AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
adabul alim wal mutaallim bab ke empat
1. BAB KE-EMPAT :
ADAB SANTRI TERHADAP PELAJARANNYA, SESUATU YANG
DISANDARKAN KEPADANYA BERSAMA GURUNYA DAN
PERGAULAN BAG. 4-9
Oleh :
Muhammad Rio Zarkasyi Azis
Rahmad Samsudin
Rahmad Rizky Mubarok
Muhammad Nur Khosim
2. YANG KE-EMPAT
• Sebelum menghafalkan sesuatu hendaknya santri mentashihkan terlebih dahulu
kepada orang seorang kyai (guru) atau orang yang mempunyai kapabilitas dalam
ilmu tersebut, setelah selesai diteliti oleh gurunya barulah ia menghafalkannya
dengan baik dan bagus.
• Mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan ketika pembelajaran.
3. YANG KE-LIMA
• Hendaknya santri berangkat lebih awal. Lebih pagi dalam rangka untuk mencari
ilmu.
• Sebaik-baiknya kitab yang bisa, mampu menolong kepada orang yang alim, orang
yang ahli dalam ilmu fiqh adalah kitab “Sunan Al kubra” karya abu bakar al
baihaqy.
• Hadits imam syafi’i berkata :”Barang siapa yang mampu mempelajari kitab hadits,
maka ia akan memiliki hujjah yang sangat kuat”’
4. YANG KE-ENAM
• Ketika santri telah mampu menjelaskan, terhadap apa yang ia hafalkan walaupun
masih dalam tahap ikhtishar dan bisa menguraikan kemusykilan yang ada dan
faidah-faidah yang sangat penting, maka ia diperbolehkan pindah untuk membahas
kitab-kitab besar serta tiada henti, terus menerus menelaah tanpa mengenal rasa
lelah.
• Santri harus menjaga dalam melihat terhadap dirinya sendiri dengan pandangan
yang penuh dengan kesempurnaan, tidak membutuhkan terhadap petunjuk-
petunjuk seorang guru dalam mempelajari ilmu, karena hal itu merupakan hakekat
dari kebodohan dan kesombongan.
5. YANG KETUJUH
• Santri harus mengikuti halaqoh, diskusi dan musyawarah bersama gurunya dalam
setiap pelajaran kalau memungkinkan ia untuk membacanya.
• Santri harus selalu bersungguh-sungguh dalam berkhidmah kepada gurunya.
Karena hal tersebut akan menghasilkan kemuliaan dan penghormatan.
• Seyogyanya santri selalu mengingat setiap hal yang terjadi pada forum diskusi
dengan gurunya. Baik itu berupa qaidah-qaidahm, definisi, batasan-batasan dan
lain sebagainya.
6. YANG KEDELAPAN
• Apabila seorang santri menghadiri pertemuan pertemuan para guru, maka hendaklah ia
mengucapkan salam.
• Apabila santri mengucapkan salam pada suatu forum, maka ia tidak diperkenankan melewati
orang-orang yang ada ditempat tersebut untuk mendekat kepada sang kiai.
• Seorang santri tidak diperbolehkan memindah tempat duduk orang lain atau berdesakan dengan
sengaja.
• Seorang santri tidak diperkenakan mengambil tempat duduk di tengah-tengah pertemuan atau
didepan seseorang kecuali dalam keadaan darurat
• Hendaknya seorang santri berkumpul dengan para sahabat-sahabatnya ketika membahas sebuah
pelajaran ataun membahas beberapa pelajaran dengan konteks yang sama. Supaya ketika
gurunya menyampaikan penjelasan sebuah persoalan, materi pelajaran bisa utuh dan tidak
terganggu.