa proses penguasaan kosakata seseorang berjalan pelan-pelan. Kosakata seseorang
semakin banyak dan diperluas sesuai dengan usia. Semakin dewasa seseorang, semakin
banyak hal yang diketahuinya (Keraf, 1986:64).
10. Tingkat pendidikan, sewajarnya mempengaruhi penguasaan kosakata seseorang.
Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin luas pula cakupan penguasaan
kosakatanya. Hal ini dapat diterima karena mata pelajaran yang diajarkan di setiap
jenjang pendidikan berbeda, banyak istilah baru yang diperkenalkan pada jenjang
yang lebih tinggi.Banyak sedikitnya referensi yang dibaca, juga mempengaruhi
penguasaan kosakata seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Roekhan dan
Martutik (1991:51) yang menyatakan, semakin banyak membaca, semakin banyak
pula jumlah kosakata yang dikuasai seseorang. Perpustakaan merupakan media yang
sangat tepat dalam mendukung perbendaharaan kosakata lewat kegiatan membaca.
11. 1. Pembidangan Sumber Ambilan
Bila ditinjau dari asal-usul sumbernya, kosakata bahasa Indonesia dapat
dibedakan atas kosakata asli, kosakata serapan Nusantara, dan kosakata serapan
asing. Kosakata asli adalah kosakata yang berasal dari bahasa Melayu, seperti kata
mau, pergi, pulang, makan, kedai.
2. Pembidangan Semantik
Berdasarkan semantik, kosakata bahasa Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi kelompok bendaan, kelompok tindakan, kelompok kejadian, kelompok
keadaan, kelompok penjelas, dan kelompok penghubung.
3. Pembidangan Penggunaan
Pembidangan kosakata berdasarkan penggunaan berkenaan dengan
frekuensinya dalam arti sering atau jarang, umum atau lokal, populer atau kajian,
dan baku atau tidak baku.
Pembidangan Kosakata
12. 4. Pembidangan Kegiatan
Mengenai kosakata menurut bidang kegiatan ini ada beberapa hal yang
perlu dikemukakan, yaitu :
1) Kosakata yang digunakan dalam setiap bidang kegiatan itu sebenarnya ada
dua jenis kelompok yaitu kosakata yang bersifat umum yang juga digunakan
dalam bidang lain atau dalam penggunaan bahasa sehari-hari dan kosakata
yang memang khas ada dalam satu bidang kegiatan atau keilmuan yang lazim
disebut istilah
2) Istilah lazim ada yang penggunaannya masih terbatas pada bidangnya, tetapi
ada juga yang penggunaannya sudah meluas sehingga dikenal oleh orang
banyak.
3) Banyak kemungkinan kosakata dari bidang tertentu digunakan juga dalam
bidang lain dengan makna baru yang diperluas.
4) Karena kegiatan-kegiatan yang kita lakukan dalam kehidupan kita saling
berkaitan atau malah bertumpang tindih.
13. Keraf (2010:65-66) dalam ini terjadi beberapa proses yang berjalan
perlahan-lahan, tetapi pasti menuju kepada suatu kesanggupan dan kemampuan
berbahasa yang baik dan teratur yaitu :
1. Masa Kanak-kanak
Perluasan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan kepada kosakata,
khususnya kesanggupan untuk nominasi gagasan-gagasan yang konkret. Ia hanya
memerlukan istilah untuk menyebutkan kata-kata secara terlepas. Ingin
mengetahui kata-kata bagi kebutuhan pokoknya seperti makan, minum, nama- nama bagian
tubuh, menyebutkan anggota keluarga.
2. Masa Remaja
Pada waktu anak mulai menginjak bangku sekolah, proses tadi masih
berjalan terus ditambah dengan proses yang sengaja diadakan untuk menguasai
bahasanya dan memperluas kosakatanya. Proses yang sengaja diadakan ini adalah
proses belajar, baik melalui pelajaran bahasa maupun melalui mata pelajaran
lainnya.
Tingkat Perluasan Kosakata
14. 3. Masa Dewasa
Pada seorang yang meningkat dewasa, kedua
proses tadi berjalan terus. Proses perluasan
berjalan lebih intensif karena sebagai seorang
yang dianggap matang dalam masyarakat, ia
harus mengetahui berbagai hal, bermacam-
macam keahlian dan keterampilan, dan harus
pula berkomunikasi dengan anggota
masyarakatnya mengenai semua hal itu.
15. 1. Proses Belajar
Perluasan kosakata melalui proses belajar
dilakukan di lembaga-Lembaga pendidikan.
Peranan yang aktif adalah pendidikannya.
Kesalahan dankekurangcermatan akan
mengakibatkan anak didik salah mewarisi
pengertian
yang tepat.
Cara Memperluas Kosakata
Keraf (2010:67-72) mengatakan bahwa cara memperluas kosakata seseorang antara lain dapat
dikemukakan melalui proses belajar, melalui konteks, melalui kamus, kamus sinonim dan
tesaurus, dan dengan menganalisis kata-kata.
2. Konteks
Konteks adalah lingkungan yang
dimasuki sebuah kata. Dalam banyak hal
kosakata diperluas melalui sebuah
konteks, baik secara lisan maupun
tertulis. Pengertian kata yang diperoleh
dengan cara itu tergantung dari
ketajaman orang
yang mengamati teks itu.
16. 3. Kamus, Kamus Sinonim, dan
Tesaurus
Kamus memberikan sebuah daftar
kata, masing-masing dengan batsan
pengertian yang sedang berlaku atau
yang tidak berlaku lagi. Kamus
sinonim bermanfaat sebagai sebuah
pelengkap bagi kamus biasa.
Nilainya terletak dalam usahanya
untuk membedakan konotasinya.
Sedangkan tesaurus adalah sebuah
khasanah kata untuk keperluan
sendiri. Buku ini disusun menurut
sistem tertentu.
4. Menganalisis Kata
Salah satu cara lain untuk
memperluas perbendaharaan kata
adalah menganalisa sebuah kata.
Namun yang khusus akan
dibicarakan di sini adalah analisa
terhadap bagian-bagian kata yang
selalu muncul dalam bentuk-bentuk
gabungan sehingga dengan
mengingat dasar katanya.