SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
ILMU UKUR TANAH
&
PEMETAAN
(Pertemuan 11)
Ellysa, ST, MT
Kontur
A. Garis Kontur
 adalah garis yang menghubungkan titik-titik
dengan ketinggian sama.
• Nama lain garis kontur adalah garis tranches,
garis tinggi atau garis lengkung horisontal.
• Garis kontur + 25 m
 artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik
yang mempunyai ketinggian sama + 25 m
terhadap referensi tinggi tertentu.
Kontur
• Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat
proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang
mendatar dengan permukaan bumi ke bidang
mendatar peta.
• Karena peta umumnya dibuat dengan skala
tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan
mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Kontur
• Gambar 1
Kontur
B. Interval Kontur dan Indeks Kontur
• Interval kontur adalah jarak tegak antara dua
garis kontur yang berdekatan.
• Indeks kontur adalah garis kontur yang
penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan
interval kontur tertentu.
• Rumus untuk menentukan interval kontur pada
suatu peta topografi adalah:
 i = (25 / jumlah cm dalam 1 km) meter , atau
 i = n log n tan a , dengan n = (0.01 S + 1)1/2
meter.
Kontur
Contoh 1:
Peta dibuat pada skala 1 : 5.000
sehingga 20 cm = 1 km,
maka i = 25 / 20 = 1.5 meter.
 Contoh 2:
Peta dibuat skala S = 1 : 5.000 dan a = 45°,
maka i = 6.0 meter.
Kontur
• Tabel 1. Interval kontur berdasarkan skala dan
bentuk medan
Skala
Bentuk Muka
Tanah
Interval Kontur
1 : 1 000
dan
lebih besar
Datar
Bergelombang
Berbukit
0.2 – 0.5 m
0.5 – 1.0 m
1.0 – 2.0 m
1 : 1 000
s / d
1 : 10 000
Datar
Bergelombang
Berbukit
0.5 – 1.5 m
1.0 – 2.0 m
2.0 – 3.0 m
1 : 10 000
dan
lebih kecil
Datar
Bergelombang
Berbukit
Bergunung
1.0 – 3.0 m
2.0 – 5.0 m
5.0 – 10.0 m
0.0 – 50.0 m
Kontur
C. Sifat Garis Kontur
• Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain
dan tidak akan saling berpotongan.
• Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat
dan pada daerah yang landai lebih jarang.
Kontur
• Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur
membentuk satu garis.
• Garis kontur pada curah yang sempit membentuk
huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih
rendah. Garis kontur pada punggung bukit yang
tajam membentuk huruf V yang menghadap ke
bagian yang lebih tinggi.
Kontur
• Garis kontur pada suatu punggung bukit yang
membentuk sudut 90° dengan kemiringan
maksimumnya, akan membentuk huruf U
menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
• Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk
garis-garis kontur yang menutup-melingkar.
Kontur
• Garis kontur harus menutup pada dirinya
sendiri.
• Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian
sama tidak dapat dihubungkan dan dilanjutkan
menjadi satu garis kontur.
Kontur
D. Kegunaan Garis Kontur
• Selain menunjukkan bentuk ketinggian
permukaan tanah, garis kontur juga dapat
digunakan untuk:
 Menentukan potongan memanjang ( profile,
longitudinal sections ) antara dua tempat.
Kontur
Menghitung luas daerah genangan dan
volume suatu bendungan.
Kontur
Menentukan route / trace dengan kelandaian
tertentu.
Kontur
Menentukan kemungkinan dua titik di
lapangan sama tinggi dan saling terlihat.
Kontur
E. Penentuan dan Pengukuran Titik Detil Untuk
Pembuatan Garis Kontur
• Semakin rapat titik detail yang diamati, maka
semakin teliti informasi yang tersajikan dalam
peta.
• Dalam batas ketelitian teknis tertentu,
kerapatan titik detail ditentukan oleh skala peta
dan ketelitian (interval) kontur yang diinginkan.
• Pengukuran titik-titik detail untuk penarikan
garis kontur suatu peta dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung.
Kontur
a. Pengukuran tidak langsung
 Titik-titik detail yang tidak harus sama tinggi,
dipilih mengikuti pola tertentu, yaitu: pola kotak-
kotak (spot level), pola profil (grid) dan pola
radial.
 Pola radial digunakan untuk pemetaan
topografi pada daerah yang luas dan
permukaan tanahnya tidak beraturan.
Kontur
Kontur
Kontur
b. Pengukuran Langsung
• Titik-titik detail ditelusuri sehingga dapat ditentukan
posisinya dalam peta dan diukur pada ketinggian
tertentu - ketinggian garis kontur.
• Cara pengukuran langsung lebih rumit dan sulit
pelaksanaannya dibanding dengan cara tidak
langsung, namun ada jenis kebutuhan tertentu
yang harus menggunakan cara pengukuran kontur
cara langsung, misalnya pengukuran dan
pemasangan tanda batas daerah genangan.
Kontur
F. Interpolasi Garis Kontur
• Pada pengukuran garis kontur cara langsung,
garis-garis kontur sudah langsung merupakan
garis penghubung titik-titik yang diamati
dengan ketinggian yang sama.
• Pada pengukuran garis kontur cara tidak
langsung umumnya titik-titik detail itu pada
ketinggian sembarang yang tidak sama.
Kontur
• Bila titik-titik detail yang diperoleh belum
mewujudkan titik-titik dengan ketinggian yang
sama, maka perlu dilakukan interpolasi linier
untuk mendapatkan titik-titik yang sama tinggi.
• Interpolasi linier bisa dilakukan dengan cara:
a. Taksiran
b. Hitungan
c. Grafis
Kontur
a. Cara Taksiran (Visual)
 Titik-titik dengan ketinggian yang sama secara
visual diinterpolasi dan diinterpretasikan
langsung di antara titik-titik yang diketahui
ketinggiannya.
Kontur
b. Cara Hitungan (Numeris)
 Cara ini pada dasarnya juga menggunakan dua
titik yang diketahui posisi dan ketinggiannya,
hanya saja hitungan interpolasinya dikerjakan
secara numeris (eksak) menggunakan
perbandingan linier.
Kontur
c. Cara Grafis
Pada kertas transparan, buat interpolasi
dengan membuat garis-garis sejajar dengan
interval tertentu pada selang antara dua titik
yang sudah diketahui ketinggiannya.
Kemudian plot salah satu titik pada kertas
transparan.
Titik ini kemudian diimpitkan dengan titik yang
sama pada kertas gambar dan keduanya
ditahan berimpit sebagai sumbu putar.
Kontur
Selanjutnya putar kertas transparan hingga
arah titik yang lain yang diketahui
ketinggiannya terletak pada titik yang sama
pada kertas gambar.
Maka dengan menandai perpotongan garis-
garis sejajar denga garis yang diketahui
ketinggiannya diperoleh titik-titik dengan
ketinggian pada interval tertentu.
Pembuatan Garis Kontur
• Aturan Umum Garis Kontur
1. Garis kontur tidak pernah berpotongan.
2. Perbedaan ketinggian antara garis kontur harus
konstan.
3. Daerah yang lebih tinggi selalu berada di sisi
yang sama dari garis kontur.
4. Garis kontur selalu membentuk bidang yang
tertutup.
5. Garis kontur selalu tegak lurus terhadap garis
kelandaian yang paling terjal.
6. Jarak antara garis kontur memberikan gambaran
tentang kelandaian daerah yang digambarkan,
semakin dekat berarti semakin terjal.
Pembuatan Garis Kontur
7. Garis kontur berupa lingkaran tertutup dengan
pusat yang sama dan semakin tinggi ke arah
pusatnya menggambarkan sebuah bukit.
8. Garis kontur berupa lingkaran tertutup dengan
pusat yang sama dan semakin rendah ke arah
pusatnya menggambarkan sebuah “lubang” atau
depresi.
9. Garis yang tidak teratur menunjukkan kelandaian
yang tidak merata.
10. Garis kontur tidak pernah bercabang.
11. Lembah digambarkan dengan kontur berbentuk
V, sedangkan lereng terjal berbentuk U.
12. Bentuk V pada aliran sungai selalu menunjukkan
arah hulu.
Pembuatan Garis Kontur
• Jarak kontur 5 m
673,4 m 696,2 m
Pembuatan Garis Kontur
• Jarak kontur 5 m
673,4 m 696,2 m
Garis kontur yang memotong:
• 675,0 m
• 680,0 m
• 685,0 m
• 690,0 m
• 695,0 m
Pembuatan Garis Kontur
• Jarak kontur 5 m
673,4 m 696,2 m
Jarak peta = 10 cm
Pembuatan Garis Kontur
• Jarak kontur 5 m
673,4 m 696,2 m
Beda ketinggian = 696,2 m – 673,4 m = 22,8 m
Pembuatan Garis Kontur
• Jarak kontur 5 meter
673,4 m 696,2 m
Jarak dari 673,4:
• 675,0 m: (675,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 0,7 cm
• 680,0 m: (680,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 2,9 cm
• 685,0 m: (685,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 5,1 cm
• 690,0 m: (690,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 7,3 cm
• 695,0 m: (695,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 9,5 cm
Pembuatan Garis Kontur
• Jarak kontur 5 meter
673,4 m 696,2 m
0,7 cm
675,0
m
Pembuatan Garis Kontur
• Jarak kontur 5 meter
673,4 m 696,2 m
0,7 cm
2,9 cm
675,0
m
680,0
m
Pembuatan garis Kontur
• Jarak kontur 5 meter
673,4 m 696,2 m
0,7 cm
2,9 cm
5,1 cm
675,0
m
680,0
m
685,0
m
Pembuatan garis Kontur
• Jarak kontur 5 meter
673,4 m 696,2 m
0,7 cm
2,9 cm
5,1 cm
7,3 cm
675,0
m
680,0
m
685,0
m
690,0
m
Pembuatan garis Kontur
• Jarak kontur 5 meter
673,4 m 696,2 m
0,7 cm
2,9 cm
5,1 cm
7,3 cm
9,5 cm
675,0
m
680,0
m
685,0
m
690,0
m
695,0
m
Pembuatan garis Kontur
• Jarak kontur 5 meter
673,4 m 696,2 m
675,0
m
680,0
m
685,0
m
690,0
m
695,0
m
Contoh Soal
• Tentukan garis kontur dengan jarak 5 m
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
Jawaban
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
436,3 443,1 434,8 427,3 418,3
437,2 427,3 417,4 413,2
429,3 422,5 414,3 411,7
426,7 418,3 412,3 407,4
• Jarak kontur 5 meter
Tugas Mandiri 4
1. Gambarkan kontur dibawah ini dengan jarak kontur
2.5 meter dan 5 meter.
123
125
125
125
125
125
126
127
129
129
129 128
130
130
132
134
134
134
131
135
135
135
135
136 137
137 137
137
138
140
140
141
141
136
142
141
143
143 144
144
145 145
145
145
138
146
146
146
147
146
147
148
149
150
150 152
152
157
155
160

More Related Content

What's hot

Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luasKharistya Amaru
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailHendra Supriyanto
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Lampung University
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanahyulika usman
 
Analisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflectionAnalisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflectionrahmawan luqman
 
Pengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikalPengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikalVinny Dewina
 
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiFridolin bin stefanus
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanainka -chan
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxGutit
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pasbond
 
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiContoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiMega Yasma Adha
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1khalid munandar
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turunlassak
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetrilia anggraini
 

What's hot (20)

Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Analisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflectionAnalisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflection
 
Pengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikalPengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikal
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
 
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur TanahPengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
 
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
 
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiContoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turun
 
Iuw 7v beda tinggi
Iuw   7v beda tinggiIuw   7v beda tinggi
Iuw 7v beda tinggi
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
 

Similar to ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN

MELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWA
MELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWAMELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWA
MELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWAUswatun Khasanah
 
Diktat Geometri
Diktat GeometriDiktat Geometri
Diktat Geometrisuep_x
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfssuser14f01f
 
Melukis segitiga dan garis
Melukis segitiga dan garisMelukis segitiga dan garis
Melukis segitiga dan garismuhammaddavide
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutaireswitha
 
Titik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis SimetriTitik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis SimetriEri Krismiya
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptxMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptxBillyPutro1
 
gambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxgambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxAduhHaay
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaras Kun Rahmanti Putri
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxazizahsiti6
 
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptxSupriyadiBinPurhan
 
Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1MOSES HADUN
 
Garis dan-sudut
Garis dan-sudutGaris dan-sudut
Garis dan-sudutEmce Ida
 
PENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptx
PENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptxPENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptx
PENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptxKurikulumwaSman14
 

Similar to ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (20)

Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012
Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012
Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012
 
Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12
Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12
Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12
 
MELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWA
MELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWAMELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWA
MELUKIS SEGITIGA DAN GARIS-GARIS ISTIMEWA
 
Diktat Geometri
Diktat GeometriDiktat Geometri
Diktat Geometri
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
 
Melukis segitiga dan garis
Melukis segitiga dan garisMelukis segitiga dan garis
Melukis segitiga dan garis
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudut
 
Titik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis SimetriTitik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis Simetri
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptxMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
 
Dimensi3
Dimensi3Dimensi3
Dimensi3
 
gambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxgambar persektif.pptx
gambar persektif.pptx
 
Shaft plumbing ppt
Shaft plumbing pptShaft plumbing ppt
Shaft plumbing ppt
 
Pig
PigPig
Pig
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
 
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
 
Garis dan sudut
Garis dan sudutGaris dan sudut
Garis dan sudut
 
Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1
 
Garis dan-sudut
Garis dan-sudutGaris dan-sudut
Garis dan-sudut
 
PENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptx
PENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptxPENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptx
PENGETAHUAN_DASAR_PEMETAAN.pptx
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 

ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN

  • 2. Kontur A. Garis Kontur  adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. • Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi atau garis lengkung horisontal. • Garis kontur + 25 m  artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
  • 3. Kontur • Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. • Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
  • 5. Kontur B. Interval Kontur dan Indeks Kontur • Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. • Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu. • Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:  i = (25 / jumlah cm dalam 1 km) meter , atau  i = n log n tan a , dengan n = (0.01 S + 1)1/2 meter.
  • 6. Kontur Contoh 1: Peta dibuat pada skala 1 : 5.000 sehingga 20 cm = 1 km, maka i = 25 / 20 = 1.5 meter.  Contoh 2: Peta dibuat skala S = 1 : 5.000 dan a = 45°, maka i = 6.0 meter.
  • 7. Kontur • Tabel 1. Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan Skala Bentuk Muka Tanah Interval Kontur 1 : 1 000 dan lebih besar Datar Bergelombang Berbukit 0.2 – 0.5 m 0.5 – 1.0 m 1.0 – 2.0 m 1 : 1 000 s / d 1 : 10 000 Datar Bergelombang Berbukit 0.5 – 1.5 m 1.0 – 2.0 m 2.0 – 3.0 m 1 : 10 000 dan lebih kecil Datar Bergelombang Berbukit Bergunung 1.0 – 3.0 m 2.0 – 5.0 m 5.0 – 10.0 m 0.0 – 50.0 m
  • 8. Kontur C. Sifat Garis Kontur • Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan. • Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih jarang.
  • 9. Kontur • Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis. • Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih rendah. Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
  • 10. Kontur • Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90° dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi. • Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-melingkar.
  • 11. Kontur • Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri. • Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur.
  • 12. Kontur D. Kegunaan Garis Kontur • Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:  Menentukan potongan memanjang ( profile, longitudinal sections ) antara dua tempat.
  • 13. Kontur Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
  • 14. Kontur Menentukan route / trace dengan kelandaian tertentu.
  • 15. Kontur Menentukan kemungkinan dua titik di lapangan sama tinggi dan saling terlihat.
  • 16. Kontur E. Penentuan dan Pengukuran Titik Detil Untuk Pembuatan Garis Kontur • Semakin rapat titik detail yang diamati, maka semakin teliti informasi yang tersajikan dalam peta. • Dalam batas ketelitian teknis tertentu, kerapatan titik detail ditentukan oleh skala peta dan ketelitian (interval) kontur yang diinginkan. • Pengukuran titik-titik detail untuk penarikan garis kontur suatu peta dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
  • 17. Kontur a. Pengukuran tidak langsung  Titik-titik detail yang tidak harus sama tinggi, dipilih mengikuti pola tertentu, yaitu: pola kotak- kotak (spot level), pola profil (grid) dan pola radial.  Pola radial digunakan untuk pemetaan topografi pada daerah yang luas dan permukaan tanahnya tidak beraturan.
  • 20. Kontur b. Pengukuran Langsung • Titik-titik detail ditelusuri sehingga dapat ditentukan posisinya dalam peta dan diukur pada ketinggian tertentu - ketinggian garis kontur. • Cara pengukuran langsung lebih rumit dan sulit pelaksanaannya dibanding dengan cara tidak langsung, namun ada jenis kebutuhan tertentu yang harus menggunakan cara pengukuran kontur cara langsung, misalnya pengukuran dan pemasangan tanda batas daerah genangan.
  • 21. Kontur F. Interpolasi Garis Kontur • Pada pengukuran garis kontur cara langsung, garis-garis kontur sudah langsung merupakan garis penghubung titik-titik yang diamati dengan ketinggian yang sama. • Pada pengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu pada ketinggian sembarang yang tidak sama.
  • 22. Kontur • Bila titik-titik detail yang diperoleh belum mewujudkan titik-titik dengan ketinggian yang sama, maka perlu dilakukan interpolasi linier untuk mendapatkan titik-titik yang sama tinggi. • Interpolasi linier bisa dilakukan dengan cara: a. Taksiran b. Hitungan c. Grafis
  • 23. Kontur a. Cara Taksiran (Visual)  Titik-titik dengan ketinggian yang sama secara visual diinterpolasi dan diinterpretasikan langsung di antara titik-titik yang diketahui ketinggiannya.
  • 24. Kontur b. Cara Hitungan (Numeris)  Cara ini pada dasarnya juga menggunakan dua titik yang diketahui posisi dan ketinggiannya, hanya saja hitungan interpolasinya dikerjakan secara numeris (eksak) menggunakan perbandingan linier.
  • 25. Kontur c. Cara Grafis Pada kertas transparan, buat interpolasi dengan membuat garis-garis sejajar dengan interval tertentu pada selang antara dua titik yang sudah diketahui ketinggiannya. Kemudian plot salah satu titik pada kertas transparan. Titik ini kemudian diimpitkan dengan titik yang sama pada kertas gambar dan keduanya ditahan berimpit sebagai sumbu putar.
  • 26. Kontur Selanjutnya putar kertas transparan hingga arah titik yang lain yang diketahui ketinggiannya terletak pada titik yang sama pada kertas gambar. Maka dengan menandai perpotongan garis- garis sejajar denga garis yang diketahui ketinggiannya diperoleh titik-titik dengan ketinggian pada interval tertentu.
  • 27. Pembuatan Garis Kontur • Aturan Umum Garis Kontur 1. Garis kontur tidak pernah berpotongan. 2. Perbedaan ketinggian antara garis kontur harus konstan. 3. Daerah yang lebih tinggi selalu berada di sisi yang sama dari garis kontur. 4. Garis kontur selalu membentuk bidang yang tertutup. 5. Garis kontur selalu tegak lurus terhadap garis kelandaian yang paling terjal. 6. Jarak antara garis kontur memberikan gambaran tentang kelandaian daerah yang digambarkan, semakin dekat berarti semakin terjal.
  • 28. Pembuatan Garis Kontur 7. Garis kontur berupa lingkaran tertutup dengan pusat yang sama dan semakin tinggi ke arah pusatnya menggambarkan sebuah bukit. 8. Garis kontur berupa lingkaran tertutup dengan pusat yang sama dan semakin rendah ke arah pusatnya menggambarkan sebuah “lubang” atau depresi. 9. Garis yang tidak teratur menunjukkan kelandaian yang tidak merata. 10. Garis kontur tidak pernah bercabang. 11. Lembah digambarkan dengan kontur berbentuk V, sedangkan lereng terjal berbentuk U. 12. Bentuk V pada aliran sungai selalu menunjukkan arah hulu.
  • 29. Pembuatan Garis Kontur • Jarak kontur 5 m 673,4 m 696,2 m
  • 30. Pembuatan Garis Kontur • Jarak kontur 5 m 673,4 m 696,2 m Garis kontur yang memotong: • 675,0 m • 680,0 m • 685,0 m • 690,0 m • 695,0 m
  • 31. Pembuatan Garis Kontur • Jarak kontur 5 m 673,4 m 696,2 m Jarak peta = 10 cm
  • 32. Pembuatan Garis Kontur • Jarak kontur 5 m 673,4 m 696,2 m Beda ketinggian = 696,2 m – 673,4 m = 22,8 m
  • 33. Pembuatan Garis Kontur • Jarak kontur 5 meter 673,4 m 696,2 m Jarak dari 673,4: • 675,0 m: (675,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 0,7 cm • 680,0 m: (680,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 2,9 cm • 685,0 m: (685,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 5,1 cm • 690,0 m: (690,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 7,3 cm • 695,0 m: (695,0 – 673,4) / 22,8 x 10 cm = 9,5 cm
  • 34. Pembuatan Garis Kontur • Jarak kontur 5 meter 673,4 m 696,2 m 0,7 cm 675,0 m
  • 35. Pembuatan Garis Kontur • Jarak kontur 5 meter 673,4 m 696,2 m 0,7 cm 2,9 cm 675,0 m 680,0 m
  • 36. Pembuatan garis Kontur • Jarak kontur 5 meter 673,4 m 696,2 m 0,7 cm 2,9 cm 5,1 cm 675,0 m 680,0 m 685,0 m
  • 37. Pembuatan garis Kontur • Jarak kontur 5 meter 673,4 m 696,2 m 0,7 cm 2,9 cm 5,1 cm 7,3 cm 675,0 m 680,0 m 685,0 m 690,0 m
  • 38. Pembuatan garis Kontur • Jarak kontur 5 meter 673,4 m 696,2 m 0,7 cm 2,9 cm 5,1 cm 7,3 cm 9,5 cm 675,0 m 680,0 m 685,0 m 690,0 m 695,0 m
  • 39. Pembuatan garis Kontur • Jarak kontur 5 meter 673,4 m 696,2 m 675,0 m 680,0 m 685,0 m 690,0 m 695,0 m
  • 40. Contoh Soal • Tentukan garis kontur dengan jarak 5 m 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 41. Jawaban • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 42. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 43. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 44. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 45. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 46. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 47. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 48. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 49. • Jarak kontur 5 meter 436,3 443,1 434,8 427,3 418,3 437,2 427,3 417,4 413,2 429,3 422,5 414,3 411,7 426,7 418,3 412,3 407,4
  • 50. • Jarak kontur 5 meter
  • 51. Tugas Mandiri 4 1. Gambarkan kontur dibawah ini dengan jarak kontur 2.5 meter dan 5 meter. 123 125 125 125 125 125 126 127 129 129 129 128 130 130 132 134 134 134 131 135 135 135 135 136 137 137 137 137 138 140 140 141 141 136 142 141 143 143 144 144 145 145 145 145 138 146 146 146 147 146 147 148 149 150 150 152 152 157 155 160