1. ARTIKEL
AKU SARJANA AGROTEKNOLOGI DAN BELA NEGARA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bela Negara
Oleh:
PROGRAM AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2021
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, karunia, serta nikmat yang telah diberikan kepada kami
agar Ujuan Akhir Mata Kuliah Bela Negara kelas G148 terselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberi kami kesehatan dan kelancaran disaat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Kedua Orang Tua kami tercinta, yang senantiasa mendukung selama pembuatan laporan
berlangsung.
3. Ir. Didik Utomo Pribadi, M.P. & Ir. Guniarti, M.M. selaku dosen mata kuliah bela negara.
yang telah memberikan bimbingan kepada kami, sehingga dapat melaksanakan ujian akhir semester bela
negara dengan lancar.
Kedepannya kami berharap agar nilai-nilai bela negara ini dapat berguna sebagai pembelajaran serta
referensi yang berkaitan dengan bab-bab yang kami bahas. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini
dapat berguna bagi pembelajaran ke depannya.
Surabaya, 10 Desember 2021
Muchammad Fajar Hidayatullah
3. PEMBAHASAN
Siapa yang tidak mengetahui profesi
Pertanian? Pertanian adalah sebutan dan gelar
profesional yang diberikan kepada seorang sarjana
yang telah menempuh pendidikan di fakultas
Pertanian pada suatu universitas atau perguruan
tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi pertanian.
Secara umum, pengertian pertanian adalah suatu
proses menanam, melindungi, mengklasifikasikan,
mengolah, dan merawat tanaman, serta berbagai
aktivitas yang berhubungan dengan tanaman,
sehingga penelitian tersebut dapat digunakan oleh
seseorang yang ahli di bidangnya dan menjadi bahan
untuk mengambil suatu keputusan.
Lalu apa itu bela negara? Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
yang dimaksud dengan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
Membela negara bukan hanya tugas dan tanggung jawab dari aparat keamanan seperti
polisi atau TNI saja. Namun juga hak sekaligus kewajiban seluruh rakyat Indonesia dalam
membela negara sesuai dengan kemampuan masing-asing untuk menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia. Partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara dapat
dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan sesuai dengan bidang profesinya masing-masing.
4. Dasar hukum terkait bela negara juga tertera pada Undang Undang Dasar Tahun 1945
yaitu Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1). Selain itu, pada Undang Undang RI Nomor 3 Tahun
2002 Tentang Pertahanan NegaraPasal 9 ayat (1) mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara”. Selanjutnya pada ayat (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela
negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui: (1) pendidikan
kewarganegaraan; (2) pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; (3) pengabdian sebagai prajurit
Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan (4) pengabdian sesuai dengan
profesi.
Upaya bela negara tidak harus dilakukan
dengan mengangkat senjata, seorang akuntan pun
dapat melakukan upaya bela negara dengan
kompetensi yang dimilikinya. Jika dilihat lebih jauh,
akuntan milenial memiliki peranan yang cukup
substansial untuk melakukan bela negara dalam
bentuk non fisik seperti memajukan bangsa dan
negara melalui pendidikan moral dan sosial, serta
meningkatkan kesejahteraan bangsa. Bekerja secara
profesional dan mematuhi kode etik memang
merupakan sebagian kecil hal yang dapat dilakukan
oleh akuntan dalam upaya membela negara. Namun,
perkembangan teknologi membuat seorang akuntan
mampu melakukan sesuatu yang lebih besar dengan
pengetahuan yang ia miliki dan memberi pengaruh
pada masyarakat banyak.
Peran dunia pendidikan pada pengelolaan keuangan negara tidak lagi hanya sebatas
mendidik akuntan yang profesional, namun juga berintegritas. Dengan dikelola akuntan yang
berintegritas, pengelolaan keuangan negara dapat mencapai tujuan negara, dan transparan. Hal
konkret yang dapat dilakukan seorang akuntan adalah dengan memberikan edukasi pada orang di
sekitarnya untuk berhati-hati dalam berinvestasi dan memilih aplikasi atau
5. lembaga yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Akuntan juga dapat
membantu dengan cara menyebarkan informasi keuangan yang baik dan benar bagi masyarakat.
Selain itu, akuntan milenial dapat turut melawan keberadaan investasi ilegal dengan
melaporkannya kepada Sekretariat Satgas Waspada Investasi OJK melalui telepon atau e-mail
yang tersedia untuk ditindak lebih lanjut.
Pada dasarnya, generasi milenial merupakan agen pembawa perubahan yang diharapkan
untuk turut bertanggung jawab membela tanah air. Setiap mahasiswa milenial dapat melakukan
upaya bela negara dengan menyebarkan literasi finansial bagi masyarakat di sekitarnya, bekerja
secara profesional, dan mematuhi kode etik akuntan yang berlaku. Langkah-langkah yang
dilakukan mahasiswa milenial untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran finansial di
kalangan masyarakat Indonesia dapat membantu Indonesia untuk bergerak ke arah yang lebih
baik.
6. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa upaya bela negara tidak
harus dilakukan dengan mengangkat senjata, seorang akuntan pun dapat melakukan
upaya bela negara dengan kompetensi yang dimilikinya. Pengelolaan keuangan negara
juga tidak lagi hanya sebatas mendidik mahasiswa yang profesional, namun juga dapat
menciptakan profesi pertanian yang berintegritas. Setiap sarjana pertanian milenial dapat
melakukan upaya bela negara dengan menyebarkan literasi finansial bagi masyarakat di
sekitarnya, bekerja secara profesional, dan mematuhi kode etik yang berlaku. Maka
dengan dikelolanya seorang profesi pertanian yang berintegritas merupakan suatu bentuk
perwujudan nilai Bela Negara.
B. SARAN DAN HARAPAN
Bukan hanya sekedar hitam diatas putih seperti tugas yang selalu diberikan
kepada kita mengenai implementasi nilai bela negara di kehidupan kita sehari-hari. Suatu
hal yang bagus jika kita bisa mengimplementasikana nilai-nilai bela negara di kehidupan
sehari-hari dengan penuh kesadaran diri sendiri tanpa adanya paksaan.
Dimulai dari diri sendiri (individu) untuk melakukan nilai-nilai bela negara di
kehidupan sehari-hari dan dijadikan suatu kebiasaan bagi kita, secara tidak lanagsung kita
dapat memberikana contoh yang positif kepada orang-orang di sekitar kita.
Selain dari diri sendiri, lingkungan di sekitar kita juga dapat menjadi tempat kita
untuk merealisasikan nilai-nilai bela negara. Salah satunya di lingkungan tempat kita
menimba ilmu, banyak sekali perbedaan pola pikir dari setiap individunya karna terdiri
dari daerah yang berbeda-beda. Dengan perbedaan itu seharusnya kita bisa lebih
memahami nilai-nilaia bela negara itu secara langsung.
Besar harapan dari setiap kata yang kami sampaikan agar dapat menjadi sebuah
pacuan bagi teman-teman dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya disertai dengan
implementasi nilai-nilai bela negara, yang diharapkan pula nilai-nilaia tersebut dapat
menjadi suatu kebiasaan bagi setiap individu tersebut. Dapat dilakukan dengan sungguh-
sungguh bukan hanya sebuah kata-kata yang terucap sepintas.