Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
1. FORUM 1
Jelaskan Konsep Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah
implementasi SIM dalam aktivitas organisasi atau kegiatan bisnisnya.
Jawab :
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah
sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu,
dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.
Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan
penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem
informasi yang efektif dan efisien oleh karena menekankan pada orientasi
manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang
bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision
making)
Tahapannya:
1. Tahap Pemikiran
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhdap lingkungan, baik secara
berkesinambungan atau sesekali. Hal ini meliuti beberapa aktivitas yang vertujuan
untuk mengidentifikasi adanya permasalahan-permasalahan atau kesempatan-
kesempatan.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah:
a. Menemukan Permasalahan
Tahap pemikiran dimulai dengan identifikasi tjuan dan saaran ari organsisasi.
Permsalahan timbuk dari adanya ketidakpuasan terhadap keadaan yang sedang
berjalan. Ketidakpuasan tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara apa yang
diinginkan dan apa yang terjadi atau tidak terjadi. Pada tahap ini usaha yang
dilakukan ialah mencari apakah ada permasalahan, mencari besarnya permasalahan
dan mengidentifikasi permsalahan tersebut
b. Klasifikasi Permasalahan
Aktivitas ini merupakan konseptualisasi dari masalah dalam usaha untuk
mengklasifikasian ke dalam beberapa kategori yang dapat didefinisikan.
2. i. Penguraian Permasalahan
Banyak permsalahan kompleks yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian
permasalahan. Dengan memecahkan bagian permasalahan yang paling mudah
dapat menolong dalam emmecahkan permasalahan yang kompleks. Pendekatan ini
juga membantu komunikasi antar orang-orang yang terkait dengan proses solusi.
ii. Kepentingan Permasalahan
Pada tahap pemikiran penting untuk menentukan pemilik dari permasalahan
tersebut.
Tahap pemikiran diakhiri dengan suatu pernyataan permasalahan. Pada waktu itu
tahap peracangan dimul
2. Tahap Perancangan
Tahap Perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan
menganalisa tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakuakn
pembuatan, pengujian dan validasi model dari situasi permasalahan tersebut.
Pemodelan adalah kombinasi dari seni dan sains. Beberapa topik dari permodelan
yang berhubungan dengan model kuantitatif adalah:
a. Komponen Model
Semua model terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu variabel keputusan, variabel
yang tidak dapat dikontrol serta parameter-parameter dan variabel-variabel hasil
atau keluaran.
b. Stuktur Model Kuantitatif
Model Kuantitatif mempunyai komponen-komponen model yang dihubungkan
oleh ekspresi matematis seperti persamaan atau ketidaksamaan.
c. Prinsip-prinsip Pemilihan
Evaluasi dari alternatif-alternatif dan pemilihannya langsung dari tipe kriteria-
kriteria yang akan digunakan. Dua prinsip dalam pemilihan ialah normatif dan
deskriftif.
Model Normatif
Alternatif yang dipilih ialah yang dapat dibuktikan yang terbaik diantara alternatif-
alternatif yang mungkin.
Model Deskriptif
3. Model deskriptif mendeskripsikan suatu sistem seperti adanya atau akan menjadi
apa nantinya.
Mencari Alternatif-alternatif
Bagian yang signifikan dari proses pemdoelan ialah menciptakan alternatif-
alternatif. Hal ini membutuhkan kreatifitas dan proses mencari yang membutuhkan
waktu dan biaya.
Memperkirakan Keluaran dari Masing-masing Alternatif
Untuk mengevaluasi dan memperbandingkan alternatif-alternatif yang telah
diperkirakan, perlu untuk meramalkan keluaran-keluaran yang akan dihasilkan
ooleh setiap alternatif tersebut.
Mengukur Hasil ( Tingkat Pencapaian Tujuan)
Nilai suatu alternatif dilihat berdasarkan kemampuannya untuk mencapai tujuan.
Skenario
Skenario adalah suatu pernyataan tentang asumsi mengenai lingkungan operasi
dari sistem tertentu pada waktu tertentu.
c. Tahap Pemilihan
Tahap pemilihan meliputi penarian tindakan-tindakan yang tepat ( diantara
tindakan-tindakan yang telah diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang akan
dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya.
Untuk model normatif dapat digunakan pendekatan analitis atau
memperbandingkan satu dengan yang lainnya secara mendalam. Untuk model
deskriptif dapat digunakan perbandingan alternatif-alternatif dengan jumlah
terbatas yang dilakukan baik dengan pendekatan penarian buta (blindly approach)
atau dengan pendekatan heuristik.
Pendekatan Pencartian Formal ( Turban)
i. Teknik-teknik Analistik
Teknik-teknik analitis menggunakan formula matematis yang secara langsung
dapat menurunkan solusi optimal atau memprediksi hasil tertentu
ii. Algoritma
4. Teknik-tekniks analitis dapat menggunakan algoritma-algoritma untuk
meningkatkan efisiensi dalam proses pencarian alternatif.
iii. Pendekatan Penarian Buta ( Blind Search)
Teknik pencarian buat mengacu pada pendekatan pencarian yang berubah-ubah
dan tidak ada panduannya. Ada dua type pencarian buta, yaitu:
– Enumerasi lengkap, yaitu seluruh alternatif dipertimbangkan sampai solusi
optimal didapatkan
– Enumerasi tidak lengkap, yaitu penarian parsial, dimana hanya sebagian
laternatif saja yang dieprtimbangkan sampai solusi yang cukup baik didapatkan.
–
d. Pendekatan Heuristik
Heuristik ialah aturan-aturan keputisan mengenai bagaimana suatu masalah
seharusnya dipecahkan. Heuristik dikembangkan dengan analisis masalah yang
padat dan teliti, kadangkala dengan menggunakan metode desain eksperimen.
QUIZ 1
Jelaskan dan beri contoh Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) dan bagaimana
langkag-langkah dalam pemecahan masalah (problem solving) pada suatu aktivitas
bisnis.
Jawab:
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan
tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban,
2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi
serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan
keputusan dengan lebih baik.
5. Problem Solving menjadi salah satu kriteria seseorang untuk mendapatkan
kesempatan Promosi dalam sebuah Fungsi dan Jabatan. Untuk itulah setiap
Assessment akan selalu disertai dengan Metode mencari Pemecahan Masalah
(Problem Solving). Setelah mendapatkan cara menyelesaikan sebuah masalah,
akan dilanjutkan dengan menguji kemampuan Pengambilan Keputusan (Decision
Making). Terkadang seorang ahli akan berkata “There’re no Problems just
Opportunities”, namun hal ini jusru memperjelas kondisi bahwa dia belum
menemukan Akar Masalah (Root Cause) sehingga tampak hanya menutupi stress
agar terlihat optimis. Pada akhirnya setiap Masalah harus Dipecahkan dan
Keputusan harus Diambil. Dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
harus dilakukan Tahap Demi Tahap (Step-by-Step) yakni:
Problem Recognition
Problem Labeling
Problem Cause Analysis
Optional Solution
Decision Making
Action Planning
Problem Recognition (Pengakuan Masalah)
Dengan mengakui bahwa terdapat situasi yang harus diperbaiki, walaupun kondisi
serius dan sangat kritis. Jangan pula menganggap sepele sebuah permasalahan
sehingga cenderung sedikit mengabaikan potensi masalah berikutnya. Pengakuan
yang Jujur akan adanya Masalah Kecil atau Besar akan berdampak terhadap
keseluruhan proses yang akan berjalan kemudian. Individu dan Tim perlu
Mengenali dan Mengakui terdapat sebuah Gejala yang berpotensi menjadi Masalah
berkelanjutan, sedemikian Pemecahan Masalah dan Pengabilan Keputusan dapat
terwujud.
Problem Labeling (Identifikasi Masalah)
Setelah menyelesaikan langkah pertama, Anda perlu memiliki banyak data
pendukung masalah tersebut. Ini mungkin akan membingungkan Anda dengan
begitu banyaknya masalah dan jenis masalah yang ada. Namun identifikasi
masalah ini perlu dilakukan agar mendapat persepsi yang sama dari semua orang
walau dari sudut pandang yang berbeda. Hasil identifikasi masalah ini agar ada
sebuah Kesepakatan Bersama tentang Masalah Utama yang perlu Resolusi.
Problem-Cause Analysis (Analisa Penyebab Masalah)
Dengan berhasilnya Identifikasi Masalah, maka Anda akan mulai mencari Definisi
Masalah sebenarnya. Anda tidak mungkin menyelesaikan masalah secara
bersamaan, dimana hal tersebut akan sangat menguras waktu dan pikiran. Maka
dengan memilah-milah pada Langkah 2, konsentrasi dan fokus Anda terhadap
Akar Penyebab Masalah Utama makin mengerucut. Langkah ketiga ini adalah
6. Langkah yang Terkontrol dan Terpecahkan dan dapat menjelaskan kenapa masalah
tersebut timbul.
Optional Solution (Solusi Pilihan)
Langkah ini menggambarkan bagaimana Langkah penyelesaian masalah dengan
berbagai cara dan alternatif. Anda tentu mencari strategi penyelesaian masalah
satu untuk semua, namun daftar lengkap alternatif akan sangat penting sebelum
berlanjut pada langkah berikutnya. Carilah daftar lengkap cara-cara yang mungkin
dalam penyelesaian masalah Anda.
Decision Making (Pengambilan Keputusan)
Disini akan memungkinkan Anda memilih salah satu alternatif solusi yang ada
dalam tindakan perbaikan. Langkah ini menjadi Filosofi Analisa dan Evaluasi,
dimana Anda perlu mempertimbangkan Prioritas dan Alternatif pilihan sehingga
akan terkaji Proses yang Praktis dan Ilmiah. Pengambilan Keputusan ini harus
mendapatkan tempat dari semua pihak sehingga dapat mengesampingkan
Alternatif Solusi lainnya dari Langkah empat.
Action Planning (Perencanaan Aksi)
Sebuah Solusi tidak menjadi senjata ampuh jika hanya sebagai wacana dan tidak
terbukti dalam tindakan. Sebaik apapun solusi pilihan bersama tidak akan berhasil
tanpa adanya eksekusi. Tahapan ini memerlukan Apa yang akan dilakukan
(What to Do), Dimana dilakukan (Where) dan Kapan dilakukan (When).