SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Berguru Pada Musibah
Oleh: Muhsin Hariyanto
Seorang pakar tafsir (mufassir) – M. Quraish Shihab – menyatakan
bahwa kata “musibah” sebenarnya mencakup segala sesuatu yang terjadi, baik
positif maupun negatif, baik anugerah maupun bencana. Tetapi, kata tersebut
populer digunakan untuk makna bencana. Sehingga, ketika memaknai QS alHadîd/57: 22-23:"tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu
jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu
jangan terlalu gembira (ialah gembira yang melampaui batas yang
menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah) terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri.", para ulama pun – pada umumnya –
menyatakan bahwa “tidak ada suatu bencana pun yang menimpa umat manusia
di dunia ini, seperti: kekeringan, tanah-longsor, banjir, paceklik, sakit,
kemiskinan da kematian dan yang semakna dengan itu melainkan merupakan
takdir Allah yang tidak bisa dielakkan oleh setiap manusia. Yang oleh karena itu,
harus disikapi dengan sabar dan pantang putus asa.
Setiap orang – kata M. Quraish Shihab -- pasti akan pernah dan bahkan
– selama masih ada kehidupan – selalu akan menghadapi “musibah” yang
beragam. Dan keragamam bentuk musibah itulah yang sebenarnya akan
membentuk kepribadian setiap orang, terkait dengan sikap orang itu terhadap
setiap musibah yang menimpanya.
Nabi kita, Muhammad s.a.w., adalah orang yang selalu bergumul dengan
beragam musibah, dan “beliau” selalu menyikapinya dengan “sabar”. Akhirnya:
“beliau” menjadi pemenang, menggapai sukses yang luar biasa dalam
kehidupannya: “hasanah fid dunya, wa hasanah fil âkhirah” (meraih kesuksesan
dalam kehidpan duniawi dan ukhrawi). Sebaliknya, dalam ruang dan waktu yang
sama, “Abu Lahab” adalah orang yang bergumul dengan persoalan yang sama,
tetapi dia gagal menjadi yang terbaik, bahkan digambarkan dalam QS al-Lahab
“terpuruk: menjadi yang “terburuk”, menjadi pecundang, tidak berhasil
menggapai kesuksesan di di dua ranah kehidupan: “terpuruk di dunia, dan – lebih
parah lagi – terpuruk di akhirat.
Belajar dari dua pribadi di atas, Muhammad s.a.w. (tokoh protagonis
dalam konteks panggung sandiwara kehidupan masyarakat majemuk) dan Abu
Labah (sang tokoh antagonis), sesungguhnya kehidupan ini – di mana pun dan
kapan pun -- adalah ”guru” kita untuk menjalani kehidupan berikutnya. Secara
sederhana, hari-hari dalam kehidupan kita, sebenarnya bisa kita pilah menjadi
tiga: ”masa lalu, sekarang, dan masa depan. Di kala sedang terhimpit kesulitan,
kita bisa belajar darinya: bagaimana agar kita ”sekarang” berbenah agar di masa
mendatang bisa terhindar dari kesulitan dan bagaimana kita akan menghadapi
setiap kesulitan jika (kesulitan) itu terjadi lagi. Atau, bagaimana kita bersikap

1
dengan sikap yang terbaik ketika ”kemalangan” menjadi sesuatu yang tak
terelakkan dalam ranah kehidupan kita.
Begitupun, ketika kita memeroleh sesuatu anugerah dari Allah, berupa
sesuatu perolehan yang membahagiakan setelah kita berhasil menata kehidupan
kita dalamk menghadapi setiap musibah, seharusnya kita bisa memetik pelajaran
dari kebahagiaan tersebut. Bagaimana kita bisa memeroleh kebahagiaan untuk
hari esok – dengan kecerdasan kita untuk menyikapi problem kehidupan di masa
sekarang, dan bagaimana cara kita untuk mengungkapkan suatu kebahagiaan
agar kita terlindung dari godaan setan, yang seringkali mengecoh kita dengan
sikap sombong dan euforia, hingga kita – bisa jadi – lupa untuk bersyukur.
Bahkan, kita bisa berharap bahwa tidak hanya sebatas itu (silih
bergantinya musibah yang beragam) yang bisa kita jadikan sebagai guru dalam
kehidupan. Tetapi, semua yang ada dalam kehidupan ini bisa kita jadikan guru
terbaik, untuk berupaya menjadi manusia yang lebih berkualitas. Tak terkecuali –
yang paling sederhana -- ketika kita lakukan ”satu tarikan napas” untuk
melangsungkan kehidupan kita pun bisa menjadi alas belajar. Karena semua itu,
mengandung suatu proses pembelajaran bagi kita dalam mengatur hidup,
menggapai makna syukur di ketika kita mampu untuk menghargai waktu dalam
menata aktivitas nyata di ”masa sekarang” untuk menggapai masa depan.
Mencermati kandungan dua rangkaian ayat al-Quran di atas (QS alHadîd/57: 22-23), kita masih bisa belajar dari ”satu lagi” guru kehidupan kita
yang tak kalah pentingnya dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa kehidupan
kita yang lain, untuk kita sadari dalam kehidupan kita sendiri, yaitu (peristiwa)
kematian bagi siapa pun yang pernah hidup. Satu kejadian yang tak mungkin kita
hindari dengan cara apa pun, karena ketika sudah sampai pada saat ”Allah SWT
menghendakinya”. Karena, dengan mengingat kematian, kita bisa menghargai
betapa nikmatnya waktu hidup yang singkat ini, sehingga kita sadar untuk
memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. ”Bersyukur untuk bisa menghargai
waktu”, Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Âli 'Imrân/3: 185: "Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memerdayakan."
Semoga kita tak pernah teperdaya oleh gemerlap kehidupan dunia,
karena kita berhasil menjadi pembelajar terbaik dalam setiap musibah yang
menimpa diri kita. Bahkan dengan setiap musibah yang pernah menimpa, kita
bisa menjadi manusia yang semakin cerdas dalam menyikapi kehidupan dan
menjadi ”muflih” (orang yang beruntung) karena kita senantiasa ”mampu” untuk
menjadikan setiap musibah sebagi guru dalam mengarungi bahtera kehidupan
yang berliku. ”Menjadi orang yang bersabar dalam suka dan duka dan bersyukur
terhadap semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, kapan pun -- di
mana pun dan dalam situasi dan kondisi apa pun”.
Ketika Nabi Muhammad s.a.w. – Sang Uswah Hasanah kita – berhasil
menjadi yang terbaik dan menggapai kesuksesan hidup dalam dua ranah

2
kehidupan ”dunia-akhirat’, sebagai umatnya, dengan berittiba’ (meneladani)
pada sikapnya terhadap setiap musibah yang menimpanya, kita seharusnya (juga)
bisa menjadi yang terbaik dan sukses dalam menggapai setiap cita-cita luhur kita.
Semoga!
Penulis adalah Dosen Tetap FAI-UM Yogyakarta dan Dosen Luar Biasa STIKES
'Aisyiyah Yogyakarta

3

More Related Content

What's hot

Tafsir Al azhar 113 al falaq
Tafsir Al azhar 113 al falaqTafsir Al azhar 113 al falaq
Tafsir Al azhar 113 al falaqMuhammad Idris
 
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2Ra Hardianto
 
Kata pengantar bn p
Kata pengantar bn pKata pengantar bn p
Kata pengantar bn pwindaindra
 

What's hot (6)

Tafsir Al azhar 113 al falaq
Tafsir Al azhar 113 al falaqTafsir Al azhar 113 al falaq
Tafsir Al azhar 113 al falaq
 
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
 
Kata pengantar bn p
Kata pengantar bn pKata pengantar bn p
Kata pengantar bn p
 
Ujian allah
Ujian allahUjian allah
Ujian allah
 
Meraih hidup bahagia
Meraih hidup bahagia Meraih hidup bahagia
Meraih hidup bahagia
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 

Viewers also liked

Budaya risywah di tengah kita
Budaya risywah di tengah kitaBudaya risywah di tengah kita
Budaya risywah di tengah kitaMuhsin Hariyanto
 
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMuhsin Hariyanto
 
Hukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnya
Hukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnyaHukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnya
Hukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnyaMuhsin Hariyanto
 
Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)
Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)
Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)Muhsin Hariyanto
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahMuhsin Hariyanto
 
Konfigurasi politik dan legislasi
Konfigurasi politik dan legislasiKonfigurasi politik dan legislasi
Konfigurasi politik dan legislasiMuhsin Hariyanto
 
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01Muhsin Hariyanto
 
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)Muhsin Hariyanto
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanMuhsin Hariyanto
 

Viewers also liked (20)

Harga sebuah kejujuran
Harga sebuah kejujuranHarga sebuah kejujuran
Harga sebuah kejujuran
 
Budaya risywah di tengah kita
Budaya risywah di tengah kitaBudaya risywah di tengah kita
Budaya risywah di tengah kita
 
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
 
Inspirasi jamil azzaini
Inspirasi jamil azzainiInspirasi jamil azzaini
Inspirasi jamil azzaini
 
Saatnya menjadi pemenang
Saatnya menjadi pemenangSaatnya menjadi pemenang
Saatnya menjadi pemenang
 
Tahsinul akhlaq 01
Tahsinul akhlaq 01Tahsinul akhlaq 01
Tahsinul akhlaq 01
 
Hukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnya
Hukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnyaHukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnya
Hukum rokok, merokok dan profesi terkait lainnya
 
Cover bahan ajar
Cover bahan ajarCover bahan ajar
Cover bahan ajar
 
Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)
Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)
Ballighu ‘anni walau ayah (edisi revisi)
 
Bervalentine untuk apa
Bervalentine untuk apaBervalentine untuk apa
Bervalentine untuk apa
 
Berislam itu mudah
Berislam itu mudahBerislam itu mudah
Berislam itu mudah
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
 
Konfigurasi politik dan legislasi
Konfigurasi politik dan legislasiKonfigurasi politik dan legislasi
Konfigurasi politik dan legislasi
 
Kesurupan
KesurupanKesurupan
Kesurupan
 
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
Jadilah pemimpin dan bukan penguasa 01
 
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)Tafsir al quran qs al-hujurat ayat  9 (ishlah)
Tafsir al quran qs al-hujurat ayat 9 (ishlah)
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
 
Zakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahZakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekah
 
Pengendalian hawa nafsu
Pengendalian hawa nafsuPengendalian hawa nafsu
Pengendalian hawa nafsu
 
Cnfpt09
Cnfpt09Cnfpt09
Cnfpt09
 

Similar to Berguru pada musibah

Menerima musibah dengan sikap sabar
Menerima musibah dengan sikap sabarMenerima musibah dengan sikap sabar
Menerima musibah dengan sikap sabarMuhsin Hariyanto
 
40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalah40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalahmr_haryono
 
40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalah40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalahHelmon Chan
 
Meneladani dengan spirit fastabiqul khairat
Meneladani dengan spirit fastabiqul khairatMeneladani dengan spirit fastabiqul khairat
Meneladani dengan spirit fastabiqul khairatMuhsin Hariyanto
 
40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalah40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalahHelmon Chan
 
Jangan pernah berputus asa
Jangan pernah berputus asaJangan pernah berputus asa
Jangan pernah berputus asaMuhsin Hariyanto
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSitiAzziraIdris
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putramuhammad furdaus
 

Similar to Berguru pada musibah (10)

Menerima musibah dengan sikap sabar
Menerima musibah dengan sikap sabarMenerima musibah dengan sikap sabar
Menerima musibah dengan sikap sabar
 
40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalah40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalah
 
Hospi sa
Hospi saHospi sa
Hospi sa
 
40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalah40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalah
 
Meneladani dengan spirit fastabiqul khairat
Meneladani dengan spirit fastabiqul khairatMeneladani dengan spirit fastabiqul khairat
Meneladani dengan spirit fastabiqul khairat
 
40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalah40 cara menyelesaikan_masalah
40 cara menyelesaikan_masalah
 
Jangan pernah berputus asa
Jangan pernah berputus asaJangan pernah berputus asa
Jangan pernah berputus asa
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Recently uploaded

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 

Recently uploaded (7)

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 

Berguru pada musibah

  • 1. Berguru Pada Musibah Oleh: Muhsin Hariyanto Seorang pakar tafsir (mufassir) – M. Quraish Shihab – menyatakan bahwa kata “musibah” sebenarnya mencakup segala sesuatu yang terjadi, baik positif maupun negatif, baik anugerah maupun bencana. Tetapi, kata tersebut populer digunakan untuk makna bencana. Sehingga, ketika memaknai QS alHadîd/57: 22-23:"tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira (ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah) terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.", para ulama pun – pada umumnya – menyatakan bahwa “tidak ada suatu bencana pun yang menimpa umat manusia di dunia ini, seperti: kekeringan, tanah-longsor, banjir, paceklik, sakit, kemiskinan da kematian dan yang semakna dengan itu melainkan merupakan takdir Allah yang tidak bisa dielakkan oleh setiap manusia. Yang oleh karena itu, harus disikapi dengan sabar dan pantang putus asa. Setiap orang – kata M. Quraish Shihab -- pasti akan pernah dan bahkan – selama masih ada kehidupan – selalu akan menghadapi “musibah” yang beragam. Dan keragamam bentuk musibah itulah yang sebenarnya akan membentuk kepribadian setiap orang, terkait dengan sikap orang itu terhadap setiap musibah yang menimpanya. Nabi kita, Muhammad s.a.w., adalah orang yang selalu bergumul dengan beragam musibah, dan “beliau” selalu menyikapinya dengan “sabar”. Akhirnya: “beliau” menjadi pemenang, menggapai sukses yang luar biasa dalam kehidupannya: “hasanah fid dunya, wa hasanah fil âkhirah” (meraih kesuksesan dalam kehidpan duniawi dan ukhrawi). Sebaliknya, dalam ruang dan waktu yang sama, “Abu Lahab” adalah orang yang bergumul dengan persoalan yang sama, tetapi dia gagal menjadi yang terbaik, bahkan digambarkan dalam QS al-Lahab “terpuruk: menjadi yang “terburuk”, menjadi pecundang, tidak berhasil menggapai kesuksesan di di dua ranah kehidupan: “terpuruk di dunia, dan – lebih parah lagi – terpuruk di akhirat. Belajar dari dua pribadi di atas, Muhammad s.a.w. (tokoh protagonis dalam konteks panggung sandiwara kehidupan masyarakat majemuk) dan Abu Labah (sang tokoh antagonis), sesungguhnya kehidupan ini – di mana pun dan kapan pun -- adalah ”guru” kita untuk menjalani kehidupan berikutnya. Secara sederhana, hari-hari dalam kehidupan kita, sebenarnya bisa kita pilah menjadi tiga: ”masa lalu, sekarang, dan masa depan. Di kala sedang terhimpit kesulitan, kita bisa belajar darinya: bagaimana agar kita ”sekarang” berbenah agar di masa mendatang bisa terhindar dari kesulitan dan bagaimana kita akan menghadapi setiap kesulitan jika (kesulitan) itu terjadi lagi. Atau, bagaimana kita bersikap 1
  • 2. dengan sikap yang terbaik ketika ”kemalangan” menjadi sesuatu yang tak terelakkan dalam ranah kehidupan kita. Begitupun, ketika kita memeroleh sesuatu anugerah dari Allah, berupa sesuatu perolehan yang membahagiakan setelah kita berhasil menata kehidupan kita dalamk menghadapi setiap musibah, seharusnya kita bisa memetik pelajaran dari kebahagiaan tersebut. Bagaimana kita bisa memeroleh kebahagiaan untuk hari esok – dengan kecerdasan kita untuk menyikapi problem kehidupan di masa sekarang, dan bagaimana cara kita untuk mengungkapkan suatu kebahagiaan agar kita terlindung dari godaan setan, yang seringkali mengecoh kita dengan sikap sombong dan euforia, hingga kita – bisa jadi – lupa untuk bersyukur. Bahkan, kita bisa berharap bahwa tidak hanya sebatas itu (silih bergantinya musibah yang beragam) yang bisa kita jadikan sebagai guru dalam kehidupan. Tetapi, semua yang ada dalam kehidupan ini bisa kita jadikan guru terbaik, untuk berupaya menjadi manusia yang lebih berkualitas. Tak terkecuali – yang paling sederhana -- ketika kita lakukan ”satu tarikan napas” untuk melangsungkan kehidupan kita pun bisa menjadi alas belajar. Karena semua itu, mengandung suatu proses pembelajaran bagi kita dalam mengatur hidup, menggapai makna syukur di ketika kita mampu untuk menghargai waktu dalam menata aktivitas nyata di ”masa sekarang” untuk menggapai masa depan. Mencermati kandungan dua rangkaian ayat al-Quran di atas (QS alHadîd/57: 22-23), kita masih bisa belajar dari ”satu lagi” guru kehidupan kita yang tak kalah pentingnya dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa kehidupan kita yang lain, untuk kita sadari dalam kehidupan kita sendiri, yaitu (peristiwa) kematian bagi siapa pun yang pernah hidup. Satu kejadian yang tak mungkin kita hindari dengan cara apa pun, karena ketika sudah sampai pada saat ”Allah SWT menghendakinya”. Karena, dengan mengingat kematian, kita bisa menghargai betapa nikmatnya waktu hidup yang singkat ini, sehingga kita sadar untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. ”Bersyukur untuk bisa menghargai waktu”, Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Âli 'Imrân/3: 185: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memerdayakan." Semoga kita tak pernah teperdaya oleh gemerlap kehidupan dunia, karena kita berhasil menjadi pembelajar terbaik dalam setiap musibah yang menimpa diri kita. Bahkan dengan setiap musibah yang pernah menimpa, kita bisa menjadi manusia yang semakin cerdas dalam menyikapi kehidupan dan menjadi ”muflih” (orang yang beruntung) karena kita senantiasa ”mampu” untuk menjadikan setiap musibah sebagi guru dalam mengarungi bahtera kehidupan yang berliku. ”Menjadi orang yang bersabar dalam suka dan duka dan bersyukur terhadap semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, kapan pun -- di mana pun dan dalam situasi dan kondisi apa pun”. Ketika Nabi Muhammad s.a.w. – Sang Uswah Hasanah kita – berhasil menjadi yang terbaik dan menggapai kesuksesan hidup dalam dua ranah 2
  • 3. kehidupan ”dunia-akhirat’, sebagai umatnya, dengan berittiba’ (meneladani) pada sikapnya terhadap setiap musibah yang menimpanya, kita seharusnya (juga) bisa menjadi yang terbaik dan sukses dalam menggapai setiap cita-cita luhur kita. Semoga! Penulis adalah Dosen Tetap FAI-UM Yogyakarta dan Dosen Luar Biasa STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta 3