Dokumen ini membahas tentang kasus Irfan Bachdim, pemain sepak bola Indonesia yang sering disebut sebagai pemain naturalisasi. Namun, Irfan sebenarnya tidak melalui proses naturalisasi melainkan memiliki kewarganegaraan ganda karena ayahnya warga negara Indonesia dan ibunya warga negara Belanda. Irfan kemudian memilih kewarganegaraan Indonesia setelah berusia 18 tahun sesuai dengan undang-undang.
2. Kasus – Kasus Kewarganegaraan
Warga Negara
• Setiap negara memiliki warga negara, warga
negara adalah orang-orang sebagai bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur suatu
negara.
• Mereka mempunyai hubungan yang tidak
terputus dengan tanah airnya, dengan UUD
negaranya sekalipun yang bersangkutan berada
di luar negeri
3. DALAM UNDANG-UNDANG 12 TAHUN 2006,
TENTANG KEWARGANEGARAAN
Pasal 1 ayat 1 Warga negara adalah warga
suatu negara yang di tertapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Warga negara
adalah warga suatu negara yang di tertapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
•
Pasal 1 ayat 3 dikatakan pewarganegaraan
adalah tata cara bagi orang asing untuk
memperoleh kewarganegaraan republik
Indonesia melalui permohonan.
4. Ius Soli
Asas ius soli adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau Negara
tempat dimana ia dilahirkan. Contoh : Orang tua
Robert warga negara amerika melahirkan di negara
Inggris, maka anak tersebut menjadi warga negara
Inggris. Negara yang menganut asas tersebut antara
lain, Inggris, Mesir, Amerika.
Asas Kewarganegaraan
Pada umumnya, asas dalam menentukan
kewarganegaraan dibedakan antara Ius
Sanguis dan Ius Soli.
5. Ius Sanguinis
Ius Sanguinis adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau
keturunan dari orang tua yang bersangkutan. Jadi yang
menentukan kewarganegaraan seseorang ialah
kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak
mengindahkan dimana ia sendiri dan orang tuanya berada
dan dilahirkan. Contoh : Orang tua Aviscena warga
negara Indonesia melahirkan di negara China. Aviscena
dinyatakan sebagai warga negara Indonesia, karena
Indonesia dan China menganut asas Ius sanguinis.
6. Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di
beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli maupun
ius sanguinis, dapat menimbulkan 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
Apatride (tidak mempunyai kewarganegaraan)
Contoh: Seorang keturunan bangsa A (ius soli) lahir di negara B
(ius sanguinis). Maka orang tersebut tidak mempunyai
kewarganegaraan.
Bipatride (mempunyai kewarganegaraan rangkap)
Contoh: Seorang keturunan bangsa B (ius sanguinis) lahir di
negara A (ius soli). Maka orang tersebut mempunyai 2 (dua)
kewarganegaraan.
APATRIDE DAN BIPATRIDE
7. CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2006
STELSEL AKTIF
Seseorang harus melakukan tindakan hukum
tertentu untuk memperoleh kewarganegaraan.
STELSEL PASIF
Seseorang memperoleh kewarganegaraan tanpa
melakukan tindakan hukum tertentu.
HAK OPSI
Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam
stelsel aktif)
HAK REPUDIASI
Hak untuk menolak suatu kewarganegaraan
(dalam stelsel pasif)
8. CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2006
1. Keturunan (pertalian darah)
2. Kelahiran
3. Pengangkatan
4. Pewarganegaraan (naturalisasi)
4.1. Naturalisasi Biasa
4.2. Naturalisasi Istimewa
9. Syarat memperoleh kewarganegaraan
Indonesia :
a.Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
b.Pada waktu mengajukan permohonan sudah
bertempat tinggal di wilayah Negara
Indonesia paling singkat 5 tahun
berturut-turut atau paling
singkat 10 tahun tidak berturut-turut
c.Sehat jasmani dan rohani
d.Dapat berbahasa Indonesia serta
mengakui dasar Negara Pancasila
dan UUD 1945
10. e. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana
karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 tahun
atau lebih
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan
Indonesia tidak menjadi berkewarganegaraan
ganda
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau
berpenghasilan tetap
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas
Negara.
11. HILANGNYA KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan pasal 23 ayat a hingga i Undang-undang Nomor 12
Tahun 2006, seorang WNI dapat kehilangan kewarganegaraannya
antara lain :
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri;
2. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden
atas permohonan sendiri, yang bersangkutan sudah berusia
18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal diluar
negeri.
3. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin lebih dahulu
dari Presiden Indonesia.
4. Secara suka rela masuk dalam dinas negara asing;
5. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan
janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara
asing tersebut;
12. HILANGNYA KEWARGANEGARAAN
6. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan
sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu
negara asing.
7. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor
dari negara asing atu surat yang dapat diartikan
sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku
dari negara lain atas namanya; atau
8. Bertempat tinggal diluar wilayah negara republik
Indonesia selama 5 tahun terus menerus bukan dalam
rangka dinas negara.
13. Memperoleh Kembali
Kewarganegaraan Indonesia.
Berdasarkan Pasal 43 dan 44 seseorang yang kehilangan
kewarganegaraan Republik Indonesia dapat memperoleh kembali
kewarganegaran Indonesia.
1. mengajukan permohonan kepada Presiden
melalui menteri.
2.mengajukan permohonan kepada menteri
melalui pejabat atau perwakilan Republik
Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal pemohon
14. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia diatas kertas bermaterai cukup dan sekurang-
kurangnya memuat :
a. Nama lengkap
b. Alamat Tempat tinggal
c. Tempat tanggal lahir
d. Pekerjaan
e. Jenis Kelamin
f. Status Perkawinan
g. Alasan kehilangan kewarganegaraan Republik
Indonesia.
Isi Surat Permohonan .
15. Kasus - Kasus
¾ Kasus yang dibahas kali ini tentang pewarganegaraan
yang dilakukan oleh seorang pemain sepak bola yang
terkenal yaitu Irfan Bachdim yang disebut dengan
naturalisasi.
¾ Irfan yang memiliki ayah asal Malang
berkewarganegaraan Indonesia dan ibu berkewarganegaraan
Belanda seringkali disebut sebagai pemain naturalisasi.
¾ Proses naturalisasi dalam UU Kewarganegaraan No 12
Tahun 2006 disebut dengan pewarganegaraan yang artinya
salah satu cara untuk memperoleh kewarganegaraan
Indonesia
16. ¾Jadi Irfan sebelumnya sudah memiliki
kewarganegaraan Indonesia meskipun masih berstatus
ganda bersamaan dengan warga Negara Belanda,
dan setelah berusia 18 tahun Irfan harus membuat
peryataan memilih salah satu diantara
kewarganegaraan tersebut.
¾Pasal 6 ayat (3) disebutkan bahwa “pernyataan
untuk memilih kewarganegaraan tersebut disampaikan
dalam waktu paling lambat 3 tahun setelah anak
berusia 18 tahun atau kawin”
17. Analisis Kasus
™Dalam kasus ini Irfan Bachdim termasuk
yang mengikuti Asas Keturunan (ius
sanguinis) terbukti dengan bukti bahwa
dia telah memiliki paspor biasa pada umur
18 tahun.
™Irfan juga saat ini bukan warga negara
yang yang mempunyai status bipatride,
karena ia telah memilih untuk menjadi
WNI setelah umur 18 tahun dan saat ini
tinggal di Indonesia dan bermain di
timnas Indonesia dan bergabung dengan
Persema Malang.
18. Kesimpulan
‰Irfan yang lahir dari ayah
berkewarganegaraan Indonesia dan ibu
warga Negara Belanda, bukan mendapatkan
kewarganegaraan Indonesia melalui proses
Pewarganegaraan (naturalisasi).
‰Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraannya asalkan orang itu
dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai
warga negara dinegara manapun ia tinggal.