1. PELATIHAN MENYUSUN PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
DI
SDN SAMBIGEDE 3 KECAMATAN
SUMBER PUCUNG MALANG
PGSD UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
SUMBERPUCUNG, 30 JULI 2016
2. PROSEDUR UMUM PELAKSANAAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
MENYUSUN
PROPOSAL
PTK
MELAKSANA-
KAN PTK
MENYUSUN
LAPORAN
PTK
PUBLIKASI
BAB I, II & III
BAB IV & V
AMBIL DATA
BAB I, II & III
3. STRUKTUR PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
JUDUL PENELITIAN
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian Tindakan
D. Manfaat Penelitian
E. Hipotesis Tindakan
F. Ruang Lingkup
G. Definisi Operasional
4. MEMBUAT JUDUL PTK
• PROBLEM DI KELAS/ PENYAKIT
• SOLUSI/ OBAT
• SISWA/ PASIEN
• SEKOLAH/ RUMAH SAKIT
DIRUMUSKAN SECARA JELAS,
SEDERHANA, SINGKAT
5. FORMULASI JUDUL PTK
PENINGKATAN …….......……..(Penyakit)
MELALUI ……………………….. (Obat)
SISWA KELAS ………………….(Pasien)
SD/SMP/SMA …………………(Rmh Skt)
PENGGUNAAN ……………….. (Obat)
UNTUK MENINGKATKAN ……(Penyakit)
SISWA KELAS …………………(Pasien)
SD/SMP/SMA …………………(Rmh Skt)
7. PROBLEM/PENYAKIT:
GURU BP:
MOTIVASI BELAJAR SISWA
KEDISIPLINAN SISWA
KETEKUNAN SISWA
KEP.SEK./PENGAWAS:
KINERJA GURU MATEMATIKA
KETERAMPILAN MENGAJAR GURU FISIKA
CONTOH MENULIS:
8. SOLUSI/OBAT: (UNIK)
GURU: (PTK)
METODE MENGAJAR
MEDIA MENGAJAR
STRATEGI MENGAJAR
PENDEKATAN MENGAJAR
GURU BP: (PTK)
METODE BIMBINGAN
PENDEKATAN BIMBINGAN
KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS: (PT)
STRATEGI PENGELOLAAN SEKOLAH
STRATEGI SUPERVISI
CONTOH MENULIS:
9. CONTOH JUDUL PTK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN
BILANGAN PECAHAN MELALUI METODE
PERMAINAN PERANG-PERANGAN PADA
SISWA KELAS 5 SD 1 KOTA MALANG
ATAU:
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN PERANG-
PERANGAN UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN
PECAHAN SISWA KELAS 5 SD 1 MALANG
10. KONDISI
IDEAL
dalam kelas
KONDISI
REAL/ kondisi
saat ini
Kesenjangan
Urgensi / PENYEBAB
Masalah
OBAT/ alternative Solusi
PEMECAHAN MASALAH
(TINDAKAN)
SKEMA PEMBUATAN LATAR BELAKANG MASALAH
MEMBUAT LATAR BELAKANG
MASALAH PTK
TEORI YANG
MENDUKUNG
KAJIAN
EMPIRIS
JURNAL
/ARTIKEL
UMUM
11. KEMAMPUAN
MENJUMLAHKAN
BILANGAN
PECAHAN TINGGI
(RATA-RATA= 90)
GAP
1. GURU HANYA CERAMAH
2. URUTAN MATERI MENGAJAR TIDAK RUNTUT
3. MEDIA HANYA PAPAN TULIS
4. TIDAK MENGGUNAKAN METODE YANG TEPAT
METODE
PERMAINAN
PERANG-PERANGAN
SKEMA PEMBUATAN LATAR BELAKANG MASALAH
MEMBUAT LATAR BELAKANG MASALAH
KEMAMPUAN
MENJUMLAHKAN BILANGAN
PECAHAN RENDAH (RATA-
RATA= 40)
12. MEMBUAT RUMUSAN MASALAH
PENELITIAN
“APAKAH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN
PERANG-PERANGAN DAPAT MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN
PECAHAN SISWA KELAS 5 SD 1 KOTA MALANG?”
ATAU:
“BAGAIMANAKAH PENGGUNAAN METODE
PERMAINAN PERANG-PERANGAN DAPAT
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN
BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS 5 SD 1 KOTA
MALANG?”
• RUMUSAN MASALAH DALAM BENTUK KALIMAT
PERTANYAAN
• CONTOH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN:
13. MEMBUAT TUJUAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
“PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN
BILANGAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN
METODE PERMAINAN PERANG-PERANGAN PADA
SISWA KELAS 5 SD 1 KOTA MALANG”
RUMUSAN TUJUAN DALAM BENTUK KALIMAT PERNYATAAN.
CONTOH:
14. MEMBUAT MANFAAT/KONTRIBUSI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENJELASKAN TENTANG KONTRIBUSINYA PENELITIAN:
UNTUK SIAPA DAN APA ?
CONTOH:
“BAGI GURU, HASIL PENELITIAN INI DAPAT
DIJADIKAN SEBAGAI MASUKAN UNTUK
MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS.”
“BAGI PENELITI LAIN, HASIL PENELITIAN INI DAPAT
DIJADIKAN ACUAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN
YANG SEJENIS.”
“BAGI KEPALA SEKOLAH, HASIL PENELITIAN INI
DAPAT DIJADIKAN ACUAN DALAM MEMBUAT
KEBIJAKAN TENTANG PENINGKATAN KUALITAS
SEKOLAH.”
15. HIPOTESIS TINDAKAN
“Jika pembelajaran dilakukan dengan
menerapkan METODE PERMAINAN PERANG-
PERANGAN, maka KEMAMPUAN
MENJUMLAHKAN BILANGAN PECAHAN
siswa Kelas 5 SD 1 KOTA MALANG akan
meningkat”
CONTOH:
Asumsi Penelitian : adalah pernyataan yang dapat diuji
kebenarannya secara empiris berdasarkan pada penemuan,
pengamatan dan percobaan dalam penelitian yang dilakukan
sebelumnya. Jika kita berbicara mengenai asumsi, maka tidak
terlepas keterkaitan antara asumsi,dan prinsip.
kesimpulan sementara atas masalah
penelitian./ Dugaan Sementara
16. DEFINISI
OPERASIONAL
Definisi operasional : Cara peneliti mengartikan sebuah
istilah yang berasal dari teori yang di ambil dalam suatu
latar belakang dengan adanya batasan istilah yang bisa
dijadikan sebagai suatu istilah yang bisa di ukur dan
dibatasi.(dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional,
secara praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek
penelitian/obyek yang diteliti.
Definisi operasional di dalam sebuah penelitian bertujuan
untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam
menafsirkan istilah yang berkaitan dengan judul/ variabel
atau kajian penelitian.
Operasionalisasi (variable) adalah proses mendefinisikan
variable dengan tegas, sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat
diukur.
17. MEMBUAT:
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. URAIAN TENTANG MASALAH/
PENYAKIT
………………………………………….
………………………………………….
B. URAIAN TENTANG SOLUSI/OBAT
………………………………………….
………………………………………….
C. URAIAN TENTANG PENGARUH OBAT
THD KESEMBUHAN PENYAKIT
………………………………………….
………………………………………….
18. BAB II: KAJIAN PUSTAKA
CONTOH:
A. KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN
PECAHAN DI SD
……………………………………………..
B. METODE PERMAINAN PERANG-PERANGAN
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
……………………………………………..
C. PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN
PERANG-PERANGAN TERHADAP KEMAMPUAN
MENJUMLAHKAN BILANGAN PECAHAN
………………………………………………
19. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Latar dan Subjek Penelitian
B. Rancangan Penelitian
C. Perencanaan
D. Prosedur pelaksanaan tindakan dan pengamatan
E. Refleksi
F. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian
G. Teknik analisis data
H. Penyiapan partisipan
I. Jadwal Penelitian
20. Latar dan Subjek Penelitian
Latar/Tempat Penelitian (sekolah/lembaga
tempat subjek penelitian)
Subjek Penelitian: mengungkapkan siapa
saja yang akan dijadikan responden.
Mengungkapkan ciri-ciri responden yang
dijadikan sebagai subjek penelitian.
22. PERENCANAAN
Mengungkapkan hasil refleksi
awal.
Mengungkapkan rancangan
tindakan. (cara melakukan
perbaikan dengan Metode
PERMAINAN PERANG-PERANGAN
lengkapi dengan RPP pada bagian
lampiran).
23. PROSEDUR PELAKSANAAN
TINDAKAN DAN PENGAMATAN
Mengungkapkan implementasi rancangan
tindakan (bagaimana langkah konkret
menerapkan rancangan Metode
PERMAINAN PERANG-PERANGAN).
Mengungkapkan cara melakukan
pengamatan terhadap kegiatan guru dan
siswa tentang KEMAMPUAN
MENJUMLAHKAN BILANGAN PECAHAN dan
instrumen yang digunakan.
24. Gambar 1 Model Siklus PTK Kemis & Taggart (Akbar, 2010:30)
5. Acting & Observing-2
6. Reflecting-2
7. Revise Plan-2
4. Planning-2
3. Reflecting-1
1. Planning-1
2. Acting & Observing-1
4. Revise Plan-1
Tahap pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
dalam bentuk siklus
S
i
k
l
u
s
1
S
i
k
l
u
s
2
25. Menyusun REFLEKSI
Mengungkapkan cara melakukan
refleksi dan kapan dilakukan.
Mengungkapkan siapa saja yang
terlibat dalam melakukan refleksi.
26. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PENELITIAN
Mengungkapkan Teknik
Pengambilan Data apa saja yang
digunakan dalam penelitian.
(wawancara, pengamatan, tes, dll)
Mengungkapkan instrumen apa
saja yang digunakan dalam
penelitian.(RPP, soal tes, lembar
pengamatan, dll)
27. TEKNIK ANALISIS DATA
Mengungkapkan cara melakukan
analisis data dari data kualitatif atau
kuantiatif yang telah dikumpulkan
dengan instrumen yang ada.
Ciri utama PTK adalah analisis secara
kualitatif (reduksi, pemaparan,
pemaknaan, inferensi)
28. PENYIAPAN PARTISIPAN
Mengungkapkan pihak-pihak yang
terlibat dalam penelitian (teman
sejawat/kolaborator, peneliti
pembantu)
Mengungkapkan bagaimana agar
mereka siap melaksanakan PTK
(pelatihan, simulasi praktik
mengajar)
29. Menyusun Jadwal Penelitian
Paparkan mulai refleksi awal,
penyusunan proposal sampai
penyusunan laporan hasil penelitian
Buat dalam bentuk matriks (bulan,
minggu)
30. Ruang Lingkup Masalah PTK
Pengelolaan kelas : dalam rangka
meningkatkan KBM dan partisipasi
siswa dalam belajar, menerapkan
pendekatan belajar mengajar yang
inovatif.
PBM : menerapkan berbagai metode
mengajar, mengembangkan kurikulum,
meningkatkan peran siswa dalam
belajar dan memperbaiki metode
evaluasi
33. Rendahnya hasil belajar matematika khususnya materi
geometri disebabkan oleh tidak tersedianya perangkat
pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.
Hasil observasi di lapangan, RPP yang digunakan guru
belum mengacu pada PP 41 Tahun 2007, bahan ajar siswa
tidak kontekstual, serta belum adanya media pembelajaran
materi volume kubus dan balok.
Alternatif pemecahan masalah difokuskan pada 2 hal, yaitu
perbaikan sajian bahan ajar, dan perubahan pendekatan
pembelajaran.
Bahan ajar modul merupakan sebuah
bahan ajar cetak yang disusun secara
sistematis dapat meningkatkan
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pendekatan RME merupakan sebuah
pendekatan dalam pembelajaran
matematika dengan permasalahan
realistik sebagai titik awal di dalam
pembelajaran.
Berdasarkan solusi pemecahan masalah tersebut,
dikembangkan perangkat pembelajaran matematika
berbasis Realistic Mathematic Education (RME) yang terdiri
dari RPP dan Modul berbasis RME.
Gambar 2.7 Kerangka Berfikir Penelitian