SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
KEWARGANEGARAAN
by
Syahlan A. Sume
FEB
MANAJEMEN
KASUS–KASUS KEWARGANEGARAAN
www.mercubuana.ac.id
Kasus – Kasus Kewarganegaraan
Warga Negara
• Setiap negara memiliki warga negara, warga
negara adalah orang-orang sebagai bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur suatu
negara.
• Mereka mempunyai hubungan yang tidak
terputus dengan tanah airnya, dengan UUD
negaranya sekalipun yang bersangkutan berada
di luar negeri
DALAM UNDANG-UNDANG 12 TAHUN 2006,
TENTANG KEWARGANEGARAAN
Pasal 1 ayat 1 Warga negara adalah warga
suatu negara yang di tertapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Warga negara
adalah warga suatu negara yang di tertapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
•
Pasal 1 ayat 3 dikatakan pewarganegaraan
adalah tata cara bagi orang asing untuk
memperoleh kewarganegaraan republik
Indonesia melalui permohonan.
Ius Soli
Asas ius soli adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau Negara
tempat dimana ia dilahirkan. Contoh : Orang tua
Robert warga negara amerika melahirkan di negara
Inggris, maka anak tersebut menjadi warga negara
Inggris. Negara yang menganut asas tersebut antara
lain, Inggris, Mesir, Amerika.
Asas Kewarganegaraan
Pada umumnya, asas dalam menentukan
kewarganegaraan dibedakan antara Ius
Sanguis dan Ius Soli.
Ius Sanguinis
Ius Sanguinis adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau
keturunan dari orang tua yang bersangkutan. Jadi yang
menentukan kewarganegaraan seseorang ialah
kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak
mengindahkan dimana ia sendiri dan orang tuanya berada
dan dilahirkan. Contoh : Orang tua Aviscena warga
negara Indonesia melahirkan di negara China. Aviscena
dinyatakan sebagai warga negara Indonesia, karena
Indonesia dan China menganut asas Ius sanguinis.
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di
beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli maupun
ius sanguinis, dapat menimbulkan 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
Apatride (tidak mempunyai kewarganegaraan)
Contoh: Seorang keturunan bangsa A (ius soli) lahir di negara B
(ius sanguinis). Maka orang tersebut tidak mempunyai
kewarganegaraan.
Bipatride (mempunyai kewarganegaraan rangkap)
Contoh: Seorang keturunan bangsa B (ius sanguinis) lahir di
negara A (ius soli). Maka orang tersebut mempunyai 2 (dua)
kewarganegaraan.
APATRIDE DAN BIPATRIDE
CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2006
STELSEL AKTIF
Seseorang harus melakukan tindakan hukum
tertentu untuk memperoleh kewarganegaraan.
STELSEL PASIF
Seseorang memperoleh kewarganegaraan tanpa
melakukan tindakan hukum tertentu.
HAK OPSI
Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam
stelsel aktif)
HAK REPUDIASI
Hak untuk menolak suatu kewarganegaraan
(dalam stelsel pasif)
CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2006
1. Keturunan (pertalian darah)
2. Kelahiran
3. Pengangkatan
4. Pewarganegaraan (naturalisasi)
4.1. Naturalisasi Biasa
4.2. Naturalisasi Istimewa
Syarat memperoleh kewarganegaraan
Indonesia :
a.Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
b.Pada waktu mengajukan permohonan sudah
bertempat tinggal di wilayah Negara
Indonesia paling singkat 5 tahun
berturut-turut atau paling
singkat 10 tahun tidak berturut-turut
c.Sehat jasmani dan rohani
d.Dapat berbahasa Indonesia serta
mengakui dasar Negara Pancasila
dan UUD 1945
e. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana
karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 tahun
atau lebih
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan
Indonesia tidak menjadi berkewarganegaraan
ganda
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau
berpenghasilan tetap
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas
Negara.
HILANGNYA KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan pasal 23 ayat a hingga i Undang-undang Nomor 12
Tahun 2006, seorang WNI dapat kehilangan kewarganegaraannya
antara lain :
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri;
2. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden
atas permohonan sendiri, yang bersangkutan sudah berusia
18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal diluar
negeri.
3. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin lebih dahulu
dari Presiden Indonesia.
4. Secara suka rela masuk dalam dinas negara asing;
5. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan
janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara
asing tersebut;
HILANGNYA KEWARGANEGARAAN
6. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan
sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu
negara asing.
7. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor
dari negara asing atu surat yang dapat diartikan
sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku
dari negara lain atas namanya; atau
8. Bertempat tinggal diluar wilayah negara republik
Indonesia selama 5 tahun terus menerus bukan dalam
rangka dinas negara.
Memperoleh Kembali
Kewarganegaraan Indonesia.
Berdasarkan Pasal 43 dan 44 seseorang yang kehilangan
kewarganegaraan Republik Indonesia dapat memperoleh kembali
kewarganegaran Indonesia.
1. mengajukan permohonan kepada Presiden
melalui menteri.
2.mengajukan permohonan kepada menteri
melalui pejabat atau perwakilan Republik
Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal pemohon
Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia diatas kertas bermaterai cukup dan sekurang-
kurangnya memuat :
a. Nama lengkap
b. Alamat Tempat tinggal
c. Tempat tanggal lahir
d. Pekerjaan
e. Jenis Kelamin
f. Status Perkawinan
g. Alasan kehilangan kewarganegaraan Republik
Indonesia.
Isi Surat Permohonan .
Kasus - Kasus
¾ Kasus yang dibahas kali ini tentang pewarganegaraan
yang dilakukan oleh seorang pemain sepak bola yang
terkenal yaitu Irfan Bachdim yang disebut dengan
naturalisasi.
¾ Irfan yang memiliki ayah asal Malang
berkewarganegaraan Indonesia dan ibu berkewarganegaraan
Belanda seringkali disebut sebagai pemain naturalisasi.
¾ Proses naturalisasi dalam UU Kewarganegaraan No 12
Tahun 2006 disebut dengan pewarganegaraan yang artinya
salah satu cara untuk memperoleh kewarganegaraan
Indonesia
¾Jadi Irfan sebelumnya sudah memiliki
kewarganegaraan Indonesia meskipun masih berstatus
ganda bersamaan dengan warga Negara Belanda,
dan setelah berusia 18 tahun Irfan harus membuat
peryataan memilih salah satu diantara
kewarganegaraan tersebut.
¾Pasal 6 ayat (3) disebutkan bahwa “pernyataan
untuk memilih kewarganegaraan tersebut disampaikan
dalam waktu paling lambat 3 tahun setelah anak
berusia 18 tahun atau kawin”
Analisis Kasus
™Dalam kasus ini Irfan Bachdim termasuk
yang mengikuti Asas Keturunan (ius
sanguinis) terbukti dengan bukti bahwa
dia telah memiliki paspor biasa pada umur
18 tahun.
™Irfan juga saat ini bukan warga negara
yang yang mempunyai status bipatride,
karena ia telah memilih untuk menjadi
WNI setelah umur 18 tahun dan saat ini
tinggal di Indonesia dan bermain di
timnas Indonesia dan bergabung dengan
Persema Malang.
Kesimpulan
‰Irfan yang lahir dari ayah
berkewarganegaraan Indonesia dan ibu
warga Negara Belanda, bukan mendapatkan
kewarganegaraan Indonesia melalui proses
Pewarganegaraan (naturalisasi).
‰Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraannya asalkan orang itu
dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai
warga negara dinegara manapun ia tinggal.
Terima Kasih
SYAHLAN A. SUME,SE, MM,

More Related Content

Similar to Kewarganegaraan

Warga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfWarga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfkakayeuis
 
kedudukan warga negara dan kependudukan indonesia
kedudukan warga negara dan kependudukan indonesiakedudukan warga negara dan kependudukan indonesia
kedudukan warga negara dan kependudukan indonesiaRakha Al
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanAna Fitrotunnisa
 
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).pptfikrizar1
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanAdhy Djr
 
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaKedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaMuhammadAmarRahman
 
Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia Rama Putra
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanAna Fitrotunnisa
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarayuanitaandriani
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraandionteguhpratomo
 
Warga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanWarga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanFathur Marah
 
MAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docxMAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docxHamzahAsadullah5
 
Warga Negara Indonesia
Warga Negara IndonesiaWarga Negara Indonesia
Warga Negara Indonesianova147
 
PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)Eko Budi
 
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan DIANTO IRAWAN
 
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD BandungPresentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD BandungAchmad Doank
 
MATERI ke-7.pptx
MATERI ke-7.pptxMATERI ke-7.pptx
MATERI ke-7.pptxAldiDem
 

Similar to Kewarganegaraan (20)

Warga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfWarga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdf
 
kedudukan warga negara dan kependudukan indonesia
kedudukan warga negara dan kependudukan indonesiakedudukan warga negara dan kependudukan indonesia
kedudukan warga negara dan kependudukan indonesia
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status Kewarganegaraan
 
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
 
Asas
AsasAsas
Asas
 
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaKedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
 
Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status Kewarganegaraan
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negara
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraan
 
Warga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanWarga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraan
 
MAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docxMAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH_KEWARGANEGARAAN.docx
 
UU NOMOR 12 YAHUN 1996
UU NOMOR 12 YAHUN 1996UU NOMOR 12 YAHUN 1996
UU NOMOR 12 YAHUN 1996
 
Warga Negara Indonesia
Warga Negara IndonesiaWarga Negara Indonesia
Warga Negara Indonesia
 
KEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptxKEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptx
 
PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)
 
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
 
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD BandungPresentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
 
MATERI ke-7.pptx
MATERI ke-7.pptxMATERI ke-7.pptx
MATERI ke-7.pptx
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Kewarganegaraan

  • 1. Modul ke: Fakultas Program Studi KEWARGANEGARAAN by Syahlan A. Sume FEB MANAJEMEN KASUS–KASUS KEWARGANEGARAAN www.mercubuana.ac.id
  • 2. Kasus – Kasus Kewarganegaraan Warga Negara • Setiap negara memiliki warga negara, warga negara adalah orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur suatu negara. • Mereka mempunyai hubungan yang tidak terputus dengan tanah airnya, dengan UUD negaranya sekalipun yang bersangkutan berada di luar negeri
  • 3. DALAM UNDANG-UNDANG 12 TAHUN 2006, TENTANG KEWARGANEGARAAN Pasal 1 ayat 1 Warga negara adalah warga suatu negara yang di tertapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan Warga negara adalah warga suatu negara yang di tertapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan • Pasal 1 ayat 3 dikatakan pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan republik Indonesia melalui permohonan.
  • 4. Ius Soli Asas ius soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau Negara tempat dimana ia dilahirkan. Contoh : Orang tua Robert warga negara amerika melahirkan di negara Inggris, maka anak tersebut menjadi warga negara Inggris. Negara yang menganut asas tersebut antara lain, Inggris, Mesir, Amerika. Asas Kewarganegaraan Pada umumnya, asas dalam menentukan kewarganegaraan dibedakan antara Ius Sanguis dan Ius Soli.
  • 5. Ius Sanguinis Ius Sanguinis adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang tua yang bersangkutan. Jadi yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan dimana ia sendiri dan orang tuanya berada dan dilahirkan. Contoh : Orang tua Aviscena warga negara Indonesia melahirkan di negara China. Aviscena dinyatakan sebagai warga negara Indonesia, karena Indonesia dan China menganut asas Ius sanguinis.
  • 6. Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan 2 (dua) kemungkinan, yaitu: Apatride (tidak mempunyai kewarganegaraan) Contoh: Seorang keturunan bangsa A (ius soli) lahir di negara B (ius sanguinis). Maka orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan. Bipatride (mempunyai kewarganegaraan rangkap) Contoh: Seorang keturunan bangsa B (ius sanguinis) lahir di negara A (ius soli). Maka orang tersebut mempunyai 2 (dua) kewarganegaraan. APATRIDE DAN BIPATRIDE
  • 7. CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 STELSEL AKTIF Seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu untuk memperoleh kewarganegaraan. STELSEL PASIF Seseorang memperoleh kewarganegaraan tanpa melakukan tindakan hukum tertentu. HAK OPSI Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif) HAK REPUDIASI Hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam stelsel pasif)
  • 8. CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 1. Keturunan (pertalian darah) 2. Kelahiran 3. Pengangkatan 4. Pewarganegaraan (naturalisasi) 4.1. Naturalisasi Biasa 4.2. Naturalisasi Istimewa
  • 9. Syarat memperoleh kewarganegaraan Indonesia : a.Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin b.Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah Negara Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut c.Sehat jasmani dan rohani d.Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan UUD 1945
  • 10. e. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi berkewarganegaraan ganda g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
  • 11. HILANGNYA KEWARGANEGARAAN Berdasarkan pasal 23 ayat a hingga i Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006, seorang WNI dapat kehilangan kewarganegaraannya antara lain : 1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri; 2. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas permohonan sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal diluar negeri. 3. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin lebih dahulu dari Presiden Indonesia. 4. Secara suka rela masuk dalam dinas negara asing; 5. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;
  • 12. HILANGNYA KEWARGANEGARAAN 6. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing. 7. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atu surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya; atau 8. Bertempat tinggal diluar wilayah negara republik Indonesia selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara.
  • 13. Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Indonesia. Berdasarkan Pasal 43 dan 44 seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia dapat memperoleh kembali kewarganegaran Indonesia. 1. mengajukan permohonan kepada Presiden melalui menteri. 2.mengajukan permohonan kepada menteri melalui pejabat atau perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon
  • 14. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia diatas kertas bermaterai cukup dan sekurang- kurangnya memuat : a. Nama lengkap b. Alamat Tempat tinggal c. Tempat tanggal lahir d. Pekerjaan e. Jenis Kelamin f. Status Perkawinan g. Alasan kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia. Isi Surat Permohonan .
  • 15. Kasus - Kasus ¾ Kasus yang dibahas kali ini tentang pewarganegaraan yang dilakukan oleh seorang pemain sepak bola yang terkenal yaitu Irfan Bachdim yang disebut dengan naturalisasi. ¾ Irfan yang memiliki ayah asal Malang berkewarganegaraan Indonesia dan ibu berkewarganegaraan Belanda seringkali disebut sebagai pemain naturalisasi. ¾ Proses naturalisasi dalam UU Kewarganegaraan No 12 Tahun 2006 disebut dengan pewarganegaraan yang artinya salah satu cara untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia
  • 16. ¾Jadi Irfan sebelumnya sudah memiliki kewarganegaraan Indonesia meskipun masih berstatus ganda bersamaan dengan warga Negara Belanda, dan setelah berusia 18 tahun Irfan harus membuat peryataan memilih salah satu diantara kewarganegaraan tersebut. ¾Pasal 6 ayat (3) disebutkan bahwa “pernyataan untuk memilih kewarganegaraan tersebut disampaikan dalam waktu paling lambat 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau kawin”
  • 17. Analisis Kasus ™Dalam kasus ini Irfan Bachdim termasuk yang mengikuti Asas Keturunan (ius sanguinis) terbukti dengan bukti bahwa dia telah memiliki paspor biasa pada umur 18 tahun. ™Irfan juga saat ini bukan warga negara yang yang mempunyai status bipatride, karena ia telah memilih untuk menjadi WNI setelah umur 18 tahun dan saat ini tinggal di Indonesia dan bermain di timnas Indonesia dan bergabung dengan Persema Malang.
  • 18. Kesimpulan ‰Irfan yang lahir dari ayah berkewarganegaraan Indonesia dan ibu warga Negara Belanda, bukan mendapatkan kewarganegaraan Indonesia melalui proses Pewarganegaraan (naturalisasi). ‰Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya asalkan orang itu dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara dinegara manapun ia tinggal.
  • 19. Terima Kasih SYAHLAN A. SUME,SE, MM,