SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Dosen Pengampu :
Dr. Oktaviani Windra Puspita, M.Pd
Kosakata
Anggota Kelompok 2 :
Anastasia Jesika Devi (2021009068)
Bintara Putra Nughraha (2021009064)
Choiril Abdulwahab P (2021009059)
Naja Putri Kharisma D (2021009067)
Riel Parera Saragih (2021009081)
Risqi Ardhika Yahya (2021009056)
Yustiana Sri Hartati (2021009055)
Agroteknologi B
● Kosakata adalah himpunan kata
yang diketahui oleh seseorang
atau entitas lain, atau
merupakan bagian dari suatu
Bahasa tertentu. Kosakata
seseorang didefinisikan sebagai
himpunan semua kata-kata yang
dimengerti oleh orang tersebut
atau semua kata-kata yang
kemungkinan akan digunakan
oleh tersebut untuk Menyusun
kalimat baru.
Pengertian Kosakata
● Dari definisi yang telah di
kemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kosakata
merupakan himpunan kota suatu
Bahasa atau bidang Bahasa tertentu
atau keseluruhan kata-kata yang
dimiliki oleh seseorang yang
mencakup kosakata aktif yaitu
kosakata yang digunakan Ketika
sebagai pembicara dan penulis dan
kosakata pasif yang dipahaminya
Ketika menjadi pendengar dan
pembaca.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwasannya semakin banyaknya
kosakata yang dimiliki seseorang, maka akan semakin baik pula keterampilan
berbahasa orang tersebut yang tentunya hanya diimbangi oleh pengetahuan kata
Bahasa, fonetika dan ejaan yang baik pula. Dengan demikian penguasaan
kosakata merupakan salah satu hal penting dalam mempelajari suatu Bahasa.
Sebagaimana dikatakan Ulrich (2007:3) yang berpendapat bahwa. Dijelaskan,
bahwa ‘kata merupakan gerbang dunia, kata adalah sarana untuk menjalin
komunikasi sesama manusia, kata merupakan memungkinkan manusia berpikir,
kata adalah dasar untuk saling berkomunikasi dengan orang lain’.
Jenis Kosakata
Kosakata dasarKosakata dasar (basic vocabularry) adalah kata-kata yang tidak mudah
berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Di bawah ini yang
termasuk ke dalam kosakata dasar yaitu
● 1) Istilah kekerabatan, misalnya: ayah, anak, nenek, kakek, paman, bibi, mertua, dan
sebagainya;
● 2) Nama-nama bagian tubuh, misalnya: kepala, rambut, lidah dan sebagainya
● 3) Kata ganti (diri, petunjuk), misalnya: saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu,
sana, sini dan sebagainya;
● 4) Kata bilangan, misalnya: satu, dua, sepuluh, seratus, sejuta, dan sebagainya;
● 5) Kata kerja, misalnya: makan, minum, tidur, pergi, dan sebagainya;
● 6) Kata keadaan, misalnya: suka, duka, lapar, haus, dan sebagainya;
● 7) Kosakata benda, misalnya: tanah, udara, air, binatang, matahari, dan sebagainya.
● Kosakata aktif dan kosakata pasif Kosakata aktif ialah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau
menulis, sedangkan kosakata pasif ialah kosakata yang jarang bahkan tidak pernah dipakai, tetapi
biasanya digunakan dalam istilah puitisasi.
● Kosakata aktif dan kosakata pasif Kosakata aktif ialah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau
menulis, sedangkan kosakata pasif ialah kosakata yang jarang bahkan tidak pernah dipakai, tetapi
biasanya digunakan dalam istilah puitisasi.
● Kosakata umum dan khusus Kosakata umum adalah kosakata yang sudah meluas ruang lingkup
pemakaiannya dan dapat menaungi berbagai hal, sedangkan kosakata khusus adalah kata tertentu,
sempit, dan terbatas dalam pemakaiannya.
● Kata tugasDalam Alwi (1999:287) mengatakan bahwa kata tugas dapat bermakna apabila dirangkaikan
dengan kata lain. Kata tugas ini hanya memiliki arti gramatikal seperti ke, karena, dan, dari, dan
sebagainya.
● Kata benda (nomina)Kata benda atau nomina dapat diklasifikasikan ke dalam tiga segi,
yaitu dari segi semantis, sintaksis, dan segi bentuk. Secara semantis kata benda adalah kata
yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Secara sintaksis
biasanya diikuti oleh kata sifat dan dapat diikuti kata ‘bukan’. Sedangkan dari segi bentuk
morfologinya, kata benda terdiri atas nomina bentuk dasar dan nomina turunan.
● Menguasai kosakata bukan hanya mengetahui arti kata secara terpisah dan lepas, tetapi harus
mengerti arti kata tersebut apabila sudah ada dalam kalimat maupun konteks yang lebih luas. Bahkan
mampu menerapkan kata-kata tersebut dalam kalimat secara tepat baik secara lisan maupun tertulis.
Penguasaan Kosakata
● Djiwandono (1996:43) mengatakan bahwa
penguasaan kosakata dapat dibedakan dalam
penguasaan yang aktif-produktif dan penguasaan
yang pasif-reseptif. Lebih jauh lagi ia menjelaskan
bahwa kosakata yang merupakan bagian dari
penguasaan aktif-produktif sering dikenal sebagai
kosakata aktif, yaitu kosakata yang dapat digunakan
seorang pemakai bahasa secara wajar, dan tanpa
banyak kesulitan dalam mengungkapkan dirinya.
Sebaliknya kosakata yang merupakan bagian dari
pasif-reseptif ( kosakata-pasif), seorang pemakai
bahasa orang lain, tanpa mampu menggunakannya
sendiri secara wajar dalam ungkapan-ungkapannya.
Sementara Halim, Burhan, dan Al
Rasyid (1988:71) menyatakan bahwa
penguasaan kosakata dibagi menjadi
dua, yaitu penguasaan kosakata
ekspresif dan reseptif. Penguasaan
kosakata ekspresif digunakan untuk
keperluan berbicara dan menulis,
sedangkan penguasaan kosakata reseptif
digunakan untuk keperluan menyimak
dan membaca.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kosakata
● Penguasaan kosakata antara seseorang dengan orang lain tidak sama. Kosakata yang
dikuasai seseorang semakin lama semakin bertambah sejalan dengan perkembangan orang
tersebut. Menurut Yudiono (1984:47) ada beberapa faktor dominan yang mempengaruhi
tingkat penguasaan kosakata seseorang yaitu latar belakang pengetahuan atau disiplin ilmu
tertentu, usia, tingkat pendidikan, dan referensi. Sementara ada pendapat yang menyatakan
bahwa proses penguasaan kosakata seseorang berjalan pelan-pelan. Kosakata seseorang
semakin banyak dan diperluas sesuai dengan usia. Semakin dewasa seseorang, semakin
banyak hal yang diketahuinya (Keraf, 1986:64).
Tingkat pendidikan, sewajarnya mempengaruhi penguasaan kosakata seseorang.
Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin luas pula cakupan penguasaan
kosakatanya. Hal ini dapat diterima karena mata pelajaran yang diajarkan di setiap
jenjang pendidikan berbeda, banyak istilah baru yang diperkenalkan pada jenjang
yang lebih tinggi.Banyak sedikitnya referensi yang dibaca, juga mempengaruhi
penguasaan kosakata seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Roekhan dan
Martutik (1991:51) yang menyatakan, semakin banyak membaca, semakin banyak
pula jumlah kosakata yang dikuasai seseorang. Perpustakaan merupakan media yang
sangat tepat dalam mendukung perbendaharaan kosakata lewat kegiatan membaca.
1. Pembidangan Sumber Ambilan
Bila ditinjau dari asal-usul sumbernya, kosakata bahasa Indonesia dapat
dibedakan atas kosakata asli, kosakata serapan Nusantara, dan kosakata serapan
asing. Kosakata asli adalah kosakata yang berasal dari bahasa Melayu, seperti kata
mau, pergi, pulang, makan, kedai.
2. Pembidangan Semantik
Berdasarkan semantik, kosakata bahasa Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi kelompok bendaan, kelompok tindakan, kelompok kejadian, kelompok
keadaan, kelompok penjelas, dan kelompok penghubung.
3. Pembidangan Penggunaan
Pembidangan kosakata berdasarkan penggunaan berkenaan dengan
frekuensinya dalam arti sering atau jarang, umum atau lokal, populer atau kajian,
dan baku atau tidak baku.
Pembidangan Kosakata
4. Pembidangan Kegiatan
Mengenai kosakata menurut bidang kegiatan ini ada beberapa hal yang
perlu dikemukakan, yaitu :
1) Kosakata yang digunakan dalam setiap bidang kegiatan itu sebenarnya ada
dua jenis kelompok yaitu kosakata yang bersifat umum yang juga digunakan
dalam bidang lain atau dalam penggunaan bahasa sehari-hari dan kosakata
yang memang khas ada dalam satu bidang kegiatan atau keilmuan yang lazim
disebut istilah
2) Istilah lazim ada yang penggunaannya masih terbatas pada bidangnya, tetapi
ada juga yang penggunaannya sudah meluas sehingga dikenal oleh orang
banyak.
3) Banyak kemungkinan kosakata dari bidang tertentu digunakan juga dalam
bidang lain dengan makna baru yang diperluas.
4) Karena kegiatan-kegiatan yang kita lakukan dalam kehidupan kita saling
berkaitan atau malah bertumpang tindih.
Keraf (2010:65-66) dalam ini terjadi beberapa proses yang berjalan
perlahan-lahan, tetapi pasti menuju kepada suatu kesanggupan dan kemampuan
berbahasa yang baik dan teratur yaitu :
1. Masa Kanak-kanak
Perluasan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan kepada kosakata,
khususnya kesanggupan untuk nominasi gagasan-gagasan yang konkret. Ia hanya
memerlukan istilah untuk menyebutkan kata-kata secara terlepas. Ingin
mengetahui kata-kata bagi kebutuhan pokoknya seperti makan, minum, nama- nama bagian
tubuh, menyebutkan anggota keluarga.
2. Masa Remaja
Pada waktu anak mulai menginjak bangku sekolah, proses tadi masih
berjalan terus ditambah dengan proses yang sengaja diadakan untuk menguasai
bahasanya dan memperluas kosakatanya. Proses yang sengaja diadakan ini adalah
proses belajar, baik melalui pelajaran bahasa maupun melalui mata pelajaran
lainnya.
Tingkat Perluasan Kosakata
3. Masa Dewasa
Pada seorang yang meningkat dewasa, kedua
proses tadi berjalan terus. Proses perluasan
berjalan lebih intensif karena sebagai seorang
yang dianggap matang dalam masyarakat, ia
harus mengetahui berbagai hal, bermacam-
macam keahlian dan keterampilan, dan harus
pula berkomunikasi dengan anggota
masyarakatnya mengenai semua hal itu.
1. Proses Belajar
Perluasan kosakata melalui proses belajar
dilakukan di lembaga-Lembaga pendidikan.
Peranan yang aktif adalah pendidikannya.
Kesalahan dankekurangcermatan akan
mengakibatkan anak didik salah mewarisi
pengertian
yang tepat.
Cara Memperluas Kosakata
Keraf (2010:67-72) mengatakan bahwa cara memperluas kosakata seseorang antara lain dapat
dikemukakan melalui proses belajar, melalui konteks, melalui kamus, kamus sinonim dan
tesaurus, dan dengan menganalisis kata-kata.
2. Konteks
Konteks adalah lingkungan yang
dimasuki sebuah kata. Dalam banyak hal
kosakata diperluas melalui sebuah
konteks, baik secara lisan maupun
tertulis. Pengertian kata yang diperoleh
dengan cara itu tergantung dari
ketajaman orang
yang mengamati teks itu.
3. Kamus, Kamus Sinonim, dan
Tesaurus
Kamus memberikan sebuah daftar
kata, masing-masing dengan batsan
pengertian yang sedang berlaku atau
yang tidak berlaku lagi. Kamus
sinonim bermanfaat sebagai sebuah
pelengkap bagi kamus biasa.
Nilainya terletak dalam usahanya
untuk membedakan konotasinya.
Sedangkan tesaurus adalah sebuah
khasanah kata untuk keperluan
sendiri. Buku ini disusun menurut
sistem tertentu.
4. Menganalisis Kata
Salah satu cara lain untuk
memperluas perbendaharaan kata
adalah menganalisa sebuah kata.
Namun yang khusus akan
dibicarakan di sini adalah analisa
terhadap bagian-bagian kata yang
selalu muncul dalam bentuk-bentuk
gabungan sehingga dengan
mengingat dasar katanya.
Terimakasih

More Related Content

Similar to KOSAKATA

Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Imam Suwandi
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanberbagikarya
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanfikri_muh
 
Aplikasi Linguistik
Aplikasi LinguistikAplikasi Linguistik
Aplikasi LinguistikNor Idayu
 
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxpdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxsdnsukamenak
 
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfMakalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfSalisAstutiN
 
Metodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaMetodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaAi Rahayu
 
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMohammadSiddiq26
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Rina Fadhali
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDFitriadina1
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Risa Octaviani
 
Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaSiti Zuariyah
 

Similar to KOSAKATA (20)

Makalah kata serapan
Makalah kata serapanMakalah kata serapan
Makalah kata serapan
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Aplikasi Linguistik
Aplikasi LinguistikAplikasi Linguistik
Aplikasi Linguistik
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxpdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfMakalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
 
Metodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaMetodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasa
 
Latihan11
Latihan11Latihan11
Latihan11
 
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
 
Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasa
 
Bab viii kti
Bab viii ktiBab viii kti
Bab viii kti
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

KOSAKATA

  • 1. Dosen Pengampu : Dr. Oktaviani Windra Puspita, M.Pd Kosakata
  • 2. Anggota Kelompok 2 : Anastasia Jesika Devi (2021009068) Bintara Putra Nughraha (2021009064) Choiril Abdulwahab P (2021009059) Naja Putri Kharisma D (2021009067) Riel Parera Saragih (2021009081) Risqi Ardhika Yahya (2021009056) Yustiana Sri Hartati (2021009055) Agroteknologi B
  • 3. ● Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu Bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh tersebut untuk Menyusun kalimat baru. Pengertian Kosakata ● Dari definisi yang telah di kemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan himpunan kota suatu Bahasa atau bidang Bahasa tertentu atau keseluruhan kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang mencakup kosakata aktif yaitu kosakata yang digunakan Ketika sebagai pembicara dan penulis dan kosakata pasif yang dipahaminya Ketika menjadi pendengar dan pembaca.
  • 4. Dari paparan di atas dapat diketahui bahwasannya semakin banyaknya kosakata yang dimiliki seseorang, maka akan semakin baik pula keterampilan berbahasa orang tersebut yang tentunya hanya diimbangi oleh pengetahuan kata Bahasa, fonetika dan ejaan yang baik pula. Dengan demikian penguasaan kosakata merupakan salah satu hal penting dalam mempelajari suatu Bahasa. Sebagaimana dikatakan Ulrich (2007:3) yang berpendapat bahwa. Dijelaskan, bahwa ‘kata merupakan gerbang dunia, kata adalah sarana untuk menjalin komunikasi sesama manusia, kata merupakan memungkinkan manusia berpikir, kata adalah dasar untuk saling berkomunikasi dengan orang lain’.
  • 5. Jenis Kosakata Kosakata dasarKosakata dasar (basic vocabularry) adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Di bawah ini yang termasuk ke dalam kosakata dasar yaitu ● 1) Istilah kekerabatan, misalnya: ayah, anak, nenek, kakek, paman, bibi, mertua, dan sebagainya; ● 2) Nama-nama bagian tubuh, misalnya: kepala, rambut, lidah dan sebagainya ● 3) Kata ganti (diri, petunjuk), misalnya: saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu, sana, sini dan sebagainya; ● 4) Kata bilangan, misalnya: satu, dua, sepuluh, seratus, sejuta, dan sebagainya; ● 5) Kata kerja, misalnya: makan, minum, tidur, pergi, dan sebagainya; ● 6) Kata keadaan, misalnya: suka, duka, lapar, haus, dan sebagainya; ● 7) Kosakata benda, misalnya: tanah, udara, air, binatang, matahari, dan sebagainya.
  • 6. ● Kosakata aktif dan kosakata pasif Kosakata aktif ialah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau menulis, sedangkan kosakata pasif ialah kosakata yang jarang bahkan tidak pernah dipakai, tetapi biasanya digunakan dalam istilah puitisasi. ● Kosakata aktif dan kosakata pasif Kosakata aktif ialah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau menulis, sedangkan kosakata pasif ialah kosakata yang jarang bahkan tidak pernah dipakai, tetapi biasanya digunakan dalam istilah puitisasi. ● Kosakata umum dan khusus Kosakata umum adalah kosakata yang sudah meluas ruang lingkup pemakaiannya dan dapat menaungi berbagai hal, sedangkan kosakata khusus adalah kata tertentu, sempit, dan terbatas dalam pemakaiannya. ● Kata tugasDalam Alwi (1999:287) mengatakan bahwa kata tugas dapat bermakna apabila dirangkaikan dengan kata lain. Kata tugas ini hanya memiliki arti gramatikal seperti ke, karena, dan, dari, dan sebagainya.
  • 7. ● Kata benda (nomina)Kata benda atau nomina dapat diklasifikasikan ke dalam tiga segi, yaitu dari segi semantis, sintaksis, dan segi bentuk. Secara semantis kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Secara sintaksis biasanya diikuti oleh kata sifat dan dapat diikuti kata ‘bukan’. Sedangkan dari segi bentuk morfologinya, kata benda terdiri atas nomina bentuk dasar dan nomina turunan.
  • 8. ● Menguasai kosakata bukan hanya mengetahui arti kata secara terpisah dan lepas, tetapi harus mengerti arti kata tersebut apabila sudah ada dalam kalimat maupun konteks yang lebih luas. Bahkan mampu menerapkan kata-kata tersebut dalam kalimat secara tepat baik secara lisan maupun tertulis. Penguasaan Kosakata ● Djiwandono (1996:43) mengatakan bahwa penguasaan kosakata dapat dibedakan dalam penguasaan yang aktif-produktif dan penguasaan yang pasif-reseptif. Lebih jauh lagi ia menjelaskan bahwa kosakata yang merupakan bagian dari penguasaan aktif-produktif sering dikenal sebagai kosakata aktif, yaitu kosakata yang dapat digunakan seorang pemakai bahasa secara wajar, dan tanpa banyak kesulitan dalam mengungkapkan dirinya. Sebaliknya kosakata yang merupakan bagian dari pasif-reseptif ( kosakata-pasif), seorang pemakai bahasa orang lain, tanpa mampu menggunakannya sendiri secara wajar dalam ungkapan-ungkapannya. Sementara Halim, Burhan, dan Al Rasyid (1988:71) menyatakan bahwa penguasaan kosakata dibagi menjadi dua, yaitu penguasaan kosakata ekspresif dan reseptif. Penguasaan kosakata ekspresif digunakan untuk keperluan berbicara dan menulis, sedangkan penguasaan kosakata reseptif digunakan untuk keperluan menyimak dan membaca.
  • 9. Faktor-faktor yang mempengaruhi kosakata ● Penguasaan kosakata antara seseorang dengan orang lain tidak sama. Kosakata yang dikuasai seseorang semakin lama semakin bertambah sejalan dengan perkembangan orang tersebut. Menurut Yudiono (1984:47) ada beberapa faktor dominan yang mempengaruhi tingkat penguasaan kosakata seseorang yaitu latar belakang pengetahuan atau disiplin ilmu tertentu, usia, tingkat pendidikan, dan referensi. Sementara ada pendapat yang menyatakan bahwa proses penguasaan kosakata seseorang berjalan pelan-pelan. Kosakata seseorang semakin banyak dan diperluas sesuai dengan usia. Semakin dewasa seseorang, semakin banyak hal yang diketahuinya (Keraf, 1986:64).
  • 10. Tingkat pendidikan, sewajarnya mempengaruhi penguasaan kosakata seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin luas pula cakupan penguasaan kosakatanya. Hal ini dapat diterima karena mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan berbeda, banyak istilah baru yang diperkenalkan pada jenjang yang lebih tinggi.Banyak sedikitnya referensi yang dibaca, juga mempengaruhi penguasaan kosakata seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Roekhan dan Martutik (1991:51) yang menyatakan, semakin banyak membaca, semakin banyak pula jumlah kosakata yang dikuasai seseorang. Perpustakaan merupakan media yang sangat tepat dalam mendukung perbendaharaan kosakata lewat kegiatan membaca.
  • 11. 1. Pembidangan Sumber Ambilan Bila ditinjau dari asal-usul sumbernya, kosakata bahasa Indonesia dapat dibedakan atas kosakata asli, kosakata serapan Nusantara, dan kosakata serapan asing. Kosakata asli adalah kosakata yang berasal dari bahasa Melayu, seperti kata mau, pergi, pulang, makan, kedai. 2. Pembidangan Semantik Berdasarkan semantik, kosakata bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi kelompok bendaan, kelompok tindakan, kelompok kejadian, kelompok keadaan, kelompok penjelas, dan kelompok penghubung. 3. Pembidangan Penggunaan Pembidangan kosakata berdasarkan penggunaan berkenaan dengan frekuensinya dalam arti sering atau jarang, umum atau lokal, populer atau kajian, dan baku atau tidak baku. Pembidangan Kosakata
  • 12. 4. Pembidangan Kegiatan Mengenai kosakata menurut bidang kegiatan ini ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, yaitu : 1) Kosakata yang digunakan dalam setiap bidang kegiatan itu sebenarnya ada dua jenis kelompok yaitu kosakata yang bersifat umum yang juga digunakan dalam bidang lain atau dalam penggunaan bahasa sehari-hari dan kosakata yang memang khas ada dalam satu bidang kegiatan atau keilmuan yang lazim disebut istilah 2) Istilah lazim ada yang penggunaannya masih terbatas pada bidangnya, tetapi ada juga yang penggunaannya sudah meluas sehingga dikenal oleh orang banyak. 3) Banyak kemungkinan kosakata dari bidang tertentu digunakan juga dalam bidang lain dengan makna baru yang diperluas. 4) Karena kegiatan-kegiatan yang kita lakukan dalam kehidupan kita saling berkaitan atau malah bertumpang tindih.
  • 13. Keraf (2010:65-66) dalam ini terjadi beberapa proses yang berjalan perlahan-lahan, tetapi pasti menuju kepada suatu kesanggupan dan kemampuan berbahasa yang baik dan teratur yaitu : 1. Masa Kanak-kanak Perluasan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan kepada kosakata, khususnya kesanggupan untuk nominasi gagasan-gagasan yang konkret. Ia hanya memerlukan istilah untuk menyebutkan kata-kata secara terlepas. Ingin mengetahui kata-kata bagi kebutuhan pokoknya seperti makan, minum, nama- nama bagian tubuh, menyebutkan anggota keluarga. 2. Masa Remaja Pada waktu anak mulai menginjak bangku sekolah, proses tadi masih berjalan terus ditambah dengan proses yang sengaja diadakan untuk menguasai bahasanya dan memperluas kosakatanya. Proses yang sengaja diadakan ini adalah proses belajar, baik melalui pelajaran bahasa maupun melalui mata pelajaran lainnya. Tingkat Perluasan Kosakata
  • 14. 3. Masa Dewasa Pada seorang yang meningkat dewasa, kedua proses tadi berjalan terus. Proses perluasan berjalan lebih intensif karena sebagai seorang yang dianggap matang dalam masyarakat, ia harus mengetahui berbagai hal, bermacam- macam keahlian dan keterampilan, dan harus pula berkomunikasi dengan anggota masyarakatnya mengenai semua hal itu.
  • 15. 1. Proses Belajar Perluasan kosakata melalui proses belajar dilakukan di lembaga-Lembaga pendidikan. Peranan yang aktif adalah pendidikannya. Kesalahan dankekurangcermatan akan mengakibatkan anak didik salah mewarisi pengertian yang tepat. Cara Memperluas Kosakata Keraf (2010:67-72) mengatakan bahwa cara memperluas kosakata seseorang antara lain dapat dikemukakan melalui proses belajar, melalui konteks, melalui kamus, kamus sinonim dan tesaurus, dan dengan menganalisis kata-kata. 2. Konteks Konteks adalah lingkungan yang dimasuki sebuah kata. Dalam banyak hal kosakata diperluas melalui sebuah konteks, baik secara lisan maupun tertulis. Pengertian kata yang diperoleh dengan cara itu tergantung dari ketajaman orang yang mengamati teks itu.
  • 16. 3. Kamus, Kamus Sinonim, dan Tesaurus Kamus memberikan sebuah daftar kata, masing-masing dengan batsan pengertian yang sedang berlaku atau yang tidak berlaku lagi. Kamus sinonim bermanfaat sebagai sebuah pelengkap bagi kamus biasa. Nilainya terletak dalam usahanya untuk membedakan konotasinya. Sedangkan tesaurus adalah sebuah khasanah kata untuk keperluan sendiri. Buku ini disusun menurut sistem tertentu. 4. Menganalisis Kata Salah satu cara lain untuk memperluas perbendaharaan kata adalah menganalisa sebuah kata. Namun yang khusus akan dibicarakan di sini adalah analisa terhadap bagian-bagian kata yang selalu muncul dalam bentuk-bentuk gabungan sehingga dengan mengingat dasar katanya.